Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSUP H.

ADAM MALIK
NOMOR : UK.01.18/I.37/ /2015
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN RADIOLOGI DI RSUP H. ADAM MALIK
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DIREKTUR UTAMA RSUP H. ADAM MALIK

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di RSUP H. Adam Malik,
maka diperlukan penyelenggaraan Pelayanan Radiologi yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Radiologi di RSUP H. Adam Malik dapat terlaksana
dengan baik, maka dipandang perlu disusun kebijakan sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pelayanan Radiologi di RSUP H. Adam Malik;
c. bahwa berdasarkan butir a dan b , perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Utama RSUP H. Adam Malik.

Mengingat : 1. Undang- Undang Nomor : 29 tahun 2009 tentang Praktik Kedokteran;


2. Undang-Undang Nomor : 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
4. Peraturan Menkes RI Nomor : 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1014 /Menkes/Per/III/2008 tentang Standar
Pelayanan Radiologi Diagnostik
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1333 Tahun 1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 244/MENKES/PER/III/2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja RSUP H. Adam Malik Medan.
8. Undang-undang Nomor: 10 tahun 1997 tentang ketenaganukliran
9. Undang-undang Nomor: 33 tahun 2007 tentang keselamatan dan kesehatan
terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion dan Keamanan umber Radioaktif
10. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber
Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir.
11. Peraturan BAPETEN No. 07 Tahun 2007 tentng keamanan Sumber Radio Aktif
12. SK Kepala BAPETEN No. 01/KA-BAPETEN/V-99 tentang ketentuan
keselamatan kerja terhadap radiasi
13. SK BAPETEN No. 02-P/Ka BAPETEN/I-03 tentang sistem pelayanan Dosis
Eksternal Perorangan
14. Peraturan pemerintah No. 26 Tahun 2002 Tentang Keselamatan Pengangkutan
Zat Radioaktif
15. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2002 Tentang Pengelolaan Limbah
Radioaktif
16. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 008/Menkes/SK/I/2009 Tentang
Standar Pelayanan Kedokteran Nuklir di Sarana Pelayanan Kesehatan
17. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1427/Menkes/SK/XII/2006 Tentang
Standar Pelayanan Radioterapi
MEMUTUSKAN
Menetapkan :

KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA TENTANG KEBIJAKAN


PELAYANAN RADIOLOGI DI RSUP H. ADAM MALIK
KEDUA : Pelayanan Radiologi terdiri dari : Pelayanan Radiodiagnostik, Radiotherapy dan
Kedokteran Nuklir;
KETIGA : Kebijakan pelayanan Radiologi di RSUP H. Adam Malik Medan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini;
KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan Radiologi dilaksanakan
oleh Direktur Medik dan Keperawatan RSUP H. Adam Malik;
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : Februari 2015
Direktur Utama,

Dr. dr. Yusirwan SpB, SpBA (K), MARS


NIP .19621122 198903 1 001
Lampiran Keputusan Direktur Utama RSUP H. Adam Malik
Nomor : UK.01.18/I.37/ /2015
Tanggal : Februari 2015
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KEBIJAKAN PELAYANAN RADIOLOGI
DI RSUP H. ADAM MALIK

I. Pengertian Radiologi :
Pelayanan Radiologi adalah Pelayanan Penunjang Medis yang menggunakan radiasi pengion
dan non pengion untuk kepentingan diagnostik dan terapi.
Pelayanan Radiologi dibagi menjadi 3:
1. Pelayanan Radio Diagnostik terdiri dari
a. Pelayanan Radiologi konvensional dengan dan tanpa kontras
b. Imaging Diagnostik (USG, MRI)
c. Intervensional Radiologi.
d. CT-Scan
2. Pelayanan Radioterapi terdiri dari:
a. External Terapi (Linac)
b. Brachiterapi
3. Pelayanan Kedokteran Nuklir terdiri dari:
a. Pelayanan In-vivo
b. Pelayanan In-vitro

II. Tujuan :
1. Menegakkan Diagnosa dilakukan di radiodiagnostik
2. Tindakan terapi dilakukan di unit radioterapi.
3. Tindakan diagnostik dan terapi dilakukan di unit kedokteran nuklir
4. Tindakan diagnostik dan terapi dilakukan di unit intervensional radiologi

III. Kebijakan :
1. Pelayanan Radiologi dilaksanakan atas indikasi dan atas permintaan tertulis dari Dokter
Pengirim (DPJP).
2. Registrasi Pasien Radiologi pada hari kerja:
a. Hari Senin s/d Kamis : pukul 07.45 – 12.00 WIB
: pukul 13.00 – 15.00 WIB
: istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB
b. Hari Jumat : pukul 07.45 – 11.30 WIB
: pukul 13.30 – 15.00 WIB
: istirahat pukul 11.30 – 13.30 WIB
c. Pelayanan Pasien Emergency/CITO termasuk ICU/ICCU untuk pemeriksaan Radiologi
Diagnostik terbuka 24 jam.
3. Semua Pelayanan Radiologi harus diinput melalui komputer SIRS Rumah Sakit.
4. Pemeriksaan Radiologi Diagnostik menggunakan kontras media termasuk pemeriksaan
fluoroskopi dilakukan oleh dokter spesialis Radiologi.
5. Pemeriksaan Radiologi Diagnostik tanpa kontras media dilakukan oleh Radiografer sesuai
dengan kompetensi.
6. Pemberian kontras media secara intravena/Oral/Anal dilakukan oleh dokter spesialis radiologi
dan dapat didelegasikan kepada Dokter PPDS sesuai kompetensi, Perawat, bidan disertai
Inform consent.
7. Ekspertise Foto dilakukan oleh dokter spesialis Radiologi yang kompeten.
8. Pemeriksaan Radiologi konvensional tanpa Ekspertise dokter spesialis selesai < 90 menit
setelah pemeriksaan dilakukan.
9. Pemeriksaan Radiologi konvensional dengan Ekspertise dokter spesialis selesai < 180 menit
setelah pemeriksaan dilakukan.
10. Pemeriksaan yang dilakukan diluar Radiologi ( X-Ray C Arm, X-Ray Mobile dll ) terlebih
dahulu harus dikoordinasikan dengan bagian pendaftaran dan petugas yang bertanggung
jawab diinstalasi radiologi.
11. Setiap petugas yang bekerja diarea radiasi wajib mengenakan TLD Badge untuk mengetahui
dosis radiasi yang di terima.
12. Dokter spesialis yang melakukan tindakan radiologi, Radiografer, PPDS, Perawat, Keluarga
Pasien yang berada dekat dengan sumber radiasi wajib mengenakan Apron body, Apron Neck
dan peralatan pelindung lainnya.
13. Semua peralatan radiologi diagnostik, radioterapi, kedokteran nuklir wajib dikalibrasi secara
rutin dan mempunyai izin pemanfaatan dari BAPETEN ( Badan Pengawas Tenaga Nuklir )
sebelum alat dimanfaatkan.
14. Pemeliharaan dan perawatan peralatan radiologi ( Radiodiagnostik, radioterapi, kedokteran
nuklir ) harus dilakukan secara rutin oleh teknisi yang kompeten.
15. Penanganan limbah di radiodiagnostik, radioterapi, dan kedokteran nuklir harus berkoordinasi
dengan instalasi Kesling dan Instansi lain yang terkait.
16. Limbah di unit radio diagnostik ( developer dan fixer ) dibuang ke IPAL setelah berkoordinasi
dengan instalasi Kesling.
17. Limbah radioaktif energi tinggi ( Ir-192 di Brachiterapi ) dikembalikan kenegara asal.
18. Limbah radioaktif kedokteran nuklir yang berenergi rendah dalam bentuk padat dapat
disimpan beberapa waktu sampai energi radiasinya mencapai tingkat clearens ( aman ) setelah
dilakukan pengukuran oleh petugas proteksi radiasi apabila dinyatakan clearens maka limbah
tersebut menjadi limbah biasa, penanganannya sebagaimana limbah lainnya.
19. Limbah radioaktif kedokteran nuklir yang berenergi rendah dalam bentuk cair dibuang
kesaluran pembuangan limbah ( safety tank )
20. Limbah radioaktif kedokteran nuklir berenergi sedang ( generator ) dikembalikan ke PT.
INUKI ( Industri Nuklir Indonesia )

Direktur Utama,

Dr. dr. Yusirwan SpB, SpBA (K), MARS


NIP 19621122 198903 1 001

Anda mungkin juga menyukai