Anda di halaman 1dari 10

Laporan Pra-Rancangan Pabrik Etilen glikol

Dengan proses hidrasi non-katalik


Kapasitas Produksi 66.000 Ton/Tahun

BAB VI

UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH

Pabrik pembuatan Etilen Glikol dari Etilen Oksida dan Air memerlukan faktor-
faktor penunjang selain bahan baku utama. Faktor penunjang ini termasuk kedalam
unit utilitas.

Unit utilitas dipabrik ini terdiri dari 4 area antara lain :

1. Area I terdiri dari unit penyediaan air, menyediakan akan


• Pengambilan air sungai
• Air pendingin
• Air untuk steam
• Operasional pabrik
2. Area II terdiri dari unit penyediaan udara pabrik dan udara instrument.
3. Area III terdiri dari unit pembangkit listrik untuk mengatur pemakaian
sumber listrik dari generator listrik dari PLN.
4. Area IV yaitu unit penyedia bahan bakar
5. Area V yaitu unit pengolahan limbah

6.1 Unit Penyediaan Air

Penyediaan air untuk pabrik dipenuhi dari air sungai yang mengalami proses
pengolahan sehingga dianggap cukup memenuhi persyaratan untuk digunakan
dalam memenuhi kebutuhan diatas. Air sungai yang akan digunakan diasumsikan
termasuk kedalam air dengan kesadahan sedang (kesadahan 60-120 mg/L).

Langkah-langkah pengolahan awal air terdiri dari pengolahan awal, sedimentasi,


koagulasi, flokulasi, filtrasi, dan pengolahan lanjutan

a. Pengolahan Awal

Hendra Hermawan (2311 12 016)


Egi Muhammad Yanuar (2311 12 054) | 52
Laporan Pra-Rancangan Pabrik Etilen glikol
Dengan proses hidrasi non-katalik
Kapasitas Produksi 66.000 Ton/Tahun

Pengolahan awal dimulai dengan menampung air dan mengendapkan


selama satu hari agar terjadi pengendapan awal, setelah itu dilakukan pre-
klorinasi. Pre-klorinasi dilakukan untuk membunuh sel-sel alga dan bakteri,
mengurangi warna dan mengurangi terbentuknya lendir. Setelah dilakukan
preklorinasi ini tersebut dijenuhkan dengan oksigen melalui gelembung-
gelembung udara bertekanan, maksudnya agar gas-gas bebas seperti
CO2 , H2 S, yang terdapat dalam air dapat dihilangkan. Proses penjenuhan
dilakukan untuk menghilangkan rasa dan aroma yang ditimbulkan oleh alga.
b. Koagulasi dan Flokulasi
Setelah pengolahan awal dilakukan koagulasi dan flokulasi. Koagulasi dan
flokulasi dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel kecil dengan
cara menggumpalkan partikel-partikel tersebut sehingga menjadi partikel
yang lebih besar (flok) dengan bantuan koagulan. Koagulan yang digunakan
adalah natrium aluminat (NaAlO2 ).
c. Sedimentasi dan Filtrasi
Sedimentasi digunakan untuk mengendapkan flok-flok yang terbentuk dari
proses koagulasi. Sedimentasi dilakukan selama satu hari, lalu air jernih
dipompa untuk kemudian dilewatkan kedalam filter pasir cepat.

Seletah melalui rangkaian pengolahan diatas, air tersebut dikirim ke tangki


penampung. Dari tangki penampung air akan dialirkan ke unit-unit pengolahan air
lanjut untuk diolah sesuai dengan spesifikasi kebutuhannya. Diantaranya :

1) Untuk kebutuhan air minum, rumah tangga dan kantor


Air sungai bersih ini ditambahkan desinfektan yang dapat membunuh
bakteri yang terdapat dalam air sungai. Sehingga air aman untuk
dikonsumsi.

Hendra Hermawan (2311 12 016)


Egi Muhammad Yanuar (2311 12 054) | 53
Laporan Pra-Rancangan Pabrik Etilen glikol
Dengan proses hidrasi non-katalik
Kapasitas Produksi 66.000 Ton/Tahun

2) Untuk umpan boiler


Air yang digunakan sebagai umpan boiler harus memperhatikan
kandungan-kandungan endapan, gas, dan garam-garam terlarut untuk
mencegah kerusakan boiler seperti perkaratan, kerapuhan, serta pergerakan
pada dinding dan pipa. Kerusakan terjadi pada boiler dapat mengakibatkan
kehilangan energi dan ledakan. Pernyataan air umpan boiler dapat dilihat
pada Table 6.1 berikut.

Tabel 6.1 Persyaratan air umpan boiler


Tekanan, Psi
Parameter
150 300 600 900 1200 1500
(mg/L)
Padatan
4000 3500 3000 2000 500 300
total
Fosfat
30 – 60 30 – 60 20 – 40 15 – 20 10 – 15 5 – 10
(PO4 )
Alkalinitas
300 – 400 250 – 300 150 – 200 120 – 150 100 – 120 80 – 100
(CaCO3 )
Sulfit 30 – 60 30 – 40 20 – 30 15 – 20 10 – 15 5 – 10
Silika 100 50 30 10 5 3
Besi 10 5 3 2 2 1
Organik 70 – 100 70 – 100 70 – 100 50 – 70 50 – 10 50 – 70

Berdasarkan syarat air umpan boiler diatas, maka sistem pengolahan


lanjutan yang dilakukan adalah proses demineralisasi. Dimana proses
demineralisasi digunakan untuk ion – ion yang terdapat dalam air. Demineralisasi
dilakukan dengan mempergunakan resin-resin penukar ion. Resin penukar ion
terdiri dari resin penukar kation dan resin penukar anion.

Hendra Hermawan (2311 12 016)


Egi Muhammad Yanuar (2311 12 054) | 54
Laporan Pra-Rancangan Pabrik Etilen glikol
Dengan proses hidrasi non-katalik
Kapasitas Produksi 66.000 Ton/Tahun

6.1.1 Penyediaan Air Pendingin dan Air Pemadam Kebakaran


Air pendingin yang digunakan adalah air laut yang diperoleh dari laut yang
tidak jauh dari pendirian lokasi pabrik. Alasan digunakannya air laut sebagai media
pendingin adalah karena faktor-faktor sebagai berikut :
a. Air laut dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah.
b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya.
c. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi.
d. Tidak terdekomposisi.

Namun, adapun hal – hal yang harus diperhatikan dalam pengolahan air laut
sebagai air pendingin adalah :
a. Partikel – partikel besar/makroba (makhluk hidup laut dan konstituen lain).
b. Partikel – partikel kecil/mikroba laut (ganggang dan mikroorganisme laut)
yang dapat menyebabkan fouling pada alat – alat proses.
Adapun kebutuhan air yang digunakan adalah untuk pendingin dapat dilihat
pada Tabel 6.2 berikut.
Tabel 6.2 Kebutuhan air pendingin dari laut
No. Nama Alat Kebutuhan air (kg/jam)
1 Cooler (E-401) 21.690,28
2 Cooler (E-402) 2.780,73
3 Cooler (E-403) 448,57
4 Cooler (E-404) 318,76
5 Evaporator (V-101) 17,15
6 Evaporator (V-102) 0,07
.7 Kondensor (E-201) 1,97
8 Kondensor (E-202) 79,54
9 Reaktor R-101 6,01 x 10-4
10 Reboiler (E-301) 8.460,38
Total 33.797,49

Dengan faktor keamanan 20% maka volume air pendingin total yang
m3
dibutuhkan adalah 975,31 hari

Hendra Hermawan (2311 12 016)


Egi Muhammad Yanuar (2311 12 054) | 55
Laporan Pra-Rancangan Pabrik Etilen glikol
Dengan proses hidrasi non-katalik
Kapasitas Produksi 66.000 Ton/Tahun

6.1.2 Penyediaan Kebutuhan Air Konsumsi Umum dan Sanitasi

Air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan sanitasi


berasal dari air tanah. Air tanah juga digunakan untuk air minum, laboratorium,
kantor, perumahan dan juga untuk taman. Ada beberapa persyaratan yang harus
diperhatikan dalam penggunaan air tanah sebagai air konsumsi dan sanitasi, yaitu :

Syarat secara fisik :


a. Suhu di bawah suhu lingkungan
b. Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa
Syarat secara kimia :
a. Tidak mengandung bahan-bahan kimia beracun
b. Tidak mengandung zat organik
Syarat secara biologis :
a. Tidak mengandung bakteri atau mikroorganisme pathogen yang
membahayakan atau merugikan kesehatan.
Jumlah kebutuhan air untuk konsumsi dan sanitasi (domestik) ditunjukan
dalam Tabel 6.3 berikut.

Tabel 6.3 Kebutuhan air domestik


No. Kebutuhan air Kapasitas (L/hari)
1. Kebutuhan air minum 300
2. Kebutuhan air untuk mushola 350
3. Kebutuhan MCK 2.800
4. Kebutuhan untuk laboratorium 200
5. Kebutuhan untuk perawatan lingkungan 200
6. Kebutuhan untuk perawatan peralatan 6.500
7. Kebutuhan air pada mess karyawan 7.000
Total 17.350
Dengan menggunakan faktor keamanan sebesar 20% maka kebutuhan air
m3
domestik total yaitu 20,82
hari

Hendra Hermawan (2311 12 016)


Egi Muhammad Yanuar (2311 12 054) | 56
Laporan Pra-Rancangan Pabrik Etilen glikol
Dengan proses hidrasi non-katalik
Kapasitas Produksi 66.000 Ton/Tahun

6.2 Unit Penyediaan Steam

Penyediaan steam dalam suatu industri kimia merupakan sesuatu yang


paling penting. Steam merupakan salah satu utilitas yang digunakan sebagai
pemanas pada Heat Exchanger maupun sebagai sumber pemutar turbin untuk
menghasilkan listrik, sehingga dengan adanya pemanfaatan steam sebagai
penggerak turbin maka kebutuhan listrik dapat sedikit tertutupi tanpa harus
membeli dari pihak lain. Steam pada Heater (E-101, E-102, E-103) dan Reboiler
(E-301) dalam pembuatan etilen glikol dari etilen oksida dan air didapat dari sungai
disekitar pabrik.

Tabel 6.4 Kebutuhan air untuk pembentukan steam


No. Nama Alat Kebutuhan Air (kg/jam)
1. Heater (E-101) 2.840,04
2. Heater (E-102) 3.892,38
3. Heater (E-103) 609,70
4. Reboiler (E-301) 2,13
Total 7.344,26
Dengan faktor keamanan 20% maka volume air umpan untuk
m3
pembentukan steam total adalah 211,93
hari

6.3 Unit Penyediaan Tenaga Listrik

Tenaga listrik sangat dibutuhkan untuk menggerakan pompa, penerangan,


sistem keamanan dan sebagainya. Listrik ini diperoleh dari sumber listrik PLN dan
sumber listrik cadangan (generator). Berikut kebutuhan listrik yang harus dipenuhi
oleh pabrik etilen glikol.

a. Kebutuhan listrik untuk penerangan


Berikut jumlah kebutuhan listrik yang diperlukan untuk penerangan
di pabrik etilen glikol ditunjukan dalam Tabel 6.5 berikut.

Hendra Hermawan (2311 12 016)


Egi Muhammad Yanuar (2311 12 054) | 57
Laporan Pra-Rancangan Pabrik Etilen glikol
Dengan proses hidrasi non-katalik
Kapasitas Produksi 66.000 Ton/Tahun

Table 6.5 Kebutuhan Listrik Untuk Penerangan


Luas Daya Perlampu Jumlah
No Nama Bangunan Watt
(m2) (Watt) Lampu
1 Pos Keamanan 12,5 40 3 120
2 Bengkel 30 40 5 200
3 Mesjid 72 40 8 320
4 Kantor Lantai 1 90 40 10 400
5 Kantor Lantai 2 90 40 10 400
6 Kantor Lantai 3 90 40 10 400
7 Kantor Lantai 4 90 40 10 400
8 Kantin 120 40 6 240
9 Control Room 70 40 5 200
10 Parkiran 500 40 15 600
Kolam pengolahan
11 550 40 10 400
limbah
12 Lapangan 55 40 6 240
13 Taman 1200 40 15 600
14 Jalan 1 750 100 8 800
15 Jalan 2 700 100 7 700
16 Jalan 3 650 100 6 600
17 Area proses 4500 100 47 4700
18 Area produk 300 100 27 2700
19 Laboratorium 200 40 10 400
20 Poliklinik 100 40 5 200
Kantor pemadam
21 75 40 3 120
kebakaran
Total kebutuhan listrik untuk penerangan (watt) 144.20
Jadi kebutuhan listrik yang diperlukan untuk seluruh penerangan pabrik adalah
sebesar 14,42 kW.

Hendra Hermawan (2311 12 016)


Egi Muhammad Yanuar (2311 12 054) | 58
Laporan Pra-Rancangan Pabrik Etilen glikol
Dengan proses hidrasi non-katalik
Kapasitas Produksi 66.000 Ton/Tahun

b. Kebutuhan listrik untuk perkantoran dan ruangan control


Berikut ini kebutuhan listrik yang dibutuhkan untuk di ruangan
perkantoran dan ruangan control ditunjukan dalam Tabel 6.6 berikut ini.

Tabel 6.6 Kebutuhan Listrik Perkantoran dan Ruang Control


No. Nama kebutuhan Jumlah Unit Watt Total Watt
1 Komputer 140 300 42.000
2 AC 20 600 1.200
3 Mesin Fotokopi 5 900 4.500
4 Dispenser 10 200 2.000
5 Mesin Printer 5 40 200
6 Microwave 4 700 2.800
7 Pengering Tangan di Toilet 10 100 1.000
Total 53.70
Jadi kebutuhan listrik perkantoran dan ruang control di pabrik etilen glikol
adalah sebesar 53,7 kW.
c. Kebutuhan listrik untuk proses
Kebutuhan listrik untuk proses di pabrik etilen glikol untuk
menyalakan pompa dan kompresor ditunjukan dalam Tabel 6.7 berikut.
Table 6.7 Kebutuhan Listrik Proses
Kebutuhan Listrik
Kode
kJ/s (kW)
Pompa (P-101) 2,83
Pompa (P-102) 22,26
Pompa (P-103) 3,35
Pompa (P-104) 0,53
TOTAL (kW) 28,98
Jadi kebutuhan listrik untuk proses adalah 28,98 kW.

d. Kebutuhan Listrik Untuk Keperluan Lainnya


Jumlah listrik yang diperlukan untuk kebutuhan lainnya didalam
pabrik ditunjukan dalam Tabel 6.8 berikut

Hendra Hermawan (2311 12 016)


Egi Muhammad Yanuar (2311 12 054) | 59
Laporan Pra-Rancangan Pabrik Etilen glikol
Dengan proses hidrasi non-katalik
Kapasitas Produksi 66.000 Ton/Tahun

Tabel 6.8 Kebutuhan Listrik Untuk Keperluan Lainnya


No. Nama Kebutuhan Daya yang dibutuhkan (kW)
1. Laboratorium dan Instrumen 50
2. Bengkel 30
3. Mess karyawan 100
Total (kW) 180
Jadi jumlah kebutuhan listrik untuk memenuhi keperluan lainnya adalah
sebesar 180 kW.

Total kebutuhan listrik dihitung dengan menjumlahkan semua jumlah


kebutuhan energi pada semua bagian. Jumlah kebutuhan total energi listrik yang
dibutuhkan dengan menggunakan faktor keamanan 10% adalah 304,81 kW.

6.4 Unit Penyedia Bahan Bakar


Unit penyedia bahan bakar mempunyai tugas untuk memenuhi kebutuhan
bahan bakar steam heater dan generator. Jenis bahan bakar yang digunakan adalah
solar. Solar diperoleh dari Pertamina dan distributornya.
Pemilihan bahan bakar berupa solar didasarkan pada alasan bahwa solar
adalah bahan bakar yang mudah diperoleh dan mudah dalam penyimpanan.
Kebutuhan bahan bakar untuk proses di pabrik etilen glikol ditunjukan
dalam Tabel 6.9 berikut.
Tabel 6.9 Kebutuhan Bahan Bakar
Kebutuhan Bahan Bakar
No Nama Alat
(L/jam)
1 Heater E-101 210,97 L/jam
2 Heater E-102 298,01 L/jam
3 Heater E-103 45,27 L/jam
4 Reboiler E-301 0,15 L/jam
5 Generator 300,70 m3/jam

6.5 Unit pengolahan limbah


Limbah yang dihasilkan pada pabrik pembuatan etilen glikol dari etilen
oksida dan air berupa limbah padat dan cair. Sebelum limbah ini dilepas ke
lingkungan, limbah harus diolah secara fisika agar tidak mencemari lingkungan.

Hendra Hermawan (2311 12 016)


Egi Muhammad Yanuar (2311 12 054) | 60
Laporan Pra-Rancangan Pabrik Etilen glikol
Dengan proses hidrasi non-katalik
Kapasitas Produksi 66.000 Ton/Tahun

6.5.1. Unit pengolahan limbah padat


Limbah padat adalah semua buangan yang berbentuk padat termasuk
buangan yang berasal dari kegiatan perkantoran, pergudangan, labolatorium dll.
Limbah domestik yang berasal dari perkantoran akan dibakar atau didaur ulang,
limbah padat yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) disimpan dalam
drum penyimpanan sementara yang selanjutnya dikirim ke pusat pengolahan
limbah B3 sedangkan limbah yang berasal dari jasa tata boga akan dikumpulkan
dan diangkut ke luar pabrik.

6.5.2. Unit pengolahan limbah cair


Sistem pengolahan air limbah berfungsi untuk mengolah air limbah buangan
dari pabrik pembuatan etilen glikol agar tidak membahayakan masyarakat dan
lingkungan di sekitar pabrik. Dalam pengolahannya limbah cair dimasukkan ke
dalam kolam untuk distabilisasikan agar tidak terlalu panas saat akan dialirkan ke
dalam sungai sekitar pabrik. Proses pengolahan air limbah cair terbagi menjadi
beberapa unit, yaitu :
1. Unit netralisasi dan equalisasi
Unit netralisasi berfungsi untuk mengatur kondisi pH limbah cair proses
karena aliran buangan bersifat basa, sedangkan unit equalisasi berfungsi untuk
mengumpulkan dan mengequalisasikan air terkontaminasi yang telah dinetralisasi
dari limbah domestik.
2. Unit koagulasi dan flokulasi
Limbah dari tangki equalisasi masuk ke dalam tangki koagulasi, dimana
terjadi pembentukan gumpalan-gumpalan kecil akibat injeksi Al2(SO4)3 dan FeCl3.
Kemudian aliran tersebut masuk ke tangki flokulasi dan terjadi pembentukan
gumpalan-gumpalan yang lebih besar karena injeksi sejenis polimer
(polyelectrolyte 100%). Dalam tangki ini juga ditambahkan lumpur aktif yang
diambil dari bagian dasar unit settler yang berfungsi untuk meningkatkan flokulasi.
3. Unit pengolahan limbah cair domestik
Air buangan yang berasal dari seluruh toilet di kawasan pabrik dan air limbah
proses dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilitasi dengan menggunakan lumpur
aktif, aerasi dan desinfektan Ca-hypoclorite. Sedangkan kotoran yang berasal dari WC
dibuang ke tempat pembuangan khusus.

Hendra Hermawan (2311 12 016)


Egi Muhammad Yanuar (2311 12 054) | 61

Anda mungkin juga menyukai