Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kebutuhan listrik masyarakat semakin besar sedangkan energi listrik
diharapkan dapat mencukupi masyarakat seluruhnya. PT PLN (Persero) yang
statusnya perusahaan milik negara mendapat kepercayaan pemerintah untuk
mengelola penyediaan dan penyaluran listrik dengan konsekuensi sistem
penyaluran yang handal dan efektif.
Pada sistem tenaga listrik terdapat berbagai macam pengaman seperti
pengaman pada pembangkit, pengaman generator, pengaman transfomator,
pengaman saluaran transmisi, pengaman gardu induk, pengaman saluran
distribusi, dan pengaman pada konsumen. Salah satu komponen sistem pengaman
adalah Pemutus Tenaga (PMT).

1.2 TUJUAN
- Untuk mengetahui fungsi dan prinsip kerja PMT
- Mengetahui jenis-jenis PMT
- Mengetahui kelamahan dan kelebihan jenis-jenis PMT

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemutus Tenaga

Pemutus tenaga (PMT) adalah suatu alat otomatis yang mampu


memutus/menutup rangkaian pada semua kondisi yaitu kondisi gangguan maupun
kondisi normal, atau dapat juga sebagai alat yang dibutuhkan untuk mengontrol
jaringan tenaga listrik dengan membuka circuit dengan menutup circuit (sebagai
sakelar) dengan membawa beban secara pengawasan manual atau otomatis,
sedangkan jika dalam keadaan gangguan atau keadaan tidak normal PMT dapat
membuka dengan bantuan rele yang mendeteksi, sehingga gangguan dapat
dipisahkan.

2.2 Jenis-jenis Pemutus Tenaga

Selama beroperasi pada keadaan normal PMT dapat dibuka dan ditutup
tanpa menimbulkan akibat yang merugikan. Dalam keadaan gangguan atau
keadaan yang tidak normal relay akan mendeteksi dan menutup rangkaian
tripping dari PMT maka akan menggerakkan mekanisme penggerak untuk
membuka kontak-kontak PMT.

Berdasarkan media pemadam busur api listrik PMT dibedakan menjadi :

1. PMT dengan menggunakan banyak minyak (Bulk Oil CB)


2. PMT dengan menggunakan sedikit minyak (Small Oil CB)
3. PMT dengan menggunakan udara hembus (Air Blast CB)
4. PMT dengan menggunakan ruang hampa udara (Vacuum CB)
5. PMT dengan menggunakan gas

2.2.1 PMT dengan Banyak Menggunakan Minyak (Bulk Oil Circuit Breaker)
PMT dengan banyak menggunakan minyak secara umum dipergunakan
pada sistem tegangan sampai 245 kV. Pada tipe ini minyak berfungsi sebagai:

1. Peredam loncatan bunga api listrik selama pemutusan kontak-kontak.


2. Bahan isolasi antara bagian-bagian yang bertegangan dengan badan.
Gambar PMT tipe ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.
(a) (b)
Gambar 3.1 (a) PMT banyak menggunakan minyak dan (b)
PMT banyak menggunakan minyak dengan
pengatur busur api.

Keterangan Gambar 3.1 (a) dan (b) :

1. tangki
2. minyak dielektrik
3. kontak yang bergerak
4. gas yang terbentuk dari dekomposisi minyak dielektrik
(hidrogen 70%)
5. alat pembatas busur api listrik
6. kontak tetap
7. batang penegas (dari fiberglass)
8. konduktor dari tembaga
9. bushing terisi minyak atau tipe kapasitor
10. konduktor (tembaga berlapis perak)
11. inti busur api listrik
12. gas hasil ionisasi
13. gelembung-gelembung gas

2.2.2 PMT dengan Sedikit Menggunakan Minyak (Low Oil Circuit Breaker)
Pada PMT dengan menggunakan sedikit menggunakan minyak ini, minyak
hanya dipergunakan sebagai peredam loncatan bunga api. Sedangkan sebagai
bahan isolasi dari bagian-bagian yang bertegangan digunakan porselen atau
material isolasi dari jenis organik.

Pemutusan arus dilakukan di bagian dalam dari pemutus. Pemutus ini di


masukkan dalam tabung yang terbuat dari bahan isolasi. Diantara bagian pemutus
dan tabung diisi minyak yang berfungsi untuk memadamkan busur api waktu
pemutusan. Gambar potongan PMT tipe ini dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 PMT sedikit menggunakan minyak

Keterangan Gambar 3.2 :

1. kontak tetap
2. kontak bergerak
3. ruangan pemutus aliran
4. ruang penyangga
5. ruangan atas (puncak)
6. alat pemadam busur api
7. kontak tetap
8. penutup dari kertas berkelit
9. batang penggerak
10. katup pelalu
11. terminal
12. katup pembantu
13. lubang gas

Kelebihan dan Kelemahan PMT Media Minyak


1. Kelebihan PMT media minyak

Secara operasional handal, jika memutus berulang kali tidak masalah,


tidak mempengaruhi auxiliary lainnya.

2. Kelemahan PMT media minyak

PMT terlalu berat dan besar (makan tempat), resiko terbakar, reaksi yang
keras dengan tanah dan frekuensi kegagalan bushing.

2.2.3 PMT dengan Media Udara


2.2.3.1 PMT Udara Hembus (Air Blast Circuit Breaker)
Pada PMT udara hembus, udara tekanan tinggi dihembuskan ke busur api
melalui nozzle pada kontak pemisah ionisasi media diantara kontak dipadamkan
oleh hembusan udara.

Setelah pemadam busur api dengan udara tekanan tinggi, udara ini juga
berfungsi mencegah restriking voltage (tegangan pukul). Kontak PMT di
tempatkan di dalam isolator, dan juga katup hembusan udara.

Pada PMT kapasitas kecil isolator ini merupakan satu kesatuan dengan
PMT-nya, tetapi untuk kapasitas besar tidak demikian halnya. Gambar 3.3
menunjukkan PMT hembusan udara tekanan tinggi

(a) (b)
Gambar 3.3 (a) PMT udara hembus dan (b) Ruangan pemadam
busur api ganda pada PMT udara hembus

Keterangan Gambar 3.3 (a) dan (b) :

1. tangki persediaan udara dari plat baja


2. isolator berongga dari porselen
3. mekanis penggerak pneumatik
4. batang penggerak dari baja
5. katup pneumatik
6. kontak tetap dari tembaga
7. kontak bergerak dari tembaga
8. terminal dari tembaga atau perak
9. pegas penekan dari campuran baja
10. pelepas udara keluar
11. tanduk busur api dari tembaga
12. unit tahanan
13. penututp dari porselen
14. saluran

2.2.3.2 PMT dengan Hampa Udara (Vacuum Circuit Breaker)


Kontak-kontak pemutus dari PMT ini terdiri dari kontak tetap dan kontak
bergerak yang di tempatkan dalam ruang hampa udara. Ruang hampa udara ini
mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi dan media pemadam busur api yang
baik. Gambar 3.4 menunjukan pemutus sebuah PMT hampa udara.
Gambar 3.4 Pemutus dari PMT Hampa Udara

Keterangan Gambar 3.4 :

1. plat-plat penahan bukan bahan magnit


2. rumah pemutus dari bahan isolasi
3. pelindung dari embun uap
4. kontak bergerak
5. kontak tetap
6. penghembus dari bahan logam
7. tutup alat penghembus
8. ujung kontak

Kelebihan dan Kelemahan PMT Media Udara


1. Kelebihan PMT media udara

PMT jenis ini sangat simpel (tidak makan tempat), kemampuan peredam
sangat tinggi dan pemeliharaannya paling sedikit. Umumnya digunakan pada sisi
20 kV.

2. Kelemahan PMT media udara

Pada saat pelepasan sangat mempengaruhi auxiliary lainnya, karena


tekanan gas sangat besar yang mempengaruhi dinding isolator dan paking (seal),
dan apabila bocor atau rusak pasti meledak dan tidak dapat diperbaiki (harus
diganti).

2.2.4 PMT dengan Media Gas


2.2.4.1 PMT dengan Gas SF6
Media gas yang digunakan pada tipe PMT ini adalah gas SF 6 (Sulphur
Hexaflourida). Sifat-sifat gas SF6 adalah tidak berbau, tidak berwarna, tidak
beracun, dan tidak mudah terbakar.

Pada temperatur di atas 150o C gas SF6 mempunyai sifat tidak merusak
metal, plastik dan bermacam-macam bahan yang umumnya digunakan dalam
pemutus tenaga tegangan tinggi.

Sebagai isolasi listrik, gas SF6 mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi
(2,35 kali udara) dan kekuatan dielektrik ini bertambah dengan pertambahan
tekanan.

Sifat lain dari gas SF6 adalah mampu mengembalikan kekuatan dielektrik
dengan cepat, setelah arus bunga api listrik melalui titik nol. PMT SF 6 ada dua
tipe, yaitu tipe tekanan tunggal dan tipe tekanan ganda.

Pada tipe tekanan tunggal, PMT diisi gas SF6 dengan tekanan kira-kira 5
kg/cm2. Selama pemisahan kontak-kontak, gas SF6 ditekan ke dalam suatu tabung
yang menempel pada kontak bergerak. Pada waktu pemutusan, gas SF6 ditekan
melalaui nozzle dan tiupan ini yang mematikan busur api.

Pada tipe tekanan ganda, gas dari sistem tekanan tinggi di alirkan melalui
nozzle ke gas sistem tekanan rendah selama pemutusan busur api. Pada sistem gas
tekanan tinggi tekanan gas kurang lebih 12 kg/cm2 dan pada gas sistem tekanan
rendah, tekanan gas kurang lebih 2 kg/cm2. Gas pada sistem tekanan rendah
kemudian dipompakan kembali ke sistem tekanan tinggi. Gambar 3.5 (a) dan (b)
menunjukkan bentuk-bentuk PMT gas SF.6.
Gambar 3.5 (a) Satu kutub PMT dengan gas SF 6 bertangki
ganda dalam tangki tertutup

Keterangan Gambar 3.5 (a) :

1. sambungan terminal-terminal
2. isolator-isolator atas
3. jalan masuknya gas SF6
4. jalan keluarnya gas SF6
5. ruang pemadam busur api
6. sambungan penggerak
7. isolator bawah
8. persediaan utama gas SF6 14 kg/cm2
9. penyangga dari alumunium
10. ruang tekanan rendah
11. pembantu persediaan tekanan tinggi

Gambar 3.5 (b) Satu kutub PMT 245 kV dengan gas SF6

Keterangan Gambar 3.5 (b) :

1. mekanisme penggerak
2. pemutus
3. isolator
4. batang penggerak berisolasi dari porselen rongga.
5. penyambung diantara no.4 dan no.12
6. terminal-terminal
7. saringan
8. silinder bergerak
9. torak tetap
10. kontak tetap

Kelebihan dan Kelemahan PMT Media Gas SF6


1. Kelebihan PMT media gas SF6

Sifat gas SF6 tidak berbau, tidak berwarna, tidak beracun, dan tidak mudah
terbakar. Pada temperatur di atas 150o C gas SF6 mempunyai sifat tidak merusak
metal, plastik dan bermacam-macam bahan yang umumnya digunakan dalam
pemutus tenaga tegangan tinggi. Sebagai isolasi listrik, gas SF 6 mempunyai
kekuatan dielektrik yang tinggi (2,35 kali udara) dan kekuatan dielektrik ini
bertambah dengan pertambahan tekanan. Sifat lain dari gas SF6 adalah mampu
mengembalikan kekuatan dielektrik dengan cepat, setelah arus bunga api listrik
melalui titik nol. Selain itu PMT jenis ini simpel (tidak makan tempat).

2. Kelemahan PMT media gas SF6

Pada saat pelepasan sangat mempengaruhi auxiliary lainnya, karena


tekanan gas sangat besar yang mempengaruhi dinding isolator dan paking (seal).

2.3 Cara Kerja Pemutus Tenaga

Pada PMT terdapat ujung kontak bergerak dan tuas yang dapat
menggerakkan kontak gerak, baik secara manual maupun secara otomatis, yaitu
dengan bantuan suatu peralatan mekanisme penggerak (operating mechanism).
Untuk proses membuka dan menutup dari PMT adalah dengan menggerakan
batang penggerak (tension rod).

2.4 Macam-macam Mekanisme pada Pemutus Tenaga

Mekanisme penggerak berfungsi menggerakkan kontak bergerak untuk


pemutusan dari PMT. Terdapat macam-macam mekanisme penggerak kontak-
kontak PMT diantaranya:

1. pegas dan tenaga manual


2. pegas dan motor listrik/coil
3. pegas hidrolik – pompa hidrolik
4. pegas dan pneumatic – motor kompresor
5. hidrolik – pompa hidrolik
6. sistem pneumatik
Umumnya titik 2,3,4 untuk mengisi tenaga pegas dapat dilakukan secara
manual sedang untuk item 5 ada cadangan pompa hidrolik yang digerakan
manual.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pemutus tenaga (PMT) adalah suatu alat otomatis yang mampu memutus
atau menutup rangkaian pada semua kondisi yaitu kondisi gangguan maupun
kondisi normal.

Pada operasi dan pemeliharaan PMT perlu adanya ketelitian dan antisipasi
yang tepat terhadap berbagai jenis gangguan yang ada. Pengoperasian PMT harus
sesuai dengan pedoman dan jenis PMT serta ukuran kapasitas kerja dari PMT
tersebut. Pemeliharaan harus dilakukan secara rutin dengan penjadwalan yang
tepat dan selalu mengamati keadaan PMT sesuai dengan pedoman dan jenis dari
PMT. Perawatan terhadap kerusakan PMT harus dilakukan dengan pergantian
bagian-bagian PMT yang sudah rusak dengan yang baik.

Jumlah minyak yang besar pada PMT dengan ruang media banyak minyak,
fungsi/tujuannya untuk memperpanjang waktu periodik/jadwal pemeliharaan
PMT tersebut terutama pergantian minyak, karena kotornya minyak atau
menurunnya kondisi minyak tergantung dari banyaknya PMT kerja memutuskan
arus hubung singkat dan jumlah minyak dalam tangki.

PERTANYAAN DAN JAWABAN


Pertanyaan
1. Septy wilda (19)
kenapa di setiap PMT di pasang PMS?
2. Rizal kurniawan (16)
Sebutkan PMT berdasarkan Ratingnya dan batas pengukuran pada PMT?
3. Dicky ramadhani (07)
SOP pemasangan PMT

Jawaban
1. Pada dasarnya prinsip PMS ini samadengan prinsip saklar biasa. Pada
dasarnya PMS dipakai untuk membebaskan PMT dari tegangan yang
mengalir pada PMT tersebut. Agar dapat dilakukan perawatan atau
perbaikan pada PMT tersebut, maka PMS harus dibuka agar pada PMT
tersebut tidak terdapat tegangan dan PMT aman bagi teknisi yang akan
melakukan perawatan.

2. Jadi PMT berdasarkan ratingnya adalah berdasarkan tegangan sebagai


berikut :

- PMT tegangan rendah (Low Voltage) Dengan range tegangan 0.1 s/d 1 kV
- PMT tegangan menengah (Medium Voltage) Dengan range tegangan 1 s/d
35 kV
- PMT tegangan tinggi (High Voltage) Dengan range tegangan 35 s/d 245
kV
- PMT tegangan extra tinggi (Extra High Voltage) Dengan range tegangan
lebih besar dari 245 kV

 jadi pengukran yang di lakukan untuk mengetahui keadaan PMT masih


baik yaitu pengukuran tahanan kontak,pengukuran tahanan isolasi, yang
harus sesuai dengan yang telah di tentukan.

Anda mungkin juga menyukai