Dosen Pengampu :
Disusun oleh:
2016
Resume 3 (Selasa, 20 September 2016)
Pengenalan kawasan :
- Geografi : kondisi alam, atau lingkungan secara fisik
- Demografi : struktur sosial masyarakat
- SDM (Sumber Daya Manusia) : kualitas atau sumber daya manusia
Kondisi demografi kota Makassar terdiri dari banyak suku dan budaya.
Namun, Bugis-Makassar sebagai suku warga pribumi merupakan suku terbanyak.
Suku jawa, madura, mandar dan etnis tionghoa turut meramaikan multikulturalisme di
kota Makassar. Masyarakat yang bertempat tinggal di daerah pesisir mayoritas
bermata pencaharian sebagai nelayan. Sedangkan, masyarakat yang berada di pusat
kota berprofesi sebagaimana profesi umum di kota-kota besar di Indonesia, seperti
PNS/TNI/POLRI, guru, dosen, pengusaha, wirswasta, buruh lepas dan lain-lain.
Dari segi Sumber Daya Manusia, penduduk berusia kerja berjumlah lebih
banyak dari penduduk di luar usia kerja. Jumlah pengangguran tertinggi juga di
dominasi dari penduduk berusia kerja. Hal ini disebabkan kurangnya lapangan kerja
dan rendahnya kualitas SDM usia kerja itu sendiri.
Dari segi pariwisata, Dinas kebudayaan dan pariwisata kota Makassar lebih
memberi perhatian khusus untuk membangun objek wisata di sekitar pesisir pantai
Losari. Tempat rekreasi, hotel, apartemen, restoran dan mall dibangun cukup banyak
untuk menarik wisatawan lokal dan asing. Pencegahan untuk mengatasi abrasi pantai
dilakukan dengan membangun ‘penghancur ombak’ dan peremajaan dengan
penanaman tanaman bakau.
Kesimpulan :
Bidang pariwisata khususnya pesisir dan kekayaan bahari merupakan potensi terbesar
yang dimiliki kota Makassar. Pemerintah, pihak swasta, LSM dan masyarakat harus
bekerja sama dengan baik membentuk sinergitas yang kokoh. Apabila semua pihak
yang terkait memiliki tujuan yang sama, maka kota Makassar akan menjadi aset
Sulawesi Selatan yang paling berharga dan menjadi teladan kota dunia.
PENYUSUNAN
RENCANA
PENETAPAN
EVALUASI DATA
RENCANA
PENGENDALIAN
PELAKSANAAN
RENCANA