Kelompok E :
SURABAYA
2019
ALUR CERITA-THE Wm. Wrigley Jr. Company : Capital Structure,
Valuation and Cost of Capital
Asumsi utama dari analisis debt rating dari wringley, setelah asumsi $ 3
billion di hutang, dan perusahaan bias melindungi hasil dari interest payments.
Dorbyin merekomendasikan chandler sebaiknya bias meminjam $3 billion pada
rating BB dan B. dobrynin berpikir bahwa Wrigley pre tax cost dari utang bias
sekitar 13%.
ANALISIS-KESIMPULAN
1. Wm. Wrigley Company termasuk perusahaan yang sehat. Hal inidapat dilihat
dari analisis rasio yang analis lakukan .
2. Market position Wm Wrigley termasuk perusahaan yang mature. Hal ini
diperkuat dengan adanya karakteristik secara keuangan yang dilansir dalam
www.bei5000.com, yakni:
- Pada fase mature ini, biasanya saham yang tadinya di fase growing tidak
banyak dikenal, setelah masuk ke mature, akan mulai dikenal bahkan
menjadi sangat terkenal. Dan bagi yang membeli sejak fase growing,
maka setelah perusahaan sukses dan masuk kefase mature, maka
pemegang saham akan menuai sangat besar.
- Biasanya pada fase mature, pertumbuhan perusahaan akan mulai
melambat. Yang sebelumnya di fase growing, perusahaan bias bertumbuh
di atas 50% per tahun, bahkan bertumbuh 100% per tahun, maka di fase
mature, akan melambat, bahkan mungkin akan bertumbuh di bawah 20%
per tahun saja sudah bagus atau bahkan 10% per tahun.
- Hal ini dikarenakan makin besar size sebuah perusahaan maka tingkat
pertumbuhan yang bias di capai makin rendah. Jika tidak demikian maka
suatu saat akan ada perusahaan yang menguasai seluruh dunia.
3. Dampak dari issuing debt sebesar $3.000.000.000 of debt
- Dampakterhadap WACC
WACC 1
Wrigley Cost of Capital(Before Recapitalization)
Pretax cost of debt 0,00%
Tax Rate 40%
After tax cost of debt 0,00%
Equity beta 0,75
Rf 5,65%
Rm-Rf 7%
Cost of Common Stock 10,90%
Debt to Capital 0,00%
Equity to Capital 100,00%
WACC 10,90%
WACC 2
Wrigley Cost of Capital(After Recapitalization)
Pretax cost of debt 13,00%
Tax Rate 40%
After tax cost of debt 7,80%
Equity beta 0,75
Rf 5,65%
Rm-Rf 7%
Cost of Common Stock 10,90%
Debt to Capital 27,72%
Equity to Capital 72,28%
WACC 10,04%
Before recapitalization Worst case Most likely Best case After recapitalization Worst case Most likely Best case
Operating income (EBIT) 527.366 12.012.530 Operating income (EBIT) 527.366 12.012.530
Interest expense - - Interest expense 68.558 1.561.629
Taxable income 527.366 12.012.530 Taxable income 458.808 10.450.901
Taxes 210.946 4.805.012 Taxes 183.523 4.180.361
Net income 316.420 7.207.518 Net income 275.285 6.270.541
Shares outstanding 232.441 232.441 Shares outstanding 232.441 232.441
Earnings per share 1,36 31,01 Earnings per share 1,18 26,98
Asumsi terhadap most likely adalah B level sedangkan best case adalah BB
level. Di sini asumsi yang analis gunakan masih dalam pertimbangan yang cocok
sesuai kriteria dari Wrigley Company itusendiri. Dari kedua penghitungan tampak
bahwa EPS di antara before dan after mengalami penurunan. Hal ini berarti bahwa
jika Wrigley melakukan debt maka akan berdampak pada EPS nya dimana ini
berawal dari EBIT yang diperhitungkan melalui EBIT interest coverage sesuai
dengan levelnya.
Selain itu, jika berdampak pada penurunan EPS maka akan berdampak
pada DPS(dividend per share) dan DPR (dividend payout ratio). Menurut yang
dilansir www.stocks.about.com“companies that pay higher dividends may be in
mature industries where there is little room for growth and paying higher
dividends is the best use of profits (utilities used to fall into this group, although in
recent years many of them have been diversifying).”
Maka dapat dilihat poin penting di sini bahwa Wrigley sebagai perusahaan
yang mature akan mengggunakan hutangnya untuk membayar dividen (dibuktikan
dengan penurunan EPS maka akan ada peningkatan DPR).
- Dampak terhadap credit rating dan firm value
Di dalam penghitungan yang kami lakukan dengan menggunakan adjusted
present value approach maka dapatdilihat :
WACC 1
Step 1 : Unlevered firm value
Beta 0,75
Current market debt to equity ratio 0,26
Tax rate 40%
Unlevered beta 0,65
Unlevered Cost of equity 10,2%
Growth 10,0%
Free cash flows 83.798
Unlevered Firm Value 43.922.533
Step 2 : Tax benefits from debt
Expected tax benefits = 0
Step 3 : Expected bankruptcy costs
Default existing debt level(Class B common stock) 26,36%
Cost of bankruptcy 0%
Unlevered firm value 43.922.533
Expected Bankruptcy cost = 0
Step 4 : Value of the operating assets(Adjusted Present Value)
Value of operating assets = 43.922.533
WACC 2( Rating A)
Step 1 : Unlevered firm value
Beta 0,75
Current market debt to equity ratio 2,35
Tax rate 40%
Unlevered beta 0,31
Unlevered Cost of equity 7,8%
Growth 10,0%
Free cash flows 1.760.821
Unlevered Firm Value (81.073.420)
Step 2 : Tax benefits from debt
Expected tax benefits = 1.200.000
Step 3 : Expected bankruptcy costs
Default existing debt level(A) 0,53%
Cost of bankruptcy 30%
Unlevered firm value (81.073.420)
Expected Bankruptcy cost = (128.907)
Step 4 : Value of the operating assets(Adjusted Present Value)
Value of operating assets = (79.744.513)
Tabel Di atas menunjukkan bahwa nilai perusahaan menjadi negative jikalau
menggunakan hutang dengan rating A.
Menurut kelompok kami, kelompok kami tidak memilih opsi buy back
karena, kurangnya efisiensi dalam pemilihan di opsi ini. Seperti yang tertulis di
dalam kasusWm Wrigley Jr. saham berjenis B tiap 1 lembar akan mewakili 10
suara. Sedangkan saham bertipe outstanding tiap lembar mewakili satu suara.
Keluarga Wm.Wrigley Jr. telah memiliki 21% dalam saham outstanding dan 58%
saham kelas B, sehingga menurut kelompok kami, keluarga Wm. Wrigley Jr.
sudah memiliki mayoritas suara dalam voting. Jika opsi buyback dipilih kembali,
maka kurangnya efisiensi, lebih baik melakukan pembayaran deviden untuk
meningkatkan kepuasan investor agar investor lain lebih tertarik dengan
sahamWm Wrigley Jr.