Anda di halaman 1dari 18

 TUTUP BANNER

 Senin, 13 Mei 2019
 LOGIN
 KAMUS
 FAQ
 PETA SITUS

 PILIHAN BAHASA
 INDONESIA
 ENGLISH
 BERANDA
 PROFIL
 INFORMASI PUBLIK
 LAYANAN PUBLIK
 UNDUH
 TAUTAN
 KONTAK KAMI

o

 LIHAT VERSI MOBILE


 Hati-hati Telah beredar Surat Palsu Permintaan Data Medis dan Non Medis RS Tahun 2018 Klik
disini
 Fatwa MUI Nomor 4 tahun 2016 tentang Imunisasi Klik di Sini
 Hati-hati Surat Edaran Palsu Permintaan Pendataan Tenaga Medis dan Non Medis RS Tahun
2018 Lihat


KEMBALI | BERANDA | BERITA DAN INFORMASI |RILIS BERITA


 Sebagian Besar Penderita Hipertensi tidak Menyadarinya
Dipublikasikan Pada : Rabu, 17 Mei 2017 00:00:00, Dibaca : 68.776 Kali

Jakarta, 17 Mei 2017

Prevalensi Hipertensi nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar 25,8%, tertinggi di


Kepulauan Bangka Belitung (30,9%), sedangkan terendah di Papua sebesar (16,8%).
Berdasarkan data tersebut dari 25,8% orang yang mengalami hipertensi hanya 1/3 yang
terdiagnosis, sisanya 2/3 tidak terdiagnosis. Data menunjukkan hanya 0,7% orang yang
terdiagnosis tekanan darah tinggi minum obat Hipertensi. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar penderita Hipertensi tidak menyadari menderita Hipertensi ataupun
mendapatkan pengobatan.

Hipertensi yang tidak mendapat penanganan yang baik menyebabkan komplikasi seperti
Stroke, Penyakit Jantung Koroner, Diabetes, Gagal Ginjal dan Kebutaan. Stroke (51%) dan
Penyakit Jantung Koroner (45%) merupakan penyebab kematian tertinggi.

Kerusakan organ target akibat komplikasi Hipertensi akan tergantung kepada besarnya
peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis
dan tidak diobati. Organ-organ tubuh yang menjadi target antara lain otak, mata, jantung,
ginjal, dan dapat juga berakibat kepada pembuluh darah arteri perifer itu sendiri.

Selain itu Hipertensi banyak terjadi pada umur 35-44 tahun (6,3%), umur 45-54 tahun (11,9%),
dan umur 55-64 tahun (17,2%). Sedangkan menurut status ekonominya, proporsi Hipertensi
terbanyak pada tingkat menengah bawah (27,2%) dan menengah (25,9%).

Menurut data Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun 2014, Hipertensi dengan
komplikasi (5,3%) merupakan penyebab kematian nomor 5 (lima) pada semua umur.

Data World Health Organization (WHO) tahun 2011 menunjukkan satu milyar orang di dunia
menderita Hipertensi, 2/3 diantaranya berada di negara berkembang yang
berpenghasilan rendah sampai sedang. Prevalensi Hipertensi akan terus meningkat tajam
dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia terkena
Hipertensi. Hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun,
dimana 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara yang 1/3 populasinya menderita
Hipertensi sehingga dapat menyebabkan peningkatan beban biaya kesehatan.

Pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Tahun 2015 menunjukkan sebanyak 1,3
juta orang atau 0,8% peserta JKN mendapat pelayanan untuk penyakit Katastropik, yang
menghabiskan biaya sebanyak 13,6 triliun rupiah atau 23,9 % yang terdiri dari; Penyakit
Jantung (11,59 %), Gagal Ginjal Kronik (4,71 %), Kanker (4,03 %), Stroke (1,95%), Thalasemia
(0,73%), Cirosis Hepatitis (0,42%), Leukemia (0,3%), Haemofilia (0,16%).

Upaya yang telah dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian Hipertensi di


antaranya, pertama meningkatkan promosi kesehatan melalui KIE dalam pengendalian
Hipertensi dengan perilaku 'CERDIK'. Kedua meningkatkan pencegahan dan pengendalian
Hipertensi berbasis masyarakat dengan 'Self Awareness' melalui pengukuran tekanan darah
secara rutin. Ketiga, penguatan pelayanan kesehatan khususnya Hipertensi, pemerintah
telah melakukan berbagai upaya seperti: meningkatkan akses ke Fasilitas Kesehatah
Tingkat Pertama (FKTP), optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu pelayanan.
Keempat Salah satu upaya pencegahan komplikasi Hipertensi khususnya Penyakit Jantung
dan Pembuluh Darah di FKTP menggunakan Carta Prediksi Risiko yang di adopsi dari WHO.

Hari Hipertensi Dunia

Hari Hipertensi Dunia diperingati setiap tanggal 17 Mei. Tema Global Hari Hipertensi Dunia
yang diusung pada Tahun 2017 ini adalah 'Ketahui Tekanan Darahmu' dengan tema
nasional 'Cegah Hipertensi dengan Pendekatan Keluarga'. Tema ini dimaksudkan untuk
meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat yang dimulai dari keluarga untuk
mencegah dan mengendalikan hipertensi, dan melakukan pengukuran tekanan darah
secara berkala bahwa hipertensi dapat dicegah dan diobati.

Kegiatan yang dilakukan diantaranya menyelenggarakan 'Bulan Pengukuran Tekanan


Darah' yang dimulai dari tanggal 1 hingga 31 Mei 2017 Bekerja sama dengan organisasi
profesi seperti Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), dan Perhimpunan Hipertensi
Indonesia (PERHI), melaksanakan sosialisasi dan diseminasi informasi tentang Hipertensi
melalui berbagai media cetak, elektronik, dan media tradisional serta pemasangan
spanduk, umbul-umbul berisi pesan tentang Hipertensi.

Kementerian Kesehatan mengimbauan agar semua pihak baik pemerintah, swasta


maupun masyarakat agar dapat berpartisipasi dan mendukung upaya pencegahan dan
pengendalian hipertensi, menerapkan Hidup Sehat yang dimulai dari keluarga,
mengendalikan faktor risiko hipertensi dengan deteksi dini dan pengobatan segera,
menerapkan perilaku CERDIK dari waktu ke waktu dan seumur hidup

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan
RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui
nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669,
dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.
32 1483 2 6 19

RILIS SEBELUMNYA

1.939 HitsPPIH Berkurang 38 Orang, tak Kurangi Kualitas Layanan Kesehatan

2.798 HitsSehatkan Jemaah Haji Indonesia

3.187 HitsKementerian Kesehatan dan TMMD Semangat Sehatkan Masyarakat

2.412 HitsTim Nusantara Sehat Batch VI Siap Bertugas

2.534 HitsGerakan #AyoOlahraga Menuju Prestasi Olahraga

BERITA TERPOPULER

180.091 HitsPotret Sehat Indonesia dari Riskesdas 2018

102.812 HitsHari AIDS Sedunia, Momen STOP Penularan HIV: Saya Berani, Saya Sehat!

95.986 Hits317 Petugas Haji Berangkat ke Tanah Suci

93.303 HitsPembiayaan Mikro Jadi Solusi Mudah Permodalan Nelayan

80.234 HitsIndonesia
Jadi Center of Excelent: Momentum Baru Bagi Negara-negara Islam
dalam Pengembangan Vaksin dan Produk Bioteknologi

APLIKASI PUBLIK
 < KEMBALI
 |
 SELANJUTNYA >

 Anugerah Kementerian Kesehatan

 Layanan Pengadaan Secara Elektronik

 E-Pharm

 e-Performance

 Perpustakaan Online

 Kamus Data Kesehatan Indonesia


APLIKASI INTERNAL
 < KEMBALI
 |
 SELANJUTNYA >
 Aplikasi E-Office

 Aplikasi Komunikasi Data

 Standard Pelayanan Minimal

 E-RENGGAR

 Aplikasi Perjalanan Dinas Luar Negeri

 EFS Electronic Filling System


KONTAK KAMI
 HALO KEMKES1500567
 FAX021-52921669
 E-MAILkontak [at] kemkes [dot] go [dot] id

 BERANDA
 PETA SITUS
 KONTAK KAMI
 COPYRIGHT @2013 - KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

 INDEX PENTING
 LAPORAN KEUANGAN
 LAPORAN
KINERJA
 LAPORAN
REALISASI ANGGARAN
 LAPORAN
TAHUNAN

 PUBLIKASI DATA
 KUMPULAN PUBLIKASI
DATA DAN INFORMASI
 PERATURAN PEMERINTAH

 FORMULIR ONLINE
 PERMOHONAN
INFORMASI


 TUTUP BANNER

 Senin, 13 Mei 2019
 LOGIN
 KAMUS
 FAQ
 PETA SITUS

 PILIHAN BAHASA
 INDONESIA
 ENGLISH
 BERANDA
 PROFIL
 INFORMASI PUBLIK
 LAYANAN PUBLIK
 UNDUH
 TAUTAN
 KONTAK KAMI

o

 LIHAT VERSI MOBILE


 Hati-hati Telah beredar Surat Palsu Permintaan Data Medis dan Non Medis RS Tahun 2018 Klik
disini
 Fatwa MUI Nomor 4 tahun 2016 tentang Imunisasi Klik di Sini
 Hati-hati Surat Edaran Palsu Permintaan Pendataan Tenaga Medis dan Non Medis RS Tahun
2018 Lihat


KEMBALI | BERANDA | BERITA DAN INFORMASI |RILIS BERITA


 Sebagian Besar Penderita Hipertensi tidak Menyadarinya
Dipublikasikan Pada : Rabu, 17 Mei 2017 00:00:00, Dibaca : 68.776 Kali

Jakarta, 17 Mei 2017

Prevalensi Hipertensi nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar 25,8%, tertinggi di


Kepulauan Bangka Belitung (30,9%), sedangkan terendah di Papua sebesar (16,8%).
Berdasarkan data tersebut dari 25,8% orang yang mengalami hipertensi hanya 1/3 yang
terdiagnosis, sisanya 2/3 tidak terdiagnosis. Data menunjukkan hanya 0,7% orang yang
terdiagnosis tekanan darah tinggi minum obat Hipertensi. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar penderita Hipertensi tidak menyadari menderita Hipertensi ataupun
mendapatkan pengobatan.

Hipertensi yang tidak mendapat penanganan yang baik menyebabkan komplikasi seperti
Stroke, Penyakit Jantung Koroner, Diabetes, Gagal Ginjal dan Kebutaan. Stroke (51%) dan
Penyakit Jantung Koroner (45%) merupakan penyebab kematian tertinggi.

Kerusakan organ target akibat komplikasi Hipertensi akan tergantung kepada besarnya
peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis
dan tidak diobati. Organ-organ tubuh yang menjadi target antara lain otak, mata, jantung,
ginjal, dan dapat juga berakibat kepada pembuluh darah arteri perifer itu sendiri.

Selain itu Hipertensi banyak terjadi pada umur 35-44 tahun (6,3%), umur 45-54 tahun (11,9%),
dan umur 55-64 tahun (17,2%). Sedangkan menurut status ekonominya, proporsi Hipertensi
terbanyak pada tingkat menengah bawah (27,2%) dan menengah (25,9%).

Menurut data Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun 2014, Hipertensi dengan
komplikasi (5,3%) merupakan penyebab kematian nomor 5 (lima) pada semua umur.

Data World Health Organization (WHO) tahun 2011 menunjukkan satu milyar orang di dunia
menderita Hipertensi, 2/3 diantaranya berada di negara berkembang yang
berpenghasilan rendah sampai sedang. Prevalensi Hipertensi akan terus meningkat tajam
dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia terkena
Hipertensi. Hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun,
dimana 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara yang 1/3 populasinya menderita
Hipertensi sehingga dapat menyebabkan peningkatan beban biaya kesehatan.

Pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Tahun 2015 menunjukkan sebanyak 1,3
juta orang atau 0,8% peserta JKN mendapat pelayanan untuk penyakit Katastropik, yang
menghabiskan biaya sebanyak 13,6 triliun rupiah atau 23,9 % yang terdiri dari; Penyakit
Jantung (11,59 %), Gagal Ginjal Kronik (4,71 %), Kanker (4,03 %), Stroke (1,95%), Thalasemia
(0,73%), Cirosis Hepatitis (0,42%), Leukemia (0,3%), Haemofilia (0,16%).

Upaya yang telah dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian Hipertensi di


antaranya, pertama meningkatkan promosi kesehatan melalui KIE dalam pengendalian
Hipertensi dengan perilaku 'CERDIK'. Kedua meningkatkan pencegahan dan pengendalian
Hipertensi berbasis masyarakat dengan 'Self Awareness' melalui pengukuran tekanan darah
secara rutin. Ketiga, penguatan pelayanan kesehatan khususnya Hipertensi, pemerintah
telah melakukan berbagai upaya seperti: meningkatkan akses ke Fasilitas Kesehatah
Tingkat Pertama (FKTP), optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu pelayanan.
Keempat Salah satu upaya pencegahan komplikasi Hipertensi khususnya Penyakit Jantung
dan Pembuluh Darah di FKTP menggunakan Carta Prediksi Risiko yang di adopsi dari WHO.

Hari Hipertensi Dunia

Hari Hipertensi Dunia diperingati setiap tanggal 17 Mei. Tema Global Hari Hipertensi Dunia
yang diusung pada Tahun 2017 ini adalah 'Ketahui Tekanan Darahmu' dengan tema
nasional 'Cegah Hipertensi dengan Pendekatan Keluarga'. Tema ini dimaksudkan untuk
meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat yang dimulai dari keluarga untuk
mencegah dan mengendalikan hipertensi, dan melakukan pengukuran tekanan darah
secara berkala bahwa hipertensi dapat dicegah dan diobati.

Kegiatan yang dilakukan diantaranya menyelenggarakan 'Bulan Pengukuran Tekanan


Darah' yang dimulai dari tanggal 1 hingga 31 Mei 2017 Bekerja sama dengan organisasi
profesi seperti Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI),
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), dan Perhimpunan Hipertensi
Indonesia (PERHI), melaksanakan sosialisasi dan diseminasi informasi tentang Hipertensi
melalui berbagai media cetak, elektronik, dan media tradisional serta pemasangan
spanduk, umbul-umbul berisi pesan tentang Hipertensi.

Kementerian Kesehatan mengimbauan agar semua pihak baik pemerintah, swasta


maupun masyarakat agar dapat berpartisipasi dan mendukung upaya pencegahan dan
pengendalian hipertensi, menerapkan Hidup Sehat yang dimulai dari keluarga,
mengendalikan faktor risiko hipertensi dengan deteksi dini dan pengobatan segera,
menerapkan perilaku CERDIK dari waktu ke waktu dan seumur hidup

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan
RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui
nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669,
dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.
32 1483 2 6 19

RILIS SEBELUMNYA

1.939 HitsPPIH Berkurang 38 Orang, tak Kurangi Kualitas Layanan Kesehatan

2.798 HitsSehatkan Jemaah Haji Indonesia

3.187 HitsKementerian Kesehatan dan TMMD Semangat Sehatkan Masyarakat

2.412 HitsTim Nusantara Sehat Batch VI Siap Bertugas

2.534 HitsGerakan #AyoOlahraga Menuju Prestasi Olahraga

BERITA TERPOPULER

180.091 HitsPotret Sehat Indonesia dari Riskesdas 2018

102.812 HitsHari AIDS Sedunia, Momen STOP Penularan HIV: Saya Berani, Saya Sehat!

95.986 Hits317 Petugas Haji Berangkat ke Tanah Suci

93.303 HitsPembiayaan Mikro Jadi Solusi Mudah Permodalan Nelayan

80.234 HitsIndonesia
Jadi Center of Excelent: Momentum Baru Bagi Negara-negara Islam
dalam Pengembangan Vaksin dan Produk Bioteknologi

APLIKASI PUBLIK
 < KEMBALI
 |
 SELANJUTNYA >

 Anugerah Kementerian Kesehatan

 Layanan Pengadaan Secara Elektronik

 E-Pharm

 e-Performance

 Perpustakaan Online

 Kamus Data Kesehatan Indonesia


APLIKASI INTERNAL
 < KEMBALI
 |
 SELANJUTNYA >
 Aplikasi E-Office

 Aplikasi Komunikasi Data

 Standard Pelayanan Minimal

 E-RENGGAR

 Aplikasi Perjalanan Dinas Luar Negeri

 EFS Electronic Filling System


KONTAK KAMI
 HALO KEMKES1500567
 FAX021-52921669
 E-MAILkontak [at] kemkes [dot] go [dot] id

 BERANDA
 PETA SITUS
 KONTAK KAMI
 COPYRIGHT @2013 - KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

 INDEX PENTING
 LAPORAN KEUANGAN
 LAPORAN
KINERJA
 LAPORAN
REALISASI ANGGARAN
 LAPORAN
TAHUNAN

 PUBLIKASI DATA
 KUMPULAN PUBLIKASI
DATA DAN INFORMASI
 PERATURAN PEMERINTAH

 FORMULIR ONLINE
 PERMOHONAN
INFORMASI


ShareThis Copy and Paste
TUTUP BANNER Senin, 13 Mei 2019 LOGINKAMUSFAQPETA SITUS PILIHAN
BAHASAINDONESIAENGLISH BERANDA PROFIL INFORMASI PUBLIK LAYANAN PUBLIK
UNDUH TAUTAN KONTAK KAMI LIHAT VERSI MOBILE Hati-hati Telah beredar Surat Palsu
Permintaan Data Medis dan Non Medis RS Tahun 2018 Klik disini Fatwa MUI Nomor 4 tahun 2016
tentang Imunisasi Klik di Sini Hati-hati Surat Edaran Palsu Permintaan Pendataan Tenaga Medis
dan Non Medis RS Tahun 2018 Lihat KEMBALI | BERANDA | BERITA DAN INFORMASI |RILIS
BERITA Sebagian Besar Penderita Hipertensi tidak Menyadarinya Dipublikasikan Pada : Rabu, 17
Mei 2017 00:00:00, Dibaca : 68.776 Kali Jakarta, 17 Mei 2017 Prevalensi Hipertensi nasional
berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar 25,8%, tertinggi di Kepulauan Bangka Belitung (30,9%),
sedangkan terendah di Papua sebesar (16,8%). Berdasarkan data tersebut dari 25,8% orang yang
mengalami hipertensi hanya 1/3 yang terdiagnosis, sisanya 2/3 tidak terdiagnosis. Data
menunjukkan hanya 0,7% orang yang terdiagnosis tekanan darah tinggi minum obat Hipertensi. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Hipertensi tidak menyadari menderita Hipertensi
ataupun mendapatkan pengobatan. Hipertensi yang tidak mendapat penanganan yang baik
menyebabkan komplikasi seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner, Diabetes, Gagal Ginjal dan
Kebutaan. Stroke (51%) dan Penyakit Jantung Koroner (45%) merupakan penyebab kematian
tertinggi. Kerusakan organ target akibat komplikasi Hipertensi akan tergantung kepada besarnya
peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak
diobati. Organ-organ tubuh yang menjadi target antara lain otak, mata, jantung, ginjal, dan dapat
juga berakibat kepada pembuluh darah arteri perifer itu sendiri. Selain itu Hipertensi banyak terjadi
pada umur 35-44 tahun (6,3%), umur 45-54 tahun (11,9%), dan umur 55-64 tahun (17,2%).
Sedangkan menurut status ekonominya, proporsi Hipertensi terbanyak pada tingkat menengah
bawah (27,2%) dan menengah (25,9%). Menurut data Sample Registration System (SRS) Indonesia
tahun 2014, Hipertensi dengan komplikasi (5,3%) merupakan penyebab kematian nomor 5 (lima)
pada semua umur. Data World Health Organization (WHO) tahun 2011 menunjukkan satu milyar
orang di dunia menderita Hipertensi, 2/3 diantaranya berada di negara berkembang yang
berpenghasilan rendah sampai sedang. Prevalensi Hipertensi akan terus meningkat tajam dan
diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia terkena Hipertensi.
Hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun, dimana 1,5 juta
kematian terjadi di Asia Tenggara yang 1/3 populasinya menderita Hipertensi sehingga dapat
menyebabkan peningkatan beban biaya kesehatan. Pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) Tahun 2015 menunjukkan sebanyak 1,3 juta orang atau 0,8% peserta JKN mendapat
pelayanan untuk penyakit Katastropik, yang menghabiskan biaya sebanyak 13,6 triliun rupiah atau
23,9 % yang terdiri dari; Penyakit Jantung (11,59 %), Gagal Ginjal Kronik (4,71 %), Kanker (4,03 %),
Stroke (1,95%), Thalasemia (0,73%), Cirosis Hepatitis (0,42%), Leukemia (0,3%), Haemofilia
(0,16%). Upaya yang telah dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian Hipertensi di antaranya,
pertama meningkatkan promosi kesehatan melalui KIE dalam pengendalian Hipertensi dengan
perilaku 'CERDIK'. Kedua meningkatkan pencegahan dan pengendalian Hipertensi berbasis
masyarakat dengan 'Self Awareness' melalui pengukuran tekanan darah secara rutin. Ketiga,
penguatan pelayanan kesehatan khususnya Hipertensi, pemerintah telah melakukan berbagai
upaya seperti: meningkatkan akses ke Fasilitas Kesehatah Tingkat Pertama (FKTP), optimalisasi
sistem rujukan, dan peningkatan mutu pelayanan. Keempat Salah satu upaya pencegahan
komplikasi Hipertensi khususnya Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di FKTP menggunakan
Carta Prediksi Risiko yang di adopsi dari WHO. Hari Hipertensi Dunia Hari Hipertensi Dunia
diperingati setiap tanggal 17 Mei. Tema Global Hari Hipertensi Dunia yang diusung pada Tahun
2017 ini adalah 'Ketahui Tekanan Darahmu' dengan tema nasional 'Cegah Hipertensi dengan
Pendekatan Keluarga'. Tema ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran
masyarakat yang dimulai dari keluarga untuk mencegah dan mengendalikan hipertensi, dan
melakukan pengukuran tekanan darah secara berkala bahwa hipertensi dapat dicegah dan diobati.
Kegiatan yang dilakukan diantaranya menyelenggarakan 'Bulan Pengukuran Tekanan Darah' yang
dimulai dari tanggal 1 hingga 31 Mei 2017 Bekerja sama dengan organisasi profesi seperti
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), dan Perhimpunan Hipertensi Indonesia (PERHI), melaksanakan
sosialisasi dan diseminasi informasi tentang Hipertensi melalui berbagai media cetak, elektronik,
dan media tradisional serta pemasangan spanduk, umbul-umbul berisi pesan tentang Hipertensi.
Kementerian Kesehatan mengimbauan agar semua pihak baik pemerintah, swasta maupun
masyarakat agar dapat berpartisipasi dan mendukung upaya pencegahan dan pengendalian
hipertensi, menerapkan Hidup Sehat yang dimulai dari keluarga, mengendalikan faktor risiko
hipertensi dengan deteksi dini dan pengobatan segera, menerapkan perilaku CERDIK dari waktu ke
waktu dan seumur hidup Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo
Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002,
52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id. 32 1483 2 6 19 RILIS
SEBELUMNYA 1.939 HitsPPIH Berkurang 38 Orang, tak Kurangi Kualitas Layanan Kesehatan
2.798 HitsSehatkan Jemaah Haji Indonesia 3.187 HitsKementerian Kesehatan dan TMMD
Semangat Sehatkan Masyarakat 2.412 HitsTim Nusantara Sehat Batch VI Siap Bertugas 2.534
HitsGerakan #AyoOlahraga Menuju Prestasi Olahraga BERITA TERPOPULER 180.091 HitsPotret
Sehat Indonesia dari Riskesdas 2018 102.812 HitsHari AIDS Sedunia, Momen STOP Penularan
HIV: Saya Berani, Saya Sehat! 95.986 Hits317 Petugas Haji Berangkat ke Tanah Suci 93.303
HitsPembiayaan Mikro Jadi Solusi Mudah Permodalan Nelayan 80.234 HitsIndonesia Jadi Center of
Excelent: Momentum Baru Bagi Negara-negara Islam dalam Pengembangan Vaksin dan Produk
Bioteknologi APLIKASI PUBLIK < KEMBALI|SELANJUTNYA > Anugerah Kementerian
KesehatanLayanan Pengadaan Secara ElektronikE-Pharme-PerformancePerpustakaan
OnlineKamus Data Kesehatan Indonesia APLIKASI INTERNAL < KEMBALI|SELANJUTNYA >
Aplikasi E-OfficeAplikasi Komunikasi DataStandard Pelayanan MinimalE-RENGGARAplikasi
Perjalanan Dinas Luar NegeriEFS Electronic Filling System KONTAK KAMI HALO
KEMKES1500567 FAX021-52921669 E-MAILkontak [at] kemkes [dot] go [dot] id BERANDA PETA
SITUS KONTAK KAMI COPYRIGHT @2013 - KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA INDEX PENTING LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KINERJA LAPORAN REALISASI
ANGGARAN LAPORAN TAHUNAN PUBLIKASI DATA KUMPULAN PUBLIKASI DATA DAN
INFORMASI PERATURAN PEMERINTAH FORMULIR ONLINE PERMOHONAN INFORMASI
TUTUP BANNER Senin, 13 Mei 2019 LOGINKAMUSFAQPETA SITUS PILIHAN
BAHASAINDONESIAENGLISH BERANDA PROFIL INFORMASI PUBLIK LAYANAN PUBLIK
UNDUH TAUTAN KONTAK KAMI LIHAT VERSI MOBILE Hati-hati Telah beredar Surat Palsu
Permintaan Data Medis dan Non Medis RS Tahun 2018 Klik disini Fatwa MUI Nomor 4 tahun 2016
tentang Imunisasi Klik di Sini Hati-hati Surat Edaran Palsu Permintaan Pendataan Tenaga Medis
dan Non Medis RS Tahun 2018 Lihat KEMBALI | BERANDA | BERITA DAN INFORMASI |RILIS
BERITA Sebagian Besar Penderita Hipertensi tidak Menyadarinya Dipublikasikan Pada : Rabu, 17
Mei 2017 00:00:00, Dibaca : 68.776 Kali Jakarta, 17 Mei 2017 Prevalensi Hipertensi nasional
berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar 25,8%, tertinggi di Kepulauan Bangka Belitung (30,9%),
sedangkan terendah di Papua sebesar (16,8%). Berdasarkan data tersebut dari 25,8% orang yang
mengalami hipertensi hanya 1/3 yang terdiagnosis, sisanya 2/3 tidak terdiagnosis. Data
menunjukkan hanya 0,7% orang yang terdiagnosis tekanan darah tinggi minum obat Hipertensi. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Hipertensi tidak menyadari menderita Hipertensi
ataupun mendapatkan pengobatan. Hipertensi yang tidak mendapat penanganan yang baik
menyebabkan komplikasi seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner, Diabetes, Gagal Ginjal dan
Kebutaan. Stroke (51%) dan Penyakit Jantung Koroner (45%) merupakan penyebab kematian
tertinggi. Kerusakan organ target akibat komplikasi Hipertensi akan tergantung kepada besarnya
peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak
diobati. Organ-organ tubuh yang menjadi target antara lain otak, mata, jantung, ginjal, dan dapat
juga berakibat kepada pembuluh darah arteri perifer itu sendiri. Selain itu Hipertensi banyak terjadi
pada umur 35-44 tahun (6,3%), umur 45-54 tahun (11,9%), dan umur 55-64 tahun (17,2%).
Sedangkan menurut status ekonominya, proporsi Hipertensi terbanyak pada tingkat menengah
bawah (27,2%) dan menengah (25,9%). Menurut data Sample Registration System (SRS) Indonesia
tahun 2014, Hipertensi dengan komplikasi (5,3%) merupakan penyebab kematian nomor 5 (lima)
pada semua umur. Data World Health Organization (WHO) tahun 2011 menunjukkan satu milyar
orang di dunia menderita Hipertensi, 2/3 diantaranya berada di negara berkembang yang
berpenghasilan rendah sampai sedang. Prevalensi Hipertensi akan terus meningkat tajam dan
diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia terkena Hipertensi.
Hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun, dimana 1,5 juta
kematian terjadi di Asia Tenggara yang 1/3 populasinya menderita Hipertensi sehingga dapat
menyebabkan peningkatan beban biaya kesehatan. Pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) Tahun 2015 menunjukkan sebanyak 1,3 juta orang atau 0,8% peserta JKN mendapat
pelayanan untuk penyakit Katastropik, yang menghabiskan biaya sebanyak 13,6 triliun rupiah atau
23,9 % yang terdiri dari; Penyakit Jantung (11,59 %), Gagal Ginjal Kronik (4,71 %), Kanker (4,03 %),
Stroke (1,95%), Thalasemia (0,73%), Cirosis Hepatitis (0,42%), Leukemia (0,3%), Haemofilia
(0,16%). Upaya yang telah dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian Hipertensi di antaranya,
pertama meningkatkan promosi kesehatan melalui KIE dalam pengendalian Hipertensi dengan
perilaku 'CERDIK'. Kedua meningkatkan pencegahan dan pengendalian Hipertensi berbasis
masyarakat dengan 'Self Awareness' melalui pengukuran tekanan darah secara rutin. Ketiga,
penguatan pelayanan kesehatan khususnya Hipertensi, pemerintah telah melakukan berbagai
upaya seperti: meningkatkan akses ke Fasilitas Kesehatah Tingkat Pertama (FKTP), optimalisasi
sistem rujukan, dan peningkatan mutu pelayanan. Keempat Salah satu upaya pencegahan
komplikasi Hipertensi khususnya Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di FKTP menggunakan
Carta Prediksi Risiko yang di adopsi dari WHO. Hari Hipertensi Dunia Hari Hipertensi Dunia
diperingati setiap tanggal 17 Mei. Tema Global Hari Hipertensi Dunia yang diusung pada Tahun
2017 ini adalah 'Ketahui Tekanan Darahmu' dengan tema nasional 'Cegah Hipertensi dengan
Pendekatan Keluarga'. Tema ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran
masyarakat yang dimulai dari keluarga untuk mencegah dan mengendalikan hipertensi, dan
melakukan pengukuran tekanan darah secara berkala bahwa hipertensi dapat dicegah dan diobati.
Kegiatan yang dilakukan diantaranya menyelenggarakan 'Bulan Pengukuran Tekanan Darah' yang
dimulai dari tanggal 1 hingga 31 Mei 2017 Bekerja sama dengan organisasi profesi seperti
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), dan Perhimpunan Hipertensi Indonesia (PERHI), melaksanakan
sosialisasi dan diseminasi informasi tentang Hipertensi melalui berbagai media cetak, elektronik,
dan media tradisional serta pemasangan spanduk, umbul-umbul berisi pesan tentang Hipertensi.
Kementerian Kesehatan mengimbauan agar semua pihak baik pemerintah, swasta maupun
masyarakat agar dapat berpartisipasi dan mendukung upaya pencegahan dan pengendalian
hipertensi, menerapkan Hidup Sehat yang dimulai dari keluarga, mengendalikan faktor risiko
hipertensi dengan deteksi dini dan pengobatan segera, menerapkan perilaku CERDIK dari waktu ke
waktu dan seumur hidup Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan
Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo
Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002,
52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id. 32 1483 2 6 19 RILIS
SEBELUMNYA 1.939 HitsPPIH Berkurang 38 Orang, tak Kurangi Kualitas Layanan Kesehatan
2.798 HitsSehatkan Jemaah Haji Indonesia 3.187 HitsKementerian Kesehatan dan TMMD
Semangat Sehatkan Masyarakat 2.412 HitsTim Nusantara Sehat Batch VI Siap Bertugas 2.534
HitsGerakan #AyoOlahraga Menuju Prestasi Olahraga BERITA TERPOPULER 180.091 HitsPotret
Sehat Indonesia dari Riskesdas 2018 102.812 HitsHari AIDS Sedunia, Momen STOP Penularan
HIV: Saya Berani, Saya Sehat! 95.986 Hits317 Petugas Haji Berangkat ke Tanah Suci 93.303
HitsPembiayaan Mikro Jadi Solusi Mudah Permodalan Nelayan 80.234 HitsIndonesia Jadi Center of
Excelent: Momentum Baru Bagi Negara-negara Islam dalam Pengembangan Vaksin dan Produk
Bioteknologi APLIKASI PUBLIK < KEMBALI|SELANJUTNYA > Anugerah Kementerian
KesehatanLayanan Pengadaan Secara ElektronikE-Pharme-PerformancePerpustakaan
OnlineKamus Data Kesehatan Indonesia APLIKASI INTERNAL < KEMBALI|SELANJUTNYA >
Aplikasi E-OfficeAplikasi Komunikasi DataStandard Pelayanan MinimalE-RENGGARAplikasi
Perjalanan Dinas Luar NegeriEFS Electronic Filling System KONTAK KAMI HALO
KEMKES1500567 FAX021-52921669 E-MAILkontak [at] kemkes [dot] go [dot] id BERANDA PETA
SITUS KONTAK KAMI COPYRIGHT @2013 - KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA INDEX PENTING LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KINERJA LAPORAN REALISASI
ANGGARAN LAPORAN TAHUNAN PUBLIKASI DATA KUMPULAN PUBLIKASI DATA DAN
INFORMASI PERATURAN PEMERINTAH FORMULIR ONLINE PERMOHONAN INFORMASI
ShareThis Copy and Paste

Anda mungkin juga menyukai