ADAM MALIK
NOMOR : UK.01.18/I.37/ /2015
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN RADIOLOGI DI RSUP H. ADAM MALIK
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DIREKTUR UTAMA RSUP H. ADAM MALIK
Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di RSUP H. Adam Malik,
maka diperlukan penyelenggaraan Pelayanan Radiologi yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Radiologi di RSUP H. Adam Malik dapat terlaksana
dengan baik, maka dipandang perlu disusun kebijakan sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pelayanan Radiologi di RSUP H. Adam Malik;
c. bahwa berdasarkan butir a dan b , perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Utama RSUP H. Adam Malik.
Ditetapkan di : Medan
Pada tanggal : Februari 2015
Direktur Utama,
I. Pengertian Radiologi :
Pelayanan Radiologi adalah Pelayanan Penunjang Medis yang menggunakan radiasi pengion
dan non pengion untuk kepentingan diagnostik dan terapi.
Pelayanan Radiologi dibagi menjadi 3:
1. Pelayanan Radio Diagnostik terdiri dari
a. Pelayanan Radiologi konvensional dengan dan tanpa kontras
b. Imaging Diagnostik (USG, MRI)
c. Intervensional Radiologi.
d. CT-Scan
2. Pelayanan Radioterapi terdiri dari:
a. External Terapi (Linac)
b. Brachiterapi
3. Pelayanan Kedokteran Nuklir terdiri dari:
a. Pelayanan In-vivo
b. Pelayanan In-vitro
II. Tujuan :
1. Menegakkan Diagnosa dilakukan di radiodiagnostik
2. Tindakan terapi dilakukan di unit radioterapi.
3. Tindakan diagnostik dan terapi dilakukan di unit kedokteran nuklir
4. Tindakan diagnostik dan terapi dilakukan di unit intervensional radiologi
III. Kebijakan :
1. Pelayanan Radiologi dilaksanakan atas indikasi dan atas permintaan tertulis dari Dokter
Pengirim (DPJP).
2. Registrasi Pasien Radiologi pada hari kerja:
a. Hari Senin s/d Kamis : pukul 07.45 – 12.00 WIB
: pukul 13.00 – 15.00 WIB
: istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB
b. Hari Jumat : pukul 07.45 – 11.30 WIB
: pukul 13.30 – 15.00 WIB
: istirahat pukul 11.30 – 13.30 WIB
c. Pelayanan Pasien Emergency/CITO termasuk ICU/ICCU untuk pemeriksaan Radiologi
Diagnostik terbuka 24 jam.
3. Semua Pelayanan Radiologi harus diinput melalui komputer SIRS Rumah Sakit.
4. Pemeriksaan Radiologi Diagnostik menggunakan kontras media termasuk pemeriksaan
fluoroskopi dilakukan oleh dokter spesialis Radiologi.
5. Pemeriksaan Radiologi Diagnostik tanpa kontras media dilakukan oleh Radiografer sesuai
dengan kompetensi.
6. Pemberian kontras media secara intravena/Oral/Anal dilakukan oleh dokter spesialis radiologi
dan dapat didelegasikan kepada Dokter PPDS sesuai kompetensi, Perawat, bidan disertai
Inform consent.
7. Ekspertise Foto dilakukan oleh dokter spesialis Radiologi yang kompeten.
8. Pemeriksaan Radiologi konvensional tanpa Ekspertise dokter spesialis selesai < 90 menit
setelah pemeriksaan dilakukan.
9. Pemeriksaan Radiologi konvensional dengan Ekspertise dokter spesialis selesai < 180 menit
setelah pemeriksaan dilakukan.
10. Pemeriksaan yang dilakukan diluar Radiologi ( X-Ray C Arm, X-Ray Mobile dll ) terlebih
dahulu harus dikoordinasikan dengan bagian pendaftaran dan petugas yang bertanggung
jawab diinstalasi radiologi.
11. Setiap petugas yang bekerja diarea radiasi wajib mengenakan TLD Badge untuk mengetahui
dosis radiasi yang di terima.
12. Dokter spesialis yang melakukan tindakan radiologi, Radiografer, PPDS, Perawat, Keluarga
Pasien yang berada dekat dengan sumber radiasi wajib mengenakan Apron body, Apron Neck
dan peralatan pelindung lainnya.
13. Semua peralatan radiologi diagnostik, radioterapi, kedokteran nuklir wajib dikalibrasi secara
rutin dan mempunyai izin pemanfaatan dari BAPETEN ( Badan Pengawas Tenaga Nuklir )
sebelum alat dimanfaatkan.
14. Pemeliharaan dan perawatan peralatan radiologi ( Radiodiagnostik, radioterapi, kedokteran
nuklir ) harus dilakukan secara rutin oleh teknisi yang kompeten.
15. Penanganan limbah di radiodiagnostik, radioterapi, dan kedokteran nuklir harus berkoordinasi
dengan instalasi Kesling dan Instansi lain yang terkait.
16. Limbah di unit radio diagnostik ( developer dan fixer ) dibuang ke IPAL setelah berkoordinasi
dengan instalasi Kesling.
17. Limbah radioaktif energi tinggi ( Ir-192 di Brachiterapi ) dikembalikan kenegara asal.
18. Limbah radioaktif kedokteran nuklir yang berenergi rendah dalam bentuk padat dapat
disimpan beberapa waktu sampai energi radiasinya mencapai tingkat clearens ( aman ) setelah
dilakukan pengukuran oleh petugas proteksi radiasi apabila dinyatakan clearens maka limbah
tersebut menjadi limbah biasa, penanganannya sebagaimana limbah lainnya.
19. Limbah radioaktif kedokteran nuklir yang berenergi rendah dalam bentuk cair dibuang
kesaluran pembuangan limbah ( safety tank )
20. Limbah radioaktif kedokteran nuklir berenergi sedang ( generator ) dikembalikan ke PT.
INUKI ( Industri Nuklir Indonesia )
Direktur Utama,