Anda di halaman 1dari 3

PROPOSAL PENELITIAN PRAGMATIK

ANALISI TINDAK TUTUR DALAM KOMIK JUHA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pragmatik

Oleh

Muhammad Edsel

NIM : 1654100021

Bahasa dan Sastra Arab

Dosen Pengampu : Faqihul Anam, M.Hum

Universitas Islam Negri Raden Fatah Palembang

Fakultas Adab dan Humaniora

Jurusan Bahasa dan Sastra Arab


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu cabang dari linguistik yang mempelajari tentang ujaran dari sang penutur
adalah pragmatik. Seorang ahli bahasa Leech mengemukakan bahwa pragmatik adalah
studi mengenai makna ujaran di dalam situasi-situasi tertentu atau dalam konteks tertentu.
Atau dengan kata lain pragmatik adalah ilmu cabang lnguistik yang mengkaji hubungan
timbal balik antara fungsi dan bentuk tuturan.

Dan dalam pragmatik inilah terdapat prinsip-prinsip tentang bagaimana seorang


manusia bertutur dalam situasi tertentu. Salah satunya yaitu tindak tutur dan prinsip
kerjasama

Namun di dalam sebuah Komik yang berjudul Juha penulis banyak memaparkan
dalam percakapan-percakapannya banyak terdapat tindak tutur.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan percakapan-percakapn yang


menggunakan tindak tutur.

C. Kerangka Teori
1. Tindak Tutur

Tindak tutur atau tindak ujar (speech act) merupakan entitas yang bersifat
sentral dalam pragmatik sehingga bersifat pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur
merupakan dasar bagi analisis topik-topik pragmatik lain seperti praanggapan, prinsip
kerja sama, dan prinsip kesantunan. Tindak tutur memiliki bentuk yang bervariasi
untuk menyatakan suatu tujuan.
Jenis – Jenis Tindak Tutur :

▪ Tindak tutur lokusi, yaitu tindak mengucapkan sesuatu dengan kata dan kalimat
sesuai dengan makna di dalam kamus dan menurut kaidah sintaksisnya.
▪ Tindak tutur ilokusi, yaitu tindak tutur yang mengandung maksud
▪ Tindak tutur perlokusi, yaitu tindak tutur yang pengujarannya dimaksudkan untuk
mempengaruhi mitra tutur.

Pembagian Tindak Tutur :

1. Tindak Tutur Langsung: Tindak tutur yang sesuai dengan fungsi kalimat yang
membentuknya (kalimat berita, tanya dan perintah).
2. Tindak Tutur Tak Langsung: Tindak tutur yang tidak sesuai dengan fungsi
kalimat yang membentuknya.
3. Tindak Tutur Literal: Tindak tutur yang memiliki maksud yang sama dengan
kata-kata yang menyusunnya.
4. Tindak Tutur Non-Literal: Tindak tutur yang memiliki maksud yang berlawanan
dengan kata-kata yang menyusunnya.

Anda mungkin juga menyukai

  • Prag Ma Tikk
    Prag Ma Tikk
    Dokumen5 halaman
    Prag Ma Tikk
    Muhammad Edsel
    Belum ada peringkat
  • Prag Ma Tikk
    Prag Ma Tikk
    Dokumen5 halaman
    Prag Ma Tikk
    Muhammad Edsel
    Belum ada peringkat
  • Prag Ma Tikk
    Prag Ma Tikk
    Dokumen5 halaman
    Prag Ma Tikk
    Muhammad Edsel
    Belum ada peringkat
  • Pragmaikk
    Pragmaikk
    Dokumen5 halaman
    Pragmaikk
    Muhammad Edsel
    Belum ada peringkat
  • 2094 4291 1 PB
    2094 4291 1 PB
    Dokumen11 halaman
    2094 4291 1 PB
    Muhammad Edsel
    Belum ada peringkat
  • PDF
    PDF
    Dokumen63 halaman
    PDF
    Muhammad Edsel
    Belum ada peringkat
  • 64 226 1 PB
    64 226 1 PB
    Dokumen4 halaman
    64 226 1 PB
    Amallia Anggraeni
    Belum ada peringkat