Anda di halaman 1dari 12

GIZI SEIMBANG

PERENCANAAN PENYULUHAN

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mata kuliah Pendidikan dan
Konsultasi Gizi

OLEH

KELOMPOK GENAP
KELAS 2-A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI DIPLLOMA III
2017
ANGGOTA KELOMPOK

Aji Pangestu A.P Inten Noer Indillah


Adiny Elisanty Irrene Maria R.
Annisa Triwahyuni Raudya Irani.R.
Arifah Lana Fauziah Rizka Widya I.
Arini Mustika Erik Akbar R.
Afina Amalia N. Nila Sukma R.
Diani Mujianis Novia Yuliani
Fahmy Fauzi A. Novia Desi
Farah Khairunnisa L. Yesi Makerianti
Faridah Sani Zakia Nurul K.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan perencanaan penyuluhan yang berjudul “Gizi Seimbang”
dengan baik. Perencanaan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pendidikan dan Konsultasi Gizi.

Selesainya perencanaan ini tidak luput dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, baik
dari segi isi, maupun bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala
kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Cimahi, Juni 2017

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Tujuan ......................................................................................................... 2

C. Sasaran ........................................................................................................ 2

D. Rencana Pelaksanaan ................................................................................ 2

E. Metode Penyuluhan ................................................................................... 3

F. Media Penyuluhan ..................................................................................... 3

G. Sarana Penyuluhan .................................................................................... 3

H. Rincian Kegiatan ........................................................................................ 3

I. Materi Penyuluhan .................................................................................... 3


A. Latar Belakang

Gizi seimbang merupakan aneka ragam bahan pangan yang mengandung unsur-unsur zat
gizi yang diperlukan oleh tubuh, baik kualitas (fungsinya), maupun kuantitas(jumlahnya). Saat
ini, Indonesia mengalami masalah gizi ganda, bukan hanya masalah kekurangan gizi
yang dihadapi Indonesia, kelebihan gizi pun kini menjadi momok yang tengah
diperangi pemerintah. Sebab, keduanya dapat berakibat buruk terhadap kesehatan dan
kualitas hidup manusia.

Berikut adalah beberapa data yang terdapat di dalam hasil PSG 2016 mengenai status gizi
pada anak Balita. Balita yang memiliki tinggi badan dan berat badan ideal (TB/U normal dan
BB/TB normal) jumlahnya 61,1%. Masih ada 38,9% Balita di Indonesia yang masih mengalami
masalah gizi, terutama Balita dengan tinggi badan dan berat badan (pendek – normal) sebesar
23,4% yang berpotensi akan mengalami kegemukan. Prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada
Balita, terdapat 3,4% Balita dengan gizi buruk dan 14,4% gizi kurang. Masalah gizi buruk-
kurang pada Balita di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masuk dalam
kategori sedang (Indikator WHO diketahui masalah gizi buruk-kurang sebesar 17,8%).
Prevalensi Balita pendek cenderung tinggi, dimana terdapat 8,5% Balita sangat pendek dan
19,0% Balita pendek. Masalah Balita pendek di Indonesia merupakan masalah kesehatan
masyarakat masuk dalam kategori masalah kronis (berdasarkan WHO masalah Balita pendek
sebesar 27,5%). Prevalensi Balita kurus cukup tinggi dimana terdapat 3,1% balita yang sangat
kurus dan 8,0% Balita yang kurus. Masalah Balita kurus di Indonesia merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang masuk dalam kategori akut (berdasarkan WHO diketahui masalah
Balita kurus sebesar 11,1%.

Jika dulu masyarakat golongan kelas menengah yang identik berbadan subur, kini berada
di masalah peralihan, kelebihan berat badan justru diderita masyarakat dengan tingkat ekonomi
rendah. Kedua masalah tersebut muncul karena pola makan yang tidak seimbang. Kekurangan
gizi ditandai dengan lambatnya pertumbuhan tubuh (terutama pada anak), daya tahan tubuh
rendah, kurangnya tingkat inteligensia, dan produktivitas yang rendah. Kelebihan gizi
sebaliknya, ditandai dengan kelebihan berat badan, besarnya risiko kemunculan berbagai
penyakit kronis degeneratif seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Indonesia saat ini berada dalam masa transisi gizi, yaitu masa peralihan di antara masalah
kekurangan dan kelebihan gizi.

Untuk mencegah semakin banyaknya kasus tersebut, perlulah dilakukan penyuluhan


mengenai gizi karena pendidikan gizi berperan dalam meningkatkan status gizi masyarakat
dalam kaitannya mengatasi permasalahan gizi ganda yaitu gizi kurang dan gizi lebih diIndonesia.
Melalui penyampaian pesan-pesan gizi yang praktis akan membentuk suatu pemahaman pada
masyarakat sehingga tercipta keseimbangan antara gaya hidup dengan pola konsumsi
masyarakat.

B. Tujuan Umum
Merencanakan gizi seimbang berdasarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang
berguna untuk membantu mengatasi permasalahan gizi agar dapat tercapai masyarakat yang
sehat khususnya balita

C. Tujuan Khusus
1. Merencanakan program gizi seimbang untuk balita berdasarkan PUGS
2. Menyusun gizi seimbang untuk balita
3. Membuat leaflet tentang gizi pada balita
4. Mengevaluasi penerapan PUGS dalam berperan meningkatkan kesehatan gizi di
masyarkat khususnya pada balita

D. Sasaran

Pada penyuluhan kali ini sasaran ditujukan kepada ibu-ibu yang memiliki balita.

E. Rencana Pelaksanaan

tempat : Aula serbaguna kantor kepala desa

hari : Senin

tanggal : 05 Juni 2017

waktu : Pukul 08.00 WIB s.d selesai


F. Metode Penyuluhan
Metode yang akan digunakan dalam penyuluhan ini adalah diskusi terbatas atau sokratik,
berupa presentasi
G. Media Penyuluhan
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan ini adalah leaflet dan video
H. Sarana Penyuluhan
Sarana yang akan digunakan dalam penyuluhan ini adalah ruang serbaguna, meja, kursi,
proyektor, pengeras suara, laptop.
I. Rincian Kegiatan Penyuluhan
1. Pendahuluan
- Pembukaan
- Perkenalan
- Menyampaikan maksud dan tujuan
2. Penyampaian materi
- Menyampaikan apa itu gizi seimbang
- Menyampaikan pentingnya gizi seimbang
- Menyampaikan bagaimana agar gizi seimbang
- Menyampaikan 10 pesan gizi seimbang
- Tanya jawab dengan peserta penyuluhan
3. Penutup
- Menyampaikan kesimpulan dari materi gizi seimbang
- Mengucapkan terima kasih

J. Materi Penyuluhan
Pedoman Umum Gizi Seimbang
Pedoman Gizi Seimbang adalah pedoman untuk memilih jenis dan jumlah
makanan yang sesuai dan cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh terhadap zat gizi
(karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral). Adapun tujuan dari disusunnyapedoman
gizi seimbang adalah sebagai berikut :
1. Membantu konsumen dalam memilih makanannya sehari-hari dengan baik dan benar,
sehingga meningkatkan kesehatannya dengan meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap penyakit.
2. Membantu pemerintah dan masyarakat dalam menentukan kebujakan pangan dan gizi
dalam menanggulangi masalah gizi.
3. Meningkatkan efektivitas pendidikan gizi dalam bentuk pola hidup sehat bagi
masyarakat dan perorangan.

Prinsip Gizi Seimbang


Prinsip gizi seimbang terdiri dari 4 pilar yang pada dasarnya merupakan
rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang
masuk dengan memonitor berat badan secara teratur.
Empat pilar tersebut adalah :
1. Mengonsumsi makanan beragam, tidak ada satupun makanan yang mengandung
semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan
mempertahankan kesehatannya, kecuali air susu ibu (ASI) untuk bayi baru lahir
sampai berusia 6 bulan. Contoh : nasi sebagai makanan pokok, sumber utama kalori
tapi miskin vitamin dan mineral, sayuran dan buah-buahan kaya akan vitamin,
mineral dan serat tapi miskin kalori dan protein, ikan merupakan sumber utama
protein tapi sedikit kalori, dsb.
Namun demikian, mengonsumsi makanan beragam pun harus disertai dengan
memperhatikan jumlah dan proporsinya dengan benar yaitu seimbang dalam jumlah
yang cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur. Contohnya : saat ini
anjuran mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan, konsumsi gula, garam
dan lemak dikurangi, dsb.
2. Membiasakan perilaku hidup bersih, dengan kebiasaan hidup bersih maka akan
terhindar dari paparan terhadap sumber infeksi, contohnya selalu mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir sebelum makan, sebelum memberikan ASI, sebelum
menyiapkan makanan dan minuman, dan setelah buang air kecil dan buang air besar,
menutup makanan yang disajikan agar tidak dihinggapi lalat serta debu, menutup
mulut dan hidung saat bersin, selalu menggunakan alas kaki ahar terhindar dari
penyakit kecacingan, dsb.
Penyakit infeksi berperngaruh terhadap kesehatan gizi, terutama anak-anak.
Seseorang yang mengalami infeksi akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga
jumlah dan jenis zat gizi yang masuk ke tubuhnya akan berkurang. Sebaliknya saat
keadaan inffeksi tubuh membutuhkan zat gizi yang lebih banyak utnuk memenuhi
peningkatan metabolism terutama apabila disertai panas. Pada kondisi kurang gizi ,
daya tahan tubuh akan menurun sehingga memudahkan terserang penyakit infeksi.
3. Melakukan aktifitas fisik, meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk olahraga
merupakan salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan
pemasukan zat gizi utamanya sumber energy dalam tubuh.
Aktifitas fisik memerlukan energy. Sleian itu, aktifitas fisik juga memperlancar
system metabolism di dalam tubuh termasuk metabolism zat gizi. Oleh karenanya
aktifitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat gizi yang keluar dan yang masuk
ke dalam tubuh.
4. Mempertahankan dan memantau berat badan (BB) normal, hal ini merupakan
indicator keseimbangan zat gizi di dalam tubuh orang dewasa atau dikenal dengan
Indeks Massa Tubuh (IMT). Pemantauan BB normal sangat penting untuk
menghindari penyimpangan BB dari normal, dan apabila ditemukan penyiimpangan
maka akan dengan mudah dan lebih cepat ditangani.

Gizi Seimbang Untuk Berbagai Kelompok Umur


1. Ibu Hamil dan Ibu Menyusui, kebutuhan zat gizinya lebih banyak dari keadaan biasa,
tetapi konsumsi pangannya tetap harus beraneka ragam dan seimbang dalam jumlah
dan proporsinya, karena pada masa hamil janin akan mengambil zat gizi dari
makanan yang dikonsumsi ibunya dan dari simpanan zat gizi ibunya. Sehingga dalam
kondisi ini harus dipastikan ibu dalam kondisi gizi yang baik.
Demikian pula pada ibu menyusui, konsumsi pangannya harus seimbang agar
memenuhi kebutuhan zat gizi batu maupun untuk mengganti zat gizi ibu yang
dikeluarkan melalui ASI. Tidak semua zat gizi yang diperlukan bayi dapat dipenuhi
dari simpanan zat gizi ibu, seperti vitamin C dan vitamin B oleh karena itu harus
didapat dari konsumsi pangan ibu setiap hari.
2. Bayi 0 – 6 bulan, pemenuhan kebutuhan gizinya cukup dari ASI saja sebagai
makanan terbaik untuk bayi.
3. Anak 6 – 24 bulan, kebutuhan gizi semakin meningkat dan tidak lagi dapat dipenuhi
oleh ASI. Pada tahap ini kemungkinan terpapar penyakit infeksi dan aktifitas fisik
yang meningkat, sehingga memerlukan kebutuhan gizi harus terpenuhi dengan
memperhitungkan aktifitas fisik dan keadaan infeksi. Pada usia ini diperkenalkan
makanan pendamping ASI atau MP-ASI, kemudian bertahap konsitensinya berubah
dari lumat ke lunak dst. Variasi makanan juga bertahap ditambah.
4. Anak 2 – 5 tahun, kebutuhan zat gizi masih meningkat karena berada pada masa
pertumbuhan cepat dan aktivitasnya yang tinggi. Kesulitan pada masa ini adalah anak
sudah bisa memilih makanan sendiri sehingga orang tua harus berpikir ekstra untuk
memenangkan makanan yang akan dipilih anaknya.
5. Anak 6 – 9 tahun, kebutuhna zat gizi mulai meningkat secara bermakna karena sudah
memasuki masa pra pubertas. Keterpaparan terhadap infeksi meningkat, pengaruh
lingkungan terhadap makanan sangat tinggi, aktivitas tinggi, sangat harus
diperhatikan.

Pesan Gizi Seimbang untuk Anak Usia 2 – 5 Tahun


1. Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam) bersama keluarga
Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi selama sehari dianjurkan agar anak makan
secara teratur 3 kali sehari dimulai dengan sarapan atau makan pagi, makan
siang dan makan malam. Untuk menghindarkan/mengurangi anak-anak
mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan tidak bergizi dianjurkan agar selalu
makan bersama keluarga. Sarapan setiap hari penting terutama bagi anak-anak
oleh karena mereka sedang tumbuh dan mengalami perkembangan otak yang
sangat tergantung pada asupan makanan secara teratur.
2. Perbanyak mengonsumsi makanan kaya protein seperti ikan, telur, tempe, susu
dan tahu. Untuk pertumbuhan anak, dibutuhkan pangan sumber protein dan
sumber lemak kaya akan Omega 3, DHA, EPA yang banyak terkandung dalam
ikan. Anak-anak dianjurkan banyak mengonsumsi ikan dan telur karena kedua
jenis pangan tersebut mempunyai kualitas protein yang bagus. Tempe dan tahu
merupakan sumber protein nabati yang kualitasnya cukup baik untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak. Jika memberikan susu kepada anak,
orang tua tidak perlu menambahkan gula pada saat menyiapkannya. Pemberian
susu dengan kadar gula yang tinggi akan membuat selera anak terpaku pada
kadar kemanisan yang tinggi. Pola makan yang terbiasa manis akan
membahayakan kesehatannya di masa yang akan datang. (Lihat pesan umum
nomor 5 tentang batasi konsumsi pangan yang manis).
3. Perbanyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Sayuran dan buah-buahan
adalah pangan sumber vitamin, mineral dan serat.Vitamin dan mineral
merupakan senyawa bioaktif yang tergolong sebagai antioksidan, yang
mempunyai fungsi antara lain untuk mencegah kerusakan sel. Serat berfungsi
untuk memperlancar pencernaan dan dapat mencegah dan menghambat
perkembangan sel kanker usus besar.
4. Batasi mengonsumsi makanan selingan yang terlalu manis, asin dan berlemak.
Pangan manis, asin dan berlemak banyak berhubungan dengan penyakit kronis
tidak menular seperti diabetes mellitus,tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
5. Minumlah air putih sesuai kebutuhan. Sangat dianjurkan agar anak-anak tidak
membiasakan minum minuman manis atau bersoda,karenajenis minuman tersebut
kandungan gulanya tinggi. Untuk mencukupi kebutuhan cairan sehari hari
dianjurkan agar anak anak minum air sebanyak 1200 – 1500 mL air/hari (lihat
lampiran 12).
6. Biasakan bermain bersama dan melakukan aktivitas fisik setiap hari. Dengan
semakin berkembangnya teknologi dan kemudahan akses permainan tanpa
aktivitas fisik yang banyak ditawarkan permainan dengan teknologi canggih
(electronic game), menimbulkan kekhawatirantersendiri bagi para orang tua akan
perkembangan mental serta psikomotorik anak. Permainan tradisional dan
bermain bersama teman penting untuk anak-anak karena dapat melatih
kemampuan sosial dan mentalanak. Permainan tradisional dan bermain bersama
dan melakukan aktivitas fisik dalam bentuk permainan dapat mengusir rasa
bosan pada anak dan merangsang perkembangan kreativitasnya. Hal ini akan
mendukung tumbuh kembang dan kecerdasan anak.

Anda mungkin juga menyukai