Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Di dalam kegiatan sehari-hari dalam melakukan aktivitas, kita sering tidak


menduga akan mendapatkan risiko kecelakaan pada diri kita sendiri.
Banyak sekali masyarakat yang belum menyadari akan hal ini, termasuk di
Indonesia. Baik di lingkungan kerja ( perusahaan, pabrik, atau kantor), di
jalan raya, tempat umum maupun di lingkungan rumah.

Masyarakat sering menyepelekan faktor-faktor tertentu karena mereka


belum mendapat kecelakaan itu sendiri. Sehingga diperlukan cara untuk
mencegah agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan. Selain
pemberian peringatan diri dan pengertian kepada masyarakat , tentu saja
membutuhkan alat penunjang untuk mengurangi risiko terjadinya
kecelakaan. Disinilah alat pelindung diri (APD) dibutuhkan. Secara umum,
APD adalah salah satu usaha yang dapat digunakan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan serta memberikan perlindungan kepada masyarakat.

Alat Pelindung Diri (APD) di lingkungan kerja adalah seperangkat alat yang
digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh /sebagian tubuhnya
terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja.
Meskipun alat ini lebih sering digunakan di tempat kerja, namun juga
dibutuhkan pula untuk melindungi diri dalam kegiatan sehari-hari. APD
tidak mencegah insiden bahaya, tetapi mengurangi akibat dari kecelakaan
yang terjadi.

Kecelakaan kerja merupakan salah satu masalah bagi sebuah perusahaan.


Kerugian yang diderita tidak hanya kerugian materi namun timbulnya
korban jiwa pekerjanya. Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan
kerugian bagi perusahaan karena diperlukan waktu untuk mencari atau
mendidik sumber daya manusia yang sesuai perusahaan. Kerugian yang

1
2

langsung Nampak dari timbulnya kecelakaan kerja adalah biaya pengobatan


dan kompensasi kecelakaan. Sedangkan kerugian yang tak langsung atau
yang tak nampak ialah kerusakan alat-alat produksi, penataan manajemen
keselamatan yang lebih baik, penghentian alat produksi, dan hilangnya
waktu kerja. Oleh karena itu, diperlukanlah alat pelindung diri (APD) untuk
mengurangi risiko kecelakaan dalam pekerjaan terutama di bidang industry.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Seberapa pentingkah Alat Pelindung Diri (APD)
b. Pengertian Alat Pelindung Diri (APD)
c. Kelebihan dan kekurangan Alat Pelindung Diri (APD)
d. Pemilihan Alat Pelindung Diri (APD)
e. Jenis Alat Pelindung Diri (APD)
f. Cara merawat Alat Pelindung Diri (APD)

1.3 TUJUAN

a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Alat Pelindung Diri


(APD)
b. Apa saja fungsi Alat Pelindung Diri (APD)
c. Untuk mengetahui jenis dan tujuan menggunakan Alat Pelindung
Diri (APD)
d. Apa saja dasar hukum yang mengatur tentang Alat Pelindung Diri
(APD)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN ALAT PELINDUNG DIRI
Alat Pelindung Diri adalah seperangkat alat keselamatan yang
digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya
dari kemungkinan adanya pemaparan potensi bahaya lingkungan kerja
terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Secara teknik alat pelindung diri tidaklah dapat melindungi tubuh
secara sempurna terhadap paparan potensi bahaya, namun demikian alat
pelindung diri dapat mengurangi tingkat keparahan dari suatu kemungkinan
terjadinya kecelakaan akibat kerja. Dengan demikian dapat ditegaskan
bahwa meskipun telah menggunakan alat pelindung diri, tetapi upaya
pencegahan dan pengendalian risiko kecelakaan secara teknis teknologi
merupakan langkah yang utama dan terus selalu diupayakan sampai tingkat
risiko dapat ditekan sekecil mungkin dalam batas yang diperkenankan.
Dalam kaitannya dengan pencegahan penyakit akibat kerja
penggunaan alat pelindung diri diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi No Per 01/MEN/1981 Tentang Kewajiban Melapor
Penyakit Akibat Kerja. Dalam hal ini diatur dalam pasal 4 (3) yang berbunyi
“Pengurus wajib menyediakan secara cuma-cuma semua alat pelindung diri
yang diwajibkan penggunaannya oleh tenaga kerja yang berada di bawah
pimpinannya untuk pencegahan penyakit akibat kerja”. Sedangkan dalam
Permenaker No. Per.03/MEN/1985 Tentang K3 Pakaian Asbes, khususnya
pada pasal 10 dinyatakan bahwa “ Alat pelindung diri dan pakaian kerja
yang telah dipakai tenaga kerja tidak boleh dipakai oleh tenaga kerja lain,
kecuali bila alat pelindung diri dan pakaian kerja sudah dibersihkan”.

3
4

2.2 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN APD


A. Kekurangan APD
1. Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai
APD yang kurang tepat
2. Fungsi dari APD ini hanya untuk mengurangi akibat dari kondisi
yang berpotensi menimbulkan bahaya
3. Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan
4. Cara pemakaian APD yang salah
5. APD tak memenuhi persyaratan standar
6. APD yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu
7. APD mempunyai masa kerja tertentu seperti canister, filter dan
penyerap (cartridge)
8. APD dapat menularkan penyakit, apabila dipakai secara
bergantian.

B. Kelebihan APD

1. Mengurangi risiko akibat kecelakaan


2. Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan
3. Sebagai usaha terakhir apabila system pengendalian teknik dan
administrasi tidak berfungsi dengan baik
4. Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja.

2.3 DASAR HUKUM PENTINGNYA PENGGUNAAN ALAT


PELINDUNG DIRI

A. Undang-undang No.1 tahun 1970


1. Pasal 3 ayat (1) butir f : Memberikan alat-alat perlindungan diri
pada para pekerja
2. Pasal 9 ayat (1) butir c : Pengurus diwajibkan menunjukkan dan
menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang APD bagi tenaga
kerja yang bersangkutan
3. Pasal 12 butir b : Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban
dan atau hak tenaga kerja untuk memakai APD yang diwajibkan
5

4. Pasal 14 butir c : Pengurus diwajibkan menyedikan secara cuma-cuma


Alat Perlindungan Diri yang diwajibkan pada pekerja dan orang lain
yang memasuki tempat kerja.

B. Permenakertrans No. Per: 01/Men/1981

Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban pengurus menyediakan secara


cuma-cuma Alat Perlindungan Diri yang diwajibkan penggunaanya oleh
tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya untuk mencegah
Penyakit Akibat Kerja (PAK).

C. Permenakertrans No. Per. 03/Men/1982

Pasal 2 menyebutkan memberikan nasehat mengenai perencanaan dan


pembuatan tempmat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan
dan gizi serta penyelanggaraan makanan ditempat kerja.

D. Permenakertrans No. Per.08/Men/VII/2010


1. Pasal 2 ayat (1) menyebutkan pengusaha wajib menyediakan Alat
Perlindungan Diri bagi pekerja/buruh ditempat kerja.
2. Pasal 5 menyebutkan pengusaha atau pemgurus wajib mengumumkan
secara tertulis dan memasang rambu-rambu mengenai kewajiban
penggunaan Alat Perlindungan Diri ditempat kerja.
3. Pasal 6 ayat (1) menyebutkan pekerja/buruh dan orang lain yang
memasuki tempat kerja wajib memakai atau menggunakan APD
sesyai dengan potensi bahaya dan risiko
4. Pasal 7 ayat (1) menyebutkan pengusaha atau pengurus wajib
melaksanakan manajemen Alat Perlindungan Diri di tempat kerja

Dari uraian peraturan perundangan seperti diatas, bahwa kewajiban


memakai alat pelindung diri bila memasuki suatu tempat kerja yang
berbahaya, bukan hanya berlaku bagi tenaga kerja saja, melainkan juga
bagi pimpinan perusahaan, pengawas lapangan, supervisor,dan bahkan
berlaku untuk siapa saja yang akan memasuki tempat kerja tersebut.
6

Dengan demikian, pimpinan perusahaan dan supervisor harus


memberikan contoh yang baik kepada pekerja, yaitu mereka harus selalu
memakai alat pelindung diri yang diwajibkan bila memasuki tempat
kerja yang dinyatakan berbahaya. Dengan demikian, para pekerja akan
merasa bahwa pimpinan mereka sangat disiplin dan perhatian dengan
masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Selain mempunyai kewajiban untuk menyediakan alat pelindung diri


secara cuma-cuma, pengurus juga mempunyai kewajiban untuk
menjamin bahwa alat pelindung diri digunakan secara tepat termasuk
memberikan training, intruksi dan pengawasan secara terus-menerus.

2.4 PEMILIHAN ALAT PELINDUNG DIRI

Setiap tempat kerja memiliki potensi bahaya yang berbeda-beda sesuai


dengn jenis, bahan, dan proses produksi yang dilakukan. Dengan demikian,
sebelum melakukan pemilihan alat pelindung diri mana yang tepat untuk
digunakan, perlu adanya suatu inventarisasi potensi bahaya yang ada di
tempat kerja masing-masing. Dapat dipastikan sebagai suatu pemborosan
perusahaan, bila alat pelindung diri yang dipilih dan digunakan tidak sesuai
dengan potensi bahaya yang dihadapi pekerja. Pemilihan dan penggunaan
alat pelindung diri harus memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
1. Aspek Teknis, meliputi :
a. Pemilihan berdasarkan jenis dan bentuknya. Jenis dan bentuk alat
pelindung diri harus disesuaikan dengan bagian tubuh yang
dilindungi.
b. Pemilihan berdasarkan mutu atau kualitas. Mutu alat pelindung diri
akan menentukan tingkat keparahan dari suatu kecelakaan dan
penyakit akibat kerja yang mungkin terjadi, Semakin rendah mutu alat
pelindung diri, maka akan semakin tinggi tingkat keparahan atas
kecelakaan atau penyakit akibat kerja yang terjadi. Adapun untuk
menentukan mutu suatu alat pelindung diri dapat dilakukan melalui
uji laboratorium untuk mengetahui pemenuhan terhadap standar.
7

c. Penentuan jumlah alat pelindung diri. Jumlah yang diperlukan sangat


tergantung dari jumlah tenaga kerja yang terpapar potensi bahaya di
tempat kerja. Idealnya adalah setiap pekerja menggunakan alat
pelindung diri sendiri-sendiri atau tidak dipakai secara bergantian.
d. Teknik penyimpanan dan pemeliharaan. Penyimpanan investasi untuk
penghenatan dari pada pemberian alat pelindung diri.

2. Aspek Psikologis
Di samping aspek teknis, maka aspek psikologis yang menyangkut
masalah kenyamanan dalam penggunaan alat pelindung diri juga sangat
penting untuk diperhatikan. Timbulnya masalah baru bagi pemakai harus
dihilangkan, seperti terjadinya gangguan terhadap kebebasan gerak pada
saat memakai alat pelindung diri. Penggunaan alat pelindung diri tidak
menimbulkan alergi atau gatal-gatal pada kulit,tenaga kerja tidak malu
memakainya karena bentuknya tidak cukup menarik.
Beberapa aspek-aspek seperti diatas, maka perlu diperhatikan pula
beberapa kriteria di dalam pemilihan dan penggunaan alat pelindung diri
sebagai berikut :
a. Alat pelindung diri harus mampu memberikan perlindungan efektif
kepada pekerja atas potensi bahaya yang dihadapi di tempat kerja.
b. Alat pelindung diri mempunyai berat yang seringan mungkin,
nyaman dipakai, dan tidak merupakan beban tambahan bagi
pemakainya.
c. Bentuknya cukup menarik
d. Tidak menimbulkan gangguan bagi pemakainya
e. Mudah untuk dipakai dan dilepas kembali
f. Tidak mengganggu penglihatan, pendengaran, dan pernafasan serta
gangguan kesehatan lainnya
g. Tidak mengurangi persepsi sensori dalam menerima tanda-tanda
peringatan
h. Suku cadang alat pelindung diri yang bersangkutan cukup tersedia
di pasaran
8

i. Mudah disimpan dan dipelihara pada saat tidak digunakan


j. Alat pelindung diri yang dipilih harus sesuai dengan standar yang
ditetapkan

Disamping pemenuhan kriteria-kriteria tersebut, pekerja juga harus


terus menerus diberikan penyadaran, diberikan intruksi baik secara
tertulis maupun lisan tentang kapan dan dalam keadaan bagaimana alat
pelindung diri wajib dipakai. Penyadaran melalui tulisan atau gambar
dan poster tentang kewajiban memakai alat pelindung diri yang
dipasang di tempat-tempat kerja juga sangat baik untuk mengingatkan
pekerja.

2.5 .JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG DIRI

Jenis-jenis alat pelindung yang ada dipasaran cukup banyak, berdasarkan


bagian tubuh yang dilindungi dari kontak dengan potensi bahaya dapat
dijelaskan sebagai berikut :

1. Alat Pelindung Kepala (Headwear)


Alat pelindung kepala digunakan untuk melindungi rambut terjerat oleh
mesin yang berputar dan melindungi kepala dari terbentur benda tajam
atau keras, bahaya kejatuhan benda atau terpukul benda melayang,
percikan bahan bahan kimia korosif, panas sinar matahari, dan lain-lain.
Jenis pelindung kepala antara lain :
a. Topi pelindung (Safety Helmets)
Alat ini befungsi untuk melindungi kepala dari benda-benda keras
yang terjatuh, berbenturan kepala, terjatuh dan terkena arus listrik,
Topi pelindung harus tahan terhadap pukulan, tidak mudah terbakar,
tahan terhadap perubahan iklim, dan tidak dapat menghantarkan
arus listrik. Topi pelindung dapat terbuat dari plastic (bakelite), serta
gelas (fiberglass) maupun metal.
9

b. Tutup Kepala
Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala dari kebakaran, korosi,
suhu panas atau dingin. Tutup kepala terbuat dari asbestos, kain
tahan api/korosi, kulit dan tahan air.
c. Topi (Hats/Cap)
Alat ini berfungsi untuk melindungi kepala atau rambut dari
kotoran/debu atau mesin yang berputar. Topi ini biasa terbuat dari
kain katun.
2. Alat Pelindung Mata (Eyes Protection)
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk melindungi mata dari percikan
bahan kimia korosif, debu dan partikel kecil-kecil yang melayang
diudara, gas atau uap yang dapat menyebabkan iritasi mata, radiasi
gelombang elektromagnetik, panas radiasi sinar matahari, pukulan atau
benturan benda keras.
A. Kacamata (Spectacles)
Alat ini berfungsi untuk melindungi mata dari partikel-partikel kecil,
debu dan radiasi gelombang elektromagnetik.
B. Goggles
Alat ini berfungsi untuk melindungi mata dari gas, debu, uap dan
percikan larutan bahan kimia. Goggles biasanya terbuat dari plastic
transparan dengan lensa berlapis kobalt untuk melindungi bahaya
radiasi gelombang elektromagnetik.
3. Alat Pelindung Telinga (Ear Protection)
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk mengurangi intensitas suara
yang masuk ke dalam telinga.
a. Sumbatan Telinga (Ear Plug)
Alat pelindung telinga jenis ear plug dapat digunakan untuk
melindungi telinga dengan mengurangi intensitas suara sampai
dengan 20Dba. Bahan yang digunakan pada sumbat telinga jenis ini
adalah plastic, kapas, karet alami dan bahan sintetis. Sumbat telinga
yang terbuat dari bahan kapas, spon, dan malam hanya bisa digunakan
10

untuk sekali pakai, sedangkan yang terbuat dari bahan karet dan
plastic dapat digunakan berulang kali.
b. Ear Muff
Terdiri dari dua buah tutup telinga dan sebuah headband. Isi dari alat
pelindung telinga jenis ini dapat berupa cairan atau busa yang
berfungsi untuk menyerap suara dengan frekuensi tinggi. Alat ini
dapat mengurangi intensitas suara hingga 30 Dba juga melindungi
telinga dari benturan benda keras atau percikan bahan kimia.
4. Alat Pelindung Pernapasan ( RespiratoryProtection)
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk melindungi pernapasan dari
risiko paparan gas, uap, debu atau udara terkontaminasi atau beracun,
korosi atau yang bersifat rangsangan.
5. Alat Pelindung Tangan (Hand Protection)
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk melindungi tangan dan bagian
lainnya dari benda tajam atau goresan, bahan kimia, benda panas dan
dingin, kontak dengan arus listrik. Sarung tangan terbuat dari karet untuk
melindungi kontaminasi terhadap bahan kimia dan arus listrik, sarung
tangan dari kulit untuk melindungi terhadap benda tajam, goresan, sarang
tangan terbuat dari kain/katun untuk melindungi kontak dengan panas
dan dingin.
6. Alat Pelindung Kaki (Feet Protection)
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk melindungi kaki dan bagian
lainnya dari benda-benda keras, benda tajam, logam/kaca, larutan kimia,
benda panas, kontak dengan arus listrik.
7. Pakaian Pelindung
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk melindungi seluruh atau
sebagian tubuh dari percikan api, suhu panas atau dingin, cairan bahan
kimia, dan lain-lain. Pakaian pelindung dapat berbentuk apron yang
menutupi sebagian tubuh pemakainya mulai dari daerah dada sampai
mulut. Apron dapat terbuat dari kain dril, kulit, plastic, plastic
Polyethyline (PVC), karet, asbes, atau kain yang dilapisi aluminium.
11

Apron tidak boleh digunakan di tempat-tempat dimana terdapat mesin


berputar.
8. Sabuk Pengaman Keselamatan (Safety Belt)
Alat pelindung jenis ini digunakan untuk melindungi tubuh dari
kemungkinan terjatuh dari ketinggian, seperti pada pekerja pendaki,
memanjat dan pada pekerja kontruksi bangunan.

2.6 PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN APD


Secara umum alat pelindung diri seperti yang diuraikan di atas dapat
digunakan untuk waktu yang cukup lama, tetapi ada beberapa jenis alat
pelindung yang hanya sekali pakai seperti ear plug yang terbuat dari spon
dan ada yang hanya digunakan beberapa kali seperti masker, catridge dan
canister karena efektifitasnya akan berkurang setelah menyerap gas, uap
atau debu. Secara prinsip pemeliharaan alat pelindung diri dapat dilakukan
dengan cara, antara lain :
2.6.1.1 Penjemuran dipanas matahari untuk menghilangkan bau dan
mencegah tumbuhnya jamur dan bakteri.
2.6.1.2 Pencucian dengan air sabun untuk alat pelindung diri seperti helm
keselamatan, kaca mata, ear plug yang terbuat dari karet, sarung
tangan kain/kulit/karet.
2.6.1.3 Penggantian catridge dan canister pada respirator setelah dipakai
beberapa kali.

Sementara itu, agar alat pelindung diri tetap dapat digunakan secara baik,
harus disimpan pada tempat penyimpanan yang bebas debu, kotoran, dan
tidak terlalu lembab serta terhindar dari gigitan binatang. Penyimpanan
harus diatur sedemikian rupa sehingga mudah diambil dan dijangkau oleh
pekerja dan diupayakan disimpan di almari khusus alat pelindung diri. Bila
memungkinkan, perusahaan dapat mengembangkan system pemeliharaan
dan penyimpanan alat pelindung diri secara kelembagaan yang mencakup
hal-hal sebagai berikut :
12

1. Penunjukkan orang yang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan


penyimpanan APD
2. Pengembangan prosedur pembersihan dan pemeriksaan secara rutin
dan khusus
3. Ketersediaan informasi tentang lamanya waktu proteksi alat pelindung
diri dan prosedur penggantian dan pembelian,dll.
Perlu disadari bersama bahwa pemeliharaan dan penyimpanan alat
pelindung diri yang baik akan lebih menguntungkan dari segi ekonomis
daripada sering membeli baru karena alat sering rusak. Mengingat
implementasi pengendalian risiko yang lebih bersifat teknis teknologi sering
mengalami hambaran, baik secara teknis maupun non teknis, maka selama
paparan potensi bahaya dapat diturunkan sampai batas yang diperkenankan,
pemakaian alat pelindung diri merupakan alat pelindung terakhir yang wajib
untuk digunakan.
BAB III

PENUTUP

3.1 SIMPULAN
 Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap
kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.
 Ruang lingkup Alat Pelindung Diri (APD) mencakup : alat-alat
pelindung diri, manfaat alat pelindung diri, cara memilih dan merawat
alat pelindung diri,serta dasar hukum.
 Manfaat dari Alat Pelindung Diri (APD) adalah untuk melindungi
seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya/kecelakaan kerja, dan mengurangi risiko penyakit akibat
kecelakaan.
 Jenis-jenis Alat Pelindung Diri yaitu: alat pelindung kepala, muka dan
mata, telinga, pernafasan, tangan, kaki dan tubuh. Dimana pemakaiannya
harus sesuai dengan jenis aktivitas atau pekerjaannya.
 Alat Pelindung Diri adalah alat yang digunakan untuk mengurangi risiko
kecelakaan, bukan untuk menghilangkan kecelakaan itu sendiri.
 Alat pelindung diri harus dirawat agar dapat digunakan sesuai dengan
ketentuan.

3.2 SARAN
 Sebaiknya dilakukan penyuluhan tentang APD kepada masyarakat agar
dapat mengurangi kecelakaan seminimal mungkin.
 Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
dengan baik dan benar.
 Penggunaan APD sebaiknya sesuai dengan kebutuhannya.

13
14

RUJUKAN
 https://tonimpa.wordpress.com/2013/04/25/makalah-alat-pelindung-
diri-apd/
 https://www.google.com/search?q=gambar+alat+pelindung+diri+k3+da
n+fungsinya&tbm=isch&source=univ&sa=X&ved=2ahUKEwjk_-
jr2ZjiAhWJ4nMBHebzB9kQsAR6BAgJEAE&biw=1034&bih=620
 https://mysafetyshoes.wordpress.com/2011/10/26/kekurangan-dan-
kelebihan-alat-pelindung-diriapd/
LAMPIRAN

1.1. Topi logam 1.2. Sepatu Steelbox toe


1.2.
1.3.
1.4.

2.1. Topi alumunium 3.1. Topi plastik

3.3. Sarung tangan kulit lengan


3.2. Goggles panjang
4.1. Googles
3.4. Jaket safety

4.2. Penutup muka dari plastik 4.3. Respirator

5.1. Topi plastic berlapis asbes 5.2. Kacamata keselamatan


5.3. Penutup muka dari plastik 5.4. Jaket dari asbes atau
plastik

5.5. Sarung tangan asbes 5.6. Sepatu kulit


lengan panjang

6.1. Goggles 6.2. Penutup muka khusus


6.3. Gas masker yang dilengkapi 6.4. Sarung tangan karet lengan panjang
filter

6.5. Sepatu yang kondusif 7.1. Topi plastic/karet

7.2. Goggles 7.3. Penutup dari plastik


7.5. Sarung tangan
7.4. Respirator tahan kimiawi
plastic/karet

7.7. Sepatu karet/plastik


7.6. Pakaian dari plastic/karet

8.1. Topi tahan asbes 8.2. Goggles dengan lensa tahan sinar
infra
8.3. Sepatu tahan panas 8.4. Pakaian pelindung dari asbes atau
tahan panas

9.1. Topi plastik 9.2. Sarung tangan plastik

9.3. Pakaian khusus tahan air 9.4. Sepatu boot dari karet
10.2. Sarung tangan karet tahan sampai 10000
10.1. Topi plastic/karet
volt selama 3 menit

11.1 Goggles dengan lensa polaroid


10.3. Pakaian dari bahan karet

12.1.Goggles dengan lensa 12.2. Penutup muka dengan kacamata


polaroid filter khusus
12.3. Jaket dari asbes/kulit 12.4. Sepatu lapis baja

13.1. Jaket kulit dilapisi timah 13.2. Sarung tangan karet lapis
hitam timah hitam

14.1 Ear muff atau ear plug 15.1. Sepatu anti slip
15.3. Jaket kulit
15.2. Topi plastic/logam

16.1. Topi plastic/karet 16.2. Pakaian dari karet/plastik

16.3. Sarung tangan 16.4. Sepatu karet, zool bahani kayu


karet/plastik

Anda mungkin juga menyukai