Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERILAKU ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN


Ruang Lingkup Kajian Perilaku Organisasi

Disusun oleh :

Rizki Samhani Azis 1602025131


Muhammad Rafly 1602025250
Dina Fridayanti 1602025184
Rizki Tri Septia

KELAS 6B
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR HAMKA
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah perilaku organisasi dan kepemimpinan dengan judul
“Ruang Lingkup Kajian Perilaku Organisasi”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen mata
kuliah perilaku organisasi dan kepemimpinan yang telah membimbing kami dalam menulis
makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi
para pembaca.

Jakarta, 20 Maret 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................................... iii
BAB I ........................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat .............................................................................................................................................. 2
1.5 Subjektivitas Makalah ........................................................................................................................ 2
BAB II.......................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Perilaku Organisasi .......................................................................................................... 3
2.2 Tujuan Mempelajari Perilaku Organisasi .......................................................................................... 4
2.3 Ruang Lingkup Perilaku Organisasi .................................................................................................. 5
2.4 Level Analisis Dalam Studi Perilaku Organisasi ............................................................................... 7
BAB III ...................................................................................................................................................... 10
PENUTUP ................................................................................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................................... 10
3.2 Saran ................................................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 12
INDEKS ..................................................................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisasi menjadi sangat menentukan bagi manusia untuk berkarya, menciptakan suatu
pengharapan, dan memenuhi kebutuhan hidup seseorang yang mendedikasikan dirinya pada suatu
organisasi. Melalui organisasi seseorang dapat memperoleh imbalan baik berupa materi maupun
non materi atau kepuasan tertentu yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya maupun
keluarganya sampai batas tertentu sesuai aturan organisasi. Organisasi dapat dikondisikan menjadi
lingkungan tempat kehidupan manusia yang berhubungan pada setiap aspek.

Organisasi dapat mempengaruhi perilaku manusia. Perilaku manusia dapat mengubah


organisasi dengan membentuk suatu kebiasaan yang lama kelamaan bisa menjadi suatu budaya.
Pada dasarnya perilaku organisasi adalah ilmu yang mempelajari determinan perilaku dan
interaksi manusia dalam organisasi terkait dengan sikap dan perilaku individu, perilaku kelompok
dan struktur dalam organisasi. Perilaku organisasi dapat juga dipahami sebagai suatu cara berpikir
untuk memahami persoalan-persoalan organisasi dan menjelaskan secara nyata apa yang
ditemukan dalam tingkah laku individu atau kelompok dalam organisasi berikut tindakan
pemecahan yang diperlukan. Perilaku manusia banyak menekankan aspek aspek psikologi dari
tingkah laku manusia dalam organisasi.

Perilaku manusia dalam organisasi menjadi perilaku organisasi memberikan arah dan petunjuk
bagi pencapaian tujuan organisasi sesuai visi dan misi organisasi di mana manusia itu
mendedikasikan dirinya. Misalnya organisasi bisnis, organisasi pemerintah, organisasi
kemasyarakatan, organisasi pendidikan, organisasi sosial dan sejumlah organisasi lainnya sesuai
ciri dan karakteristik organisasinya. Perilaku organisasi dipengaruhi oleh ciri dan karakter setiap
organisasi dan akan ditentukan dari perilaku manusia yang ada dalam organisasi. Mengacu pada
pemikiran tersebut, pada bagian ini akan dikaji mengenai tantangan dan peluang perilaku
organisasi yang efektif.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perilaku organisasi ?
2. Apa saja tujuan mempelajari perilaku organisasi ?
3. Bagaimana ruang lingkup kajian dalam perilaku organisasi ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian perilaku organisasi.
2. Mengetahui tujuan mempelajari perilaku organisasi.
3. Mengetahui ruang lingkup kajian dalam perilaku organisasi.

1.4 Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian perilaku organisasi.
2. Untuk mengetahui tujuan mempelajari perilaku organisasi.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup kajian dalam perilaku organisasi.

1.5 Subjektivitas Makalah


1. Makalah ini memberikan wawasan pengetahuan mengenai Ruang lingkup kajian perilaku
organisasi, baik secara definisi maupun menurut para ahli.
2. Mempelajari perilaku organisasi beserta ruang lingkupnya merupakan teori yang penting
mengingat hubungannya dengan kemanusiaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perilaku Organisasi


Organisasi adalah hubungan antara sekelompok manusia yang memiliki visi dan misi yang
sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau
wadah dimana orang-orang berkumpul dan bekerjasama secara sistematis, terencana, terorganisasi,
terpimpin dan terkendali. Dengan tujuan mampu memanfaatkan sumber daya, sarana-prasarana,
data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya
oleh masyarakat disekitarnya karena memberikan kontribusi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian perilaku organisasi sebagai berikut:

1. Toha (2001) bahwa yang dimaksud perilaku organisasi adalah suatu studi yang
menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu
kelompok tertentu.
2. John (1983) yang menyebutkan bahwa perilaku organisasi merupakan suatu istilah yang
agak umum yang menunjukkan kepada sikap dan perilaku individu dan kelompok dalam
organisasi, yang berkenaan dengan studi sistematis tentang sikap dan perilaku, baik yang
menyangkut pribadi maupun antar pribadi di dalam konteks organisasi.
3. James L. Gibson, John. M. Ivancevich, James. H. Donelly Jr. (1986) menyebutkan bahwa
yang dimaksud perilaku organisasi adalah studi tentang perilaku manusia, sikapnya dan
hasil karyanya dalam lingkungan keorganisasian.
4. Robbin (2001) bahwa perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menyelidiki
dampak perorangan, kelompok dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan
maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi.

Menurut beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku organisasi
merupakan suatu bidang studi yang mengamati tentang perilaku individu, kelompok dan struktur
organisasi, serta dampaknya terhadap perilaku dalam organisasi. Dengan tujuan diharapkan
mendapatkan suatu pengetahuan dan dapat mampu menerapkannya, yang berguna dalam
meningkatkan dan memperbaiki keefektifan organisasi menjadi lebih baik.

3
2.2 Tujuan Mempelajari Perilaku Organisasi
Secara khusus tujuan mempelajari studi perilaku organisasi adalah agar para manajer yang
diberi mandat para pemilik organisasi, bisa mendeskripsikan, menjelaskan dan memprediksi, dan
mengendalikan perilaku manusia didalam organisasi sehingga tujuan didirikannya organisasi dan
tujuan orang-orang yang terlibat didalamnya bisa tercapai secara optimal. Adapun tujuan
mempelajari perilaku organisasi adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan perilaku manusia

Tujuan pertama mempelajari studi perilaku keorganisasian adalah agar kita bisa mengenali,
mendiagnosis dan menjelaskan kejadian-kejadian yang secara berurutan dalam sebuah organisasi.
Mengenali kejadian seperti ini sangat bermanfaat bagi para manajer, sebab bisa digunakan untuk
mengidentifikasi masalah, menjelaskan apa yang sedang terjadi dalam sebuah organisasi dan
menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan para manajer.

2. Menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia

Tujuan kedua mempelajari perilaku keorganisasian adalah menjelaskan apa yang sedang terjadi
dalam organisasi dan apa kemungkinan serta akibatnya di masa datang. Jadi, tujuan kedua ini
adalah memprediksi masa depan organisasi dengan menggunakan kejadian masa kini sebagai titik
acuan. Sebagaimana kita ketahui, organisasi umumnya didirikan bukan untuk jangka pendek,
melainkan untuk jangka panjang, bahkan kalau mungkin, untuk waktu yang tidak terbatas. Oleh
karena itu, dalam kehidupan organisasi tersebut, pasti terjadi suatu pola aktivitas yang sifatnya
ajek. Artinya bahwa pola yang sama juga bisa terjadi dan akan berlanjut di masa datang.

3. Mengendalikan perilaku manusia

Tujuan ketiga adalah mengendalikan perilaku manusia dalam organisasi. Harus kita sadari
bahwa tidak semua perilaku manusia dalam organisasi cocok dengan kepentingan organisasi,
mengingat berkumpulnya beberapa orang dalam organisasi berasal dari beberapa karakter yang
berbeda. Di samping itu, mereka juga mempunyai kepentingan yang berbeda. Oleh karena itu,
perilaku manusia dalam organisasi harus dikendalikan dengan pengertian perilaku yang
disfungsional harus dihindarkan. Sebaliknya, perilaku yang diharapkan perlu didorong dan
ditumbuhkembangkan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi.

4
2.3 Ruang Lingkup Perilaku Organisasi
Perilaku Organisasi sesungguhnya terbentuk dari perilaku-perilaku individu atau kelompok
yang terdapat dalam organisasi tersebut. Oleh karena itu – sebagaimana telah disinggung diatas –
pengkajian masalah perilaku organisasi jelas akan meliputi atau menyangkut pembahasan
mengenai perilaku individu atau kelompok. Dengan demikian dapat dilihat bahwa ruang lingkup
kajian ilmu perilaku organisasi hanya terbatas pada dimensi internal dari suatu organisasi. Dalam
kaitan ini, aspek-aspek yang menjadi unsur-unsur, komponen atau sub sistem dari ilmu perilaku
organisasi antara lain adalah : motivasi, kepemimpinan, stres atau konflik, pembinaan karir,
masalah sistem imbalan, hubungan komunikasi, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan,
produktivitas dan atau kinerja (performance), kepuasan, pembinaan dan pengembangan organisasi
(organizational development), dan sebagainya.

Sementara itu aspek-aspek yang merupakan dimensi eksternal organisasi seperti faktor
ekonomi, politik, sosial, perkembangan teknologi, kependudukan dan sebagainya, menjadi kajian
dari ilmu manajemen strategik (strategic management). Jadi, meskipun faktor eksternal ini juga
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan organisasi dalam mewujudkan visi
dan misinya, namun tidak akan dibahas dalam konteks ilmu perilaku organisasi.

 Kondisi politik dan hukum

Berupa peraturan pemerintah mengenai bisnis dan hubungan umum antara bisnis dan
pemerintah. Undang-undang dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan pemerintah bisa
memberikan dampak yang besar bagi kelangsungan hidup organisasi. Dan hasil dari perubahan
dalam hukum dan regulasi seperti deregulasi industri, privatisasi organisasi dan peningkatan
tekanan dalam perlindungan lingkungan. Dari sini, manajer mengambil keuntungan dari
kesempatan yang diciptakan dari perubahan politik,ekonomi dan hukum secara global sebagai
tantangan utama.

 Ekonomi

Dimensi ekonomi adalah kesehatan dan vitalitas keseluruhan dari sistem ekonomi di mana
organisasi beroperasi. Apabila kondisi ekonomi mengalami guncangan, maka akan berpengaruh
secara langsung kepada organisasi. Faktor-faktor ekonom yang terutama sangat penting bagi
bisnis adalah pertumbuhan ekonomi secara umum, inflasi, tingkat bunga, dan tingkat
pengangguran.

5
 Sosial

Dimensi ini meliputi sikap, norma, adat, gaya hidup, nilai, kebiasaan, dan karakteristik demografi
masyarakat di mana organisasi berada.

 Teknologi

Kekuatan teknologi adalah kombinasi dari kemampuan dan peralatan yang digunakan manajer
dalam desain, produksi dan distribusi barang dan jasa. Perubahan teknologi informasi juga
mempengaruhi kerja alami organisasi termasuk kerja manajer didalamnya.

 Kependudukan

Kekuatan demografis adalah hasil dari perubahan sikap karakterisitik dari populasi seperti umur,
jenis kelamin, etnis, ras, orientasi seksual, dan kelas sosial. Perubahan ini menyarankan organisasi
untuk menemukan cara untuk memotivasi dan memanfaatkan kemampuan dan pengetahuan
pegawai.

6
2.4 Level Analisis Dalam Studi Perilaku Organisasi
1. Level Individual

Pada level individual, setiap kejadian akan didiagnosis berdasarkan perilaku individu.
Sebagaimana telah kita ketahui, setiap orang yang bergabung dengan organisasi, bersamanya
dibawa pula kepribadian, sistem nilai, serta sikap yang berbeda antara satu individu dan individu
lainnya. Intinya karakteristik bawaan dari individu itu berbeda – beda. Perbedaan ini tentu saja
akan menyebabkan perilaku seseorang berbeda dengan orang yang lain. Akibatnya, jika sebuah
organisasi katakanlah sebuah BUMN diprivatisasi, reaksi karyawannya bermacam-macam. Ada
di antara mereka yang tidak peduli dengan perubahan status perusahaan tersebut, tetapi ada juga
yang mengalami stres berkepanjangan. Ada yang bersikap posistif dan ada yang negatif. Semua
reaksi ini tidak lain karena masing-masing individu mempunyai kepribadian, persepsi, dan sikap
yang berbeda-beda.

2. Level Kelompok

Meskipun sebuah kelompok terdiri atas beberapa individu yang mempunyai tugas dan
pekerjaan yang sama/sejenis serta melaporkan pekerjaan tersebut kepada atasan yang sama pula,
bukan berarti perilaku kelompok sama dengan kumpulan dari perilaku individu. Penyebabnya,
setiap kelompok mempunyai norma perilaku tersendiri yang mereka bangun bersama dan diterima
oleh setiap orang atau sebagian besar anggota kelompok. Oleh karena itu, perilaku kelompok
tersebut akan terus dipertahankan sebagai identitas diri mereka. Di sisi lain, mereka akan menolak
perilaku kelompok lain, utamanya demi menjaga dan melindungi eksistensi mereka.

Sebagai contoh, usulan tentang mekanisasi atau komputerisasi pembuatan produk barangkali
akan memecahkan masalah buruknya kualitas produk. Namun, upaya yang baik ini belum tentu
mendapat dukungan semua pihak. Bagi bagian quality control misal nya, komputerisasi ini sangat
mereka dukung. Dengan demikian, hal itu akan mempermudah pekerjaan mereka. Namun, bagi
kelompok pekerja pabrik, usulan ini barangkali tidak bisa diterima begitu saja. Penyebabnya
karena ada kecenderungan bahwa mekanisasi atau komputerisasi akan berakibat terhadap
pengurangan tenaga kerja. Jika hal ini terjadi, biasanya karyawan bagian pabrik yang pertama-
tama akan dikurangi. Oleh karena itu, mekanisasi dianggap sebagai ancaman bagi kelompok
pekerja pabrik.

7
3. Level Organisasi

Organisasi adalah kumpulan dari individu, tetapi seperti halnya dalam perilaku kelompok,
kumpulan perilaku individu bukan cerminan dari perilaku organisasi. Pada level ini, semua
kejadian yang terjadi dalam organisasi akan dianalisis dalam konteks organisasi. Dalam hal ini,
dimensi-dimensi organisasi, seperti struktur, desain, dan kultur organisasi, akan dipahami sebagai
determinan yang memengaruhi perilaku individu dan perilaku kelompok. Secara keseluruhan, hal
ini akan berpengaruh terhadap perilaku organisasi.

Sebagai contoh, jika sebuah organisasi didesain sebagai organisasi yang tersentralisasi, dalam
kaitannya dengan aliran informasi misal nya, bisa diperkirakan bahwa informasi akan mengalir
dari pimpinan puncak ke level organisasi paling bawah. Akibatnya, pengambilan keputusan
menjadi sangat lambat karena segala sesuatunya harus diputuskan di atas. Demikian juga karena
manajer level bawah tidak pernah diberi kesempatan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan,
manajer – manajer bagian bawah tersebut tidak pernah mengalami proses pembelajaran sehingga
kapabilitasnya rendah. Akibat lainnya, tingkat partisipasi, rasa memiliki, dan kontribusi terhadap
organisasi pun menjadi rendah pula.

4. Lingkungan Eksternal Organisasi

Di samping level individual, kelompok, dan organisasi, lingkungan eksternal organisasi juga
menjadi variabel penting dalam menganalisis perilaku keorganisasian. Penyebabnya, manusia
tidak bisa hidup dalam lingkungan yang terisolasi. Mereka pasti berinteraksi, baik dengan sesama
dalam lingkup organisasi maupun dengan mereka yang berada di luar organisasi. Oleh karena itu,
kejadian-kejadian dalam organisasi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari luar
organisasi. Dengan kata lain, faktor lingkungan eksternal merupakan variabel penting yang tidak
boleh diabaikan dalam memahami perilaku manusia dan perilaku organisasi.

Sebagai contoh, rendahnya produktivitas kerja karyawan mungkin bukan semata-mata karena
karyawan tersebut tidak suka bekerja, karena karyawan tersebut sedang menghadapi masalah
dengan karyawan lain, atau karena fasilitas organisasi yang tidak mencukupi, tetapi mungkin
karena karyawan mengetahui bahwa teman kerja dari perusahaan lain dengan pekerjaan yang
sama memperoleh penghasilan yang lebih tinggi. Contoh ini sekali lagi menunjukkan bahwa
lingkungan eksternal organisasi bisa berpengaruh terhadap perilaku manusia dalam organisasi.

8
Contoh kasus level analis dalam studi perilaku organisasi :

Studi perilaku keorganisasian dapat dilakukan melalui tiga unit analisis yang berbeda, yakni
pada level individual, kelompok, dan organisasi. Dalam sebuah organisasi, setiap kejadian bisa
dianalisis melalui ketiga level ini. Demikian juga setiap perilaku yang kita amati dan jenis jenis
masalah yang kita diagnosis sangat bergantung pada masing-msing level tersebut. Sebagai contoh,
jika terjadi perselisihan antara manajer quality control (QC) dan manajer pabrikasi, perselisihan
ini bisa dianalisis dari masing-masing level yang berbeda.

Pada level individual, misalnya, terjadinya perselisihan tersebut mungkin karena kedua
manajer tersebut mempunyai kepribadian yang berbeda. Akibatnya selalu terjadi kesalahpahaman
komunikasi, lalu hubungan interpersonal keduanya tidak berjalan lancar.

Pada level kelompok, perselisihan tersebut mungkin disebabkan masing-masing kelompok


mempunyai sistem nilai dan norma perilaku yang berbeda. Bagi departemen quality control,
kualitas adalah segalanya. Dalam pandangan mereka, banyaknya jumlah produk tidak ada artinya
jika kualitasnya rendah. Sedangkan Departemen pabrikasi mungkin berpandangan sebaliknya,
yang penting adalah jumlah produk yang dihasilkan meski ada sedikit yang cacat sebab banyaknya
jumlah produk yang dihasilkan akan mendorong efisiensi organisasi. Perbedaan orientasi inilah
yang bisa menjadi penyebab perselisihan kedua belah pihak.

Sementara itu, pada level organisasi, perselisihan tersebut mungkin disebabkan tidak
sempurnanya hierarki dan sistem organisasi. Akibatnya, persaingan antardepartemen, yaitu
masing-masing departemen, berusaha menunjukkan bahwa departemennya mempunyai peranan
yang lebih penting dibandingkan departemen lain sehingga masing-masing departemen merasa
lebih superior dibanding departemen lainnya. Akibat lanjutannya, kedua belah pihak tidak pernah
mencapai titik temu. Dalam konteks organisasi, dengan demikian perselisihan ini bisa diatasi
dengan mengubah struktur atau hierarki organisasi.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Organisasi adalah hubungan antara sekelompok manusia yang memiliki visi dan misi yang
sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau
wadah dimana orang-orang berkumpul dan bekerjasama secara sistematis, terencana, terorganisasi,
terpimpin dan terkendali. Sedangkan perilaku organisasi merupakan suatu bidang studi yang
mengamati tentang perilaku individu, kelompok dan struktur organisasi, serta dampaknya
terhadap perilaku dalam organisasi. Dengan tujuan diharapkan mendapatkan suatu pengetahuan
dan dapat mampu menerapkannya, yang berguna dalam meningkatkan dan memperbaiki
keefektifan organisasi menjadi lebih baik.
Tujuan Mempelajari Perilaku Organisasi. Yang pertama yaitu mendeskripsikan perilaku
manusia yaitu mempelajari studi perilaku keorganisasian adalah agar kita bisa mengenali,
mendiagnosis dan menjelaskan kejadian-kejadian yang secara berurutan dalam sebuah organisasi.
Yang kedua yaitu menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia yaitu mempelajari apa yang
sedang terjadi dalam organisasi dan apa kemungkinan serta akibatnya di masa datang. Jadi, tujuan
kedua ini adalah memprediksi masa depan organisasi dengan menggunakan kejadian masa kini
sebagai titik acuan. Dan yang terakhir mengendalikan perilaku manusia yaitu mengendalikan
perilaku manusia dalam organisasi.

Ruang Lingkup Perilaku Organisasi. Dalam kaitan ini, aspek-aspek yang menjadi unsur-unsur,
komponen atau sub sistem dari ilmu perilaku organisasi antara lain adalah : motivasi,
kepemimpinan, stres dan atau konflik, pembinaan karir, masalah sistem imbalan, hubungan
komunikasi, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, produktivitas dan atau kinerja
(performance), kepuasan, pembinaan dan pengembangan organisasi (organizational
development), dan sebagainya. Sementara itu aspek-aspek yang merupakan dimensi eksternal
organisasi seperti faktor ekonomi, politik, sosial, perkembangan teknologi, kependudukan dan
sebagainya, menjadi kajian dari ilmu manajemen strategik (strategic management). Level analis
dalam studi perilaku organisasi yaitu terdapat 4 level yaitu level individual, level kelompok, level
organisasi, dan level eksternal organisasi.

10
3.2 Saran
Setelah semua pihak telah memahami dan mengerti tentang pentingnya pengertian perilaku
organisasi, tujuan mempelajari perilaku organisasi, dan ruang lingkup perilaku organisasi.
Diharapkan pembaca mampu mengerti dan memahami tentang apa saja yang termasuk dalam
ruang lingkup di dalam studi perilaku organisasi.. Dan semoga mendapatkan ilmu yang
bermanfaat. Adapun dalam makalah ini terdapat kesalahan penulisan memohon maaf yang sebesar
– besarnya. Adapun saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan guna
penulisan makalah ini di kemudian hari. Terima kasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ernida. 2012. Perilaku Organisasi


https://ernidanobel.wordpress.com/perilaku-organisasi-2/

Farhan. 2014. Pengertian Perilaku Organisasi


http://pangeranarti.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-perilaku-organisasi-lengkap.html

Suherman, Hendri.2012. Perilaku Organisasi


http://hendrisuherman.wordpress.com2012/05/20

Karis, Efendi.2012. Perilaku Organisasi dan Perkembangannya


http://efendikaris.blogspot.com/2012/01/perilaku-organisasi-dan-perkembangannya.html

12
INDEKS

aktivitas, 4 kinerja, 4
aspek, 1 kombinasi, 6
demografi, 6 komponen, 5
deregulasi, 5 komputerisasi, 7
determinan, 8 komunikasi, 5
diagnosis, 4 konflik, 5
dimensi, 5 konteks, 5
diprivatisasi, 7 kultur organisasi, 8
disfungsional, 4 mekanisasi, 7
Donelly Jr, 3 optimal, 4
efektif, 1 Organisasi, 3
efisiensi, 9 pabrikasi, 9
eksistensi, 7 persepsi, 7
eksternal, 5 populasi, 6
fasilitas, 8 prediksi, 4
global, 5 privatisasi, 5
hierarki, 9 produktivitas, 5, 10
identifikasi, 4 reaksi, 7
imbalan, 1 regulasi, 5
inflasi, 5 Robbin, 3
internal, 5 sistematis, 10
Ivancevich, 3 superior, 9
James L. Gibson, 3 terisolasi, 8
James. H, 3 Toha, 3
John, 3 variabel, 8
John. M, 3 vitalitas, 5
karakteristik, 1

13

Anda mungkin juga menyukai