Tahun 2019
Direktur
KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA BUNDA ALIYAH
NOMOR: 056/SK-DIR/RSIA-BA/II/2019
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : Keputusan direktur RSIA Bunda Aliyah tentang Panduan Sistem Pencatatan
dan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
Kedua : Panduan ini menjadi acuan bagi rumah sakit untuk melaksanakan Panduan
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
ditemukan kesalahan dan kekeliruan, maka akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Depok
Pada tanggal : 1 Februari 2019
Direktur
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatnya Panduan Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien dan Ketidaksesuaian Pelayanan dapat selesai
tepat pada waktunya. Mengingat keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan yang prioritas dari
pasien, maka harus diterapkan disemua unit pelayanan di rumah sakit sehingga tidak terjadi insiden
keselamatan pasien.
Panduan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien dan Ketidaksesuaian
Pelayanan disusun sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit
sebagaimana telah ditetapkan dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit. Selain itu pandiuan ini juga
dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan program keselamatan pasien di rumah sakit.
Panduan ini akan dievaluasi kembali dan akan dilakukan perbaikan bila ditemukan hal-hal yang tidak
sesuai dengan kondisi rumah sakit.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Tim Penyusun
yang dengan segala upaya telah berhadil menyusun pedoman ini yang merupakan kerjasama dari
berbagai pihak di lingkungan RSIA Bunda Aliyah.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KEPUTUSAN DIREKTUR
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
BAB I DEFINISI
1
A. Pengertian
3
B. Tujuan
BAB II. RUANG LINGKUP 2
A. Tugas dan Tanggung Jawab 3
B. Ruang Lingkup
BAB III. TATA LAKSANA 5
A. Tata Cara 5
B. Tata Laksana Untuk Pasien Rawat Jalan
6
BAB IV. DOKUMENTASI
ii
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA BUNDA ALIYAH
TANGGAL : 1 Februari 2019
NOMOR : 056/SK-DIR/RSIA-BA/II/2019
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan di Rumah Sakit maka
pelaksanaan kegiatan keselamatan pasien di rumah sakit sangatlah penting. Melalui kegiatan ini di
harapkan terjadi penekanan/penurunan insiden sehingga dapat lebih meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap rumah sakit di Indonesia.
Program keselamatan pasien merupakan never ending proses, karena itu diperlukan budaya termasuk
motivasi yang cukup tinggi untuk bersedia melaksanakan program keselmatan pasien secara
berkesinambungan dan berkelanjutan.
Salah satu peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah melakukan pencatatan dan pelaporan
semua kejadian yang terkait dengan keselamatan pasien (Kejadian Nyaris Cidera, Kejadian Tidak
Cidera, Kejadian Tidak Diharapkan, Kondisi Potensial Cidera, dan Kejadian Sentinel) pada formulir
yang sudah disedianakan oleh rumah sakit. Agar terdapat keseragaman pada sistem pencatatan dan
pelaporan insiden, seluruh staf RS harus mengikuti standar pencatatan dan pelaporan IKP yang
berdasarkan KKPRS-PERSI.
BAB II
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
A. Tujuan Pelaporan Insiden
Tujuan Umum
Menurunnya keselamatan pasien dan meningkatnya mutu pelayanan dan kesehatan
pasien.
Tujuan Khusus
1. RS (Internal)
Terlaksananya system pelaporan dan pencatatan insiden keselamatan pasien di
RS.
Dikletahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar
masalah.
Didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada
pasien.
2. KKP-RS (Eksternal)
Diperolehnya data/peta nasional angka insiden keselamatan
pasien.
Diperolehnya pembelajaran untuk meningkatkan mutu pelayanan
dan keselamatan pasien bagi RS lain.
Ditetapknnya langkah-langkah praktis keselamatan pasein untuk
RS di Indonesia.
Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisis kuantitatif untuk menentukan derajat risiko
suatu insiden berdasarkan Dampak dan Probabilitasinya.
I. Grading Insiden Keselamatan Pasien
a. Probabilitas/ Frekuensi/ Likelihood
Penilaian tingkat probabilitas/ frekuensi risiko adalah seberapa seringnya insiden tersebut
terjadi (tabel. 1)
b. Dampak (Consequences)
Penilaian dampak/akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibat yang di alami pasien mulai
dari tidak ada cidera sampai dengan meninggal (tabel.2),
b. Bands Risiko
Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu : biru, hijau,
kuning, dan merah. Warna bands akan menetukan investigasi yang akan di lakukan.
Bands Biru dan Hijau : Investigasi sederhana
Bands Kuning dan Merah : Investigasi komprehensif/ RCA
Warna Bands: Hasil pertemuan dari nilai dampak yang di urut ke bawah dan nilai
probabilitas yang di urut ke samping kanan.
TABEL 3. RISK GRADING MATRIX / MATRIKS PENILAIAN RISIKO IKP
Potencial Concequences/Potensi Dampak
Frekuensi/Likelihood Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
(1) (2) (3) (4) (5)
Sangat Sering Terjadi
(Tiap minggu/bulan) Moderate Moderate High Extreme Extreme
(5)
Sering terjadi
(beberapa x /tahun) Moderate Moderate High Extreme Extreme
(4)
Mungkin terjadi
(1-2 x/tahun)
Low Moderate High Extreme Extreme
(3)
Jarang terjadi
(2-5 tahun/x) Low Low Moderate High Extreme
(2)
Sangat jarang sekali
(>5 thn/x) Low Low Moderate High Extreme
(1)
Contoh
Pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal, kejadian seperti ini di RS X terjadi pada 2 tahun yang
lalu:
Nilai dampak : 5 (katastropik) karena pasien meninggal.
Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena pernah terjadi 2 tahun
yang lalu.
Skoring risiko : 5x3= 15
Warna Bands : merah (ekstrim)
Skoring warna bands akan menentukan rangking prioritas risiko dan cara investigasi lebih lanjut
yaitu:
1 2 3 4 5
Deskriptor Rare/ Jarang Unlikely/ Possible/ Sering Almost Certain/
Likely/ Sangat
terjadi Mungkin terjadi Terjadi Sangat jarang sekali
Sering Terjadi
A. Di Rumah Sakit
Pengukuran insiden keselamatan pasien (insiden) dilaksanakan secara swanilai (self
assessment)
Penilaian dilaksanakan setiap hari yang dikompilasi secara bulanan
Hasil penilaian dijadikan sebagai bahan rapat bulanan oleh Direktur RS
Analisa yang dilakukan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah kebutuhan
dari setiap bagian/ instalasi terpenuhi.
B. Di Provinsi
Dinas Kesehatan Provinsi dan PERSI Daerah melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit wilayah kerjanya.
C. Di Pusat
1. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan Keselamatan Pasien Rumah Sakit di rumah sakit-rumah sakit
2. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan minimal satu tahun sekali.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1. Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP). Komite Keselamatan Pasien Rumah
Sakit (KKP-RS). Edisi 2. Jakarta, 2008
2. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Departeman Kesehatan RI. Edisi 2.
Jakarta, 2008.
3. Sistem Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien. Dr. Arjanty W. Daud, MARS (Ketua IMRK).
Lampiran 1
LEMBAR KRONOLOGIS KEJADIAN
Nama Pembuat :
Unit Kerja / Jabatan :
Tanda Tangan :
Lampiran 2.
FORMULIR LAPORAN INSIDEN INTERNAL DI RS
RSIA BUNDA ALIYAH
LAPORAN INSIDEN
(INTERNAL)
I. DATA PASIEN
Nama : ……………………………………………………………………...
No MR : …………………………… Ruangan : ……………………………
Umur * : 0-1 bulan > 1 bulan – 1 tahun
> 1 tahun – 5 tahun > 5 tahun – 15 tahun
> 15 tahun – 30 tahun > 30 tahun – 65 tahun
> 65 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
Penanggung biaya pasien:
Pribadi Asuransi Swasta
Pemerintah Perusahaan
BPJS Lain-lain
Tangggal Masuk RS : ……………………………… Jam …………………………….
II. RINCIAN KEJADIAN
1. Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal : ………………………… Jam ……………………….
2. Insiden : ………………………………………………………………
3. Kronologis Insiden :
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
4. Jenis Insiden * :
Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss)
Kejadian Tidak diharapkan / KTD (Adverse Event)
Kejadian Sentinel (Sentinel Event)
5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden *
Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya
Pasien
Keluarga / Pendamping Pasien
Pengunjung
Lain-lain …………………………………….………..……………… (sebutkan)
6. Insiden terjadi pada * :
Pasien
Lain-lain ……………………………………………………………… (sebutkan)
Mis : Karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga pasien, lapor ke K3 RS
7. Insiden menyangkut pasien
Pasien rawat inap
Pasien rawat jalan
Pasien UGD
Lain-lain ……………………………………………………………….(sebutkan)
8. Tempat Insiden
Lokasi kejadian ………………………………………………………… (sebutkan)
(Tempat pasien berada)
9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit / spesialisasi)
Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya
Anak dan Subspesialisasinya
Bedah dan Subspesialisasinya
Obstetri Ginekologi dan Subspesialisasinya
THT dan Subspesialisasinya
Mata dan Subspesialisasinya
Saraf dan Subspesialisasinya
Anestesi dan Subspesialisasinya
Kulit & kelamin dan Subspesialisasinya
Jantung dan Subspesialisasinya
Paru dan Subspesialisasinya
Jiwa dan Subspesialisasinya
Lokasi kejadian ………………………………...................……………… (sebutkan)
10. Unit terkait yang menyebabkan insien
Unit kerja penyebab …………………………....................……………… (sebutkan)
Lampiran 3.
LAPORAN KETIDAKSESUAIAN (NON CONFORMITY
REPORT/NCR)
MASALAH/RISIKO
Telah ditemukan ketidak-sesuaian pelayanan yang berhubungan dengan salah satu atau beberapa
unsur di bawah ini (beri tanda “V”) :
Grade masalah/risiko dan tindak lanjut penyelesaian (beri tanda √) (pilih A/B ):
Jika disetujui, buat tindak lanjut dengan Investigasi Sederhana, RCA atau FMEA; lampirkan dalam
dokumen ini sebagai bukti.
Hasil verifikasi:
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
Rekomendasi:
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
Lampiran 4.
FORM LAPORAN INVESTIGASI SEDERHANA