Seni rupa 2 dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki batas dua sisi, yaitu sisi
panjang dan sisi lebar. Seni rupa 2 dimensi tidak memiliki ruang karena tidak memiliki
ketebalan atau ketinggian. Contoh karya seni rupa 2 dimensi dalam kehidupan sehari –
hari bisa di lihat pada dekorasi dinding
Seni rupa juga memiliki beberapa teknik yang perlu kita ketahui, dalam seni rupa
memiliki 4 teknik yaitu :
1. Teknik Plakat : Teknik plakat adalah teknik melukis dengan menggunakan cat
minyak, cat poster atau cat akrelik, dengan goresan yang tebal agar
mendapatkan hasil yang pekat dan padat
2. Teknik Transparan : Teknik transparan adalah teknik untuk melukis seni rupa
menggambar dengan menggunakan cat cair. Sapuan – sapuan warna untuk
melukis harus tipis agar hasilnya juga tampak seperti transparan.
3. Teknik Kolase : Teknik kolase adalah teknik yang akan memberikan hasil lukisan
yang realis atau abstrak karena terbuat dari potongan – potongan kertas yang di
tempel dengan menggunakan lem)
4. Teknik 3 M (Merekat, Menggunting, Menempel) : adalah teknik dari seni rupa
yang juga merupakan proses manipulasi lembaran kertas yang akan menjadi
suatu bentuk 3 dimensi.)
5. Teknik Linear : Teknik linear adalah teknik untuk menggambar objek yang
dengan menggunakan pola garis dari pensil atau pena.
6. Teknik Blok : Teknik blok adalah teknik yang di gunakan untuk menutupi objek
lukis dengan menggunakan satu warna.
7. Teknik Arsir : Teknik arsir adalah teknik yang di gunakan untuk menutupi objek
lukis yang dengan pulasan garis sejajar atau garis menyilang dengan
menggunakan pensil atau pena.
8. Teknik Dussel : Teknik dussel adalah teknik yang di gunakan untuk membuat
gelap terang pada objek lukis dengan goresan – goresan miring yang
menggunakan pensil
9. Teknik Pointilis : Teknik pointilis adalah teknik yang di gunakan untuk
menghitamkan objek lukis dengan beberapa titik – titik yang ada.
10. Teknik Aquarel : Teknik aquarel adalah teknik yang di gunakan untuk menutup
objek lukis yang dilakukan dengan menyapu cat cair secara tipis.
11. Teknik Mozaik : Teknik mozaik adalah teknik yang di gunakan untuk melukis
dengan cara menempelkan benda – benda 3 dimensi
12. Teknik Menganyam : Teknik menganyam adalah teknik yang di gunakan untuk
menumpang tindih dan juga untuk menyilangkan bahan – bahan yang anda
sehingga menghasilkan karya seni anyaman.
Unsur – unsur yang ada pada seni rupa 2 dimensi wajib untuk di mengerti oleh seorang
seniman agar nanti akan mendapatkan hasil karya yang memuaskan. Jika dilihat dari
dimensinya maka karya seni rupa dibagi menjadi dua bagian yaitu : Karya seni rupa
dua dimensi yang mempunya dua ukuran juga dan karya seni rupa tiga di mensi yang
memiliki tiga ukuran atau memiliki ruangan.
Berdasarkan karakteristik diatas maka kita semua akan mengenal berbagai macam
jenis karya seni rupa seperti : seni lukis, seni patung, seni grafis, seni kriya dan desain.
Sehingga unsur – unsur seni rupa yaitu :
ads
1. Titik
Semua wujud dalam pembuatan seni rupa dua dimensi awalnya adalah dari sebuah titik
yang akan menjadikan hasil. Selain itu, titik merupakan unsur yang paling kecil dari
dasar seni rupa. Akan tetapi titik juga menjadi salah satu pusat perhatian maka apabila
titik tersebut berkumpul dan dengan warna yang berbeda. Titik yang bentuk nya besar
maka di sebut dengan bintik.
2. Garis
Garis adalah sebuah goresan atau penbatas dari satu benda dengan benda yang
lainnya, bidang, warna, ruangan, texture, dan lain sebagainya. Garis akan mempunyai
dimensi yaitu jika memanjang dan memiliki arah yang jelas. Ada beberapa sifat dari
garis yaitu :
Panjang
Pendek
Tipis
Tebal
Horizontal
Vertikal
Melengkung
Lurus
Berombak
Patah – patah, dll.
Garis akan memberikan kesan – kesan kepada lukisan seperti ide, gerakan, simbol,
kode tertentu dan lain sebagainya. Garis ini bisa di manfaatkan dalam desain untuk
memberikan tampilan dan kesan tertentu. Seperti halnya untuk menciptakan kesan
yang kuat pada lukisan, simple, megah dan lain sebagainya.
3. Bidang
Di dalam seni rupa dua dimensi ini bidang adalah salah satu unsur yang akan terbentuk
dari beberapa gari yang saling terhubung dengan garis yang lain nya. Bidang memiliki
dimensi yang panjang dan juga lebar. Sehingga hasil dari kumpulan bidang akan saling
berhubungan dan bisa membentuk suatu bangunan atau suatu bentuk yang memiliki
volume. Jika di lihat dari bentuk nya, bidang ini terdiri dari beberapa jenis yaitu :
Selain itu, karena bidang memiliki kedua ujung yang saling bertemu, bisa terjadi nya
bidang juga karena sapuan dari warna. Bidang akan di batasi kontur, menyatakan
permukaan dan akan memiliki ukuran. Bidang dasar yang ada pada seni rupa yaitu :
Bidang Segitiga
Bidang Segi Empat
Bidang Lingkaran
Bidang Oval dan
Segi Lain nya.
Unsur seni rupa 2 dimensi yang lain nya yaitu raut. Raut adalah potongan yang terlihat
dari suatu objek. Jika disebut dengan bidang, maka bidang adalah istilah yang sering di
gunakan untuk menunjukkan suatu bentuk benda yang cenderung dengan pipih atau
datar dan sedangkan bangunan atau bentuk akan lebih menunjukkan kepada wujud
benda yang sudah memiliki volume.
4. Bentuk
Sudah di singgung sedikit di atas maka untuk lebih jelasnya akan di ulas kembali.
Menurut bahasa bentuk adalah bentuk plastis atau bangunan. Bentuk plastis adalah
bentuk dari suatu benda yang bisa di lihat dan di raba karena memiliki unsur nilai dari
suatu benda itu, contohnya lemari. Lemari yang di tempatkan di dalam ruangan tidak
hanya berbentuk segi empat akan tetapi memiliki nilai dan peran tersendiri.
Bangunan adalah bentuk dari suatu benda yang hanya terlihat polos sama hal nya
dengan yang di lihat oleh mata, hanya sekedar untuk menunjukkan sifat nya yang
berbentuk persegi, bulat, ornamentak, tak teratur dan lain sebagainya.
5. Tekstur
Tekstur adalah sifat dari sebuah permukaan benda. Sifat permukaan sebuah benda
yang dapat berkesan kasar, halus, kusam, licin, mengkilap, berpori dan lain
sebagainya. Kesan yang ada di tekstur ini bisa kita rasakan dengan dilihat dan juga
dengan di sentuh atau rabaan. Tekstur dalam seni rupa dua dimensi ini dibagi menjadi
dua jenis yaitu :
Tekstur nyata : adalah sifat permukaan seni rupa 2 dimensi yang memiliki kesan
yang benar – benar di rasakan dengan penglihatan dan juga dengan rabaan.
Tekstur semu (maya) : adalah sifat permukaan seni rupa 2 dimensi yang jika di
rasakan dengan penglihatan dan rabaan akan memiliki kesan yang berbeda.
Dari kedua tekstur diatas maka nilai dari seni rupa 2 dimensi akan berbeda – beda juga.
Dengan menggunakan unsur yang berbeda maka akan menghasilkan karya seni rupa 2
dimensi yang berbeda pula.
6. Warna
Dalam karya seni rupa 2 dimensi ada pendekatan yang untuk mempelajari tentang
warna, salah satu dari teori warna yaitu berdasarkan pigmen warna atau berdasarkan
gothe yaitu butiran halus dari warna. Ada beberapa istilah di dalam teori warna pigmen,
yaitu sebagai berikut ini :
Warna Primer : adalah warna pokok atau warna dasar yang tidak akan bisa di
campur dengan warna yang lain nya. Contoh dari warna primer adalah : Merah,
Kuning dan Biru.
Warna Sekunder : adalah warna yang di hasilkan dari beberapa campuran warna
primer. Contoh dari warna sekunder adalah : Ungu, Oranye, dan Hijau.
Warna Tersier : adalah warna yang di hasilkan dari ke dua warna sekunder.
Warna Analogus : adalah warna yang berjejer dan berdampingan letaknya
didalam satu lingkaran warna. Contoh dari warna analogus adalah : dari warna
ungu yang akan menuju ke arah warna merah.
Warna Komplementer : adalah warna kontras yang memiliki letak berseberangan
di dalam lingkaran warna. Contohnya yaitu warna kuning dengan warna ungu,
warna merah dengan warna hijau, dan lain sebagainya.
Dalam seni rupa 2 dimensi juga memiliki berbagai macam warna sehingga seniman
bisa memberikan hasil karya yang berbeda – beda dan juga memiliki kesan yang
berbeda – beda pula.
7. Gelap Terang
Dalam karya seni rupa 2 dimensi juga memiliki gelap dan terang yang juga memiliki
beberapa fungsi yaitu untuk memberikan kesan ruang atau kedalaman, memberikan
kesan tiga dimensi pada suatu benda yang ada, dan juga memberikan perbedaan
kontras. Di dalam karya seni rupa 2 dimensi, gelap terang juga bisa terjadi karena
intensitas warna atau juga karena campuran warna hitam dan juga putih.
Ruang dan kedalaman dalam karya seni rupa 2 dimensi yaitu ruangan yang sangat
bergantung pada luas bidang gambar yang ada. Unsur ruang yang ada pada karya seni
2 dimensi yaitu memiliki sifat yang semu atau maya akrena unsur dari ruang ini hanya
di ciptakan melalui kesan dan juga penggambaran yang datar, pipih, menjorok, jauh,
cembung, cekung dan lain sebagainya.
Sponsors Link
Media adalah salah satu alat yang sering di gunakan untuk menghasilkan karya. Berikut
ini ada beberapa media seni rupa yang sering di gunakan :
1. Pensil
Pensil dibuat dengan campuran grafit dan tanah liat, pensil ini sangat fundamental
dalam banyak pembuatan karya seni rupa. Karya seni yang dihasilkan dengan
menggunakan alat berupa pensil dapat menghasilkan misalnya sebuah sketsa atau
lukisan.
2. Konte
Konte ini adalah sebuah alat yang digunakan dalam banyak karya seni rupa 2 dimensi,
konte bertektur halus dan berwarna sangat hitam atau bisa dikatakan memiliki warna
yang hitam legam.
3. Pensil warna
Pensil warna banyak digunakan untuk membuat karya berupa lukisan, pensil warna
terdiri dari berbagai macam warna-warna dan memiliki tektur lembut. Pensil warna
merupakan alat melukis yang dikenal banyak kalangan karena penggunaanya terbilang
mudah.
4. Krayon
Krayon ini merupakan bahan atau alat yang digunakan untuk membuat karya seni 2
dimensi yang memiliki banyak ragam warna, krayon terbuat dari unsur lilin dan kapur
sehingga penggunaanya terbilang mudah dan sangat akrab bagi pelukis pemula.
5. Pena
Pena merupakan alat yang digunakan untuk menunjang sebuah karya seni rupa 2
dimensi yang bahanya terbuat dari tinta, dimana tinta yang ada dalam pena sering
hanya didominasi tiga warna yaitu warna hitam, biru, dan merah.
6. Cat air
Cat air merupakan bahan yang sangat familiar di telingga para pelukis bahkan untuk
para pelukis pemula, cat air sangat digemari karena penggunaanya yang mudah dan
menimbulkan hasil karya yang cenderung bersifat lukisan klasik, cat air ini banyak
digunakan para seniman seni rupa 2 dimensi baik diatas media. Cat air memiliki sifat
transparan dan mudah larut.
Sponsors Link
7. Cat minyak
Cat minyak merupakan salah satu alat yang digunakan seorang seniman lukis untuk
membuat karyanya diatas media kanvas, cat minyak ini merupakan alat yang memiliki
tingkat kesulitan yang tidak mudah dimana untuk melihat hasil karyanya dibutuhkan
waktu beberapa hari karena sifatnya yang membutuhkan waktu lama untuk kering.
Akan tetapi cat minyak ini sanga disukai karena pelukis dapat menggambarkan
imajinasinya lewat perpaduan warna yang didapatnya secara ekslusif.
8. Kanvas
Kanvas merupakan salah satu media lukis yang sudah sangat terkenal, dan merupakan
media lukis yang paling banyak digunakan oleh seniman untuk membuat karya seni 2
dimensi nya. Kanvas sendiri terbuat dari campuran kain yang berlapis cat dan lem.
Kanvas biasanya berwarna putih dan memiliki ukuran yang beragam, tersedia dari yang
paling kecil sampai ukuran yang sangat besar.
9. Kuas
Kuas adalah alat yang digunakan dalam pengerjaan sebuah karya seni rupa 2 dimensi
lukisan, kua berguna untuk menggoreskan baik itu cat minyak, maupun cat air atau
bahan-bahan lainnya kedalam media lukis untuk menghasilkan sebuah gambar.
10. Palet
Palet adalah wadah atau media yang digunakan sebagai alat bantu untuk menaruh cat,
palet juga berguna untuk mencampurkan warna-warna cat sesuai dengan keinginan
dari pelukis, palet sangat berguna untuk menambah keberagaman warna dalam sebuah
karyas seni.
11. Komputer
Komputer sangat diperlukan sebagai media pendukung dari hasil karya-karya seni 2
dimensi yang menggunakan teknik teknik tertentu seperti gambar-gambar digital.
Komputer bisa menjadi media sekaligus alat yang digunakan sebagai pembuat karya.
Pada saat sekarang ini bantuan teknologi sangat fundamental dalam kelangsungan
perkebangan semua aspek kehidupan, tak terkecuali sebuah karya seni 2 dimensi.
Jenis-jenis seni rupa ada 3 yaitu berdasarkan wujudnya, waktu/masanya dan terakhir
berdasarkan fungsinya. Berikut jenis-jenis seni rupa:
1. Seni Rupa Dua Dimensi atau Dwimatra adalah karya seni rupa yang terbentuk
dua ukuran, yaitu panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari arah depan.
Contoh seni rupa dua dimensi adalah seni lukis, seni batik, sketsa, dan seni
ilustrasi.
2. Seni Rupa Tiga Dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki tiga unsur yaitu
panjang, lebar, dan tinggi serta memiliki unsur kesan ruang, bentuk, dan volume
dan bisa dilihat dari segala arah. Contohnya bonsai, patung, seni keramik,
diorama dan yang lainnya.
1. Seni Rupa Tradisional, Seni rupa zaman dahulu yang sudah memiliki aturan dan
pakem tersendiri dan bersifat statis maksudnya baik bentuk maupun gayanya
tidak mengalami perubahan. Aspek seni rupa tradisional ini dipertahankan
secara turun-temurun, dari generasi ke generasi sampai saat ini.
2. Seni Rupa Modern, merupakan karya seni terbaharui dari seni rupa tradisional
yang mana aturan ataupun pola-pola yang ada sudah di ubah dan
mengandalkan kekreatifitasan pembuat seni rupa atau bersifat individualis.
Contoh seni rupa modern diantaranya adalah lukisan, grafis, patung dan kriya.
3. Seni Rupa Kontemporer, adalah karya seni yang muncul karena trend atau
kondisi waktu dan bersifat kekinian.
1. Seni Rupa Murni adalah karya seni rupa yang dibuat hanya untuk nilai estetika
dan ide saja pembuat saja, bukan untuk dipakai.
2. Seni Rupa Terapan, adalah seni rupa yang lebih bertujuan untuk nilai pakai.
Contohnya keramik, poster, senjata tradisional dan lain-lain.
Seni rupa banyak sekali cabangnya, tidak hanya yang kita kenal seperti seni lukis
maupun seni ukir. Berikut Mr Simpel rangkum bidangnya:
Fitrah dan hakikatnya manusia adalah menyukai hal-hal yang indah dan juga butuh
benda yang bisa dipakai. Selain berfungsi sebagai estetika seni, fungsi seni rupa
terapan adalah juga pemuas kebutuhan fisik dan memberi kenyamanan. Contohnya
seni bangunan, seni furniture, seni pakaian/textile, seni kerajinan tangan, daan
sebagainya.
Seni rupa juga berfungsi sebagai pemenuhan terhadap kebutuhan emosional manusia.
Manusia memiliki banyak sekali perasaan, terkadang dia sedih, senang, malas,
semangat dan sebagainya. Jika dia sedih dan bosan maka dia perlu hiburan, dan salah
satu hiburannya adalah seni rupa karena memang seni rupa bersifat menyenangkan,
dan rekreatif.
Contohnya mengalami keletihan sehingga membutuhkan rekreasi seperti teater,
menonton biskop, konsert, pameran seni dll.
c. Fungsi Komunikasi
Manusia selalu berkomunikasi dengan sesamanya, dan alat komunikasi yang sering
mereka gunakan adalah bahasa. Sayangnya setiap wilayah di dunia ini bahasanya
berbeda-beda, maka dibutuhkan bahasa yang universal, dan salah satu bahasa yang
universal adalah seni rupa. Seni rupa termasuk bahasa universal karena mampu
menembus batas-batas universal ataupun perbedaan lahiriah tiap manusia.
d. Fungsi Edukasi
Selain nilai estetika ternyata seni juga berfungsi sebagai nilai etika. Seni bisa
memberikan informasi baik tersirat maupun tersurat membimbing dan mendidik tingkah
laku kita menuju kondisi lebih baik. Contohnya seperti seni pertunjukan wayang, selain
juga berfungsi menghibur seni wayang juga terkandung pesan dan amanat di
dalamnya.
e. Fungsi Agama
Ternyata seni rupa juga merupakan bagian seni dari agama. Seni rupa berfungsi untuk
menyampaikan pesan yang diinginkan agama untuk umatnya. Contohnya di agama
Islam ada seni kaligrafi. Selain biasanya untuk mempercantik masjid-masjid dan
lainnya, kaligrafi juga beberapa tulisannya bertulis lafadz al qur’an jadi juga merupakan
sarana dakwah.
b. Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan.
Misalnya, membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat.
c. Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian
dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan
bentuk yang diinginkan. Misalnya, membuat patung.
d. Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan satu
kebahan lain untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung
kontemporer dengan bahan dasar logam.
e. Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih
dahulu. Misalnya, membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan
semen.
b. Seni rupa 3 dimensi (trimatra) Karya seni rupa yang disamping memiliki ukuran
panjang dan lebar juga tinggi, sehingga dapat dilihat/dinikmati dari beberapa arah,
seperti : patung, dekorasi, kerajinan dll.
1. Seni lukis
Salah satu jenis seni murni berwujud dua dimensi pada umumnya dibuat di atas kain
kanvas berpigura dengan bahan cat minyak, cat akrilik, atau bahan lainnya.
2. Seni patung
Salah satu jenis seni murni berwujud tiga dimensi. Patung dapat dibuat dari bahan batu
alam, atau bahan-bahan industri seperti logam,serat gelas, dan lain-lain.
3. Seni Grafis
Merupakan seni murni dua dimensi dikerjakan dengan teknik cetak baik yang bersifat
konvensional maupun melalui penggunaan teknologi canggih. Teknik cetak
konvensional antara lain :
√Cetak Tinggi ( Relief Print )
wood cut print, wood engraving print, lino cut print, kolase print
√Cetak Dalam ( Intaglio )
dry point, etsa, mizotint,sugartint
sablon ( silk screen )
√Teknik Cetak dengan teknologi modern, misalnya offset dan digital print.
4. Seni keramik
Termasuk seni murni tiga dimensi sebagai karya bebas yang tidak terikat pada bentuk
fungsional
Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa,
yaitu:
1. Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan
merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu
sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu
kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat
berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.
2. Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk
maupun warna untuk menciptakan keselarasan.
3. Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang
berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan
memberikan kesan yang tidak monoton.
4 Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus.
Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis,
susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan
peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi
pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang
harmonis.
5. Gradasi
Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna
secara berangsur-angsur.
6. Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian
lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala,
ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek
lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.
7. Keserasian
Keserasian merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-unsur rupa
walaupun berasal dari berbagai bentuk yang berbeda. Tujuan keserasian adalah
menciptakan keselarasan dan keharmonisan dari unsur-unsur yang berbeda.
8. Komposisi
Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya menjadi
susunan yang bagus, teratur, dan serasi.
9. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian
rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.
10. Aksentuasi
Aksentuasi adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang
ada di sekitamya.
5. Seni Bangunan
Seni bangunan dikategorikan sebagi seni pakai. Bentuk-bentuk bangunan itu dibuat
berdasarkan ide atau gagasan yang bersumber dari kebudayaan masing-masing.
Perkembangan seni bangunan ini selanjutnya melahirkan jenis-jenis seni rupa lainnya
seperti seni penataan ruang dan desain meubel.
6. Desain
Desain merupakan kegiatan reka letak atau perancangan. Hampir semua karya seni
rupa melalui proses perancangan sebelum diproduksi atau diwujudkan dalam bentuk
jadi yang sesungguhnya. Tetapi, pengertian desain saat ini lebih sering digunakan
untuk menunjukkan proses perancangan karya-karya seni rupa.
Karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi
panjang, lebar, dan tinggi atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang.
Unsur ruang inilah yang merupakan salah satu ciri pembeda dengan karya seni rupa
dua dimensi. Objek krya seni rupa dua dimensi hanya bisa dilihat dari satu sisi, tetapi
tiga dimensi dapat dilihat dari dua sisi.
Berdasarkan fungsinya, karya seni rupa tiga dimensi dapat dibedakan menjadi
karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan/applied art) dan karya seni rupa
yang hanya memiliki fungsi ekspresi (seni rupa murni/pure art). Perbedaan ini
berdasarkan pada tujuan pembuatannya. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang
memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya.
Jenis-jenis karya seni rupa tiga dimensi adalah sebagai berikut.
1. Seni Patung
Seni patung merupakan cabang dari seni rupa murni yang berdimensi tiga.
Membuat patung berarti membuat benda tiga dimensi dengan bahan, alat, dan teknik
tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna.
Seni patung biasanya dibuat menggunakan berbagai media, seperti kayu, batu,
semen, fiber, lilin, tanah liat, atau bahkan es.
Teknik membuat patung menyesuaikan dengan bahan yang dipakai, dengan cara
membentuk dengan tangan, membutsir, memahat, ataupun dengan teknik cetak. Corak
seni patung juga bermacam-macam, ada patung naturalis yang menggambarkan benda
seperti wujud asli yang ada di alam, ada pula yang bercorak abstrak sehingga sulit
dikenali bentuknya.
2. Seni Relief
Seni relief dapat juga disebut dengan seni . Seni ukir merupakan karya seni rupa
yang memiliki dimensi antara dua dimensi dan tiga dimensi. Hal ini disebabkan karena
bentuk dari ukiran memiliki ketebalan atau timbul. Hanya saja karya seni relief tidak
dapat dinikmati dari segala sisi atau hanya dapat dinikmati dari sisi depan. Bahan yang
diperlukan dalam berkarya seni relief, seperti kayu, batu, pasir dan semen, logam, serta
gips. Teknik berkarya seni relief adalah dengan cara mengikuti pola motif hias yang
telah digambar pada permukaan bahan.
3. Seni Instalasi
Seni instalasi (isntallation= pemasangan) adalah seni yang memasang,
menyatukan, dan mengkonstruksi sejumlah benda yang dianggap bisa merujuk pada
suatu konteks kesadaran makna tertentu. Biasanya makna dalam persoalan-persoalan
sosial politik dan hal lain yang bersifat kontemporer diangkat dalam konsep seni
instalasi ini. Seni instalasi dalam konteks visual merupakan perupaan yang menyajikan
visual tiga dimensional yang memperhitungkan elemen-elemen ruang, waktu, dan
suara.
4. Seni Keramik
Seni keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk
membuat karya seni dari yang bersifat tradisional sampai kontemporer. Selain itu,
dibedakan pula kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan
produksinya. Keramik dari awal sangat populer dengan fungsinya sebagai benda
dekoratif.
Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat beragam bergantung dari teknik yang
digunakan. Teknik pembuatan seni rupa tiga dimensi antara lain sebagai berikut.
Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Secara konseptual
kata simbol memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
Prinsip-prinsip seni rupa adalah nilai-nilai keindahan di dalam seni rupa yang kerap
dikaitkan dengan kualitas karya seni rupa yang mengandung unsur kesatuan (unity),
keselarasan (harmony), keseimbangan (balance), dan kontras (contrast) sehingga
menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, getir, ataupun rasa
senang.
Proses terciptanya seni dan keindahan tidak dapat dipisahkan dengan kreativitas.
Kreativitas diartikan sebagai serangkaian usaha yang dilakukan oleh seseorang, baik
secara sadar maupun tidak sadar guna mewujudkan karya yang bersifat orisinil atau
baru.
Dalam dunia seni rupa dan budaya benda, pembicaraan estetika yang penting
adalah tentang simbiolisme, karena manusia bukan saja sebagai pembuat alat,
melainkan juga sebagai makhluk pembuat simbol melalui bahasa visual. Menurut
gagasan Ernst Cassier tentang bentuk simbiolis adalah bahwa karya estetis bukanlah
semata-mata reproduksi dari realitas yang "selesai". Seni merupakan salah satu jalan
ke arah pandangan objektif atas benda-benda dan kehidupan manusia.
b. Manfaat
Pengertian Pameran
C. Di sekolah sebagai praktik atau perwujudan hasil akhir pendidikan seni budaya.
D. Untuk meningkatkan apresiasi seni
3. Fungsi Pameran
A. Sebagai sarana prestasi, kompetisi, timbul pemikiran untuk berbuat dan berkarya
yang baik.
B. Sebagai sarana apresiasi, karena dengan melihat pameran seni akan muncul
berbagai tanggapan kritik, penilaian, sarana, penghargaan, dan rangsangan seseorang
untuk berbuat kreatif dalam berkarya dan berolah seni.
D. Sebagai sarana rekreasi karena pameran seni bisa dijadikan ajang hiburan,
menghilangkan jenuh dan ketegangan batin.
Kepanitiaan pameran ini dibentuk oleh kepala sekolah selaku penanggung jawab di
sekolah. Semua panitia di bawah pimpinan/komando ketua atau pengurus harian,
selaku koordinasi dan konsolidasi, serta kompak dalam menjalankan tugasnya. Apabila
telah selesai pelaksanaannya, panitia dapat dibubarkan oleh Kepala Sekolah.
Dalam melaksanakan pameran seni rupa perlu dibuat rancangan atau program kerja.
Tujuannya agar segala yang dikerjakan dapat terarah. Di dalam program ditentukan di
mana tempat dan waktu pameran diselenggarakan.
C. Menyiapkan Materi
Materi pameran adalah benda/karya seni rupa yang dipamerkan, yang dipersiapkan
sejak awal. Setiap siswa dapat ikut serta memamerkan hasil karyanya, karena materi
pameran ini adalah dari hasil karya siswa sendiri. Semua hasil karya siswa
dikumpulkandan diadakan seleksi. Seleksi karya ini dilakukan oleh panitia dan
bapak/ibu guru seni rupa, untuk memilih karya yang layak pamer atau yang baik.
Setelah diseleksi sebagai materi pameran maka dikumpulkan pada tempat khusus.
Karya-karya seni tersebut dicatat atau diinventaris dengan lengkap. Karya yang
dipamerkan meliputi karya seni rupa dua atau tiga dimensi. Adapun karya seni dua
dimensi seperti melukis, menggambar, dan seni grafika. Dan juga karya seni tiga
dimensi seperti membat patung, diorama, membuat keramik, dll.
D. Kelengkapan Pameran
A). Materi pameran yaitu barang barang hasil karya seni yang dipamerkan meliputi
karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.
B), Meja dengan berisi alas meja (taplak) untuk menempatkan barang-barang kerajinan
tangan/seni kriya.
E). Katalog yaitu buku kecil yang memuat beberapa karya seni yang dipamerkan yang
dilengkapi judul karya, media, nama perupa, dan harga (bila dijual).
G). Tanaman hias atau pot bunga untuk dekorasi (tata ruang) agar terkesan alami dan
segar.
H). Publikasi sebagai alat dan sarana informasi pada masyarakat luas.
I). Kelengkapan lain seperti buku tamu, buku pengunjung untuk mengetahui kritik atau
penilaian dari pengunjung terhadap pameran.
1. Kritik Populer,
adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi umum. Tanggapan yang
disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja, lebih kepada
pengenalan atau publikasi sebuah karya. Dalam tulisan kritik populer, umumnya
menggunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh
orang awam.
2. Kritik Jurnalis,
adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan
secara terbuka kepada publik melaui media massa khususnya surat kabar. Kritk ini
hampir sama dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam. Kritik
jurnalistik sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari
sebuah karya seni, tertama karena sifat dari media massa dalam mengkomunikasikan
hasil tanggapannya
3. Kritik Keilmuan,
4. Kritik Kependidikan,
1. Kritik Formalistik
2. Kritik Ekspresivistik
Dalam kritik ini, kritikus cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan
dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya seni.
Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul,
tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.
3. Kritik Instrumentalistik
Dalam kritik ini, karya seni cenderung dikritisi berdasarkan kemampuananya dalam
upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau psikologi. Lukisan berjudul
”Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh misalnya, dikritisi tidak saja
berdasarkan kualitas teknis (formal) nya saja tetapi keterkaitan antara objek, isi, tema
dan tujuan serta pesan moral yang ingin disampaikan pelukisnya atau interpretasi
pengamatnya terhadap konteks ketika karya tersebut dihadirkan.
1. Deskripsi,
2. Analisis formal,
adalah tahapan untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal
atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami
unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah
karya seni.
3. Interpretasi,
yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap,
simbol yang dihadirkan dan masalah yang dihadirkan. Penafsiran ini sangat terbuka
sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan
seorang pekritik biasanya semakin banyak pula penafsiran karya yang dikritisinya.
merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau
penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila
dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap
berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek
konteks.
Fungsi Kritik
Fungsi kritik seni yang utama ialah menjembatani persepsi dan apresiasi karya
seni rupa, antara seniman, karya, dan penikmat seni. Kritik dengan gaya bahasa lisan
maupun tulisan yang berupaya mengupas, menganalisis, diharapkan memudahkan
bagi seniman dan penikmat untuk berkomunikasi melalui karya seni.
Kritikus Seni
Kritikus adalah orang yang melakukan kritik terhadap karya seni dan budaya
orang lain atau dirinya sendiri.
Pengertian Kritik Seni, Tujuan, Fungsi, Bentuk dan Tahapan Kritik Seni Terlengkap –
Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukan kelebihan
dan kekurangan suatu karya seni. Tujuan kritik seni yaitu untuk menilai kualitas dari
suatu karya.
Adapun fungsi utama kritik seni yaitu untuk menjembatani persepsi dan apresiasi karya
seni rupa antara seni, karya dan penikmat seni.
Dalam kritik karya seni rupa selain dapat dinikmati keindahanya juga dapat dapat
memberikan tanggapan dan evaluasi berdasarkan aspek-aspek simbol, jenis, fungsi,
dan nilai estetis yang terdapat dalam karya tersebut. Pengetahuan dan wawasan yang
luas tentang berbagai aspek karya seni rupa akan membantu memudahkan dalam
mengeritik sebuah karya seni. Kritikan yang baik memberikan manfaat bagi
pembacanya dalam memahami karya seni rupa serta manfaat bagi perupanya untuk
meningkatkan kualitas karya ciptannya.
1. Mendeskripsi
Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan
mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha
melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan
baik, tentunya harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum digunakan dalam
dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka akan kesulitan untuk
mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya.
2. Menganalisis
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya
seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini harus
memahami unsur-unsur seni dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam
sebuah karya seni.
3. Menafsirkan
Menafsirkan atau menginterpretasi adalah tahapan penafsiran makna sebuah karya
seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang
dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan
wawasan. Semakin luas wawasan semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya.
Agar wawasan semakin kaya maka harus banyak mencari informasi dan membaca
khususnya yang berkaitan dengan karya seni rupa.
4. Menilai
Apabila tahap mendeskripsikan sampai menafsirkan merupakan tahapan yang juga
umum digunakan dalam apresiasi karya seni. Tahap menilai atau evaluasi merupakan
tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan
dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan
karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait
dengan karya tersebut, baik aspek formal maupun aspek konteks. Mengevalusi atau
menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langka-hlangkah sebagai berikut:
Tema merupakan titik pusat yang mewarnai serta menjiwai seluruh kegiatan dan proses
kreasi dalam sebuah pameran. Dengan kata lain, Tema adalah jiwa dari suatu kreasi.
Penentuan tema ini akan dapat dilakukan dengan cara mmembrikan jawabat atas
pertanyaan pertanyaan yang dapat dijadikan pedoman berikut ini .
2. Menentukan panitia
Suatu pameran/pergelaran yang baik tentu saja membutuhkan sistem yang baik pula.
Pengorganisasinya terarah, mulai dari susunan kepanitiaan, rangkaian jadwal kerja dan
kegiatan, sampai pelaksanaan pameran yang telah direncanakan. Pengorganisasian
seperti ini hanya mungkin terjadi apabila dikelola oleh sebuah sistem organisasi yang
tertata. keorganisasian untuk kegiatan kegiatan yang bersifat insidental dan sementara
seperti pameran/pagelaran ini disusun dalam bentuk panitia.
Susunan kepanitiaan sebuah pameran karya seni rupa dapat ditata seperti berikut.
c. Penasihat dan pembina kegiatan, yaitu ibu dan Bapak guru pengajar seni Budaya.
Panitia ini yang terdiri atas ketua,sekretaris,dan bendahara ini harus didukung oleh
perangkat kerja yang ada di bawahnya.
1) pengumpulan karya
3) penempatan karya
b. Seksi Perlengkapan
c. Seksi Sokumentasi
e. Seksi transportasi
f . Seksi konsumsi
g. Seksi p3k
b.Memberi pengarahan sejelas jelasnya mengenai isi program pokok dan rencana
rencana umum kegiatan.
c. Mencdaftarkan seluruh jenis kegiatan dari setiap kordinator dan seksi, kemudian
disusun kembali sesuai urutan kepentingan dan waktu penggarapannya. Menyesuaikan
kegiatan kegiatan tersebut dengan waktu yang tersedia sehingga dapat disusun jadwal
kerja yang baik.
tepat ideal yang dpaat digunakan umntuk pameran ini dapat anda tentukan seperti
ruangan aula sekolah anda.
Penyelnggaraan pameran karya seni rupa yang baik memang seharusnya dilaksanakan
di satu tempat secara terpusan. Akan tetapi perlu jugga dipertimbahkan apabila dua
bentuk kegiatan dilaksanakan sekalihus, misalnya pameran karya seni rupa bersama
pementasan karya seni musik,tari,dan teater. kedua bentuk kegiatan ini dapat
dilaksanakan secara terpisah atau terpadu. AArtinya , di sekeliling ruang pameran itulah
pameran pergelaran dilaksanakan
5. Mengumpulkan Karya seni
Pameran yang akan dilakukan pada kegiatan ini adalah pameran/pergelaran sekolah
yang diikuti oleh seluruh siswa di sekolah. Karya yang dikumpulan sudah barang tentu
sangatlah banyak. Jika jumla siswa di sekolah anda sangat banyak dan mencapai lebih
dari 300 orang , diperlukan pembatasan jumlah karya yang harus dikumpulkan untuk
pamerean sekolah. Pembatasan ini dapat dilakukan melalui beberapa cara . yaitu:
b. Setiap kelas mengumpulkan masing masing 5 karya seni rupa yang paling baik dari
setiap jenis sehingga tidak diperlukan lagi seleksi karya.
a. mengumpulkan seluruh karya yang sudah dibuat dan sudah selesai, terutama karya
kelompok, untuk disimpan dan dipersiapkan dalam pameran
b. Mengukur karya karya pribadi yang belum selesai untuk segera diselnggarakan
selama waktu yang tersisa menjelang pergelaran.
Pada saat pengumpulan karya ini ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seksi
pameran.
c. simpanla semua karya itu dengan hati hati agar tidak rusak atu tergores
7.Membuat Publikasi
Publikasi yang dilakukan sebagai tahap persiapan pameran/paergelran karya seni rupa
diantarnya dilakukan dengan menggunakan poster. poster ini dibuat oleh panitia
dengan memanfaatkan kemapuan kalian dalam membuat desain grafis. poster
pagelaran harus dibuat jauh sebelum tanggal pelaksanaan pameran dan pementaan
untuk di pasang di tempat tempat strategis dan dilewati banyak orang.
A. Pengertian Pameran
C.Fungsi Pameran
Fungsi utama dari pameran seni rupa pada hakekatnya adalah untuk
membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat, disamping sebagai media
komunikasi antara seniman dengan penonton. Kegiatan pameran merupakan wahana
untuk menumbuhkembangkan apresiasi masyarakat tehadap seni. Bentuk
apresiasi terdiri :
a) Apresiasi kreatif membawa pengamat u n t u k m e n g g u n a k a n r a s i o d a l a m
menanggapi persoalan yang dihadapinya
b) A presiasi afektif lebih melibatkan perasaan sehingga pengamat merasa
dan mengalamiempati dan memperoleh rasa puas dari pada orang yang hanya
melakukan apresiasi kreatif.
Berikut fungsi pameran adalah sebagai berikut:
Fungsi Apresiasi: kegiatan untuk menilai dan menghargai karya s e n i .
F u n g s i E d u k a s i : kegiatan pameran karya seni akan memberikan nilai -nilai
ajaran terhadap masyarakat terutama apresiator, misalnya nilai keindaha n,
nilai sejarah, nilai budaya, dan sebagainya.
Fungsi Rekreasi: k e g i a t a n p a m e r a n m e m b e r i k a n r a s a s e n a n g
s e h i n g g a d a p a t memberikan nilai psikis dan spiritual terutama hiburan.
Fungsi Prestasi: kegiatan pameran dapat diketahui para seniman yang berbakat, hal ini
bisa kita saksikan dari bentuk-bentuk kreasi yang ditampilkan.
E. Jenis-Jenis Pameran
Pameran karya seni rupa berdasarkan pada ragam jenis karya yang ditampilkan,
dibedakan menjadi dua, yaitu pameran homogen dan pameran heterogen.
a. Pameran homogen, artinya pameran yang hanya menampilkan satu karya seni
rupa saja, misalnya pameran lukisan, pameran patung, pameran keramik dan lain
sebagainya.
Pameran berdasarkan pada jumlah seniman yang tampil, pameran dapat dibedakan
ke dalam :
Untuk dapat menyelenggarakan pameran karya seni rupa di lingkungan sekolah, ada
beberapa hal yang harus dikerjakan, yaitu :
· Mengumpulkan karya yang akan dipamerkan
· Membentuk kepanitiaan pameran
· Menyusun proposal pameran
· Menyiapkan publikasi dan dokumentasi pameran
· Menyiapkan ruang atau tempat dan perlengkapan pameran
· Menata karya-karya yang akan dipamerkan
Selain itu dalam pelaksanaan pameran sekolah, hal yang harus dipenuhi adalah:
1. Karya seni yang akan dipamerkan
2. Pihak panitia penyelenggara pameran
3. Pengunjung pameran
4. Tempat pameran
Kegiatan pameran memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi antara pencipta
seni (seniman) dengan pengamat seni (apresiator). fungsi utama dari pameran seni
rupa pada hakekatnya adalah untuk membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat, di
samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton. Kegiatan
pameran merupakan wahana untuk menumbuhkembangkan apresiasi masyarakat
tehadap seni. Bentuk apresiasi terdiri dari apresiasi kreatif dan apresasi afektif. Pada
tataran apresiasi kreatif membawa pengamat untuk menggunakan rasio dalam
menanggapi persoalan yang dihadapinya sedangkan apresiasi afektif lebih melibatkan
perasaan sehingga pengamat merasa dan mengalami empati dan memperoleh rasa
puas dari pada orang yang hanya melakukan apresiasi kreatif.
a.Pameran Tetap
Pameran ini biasanya dilakukan oleh lembaga profesional atau pemerintah seperti
penyajian karya-karya koleksi oleh galeri, museum, dan sebagainya. Waktu
penyelenggarannya dilakukan secara periodik misalnya satu tahun sekali.
b.Pameran Temporer
Ѿ Pameran Khusus
Pameran khusus adalah pameran yang biaya penyelenggaraannya sepenuhnya
ditanggung lembaga tertentu misalnya oleh Galeri Nasional Indonesia, museum dan
lembaga lain. Materi yang dipamerkan dapat merupakan koleksi lembaga tersebut atau
milik seniman atau kolektor lainnya. Penyelenggaraan pameran khusus mencapai 2
atau 3 kali dalam setahun
c.Pameran Keliling
Pengertian kritik karya seni rupa perlu kita ketahui agar kita dapat mengkritik suatu
karya seni dengan benar dan tidak asal kritik. Tahukah kamu pengertian kritik karya
seni rupa? Pernahkah kamu melakukannya? Kamu mungkin tidak menyadari bahwa
kegiatan apresiasi dan kritik sering kamu lakukan sehari-hari. Menanggapi,
mengomentari, memberi penilaian “bagus” atau “jelek”, “suka” dan “tidak suka” adalah
bagian dari kegiatan kritik.
3. Kepekaan Estetik
seni rupa. Kepekaan estetik dapat diandaikan tentang pemahaman terhadap
bahasa visual, dapat mengidentifikasi kualitas unsur karya seni rupa yaitu dapat
merasakan kondisi warna, garis, bentuk, dan teksturnya. Dikatakan kepekaan karena
dalam hal ini berkaitan erat dengan perasaan seseorang untuk dapat merasakan apa
yang terkandung dalam sebuah karya seni rupa.
4. Sikap Penghargaan terhadap Seni Rupa
Sikap penghargaan terhadap karya seni pada dapat dilakukan dengan berbagai
kegiatan, misalnya datang dan menghadiri pameran karya seni, memberikan ucapan
selamat kepada seniman, tidak menyetuh lukisan atau benda seni lainnya yang
dipamerkan, menjaga jarak dengan karya seni yang dipamerkan, dan juga memberikan
kesan dan pesan untuk kemajuan dan pengembangan yang lebih baik.
a. Pendekatan Analitik
Pendekatan analitik dikembangkan oleh Feldman dan Plummer, pendekatan ini
merupakan suatu cara melakukan apresiasi dengan melakukan analisis terhadap
sebuah karya seni rupa dilihat dari beberapa sudut pandang dan tahapan yakni sebagai
berikut.
1) Deskripsi
Deskripsi merupakan kegiatan awal dari apresiasi, yaitu mengenal dan
menemukan segala informasi tentang karya yang diapresiasi. Kegiatan ini misalnya
adalah melihat identitas senimannya, keterampilan teknik dan bahan yang digunakan,
konsep penciptaan, tema yang ditampilkan yang tidak nampak secara kasat mata.
2) Analisis
Dalam melakukan analisis yang dilakukan adalah menemukan kualitas estetik
unsur-unsur yang digunakan, hubungan-hubungan antar unsur yang disusun,
kesesuaian konsep dengan ungkapan visualnya. Bagaimana kualitas garis, bentuk,
warna dan tekstur, dan bagaimana unsur-unsur itu disusun hinga menjadi suatu
susunan kesatuan yang harmonis. Dalam hal ini apresiator sudah masuk dan merujuk
pada persepsi estetik.
3) Ekspresi
n keindahan subyek karena yang dicari adalah kualitas ekspresi karya yang
ditampilkan. Ungkapan-ungkapan yang sering terdengar pada tahap ini misalnya, “lihat
distorsi bentuknya sangat kuat mengungkapkan perasaan senimannya” atau “sapuan
kuasnya sangat tepat mengekspresikan gerak subyeknya”.
4) Gaya dan Bentuk
dan warna lukisan ini mengingatkan kepada kaum kubisme” Dalam tahap ini
kebenaran interpretasi dapat dilakukan melalui dialog dan membandingkannya dengan
pendapat orang lain dan karya seni yang diapresiasi, kualitas karya seni tidak dilihat
secara subyektif tetapi melalui pendapat kolektif.
5) Otonomi
Pada tahap ini apresiator secara mandiri membuat judgement terhadap karya
seni dan menyesuaikan kriterianya dengan perkembangan zaman. Pengalaman sangat
menentukan untuk melakukannya. Hal ini dikarenakan pengalaman akan memberikan
pengetahuan dan pemahaman mengenai perkembangan dari sebuah perjalanan karya
seni mulai dari dahulu hingga yang kekinian. Perkembangan zaman dalam
perjalanannya akan menimbulkan berbagai kriteria yang kondisional berdasarkan
konteksnya.
c. Pendekatan Aplikatif
Pendekatan ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman tentang karya seni
melalui keterlibatan langsung membuat karya seni. Pendekatan ini sangat efektif karena
sang apresiator dapat menghayati langsung dan mendalam bagaimana liku-liku
penciptaan karya seni. Bagaimana kesulitan menggunakan alat dan bahan, bagaimana
mendapatkan warna dan bentuk yang harmonis.
d. Pendekatan Kesejarahan
Pendekatan kesejarahan merupakan pengembangan apresiasi seni melalui
penelusuran sejarah perkembangan seni, dari periode ke periode, lahirnya seni
mengikuti
e. Pendekatan Problematik
a tentang problem kenapa manusia membutuhkan seni? Apa peran seni dalam
kehidupan manusia dan seterusnya. Kelemahan pendekatan ini terlalu teoritis, namun
demikian untuk mengurangi kejenuhan teori dapat dilakukan variasi dengan alat peraga
visual dan variasi tugas untuk didiskusikan.
f. Pendekatan Semiotik
Oleh sebab itu, melakukan analisis tergantung dari tujuan pencapaian analisis.
Sebuah lukisan dapat dianalisis melalui model trikotomi tanda Peirce, yakni mulai dari
latar adanya tanda (lukisan), denotasi atau denotatum tentang apa yang dirujuk oleh
lukisan sebagai tanda, dan tentang makna dari hubungan tanda (hubungan unsur)
dalam seni lukis dan hubungan lukisan dengan senimannya dan dengan masyarakat
penggemarnya.