Anda di halaman 1dari 65

Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik

Rangkaian Listrik Telkom University


2015/2016 Gedung N307

SUSUNAN PENGURUS
LABORATORIUM RANGKAIAN LISTRIK
SEMESTER GANJIL 2015/2016

1. Dekan Fakultas Elektro dan Komunikasi : Dr. Rina Puji Astuti M.T
2. Dosen Mata Praktikum : Radityana Patmasari S.T, M.T
3. Koordinator Asisten : Jodi Nugroho
4. Sekretaris-Bendahara : Yuni Rizki Linggasari
Cindy Angelista
Alfrina Dyah Purnamasari
5. Administrasi : Favian Bayu Repati
Zillya Fatimah
Riska Rodhiyana Dewi
Suhadi Nata
Nurlaila Safitri
Rizal Haerul Akbar
6. Praktikum : Ifwan Nul Maulana
Yuli Rahayu
Yustina Wahyu Andika
Fahmi Lismar Halim
Reza Zahrul Falah
7. Hardware : Agung Rakhmat Gumilar
Mela Mustika
Ardhi Fibrianto
Gilang Wicahyo Pambudi
Rihla Ubudi
Roy Christianta Ginting
8. Research and Development : Pitkahismi Wimadatu
Bayu Heri Prabowo
Adi Nugroho
Aprian Firlanda
Sendy Achdika Maulana
Mikael Ramos

1 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Berikut contoh format tampilan buku TP:

BUKU KHUSUS
TUGAS PENDAHULUAN
PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

FOTO DIRI

3x4

Nama : Deborah Lurie


NIM : 1112121212
Kelompok : RL-15
Waktu Praktikum : Senin/ Shift IV
Rekan Praktikum : 1. Nia Daniati
2. Macica Muhtar

LABORATORIUM RANGKAIAN LISTRIK


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2015

2 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

TEST AWAL
1. Test awal dilaksanakan pada saat awal praktikum dalam waktu maksimal 20
menit.
2. Apabila dalam pelaksanaan tes awal merupakan tes lisan dan praktikan
tidak dapat menjawab pertanyaan asisten maka praktikan dapat mempelajari
dan mempersiapkan diri kembali di luar laboratorium. Bila praktikan masih
tidak dapat menjawab setelah diberikan kesempatan lagi, maka tes awal
sama dengan nol , dan tetap boleh melanjutkan praktikum.
KELENGKAPAN
1. Selama berhubungan dengan praktikum, praktikan wajib mengenakan seragam
resmiInstitusi.
2. Putra tidak diperkenankan berambut panjang (dikuncir, menggunakan bando
atau menggunakan wig ). Pria berambut panjang akan dikenai sanksi oleh
laboran.
3. Setiap pelaksanaan praktikum diwajibkan membawa kartu praktikum yang
telah diberi photo ukuran 3x4, modul dan buku khusus tugas pendahuluan yang
telah di cap dengan cap laboratorium.Pelanggaran akan hal ini maka akan
dikenakan sanksi pulang untuk mengambil kelengkapan praktikum tersebut
lalu kembali melanjutkan praktikum apabila kelengkapan sudah dipenuhi
(jika masih dalam batas waktu keterlambatan / 20 menit).
PELAKSANAAN
1. Praktikan dianjurkan untuk hadir 10 menit lebih awal sebelum praktikum
dimulai.
2. Keterlambatan praktikum akan menyebabkan pengurangan terhadap nilai
praktikum. Keterlambatan lebih daril 20 menit maka praktikanakan dicatat
untuk dilaporkan ke laboran.
3. Praktikan hanya boleh membawa modul, jurnal, alat tulis, kalkulator, 2
lembar kertas dan buku referensi rangkaian listrik ke area praktikum.
Perlengkapan pribadi seperti dompet dan telepon genggam harap disimpan
didalam tas. Tas wajib diletakkan ditempat yang telah disediakan.
4. Praktikan wajib mengumpulkan kartu praktikum yang akan ditandatangani oleh
assisten.
5. Selama praktikum praktikan dilarang :

3 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

1. Merokok, makan, minum dalam ruangan laboratorium


2. Bercanda, bergurau selama praktikum
3. Membuang sampah di ruangan lab
4. Mengoperasikan alat-alat sebelum mendapat instruksi dari asisten
5. Meninggalkan ruangan tanpa seijin asisten
6. Memindahkan peralatan dan mencabut probe tanpa seijin asisten
7. Berlaku tidak sopan terhadap sesama praktikan maupun asisten
8. Melakukan kegiatan yang dapat mengganggu jalannya kegiatan praktikum
1. Praktikan yang telah menyelesaikan praktikum dapat
meninggalkanlaboratorium setelah assisten memastikan bahwa seluruh
peralatan beserta komponennya telah dalam keadaan rapi, bersih, dan
lengkap.
2. Pada saat memasuki waktu shalat maka kegiatan praktikum dihentikan.
Praktikum dimulai kembali setelah 15 menit kemudian.
JURNAL PRAKTIKUM
1. Jurnal harus dikerjakan seluruhnya sesuai dengan data praktikum dan
dikumpulkan tepat paling lambat pada waktu shift praktikum yang
bersangkutan berakhir.
2. Praktikan yang tidak mengumpulkan jurnal akan diberi nilai nol.
TUKAR JADWAL
1. Penukaran jadwal praktikum dapat dilaksanakan paling lambat 1 hari
sebelum praktikum yang bersangkutan dan dilaksanakan atas persetujuan
asisten.
2. Tukar jadwal hanya diperkenankan 1 x per modul.
3. Praktikan yang hendak menukar jadwal harus mencari sendiri rekan yang
akan diajak untuk bertukar jadwal.
4. Kedua Praktikan yang bertukar jadwal wajib mengisi buku tukar jadwal dan
form tukar jadwal harus dibawa pada saat melaksanakan praktikum dengan
jadwal yang baru dan diserahkan kepada asisten yang menjaga pada saat
tersebut.
5. Praktikan tidak diperkenankan menyusup pada jadwal praktikum yang
lain, jika hal tersebut terjadi maka praktikan dianggap tidak mengikuti modul
tersebut.

4 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

PENILAIAN
1. Prosentase Penilaian Praktikum RL :
a. Tugas Pendahuluan : 20 %
b. Tes Awal : 20 %
c. Praktikum : 35 %
d. Jurnal : 25 %
2. Nilai akhir praktikum berdasarkan nilai rata-rata semua modul.
3. Praktikan wajib mengikuti seluruh modul praktikum
4. Tidak ada praktikum susulan untuk praktikan yang tidak mengikuti salah satu
modul.
LAIN- LAIN
1. Kerusakan dan kehilangan alat, komponen dan peralatan laboratorium
akibat kecerobohan praktikan menjadi tanggung jawab praktikan dan
dapat dituntut penggantian / perbaikan alat / komponen tersebut.
2. Segala pelanggaran terhadap point-point diatas, maupun segala kealpaan
karena kesalahan praktikan maka asisten berhak untuk mengeluarkan
praktikan tersebut.
3. Hal-hal yang belum diatur dalam tata laksana ini akan ditetapkan kemudian.

Ditetapkan di Laboratorium Rangkaian Listrik


Agustus 2015
Dosen Mata Praktikum Laboratorium
Rangkaian Listrik

Radityana Patmasari S.T, M.T

5 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

MODUL I
PENGENALAN ALAT UKUR DAN RANGKAIAN ARUS SEARAH

I. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui cara mengukur arus, tegangan serta resistansi menggunakan multimeter
2. Dapat menggunakan osiloskop untuk mengukur tegangan, frekuensi dan bedafasa dari
berbagai bentuk gelombang.
3. Dapat mengukur serta menghitung arus dan tegangan pada suat beban dalam
rangkaian yang bersifat linier dengan menerapkan teorema superposisi dan subtitusi
.

II. Komponen Dan Alat Yang Digunakan


1. Multimeter
2. Osiloskop
3. Sumber tegangan DC
4. Function Generator
5. Kit Rangkaian Listrik
6. Kabel Jumper
7. Probe

III. Dasar Teori


1. Alat Ukur

6 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

1. Multimeter
Multimeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui
nilai besaran-besaran listrik seperti tegangan, arus, hambatan, frekuensi, dan
lain-lain. Terdapat dua jenis multimeter, yaitu analog dan digital. Mode pada
multimeter :
1. Voltmeter
Voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan dari terminal atau ujung
dari suatu rangkaian dan ditempatkan secara paralel terhadap beban
rangkaian yang hendak diketahui tegangannya. Sesuai sifat dari rangkaian
paralel, merangkai rangkaian secara paralel akan membuat tegangan yang
ada di voltmeter akan sama dengan tegangan komponen yang akan diukur.
Voltmeter yang baik adalah voltmeter yang mempunyai hambatan dalam
(Rv) yang besar, semakin besar semakin baik, karena hambatan dalam
voltmeter harus sebesar mungkin untuk menghindari adanya arus yang
terbagi dalam rangkaian yang menyebabkan tegangan yang diukur
bukanlah tegangan sebenarnya.
2. Amperemeter
Amperemeter digunakan untuk mengukur arus dari suatu rangkaian dan
dirangkaikan secara seri dengan rangkaian yang akan diukur arusnya.
Merangkai secara seri akan membuat arus yang melalui amperemeter
akan sama dengan arus yang diukur (sifat rangkaian seri).
Amperemeter yang baik adalah amperemeter yang memiliki hambatan dalam
(Ra) yang kecil, semakin kecil semakin baik, karena (Ra) harus sekecil
mungkin untuk menghindari droop tegangan pada rangkaian (ada tegangan
yang terbagi) sehingga arus yang diukur bukanlah arus yang mau diukur
sebenarnya.
3. Ohmmeter
Ohmmeter merupakan alat ukur hambatan listrik. Besarnya satuan
hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-
meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus
listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian
dikalibrasikan ke satuan ohm.

7 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Prinsip kerjanya adalah benda dialiri listrik dan diukur tahanan/hambatan


listriknya. Tahanan/hambatan listrik adalah perbandingan antara tegangan
listrik dari suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus
listrik yang melewatinya.
4. Osiloskop
Osiloskop merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang
diukur akan tergambar pada layar Cathode Ray Tube (CRT) berupa grafik
amplitudo dalam domain waktu. Terdapat dua jenis osiloskop yakni analog dan
digital. Pada osiloskop analog gelombang yang akan ditampilkan bersifat real time
sedangkan pada osiloskop digital gelombang yang akan ditampilkan disampling
atau dicuplik terlebih dahulu kemudian di-digitalisasikan. Beberapa pengukuran
pada osiloskop :
Pengukuran tegangan bolak-balik

Keterangan:
1. Ketika
.
Nilai Puncak = 2,5 = 0,125
2. Bila memakai 10 probe

8 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

.
Nilai puncak = 2,5 10 = 1,25

3. Tegangan Peak to Peak


0.05
= 5 = 0,25
.
4. Harga efektif = = = 0,0883
√ √

Pengukuran frekuensi dapat dilakukan dengan pengukuran langsung yaitu


frekuensi= ℎ (ℎ ) [ ]

dan dihubungkan dengan osiloskop dual trace yaitu dengan cara sinyal yang akan
diukur dihubungkan ke CH1, generator dengan frekuensi yang diketahui ke
CH2. Frekuensi generator diubah sampai periode sinyal yang diukur sama dengan
periode sinyal generator. Pada saat ini frekuensi generator sama dengan
frekuensi yang diukur.
Pengukuran beda fasa dapat pula dilakukan dengan menggunakan osiloskop
dual trace yaitu dengan sinyal pertama dihubungkan ke CH1, sinyal kedua ke
kanal CH2. Pada osiloskop akan terlihat bentuk tegangan kedua sinyal tersebut,
dimana beda fasa dapat diketahui.

5. Function Generator
Function Generator adalah alat ukur elektronik yang menghasilkan, atau
membangkitkan gelombang berbentuk sinus, segitiga, ramp, segi empat, dan
bentuk gelombang pulsa.Pada umumnya untuk melihat gelombang yang dihasilkan
dari function generator ditampilkan pada osiloskop menggunakan probe.
1. Komponen
1. Resistor
Resistor merupakankomponen pasif yang berfungsi pokok untuk
membagi tegangan dan membagi arus dalam rangkaian listrik.

9 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Jenis resistor berdasarkan nilainya, dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :


1. Fixed Resistor adalah resistor yang nilai hambatannya tetap.
2. Variable Resistor adalah resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-
ubah.
3. Resistor non linier adalah resistor yang nilai hambatannya linier karena
pengaruh lingkungan, misalnya suhu dan cuaca.
Nilai atau besar hambatan pada resistor berbeda-beda, nilai tersebut
dapat diketahui melalui gelang - gelang kode warna pada resistor.Salah satu cara
untuk mengetahui harga resistansi suatu resistor adalah dengan membaca kode
warnanya.

Warna Angka pertama Angka ke dua Faktor pengali Toleransi

Hitam - 0 1 -

Coklat 1 1 101 1%

Merah 2 2 102 2%

Jingga 3 3 103 -

Kuning 4 4 104 4%

Hijau 5 5 105 -

Biru 6 6 106 -

Ungu 7 7 - -

Abu- abu 8 8 - -

Putih 9 9 - -

Warna - - 10-1 5%
emas

10 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Warna - - 10-2 10%


perak
Tanpa - - - 20%
warna

Dari kode warna suatu resistor dengan resistansi R ohm dan toleransi
10% akan berarti bahwa resistor tersebut mempunyai resistansi antara (R - 10%

11 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

x R) sampai (R + 10% x R). Selain itu, resistor juga ada yang mempunyai 3, 5
dan 6 gelang warna.
Nilai resistor tergantung dari hambatan jenis bahan resistor itu sendiri
(tergantung dari bahan pembuatnya), panjang dari resistor itu sendiri dan luas
penampang dari resistor itu sendiri.Secara matematis nilai resistansi dapat
diketahui dengan :

= atau =

dimana :
R = nilai resistor ρ = hambatan jenis
V = tegangan l = panjang resistor
I = arus A = luas penampang

Hubungan seri paralel resistor


Hubungan Seri Hubungan Paralel

: =0 : =0

1+ 2+ 3− =0 − 1− 2− 3=0
= 1+ 2+ 3 = 1− 2− 3
. = . 1+ . 2+ . 3
= + +
= 1+ 2+ 3 1 2 3
1 1 1 1
= + +
1 2 3

4. Induktor
Induktor merupakan komponen yang terbentuk dari lilitan kawat atau
tembaga yang dapat menyimpan energi listrik berupa arus. Arus yang mengalir
pada induktor akan menghasilkan fluksi magnetik (φ ) yang membentuk loop
yang melingkupi kumparan. Jika ada N lilitan, maka total fluksi adalah :

= . = ; = = =

12 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Hubungan seri paralel induktor

Hubungan Seri Hubungan Paralel

: =0 : =0

1+ 2+ 3− =0 − 1− 2− 3=0
= 1+ 2+ 3
= 1 + 2 + 3
1 1 1 1
= + +
= 1 + 2 + 3 1 2 3
1 1 1 1
= 1+ 2+ 3 = + +
1 2 3

5. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan
listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan
oleh suatu bahan dielektrik.Nilai suatu kapasitor tergantung dari nilai
permitivitas bahan pembuat kapasitor, luas penampang kapasitor dan jarak
antara dua keping penyusun kapasitor tersebut. Secara matematis :

ε = permitivitas bahan
A = luas penampang bahan
d = jarak dua kepingan
Hubungan seri pararel kapasitor :
Hubungan Seri Hubungan Paralel

: =0 : =0

1+ 2+ 3− =0 − 1− 2− 3 =0
= 1+ 2+ 3 = 1+ 2+ 3
1 1 1
= + + = 1 + 2 + 3
1 2 3
1 1 1 1 = 1+ 2+ 3
= + +
1 2 3

13 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Pada kapasitor yang berukuran besar, nilai kapasitansi umumnya ditulis


dengan angka yang jelas, lengkap dengan nilai tegangan maksimum dan
polaritasnya.Misalnya pada kapasitor elektrolit dengan jelas tertulis
kapasitansinya sebesar 22uF/25V.
Kapasitor yang ukuran fisiknya mungil dan kecil biasanya hanya
bertuliskan 2 (dua) atau 3 (tiga) angka saja.Jika hanya ada dua angka satuannya
adalah pF (piko farad).Contoh, kapasitor yang bertuliskan dua angka 47, maka
kapasitansi kapasitor tersebut adalah 47 pF. Jika ada 3 digit :
1. angka pertama dan kedua menunjukkan nilai nominal
2. angka ke-3 adalah faktor pengali.
Misalnya pada kapasitor keramik tertulis 104, maka kapasitansinya
adalah 10 x 104 = 100.000pF atau = 100nF. Contoh lain misalnya tertulis 222,
artinya kapasitansi kapasitor tersebut adalah 22 x 102 = 2200 pF = 2.2 nF
Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya.
Untuk lebih sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor
elektrostatik, elektrolitik dan elektrokimia.
3. Kapasitor Elektrostatik
Kapasitor elektrostatik adalah kelompok kapasitor yang dibuat
dengan bahan dielektrik dari keramik, film dan mika.Keramik dan mika
adalah bahan yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang
kapasitansinya kecil.
Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang biasanya untuk
aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk
kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti
polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar),
polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan
lainnya.Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang
untuk kapasitor dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor
kelompok ini adalah non-polar.
4. Kapasitor Elektrolitik
Kelompok kapasitor elektrolitik terdiri dari kapasitor-kapasitor
yang bahan dielektriknyaadalah lapisan metal-oksida.Umumnya kapasitor
yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan - di

14 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

badannya. Kapasitor ini dapat memiliki polaritas karena proses


pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutub positif
anoda dan kutub negatif katoda.
5. Kapasitor Elektrokimia
Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor elektrokimia. Termasuk
kapasitor jenis iniadalah batere dan accu.Pada kenyataanya batere dan accu
adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar
dan arus bocor (leakage current) yang sangatkecil.Tipe kapasitor jenis ini
juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkankapasitansi yang besar
namun kecil dan ringan, misalnya untuk aplikasi mobil elektrik dantelepon
seluler.
Berdasarkan polaritas, kapasitor dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Kapasitor Polar adalah kapasitor yang kedua kutubnya mempunyai
polaritas positif dan negatif, biasanya kapasitor Polar bahan dielektriknya
terbuat dari elektrolit dan kebanyakan kapasitor ini mempunyai nilai
kapasitansi yang besar dibandingkan dengan kapasitor yang menggunakan
bahan dielektrik kertas atau mika.
2. Kapasitor Non Polar adalah kapasitor yang pada kutubnya tidak
mempunyai polaritas artinya pada kutub-kutubnya dapat dipakai secara
terbalik. Biasanya kapasitor ini mempunyai nilai kapasitansi yang kecil.
3. Rangkaian Arus Searah
1. Rangkaian Linier
Rangkaian linier adalah rangkaian yang terbentuk oleh sumber sumber
linier dan persamaan arus atau dan tegangan dari rangkaian tersebut memenuhi
persamaan linier.Suatu persamaan dikatan linier apabila memenuhi sifat
superposisi, yaitu , dimana k adalah suatu konstanta.
2. Rangkaian Superposisi
Suatu respon total/tegangan pada setiap titik dalam rangkaian linier yang
memiliki banyak sumber bebas dapat dipandang sebagai jumlah respon yang
disebabkan oleh masing-masing sumber secara independent dan sumber lain
diganti dengan resistansi dalamnya. Berikut ilustrasinya.

15 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Dari rangkaian di atas ditanyakan nilai arus I, langkah mengerjakannya jika dengan
menggunakan Rangkaian Superposisi adalah :
1. Saat sumber tegangan aktif dan sumber arus non aktif (Open Circuit).

2. Saat sumber arus aktif dan sumber tegangan nonaktif (Short Circuit).

I = I1 + I2

3. Rangkaian Substitusi
Suatu komponen pasif yang dilalui oleh arus I dapat diganti dengan
This image cannot currently be display ed.

sumber tegangan , dengan resistansi dalamnya sama dengan nol


Ilustrasi

16 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

The linked image cannot be display ed. The file may hav e been mov ed, renamed, or deleted. V erify that the link points to the correct file and location.

The linked image cannot be display ed. The file may hav e been mov ed, renamed, or deleted. V erify that the link points to the correct file and location.

I
I

1. Prosedur Praktikum
Pengukuran Resistansi
1. Gunakan multimeter cari resistor dengan nilai resistansi 2,2KΩ dan 1KΩ
2. Catat hasil pengukuran
3. Bandingkan hasilnya dengan nilai sebenarnya

Pengukuran Tegangan DC

This image cannot currently be display ed.

1. Hubungkan(+) DC Power Supply ke port


nomor 1 dan (-) DC Power Supply ke port
nomor 10.
2. Hubungkan port nomor 2 kenomor 8 dan port
nomor 11 ke 12 menggunakan jumper.
3. Beri tegangan input sumber DC 5 Volt.
4. Ukur tegangan pada resistor 1K (9-12)
denganmultimeter, lalu ubah nilairesistordari 1K (1-2) ke 2K2 (3-4).
5. Catat hasil pengukuran

Pengukuran Arus DC
This image cannot currently be display ed.

1. Hubungkan(+) DC Power Supply ke port


nomor 1 dan (-) DC Power Supply ke port
nomor 10.
2. Hubungkan port nomor 2 ke nomor 8 dan
port nomor 11 ke 12 menggunakan jumper.
3. Ukur arus pada resistor 1K (9-12)
denganmultimeter, lalu ubah nilairesistor
dari 1K (1-2) ke 2K2 (3-4).

17 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

4. Catat hasil pengukuran.

Kalibrasi probe
1. Pasang probe osiloskop pada salah satu channel
2. Pasang kutub positif probe ke titik kalibrasi
3. Tekan auto/measure. Pastikan nilai tegangan yang terukur sama dengan nilai standar
kalibrasi osiloskop yang digunakan.

PengukuranTegangan Bolak Balik


1. Hubungkan probe yang terhubung dengan function generator ke port nomor 1 dan
nomor 10.
2. Hubungkan port nomor 2 ke nomor 8 dan port nomor 11 ke 12 menggunakan jumper.
3. Atur output function generator pada
This image cannot currently be display ed.

frekuensi 5KHz, amplitudo : 2Vrms


dan3Vrms
4. Ukur menggunakan multimeter
kemudian ukur menggunakan
osiloskoppada resistor 1K (9-12)
5. Masukkan nilaitegangan,frekuensi,periode yang
terukur di dalam jurnal

PengukuranBeda Fasa
1. Hubungkan probe yang terhubung dengan function generator ke port nomor 3 dan
nomor 4.
2. Atur function generator pada gelombang
This image cannot currently be display ed.

sinusoidal (AC) 5 Vpp dan frekuensi 1KHz


3. Hubungkan probe osiloskop Ch1 pada input
rangkaian
4. Hubungkan probe osiloskop Ch2 pada output
rangkaian.
5. Tampilkan kedua sinyal tersebut
6. Ukur T dan dengan nilai Resistansi = 10K
7. Catat hasil perhitungan pada jurnal dan hitung beda fasanya

18 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

TheoremaSuperposisi
Saat tegangan pada port nomor 4-6 (V1) aktif
1. Hubungkan port nomor 4 ke (+) DC Power
Supply dan nomor 6 ke (-) DC Power Supply.
2. Beri tegangan DC pada V1 sebesar 12V
3. Hubungsingkatkan (short circuit)dengan
menghubungkan jumper ke port nomor 7
dengan nomor 8.
4. Ukurlah arus I3pada port nomor 5-9
menggunakan multimeter
5. Catat hasil pengukuran
6. Ukur tegangan pada resistor 2K2 dengan multimeter
7. Catat hasil pengukuran

Saat tegangan pada port nomor 7-8(V2) aktif


1. Hubungkan port nomor 7 ke (+) DC Power Supply dan nomor 8 ke (-) DC Power
Supply
2. Beri tegangan DC pada V2 sebesar 6V
3. Hubung singkatkan (short circuit) dengan menhubungkanjumper ke port nomor4
dengan nomor 6.
4. Ukurlah arus I3pada port nomor 5-9 menggunakan multimeter
5. Catat hasil pengukuran
6. Ukur tegangan pada resistor 2K2 menggunakan multimeter
7. Catat hasil pengukuran

Saat tegangan V1 dan V2 aktif


1. Hubungkan port nomor 4 ke (+) DC Power Supply dan port nomor 6 ke (-) DC Power
Supply.
2. Hubungkan port nomor 7 ke (+) DC Power Supply dan port nomor 8 ke (-) DC Power
Supply.
3. Beri tegangan DC pada V1 sebesar 12V
4. Beri tegangan DC pada V2 sebesar 6V

19 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

5. Ukurlah arus I3 pada nomor port 5-9menggunakan multimeter


6. Catat hasil pengukuran
7. Ukur tegangan pada resistor 2K2 menggunakan multimeter
8. Catat hasil pengukuran

TeoremaSubstitusi
Langkah pertama

1. Hubungkan(+) DC Power Supply ke port nomor 4


dan (-) DC Power Supply ke port nomor 6
2. Hubungkan port nomor 7 ke nomor 8 dan port
nomor 3 ke 5 menggunakan jumper.
3. Beri tegangan DCpada V1 port nomor 4-6 sebesar
12V
4. Ukurlah besar nilai arus I2 pada resistor 4K7 dengan
multimeter
5. Ukurlah nilai arus I4 pada port nomor 5-8 dengan multimeter
6. Ukurlah nilai teganganV4pada port nomor 5-8 dengan multimeter
7. Catat hasil pengukuran

Langkah Kedua

1. Hubungkan(+) DC Power Supply ke port nomor 4


dan (-) DC Power Supply ke port nomor 6
2. Hubungkan port nomor 7 dengan nomor 9
menggunakan jumper
3. Hubungkan(+) DC Power Supply ke port nomor 3
dan (-) DC Power Supply ke port nomor 10.
4. Beri tegangan DC pada port nomor 4-6 sebesar 12V
5. Tegangan DC pada port nomor 3-10 sebesar 4 V
6. Ukurlah besar nilai I2 dengan multimeter
7. Ukurlah besar tegangan pada resistor 2K2 dengan multimeter
8. Catat hasil pengukuran.

20 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

MODUL II

TEOREMA THEVENIN DAN NORTON

21 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

1. Tujuan Praktikum
1. Dapat membuktikan teorema Thevenin dan Norton dengan percobaan
2. Dapat menentukan rangkaian pengganti Thevenin dan Norton dari suatu rangkaian
melalui suatu percobaan
3. Dapat merangkai rangkaian pengganti thevenin dan norton
4. Dapat menentukan tegangan maupun arus pada suatu beban melalui rangkaian
pengganti Thevenin dan Norton
5. Dapat membuktikan teorema Transfer Daya Maksimum melalui suatu percobaan

6. Komponen Dan Alat Yang Digunakan


1. Power Supply DC
2. Multimeter
3. Kit Rangkaian Listrik
4. Kabel Jumper

III. Dasar Teori


1. Teorema Thevenin
Teorema thevenin menyatakan bahwa suatu rangkaian listrik dapat di
sederhanakan menjadi satu sumber tegangan ekivalen (Vth) yang di hubungkan secara
seri dengan sebuah tahanan ekuivalennya (Rth) pada dua terminal yang diamati

Rth Seri dengan Rab


(Resistor beban)
Rab

Vth = Vab= VOC


Titik terminal a-b di Open Circuit

Langkah-Langkah penyelesaian rangkaian menggunakan teorema thevenin :


1. Caridantentukantitik terminal a-b dimana parameter ditanyakan.

22 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

2. Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut dan jadikanOpen Circuit (OC), lalu hitung
tegangan di titik a-b tersebut (Vab = Vth).
3. Tentukan nilai resistansi ekuivalen (Rab=Rth) dengan cara me-nonaktifkan semua
sumber aktif (Open Circuit untuk sumber arus dan Short Circuit untuk sumber
tegangan).
4. Gambarkan rangkaian pengganti Thevenin
5. Tentukan parameter yang ditanyakan

6. Teorema Norton
Teorema norton menyatakan bahwa suatu rangkaian listrik dapat di
sederhanakan menjadi satu buah sumber arus (IN) yang di hubungkan secara paralel
dengan sebuah tahanan ekuivalen (RN) pada dua terminal yang diamati.

RNParalel dengan Rab

(Resistor beban)
Rab
ISC
ISC =Iab=ISC
Titik terminal a-b di Short Circuit

Langkah-langkah penyelesaian rangkaian menggunakan teorema Norton :


1. Cari dan tentukan titik terminal a-b dimana parameter ditanyakan.
2. Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut dan jadikan Short Circuit (SC), lalu hitung
arus di titik a-b tersebut (Iab = IN).
3. Tentukan nilai resistansi ekivalen (Rab) dengan cara me-nonaktifkan semua sumber
aktif (Open Circuit untuk sumber arus dan Short Circuit untuk sumber tegangan).
4. Gambarkan rangkaian pengganti Norton.
5. Tentukan parameter yang ditanyakan.

6. Transfer Daya Maksimum

Transfer daya maksimum terjadi jika nilai resistansi beban sama dengan nilai
resistansi sumber (RS = RL), baik dipasang seri dengan sumber tegangan ataupun
dipasang paralel dengan sumber arus

23 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Ketika kita menggunakan penyelesaian rangkaian dengan Teorema Thevenin


nilai resistansi sumber adalah nilai resistansi ekuivalen (RS = Rth) sehingga Transfer
daya maksimum terjadi ketika nilai resistansi beban harus sama dengan nilai resistansi
ekuivalen, sama halnya ketika kita menggunakan penyelesaian rangkain dengan
Teorema Norton.
Penurunan rumus :
= . =(. ). = .
dimana: =

sehingga: = .

Dengan asumsi VS dan RS tetap, dan PL merupakan fungsi RL, maka untuk mencari nilai
maksimum PLadalah :

= . = .
+ ( + )

= ( + )

= [( + ) − 2( + ) ]

1 2
0= −
( + ) ( + )


0=
( + )

Sehingga : =

24 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

7. Prosedur Praktikum
Pengukuran Secara Langsung
1. Hubungkan ujung positif sumber tegangan DC
5 V pada port nomor 1 atau 3 dan ujung negatif
ke port nomor 5.
2. Paralelkan resistor 4K7 dengan beban R=1K
dengan menghubungkan port nomor 4 ke nomor
7 dan port nomor 6 ke nomor 8 dengan
menggunakan jumper.
3. Pasang amperemeter secara seri dengan beban R=1K, yaitu ujung positif amperemeter
ke port nomor 8 dan ujung negatif ke port nomor 6.
4. Ukur arus pada R dengan nilai bervariasi seperti pada jurnal.
5. Catat hasil percobaan pada jurnal

Mencari rangkaian pengganti Thevenin & Norton


Teorema Thevenin
1. Mencari Vth
1. Hubungkan ujung positif sumber tegangan DC 5
V padaport nomor 3 dan ujung negatif ke port
nomor 5
2. Hubungkan multimeter (+) ke port nomor 2 dan
(-) ke port nomor 6
3. Catat nilai Vth pada jurnal
4. Mencari Rth
1. Short Circuitkan tegangan DC 5V dengan cara melepaskannya terlebih dahulu dari port

nomor 3 dan 5. Kemudian hubungkan port nomor 3 dan 5 dengan menggunakan jumper.

25 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

2. Ukur resistansi menggunakan multimeter dengan menghubungkannya ke port nomor 4


(+) dan 6 (-) , maka didapatkan Rth
3. Rangkaian Pengganti Thevenin
1. Rangkai rangkaian pengganti thevenin seperti berikut :

dimana

Rth

2. Hubungkan sumber tegangan DC yang nilainya sudah di samakan dengan nilai Vth
yang didapatkeport nomor 3 (+) dan nomor 5 (-).
3. Hubungkan jumper dari port nomor 4 ke 7 dan dari port nomor 6 ke nomor 8
4. Ukur arus dengan menghubungkan ampere + ke port nomor 8 dan – ke port nomor 6
5. Catat arus yang terukur
6. Ulangi untuk R yang bervariasi seperti pada jurnal

Teorema Norton

1. Mencari IN :
1. Hubungkan ujung positif sumber tegangan
DC 5 V padaport nomor 4 dan ujung
negatif ke port nomor 9.
2. Hubungkan amperemeter (+) ke port
nomor 2 dan (-) ke port nomor 11.
3. Catat nilai IN pada jurnal.

26 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

4. Mencari RN :

Nilai RN = Rth

1. Short Circuitkan tegangan DC 5V dengan cara melepaskannya terlebih


dahulu dari port nomor 4 dan 9. Kemudian hubungkan port nomor 4 dan
9 dengan menggunakan jumper.
2. Ukur resistansi menggunakan multimeter dengan menghubungkannya ke
port nomor 2 (+) dan 11 (-) , maka didapatkan RN
3. Pengukuran I pada rangkaian dengan menggunakan rangkaian pengganti Norton

1. Hubungsingkat a-b seperti pada gambar


2. Hubungkan DC Power Supply (+) ke port nomor 2 dan (-) ke port nomor 9,
atur tegangan V sehingga didapatkan arus I1 sebesar IN .( Pada kondisi
ini, V merupakan sumber tegangan pengganti arus IN).
3. Selanjutnyaukurarus I2 dengan menghubungkan amperemeter (+) ke port
nomor 8 dan (-) ke port nomor 13 dan tegangan sebesar V.
4. Catat arus I2 yang ditunjukkan multimeter pada beban.
5. Ulangi langkah tadi dengan mengganti RL sesuai dengan jurnal.

Membuktikan teorema Transfer Daya Maksimum

1. Buatlah rangkaian pengganti Thevenin dengan sumber Vth (DC). Hubung singkatkan
port nomor 3 dan nomor 7 dengan menggunakan jmper.

27 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

2. Hubungkan RL yang berupa potensiometer ke rangkaian pengganti thevenin


3. Hubungkan DC Power Supply (+) ke port nomor 9 dan (-) ke amperemeter (-), lalu
hubungkan amperemeter (+) ke nomor 10
4. Ukur I untuknilai-nilai RL yang bervariasi.

MODUL III
IMPEDANSI DAN FUNGSI TRANSFER

I. Tujuan Praktikum

28 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

1. Memahami definisi Impedansi dan Fungsi Transfer.


2. Mengetahui perbedaan rangkaian differensiator dan integrator, serta beda fasa yang
terjadi pada rangkaian seri RC atau RL.
3. Mempelajari respon frekuensi dan dapat mengetahui jenis-jenis filter yang terjadi pada
rangkaian RL atau RC.
4. Mempelajari fungsi Cut-off Low Pass Filter dan High Pass Filter pada rangkaian RC
atau RL.
1. Komponen dan Alat yang Digunakan
1. Osiloskop
2. Kit RangkaianListrik
3. Function Generator
4. Multimeter Digital
5. Kabel Jumper
III. DasarTeori
Pada analisis sebuah rangkaian AC, istilah impedansi sering kita jumpai.
Impedansi pada dasarnya adalah total hambatan dari suatu rangkaian apabila diberi
sinyal input AC dan mempunyai satuan Ohm. Cara menghitung impedansi sama seperti
menghitung resistansi, hanya saja komponen kapasitor dan induktor diganti bentuk
tahanannya, menjadi:
1. Kapasitor :

2. Induktor :
3. Resistor :R
Dengan s adalah transformasi Laplace dari .
Ada pun rumus impedansiyaitu :
Z = R + jX, dimana X dapat berupa = ωL ataupun =

(X = Reaktansi, = Reaktansi kapasitif, = Reaktansi Induktif)

1. Fungsi Transfer
Fungsi transfer merupakan perbandingan antara besaran output dan input,
bisa tegangan terhadap tegangan, arus terhadap arus, tegangan terhadap arus dan
sebaliknya. Manfaat mengetahui fungsi transfer adalah untuk mencari penguatan
tegangan, penguatanarus, impedansi input dan output.
Bentuk umum fungsi transfer adalah :

29 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

( )
( )=
( )
Dalam percobaan ini, fungsi transfer adalah perbandingan antara tegangan output
dan input dalam domain frekuensi( ).
2. Respon Frekuensi
Respon frekuensi merupakan respon rangkaian kutub empat terhadap
perubahan frekuensi. Dengan mengetahui respon frekuensi, maka kita dapat
mengetahui rentang frekuensi mana yang akan dilewati oleh rangkaian tersebut.
Respon frekuensi diperoleh dari magnitude fungsi | ( )| yaitu :

( )= ( ( ) ) +( ( ) )

Dari respon frekuensi dapat diketahui jenis filter suatu rangkaian. Hal yang
paling menentukan jenis filter tersebut adalah frekuensi cut-off. Frekuensi cut-off
adalah frekuensi yang mengakibatkan magnitude fungsi | ( )| bernilai . Nilai

frekuensi cut-off dapat menjadi acuan parameter range frekuensimana yang akan
diredam dan frekuensi mana yang akan dilewatkan.

GambarResponFrekuensi (fo = frekuensi cut off, bandwidth = fo H – fo L)

1. Rangkaian RL
1. Komponen R sebagai output tegangan.

30 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Fungsi transfer dalam domain S :


( )
( ) = = * =
( )

Fungsi transfer jika domain s = jω→ ( )=

Sehinggaresponfrekuensi: ( ) =
( )

2. Jika komponen L sebagai output tegangan.

Fungsi transfer dalam domain S :


( )
( ) = = * =
( )

Fungsi transfer jika domain s = jω→ ( )= =

Sehingga respon frekuensi : ( ) =


( )

3. Rangkaian RC
4. Jika komponen R sebagai output tegangan.

31 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Fungsi transfer dalam domain S :


( )
( ) = = * =
( )

Fungsi transfer jika domain s = jω→ ( )= =

Sehingga respon frekuensi : ( ) =


( )

5. Jika komponen C sebagai output tegangan.

Fungsi transfer dalam domain S :


( )
( ) = = * =
( )

Fungsi transfer jikadomain s = jω→ ( )=

Sehingga respon frekuensi : ( ) =


( )

6. Filter
Filter merupakan rangkaian gabungan antara kapasitor, induktor, dan
resistor yang berdasarkan frekuensi cut-offnya dapat melewatkan atau meredam
kawasan frekuensi tertentu.

32 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Ada beberapa jenis filter, yaitu :


1. Band Stop Filter (BSF) digunakan untuk meredam satu frekuensi atau pita
frekuensi tertentu dan melewatkan frekuensi lainnya. Lebar pita frekuensi
dipengaruhi nilai frekuensi cut-off bawah dan nilai frekuensi cut-off atas.
2. Band Pass Filter (BPF) digunakan untuk melewatkan kawasan frekuensi
tertentu dan meredam frekuensi lainnya diluar kawasan tersebut. Lebar pita
frekuensi juga dipengaruhi oleh nilai frekuensi cut off atas dan frekuensi cut-
off bawah.
3. Low-pass Filter (LPF) digunakan untuk melewatkan semua frekuensi rendah
sampai dengan frekuensi cut-offnya dan meredam frekuensi lainnya.
Contoh :
1. Untuk rangkaian RL dengan output di R
Respon frekuensi : ( ) =
( )

Gambar frekuensi magnitude saat :


ω=0→ ( ) =1
ω =∞ → ( ) =0

ω= → ( ) = → frekuensi cut off


2. Untukrangkaian RC output di C
Responfrekuensi : ( ) =
( )

Gambarfrekuensi magnitude saat :


ω=0→ ( ) =1
ω =∞ → ( ) =0

ω= → ( ) = → frekuensi cut off


3. High-pass Filter(HPF) digunakan untuk melewatkan semua frekuensi dimulai


dari frekuensi cut-offnya hingga frekuensi tinggi dan meredam frekuensi
lainnya.
Contoh :
1. Untuk rangkaian RL dengan output di L

33 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Respon frekuensi : ( ) =

Gambar frekuensi magnitude saat :


ω=0→ ( ) =0
ω =∞ → ( ) =1

ω= → ( ) = → frekuensi cut off


2. Untuk rangkaian RC dengan output di R


Respon frekuensi : ( ) =
( )

Gambar frekuensi magnitude saat :


ω=0→ ( ) =0
ω =∞ → ( ) =1

ω= → ( ) = → frekuensi cut off


3. Respon Fasa
Respon fasa merupakan respon rangkaian terhadap perubahan fasa.
Respon fasa diperoleh dari :
( ( ))
∅( )= tan
( ( ))

1. Rangkaian RC

Menurut hokum Kirchoff II (KVL), dapat ditulis :


= +
1
= ∙ +

34 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Penurunan rumus integrator dan differensiator pada rangkaian RC :


1. Differensiator
Saat = = I .R , R dibuat sekecil mungkin ≫

Maka didapat = = ∫ , dimana I = C

Sehingga = = RC

2. Integrator
Saat = = ∫ , C dibuat sekecil mungkin ≫

Maka didapat = = I .R , dimana I =

Sehingga = = ∫

JenisSinyal

Bentuk Rangkaian Kondisi Komponen


Input Output
Output

This image cannot currently be display ed.

Differensiator

This image cannot currently be display ed. This image cannot currently be display ed.

Integrator

3. Rangkaian RL

Menurut hokum kirchoff II (KVL) maka :

= + atau = +L

35 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Penurunan rumus integrator dan differensiator pada rangkaian RL :


1. Differensiator

Saat = =L , L dibuat sekecil mungkin ≫

Maka didapat = = I.R ,dimana I =

Sehingga = = ∫

2. Integrator
Saat = = I .R ,R dibuat sekecil mungkin ≫

Maka didapat = =L dimana I = ∫

Sehingga = = R∫

Jenis sinyal
Bentuk Rangkaian Kondisi Komponen
Input Output
Output

This image cannot currently be display ed.

Differensiator

This image cannot currently be display ed.

Integrator

36 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

1. Prosedur Praktikum
Gambar Rangkaian

1. Pengamatan beda phasa


1. Hubungkan jumper pada port nomor 5 ke nomor 7. Atur =6 bentuk
gelombang sinus dan frekuensi 15 Khz
2. Hubungkan channel 1 osiloskop , yaitu pada port nomor 1 (+) dan 2 (-), lalu
baca tegangan yang terukur di osiloskop (masukkan dalam tabel jurnal).
3. Pasang channel 2 osiloskop pada komponen C, yaitu port nomor 7 (+) dan 8(-).
4. Ukur beda fasa antara dan menggunakan osiloskop. Untuk masing –
masing nilai R dan C yang berbeda, nilai komponen R = 4K7Ω dan R = 10KΩ
(pasang secara bergantian), dengan nilai C = 22nF.
5. Masukkan hasil pengamatan dalam tabel.

6. Pengamatan bentuk gelombang

37 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

1. Hubungkan jumper pada port nomor 5 ke nomor 7. Atur dengan ketentuan : =6


dan frekuensi 15Khz (sinyal input diubah – ubah sesuai dengan ketentuan
dalam tabel jurnal, lalu gambar).
2. Pasang channel 1 osiloskop pada , yaitu pada port nomor 1 dan 2, lalu baca
tegangan yang terukur di osiloskop dan catat, serta gambar bentuk gelombang
yang terlihat (masukkan dalam tabel jurnal).
3. Pasang channel 2 osiloskop pada komponen C, yaitu port nomor 7 dan 8 lalu catat
tegangan yang terbaca pada sinyal output, serta amati dan gambar bentuk
gelombang sinyal output. Dengan nilai C = 22nF (masukkan dalam tabel).
4. Ulangi langkah 1 – 3 dengan mengganti komponen C dengan L seperti pada gambar:

38 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Hubungkan jumper pada port nomor 5 ke nomor 7. Pasang channel 2 osiloskop


pada port nomor 7 dan 8. Catat tegangan yang terbaca, serta amati dan gambar
bentuk sinyal output. Dengan nilai L = 10mH lalu catat dalam table jurnal.

5. Pengamatan respon frekuensi

1. Hubungkan jumper pada port nomor 5 ke nomor 7, Atur dengan ketentuan : =


6 bentuk gelombang sinus dan frekuensi 15 Khz (baca tegangan yang terukur
di osiloskop).
2. Pasang osiloskop channel 2 pada port nomor 7 dan 8, dengan nilai C = 22nF.
Hitung pada R = 4,7KΩ dengan rumus = .

3. Pasang posisi awal function generator AC pada frekuensi 0Khz.


4. Perlahan – lahan naikkan frekuensinya sampai bentuk gelombang mulai berubah.
5. Catat nilai frekuensi saat terjadi frekuensi cut off.
6. Ulangi langkah 1-5 dengan mengganti bentuk gelombang input menjadi bentuk kotak.
7. Ganti komponen C dengan L seperti pada gambar.

39 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

8. Hubungkan jumper pada port nomor 6 ke nomor 7. Kemudian pasang channel 2


osiloskop pada port nomor 7 dan 8, dengan nilai L = 10mH. Hitung pada R

= 10KΩ dengan rumus = .


9. Ulangi langkah 3 – 4 dengan mengganti bentuk gelombang input menjadi segitiga.

MODUL IV
RESONANSI

1. Tujuan Praktikum
1. Mempelajari resonansi seri, paralel, dan seri parallel
2. Mempelajari bandwidth, frekuensi cut-off, dan faktor kualitas

2. Komponen Dan Alat Yang Digunakan


1. Function Generator
2. Kit Rangkaian Listrik
40 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015
Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

3. Kabel Jumper

3. DasarTeori
1. Respon Magnitude |H(j )|,merupakan hubungan atau relasi frekuensi tak bebas
pada kedua besaran magnitude dan fasa di antara input sinusoidal steady state dan
| ( )|
output sinusoidal steady state, dimana| ( )| =
| ( )|

2. Resonansi merupakan kondisi di mana nilai |H (j )| telahmencapai nilai


maksimum atau minimum.
3. Suatu rangkaian dikatakan beresonansi ketika tegangan terpasang V dan arus yang
dihasilkan I berada dalam kondisi satu phasa.
4. Resonansi terjadi pada rangkaian arus AC yang memiliki komponen pasif (resistor,
induktor, dan kapasitor).
5. Frekuensi yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi disebut dengan frekuensi
resonansi (j ).
6. Salah satu aplikasi dari efek resonansi ini adalah pada tuning radio analog yang
memanfaatkan rangkaian filter yang memiliki frekuensi resonansi sama dengan
frekuensi yang diinginkan. Frekuensi yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi
disebut dengan frekuensi resonansi diterima.
7. Ciri umum resonansi:
1. Rangkaian bersifat resistif (tahanan imajiner bernilai nol)
2. Fasa arus sama dengan fasa tegangan
3. Terdapatunsurimajiner

8. Terdapat 3 jenisrangkaianresonansi :
1. Resonansiseri
2. Resonansi parallel
3. Resonansiseri parallel
4. Faktorkualitas (Q) merupakan ukuran selektivitas rangkaian resonator. Rangkaian
resonator merupakan rangkaian filter BPF denganlebar pita sempit. Semakin besar
nilai Q, semakin sempit lebar pita.

41 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

1. Resonansi Seri
5. Faktorkualitas, Q = XL⁄R = XC⁄R

6. Impedansi (Z) minimum sehingga arus (I)


maksimum
7. Jika output berada pada R (titik A-B), maka
rangkaian akan berfungsi sebagai BPF.
Band Pass Filter (BPF) adalah filter yang
meloloskan sinyal dengan frekuensi diatas
frekuensi cutoff bawah dan dibawah
frekuensi cutoff atas.

42 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Jika output beradapada L dan C (titik B-C), maka rangkaian akan berfungsi sebagai
BSF. Band Stop Filter adalah Filter yang menghambat sinyal dengan frekuensi
diatas frekuensi cut off bawah dan dibawah frekuensi cutoff atas.

1. Resonansi Paralel
Resonansi paralel terjadi apabila suseptansi induktif sama dengan suseptansi
kapasitif.
Konduktansi

Ytot = G + j(BC – BL)


Admitansi Suseptansi

2. Resonansi Seri-Paralel RLC


Resonansi yang terjadi pada rangkaian RLC yang merupakan kombinasi
antara hubungan seri dan paralel.

8. Prosedur Praktikum

43 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

1. Resonansi Seri RLC

1. Atur Vs sehingga didapat kira-kira 4 Vpp menggunakan function generator lalu


hubungkan dengan jumper ke port nomor 1 (+) dan 8 (-).
2. Pasang kanal 1 osiloskoppada port nomor 1 (+) dan 8(-).
3. Pasang kanal 2 osiloskoppada R=100K (port nomor 2 (+) dan 3(-)).
4. Cari kondisi resonansi dengan mengatur frekuensi function generator sampai
didapat amplitude sinyal tertinggi pada kanal 2 osiloskop.
5. Frekuensi yang menghasilkan V maksimum pada R adalah frekuensi resonansi
6. Cari lebar bandwidth dengan mencari frekuensi cut-offnya (penjelasan di
modul III)
7. Hitung faktor kualitasnya.

2. Resonansi Paralel RLC

44 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

1. Atur Vs sehingga didapat kira-kira 4 Vpp laluhubungkan dengan jumper ke port


nomor 1 (+) dan 10(-).
2. Pasang kanal 1 osiloskop pada Vs (port nomor 1 (+)dan 10(-)).
3. Pasang kanal 2 osiloskop pada R = 100K ke port nomor 4 (+) dan 5(-).
4. Cari kondisi resonansi dengan mengatur frekuensi function generator sampai
didapat amplitude sinyal tertinggi pada kanal 2 osiloskop .
5. Frekuensi yang menghasilkan V maksimum pada R = 100K adalah frekuensi
resonansi
6. Cari lebar bandwidth dengan mencari frekuensi cut-off nya

45 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

7. Resonansi Seri-Paralel RLC

1. Atur Vs sehingga didapat kira-kira 4 Vpp lalu hubungkan dengan jumper ke port
nomor 1 (+) dan 10 (-).
2. Pasang kanal 1 osiloskop pada Vs ke port nomor 1 (+)dan 10 (-).
3. Pasang kanal 2 osiloskop pada R = 10K ke port nomor 8 (+) dan 9 (-)
4. Amati tegangan pada R = 10K

46 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

MODUL V
TEOREMA KUTUB EMPAT
1. Tujuan Praktikum
1. Dapat menghitung parameter-parameter kutub empat.
2. Dapat mengukur parameter-parameter dari suatu kutub empat yang tidak diketahui isi
rangkaiannya.
3. Dapat menentukan sifat-sifat kutub empat berdasarkan parameternya.
4. Dapat menentukan parameter admitansi dan impedansi dari suatu rangkaian kutub
empat

2. Komponen Dan Alat Yang Digunakan


1. Multimeter
2. Sumber tegangan DC
3. Kabel Jumper
4. Kit Rangkaian Listrik

3. Dasar Teori
Rangkaian kutub empat (K-4) adalah suatu rangkaian yang memiliki sepasang
terminal pada sisi input dan sepasang terminal pada sisi output (transistor, op amp,
transformator dan lainnya). Adapun teori rangkaian kutub empat ini banyak
dipergunakan pada jaringan (network) yang dipergunakan dalam sistem komunikasi,
sistem kontrol, sistem daya (power system) dan rangkaian elektronik (model-model
transistor).

Gambar 5.1 Rangkaian Kutub Empat


Pada rangkaian kutub empat ini diperlukan hubungan antara V1, V2 , I1 dan
I2 yang saling independent, dimana berbagai macam hubungan antara tegangan dan
arus disebut sebagai parameter.

47 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Pada teori rangkaian listrik kutub empat ini, ada beberapa macam analisis
parameter yang dapat digunakan, yaitu :
1. Parameter Z (Impedansi)
2. Parameter Y (Admitansi)
3. Parameter h&g (Hybrid)
4. Parameter ABCD (Transmisi)
Namun pada praktikum kali ini yang diperkenalkan adalah parameter Z dan
parameter Y.
1. Parameter Z
Parameter Z biasanya digunakan dalam sintesa filter, penganalisis
jaringan impedance matching, ataupun distribusi sistem tenaga. Rangkaian kutub
empat ada dengan sumber-sumber tegangan ataupun sumbersumber arus.
Gambar blok sederhana rangkaian kutub empat dengan parameter Z :

(a)

(b)

Gambar 5.2 (a) Rangkaian kutub empat dengan sumber tegangan (b) contoh
rangkaian kutub empat parameter z.
Adapun bentuk hubungan tegangan dalam parameter impedansi ‘z’ ini
(gambar b) adalah :
1= +
1= +
Untuk menentukan harga-harga dari parameter “z” ini dapat dilakukan
dengan mengkondisikan port 1 open circuit (I1 = 0) dan mengkondisikan port 2
open circuit(I2 = 0) secara bergantian.
48 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015
Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Untuk analisis K-4 dengan parameter Z berarti dengan memandang dari


dua sisi yaitu sisi primer (V1) dan sisi sekunder (V2). Analisisnya adalah sebagai
berikut:
1. Jika port 2 open circuit (I2= 0)

= =

2. Jika port 1 open circuit (I1= 0)

= =

Z11 = impedansi port primer ketika port sekunder open circuit (OC)
Z22 = impedansi port sekunder ketika port primer open circuit (OC)
Z12 = Z21 = impedansi transfer dimana perbandingan tegangan di satu port
dibandingkanarus di port lain.

3. Parameter Admitansi “y”


Parameter admitansi “y” juga pada umumnya banyak dipergunakan dalam
sintesa filter, perencanaan penganalisaan matching network dan distrubusi sistem
tenaga. Gambar blok sederhana rangkaian kutub empat dengan parameter Y :

Parameter “y”, memperlihatkan arus-arus yang dinyatakan oleh tegangan


terminal dengan persamaan sebagai berikut :
= +
= +

Y adalah admitansi, dimana Y = 1/Z ; Z = impedansi.

49 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Dalam menganalisis rangkaian K-4 dengan menggunakan parameter


Y prinsipnya sama dengan analisis rangkaian dengan menggunakan parameter
Z yaitu dengan memandang kedua, sisi primer dan sisi sekunder.Analisisnya
adalah sebagai berikut :
4. Jika port 2 short circuit (V2 = 0), sehingga :

= =

5. Jika port 1 short circuit (V1 = 0), sehingga :

= =

Admitansi yang dihasilkan merupakan admitansi short circuit (SC)


atau parameter short circuit atau parameter Y.

6. Prosedur Praktikum

50 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Pengukuran Parameter Z
1. Berikan tegangan V2 = 5 volt dan biarkan V1 terbuka.
This image cannot currently be display ed.

I1 = 0.

1. Hubungkan ujung positif DC Power Supply dengan ujung positif multimeter. Berikan
tegangan sebesar 5 Volt (V2). Biarkan V1 terbuka.
2. Hubungkan ujung negatif DC Power Supply ke ground.
3. Hubungkan ujung negatif multimeter ke port nomor 6.
4. Hubungkan port nomor 2 dan 5 menggunakan jumper.
5. Hubungkan port nomor 6 dan 7 menggunakan jumper.

51 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

6. Ukur arus I2 dan isikan pada tabel data.

1. Hubungkan ujung positif DC Power Supply ke port nomor 8 dan ujung negatif DC
Power Supply ke ground. Berikan tegangan sebesar 5 Volt (V2). Biarkan V1 terbuka.
2. Hubungkan ujung negatif multimeter ke port nomor4 dan hubungkan ujung positif
multimeter ke port nomor 2.
3. Hubungkan port nomor 2 dan 5 menggunakan jumper.
4. Hubungkan port nomor 6 dan 7 menggunakan jumper.
5. Ukur V1 dan isikan pada tabel

6. Berikan tegangan V1= 5 volt dan biarkan V2 terbuka.

I2 = 0.

52 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

1. Hubungkan ujung positif DC Power Supply ke positif multimeter dan ujung negatif
DC Power Supply ke port nomor 3. Berikan tegangan sebesar 5 Volt (V1). Biarkan
V2 terbuka
2. Hubungkan ujung negatif multimeter ke port nomor 2.
3. Hubungkan port nomor 2 dan 5 menggunakan jumper.
4. Hubungkan port nomor 6 dan 7 menggunakan jumper
5. Hubungkan port nomor 3 dan 4 menggunakan jumper
6. Ukur arus I1 dan isikan pada tabel data

1. Hubungkan ujung positif DC Power Supply ke port nomor 1 dan ujung negatif DC
Power Supply ke port nomor 3. Berikan tegangan sebesar 5 Volt (V1). Biarkan V2
terbuka.
2. Hubungkan ujung negatif multimeter ke port nomor 9 dan hubungkan ujung positif
multimeter ke port nomor 7.
3. Hubungkan nomor port 6 dan 7 menggunakan jumper.

53 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

4. Hubungkan port nomor 2 dan 5 menggunakan jumper


5. Ukur V2 dan isikan pada tabel.

Pengukuran Parameter Y (admitansi).


1. Berikan tegangan V2 = 5 volt dan biarkan V1 tertutup.

V1 = 0.

1. Hubungkan ujung positif DC Power Supply ke port nomor 8 dan ujung negatif DC
Power Supply ke port nomor 10. Berikan tegangan sebesar 5 Volt (V2).
2. Hubungkan ujung negatif multimeter ke port nomor 2 dan hubungkan ujung positif
multimeter ke port nomor 4.
3. Hubungkan port nomor 2 dan 5 menggunakan jumper.
4. Hubungkan port nomor 6 dan 7 menggunakan jumper.
5. Ukur arus I1 dan isikan pada tabel data.

54 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

1. Hubungkan ujung positif DC Power Supply ke positif multimeter dan


ujung negatif DC Power Supply ke ground . Berikan tegangan sebesar 5
Volt (V2).
2. Hubungkan ujung negatif multimeter ke port nomor 6
3. Hubungkan port nomor 1 dan 3 menggunakan jumper.
4. Hubungkan port nomor 6 dan 7 menggunakan jumper.
5. Hubungkan port nomor 2 dan 5 menggunakan jumper.
6. Ukur arus I2 dan isikan pada tabel data.

Berikan tegangan V1 = 5 volt dan biarkan V2 tertutup.


This image cannot currently be display ed.

V2 = 0.

55 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

R1

220Ω

V1 R2 R3
5V 100Ω 4.7kΩ

1. Hubungkan ujung positif DC Power Supply ke port nomor 1 dan ujung negatif
DC Power Supply ke ground. Berikan tegangan sebesar 5 Volt (V2).
2. Hubungkan port nomor 2 dan 5 menggunakan jumper.
3. Hubungkan ujung negatif multimeter ke port nomor 7 dan hubungkan ujung
positif multimeter ke port nomor 9.
4. Hubungkan port nomor 6 dan 7 menggunakan jumper.
5. Hubungkan port nomor 2 dan 5 menggunakan jumper.
6. Ukur arus I2 dan isikan pada tabel data.

R1

220Ω

V1 R2 R3
5V 100Ω 4.7kΩ

1. Hubungkan ujung positif DC Power Supply ke positif multimeter dan ujung


negatif DC Power Supply ke port nomor 3. Berikan tegangan sebesar 5 Volt
(V1). Biarkan V2 terbuka
2. Hubungkan ujung negatif multimeter ke port nomor 2.
3. Hubungkan port nomor 2 dan 5 menggunakan jumper.
4. Hubungkan port nomor 6 dan 7 menggunakan jumper.
5. Hubungkan port nomor 8 dan 10.
6. Ukur arus I1 dan isikan pada tabel data

56 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

MODUL VI
PENGENALAN DAN APLIKASI MULTISIM 11

1. Tujuan Praktikum
1. Mengenalkan software untuk menganalisa rangkaian listrik
2. Praktikan mampu menganalisa rangkaian sederhana menggunakan Multisim.
2. Komponen dan Alat Yang Digunakan
1. PC
2. Software NI Circuit Design Suite 11
3. Dasar Teori
Multisim adalah program simulasi yang digunakan untuk melakukan simulasi
cara kerja sebuah rangkaian elektronika.
Multisim dirancang untuk melakukan schematic, simulasi, dan mempersiapkan
untuk tahap lanjutan rangkaian, misalnya untuk merancang layout PCB untuk
merealisasikan rangkaian.
Dalam multisim dikenal dua tipe komponen, yaitu:
1. Komponen Virtual
Komponen virtual yang disediakan oleh multisim ini mempunya inilai yang dapat
diatur sesuai dengan kebutuhan dan dianggap mempunyai nilai yang ideal.
(misalnya :function generator, osiloskop, DC power supply,dll)
2. Komponen Real / Non Virtual
Komponen real yang disediakan oleh multisim ini mempunyai nilai yang tidak
dapat diubah dan memiliki sifat praktis seperti yang dimiliki oleh komponen
elektronika yang digunakan pada dunia nyata. (misalnya : resistor, kapasitor,
inductor, dll)
Memulai lembar kerja baru (Workspace)
1. Pastikan PC sudah terinstal Multisim & Ultiboard 11.
2. Klikstart pada taskbar, kemudian pilih All Program > National Instrument >
Circuit Design Suite 11.0 >Multisim 11.0 atau klik shortcut Multisim pada
dekstop.
3. Tampilan sirkuit multisim sudah bisa digunakan atau tekan Ctrl + N untuk
memulai lembar kerja baru.

57 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Memasang komponen pada lembar kerja baru


1. Ada tiga cara untuk memasang komponen pada lembar kerja
1. Buka folder View pada Menu bar kemudian click component toolbar sampai
dengan pada lembaran kerja multisim terdapat menu component toolbar, atau
This image cannot currently be display ed.

2. Pilih Place > Component, atau


3. Ketik Ctrl + W untuk membuka jendela component.

4. Setelah jendela Select a Component terbuka, pastikan textbox Database ada pada
pilihan Master Database.
5. Untuk memilih komponen, pilih pada textbox Group sesuai dengan komponen
yang dimaksud. Kemudian pilih kategori komponen pada pilihan Family. Pilih
komponen pada component lalu klik Ok.
6. Klik Close untuk menutup jendela component.
7. Untuk menghubungkan satu komponen dengan lainnya, ada tiga cara yang bisa
digunakan
1. Klik pada kaki komponen dan tarik sampai kaki komponen yang selanjutnya,
kemudian klik dobel.
2. Pilih Place > Wire
3. Ketik Ctrl + Q
4. Setelah semua komponen terhubung, letakkan titik ground sebagai simpul
referensi (node 0). Rangkaian tidak akan bisa di-Run apabila tidak ada titik
Ground.
5. Ketik Ctrl + W hingga muncul jendela Select a Component, pilih Group pada
Sources, Family pada POWER_SOURCES, dan Component pada GROUND.
6. Untuk mengubah nilai dari setiap komponen, klik ganda pada label value pada
komponen agar muncul kotak dialog sesuai nama komponen yang di-klik,
kemudian nilai dan properties komponen dapat diubah-ubah. Klik OK.
7. Setelah semua lengkap, tekan Save button atau ketik Ctrl+S pada keyboard untuk
menyimpan file anda.

58 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Menjalankan program
1. Untuk menunjukkan hasil dari simulasi, anda membutuhkan virtual komponen
untuk menampilkan output simulasi.
2. Yaitu dengan cara menambahkan komponen output ke rangkaian, misal

oscilloscope, dengan cara memilih pallete di sebelah kanan, atau pilih tab
Simulate pilih Instrument>Osciloscope.
3. Hubungkan oscilloscope tersebut ke titik ukur selayaknya praktikum dalam

keadaan nyata, kemudian klik tombol play atau pilih tab Simulate
pilih Run, atau dengan menekan F5 pada keyboard.
4. Kemudian klik ganda pada icon oscilloscope, maka akan muncul tampilan grafis
osciloscop beserta pengaturan-pengaturannya yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.
5. Hasil simulasi juga bisa ditampilkan dengan bantuan Analysisyaitu dengan cara
memilih tab Simulate>Analysis>DC Sweep (contoh). Kemudian isikan data-data
yang diperlukan sesuai kebutuhan. Klik Simulate. Maka akan muncul gambar
grafik rangkaian yang diinginkan.

6. Prosedur Praktikum
1. Analisis DC
1. Nilai
Buatlah rangkaian berikut pada lembar kerja skematik

R3 R1 R2

1kΩ 2kΩ 4.7kΩ

V1 R5 I1
9V 500Ω 1A

R4

5kΩ

XMM1

59 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

1. Untuk analisis nilai komponen, dapat menggunakan virtual komponen


multimeter sebagai alat ukur. Klik pallete (multimeter) di sisi kanan.
2. Untuk menganalisis rangkaian, dapat menggunakan Multimeter( Simulate
> Instruments >Multimeter )
3. Letakkan multimeter dengan kabel probe terpasang parallel dengan R2
4. Klik dua kali pada ikon multimeter, pilih V seperti dibawah ini

5. Klik ikon Run, maka akan tampil hasil pengukuran seperti dibawah ini .

6. Coba dengan cara yang sama namun untuk menghitung IR2, namun
pemasangan probe multimeter harus secara seri dengan R2 dan pada dialog
box aktifkan icon A (amperemeter).
7. Lanjutkan pengukuran tegangan dan arus untuk R1.

8. Grafik
Buat rangkaian berikut pada lembar kerja skematik

60 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

1. Dari tab Simulate, pilih Analyses, pilih DC Sweep. Akan muncul kotak dialog DC
Sweep Anaysis, pada tab Analysis Parameter isikan Source dengan v1 (sumber
tegangan dalam rangkaian disesuaikan dengan label komponen yang digunakan dalam
rangkaian) Isikan Start value dengan -1, Stop value dengan 1, dan Increament dengan
0.5 (disesuaikan dengan kebutuhan analisis).
2. Untuk mengetahui nilai arus yang mengalir pada setiap komponen atau sumber, nilai
tegangan pada setiap node, dan daya disipasi pada setiap komponen atau sumber, pilih
tab Output (masih pada kotak dialog DC Sweep Analysis), pilih variable yang ingin
diukur di kotak sebelah kiri, klik Add.

3. Jika variable yang kita inginkan tidak ada, misalnya I pada R1, pilih Add device/model
parameter. Akan muncul kotak dialog :

61 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Pilih Parameter Type : Device Parameter, Device Type : Resistor, Name:R1,


Parameter : i (arus), klik OK.
4. Kembali ke kotak dialog DC Sweep Analysis seperti pada point 3, pada
Variable in Circuit pilih Device/Model Parameter, pilih I(R1) klik Add, klik
Simulate.
5. Kemudian pada Grapher View akan ditampilkan grafik perubahan nilai I
pada R1 sesuai nilai v1 yang variable dari -1V-1V dengan kenaikan 0.5 V.

6. Ulangi Pengukuran untuk R2.

7. Analisis AC
Buatlah rangkaian berikut pada lembar kerja schematic :

62 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Langkah-langkah:

1. Klik ganda pada sumber AC untuk mengubah property dari sumber. Set AC Analysis
Magnitude = 1 Volt dan AC Analysis Phase = 0.
2. Tambahkan spectrum analyzer. Hubungkan node Adengan IN pada spectrum analyzer
danujung T dengan titik ground.
3. Pilih Run dari menu multisim.
4. Jika skematik benar, maka akan muncul probe window seperti berikut ketika diklik
ganda pada spectrum analyzer.

5. Add trace untuk I(R), bagaimana responnya?

6. Analisis Transient
Buatlah rangkaian berikut pada lembar kerja schematic :

1. Rangkaian RL

63 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

Kemudian ikuti langkah-langkah berikut :


1. Untuk sumber ,dari menu Multisim pilih Place untuk menampilkan kotak dialog
Select a Componen. Pada Group pilih Sources. Pada Family pilih
SIGNAL_VOLTAGE_SOURCE. Kemudian pada Component pilih
EXPONENTIAL_VOLTAGE.
2. Klik ganda pada sumber untuk menampilkan kotak dialog
EXPONENTIAL_VOLTAGE. Pada Value, isi Rise Delay Time dengan 10
usecdan Fall Delay Time dengan 10 msec.
3. Dari menu Multisim, pilih Simulate> Analyse type >Transient Analysis untuk
memunculkan kotak dialog Transient Analysis. Pada Analysis Parameters, isi
Start time dengan 0 sec, dan End time dengan 0.01 sec. Pada Output masukkan
variable yang akan dianalisis klik I(R1) pada Variables in circuit, kemudian klik
Add. Klik Simulate
4. Add Trace untuk V(1)
Kerjakan rangkaianberikut dengan langkah yang sama dengan sebelumnya :
2. Rangkaian RC

Cari respon untuk I(R1) dan V(1)-V(2) untuk nilai komponen diatas.

64 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015


Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307

65 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015

Anda mungkin juga menyukai