Anda di halaman 1dari 9

Instrumentasi Teknik Hemycolectomy

Nama pasien :
Umur :
Nomer RM :
Diagnosa pre ope : Ca Colon Desendens
Tindakan operasi : Hemycolectomy

3.8.1 Pengertian
Instrumentasi teknik operasi hemycolektomy adalah Suatu cara melakukan
instrumentasi pada tindakan pembedahan dengan mengangkat sebagian dari colon
beserta pembuluh darah dan saluran limnfe

3.8.2 Anatomi
3.8.3 Fatofisiologi

Kebiasaan makan
(rendah Serat, Tinggi Karbohidrat )
Faktor Genetik Polimerisasi karsinogen Polip Colon
membuat DNA baru

Kerusakan DNA

Penggabungan DNA asing dan DNA induk

Sintesis RNA baru

Percepatan Mitosis

Tranformasi Kanker

Pertumbuhan Liar Sel


Ganas

Pendarahan Peranus Tumor Colon

Tindakan Pembedahan

Cemas Nyeri Resiko


Infeksi

3.8.4 Tujuan
1. Mampu mempersiapkan alat-alat instrument dengan baik
2. Dapat mempertahankan kesterilan alat instrument sampai operasi selesai.
3. Memperlancar jalannya operasi sampai operasi selesai
4. Dapat mengatur / menata alat instrument secara sistematis di meja mayo.
5. Memehami instrument teknik operasi hemycolectomy
3.8.5 Persiapan
1. Persiapan Lingkungan
a. Ruang Operasi sudah siap
b. Ruang scrub siap (air, sabun, sikat dan waslap steril)
c. Dokter Anestesi dan doker bedah sudah siap
d. Aliran listrik di kamar operasi tidak trobel
e. Mesin diatermi berfungsi baik
f. Mesin suction berfungsi baik
g. Lampu operasi berfungsi baik
h. Meja operasi di beri alas perlak, kain dan anderpet
i. Meja mayo
j. Meja linen dan instrumen
k. Hiter penghangat Aquades
l. Tempat baca x-ray
m. Standart infus
n. Tempat sampah medis, non medis.sampah B3 dan Safety box

2. Persiapan Pasien
a. Timbang terima pasien
b. Inform consent dan inform to consent
c. Puasa
d. Sign in periode
e. Obat Antibiotik Profilaksis
f. Mengatur posisi pasien supine.
g. Memasang plat diatermi
h. Memasang safety (tali pengaman)
3. Persiapan Peralatan Steril
a. Set Dasar / instrumen dasar
1) Desinfeksi klem ( Sponge holding forceps ) 1 buah
2) Duk klem ( Towel forceps ) 5 buah
3) Pemegang pisau /Handvat mess no 3 1 buah
4) Pincet anatomi sedang 2 buah
5) Pincet anatomi panjang 2 buah
6) Pincet chirurrgie 2 buah
7) Arteri klem pean lurus 2 buah
8) Arteri klem pean bengkok (Chrom klem) sedang 3 buah
9) Arteri klem pean bengkok (Chrom klem) pajang 3 buah
10) Arteri klem kocher 5 buah
11) Gunting Benang ( Ligature Scissors ) 1 buah
12) Gunting preparer 1 buah
13) Gunting Metzembaum 1 buah
14) Nald Voerder 2 buah
15) Langenbeck 2 buah
16) Kanula saction 1 buah
b. Set Tambahan
1) Right angel / 90˚ 1 buah
2) Spreader (Abdominal retractor) 1 Buah
3) Timan Kecil ( retractor lung spatulas ) 2 Buah
4) Timan Sedang ( retractor lung spatulas ) 2 Buah
5) Timan besar ( retractor lung spatulas ) 2 Buah
6) Spatel besar /lidah 1 Buah
7) Darm Klem (Klem Instestinal) 2 Buah
8) Ellis Klem / Back kock 2 Buah
c. Set dan Bahan Penunjang Steril
1) Linen set steril terdiri dari:
 Duk besar : 3 Buah
 Duk kecil : 13 Buah
 Gaun bedah : 5 Buah
 Sarung meja mayo : 1 Buah
1) Handle lampu
2) Sarung tangan sesuai kebutuhan
3) Desinfektan Iodine povidone 10 %
4) Alkohol 70%
5) Cairan Nacl 0,9 % / Aquades
6) Mess no. 10
7) Senur diatermi
8) Selang suction
9) Kasa, Darm gass dan deppers
10) Drainage/ rectal tube no. 30
11) Cucing dan Waskom dan bengkok
12) Benang side no. 0 , side 2/0 dan side 3/0 jarum round
13) Benang side no. 2/0 jarum catting
14) Benanang multifilament asorbeble no. 1 dan 3/0 jarum round
15) Benang catgut Plain no. 0
16) Benang monofilament nonasorbeble no. 3/0 jarum catting
17) Countery tip clener
18) Plester Obsite
19) Cateter no. 16
20) Urine bag
21) Salep Supratulle
a. Alat penunjang non steril
b. Terdiri dari :
c. Hypafix / plester polyester
d. Gunting verband / bandage scissors
e. Celmek plastik
a. Mesin diathermi dan plat
b. Suction pump
c. Meja instrumen dan mayo
d. Tempat sampah medis dan non medis

3.8.6 Teknik Instrumentasi


1. Tahap Awal
a. Setelah pasien di lakukan pembiusan kemudian posisi pasien di atur
dengan posisi supine, kemudian pasang plat diatermi dan tali pengaman
b. Perawat Instrumen cuci tangan, dengan cara furbringer, kemudian
dikeringkan dengan waslap steril. Pakai baju/gaun operasi dan
handscoen steril dengan teknik tertutup,

c. Memasang sarung meja mayo dan dilapisi duk kecil, kemudian menata
alat-alat secara teratur di meja mayo dan meja instrumen
d. Membantu memakaikan baju/ gaun operasi dan handscon kepada asisten
dan operator, kemudian memberikan desinfeksi klem dan mangkok berisi
gass deppres dicampur larutan Iodine povidone 10% kepada operator
untuk melakukan desinfeksi lapangan operasi mulai perut bagian
tengah melebar sampai atas dan bawah hingga antar kedua paha sampai
daerah anus
e. Drapping lapangan operasi dengan dimulai dari daerah bawah
menggunakan duck lebar diteruskan bagian atas dan sisi kanan dan kiri
dengan duck kecil kemudian dikaitkan dengan dijepit dengan
memberikan duck klem, atur kabel senur diatermi, selang suction
f. Sebelum incisi di mulai dilakukam TIME OUT.

2. Tahap Incisi
a. Berikan operator hand vat mess no.3 dengan Mess no. 10 untuk melakukan
incisi garis tengah Intra Umbilikal dari umbilikalis ke sympisis diperluas
keatas umbilikalis dengan melakukan irisan melingkari umbilikal kiri / kanan
b. Berikan pincet cirurgis pada asisten dan operator untuk membuka kulit dan vet
untuk memperdalam incisi dengan diatermi sapai dengan otot dan fascia
c. Berikan mess no.10 dengan hand fat mess untuk incisi fascia, kemudian
berikan 2 klem kocher untuk menjepit Fascia dan diperlebar dengan
memberikan gunting matzembum, perdarahan dirawat dengan memberikan
kassa, klem pean bengkok/ crom klem dan diatermi
d. Berikan hag langen back untuk membuka luka opersi. Kemudian peritonium
dipegang dengan memberikan pinset chirurrgis ke operator dan asisten,
kemudian peritoneum dibuka dengan gunting metzembaum, berikan 2 kocker
untuk menjepit peritonium kemudian diperluas dari umbilikalis sampai
sympisis
3. Tahap Eksplorasi
a. Perawat instrument memberikan haak spreider Balfour untuk membuka
kedua dinding abdomen sampai rongga abdomen terlihat jelas
b. Berikan darm gass untuk melindungi organ usus, omentum, kemudian
berikan hak timan (retractor lung spatulas) sampai terlihat daerah tumor
pada kolon
c. Berikan pinset anatomis dan gunting metzembaum untuk dilakukan
diseksi daerah mesokolon dan sampai bebas dari rectro peritonium,
perdarahan dirawat dengan onstiking dengan memberikan benang side 2-0
jarum round dengan nald voeder
d. Setelah colon dan tumor bebas batas tumor bagian distal dan proksimal
masing-masing diikat dengan memberikan pita atau klem kocher kepada
operator, kemudian bagian colon distal dan proksimal yang sehat (bebas dari
tumor) dijepit dengan memberikan darm klem (klem usus) ± 10 cm dari tmor
e. Operator melakukan reseksi daerah distal dan proksimal diantara darm klem
dan ikatan pita, sebelumnya bagian bawah colon daerah reseksi dilindungi
dengan kassa
f. Reseksi menggunakan dengan cutting diatermi, feses pada lumen usus
dibersihkan dengan memberikan still depress yang dibasahi dengan iodine
povidone 10 %
g. Dilakukan anastomosis end to end antara colon bagian distal dan colon bagian
proksimal dengan terlebih dahulu ditegel dengan memberikan benang side 3-0
jarum round dengan nald vulder kemudian benang di jepit dengan crom klem.
Berikan gunting benang ke asisten untuk memotong benang.
h. Berikan benang multifilament asorbeble/vikril no. 3-0 jarum round dengan
nald voeder untuk menjahit anastomose secara jelujur, jahitan dimulai pada
serosa colon posterior melingkar ke serosa anterior sampai seluruh
lumen tertutup kemudian di over hecting menggunakan side 3-0 atroumatic
jarum round
i. Berikan benang side 2-0 jarum round menggunakan nald voeder untuk
menjahit daerah mesocolon, kemudian dilakukan pencucian daerah operasi
dengan cairan Aquabidest/ PZ hangat,
j. Pasang draine dengan memberikan crom klem dan mess kemudian berikan
rectal tube no. 30. Fiksasi draine dengan memberikan benang side no. 2-0
jarum catting dengan nald vouder dan pinset cirurgis
k. Operasi selesai .
l. Sebelum luka operasi ditutup dilakukan cek kelengkapan instrument, kassa,
darm gass dan jarum apa sudah lengkap

4. Tahap penutupan luka


a. Luka operasi ditutup dengan terlebih dahulu peritonium atau dapat sekaligus
dengan fascia dengan memberikan arteri klem kocker untuk menjepit dinding
peritonium atau sekaligus dengan fascia
b. Usus dan omentum dilindungi dengan spatel kemudian memberikan benang
multifilament asorbeble/ vikril No.1jarum round dengan nald voeder dan
operator menjahit secara jelujur
c. Berikan gunting benang ke asisten untuk menggunting benang, kemudian
dilanjutkan dengan menjahit lapisan fat/lemak dengan memberikan benang
catgut plain no. 0 secara simpul
d. Kulit dijahit dengan memberikan benang monofilament asorbeble no.3-0
jarum catting dijepit dengan nald voelder dengan cara jahitan subkitikuler
satu-satu
5. Dressing Dan Pembersihan Pasien
a. Luka operasi selesai ditutup dibersihan dari sisa darah dengan cairan PZ
hingga bersih dan dikeringkan dengan kasa kering
b. Luka di tutup dengan diberi supratule dan lapisi kassa kemudian di plester
dengan obside
c. Pasien di bersihkan dari sisa-sisa cairan iodine dan darah dengan kasa / kain
basah dan di keringkan.
d. Sign out.(pasien keluar ruang operasi dipindahkan keruang recovery room )

3.8.7 Proses Perawatan Alat dan Sterelisasi


1. Perawat intrumen menyiapkan alat bekas operasi, mess dibuka dari hand vat
mess kemudian masukan kedalam wada container yang tertutup bawah ke tempat
pencucian/disposal
2. Instrument dibersihkan dari sisa-sisa darah dengan air mengalir kemudian
rendam kedalam larutan enzimmatic selama ±10 menit (25cc enzimmatic
dicampur 5 liter air)
3. Sikat setiap bagian permukaan peralatan dengan sikat lunak menggunakan cairan
disenfektan
4. Bilas alat dengan air mengalir lalu dikeringkan dengan handuk yang lembut
5. Lakukan pengecekan dan infentarisasi alat, kemudian alat instrument diset ulang
dan di masukan kedalam box container instrument yang sesuai pada tempatnya
6. Alat dikirim ke CSSD untuk proses sterilisasi

Anda mungkin juga menyukai