Anda di halaman 1dari 10

PERBANDINGAN PENGARUH BEBERAPA JENIS PASIR TERHADAP

KUAT TEKAN, KUAT LENTUR DAN KUAT TARIK BELAH BETON


Siti Aisyah Sari¹, Titik Penta Artiningsih², Heny Purwanti³

ABSTRAK

Beton adalah konstruksi yang tersusun oleh material semen, air, agregat halus dan agregat
kasar. Agregat halus atau pasir terbentuk dari pecahan batu karena beberapa sebab. Pasir
dapat diperoleh di dalam tanah, pada dasar sungai dan tepi laut. Setiap jenis agregat halus
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, karakteristik tersebut yang mempengaruhi
perbedaan kekuatan beton pada setiap jenis agregat halus. Pasir yang digunakan pada
penelitian ini ada tiga macam, yaitu pasir sisa tambang timah (pasir Bangka), pasir sungai
(Pasir Cisadane) dan pasir gunung (Pasir Merapi). Tujuan penelitian ini adalah
membandingkan pengaruh ketiga jenis pasir tersebut terhadap kuat tekan, kuat lentur dan
kuat tarik belah. Penelitian ini menggunakan beton dengan mutu rencana 20 MPa, yang diuji
pada umur 7, 14 dan 28 hari untuk pengujian kuat tekan, sedangkan untuk pengujian kuat
lentur dan kuat tarik belah pada umur 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan menunjukan pasir
Merapi mempunyai nilai kuat tekan tertinggi yaitu 39,209 MPa, kemudian pasir Bangka
sebesar 33,069 MPa dan nilai kuat tekan terkecil adalah pasir sungai sebesar 26,209 MPa.
Hasil pengujian kuat lentur menunjukkan pasir Bangka mempunyai nilai kuat lentur tertinggi
yaitu 13,334 MPa dan nilai kuat lentur terendah adalah pasir sungai sebesar 10,334 MPa.
Hasil pengujian kuat tarik belah menunjukan pasir Merapi mempunyai nilai kuat tarik belah
tertinggi yaitu 11,916 MPa dan nilai kuat tarik belah terendah adalah pasir sungai sebesar
10,222 MPa.

Kata kunci: pasir Bangka, pasir sungai, pasir Merapi, kuat tekan, kuat lentur, kuat tarik
belah.

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang menghasilkan pasir dari sisa tambang


Perkembangan industri konstruksi di timah yang sudah tidak digunakan lagi.
Indonesia cukup pesat, dimana hampir Pasir gunung banyak dijumpai di pulau
semua bangunan konstruksi menggunakan Jawa dan Sumatera, pasir yang ditambang
beton sebagai bahan utama. Beton adalah dari sisa letusan gunung berapi dan
hasil campuran air, semen, pasir dan endapan debu vulkanik ini biasanya
kerikil. berwarna hitam pekat dengan karakter
Indonesia merupakan negara dengan fisik yang keras dan kasar, dan juga
jumlah gunung dan sungai yang sangat memiliki kandungan lumpur yang minim.
banyak, dan juga kaya akan sumber daya Berbeda halnya dengan pasir gunung,
alamnya. Tentunya material alam pasir sungai memiliki kandungan lumpur
penyusun beton seperti pasir, pemakaian yang banyak dengan persyaratan
berbagai jenis pasir yang berbeda di setiap kandungan lumpur <4% jika melebihi
pembuatan beton menghasilkan kualitas pasir dapat dicuci untuk menghilangkan
beton yang berbeda pula. lumpurnya. Pasir gunung dan pasir sungai
Pulau Bangka adalah contoh pulau dengan adalah contoh pasir alam yang sering
kekayaan sumber daya alamnya. Pulau digunakan untuk campuran beton.
yang populer akan tambang timah, yang Perbedaan dari beberapa jenis pasir
sudah dimulai sejak tahun 1709. Pulau ini tersebut tentunya akan menghasilkan
kualitas beton yang berbeda-beda, karena

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 1


setiap pasir yang ada memiki karakteristik bahkan oleh mereka yang tidak punya
yang berbeda-beda. pengertian sama sekali tentang teknologi
beton, tetapi pengertian yang salah sering
1.2. Rumusan Masalah menghasilkan beton dengan kualitas tidak
Setiap jenis pasir memiliki sifat-sifat dan bagus sebagai materi bangunan.
karakteristik yang berbeda-beda, yang
akan mempengaruhi kinerja dari beton. 2.2. Material Utama Pembentuk Beton
Dalam hal ini, bagaimana perbandingan 1. Semen Portland
antara pasir gunung, pasir sungai dan Menurut SII 0013-1981, Semen portland
pasir limbah timah terhadap kuat tekan, adalah semen hidrolis yang dihasilkan
kuat lentur dan kuat tarik belah. dengan cara menghaluskan klinker yang
terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium
1.3. Batasan Masalah yang bersifat hidrolis dengan gipsum
 Mutu beton yang direncanakan adalah sebagai bahan tambahan.
beton kuat tekan 20 MPa. Bahan dasar pembuatan semen portland:
 Semen yang digunakan adalah semen − Oksida kapur (CaCo₃)
portland tipe I merek Tiga Roda. − Oksida silika (SiO₂)
 Agregat halus yang menggunakan tiga − Oksida alumina (Al₂O₃)
jenis pasir, yaitu: − Oksida besi (Fe₂O₃)
1. Pasir gunung yang berasal dari 2. Agregat
Gunung Merapi Yogyakarta.
Menurut SK SNI T-15-1991-03 agregat
2. Pasir sungai yang berasal dari Sungai
adalah material granular, misalnya pasir,
Cisadane Bogor.
kerikil, batu pecah dan kerak tungku besi,
3. Pasir limbah dari bekas tambang timah
yang dipakai bersama-sama dengan suatu
yang berasal dari pulau Bangka
media pengikat untuk membentuk suatu
Belitung.
beton semen hidraulik atau adukan. Dari
 Agregat kasar yang berasal dari sekitar
ukuranya, agregat dapat dibedakan
kota Magelang.
menjadi dua yaitu:
 Pengujian kuat tekan dibuat 27 benda
 Agregat Halus
uji kubus pada umur beton 7, 14, 28
Menurut SNI 03-2843-2000 agregat halus
hari.
adalah pasir alam sebagai hasil
 Pengujian kuat lentur dan pengujian desintegrasi secara alami dari batu atau
kuat tarik belah masing-masing dibuat pasir yang dihasilkan oleh industri
9 benda uji balok pada umur 28 hari. pemecah batu dan mempunyai ukuran
butir terbesar 5 mm
II. LANDASAN TEORI  Agregat Kasar
Menurut SNI 03-2843-2000 agregat kasar
2.1. Pengertian Beton adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi
Kata beton dalam bahasa Indonesia alami dari batu atau berupa batu pecah
berasal dari kata yang sama dengan yang dihasilkan oleh industri pemecah
bahasa Belanda. Kata concrete dalam batu dan mempunyai ukuran butir terbesar
bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin 5 mm – 40mm.
concretus yang berarti tumbuh bersama 3. Air
atau menggabungkan menjadi satu. Dalam Air merupakan salah satu bahan dasar
bahasa Jepang digunakan kata kotau-zai, dalam pembuatan beton yang memiliki
yang arti harafiahnya material-material harga paling murah diantara bahan yang
seperti tulang karena agregat mirip tulang- lain. Penggunaan air digunakan untuk
tulang hewan. mereaksikan semen sehingga
Menurut Paul Nugraha (2007) beton menghasilkan pasta semen yang berfungsi
adalah material komposit yang terbuat untuk mengikat agregat. Selain itu, fungsi
dari kombinasi agregat dan pengikat air untuk membasahi agregat dan
semen. Beton dapat dibuat dengan mudah

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 2


memberi kemudahan dalam pengerjaan. kaolin yang mengandung pasir kuarsa.
Menurut Mulyono, T. (2004). Penambangan pasir timah pada tailing
(ampas dari pengolahan bahan tambang)
2.3. Bebeapa Jenis Pasir Yang tambang timah umumnya menggunakan
Digunakan mesin semprot. Penambangan pasir kuarsa
1. Pasir Merapi juga dapat dilakukan dari endapan tailing
Pasir gunung yang digunakan untuk tambang timah. Pemanfaatan tailing
penelitan ini berasal dari Gunung Merapi, tambang timah putih untuk pasir
Jawa Tengah. Gunung Merapi adalah bangunan umumnya dilakukan dilokasi
gunung berapi teraktif di Indonesia. bekas tailing tambang timah yang telah
Letusan Gunung Merapi terakhir terjadi ditinggalkan. Penambangan pasir
pada tahun 2010 mengakibatkan erupsi bangunan tidak memerlukan pengupasan
yang cukup besar yang memuntahkan atau pembersihan tanah tertutup,hanya
jutaan meter kubik material padat melalui dilakukan pencucian agar pasir bangunan
sungai yang berhulu di Merapi. Dusun tersebut bebas dari kandungan lumpur,
Gempol, Kabupaten Magelang adalah material organik dan lempung. Pasir
wilayah parah yang terkena dampak banjir bangunan yang diambil dari bekas tailing
lahar dingin Merapi, akibatnya sebagian timah umumnya berkomposisi kuarsa dan
besar rumah warga dusun Gempol sedikit felspar dan magnetit. Pasir Bangka
tertimbun bahkan tenggelam oleh endapan ini biasanya berwarna putih dan halus
pasir banjir lahar dingin Merapi yang seperti pasir pantai tetapi tidak
meluber dari aliran kali putih. Aliran mengandung unsur garam karena pasir
banjir lahar dingin, saat ini menjadi bangka ini diambil jauh dari pesisir
tambang pasir. Pasir merapi umumnya pantai.
berwarna hitam keabu-abuan.
2. Pasir Sungai III. STUDI EKSPERIMENTAL
Pasir sungai yang digunakan untuk
penelitian ini berasal dari Sungai 3.1. Bahan atau Material Penelitian
Cisadane Kabupaten Bogor. Sungai Bahan-bahan penyusun campuran beton
Cisadane mempunyai hulu yang berada di yang digunakan pada penelitian ini adalah
lereng Gunung Pangrango dengan sebagai berikut:
beberapa anak sungai yang berawal dari 1. Semen yang digunakan pada penelitian
Gunung Salak, melintas di sisi barat ini adalah semen portland komposit
Kabupaten Bogor, terus ke arah (PCC) tipe I jenis semen Tiga Roda.
Kabupaten Tangerang dan bermuara di 2. Agregat halus yang dipakai adalah
sekitar Tanjung Burung. Dengan panjang pasir gunung dari gunung Merapi Jawa
keseluruhan 126 km. Wilayah tengah Tengah, pasir sungai dari sungai
sungai Cisadane yang berada di Cisadane Bogor dan pasir sisa tambang
Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor dari Bangka Belitung.
dimanfaatkan oleh warga menjadi industri 3. Agregat kasar yang digunakan adalah
tambang. Industri tambang yang kerikil yang berasal dari sekitar kota
dihasilkan seperti pasir, batu split, batu Magelang.
belah, abu batu dll. Pasir Sungai Cisadane 4. Air yang digunakan pada penelitian ini
umunya berwarna coklat karena adalah air PDAM kota Mungkid yang
mengandung banyak lumpur. berada di laboratorium Dinas
3. Pasir Sisa Tambang Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang
Pasir sisa tambang yang digunakan pada Kota Mungkid Kabupaten Magelang.
penelitian ini berasal dari sisa tambang 3.2. Pelaksanaan Penelitian
timah di Pulau Bangka. Pada Langkah-langkah yang dilakukan dalam
penambangan timah selain menghasilkan penelitian ini adalah.
timah sebagai komoditas utama yang 1. Melakukan pemeriksaan bahan-bahan
disertai mineral juga dijumpai endapan seperti agregat halus dan agregat kasar
di laboratorium.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 3


2. Merencanakan proporsi campuran (mix dan untuk penyerapan air, pasir Bangka
design). dan pasir sungai memiliki nilai penyerapan
3. Pembuatan benda uji beton berbentuk air melebihi syarat batas yaitu 0,2% -
kubus, balok dan silinder. 0,4%.
4. Melakukan pengujian slump test.
5. Melakukan perawatan benda uji Gambar 1 Batas Gradasi Pasir Bangka
sampai mencapai umur rencana.
6. Melakukan pengujian kuat tekan, Batas Gradasi Pasir Bangka
pengujian kuat lentur dan pengujian 150
kuat tarik belah
100
IV. HASIL DAN ANALISIS STUDI 50
EKSPERIMENTAL
0
100 50 30 16 8 4
4.1. Hasil Pengujian Material
1. Hasil Pengujian Agregat Halus Batas Bawah Hasil Pemeriksaan
Hasil pengujian material untuk agregat Batas Atas
halus yaitu, pasir Bangka, pasir sungai
(Sumber: Hasil uji laboratorium, 2017)
dan pasir Merapi dapat dilihat pada tabel
Dari gambar 1 dapat disimpulkan bahwa
1.
pasir Bangka memiliki gradasi yang baik
atau jenis pasir sedang (tidak terlalu
Tabel 1. Hasil Pengujian Agregat Halus
lembut dan kasar) namun pada nomor
Pengujia saringan 50 dan 100 nilai persen lolos
Pasir Pasir Pasir
No n keluar dari batas bawah yang ditetapkan
Bangka Sungai Merapi
Material ASTM C33-90.
Kadar
1 7,975 12,246 7,0675
Air (%) Gambar 2 Batas Gradasi Pasir Sungai
Kadar
2 Lumpur 33,33 9,52 3,225 Batas Gradasi Pasir Sungai
(%)
Kadar 150
3 No.2 No.1 No.1
Organik 100
Berat
Jenis 50
4 2,403 2,252 2,427
SSD
(gram) 0
100 50 30 16 8 4
Berat
5 Volume 1,842 1,919 2,402 Batas Bawah Hasil Pemeriksaan
(kg/liter) Batas Atas
Modulus
6 Kehalusa 2,894 2,687 2,664 (Sumber: Hasil uji laboratorium, 2017)
n Dari gambar 2 dapat disimpulkan bahwa
Zona 2 Zona 2 pasir sungai memiliki gradasi yang baik
Zona 2
(Pasir (Pasir atau jenis pasir sedang (tidak terlalu
7 Gradasi (Pasir
Sedang Sedang lembut dan kasar) karena terletak diantara
Sedang)
) ) batas maksimum dan minimum yang
Penyerap ditetapkan ASTM C33-90.
8 an Air 7,066 7,066 1,750
(%)
(Sumber: Hasil uji laboratorium, 2017)
Hasil pengujian agregat halus pada tabel 1
menunjukan pemeriksaan kadar lumpur
yang terkandung pada pasir Bangka dan
pasir sungai melebihi syarat batas yaitu 5%

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 4


Gambar 3 Batas Gradasi Pasir Merapi Tabel 3 Kebutuhan Campuran Beton
Untuk 1 m³
Batas Gradasi Pasir Merapi
Pasir Pasir Pasir
150 Keterangan
Bangka Sungai Merapi
100 Semen 315 kg 315 kg 315 kg
Air 170 kg 170 kg 170 kg
50
Pasir 653 kg 590 kg 671 kg
0 Split 1162 kg 1050 kg 1194 kg
100 50 30 16 8 4 (Sumber: Hasil studi eksperimen, 2017)
Batas Bawah Hasil Pemeriksaan

Batas Atas 4.3. Hasil Pengujian Nilai Slump


Pengujian slump dilakukan sebelum
(Sumber: Hasil uji laboratorium, 2017) adukan beton dimasukan kedalam benda
Dari gambar 3 dapat disimpulkan bahwa uji. Berikut adalah hasil slump test pada
pasir Merapi memiliki gradasi yang baik tabel 4.
atau jenis pasir sedang (tidak terlalu Tabel 4 Slump Test
lembut dan kasar) karena terletak diantara Slump Test
Jenis
batas maksimum dan minimum yang Adukan Adukan Adukan
Pasir
ditetapkan ASTM C33-90. 1 2 3
Pasir
3 cm 2 cm 2 cm
2. Hasil Pengujian Agregat Kasar Bangka
Hasil pengujian material untuk agregat Pasir
3 cm 3 cm 2 cm
kasar dapat dilihat pada tabel 4.2. Sungai
Pasir
1 cm 1 cm 1 cm
Tabel 2. Hasil Pengujian Agregat Kasar Merapi
Agregat (Sumber: Hasil studi eksperimen, 2017)
No Pengujian Material
Kasar
1 Kadar Air (%) 2,2295 4.4. Hasil Pengujian Berat Volume
2 Kadar Lumpur (%) 0,812 Penelitian benda uji terhadap kuat tekan,
3 Berat Jenis (gram) 2,418 kuat lentur dan kuat tarik belah yang
Berat Volume dilakukan mendapatkan berat isi, dimana
4 1,351 berat isi adalah berat beton per satuan
(kg/liter)
Modulus volume. Hasil pengujian dapat dilihat
5 3,743 pada gambar dibawah ini.
Kehalusan
6 Penyerapan (%) 3,373
(Sumber: Hasil uji laboratorium, 2017) Gambar 4 Grafik Berat Volume Kuat
Hasil pengujian agregat kasar pada tabel 2 Tekan
menunjukan semua pemeriksaan untuk Berat Volume Beton Kuat Tekan
pengujian agregat kasar memenuhi syarat
2360
batas.
2340
4.2. Hasil Perencanaan Campuran 2320
Beton 2300
Berdasarkan hasil perhitungan
2280 2335,30864
perencanaan campuran beton yang 2 2319,60494
dihitung menggunakan metode SNI 2260
03.2834.2000 (Tata Cara Pembuatan 2240 2266,17284
Rencana Campuran Beton Normal) dan
2220
diperoleh besarnya proporsi bahan Pasir Bangka Pasir Sungai Pasir Merapi
campuran dapat dilihat pada tabel 3.
(Sumber: Hasil uji laboratorium, 2017)
Hasil berat volume beton untuk
pengujian kuat tekan menunjukan berat
volume beton yang memiliki nilai
terbesar adalah pasir Bangka

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 5


sebesar 2335,30864 kg/m³. Pasir Sungai pasir Merapi sebesar 2362,32704 kg/m³.
memiliki berat volume beton sebesar Pasir Bangka memiliki berat volume beton
2266,17284 kg/m³ mempunyai perbedaan sebesar 2322,95597 kg/m³ mempunyai
3,05% dengan berat volume pasir Bangka. perbedaan 1,69% dengan berat volume
Pasir Merapi memiliki berat volume beton pasir Merapi. Pasir sungai memiliki berat
sebesar 2319,60494 kg/m³ dan mempunyai volume beton sebesar 2266,3522 kg/m³
perbedaan 0,68% dengan berat volume dan mempunyai perbedaan 4,23% dengan
pasir Bangka. berat volume pasir Merapi.

Gambar 5 Grafik Berat Volume Kuat 4.5. Hasil Pengujian Kuat Tekan
Lentur
2360
1. Kuat Tekan
Hasil pengujian kuat tekan untuk
2340 beberapa jenis pasir dapat dilihat pada
2320 tabel 5.
2300
Tabel 5 Hasil Pengujian Kuat Tekan
2280 Luas Beban Beban Kuat
2345,4321
2260 Jenis Umu Bida Maksi Maksi Tekan
2290,12346 Pasir r ng mal mal (MPa)
2240
2256,79012 (cm²) (KN) (Kg)
2220 Pasir 7 225 541,67 54.167 19,981
2200 Bang 14 225 653,33 65.333 24,101
Pasir Bangka Pasir Sungai Pasir Merapi ka 28 225 840,00 84.000 30,987
(Sumber: Hasil uji laboratorium, 2017) Pasir 7 225 390,00 39.000 14,387
Hasil berat volume beton untuk pengujian Sung 14 225 736,67 73.667 27,175
kuat lentur menunjukan berat volume ai 28 225 796,67 79.667 29,388
beton yang memiliki nilai terbesar adalah Pasir 7 225 636,67 63.667 23,486
pasir Merapi sebesar 2354,4351 kg/m³. Mera 14 225 845,00 84.500 31,171
Pasir Bangka memiliki berat volume beton pi 28 225 925,00 92.500 34,122
sebesar 2290,12346 kg/m³ mempunyai (Sumber: Hasil uji laboratorium, 2017)
perbedaan 2,42% dengan berat volume Dari tabel diatas diperoleh grafik
pasir Merapi. Pasir sungai memiliki berat perbandingan kuat tekan untuk masing-
volume beton sebesar 2256,79012 kg/m³ masing jenis pasir sebagai berikut.
dan mempunyai perbedaan 3,93% dengan
berat volume pasir Merapi. Gambar 7 diagram perbandingan kuat
tekan beton beberapa jenis pasir
Gambar 6 Grafik Berat Volume Kuat Tarik
Belah 40
35
30
2380 25
2360 20
2340 15
2320 10
2300 5
2280 2362,32704 0
2260 2322,95597 7 Hari 14 Hari 28 Hari
2240
2266,3522 Pasir Bangka Pasir Sungai Pasir Merapi
2220
2200 (Sumber: Hasil uji laboratorium, 2017)
Pasir Bangka Pasir Sungai Pasir Merapi
Dari tabel 5 dan gambar 7 didapat
beberapa hal yaitu:
(Sumber: Hasil uji laboratorium, 2017) 1. Pada hari ke-7 pasir Merapi
Hasil berat volume beton untuk pengujian menghasilkan nilai mutu tertinggi
kuat tarik belah menunjukan berat volume sebesar 23,486 MPa, urutan kedua
beton yang memiliki nilai terbesar adalah

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 6


adalah pasir Bangka sebesar 19,981 MPa Berdasarkan gambar 8 didapat beberapa
memiliki perbedaan 17,54% dengan pasir hal, yaitu:
Merapi dan yang ketiga adalah pasir sungai
sebesar 14,387 MPa memiliki perbedaan 1. Kuat tekan setelah deviasi standar
63,54% dengan pasir Merapi. yang memiliki nilai tertinggi adalah
2. Pada hari ke-14 pasir Merapi pasir Merapi sebesar 39,209 MPa.
menghasilkan nilai mutu tertinggi 2. Kuat tekan setelah deviasi standar
sebesar 31,171 MPa, urutan kedua yang memiliki nilai terendah adalah
adalah pasir sungai sebesar 27,175 MPa psair sungai sebesar 26,913 MPa.
memiliki perbedaan 26,02% dengan 3. Nilai kuat tekan pasir Bangka
pasir Merapi dan yang ketiga adalah sebelum deviasi standar memiliki
pasir Bangka yang mengalami perbedaan 6,72% dengan nilai kuat
penurunan urutan sebesar 24,101 MPa tekan sesudah deviasi standar.
memiliki perbedaan 26,02% dengan 4. Nilai kuat tekan pasir sungai
pasir Merapi. sebelum deviasi standar memiliki
3. Pencapaian beton 100% terjadi pada perbedaan 9,19% dengan nilai kuat
umur ke 28 dan pasir yang memiliki tekan sesudah deviasi standar.
nilai kuat tekan tertinggi adalah pasir 5. Nilai kuat tekan pasir Bangka
Merapi sebesar 34,122 MPa, urutan sebelum deviasi standar memiliki
kedua adalah pasir Bangka sebesar perbedaan 14,91% dengan nilai kuat
30,987 MPa memiliki perbedaan tekan sesudah deviasi standar.
10,12% dengan pasir Merapi dan kuat 6. Diagram diatas menunjukan pasir
tekan paling kecil adalah pasir sungai sungai nilai kuat tekan sebelum
sebesar 29,388 MPa memiliki deviasi standar lebih tinggi daripada
perbedaan 16,11% dengan pasir nilai kuat tekan setelah deviasi
Merapi. standar, hal ini menunjukan nilai
kuat tekan beton rencana sudah
melebihi nilai kuat tekan
2. Kuat Tekan Karakteristik karakteristik pada umur 28 hari.
7. Pada pasir Merapi dan pasir Bangka
Perbandingan hasil nilai kuat tekan nilai kuat tekan sebelum deviasi
karakteristik dengan hasil nilai kuat tekan standar lebih rendah dibanding nilai
pada saat pengujian bisa dilihat pada kuat tekan setelah deviasi standar.
gambar 8.
4.6 Hasil Pengujian Kuat Lentur
Gambar 8 Diagram perbandingan
kuat tekan beton sebelum dan Hasil pengujian kuat lentur untuk
sesudah menggunakan deviasi standar beberapa jenis pasir dapat dilihat pada
tabel 6 dan gambar 9.
Kuat Tekan Beton umur 28 hari
Tabel 6 Kuat Lentur Beton
39,209
40 34,122 Kuat
33,069
30,987 Beban Panjan
29,388 Lebar Tinggi Lentu
30
26,913 Jenis Maksi g
No Balok Balok r
Mutu (MPa)

Pasir mum Bentan


(mm) (mm) (MPa
20 (N) g (mm)
)
10 Pasir 13,33
1 Bangka 66.670 450 150 150 4
0
Pasir 10,33
Pasir Bangka Pasir Sungai Pasir Merapi
2 Sungai 51.670 450 150 150 4
Diagram Kuat Tekan sebelum deviasi standar Pasir
Diagram kuat tekan beton setelah deviasi standar 3 Merapi 65.000 450 150 150 13
(Sumber: Hasil uji laboratorium, 2017)
(Sumber: Hasil uji laboratorium, 2017)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 7


4.7. Hasil Pengujian Kuat Tarik Belah
Gambar 9 Diagram kuat lentur beton Hasil pengujian kuat lentur untuk
beberapa jenis pasir dapat dilihat pada
Kuat Lentur Beton
tabel 7 dan gambar 11.
16
13,334 13 Tabel 7 Kuat Tarik Belah Beton
14
12 10,334 Diameter Panjang Kuat
Beban
Mutu (MPa)

10 Jenis Benda Benda Tarik


8
No Maksimal
Pasir Uji Uji Belah
(N)
6 (mm) (mm) (MPa)
4 Pasir
1 243.330 150 300 10,815
2 Bangka
0 Pasir
2 230.000 150 300 10,222
Pasir Bangka Pasir Sungai Pasir Merapi Sungai
(Sumber: Hasil uji laboratorium, 2017)
Pasir
Tabel 6 dan gambar 9 didapat bahwa hasil 3 Merapi 268.330 150 300 11,926
(Sumber: Hasil uji laboratorium, 2017)
kuat lentur kuat lentur tertinggi adalah
pasir Bangka sebesar 13,334 MPa, pada Gambar 11 Diagram kuat tarik belah
urutan kedua adalah pasir Merapi sebesar beton
13 MPa mempunyai perbedaan 29,03%
dengan nilai kuat lentur pasir Bangka. Dan Kuat Tarik Belah Beton
nilai kuat lentur terendah adalah pasir
sungai sebesar 10,334 MPa mempunyai 12,5
11,926
perbedaan 2,57% dengan nilai kuat lentur 12
11,5
Mutu (MPa)

pasir Bangka. 10,815


11
Hubungan antara kuat lentur dan kuat
10,5 10,222
tekan menurut standar ACI 318-83, dapat
10
dirumuskan sebagai berikut:
9,5
9
fr = 0,62 √𝑓′𝑐 Pasir Bangka Pasir Sungai Pasir Merapi

Gambar 10 Diagram Perbandingan Kuat (Sumber: Hasil uji laboratorium, 2017)


Lentur dengan Perhitungan Tabel 7 dan gambar 11 didapat bahwa
16 Hasil kuat tarik belah tertinggi adalah
13,334 13 pasir Merapi sebesar 11,916 MPa, pada
14
12 10,334 urutan kedua adalah pasir Bangka sebesar
10 nilai kuat tarik belah sebesar 10,815 MPa
8 mempunyai perbedaan 10,27% dengan
6 nilai kuat tarik belah pasir Merapi. Nilai
3,729 3,361 3,622
4 kuat tarik belah terendah adalah pasir
2 sungai sebesar 10,222 MPa dan
0 mempunyai perbedaan 16,67% dengan
Pasir Bangka Pasir Sungai Pasir Merapi nilai kuat tarik belah pasir Merapi.
Kuat lentur hasil penelitian kuat lentur dari uji tekan Hubungan antara kuat tarik belah dan
kuat tekan menurut SNI T-15-1991-03,
(Sumber: Hasil uji laboratorium, 2017) dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dari hasil yang didapat bisa dibandingkan fr = 0,7 √𝑓′𝑐
kuat lentur hasil penelitian dari ketiga jenis
pasir tersebut lebih tinggi dibanding kuat
lentur yang didapat dari nilai kuat tekan,
sehingga berdasarkan hubungan dengan
nilai kuat tekannya, nilai kuat lentur dari
hasil penelitian mencapai nilai kuat lentur
secara teori.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 8


Gambar 12 Diagram Perbandingan Kuat 4. Pencapaian beton 100% terjadi pada
Lentur dengan Perhitungan umur ke 28 dan pasir yang memiliki
nilai kuat tekan tertinggi adalah pasir
14 11,926
Merapi sebesar 34,122 MPa, urutan
12 10,815 10,222 kedua adalah pasir Bangka sebesar
10 30,987 MPa memiliki perbedaan
8 10,12% dengan pasir Merapi dan kuat
6
3,896 3,795 4,089 tekan paling kecil adalah pasir sungai
4 sebesar 29,388 MPa memiliki
2 perbedaan 16,11% dengan pasir
0 Merapi.
Pasir Bangka Pasir Sungai Pasir Merapi 5. Hasil kuat lentur kuat lentur tertinggi
Kuat tarik belah hasil penelitian
adalah pasir Bangka sebesar 13,334
MPa, pada urutan kedua adalah pasir
kuat tarik belah dari uji tekan
Merapi sebesar 13 MPa mempunyai
(Sumber: Hasil uji laboratorium, 2017) perbedaan 29,03% dengan nilai kuat
Dari hasil yang didapat bisa dibandingkan lentur pasir Bangka. Dan nilai kuat
kuat tarik belah hasil penelitian dari ketiga lentur terendah adalah pasir sungai
jenis pasir tersebut lebih tinggi dibanding sebesar 10,334 MPa mempunyai
kuat tarik belah yang didapat dari kuat perbedaan 2,57% dengan nilai kuat
tekan, sehingga berdasarkan hubungan lentur pasir Bangka.
dengan nilai kuat tekannya, nilai kuat tarik 6. Hasil kuat tarik belah tertinggi adalah
belah dari hasil penelitian mencapai nilai pasir Merapi sebesar 11,916 MPa,
kuat tarik belah secara teori. pada urutan kedua adalah pasir
Bangka sebesar nilai kuat tarik belah
sebesar 10,815 MPa mempunyai
perbedaan 10,27% dengan nilai kuat
V. KESIMPULAN DAN SARAN tarik belah pasir Merapi. Nilai kuat
tarik belah terendah adalah pasir
5.1. Kesimpulan sungai sebesar 10,222 MPa dan
Berdasarkan pembahasan yang sudah mempunyai perbedaan 16,67%
diuraikan dapat disimpulkan. dengan nilai kuat tarik belah pasir
1. Hasil pemeriksaan kadar lumpur Merapi.
menunjukan bahwa pasir Bangka 7. Dari pengujian kuat tekan dan kuat
memiliki kandungan 33,33% dan pasir tarik belah yang telah dilakukan pasir
sungai memiliki kandungan 9,25%. gunung yang berasal dari gunung
kandungan lumpur yang terkandung Merapi yang paling unggul dibanding
melebihi batas 5%. kedua jenis pasir lainya sedangkan
2. Pada hari ke-7 pasir Merapi untuk kuat lentur pasir Bangka yang
menghasilkan nilai mutu tertinggi mempunyai nilai tertinggi.
sebesar 23,486 MPa, urutan kedua 8. Berdasarkan hubungan dengan nilai
adalah pasir Bangka sebesar 19,981 kuat tekannya, nilai kuat lentur untuk
MPa memiliki perbedaan 17,54% semua jenis pasir dari hasil penelitian
dengan pasir Merapi dan yang ketiga mencapai nilai kuat lentur secara
adalah pasir sungai sebesar 14,387 MPa teori.
memiliki perbedaan 63,54% dengan 9. Berdasarkan hubungan dengan nilai
pasir Merapi. kuat tekannya, nilai kuat tarik belah
3. Pada hari ke-14 pasir Merapi untuk semua jenis pasir dari hasil
menghasilkan nilai mutu tertinggi penelitian mencapai nilai kuat tarik
sebesar 31,171 MPa, urutan kedua belah secara teori.
adalah pasir sungai sebesar 27,175 MPa
memiliki perbedaan 26,02% dengan
pasir Merapi dan yang ketiga adalah
pasir Bangka yang mengalami
penurunan urutan sebesar 24,101 MPa
memiliki perbedaan 26,02% dengan
pasir Merapi.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 9
5.2. Saran 4. Kementrian PU, SNI 03-2492-2002,
Metode Pengujian Kuat Tarik Belah
Beberapa saran yang didapat dari hasil Beton, Pustran Balitbang PU, Jakarta,
penelitian sebagai berikut: 2002
1. Pada tiap umur beton sebaiknya dibuat 5. Kementrian PU, SNI 03-4145-1996,
5 buah benda uji beton atau lebih Metode Pengujian Kuat Lentur Beton
dengan kelipatan ganjil agar jika terjadi dengan Balok Uji Sederhana yang
perbedaan selisih yang jauh di salah Dibebani Terpusat Langsung, Pustran
satunya masih terdapat nilai yang cukup Balitbang PU, Jakarta,1996
banyak untuk dirata-ratakan dan 6. Suprapto, J, Tinjauan Tailing Sebagai
menghasilkan nilai kuat yang Sumber Daya, Jurnal Pendidikan,
signifikan. Volume 2, Desember 2007
2. Pasir Bangka dan pasir sungai harus
dicuci dahulu sebelum digunakan RIWAYATPENULIS
menjadi bahan campuran beton, karena 1. Siti Aisyah Sari. Alumni (2017)
lumpur yang terkandung melebihi batas Program Studi Teknik Sipil, Fakultas
5%. Teknik, Universitas Pakuan Bogor.
2. Dr. Ir. Titik Penta Artiningsih, MT.
DAFTAR PUSTAKA Staf Dosen Program Studi Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas
1. Himata Ubb, Sejarah Tambang Timah Pakuan Bogor.
di Bangka Belitung, 3. Heny Purwanti,ST., M.T. Staf Dosen
http://himataubbbabel.blogspot.co.id/20 Program Studi Teknik Sipil Fakultas
12/05/sejarah-tambang-timah-di- Teknik Universitas Pakuan Bogor.
bangka.html?m=1, diakses 7 April
2017
2. Nugraha, P., Teknologi Beton, Andi,
Yogyakarta, 2007
3. Rahmad, B, Hitam Putih di Balik
Tambang Timah Bangka,
http://m.kompasiana.com/rahmadsantos
a/ hitam-putih-di-balik-tambang-timah-
bangka_57ce51bc159773d2611ffdfa,
diakses 7 April 2017

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik – Universitas Pakuan 10

Anda mungkin juga menyukai