Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESUME 3

ANALISIS POTENSI WILAYAH

Dosen Pengampu :

Herman Hofi Munawar, S.Pd, S.H, M.H, M.Si, M.BA

Disusun oleh:

A. IBNOE RAMADHANI AD. AR


25.1068/ A.1

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI


KAMPUS KALIMANTAN BARAT
FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN

2016
 Resume 3 (Selasa, 20 September 2016)

 Pengenalan kawasan :
- Geografi : kondisi alam, atau lingkungan secara fisik
- Demografi : struktur sosial masyarakat
- SDM (Sumber Daya Manusia) : kualitas atau sumber daya manusia

 Analisis Potensi Wilayah:

Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Kota Makassar merupakan kota terbesar di Kawasan Timur Indonesia


memiliki luas areal 175,79 km2. Kota Makassar yang terletak pada koordinat 5°8’LU
119°25’BT / 5,133°LS 119,417° BT, di pesisir barat daya pulau Sulawesi, berhadapan
dengan Selat Makassar. Kota Makassar adalah ibukota Provinsi Sulawesi Selatan.

Kondisi geografi kota Makassar berbatasan langsung dengan laut. Kondisi


cuaca yang cukup panas dipengaruhi oleh letak yang berdekatan dengan pesisir
pantai. Sangat banyak kekayaan laut yang dihasilkan kota Makassar setiap harinya.
Ratusan kilo hasil laut, berupa ikan, cumi-cumi atau udang dikirim ke daerah-daerah
sekitar Makassar atau di konsumsi oleh masyarakat kota Makassar sendiri.
Kota Makassar berdaratan rendah dan memiliki yang cukup jauh dari daerah
pegunugan. Pada bulan-bulan tertentu ketika hujan cukup lebat dan air laut semakin
naik ke daratan, beberapa daerah di sekotar kota Makasar terkhusus daerah pesisir
mengalami banjir.

Kondisi demografi kota Makassar terdiri dari banyak suku dan budaya.
Namun, Bugis-Makassar sebagai suku warga pribumi merupakan suku terbanyak.
Suku jawa, madura, mandar dan etnis tionghoa turut meramaikan multikulturalisme di
kota Makassar. Masyarakat yang bertempat tinggal di daerah pesisir mayoritas
bermata pencaharian sebagai nelayan. Sedangkan, masyarakat yang berada di pusat
kota berprofesi sebagaimana profesi umum di kota-kota besar di Indonesia, seperti
PNS/TNI/POLRI, guru, dosen, pengusaha, wirswasta, buruh lepas dan lain-lain.
Dari segi Sumber Daya Manusia, penduduk berusia kerja berjumlah lebih
banyak dari penduduk di luar usia kerja. Jumlah pengangguran tertinggi juga di
dominasi dari penduduk berusia kerja. Hal ini disebabkan kurangnya lapangan kerja
dan rendahnya kualitas SDM usia kerja itu sendiri.

Dari segi pariwisata, Dinas kebudayaan dan pariwisata kota Makassar lebih
memberi perhatian khusus untuk membangun objek wisata di sekitar pesisir pantai
Losari. Tempat rekreasi, hotel, apartemen, restoran dan mall dibangun cukup banyak
untuk menarik wisatawan lokal dan asing. Pencegahan untuk mengatasi abrasi pantai
dilakukan dengan membangun ‘penghancur ombak’ dan peremajaan dengan
penanaman tanaman bakau.

Sektor pelayanan publik kota Makassar mulai mencoba menerapkan konsep


smart and clean city. Pelayanan berbasis online, pembuatan kebijakan untuk
kebersihan dan tata lorong kota merupakan usaha untuk mewujudkan konsep tersebut.
Dengan harapan, sistem pelayanan dapat bekerja lebih efisien, transparan dan bebas
dari praktek KKN.

Kesimpulan :

Bidang pariwisata khususnya pesisir dan kekayaan bahari merupakan potensi terbesar
yang dimiliki kota Makassar. Pemerintah, pihak swasta, LSM dan masyarakat harus
bekerja sama dengan baik membentuk sinergitas yang kokoh. Apabila semua pihak
yang terkait memiliki tujuan yang sama, maka kota Makassar akan menjadi aset
Sulawesi Selatan yang paling berharga dan menjadi teladan kota dunia.

PENYUSUNAN

RENCANA
PENETAPAN
EVALUASI DATA
RENCANA

PENGENDALIAN
PELAKSANAAN
RENCANA

Anda mungkin juga menyukai