Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

MIKROTEKNIK

“PREPARASI SMEAR
(APUS/HALUS)”

Disusun oleh :
Nama : EGI SETIANINGRUM
NIM : K4316023
Kelas :C
Kelompok :9

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
LAPORAN RESMI MIKROTEKNIK

I. JUDUL : Preparasi Smear (Apus/Halus)

II. TUJUAN : Membuat sediaan Smear dari berbagai bahan (darah,


jaringan rongga pipi, dan bakteri gram)

III. ALAT & BAHAN


Alat : Bahan :
- Jarum frankle - jaringan darah manusia
- Staining jar - giemsa
- Object glass - alkohol 70%
- Pipet tetes - methanol
- Mikroskop - sampel bakteri
- Kapas - methylene blue
- Tusuk gigi - larutan gentian violet
- Ose - larutan iodin
- Bunsen - alkohol
- Korek api - safranin, air

IV. SKEMA LANGKAH KERJA


A. SMEAR DARAH
1. Pengambilan darah Probandus
Merileksasikan lengan dengan cara mengayun-ayunkan lengan ,
kemudian memegang salah satu jari yang akan diambil darahnya,
memberi tekanan pada jari dan mengambil darah dengan posisi jarum
tegak lurus jari tangan.
2. Pembuatan sediaan apus darah
1. Menyiapkan dua object glass
2. Meletakkan setetes darah yang berasal dari ujung jari probandus
pada ujung object glass pertama
3. Mengambil onject glass kedua, sentuhkan salah satu ujungnya
pada object glass pertama disebelah kiri tetesan darah tadi
sehingga kedua objek glass itu membentuk sudut 45 derajat ke
kanan
4. Menggerakkan object glass kedua ke kanan sehingga tetesan
darah berada disudut antara kedua object glass dan membentuk
garis yang tipis.
5. Membiarkan preparat kering dan siap diwarnai (Humanson,
1966)

3. Pewarnaan preparat apus


1. Preparat apus yang telah kering difiksir dengan menggunakan
methanol selama 10 menit
2. Preparat apus ditetesi dengan menggunakan larutan giemsa (9-10
tetes) dan biarkan selama 3-5 menit

3. Preparat apus dicuci dalam air mengalir lalu keringkan dalam


suhu ruang

B. SMEAR EPITEL RONGGA PIPI


1. Menorehkan atau keruklah secara berlahan bagian dalam pipi dari
dalam rongga mulut dengan menggunakan ujung tumpul tusuk gigi
hingga memperoleh lapisan sendinya
2. Meneteskan sedikit air dengan pipet tetes di atas kaca object, lalu
menyebarkan lendir pada ujung tusuk gigi dan mengaduk dengan
tetesan air tadi, agar sel-selnya tidak mengelompok
3. Menutup dengan kaca penutup atau cover glass
4. Mengisap air berlebihan dengan kertas isap melalui tepi cover glass
5. Meneteskan methylene blue dengan hati-hati pada pinggir cover glass
dan menempelkan kertas isap pada pinggir cover glass berlawanan
agar methylene blue cepat merata
6. Mengamati di bawah mikroskop
C. SMEAR BAKTERI
1. Pembuatan Preparat
a. Membersihakan object glass
b. Pada bagian ujung object glass diberi tanda sebaiknya disebelah
permukaan yang tidak dicat
c. Membuat goresan tipis dari biakan bakteri menggunakan ose
pada permukaan yang telah dibersihkan
d. Mengeringkan goresan dengan cara menyentuhkan permukaan
kaca object tiga kali berturut-turut pada ujung api Bunsen
e. Setelah dingin siap untuk dicat
2. Pewarnaan Bakteri Gram
a. Menggenangi preparat yang sudah jadi dengan zat warna gentian
violet selama 2-5 menit
b. Membuang zat sisa
c. Menggenangi preparat dengan larutan iodium selama 30 detik- 1
menit
d. Membuang sisa cat
e. Mendecolorisasi preparat dengan alcohol atau aseton sape warna
ungu pada preparat meudar
f. Mencuci dengan air mengalir
g. Menggenangi preparat dengan larutan safranin selama 2-5menit
h. Mencuci dengan air mengalir
i. Mengamati dibawah mikroskop

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. DATA PENGAMATAN

Hasil Pengamatan Keterangan

Preparat Apusan Darah

1. Leukosit(sel darah
putih)
2. Eritrosit (sel darah
merah)

(Perbesaran 10X) 2
1
Preparat Mukosa Mulut

1. Inti sel
2. Sitoplasma

PERBESARAN 10x10 1

Preparat Bakteri Gram Negative


1. Bakteri gram negative
menunjukkan warna
merah atau merah
muda setelah
ditambahkan gentian
violet.
2. Sisa warna safranin
2 1

Preparat Bakteri Gram Positif


1. Bakteri gram positif
akan berwarna biru
2. Sisa zat warna

B. PEMBAHASAN

Preparat Apusan Darah


Eritrosit Leukosit

Analisis
 Teknik handling yang digunakan dalam membuat preparat tersebut
adalah teknik Smear atau teknik apus/ ulas. Teknik ini dilakukan
dengan cara mengoleskan bahan secara tipis agar saat dilakukan
pengamatan hasil yang diharapkan dapat tercapai.
 Teknik smear yang dilakukan pada pembuatan preparasi darah
dilakukan dengan jalan mengoles atau membuat selaput (film) dari
substansi yang berupa cairan jaringan diatas benda yang bersih dan
bebas lemak untuk selanjutnya difiksasi , diwarnai, dan ditutup
dengan gelas penutup.
 Alasan penggunaan teknik Smear
Dalam pembuatan preparasi darah, metode yang tepat digunakan
adalah teknik smear atau apus/ulas. Karena sifat dari darah adalah
cair, sedangkan dalam pengamatan dibawah mikroskop
membutuhkan preparat yang tipis agar terlihat dengan jelas. Oleh
karena itu agar darah dapat dilihat dengan jelas adalah membuatnya
tipis yaitu dengan di ulas dengan teknik smear.
 Alasan penggunaan kemikalia
Terdapat beberapa kemikalia yang digunakan dalam pembuatan
preparasi Smear darah yaitu:
a. Alcohol 70% digunakan untuk antiseptic, yaitu menyeterilkan
alat yang akan digunakan. juga membersihkan tangan sebelum
diambil darahnya.
b. Methanol digunakan untuk fiksasi preparat yang sudah berisi
apusan darah, hal ini dilakukan agar dapat mempertahankan
bentuk sel seperti dalam keadaan normal
c. Giemsa adalah zat pewarna yang digunakan untuk mewarnai inti
sel darah. Hal ini akan memudahkan dalam pengamatan, karena
eritrosit tidak memiliki sel inti sehingga tidak akan terwarnai,
sedangkan leukosit akan terwarnai karena memiliki inti.
 Kendala Selama Kegiatan Praktikum
Hasil dari pengamatan yang telah dilakukan pada preparat apus
darah yang dibuat menunjukkan bagian-bagian dari sel darah, yaitu
eritrosit (sel darah merah) dan leukosit atau sel darah putih. Namun,
meskipun sudah menunjukkan bagian-bagiannya preparat yang
dibuat masih terdapat kekurangan yaitu, apus darah kurang tipis
sehingga sel yang terlihat terlalu menumpuk dan kurang jelas. Hal ini
disebabkan karena praktikan kesulitan dalam membuat apusan yang
tipis dan rata. Selain itu pewarnaan juga kurang merata, sehingga
tidak terlalu jelas perbedaan antara leukosit dan eritrosit.

Preparat Apusan Darah

sitoplasma

Air
ludah

nukleus

Analisis
 Teknik handling yang digunakan dalam membuat preparat tersebut
adalah teknik Smear atau teknik apus/ ulas. Teknik ini dilakukan
dengan cara mengoleskan bahan secara tipis agar saat dilakukan
pengamatan hasil yang diharapkan dapat tercapai.
 Teknik smear yang dilakukan pada pembuatan preparasi mukosa
mulut dilakukan dengan jalan mengoles atau membuat selaput (film)
dari substansi yang berupa cairan jaringan mukosa mulut diatas kaca
benda yang bersih dan bebas lemak untuk selanjutnya ditetesi air agar
tidak menggumpal dan dilakukan pewarnaan.
 Alasan penggunaan teknik Smear
Dalam pembuatan preparasi mukosa mulut, metode yang tepat
digunakan adalah teknik smear atau apus/ulas. Karena sifat dari
mukosa mulut adalah cair sampai berlendir, sedangkan dalam
pengamatan dibawah mikroskop membutuhkan preparat yang tipis
agar terlihat dengan jelas. Oleh karena itu agar mukosa mulut dapat
dilihat dengan jelas adalah membuatnya tipis yaitu dengan di ulas
dengan teknik smear.
 Alasan penggunaan kemikalia
Terdapat beberapa kemikalia yang digunakan dalam pembuatan
preparasi Smear mukosa mulut yaitu:
a. Air digunakan untuk menetesi mukosa mulut agar tidak
menggumpal dan agar mudah diratakan.
b. Methylen blue digunakan untuk mewarnai preparat agar
mudah membedakan antara inti sel dengan sitoplasma.
 Kendala Selama Kegiatan Praktikum
Hasil dari pengamatan yang telah dilakukan pada preparat apus
mukosa mulut yang dibuat menunjukkan bagian-bagian dari sel
mukosa mulut, yaitu sitoplasma yang didalmnya menganding nucleus
atau inti sel. Namun, meskipun sudah menunjukkan bagian-
bagiannya preparat yang dibuat masih terdapat kekurangan yaitu,
apus mukosa mulut kurang tipis sehingga sel yang terlihat terlalu
menumpuk dan kurang jelas. Hal ini disebabkan karena tidak
meneteskan air yang cukup setelah mengulas mukosa dari tusuk gigi
sehingga sel menumpuk dan masih ada sisa air ludah yang
menggumpal. Selain itu pewarnaan juga kurang merata, sehingga
tidak terlalu jelas perbedaan antara leukosit dan eritrosit. Juga ,
lampu kurang diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan warna
yang tidak jelas.

Preparat Bakteri Gram Negative

Bakteri
berwarna
merah

Sisa
safranin

Analisis
 Teknik handling yang digunakan dalam membuat preparat tersebut
adalah teknik Smear atau teknik apus/ ulas. Teknik ini dilakukan
dengan cara mengoleskan bahan secara tipis agar saat dilakukan
pengamatan hasil yang diharapkan dapat tercapai.
 Teknik smear yang dilakukan pada pembuatan preparasi bakteri gram
negative dilakukan dengan jalan mengoles atau membuat selaput
(film) dari substansi yang berupa cairan(media yang telah ditumbuhi
bakteri) diatas kaca benda yang bersih dan bebas lemak untuk
selanjutnya difiksasi bagian ujungnya dengan Bunsen, kemudian
dilakukan pewarnaan.
 Alasan penggunaan teknik Smear
Dalam pembuatan preparasi bakteri yang hidup dimedia cair metode
yang tepat digunakan adalah teknik smear atau apus/ulas. Karena
sifat dari media tempat hidup bakteri adalah air, sedangkan dalam
pengamatan dibawah mikroskop membutuhkan preparat yang tipis
agar terlihat dengan jelas. Oleh karena itu agar bakteri yang hidup
dalam media cair tersebut dapat dilihat dengan jelas adalah
membuatnya tipis yaitu dengan di ulas dengan teknik smear.
 Alasan penggunaan kemikalia
Terdapat beberapa kemikalia yang digunakan dalam pembuatan
preparasi Smear bakteri gram negative yaitu:
a. Gentian Violet, berfungsi untuk memberikan warna
mikroorganisme target. Pewarna ini bersifat basa sehingga
mampu berikatan dengan sel mikroorganisme yang bersifat asam,
dengan begitu sel mikroorganisme yang bersifat transparan akan
terlihat berwarna ungu.
b. Iodium , pewarna yang berfungsi untuk memfiksasi pewarna
primer yang diserap mikroorganisme target . hal ini dimaksudkan
untuk memperkuat pengikat warna oleh bakteri
c. Alcohol , merupakan solvan organic yang berfungsi untuk
membias atau melunturkan kelebihan zat warna pada sel bakteri .
pemberian alcohol pada pengecatan akan memberikan dua
kemungkinana yaitu :
- Mikroorganisme tetap berwarna kebiruan
- Bakteri menjadi tidak berwarna
d. Safranin, merupakan pewarna tandingan atau lawan yang
berfungsi untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan
warna setelah di decolorisasi dengan alcohol.
 Kendala Selama Kegiatan Praktikum
Hasil dari pengamatan yang telah dilakukan pada preparat bakteri gram
negative yang dibuat menunjukkan bagian koloni bakteri yang berwarna
merah, karena bakteri jenis ini tidak mampu mempertahankan zat warna
metil ungu pada pewarnaan sehingga akan berubah menjadi warna merah..
Namun, meskipun sudah menunjukkan bahwa preaparat tersebut adalah
bakteri gram negative dari warna yang dihasilkan namun masih terdapat zat
sisa safranin sehingga mengganggu estetika. Selain itu bakteri tidak
menunjukkan bagian-bagian yang terlihat, mungkin ada kesalahan dalam
melakukan fiksasi diatas Bunsen.
Preparat Bakteri Gram Positif

Sisa zat
waran Bakteri gram
positif
Analisis
 Teknik handling yang digunakan dalam membuat preparat tersebut
adalah teknik Smear atau teknik apus/ ulas. Teknik ini dilakukan
dengan cara mengoleskan bahan secara tipis agar saat dilakukan
pengamatan hasil yang diharapkan dapat tercapai.
 Teknik smear yang dilakukan pada pembuatan preparasi bakteri gram
positif dilakukan dengan jalan mengoles atau membuat selaput (film)
dari substansi yang berupa cairan(media yang telah ditumbuhi
bakteri) diatas kaca benda yang bersih dan bebas lemak untuk
selanjutnya difiksasi bagian ujungnya dengan Bunsen, kemudian
dilakukan pewarnaan.
 Alasan penggunaan teknik Smear
Dalam pembuatan preparasi bakteri yang hidup dimedia cair metode
yang tepat digunakan adalah teknik smear atau apus/ulas. Karena
sifat dari media tempat hidup bakteri adalah air, sedangkan dalam
pengamatan dibawah mikroskop membutuhkan preparat yang tipis
agar terlihat dengan jelas. Oleh karena itu agar bakteri yang hidup
dalam media cair tersebut dapat dilihat dengan jelas adalah
membuatnya tipis yaitu dengan di ulas dengan teknik smear.
 Alasan penggunaan kemikalia
Terdapat beberapa kemikalia yang digunakan dalam pembuatan
preparasi Smear bakteri gram positif yaitu:
e. Gentian Violet, berfungsi untuk memberikan warna
mikroorganisme target. Pewarna ini bersifat basa sehingga
mampu berikatan dengan sel mikroorganisme yang bersifat asam,
dengan begitu sel mikroorganisme yang bersifat transparan akan
terlihat berwarna ungu.
f. Iodium , pewarna yang berfungsi untuk memfiksasi pewarna
primer yang diserap mikroorganisme target . Hal ini dimaksudkan
untuk memperkuat pengikat warna oleh bakteri
g. Alcohol , merupakan solvan organic yang berfungsi untuk
membias atau melunturkan kelebihan zat warna pada sel bakteri .
pemberian alcohol pada pengecatan akan memberikan dua
kemungkinana yaitu :
- Mikroorganisme tetap berwarna kebiruan
- Bakteri menjadi tidak berwarna
h. Safranin, merupakan pewarna tandingan atau lawan yang
berfungsi untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan
warna setelah di decolorisasi dengan alcohol.
 Kendala Selama Kegiatan Praktikum
Hasil dari pengamatan yang telah dilakukan pada preparat bakteri gram
positif yang dibuat menunjukkan bagian koloni bakteri yang berwarna biru,
karena bakteri jenis ini akan mempertahankan zat warna metil ungu pada
pewarnaan sehingga akan berwarna ungu atau biru. Namun, meskipun sudah
menunjukkan bahwa preparat tersebut adalah bakteri gram positif dari warna
yang dihasilkan namun masih terdapat zat sisa safranin sehingga
mengganggu estetika. Selain itu bakteri tidak menunjukkan bagian-bagian
yang terlihat, mungkin ada kesalahan dalam melakukan fiksasi diatas
Bunsen.

VI. KESIMPULAN
 Praktikum kali ini adalah membuat berbagai sediaan preparasi apus darah,
mukosa mulut serta bakteri gram - / +. Teknik yang digunakan untuk membuat
preparat ini adalah dengan teknik Smear. Teknik smear adalah Teknik yang
dilakukan dengan cara mengoleskan bahan secara tipis agar saat dilakukan
pengamatan hasil yang diharapkan dapat tercapai.
 Berbagai preparasi yang dibuat pada praktikum kali ini adalah:
- Preparasi apus darah yang dibuat dengan Teknik smear yang dilakukan
dengan jalan mengoles atau membuat selaput (film) dari substansi yang
berupa cairan jaringan diatas benda yang bersih dan bebas lemak untuk
selanjutnya difiksasi , diwarnai, dan ditutup dengan gelas penutup. Sehingga
saat pengamatan terlihat bagian sel darah yaitu eritrosit dan leukosit.
- Preparasi apus mukosa mulut dengan Teknik smear yang dilakukan dengan
jalan mengoles atau membuat selaput (film) dari substansi yang berupa
cairan jaringan mukosa mulut diatas kaca benda yang bersih dan bebas
lemak untuk selanjutnya ditetesi air agar tidak menggumpal dan dilakukan
pewarnaan. Sehingga terlihat inti sel didalam sitoplasma.
- Preparasi apus bakteri gram negative dengan Teknik smear yang dilakukan
dengan jalan mengoles atau membuat selaput (film) dari substansi yang
berupa cairan(media yang telah ditumbuhi bakteri) diatas kaca benda yang
bersih dan bebas lemak untuk selanjutnya difiksasi bagian ujungnya dengan
Bunsen, kemudian dilakukan pewarnaan. Sehingga terlihat hasilnya bahwa
smear bakteri gram negative menunjukkan warna merah.
- Preparasi apus bakteri gram positif dengan Teknik smear yang dilakukan
dengan jalan mengoles atau membuat selaput (film) dari substansi yang
berupa cairan(media yang telah ditumbuhi bakteri) diatas kaca benda yang
bersih dan bebas lemak untuk selanjutnya difiksasi bagian ujungnya dengan
Bunsen, kemudian dilakukan pewarnaan sehingga terlihat bahwa bakteri
gram positif mampu mempertahankan warna ungu atau biru.
(Lestari & Ardiningsih, 2016),
VII. DAFTAR PUSTAKA

Lestari, Y., & Ardiningsih, P. (2016). AKTIVITAS ANTIBAKTERI GRAM


POSITIF DAN NEGATIF DARI EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN
NIPAH ( Nypa fruticans Wurmb .), 5(4).
Malm, L. (2016). Responses of Resistance and Capacitance Vessels in
Feline Nasal Mucosa to Vasoactive Agents. Acta Oto-Laryngologica,
6489(April), 90–97.

Renos Yunus , Andi Hairil Alimuddin , Puji Ardiningsih. (2014). UJI


AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH TAMPOI
(Baccaurea macrocarpa) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus. JKK, tahun 2014, volume 3 (3), halaman 19- 24
ISSN 2303-107
Santosa, B. (2009). Differential Counting Berdasarkan Zona Baca Atas dan
Bawah Pada Preparat Darah Apus. Jurnal Kesehatan UNIMUS, 4(18), 55–
59.

VIII. LAMPIRAN
 1 lembar ACC Data Pengamatan Praktikum
 1 lembar Dokumentasi Kegiatan Praktikum
 1 lembar Cuplikan Jurnal Referensi yang digunakan

Lampiran foto praktikum

ACC Data Pengamatan Praktikum


Cuplikan Jurnal Referensi yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai