Latar belakang :
menyusul adanya beberapa kebijakan pemerintah yang merujuk pada perubahan pola
budaya sehingga kajian terhadap budaya menjadi intens dan aktual untuk di bahas dan dikaji
salah satu pembeda antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Budaya sebuah
organisasi ada yang sesuai dengan anggota atau karyawan baru, ada juga yang tidak sesuai
sehingga seorang anggota baru atau karyawan yang tidak sesuai dengan budaya organisasi
tersebut harus dapat menyesuaikan kalau dia ingin bertahan di organisasi tersebut.
Budaya organisasi ini dapat membuat suatu organisasi menjadi terkenal dan bertahan
lama. Yang jadi masalah tidak semua budaya organisasi dapat menjadi pendukung organisasi
itu. Ada budaya organisasi yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Maksudnya tidak
dapat menyocokkan diri dengan lingkungannya, dan lebih ditakutkan lagi organisasi itu tidak
mau menyesuaikan budaya nya dengan perkembangan zaman karena dia merasa paling benar.
Dalam keadaan inilah anggota tidak akan mendapatkan kepuasan kerja. Memang
banyak faktor lain yang menyebabkan anggota tidak memperoleh kepuasan kerja, tapi faktor
Secara umum, pengertian budaya organisasi adalah suatu karakteristik yang dijunjung tinggi
oleh organisasi. Dan juga menjadi contoh organisasi untuk membedakan antara satu
organisasi dengan organisasi yang lain.
Atau bisa disimpulkan bahwa budaya organisasi merupakan nilai-nilai dan norma perilaku
yang diterima serta dipahami secara bersama-sama oleh anggota organisasi. Budaya
organisasi kemudian dijadikan sebgai dasar dalam ketentuan perilaku yang ada didalam
organisasi tersebut.
Budaya akan lahir dan berkembang secara alamiah jika ada sekelompok komunitas
masyarakat secara bersama-sama atau berkelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh
karena itu tidaklah mengejutkan jika organisasi dapat mengembangkan budaya khusus yang
merupakan bagian dari mekanisme dalam mengelola lingkungan kerjanya.Beberapa ahli
menyadari bahwa budaya memberikan peranan yang besar dalam membentuk sikap (persepsi,
perasaan, perilaku) yang berhubungan dengan pekerjaan. Masing-masing organisasi
mempunyai budaya yang berbeda, dengan kata lain organisasi mempunyai kepribadian
tertentu yang dicerminkan oleh perilaku anggotanya, yang kemudian disebut sebagai budaya
organisasi.
Gagasan memandang organisasi sebagai budaya, dimana suatu sistem dari makna yang dianut
bersama dikalangananggota-anggota merupakan fenomena yang relatif baru. Lebih kurang
dua puluh lima tahun yang lalu, organisasi-organisasi sebagian besarnya, semata-mata hanya
dibayangkan sebagai alat yang rasional untuk mengkoordinasi dan mengendalikan
sekelompok orang. Di dalamnya ada tingkat-tingkat vertikal, departemen, hubungan
wewenang, dan seterusnya.Namun organisasi sebenarnya lebih dari itu.Organisasi juga
mempunyai kepribadian, persis seperti individu, bisa tegar atau fleksibel, tidak ramah atau
mendukung, inovatif atau konservatif.
Dari pengertian budaya organisasi di atas, tampak bahwa budaya organisasi memiliki
peran yang sangat strategis untuk mendorong dan meningkatkan efektifitas kinerja organisasi,
khususnya kinerja manajemen dan kinerja ekonomi, baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Peran budaya organisasi adalah sebagai alat untuk menentukan arah
organisasi, mengarahkan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan,
bagaimana mengalokasikan sumber daya dan mengelola sumber daya organisasional, dan
juga sebagai alat untuk menghadapi masalah dan peluang dari lingkungan internal dan
eksternal.
Daftar pustaka :
1.Thoha, Miftah, Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada