Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

TRAINING NEED ANALYSIS


DI MAN 02 BATU

A. Deskripsi Organisasi
1. Lokasi
Madrasah Aliyah Negeri Malang II Kota Batu terletak di wilayah Kota Batu,
yakni di :

Jalan : Patimura Nomor 25

Dukuh : Genengan

RT/RW : 01 / 09

Kelurahan : T e m a s

Kecamatan : B a t u

Kota :Batu

Telpon : 0341-592185

e-mail : man_kotabatu@yahoo.com

2. Sejarah MAN Malang II


Dalam perkembangannya dari awal berdiri sampai dengan sekarang
Madrasah Aliyah Negeri Malang II Kota Batu, yang berdiri Kokoh, terus
berbenah untuk melengkapi sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan
pendidikan, mulai dari awal berdiri sampai dengan sekarang mengalami
perubahan nama sebagai berikut ;

1. Pada awal berdiri adalah PGAA NU Batu, kemudian diresmikan menjadi


SPIAIN Sunan Ampel dengan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 02
Tahun 1970, pada waktu itu belum mempunyai gedung sendiri, untuk
sementara menempati Gedung milik Al-Maarif Batu di Jalan Semeru No. 22
Batu.
2. Pada Tahun 1978 secara resmi menjadi Madrasah Aliyah Negeri Malang II
berdasarkan SK Menteri Agama RI Nomor 17 Tahun 1978, dan masih
menempati Gedung Al-Maarif Batu.
3. Pada Tahun 1979 MAN MALANG II berpindah lokasi menempati Gedung
milik MI Raoudlatul Ulum di Jalan Lahor 23 Batu dengan Hak Sewa
Bangunan.
4. Kemudian pada Tahun 1981 secara resmi MAN MALANG II baru
menempati Gedung milik sendiri (Pemerintah) yang berlokasi di Jalan
Patimura Nomor 25 Batu yang di bangun dengan dana DIP Tahun Anggaran
1980/1981, dan sampai sekarang terus berbenah untuk melengkapi sarana
dan prasarana. Dan berkembang memiliki gedung pesantren dengan luas
tanah 4000 m2 yang dibangun diatas tanah milik Kelurahan Temas Kota
Batu.
Mulai awal berdiri sebagai rintisan pada tahun 1970, sampai dengan
sekarang juga mengalami beberapa kali pergantian pimpinan yakni sebagai
berikut :

Tahun 1970 – 1974 nama pimpinan Moh. Rofi’I (Alm)

Tahun 1974 – 1980 nama pimpinan Ghozali Noor, BA

Tahun 1980 – 1989 nama pimpinan Drs. Sulhani (Alm)

Tahun 1989 – 1993 nama pimpinan Drs. H. Toras Gultom (Alm)

Tahun 1993 – 1999 nama pimpinan Drs. H. Untung Saleh (Alm)

Tahun 1999 – 2004 nama pimpinan Drs. H. Tonem Hadi

Tahun 2004 – 2005 nama pimpinan Drs. H. A. Dhohiri (Alm)

Tahun 2005 – 2008 nama pimpinan Masrur Arifin, S.Pd (Alm)

Tahun 2008 – Sekarang nama pimpinan Drs. Winarso

Dari awal berdiri sampai dengan sekarang mengalami pergantian pimpinan


sebanyak 9 kali selama hampir 43 tahun. Dan terus berbenah untuk memenuhi
tuntutan kebutuhan penyelengaraan pendidikan dengan jumlah siswa yang terus
bertambah banyak.

3. Situasi Umum dan Lingkungan

Kota Batu merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Timur
berjarak sekitar 80 km dari Surabaya. Letak geografisnya di daerah pegunungan
dengan udara yang sejuk, bersih, sebuah kota wisata yang mempunyai beberapa
obyek wisata alam, tempat peristirahatan dan hotel dengan fasilitas yang memadai.
Batu berada pada jalur lalu lintas Malang-Kediri-Jombang, dan Mojokerto lintas
pegunungan.

Disamping sebagai kota wisata yang agamis, dan berbudaya, Batu juga
dikenal sebagai Kota Agraris yang mayoritas penghasilan penduduknya dari usaha
dibidang pertanian, terkenal dengan hasil pertanian apel yang menjadi icon kota
wisata batu.

Berada di daerah pegunungan yang berudara sejuk, hawa yang dingin,


masyarakat yang agamis dan berbudaya merupakan kondisi yang kondusif dalam
penyelenggaraan pendidikan di MAN Malang II Kota Batu, yang juga menuntut
adanya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai untuk pengembangan
potensi masyarakat yang akan mengangkat potensi daerah serta pendidikan Islam
pada umumnya.

B. Waktu Pelaksanaan
 Waktu pelaksanaan pada hari Senin tanggal 7 November 2016 pukul 10.00 WIB.
 Tujuan kegiatan ini adalah:
- Untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Pelatihan
- Untuk menganalisis kebutuhan sebelum mengadakan pelatihan (agar
memberikan solusi terhadap permasalahan yang dialami)
 Tempat pelaksanaan di kantor guru MAN 2 Batu, Jl. Pattimura No. 25

C. Target Sasaran
1. Bidang Kurikulum untuk menggali informasi terkait sistem dan managemen yang
ada di sekolah
2. Bidang Kesiswaan untuk mengetahui perkembangan dan pembelajaran siswa di
sekolah tersebut.
3. Bidang Tata Usaha untuk mendapatkan data terkait pegawai, karyawan dan guru-
guru yang ada di sekolah, sesuai dengan arahan dari sekolah.
Selain itu juga, pemilihan ketiga bidang tersebut untuk mengefisiensikan waktu yang ada
dengan informasi yang didapatkan, sehingga cukup memilih 3 bidang yang dapat
memberikan informasi keseluruhan.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yaitu dengan interview dan dokumentasi. Metode
interview ini digunakan untuk mempermudah menganalisis kebutuhan dan keadaan
sekolah dengan penjelasan yang detail dan rinci dari pihak-pihak terkait. Untuk metode
dokumentasi, guna untuk membantu dan mendukung proses menganalisis kebutuhan
sekolah melalui data dan dokumentasi yang diberikan.

E. Hasil Training Need Analysis


Sumber data TNA adalah Staff Tata Usaha MAN 2 Batu. Analisis kebutuhan ini
dilakukan pada tingkatan jabatan guru dan pegawai. Jumlah karyawan sebanyak 79
orang, terdiri dari 63 guru dan 16 pegawai. Berdasarkan latar belakang pendidikan
tenaga Guru terdiri dari 8 orang Sarjana S-2, 55 orang Sarjana S-1. Latar belakang
pendidikan pegawai yakni 6 orang Sarjana S-1, 2 orang Diploma 3, dan 4 orang SMA,
dan 1 orang berpendidikan SD.
1. Organizational Analysis
 Identifikasi kesesuaian antara visi, misi dan tujuan lembaga (tercapai/belum).

a. Visi
“Terwujudnya Generasi Islam Yang Cerdas, Terampil Dan Berakhlaq
Mulia, Bebas Dari Penyalahgunaan Narkoba, Serta Peduli Terhadap
Lingkungan Hidup”.

Adapun Indikator ketercapaian visi adalah sebagai berikut :


a. Lulusan MAN Malang II Batu yang cerdas sosial, emosional, dan
sosial
b. Lulusan MAN Malang II Batu yang mempunyai ketrampilan
kecakapan hidup Serta kreatif dalam aplikasi kecakapanya dalam
kehidupan sehari-hari
c. Taat dalam menjalankan ibadah serta berakhlaq mulia dalam
kehidupan bermasyarakat
d. Tidak ada peserta didik yang terlibat dari segala bentuk
penyalahgunaan NARKOBA
e. Seluruh warga Madrasah mempunyai kepedulian yang tinggi
terhadap lingkungan hidup yang bersih dan segar dan terwujudnya
sekolah adiwiyata
b. Misi
Menyelenggarakn pendidikan yang berorientasi pada mutu lulusan
baik secara keilmuan, maupun secara moral dan sosial sehingga mampu
menyiapkan dan mengembangkan sumber daya insani yang unggu di
bidang iptek dan imtaq. Sedangkan msi dari penyelenggaraan
pembelajaran dan pendidikan di MAN Malang II Batu terurai sebagai
berikut :
1. Menyelenggarakan pendidikan MA untuk mempersiapkan SDM
yang unggul serta berkualitas dan berprestasi
2. Menyelenggarakan pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik
melanjutkan ke Perguruan Tinggi
3. Menyelenggarakan pendidikan yang dapat mengembangkan potensi
peserta didik
4. Menyelenggarakan pelatihan ketrampilan kecakapan hidup yang
dilandasi Akhlaqul Karimah
5. Meningkatkan Ketaqwaan beribadah
6. Menyelenggarakan pendidikan yang menyelamatkan peserta didik
agar terhindar dari segala bentuk penyalahgunaan Narkoba
7. Menyelenggarakan pendidikan yang dapat mengembangkan potensi
peserta didik di bidang Bahasa
8. Menyelenggarakan Pendidikan untuk menyadarkan setiap warga
Madrasah agar peduli terhadap Lingkungan Hidup

9. Mewujudkan sekolah yang aman, nyaman, rindang, bersih dan sehat

c. Tujuan
Setelah Para Siswa Di Didik Selama 3 Tahun Diharapkan :
1. Meningkatkan prosentasi kelulusan hasil Ujian Nasional.
2. Meningkatkan jumlah peserta didik yang dapat melanjutkan ke
perguruan tinggi
3. Meningkatkan perolehan kejuaraan dibidang olahraga dan seni
tingkat kotamaupun propinsi.
4. Meningkatnya prosentase peserta didik yang mampu menciptakan
lapangan kerja sendiri bagi peserta didik yang tidak melanjutkan ke
perguruan tinggi.
5. Berkurangnya kenakalan peserta didik.Meningkatnya jumlah media
dan alat peraga pembelajaran yang dihasilkan oleh guru.
6. Meningkatnya kualitas pembelajaran melalui model maupun metode
pembelajaran yang bervariasi.
7. Meningkatnya prosentase warga madrasah yang melaksanakan
sholat dhuha dan dhuhur berjama’ah.

Dari data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa visi, misi dan tujuan
lembaga telah sesuai. Bahkan visi, misi, dan tujuan tersebut telah tercapai.

 Identifikasi pelatihan mendukung arah strategi managemen sekolah, pelatihan


pernah dilakukan dan didukung.
Pada sekolah tersebut, banyak sekali pelatihan yang telah dilaksanakan.
Diantaranya Workshop Kurukulum 2013, Workshop Pendidikan Karakter,
Hypno Learning, dll.

 Dukungan dari kepala sekolah, rekan karyawan yang lain untuk melakukan
pelatihan.
Kepala sekolah sangat membantu dan mendukung pelatihan-pelatihan
yang telah dilaksanakan. Bahkan kepala sekolah berusaha meningkatkan
kinerja karyawannya baik guru maupun pegawai dengan mengadakan
pelatihan baik di luar sekolah maupun di dalam sekolah, sehingga
profesionalitas tumbuh menjadi kedisiplinan karyawan.
Para karyawan pun sangat mendukung dan antusias terhadap pelatihan-
pelatihan yang diadakan, sehingga kinerja dalam mengelola lembaga
pendidikan semakin lama semakin baik.

 Sumber daya pelatihan tersedia (budget, waktu dan keahlian).


Budget disesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada di sekolah.
Untuk pelatihan di dalam sekolah, maka waktu yang digunakan adalah akhir
pekan sehingga tidak mengganggu aktifitas pembelajaran di sekolah.
Sedangkan untuk pelatihan di luar sekolah maka guru yang mengikuti hanya
beberapa guru dan karyawan yang didelegasikan. Untuk keahliah, disesuaikan
dengan profesi atau bidang yang dipegang. Seperti halnya, guru mengikuti
pelatihan terkait pembelajaran atau kurikulum dan pegawai mengikuti
pelatihan yang terkait adminstrasi, dll.

2. Task Analysis
 Menguraikan aktivitas kerja, tugas-tugas (aktivitas kegiatan kerja dalam
jabatan) yang dilakukan oleh karyawan. Pengetahuan (fakta/prosedur),
keterampilan (kecakapan melaksanakan suatu tugas) dan kemampuan
(kapasitas fisik dan mental untuk melaksanakan suatu tugas) dan lain-lainya
mengenai kondisi ketika tugas dilaksanakan juga yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas.
Sebagaimana sekolah-sekolah yang lainnya, seluruh guru dan pegawai
MAN 2 Batu pun juga memiliki tugas sesuai dengan tupoksinya masing-
masing. Guru-guru piket pun melaksanakan tugasnya sesuai dengan jadwal
yang telah diberikan. Guru mata pelajaran pun menunaikan tugasnya sesuai
dengan jadwal mengajar yang telah ditentukan. Ketika kegiatan ibadah di
sekolah pun guru-guru turut andil dalam pengkondisian siswa.
Guru dan karyawan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
sesuai dengan bidang dan jabatan yang dipegangnya. Sehingga, kecakapan
dalam melaksanakan tugas pun sangat baik dan terselesaikan. Dari
keterampilan dan pengetahuannya yang sesuai dengan bidangnya tersebut,
maka para karyawan dapat memenuhi kebutuhannya untuk menyelesaikan
tugasnya sesuai dengan tupoksinya masing-masing.

 Identifikasi tugas baik yang karyawan benar-benar lakukan (actual


performance) dan apa yang mereka seharusnya lakukan dalam pekerjaan
(expected performance).
Actual performance yang dilakukan oleh karyawan sudah sesuai
dengan tugasnya masing-masing. Guru-guru pun melaksanakan kewajibannya
untuk memberikan pelajaran sesuai dengan bidangnya yang disesuaikan
dengan kurikulum yang diberlakukan di sekolah. Namun, beberapa guru belum
menggunakan media pembelajaran yang dapat membantu pemahaman siswa.
Padahal, guru saat ini dituntut untuk kreatif dalam memahamkan siswanya
melalu media pembelajaran.
Beberapa guru yang telah memiliki masa kerja empat tahun dan jam
mengajarnya sudah sesuai dengan ketentuan pemerintah untuk sertifikasi,
maka sudah seharusnya guru tersebut melakukan sertifikasi. Akan tetapi,
realita yang ada guru-guru tersebut di MAN 2 Batu belum melakukan
sertifikasi. Sehingga jabatan sebagai guru professional belum didapatkan oleh
guru-guru MAN 2 Batu.

3. Person Analysis
 Identifikasi karyawan yang membutuhkan pelatihan (kinerja terkini, kinerja
yang dibawah standar dan kinerja yang diharapkan sehingga butuh pelatihan).
Dari beberapa karyawan yang ada, beberapa karyawan perlu diberikan
pelatihan yaitu guru-guru. Beberapa guru belum menggunakan media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas untuk mendukung dan
membantu prestasi dan pemahaman siswa. Selain itu, banyak guru di sekolah
tersebut belum melakukan sertifikasi dikarenakan banyak guru yang belum
memahami kebijakan pemerintahan terkait sertifikasi.

 Identifikasi kesiapan karyawan untuk pelatihan (kecakapan dasar yang dimiliki,


karakteristik personal dalam kemampuan mengerjakan tugas yang ada atau
tugas baru, sikap, keyakinan dan motivasi yang dibutuhkan, kesadaran dalam
membutuhkan pelatihan, tujuan, ketertarikan karir dan kecakapan yang
dibutuhkan).
Beberapa guru telah memiliki kesiapan untuk pelatihan media
pembelajaran. Hanya saja, pihak sekolah menginginkan suatu media yang
dapat digunakan dengan cara yang simple dan tidak menyulitkan dalam
persiapan serta memiliki manfaat yang banyak untuk siswa khususnya
kepemahaman siswa pada pelajaran.
Untuk pelatihan sertifikasi, guru-guru sekolah siap untuk mengikuti
dengan catatan perlu adanya sosialisasi dan pemahaman yang diberikan
kepada guru-guru terkait kebijakan pemerintah mengenai sertifikasi. Sehingga
guru-guru dapat melakukan tes sertifikasi sesuai dengan kebijakan pemerintah
dengan baik.
 Kondisi lingkungan kerja
Kondisi lingkungan kerja di sekolah tersebut sangat kekeluargaan
sehingga antara satu karyawan dengan karyawan yang lain sangat baik
hubungannya. Selain itu kedisiplinan juga selalu diterapkan di sekolah tersebut.
Kedisplinan ini diterapkan untuk keprofesionalan karyawan di sekolah dan
juga untuk memberikan contoh terhadap siswa-siswa sekolah.

 Pengetahuan karyawan mengenai cara mengerjakan pekerjaan, kesempatan


untuk melakukan pekerjaan, dukungan sosial, ketidakleluasaan situasi.
Mayoritas karyawan di sekolah tersebut memiliki kemampuan dalam
menggunakan komputer dan teknologi. Guru-guru di sekolah tersebut pun
lebih mendalami pengetahuannya sesuai dengan bidang pelajarannya masing-
maisng. Bahkan guru-guru pun lebih unggul kemampuannya dibandingkan
dengan guru-guru swasta, melihat posisi sekolah yang berstatus Negeri
sehingga karyawan-karyawan di sekolah dapat mengimbangi dengan
kemampuan dan pengetahuannya tersebut.

F. Kesimpulan Hasil Training Need Analysis

Actual Performance
1. Guru dapat menjadi kreatif Expected Performance
dalam proses pembelajaran
dengan menyediakan media 1. Beberapa guru belum
pembelajaran untuk menggunakan media
pemahaman siswa pembelajaran pada proses
pebelajaran di sekolah
2. Guru-guru yang telah memiliki
masa kerja 4 tahun dan memiliki 2. Banyak guru yang belum
jam mengajar yang telah melakukan sertifikasi karena
ditentukan pemerintah, kurangnya pemahaman
sebaiknya melakukan sertifikasi mengenai kebijakan
untuk jabatan profesionalitas pemeritah terkait sertifikasi
guru.

Perlu adanya pelatihan terkait:


- media pembelajaran
- pemahaman kebijakan tentang
sertifikasi
G. Kebutuhan Pelatihan
Dari data dan analisis di atas, maka perlu adanya pelatihan terkait Media
Pembelajaran untuk guru-guru di sekolah tersebut. Pelatihan media pembelajaran ini
difokuskan pada media pembelajaran yang simple dan tidak memerlukan waktu banyak
dalam penyiapannya serta memiliki banyak manfaat untuk siswa.

Selain itu, perlu diadakan sosialisasi terkait sertifikasi guru yang dapat
ditindaklanjuti untuk persiapan sertifikasi, sehingga guru-guru dapat mengikuti proses
tes sertifikasi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai