SUSUNAN PENGURUS
LABORATORIUM RANGKAIAN LISTRIK
SEMESTER GANJIL 2015/2016
1. Dekan Fakultas Elektro dan Komunikasi : Dr. Rina Puji Astuti M.T
2. Dosen Mata Praktikum : Radityana Patmasari S.T, M.T
3. Koordinator Asisten : Jodi Nugroho
4. Sekretaris-Bendahara : Yuni Rizki Linggasari
Cindy Angelista
Alfrina Dyah Purnamasari
5. Administrasi : Favian Bayu Repati
Zillya Fatimah
Riska Rodhiyana Dewi
Suhadi Nata
Nurlaila Safitri
Rizal Haerul Akbar
6. Praktikum : Ifwan Nul Maulana
Yuli Rahayu
Yustina Wahyu Andika
Fahmi Lismar Halim
Reza Zahrul Falah
7. Hardware : Agung Rakhmat Gumilar
Mela Mustika
Ardhi Fibrianto
Gilang Wicahyo Pambudi
Rihla Ubudi
Roy Christianta Ginting
8. Research and Development : Pitkahismi Wimadatu
Bayu Heri Prabowo
Adi Nugroho
Aprian Firlanda
Sendy Achdika Maulana
Mikael Ramos
BUKU KHUSUS
TUGAS PENDAHULUAN
PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK
FOTO DIRI
3x4
TEST AWAL
1. Test awal dilaksanakan pada saat awal praktikum dalam waktu maksimal 20
menit.
2. Apabila dalam pelaksanaan tes awal merupakan tes lisan dan praktikan
tidak dapat menjawab pertanyaan asisten maka praktikan dapat mempelajari
dan mempersiapkan diri kembali di luar laboratorium. Bila praktikan masih
tidak dapat menjawab setelah diberikan kesempatan lagi, maka tes awal
sama dengan nol , dan tetap boleh melanjutkan praktikum.
KELENGKAPAN
1. Selama berhubungan dengan praktikum, praktikan wajib mengenakan seragam
resmiInstitusi.
2. Putra tidak diperkenankan berambut panjang (dikuncir, menggunakan bando
atau menggunakan wig ). Pria berambut panjang akan dikenai sanksi oleh
laboran.
3. Setiap pelaksanaan praktikum diwajibkan membawa kartu praktikum yang
telah diberi photo ukuran 3x4, modul dan buku khusus tugas pendahuluan yang
telah di cap dengan cap laboratorium.Pelanggaran akan hal ini maka akan
dikenakan sanksi pulang untuk mengambil kelengkapan praktikum tersebut
lalu kembali melanjutkan praktikum apabila kelengkapan sudah dipenuhi
(jika masih dalam batas waktu keterlambatan / 20 menit).
PELAKSANAAN
1. Praktikan dianjurkan untuk hadir 10 menit lebih awal sebelum praktikum
dimulai.
2. Keterlambatan praktikum akan menyebabkan pengurangan terhadap nilai
praktikum. Keterlambatan lebih daril 20 menit maka praktikanakan dicatat
untuk dilaporkan ke laboran.
3. Praktikan hanya boleh membawa modul, jurnal, alat tulis, kalkulator, 2
lembar kertas dan buku referensi rangkaian listrik ke area praktikum.
Perlengkapan pribadi seperti dompet dan telepon genggam harap disimpan
didalam tas. Tas wajib diletakkan ditempat yang telah disediakan.
4. Praktikan wajib mengumpulkan kartu praktikum yang akan ditandatangani oleh
assisten.
5. Selama praktikum praktikan dilarang :
PENILAIAN
1. Prosentase Penilaian Praktikum RL :
a. Tugas Pendahuluan : 20 %
b. Tes Awal : 20 %
c. Praktikum : 35 %
d. Jurnal : 25 %
2. Nilai akhir praktikum berdasarkan nilai rata-rata semua modul.
3. Praktikan wajib mengikuti seluruh modul praktikum
4. Tidak ada praktikum susulan untuk praktikan yang tidak mengikuti salah satu
modul.
LAIN- LAIN
1. Kerusakan dan kehilangan alat, komponen dan peralatan laboratorium
akibat kecerobohan praktikan menjadi tanggung jawab praktikan dan
dapat dituntut penggantian / perbaikan alat / komponen tersebut.
2. Segala pelanggaran terhadap point-point diatas, maupun segala kealpaan
karena kesalahan praktikan maka asisten berhak untuk mengeluarkan
praktikan tersebut.
3. Hal-hal yang belum diatur dalam tata laksana ini akan ditetapkan kemudian.
MODUL I
PENGENALAN ALAT UKUR DAN RANGKAIAN ARUS SEARAH
I. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui cara mengukur arus, tegangan serta resistansi menggunakan multimeter
2. Dapat menggunakan osiloskop untuk mengukur tegangan, frekuensi dan bedafasa dari
berbagai bentuk gelombang.
3. Dapat mengukur serta menghitung arus dan tegangan pada suat beban dalam
rangkaian yang bersifat linier dengan menerapkan teorema superposisi dan subtitusi
.
1. Multimeter
Multimeter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui
nilai besaran-besaran listrik seperti tegangan, arus, hambatan, frekuensi, dan
lain-lain. Terdapat dua jenis multimeter, yaitu analog dan digital. Mode pada
multimeter :
1. Voltmeter
Voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan dari terminal atau ujung
dari suatu rangkaian dan ditempatkan secara paralel terhadap beban
rangkaian yang hendak diketahui tegangannya. Sesuai sifat dari rangkaian
paralel, merangkai rangkaian secara paralel akan membuat tegangan yang
ada di voltmeter akan sama dengan tegangan komponen yang akan diukur.
Voltmeter yang baik adalah voltmeter yang mempunyai hambatan dalam
(Rv) yang besar, semakin besar semakin baik, karena hambatan dalam
voltmeter harus sebesar mungkin untuk menghindari adanya arus yang
terbagi dalam rangkaian yang menyebabkan tegangan yang diukur
bukanlah tegangan sebenarnya.
2. Amperemeter
Amperemeter digunakan untuk mengukur arus dari suatu rangkaian dan
dirangkaikan secara seri dengan rangkaian yang akan diukur arusnya.
Merangkai secara seri akan membuat arus yang melalui amperemeter
akan sama dengan arus yang diukur (sifat rangkaian seri).
Amperemeter yang baik adalah amperemeter yang memiliki hambatan dalam
(Ra) yang kecil, semakin kecil semakin baik, karena (Ra) harus sekecil
mungkin untuk menghindari droop tegangan pada rangkaian (ada tegangan
yang terbagi) sehingga arus yang diukur bukanlah arus yang mau diukur
sebenarnya.
3. Ohmmeter
Ohmmeter merupakan alat ukur hambatan listrik. Besarnya satuan
hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-
meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus
listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian
dikalibrasikan ke satuan ohm.
Keterangan:
1. Ketika
.
Nilai Puncak = 2,5 = 0,125
2. Bila memakai 10 probe
.
Nilai puncak = 2,5 10 = 1,25
dan dihubungkan dengan osiloskop dual trace yaitu dengan cara sinyal yang akan
diukur dihubungkan ke CH1, generator dengan frekuensi yang diketahui ke
CH2. Frekuensi generator diubah sampai periode sinyal yang diukur sama dengan
periode sinyal generator. Pada saat ini frekuensi generator sama dengan
frekuensi yang diukur.
Pengukuran beda fasa dapat pula dilakukan dengan menggunakan osiloskop
dual trace yaitu dengan sinyal pertama dihubungkan ke CH1, sinyal kedua ke
kanal CH2. Pada osiloskop akan terlihat bentuk tegangan kedua sinyal tersebut,
dimana beda fasa dapat diketahui.
5. Function Generator
Function Generator adalah alat ukur elektronik yang menghasilkan, atau
membangkitkan gelombang berbentuk sinus, segitiga, ramp, segi empat, dan
bentuk gelombang pulsa.Pada umumnya untuk melihat gelombang yang dihasilkan
dari function generator ditampilkan pada osiloskop menggunakan probe.
1. Komponen
1. Resistor
Resistor merupakankomponen pasif yang berfungsi pokok untuk
membagi tegangan dan membagi arus dalam rangkaian listrik.
Hitam - 0 1 -
Coklat 1 1 101 1%
Merah 2 2 102 2%
Jingga 3 3 103 -
Kuning 4 4 104 4%
Hijau 5 5 105 -
Biru 6 6 106 -
Ungu 7 7 - -
Abu- abu 8 8 - -
Putih 9 9 - -
Warna - - 10-1 5%
emas
Dari kode warna suatu resistor dengan resistansi R ohm dan toleransi
10% akan berarti bahwa resistor tersebut mempunyai resistansi antara (R - 10%
x R) sampai (R + 10% x R). Selain itu, resistor juga ada yang mempunyai 3, 5
dan 6 gelang warna.
Nilai resistor tergantung dari hambatan jenis bahan resistor itu sendiri
(tergantung dari bahan pembuatnya), panjang dari resistor itu sendiri dan luas
penampang dari resistor itu sendiri.Secara matematis nilai resistansi dapat
diketahui dengan :
= atau =
dimana :
R = nilai resistor ρ = hambatan jenis
V = tegangan l = panjang resistor
I = arus A = luas penampang
: =0 : =0
1+ 2+ 3− =0 − 1− 2− 3=0
= 1+ 2+ 3 = 1− 2− 3
. = . 1+ . 2+ . 3
= + +
= 1+ 2+ 3 1 2 3
1 1 1 1
= + +
1 2 3
4. Induktor
Induktor merupakan komponen yang terbentuk dari lilitan kawat atau
tembaga yang dapat menyimpan energi listrik berupa arus. Arus yang mengalir
pada induktor akan menghasilkan fluksi magnetik (φ ) yang membentuk loop
yang melingkupi kumparan. Jika ada N lilitan, maka total fluksi adalah :
= . = ; = = =
: =0 : =0
1+ 2+ 3− =0 − 1− 2− 3=0
= 1+ 2+ 3
= 1 + 2 + 3
1 1 1 1
= + +
= 1 + 2 + 3 1 2 3
1 1 1 1
= 1+ 2+ 3 = + +
1 2 3
5. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan
listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan
oleh suatu bahan dielektrik.Nilai suatu kapasitor tergantung dari nilai
permitivitas bahan pembuat kapasitor, luas penampang kapasitor dan jarak
antara dua keping penyusun kapasitor tersebut. Secara matematis :
ε = permitivitas bahan
A = luas penampang bahan
d = jarak dua kepingan
Hubungan seri pararel kapasitor :
Hubungan Seri Hubungan Paralel
: =0 : =0
1+ 2+ 3− =0 − 1− 2− 3 =0
= 1+ 2+ 3 = 1+ 2+ 3
1 1 1
= + + = 1 + 2 + 3
1 2 3
1 1 1 1 = 1+ 2+ 3
= + +
1 2 3
Dari rangkaian di atas ditanyakan nilai arus I, langkah mengerjakannya jika dengan
menggunakan Rangkaian Superposisi adalah :
1. Saat sumber tegangan aktif dan sumber arus non aktif (Open Circuit).
2. Saat sumber arus aktif dan sumber tegangan nonaktif (Short Circuit).
I = I1 + I2
3. Rangkaian Substitusi
Suatu komponen pasif yang dilalui oleh arus I dapat diganti dengan
This image cannot currently be display ed.
The linked image cannot be display ed. The file may hav e been mov ed, renamed, or deleted. V erify that the link points to the correct file and location.
The linked image cannot be display ed. The file may hav e been mov ed, renamed, or deleted. V erify that the link points to the correct file and location.
I
I
1. Prosedur Praktikum
Pengukuran Resistansi
1. Gunakan multimeter cari resistor dengan nilai resistansi 2,2KΩ dan 1KΩ
2. Catat hasil pengukuran
3. Bandingkan hasilnya dengan nilai sebenarnya
Pengukuran Tegangan DC
Pengukuran Arus DC
This image cannot currently be display ed.
Kalibrasi probe
1. Pasang probe osiloskop pada salah satu channel
2. Pasang kutub positif probe ke titik kalibrasi
3. Tekan auto/measure. Pastikan nilai tegangan yang terukur sama dengan nilai standar
kalibrasi osiloskop yang digunakan.
PengukuranBeda Fasa
1. Hubungkan probe yang terhubung dengan function generator ke port nomor 3 dan
nomor 4.
2. Atur function generator pada gelombang
This image cannot currently be display ed.
TheoremaSuperposisi
Saat tegangan pada port nomor 4-6 (V1) aktif
1. Hubungkan port nomor 4 ke (+) DC Power
Supply dan nomor 6 ke (-) DC Power Supply.
2. Beri tegangan DC pada V1 sebesar 12V
3. Hubungsingkatkan (short circuit)dengan
menghubungkan jumper ke port nomor 7
dengan nomor 8.
4. Ukurlah arus I3pada port nomor 5-9
menggunakan multimeter
5. Catat hasil pengukuran
6. Ukur tegangan pada resistor 2K2 dengan multimeter
7. Catat hasil pengukuran
TeoremaSubstitusi
Langkah pertama
Langkah Kedua
MODUL II
1. Tujuan Praktikum
1. Dapat membuktikan teorema Thevenin dan Norton dengan percobaan
2. Dapat menentukan rangkaian pengganti Thevenin dan Norton dari suatu rangkaian
melalui suatu percobaan
3. Dapat merangkai rangkaian pengganti thevenin dan norton
4. Dapat menentukan tegangan maupun arus pada suatu beban melalui rangkaian
pengganti Thevenin dan Norton
5. Dapat membuktikan teorema Transfer Daya Maksimum melalui suatu percobaan
2. Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut dan jadikanOpen Circuit (OC), lalu hitung
tegangan di titik a-b tersebut (Vab = Vth).
3. Tentukan nilai resistansi ekuivalen (Rab=Rth) dengan cara me-nonaktifkan semua
sumber aktif (Open Circuit untuk sumber arus dan Short Circuit untuk sumber
tegangan).
4. Gambarkan rangkaian pengganti Thevenin
5. Tentukan parameter yang ditanyakan
6. Teorema Norton
Teorema norton menyatakan bahwa suatu rangkaian listrik dapat di
sederhanakan menjadi satu buah sumber arus (IN) yang di hubungkan secara paralel
dengan sebuah tahanan ekuivalen (RN) pada dua terminal yang diamati.
(Resistor beban)
Rab
ISC
ISC =Iab=ISC
Titik terminal a-b di Short Circuit
Transfer daya maksimum terjadi jika nilai resistansi beban sama dengan nilai
resistansi sumber (RS = RL), baik dipasang seri dengan sumber tegangan ataupun
dipasang paralel dengan sumber arus
sehingga: = .
Dengan asumsi VS dan RS tetap, dan PL merupakan fungsi RL, maka untuk mencari nilai
maksimum PLadalah :
= . = .
+ ( + )
= ( + )
= [( + ) − 2( + ) ]
1 2
0= −
( + ) ( + )
−
0=
( + )
Sehingga : =
7. Prosedur Praktikum
Pengukuran Secara Langsung
1. Hubungkan ujung positif sumber tegangan DC
5 V pada port nomor 1 atau 3 dan ujung negatif
ke port nomor 5.
2. Paralelkan resistor 4K7 dengan beban R=1K
dengan menghubungkan port nomor 4 ke nomor
7 dan port nomor 6 ke nomor 8 dengan
menggunakan jumper.
3. Pasang amperemeter secara seri dengan beban R=1K, yaitu ujung positif amperemeter
ke port nomor 8 dan ujung negatif ke port nomor 6.
4. Ukur arus pada R dengan nilai bervariasi seperti pada jurnal.
5. Catat hasil percobaan pada jurnal
nomor 3 dan 5. Kemudian hubungkan port nomor 3 dan 5 dengan menggunakan jumper.
dimana
Rth
2. Hubungkan sumber tegangan DC yang nilainya sudah di samakan dengan nilai Vth
yang didapatkeport nomor 3 (+) dan nomor 5 (-).
3. Hubungkan jumper dari port nomor 4 ke 7 dan dari port nomor 6 ke nomor 8
4. Ukur arus dengan menghubungkan ampere + ke port nomor 8 dan – ke port nomor 6
5. Catat arus yang terukur
6. Ulangi untuk R yang bervariasi seperti pada jurnal
Teorema Norton
1. Mencari IN :
1. Hubungkan ujung positif sumber tegangan
DC 5 V padaport nomor 4 dan ujung
negatif ke port nomor 9.
2. Hubungkan amperemeter (+) ke port
nomor 2 dan (-) ke port nomor 11.
3. Catat nilai IN pada jurnal.
4. Mencari RN :
Nilai RN = Rth
1. Buatlah rangkaian pengganti Thevenin dengan sumber Vth (DC). Hubung singkatkan
port nomor 3 dan nomor 7 dengan menggunakan jmper.
MODUL III
IMPEDANSI DAN FUNGSI TRANSFER
I. Tujuan Praktikum
2. Induktor :
3. Resistor :R
Dengan s adalah transformasi Laplace dari .
Ada pun rumus impedansiyaitu :
Z = R + jX, dimana X dapat berupa = ωL ataupun =
1. Fungsi Transfer
Fungsi transfer merupakan perbandingan antara besaran output dan input,
bisa tegangan terhadap tegangan, arus terhadap arus, tegangan terhadap arus dan
sebaliknya. Manfaat mengetahui fungsi transfer adalah untuk mencari penguatan
tegangan, penguatanarus, impedansi input dan output.
Bentuk umum fungsi transfer adalah :
( )
( )=
( )
Dalam percobaan ini, fungsi transfer adalah perbandingan antara tegangan output
dan input dalam domain frekuensi( ).
2. Respon Frekuensi
Respon frekuensi merupakan respon rangkaian kutub empat terhadap
perubahan frekuensi. Dengan mengetahui respon frekuensi, maka kita dapat
mengetahui rentang frekuensi mana yang akan dilewati oleh rangkaian tersebut.
Respon frekuensi diperoleh dari magnitude fungsi | ( )| yaitu :
( )= ( ( ) ) +( ( ) )
Dari respon frekuensi dapat diketahui jenis filter suatu rangkaian. Hal yang
paling menentukan jenis filter tersebut adalah frekuensi cut-off. Frekuensi cut-off
adalah frekuensi yang mengakibatkan magnitude fungsi | ( )| bernilai . Nilai
√
frekuensi cut-off dapat menjadi acuan parameter range frekuensimana yang akan
diredam dan frekuensi mana yang akan dilewatkan.
1. Rangkaian RL
1. Komponen R sebagai output tegangan.
Sehinggaresponfrekuensi: ( ) =
( )
3. Rangkaian RC
4. Jika komponen R sebagai output tegangan.
6. Filter
Filter merupakan rangkaian gabungan antara kapasitor, induktor, dan
resistor yang berdasarkan frekuensi cut-offnya dapat melewatkan atau meredam
kawasan frekuensi tertentu.
2. Untukrangkaian RC output di C
Responfrekuensi : ( ) =
( )
Respon frekuensi : ( ) =
3. Respon Fasa
Respon fasa merupakan respon rangkaian terhadap perubahan fasa.
Respon fasa diperoleh dari :
( ( ))
∅( )= tan
( ( ))
1. Rangkaian RC
Sehingga = = RC
2. Integrator
Saat = = ∫ , C dibuat sekecil mungkin ≫
Sehingga = = ∫
JenisSinyal
Differensiator
This image cannot currently be display ed. This image cannot currently be display ed.
Integrator
3. Rangkaian RL
= + atau = +L
Sehingga = = ∫
2. Integrator
Saat = = I .R ,R dibuat sekecil mungkin ≫
Sehingga = = R∫
Jenis sinyal
Bentuk Rangkaian Kondisi Komponen
Input Output
Output
Differensiator
Integrator
1. Prosedur Praktikum
Gambar Rangkaian
MODUL IV
RESONANSI
1. Tujuan Praktikum
1. Mempelajari resonansi seri, paralel, dan seri parallel
2. Mempelajari bandwidth, frekuensi cut-off, dan faktor kualitas
3. Kabel Jumper
3. DasarTeori
1. Respon Magnitude |H(j )|,merupakan hubungan atau relasi frekuensi tak bebas
pada kedua besaran magnitude dan fasa di antara input sinusoidal steady state dan
| ( )|
output sinusoidal steady state, dimana| ( )| =
| ( )|
8. Terdapat 3 jenisrangkaianresonansi :
1. Resonansiseri
2. Resonansi parallel
3. Resonansiseri parallel
4. Faktorkualitas (Q) merupakan ukuran selektivitas rangkaian resonator. Rangkaian
resonator merupakan rangkaian filter BPF denganlebar pita sempit. Semakin besar
nilai Q, semakin sempit lebar pita.
1. Resonansi Seri
5. Faktorkualitas, Q = XL⁄R = XC⁄R
Jika output beradapada L dan C (titik B-C), maka rangkaian akan berfungsi sebagai
BSF. Band Stop Filter adalah Filter yang menghambat sinyal dengan frekuensi
diatas frekuensi cut off bawah dan dibawah frekuensi cutoff atas.
1. Resonansi Paralel
Resonansi paralel terjadi apabila suseptansi induktif sama dengan suseptansi
kapasitif.
Konduktansi
8. Prosedur Praktikum
1. Atur Vs sehingga didapat kira-kira 4 Vpp lalu hubungkan dengan jumper ke port
nomor 1 (+) dan 10 (-).
2. Pasang kanal 1 osiloskop pada Vs ke port nomor 1 (+)dan 10 (-).
3. Pasang kanal 2 osiloskop pada R = 10K ke port nomor 8 (+) dan 9 (-)
4. Amati tegangan pada R = 10K
MODUL V
TEOREMA KUTUB EMPAT
1. Tujuan Praktikum
1. Dapat menghitung parameter-parameter kutub empat.
2. Dapat mengukur parameter-parameter dari suatu kutub empat yang tidak diketahui isi
rangkaiannya.
3. Dapat menentukan sifat-sifat kutub empat berdasarkan parameternya.
4. Dapat menentukan parameter admitansi dan impedansi dari suatu rangkaian kutub
empat
3. Dasar Teori
Rangkaian kutub empat (K-4) adalah suatu rangkaian yang memiliki sepasang
terminal pada sisi input dan sepasang terminal pada sisi output (transistor, op amp,
transformator dan lainnya). Adapun teori rangkaian kutub empat ini banyak
dipergunakan pada jaringan (network) yang dipergunakan dalam sistem komunikasi,
sistem kontrol, sistem daya (power system) dan rangkaian elektronik (model-model
transistor).
Pada teori rangkaian listrik kutub empat ini, ada beberapa macam analisis
parameter yang dapat digunakan, yaitu :
1. Parameter Z (Impedansi)
2. Parameter Y (Admitansi)
3. Parameter h&g (Hybrid)
4. Parameter ABCD (Transmisi)
Namun pada praktikum kali ini yang diperkenalkan adalah parameter Z dan
parameter Y.
1. Parameter Z
Parameter Z biasanya digunakan dalam sintesa filter, penganalisis
jaringan impedance matching, ataupun distribusi sistem tenaga. Rangkaian kutub
empat ada dengan sumber-sumber tegangan ataupun sumbersumber arus.
Gambar blok sederhana rangkaian kutub empat dengan parameter Z :
(a)
(b)
Gambar 5.2 (a) Rangkaian kutub empat dengan sumber tegangan (b) contoh
rangkaian kutub empat parameter z.
Adapun bentuk hubungan tegangan dalam parameter impedansi ‘z’ ini
(gambar b) adalah :
1= +
1= +
Untuk menentukan harga-harga dari parameter “z” ini dapat dilakukan
dengan mengkondisikan port 1 open circuit (I1 = 0) dan mengkondisikan port 2
open circuit(I2 = 0) secara bergantian.
48 Modul Laboratorium Rangkaian Listrik 2015
Modul Praktikum Laboratorium Rangkaian Listrik
Rangkaian Listrik Telkom University
2015/2016 Gedung N307
= =
= =
Z11 = impedansi port primer ketika port sekunder open circuit (OC)
Z22 = impedansi port sekunder ketika port primer open circuit (OC)
Z12 = Z21 = impedansi transfer dimana perbandingan tegangan di satu port
dibandingkanarus di port lain.
= =
= =
6. Prosedur Praktikum
Pengukuran Parameter Z
1. Berikan tegangan V2 = 5 volt dan biarkan V1 terbuka.
This image cannot currently be display ed.
I1 = 0.
1. Hubungkan ujung positif DC Power Supply dengan ujung positif multimeter. Berikan
tegangan sebesar 5 Volt (V2). Biarkan V1 terbuka.
2. Hubungkan ujung negatif DC Power Supply ke ground.
3. Hubungkan ujung negatif multimeter ke port nomor 6.
4. Hubungkan port nomor 2 dan 5 menggunakan jumper.
5. Hubungkan port nomor 6 dan 7 menggunakan jumper.
1. Hubungkan ujung positif DC Power Supply ke port nomor 8 dan ujung negatif DC
Power Supply ke ground. Berikan tegangan sebesar 5 Volt (V2). Biarkan V1 terbuka.
2. Hubungkan ujung negatif multimeter ke port nomor4 dan hubungkan ujung positif
multimeter ke port nomor 2.
3. Hubungkan port nomor 2 dan 5 menggunakan jumper.
4. Hubungkan port nomor 6 dan 7 menggunakan jumper.
5. Ukur V1 dan isikan pada tabel
I2 = 0.
1. Hubungkan ujung positif DC Power Supply ke positif multimeter dan ujung negatif
DC Power Supply ke port nomor 3. Berikan tegangan sebesar 5 Volt (V1). Biarkan
V2 terbuka
2. Hubungkan ujung negatif multimeter ke port nomor 2.
3. Hubungkan port nomor 2 dan 5 menggunakan jumper.
4. Hubungkan port nomor 6 dan 7 menggunakan jumper
5. Hubungkan port nomor 3 dan 4 menggunakan jumper
6. Ukur arus I1 dan isikan pada tabel data
1. Hubungkan ujung positif DC Power Supply ke port nomor 1 dan ujung negatif DC
Power Supply ke port nomor 3. Berikan tegangan sebesar 5 Volt (V1). Biarkan V2
terbuka.
2. Hubungkan ujung negatif multimeter ke port nomor 9 dan hubungkan ujung positif
multimeter ke port nomor 7.
3. Hubungkan nomor port 6 dan 7 menggunakan jumper.
V1 = 0.
1. Hubungkan ujung positif DC Power Supply ke port nomor 8 dan ujung negatif DC
Power Supply ke port nomor 10. Berikan tegangan sebesar 5 Volt (V2).
2. Hubungkan ujung negatif multimeter ke port nomor 2 dan hubungkan ujung positif
multimeter ke port nomor 4.
3. Hubungkan port nomor 2 dan 5 menggunakan jumper.
4. Hubungkan port nomor 6 dan 7 menggunakan jumper.
5. Ukur arus I1 dan isikan pada tabel data.
V2 = 0.
R1
220Ω
V1 R2 R3
5V 100Ω 4.7kΩ
1. Hubungkan ujung positif DC Power Supply ke port nomor 1 dan ujung negatif
DC Power Supply ke ground. Berikan tegangan sebesar 5 Volt (V2).
2. Hubungkan port nomor 2 dan 5 menggunakan jumper.
3. Hubungkan ujung negatif multimeter ke port nomor 7 dan hubungkan ujung
positif multimeter ke port nomor 9.
4. Hubungkan port nomor 6 dan 7 menggunakan jumper.
5. Hubungkan port nomor 2 dan 5 menggunakan jumper.
6. Ukur arus I2 dan isikan pada tabel data.
R1
220Ω
V1 R2 R3
5V 100Ω 4.7kΩ
MODUL VI
PENGENALAN DAN APLIKASI MULTISIM 11
1. Tujuan Praktikum
1. Mengenalkan software untuk menganalisa rangkaian listrik
2. Praktikan mampu menganalisa rangkaian sederhana menggunakan Multisim.
2. Komponen dan Alat Yang Digunakan
1. PC
2. Software NI Circuit Design Suite 11
3. Dasar Teori
Multisim adalah program simulasi yang digunakan untuk melakukan simulasi
cara kerja sebuah rangkaian elektronika.
Multisim dirancang untuk melakukan schematic, simulasi, dan mempersiapkan
untuk tahap lanjutan rangkaian, misalnya untuk merancang layout PCB untuk
merealisasikan rangkaian.
Dalam multisim dikenal dua tipe komponen, yaitu:
1. Komponen Virtual
Komponen virtual yang disediakan oleh multisim ini mempunya inilai yang dapat
diatur sesuai dengan kebutuhan dan dianggap mempunyai nilai yang ideal.
(misalnya :function generator, osiloskop, DC power supply,dll)
2. Komponen Real / Non Virtual
Komponen real yang disediakan oleh multisim ini mempunyai nilai yang tidak
dapat diubah dan memiliki sifat praktis seperti yang dimiliki oleh komponen
elektronika yang digunakan pada dunia nyata. (misalnya : resistor, kapasitor,
inductor, dll)
Memulai lembar kerja baru (Workspace)
1. Pastikan PC sudah terinstal Multisim & Ultiboard 11.
2. Klikstart pada taskbar, kemudian pilih All Program > National Instrument >
Circuit Design Suite 11.0 >Multisim 11.0 atau klik shortcut Multisim pada
dekstop.
3. Tampilan sirkuit multisim sudah bisa digunakan atau tekan Ctrl + N untuk
memulai lembar kerja baru.
4. Setelah jendela Select a Component terbuka, pastikan textbox Database ada pada
pilihan Master Database.
5. Untuk memilih komponen, pilih pada textbox Group sesuai dengan komponen
yang dimaksud. Kemudian pilih kategori komponen pada pilihan Family. Pilih
komponen pada component lalu klik Ok.
6. Klik Close untuk menutup jendela component.
7. Untuk menghubungkan satu komponen dengan lainnya, ada tiga cara yang bisa
digunakan
1. Klik pada kaki komponen dan tarik sampai kaki komponen yang selanjutnya,
kemudian klik dobel.
2. Pilih Place > Wire
3. Ketik Ctrl + Q
4. Setelah semua komponen terhubung, letakkan titik ground sebagai simpul
referensi (node 0). Rangkaian tidak akan bisa di-Run apabila tidak ada titik
Ground.
5. Ketik Ctrl + W hingga muncul jendela Select a Component, pilih Group pada
Sources, Family pada POWER_SOURCES, dan Component pada GROUND.
6. Untuk mengubah nilai dari setiap komponen, klik ganda pada label value pada
komponen agar muncul kotak dialog sesuai nama komponen yang di-klik,
kemudian nilai dan properties komponen dapat diubah-ubah. Klik OK.
7. Setelah semua lengkap, tekan Save button atau ketik Ctrl+S pada keyboard untuk
menyimpan file anda.
Menjalankan program
1. Untuk menunjukkan hasil dari simulasi, anda membutuhkan virtual komponen
untuk menampilkan output simulasi.
2. Yaitu dengan cara menambahkan komponen output ke rangkaian, misal
oscilloscope, dengan cara memilih pallete di sebelah kanan, atau pilih tab
Simulate pilih Instrument>Osciloscope.
3. Hubungkan oscilloscope tersebut ke titik ukur selayaknya praktikum dalam
keadaan nyata, kemudian klik tombol play atau pilih tab Simulate
pilih Run, atau dengan menekan F5 pada keyboard.
4. Kemudian klik ganda pada icon oscilloscope, maka akan muncul tampilan grafis
osciloscop beserta pengaturan-pengaturannya yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.
5. Hasil simulasi juga bisa ditampilkan dengan bantuan Analysisyaitu dengan cara
memilih tab Simulate>Analysis>DC Sweep (contoh). Kemudian isikan data-data
yang diperlukan sesuai kebutuhan. Klik Simulate. Maka akan muncul gambar
grafik rangkaian yang diinginkan.
6. Prosedur Praktikum
1. Analisis DC
1. Nilai
Buatlah rangkaian berikut pada lembar kerja skematik
R3 R1 R2
V1 R5 I1
9V 500Ω 1A
R4
5kΩ
XMM1
5. Klik ikon Run, maka akan tampil hasil pengukuran seperti dibawah ini .
6. Coba dengan cara yang sama namun untuk menghitung IR2, namun
pemasangan probe multimeter harus secara seri dengan R2 dan pada dialog
box aktifkan icon A (amperemeter).
7. Lanjutkan pengukuran tegangan dan arus untuk R1.
8. Grafik
Buat rangkaian berikut pada lembar kerja skematik
1. Dari tab Simulate, pilih Analyses, pilih DC Sweep. Akan muncul kotak dialog DC
Sweep Anaysis, pada tab Analysis Parameter isikan Source dengan v1 (sumber
tegangan dalam rangkaian disesuaikan dengan label komponen yang digunakan dalam
rangkaian) Isikan Start value dengan -1, Stop value dengan 1, dan Increament dengan
0.5 (disesuaikan dengan kebutuhan analisis).
2. Untuk mengetahui nilai arus yang mengalir pada setiap komponen atau sumber, nilai
tegangan pada setiap node, dan daya disipasi pada setiap komponen atau sumber, pilih
tab Output (masih pada kotak dialog DC Sweep Analysis), pilih variable yang ingin
diukur di kotak sebelah kiri, klik Add.
3. Jika variable yang kita inginkan tidak ada, misalnya I pada R1, pilih Add device/model
parameter. Akan muncul kotak dialog :
7. Analisis AC
Buatlah rangkaian berikut pada lembar kerja schematic :
Langkah-langkah:
1. Klik ganda pada sumber AC untuk mengubah property dari sumber. Set AC Analysis
Magnitude = 1 Volt dan AC Analysis Phase = 0.
2. Tambahkan spectrum analyzer. Hubungkan node Adengan IN pada spectrum analyzer
danujung T dengan titik ground.
3. Pilih Run dari menu multisim.
4. Jika skematik benar, maka akan muncul probe window seperti berikut ketika diklik
ganda pada spectrum analyzer.
6. Analisis Transient
Buatlah rangkaian berikut pada lembar kerja schematic :
1. Rangkaian RL
Cari respon untuk I(R1) dan V(1)-V(2) untuk nilai komponen diatas.