Anda di halaman 1dari 18

Ilmu Sosial Dasar

Definisi Masyarakat dan Kebudayaan

Kelompok 1

Anggota:

Krisna Octaviani M (1711216042)

M. Fahrezi Al Ghifari (1711213043)

Neta Safna Maysarah (1711213037)

Sinarsih Febrianti Dakhi (1711219002)

Siti Hadist Nabila (1711213035)

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Andalas

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Dasar-dasar Sistem Manajemen di Puskesmas “ dengan baik.

Kami berterima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang


mendukung pembuatan makalah ini baik secara moril maupun materi. Khusunya
kami berterima kasih kepada Bapak Dr. Muhammad Nuh, MS selaku dosen mata
kulian Ilmu Sosial Dasar yang telah membimbing dan mempercayakan tugas ini
kepada kami.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kami harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Kami berharap ilmu yang kami tuliskan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Padang, Januari 2018

Penulis

ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii

Daftar Isi................................................................................................................. iii

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1

1.3Tujuan Penulisan ..........................................................................................2

BAB II Pembahasan
2.1 Masyarakat ..................................................................................................2

A. Pengertian Masyarakat ..........................................................................2

B. Proses Terbentuknya Masyarakat..........................................................3

C. Jenis Masyarakat Menurut Lingkungan Hidupnya ...............................4

D. Tipe – Tipe Masyarakat.........................................................................4

E. Konsep Masyarakat yang Sehat ............................................................6

2.2 Kebudayaan .................................................................................................7

A. Pengertian Kebudayaan.........................................................................7

B. Wujud Kebudayaan ...............................................................................7

C. Sifat-Sifat Budaya .................................................................................8

D. Isi Utama Kebudayaan ..........................................................................9

E. Sistem Budaya .....................................................................................11

F. Jenis Kebudayaan ................................................................................11

G. Problematika / Hambatan Kebudayaan ...............................................12

H. Perubahan Kebudayaan .......................................................................13


BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................13

3.2 Saran .........................................................................................................14

Daftar Pustaka ........................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, memiliki naluri untuk
hidup dengan manusia lainnya. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan
orang lain disebut gregariousness sehingga manusia disebut makhluk sosial
karena sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua kecenderungan pokok,
yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
Kecenderungan manusia untuk hidup bersosial bermasyarakat sudah ada sejak
lahir.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang hidup dan menghasilkan
kebudayaan. Dengan demikian, tak ada masyarakat yang tidak memiliki
kebudayaan dan sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai
wadah dan pendukunnya. Terdapat hubungan timbal balik antara kebudayaan
dengan masyarakat, sebagaimana ada hubungan antara kebudayaan, peradaban
dan sejarah.
Masyarakat itu menghasilkan kebudayaan sedangkan kebudayaan itu
menentukan corak masyarakat. Jadi antara manusia dan kebudayaan
merupakan satu kesatuan yang memiliki hubungan yang sangat erat dan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Melalui ini, kita akan melihat seberapa
eratnya masyarakat dengan budayanya, dan budaya dengan masyarakatnya,
serta seberapa penting dan bagaimana kebudayaan itu ada dalam masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud Masyarakat ?
2. Bagaimana proses terbentuknya masyarakat ?
3. Apa jenis masyarakat menerut lingkungan hidupnya ?
4. Bagaimana tipe-tipe masyarakat ?
5. Apa yang dimaksud dengan kebudayaan ?
6. Bagaimana wujud kebudayaan serta sifatnya ?

1
1.3 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan masyarakat dengan kebudayaan
yang ada disekitarnya
2. Untuk mengetahui proses terbentuknya masyarakat
3. Untuk mengetahui jenis masyarakat menerut lingkungan hidupnya
4. Agar dapat memahami tipe-tipe masyarakat
5. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan kebudayaan

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Masyarakat
A. Pengertian Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang
yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana
sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam
kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa
Arab, musyarak. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling
tergantung satu sama lain).
Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang
yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Berikut ini pengertian
masyarakat menurut beberapa ahli :
 Koentjaraningrat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu
sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu
rasa identitas bersama.
 Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan
kebudayaan.
 Paul B. Horton & C. Hunt

2
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup
bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di
dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
 L Gillin dan J.P Gillin
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai
kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.
 Emile Durkheim
Masyarakat adalah suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar anggota
sehingga menampilkan suatu realitas tertentu yang mempunyai ciri-cirinya
sendiri.
 Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi
atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok
yang terbagi secara ekonomi.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat adalah manusia


yang hidup bersama di suatu wilayah tertentu dalam waktu yang cukup lama yang
saling berhubungan dan berinteraksi dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan
perasaan persatuan yang sama.

B. Proses Terbentuknya Masyarakat


Kelompok social atau masyarakat terbentuk karena manusia – manusia
menggunakan pikiran, perasaan, dan keinginannya dalam memberikan reaksi
terhadap lingkungannya. Manusia mempunyai naluri untuk selalu berhubungan
dengan sesamanya. Hubungan yang berkesinambungan ini menghasilkan pola
pergaulan yang disebut pola interaksi social.
Untuk terbentuknya suatu masyarakat, paling sedikt harus terpenuhi tiga
unsur sebagai berikut :
 Terdapat sekumpulan orang
 Berdiam atau bermukim di suatu wilayah dalam waktu yang relative lama

3
 Akibat dari hidup bersama dalam jangka waktu yang lama itu
menghasilkan kebudayaan berupa system nilai, system ilmu pengetahuan
dan kebudayaan kebendaan

C. Jenis Masyarakat Menurut Lingkungan Hidupnya


Ada tiga jenis masyarakat dilihat dari lingkungan hidupnya, yaitu :
1. Masyarakat primitif, yaitu masyarakat yang terisolir atau mengisolasikan
diri dengan dunia atau masyarakat luar, cara hidup masih terbelakang,
kebudayaan yang rendah, dan tempat tinggal yang berpindah-pindah
(nomaden).
2. Masyarakat desa, yaitu masyarakat yang agraris yang kebutuhan hidupnya
banyak bergantung dari hasil bertani dan menangkap ikan, kehidupan
mereka sangat bergantung pada iklim dan pergantian musim.
3. Masyarakat kota, yaitu masyarakat yang merupakan tempat berbaurnya
segala macam suku bangsa dan bertumpunya hasil-hasil teknologi modern,
sifat-sifat individualitas tumbuh dan berkembang.

D. Tipe – Tipe Masyarakat


Tipe masyarakat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Masyarakat Terbuka
Adalah masyarakat yang mau menerima perubahan-perubahan,baik
perubahan budaya maupun perubahan teknologi dan segala macam perubahan
yang terjadi di lingkungannya.
Dalam menerima perubahan, pada masyarakat terbuka dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu:
a. Masyarakat yang Menerima Perubahan dengan seleksi.
Dalam tipe masyarakat tersebut, perubahan yang ada disikapi dengan sikap
selektif. Artinya perubahan yang membawa dampak positif bagi nilai-nilai di
masyarakat tersebut akan diterima dengan tangan terbuka, sebaliknya
perubahan yang dapat menimbulkan rusaknya norma-norma sosial yang telah
ada ditolak keberadaannya. Masyarakat seperti ini tergolong masyarakat
modern.
Berikut adalah ciri-ciri masyarakat modern:

4
1) Sikap hidup yang dapat menerima hal-hal baru dan terbuka untuk
perubahan
2) Mempunyai keberanian untuk mengemukakan pendapat
3) Lebih mengutamakan masa kini, sangat menghargai waktu
4) Memiliki perencanaan dan pengorganisasian
5) Yakin pada IPTEK dari pada hal-hal gaib (mistik)
6) Penuh perhitungan dan percaya diri
7) Menghargai harkat hidup orang lain
8) Memiliki sikap keadilan dan pemerataan

b. Masyarakat yang Menerima Perubahan Tanpa Seleksi.


Artinya Semua unsur-unsur yang masuk dalam suatu masyarakat dianggap
baik dan lebih maju, sehingga perlu diikuti, terutama unsur-unsur budaya dari
dunia barat. Hal ini karena perkembangan ilmu dan teknologi mereka
demikian maju dan cepat perkembangannya. Keadaan ini membuat sebagian
masyarakat lupa bahwa tidak semua yang datang dari barat merupakan hal-
hal yang modern. Proses menerima semua unsur-unsur barat tanpa seleksi
disebut westernisasi. Padahal Semua yang datang dari barat tidak dapat
digolongkan modern. Pergaulan bebas, seks bebas, merupakan kerusakan
moral dan tidak sesuai dengan nilai dan norma bangsa Indonesia. Modern
tidak sama dengan westernisasi. Hal ini berarti tidak semua yang datang dari
Barat itu modern. Pada akhirnya kita harus bersikap bijaksana, jangan sampai
westernisasi melunturkan nilai dan norma-norma baik yang telah ada dan
melekat pada diri kita.

2. Masyarakat Tertutup.
Masyarakat tertutup sulit menerima perubahan. Mereka bersifat bahwa
perubahan akan menyebabkan hilangnya keaslian budayanya. Mereka menutup
diri akan perubahan, adakalanya mereka menerima perubahan namun sifatnya
terbatas bahkan ada yang tak mau menerimanya sama sekali. Mereka tak mau
bergaul dengan masyarakat luar. Masyarakat Papua, masih ada suku-suku yang
hampir belum mengalami perubahan, kehidupan mengembara di hutan,
mengumpulkan makanan berupa daun-daunan, berpindah dari satu tempat ke

5
tempat yang lain (nomaden) bahkan mereka belum menggunakan pakaian.
Ciri – Ciri Masyarakat Tertutup :
a. Tak mau kehilangan budaya aslinya
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
c. Memiliki sifat etnosentrisme yang tinggi, yaitu persepsi yang dimiliki oleh
individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara
budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain
d. Terlalu kuat memegang tradisi dan ideologi kelompok
e. Mobilitas sosial rendah

E. Konsep Masyarakat yang Baik


Konsep masyarakat yang baik menurut Talizi (1990) yang mengandung
sembilan nilai, yaitu :
1. Setiap anggota masyarakat berinteraksi satu sama dengan yang lain
berdasarkan hubungan pribadi.
2. Memiliki otonomi, kewenangan dan kemampuan mengurus
kepentingan sendiri.
3. Memiliki viabilitas, kemampuan untuk memecahkan masalah
sendiri.
4. Distribusi kekayaan yang merata, setiap orang berkesempatan sama
dan bebas
5. Kesempatan setiap anggota untuk berpartisipasi aktif dalam
mengurus kepentingan bersama
6. Makna penting untuk setiap anggotanya
7. Didalam komunitas dimungkinkan adanya heterogenitas dan beda
pendapat
8. Pelayanan masyarakat ditempatkan sedekat dan secepat mungkin
pada yang berkepentingan
9. Didalam masyarakat bisa terjadi konflik, oleh sebab itu diperlukan
kemampuan untuk management conflict.

6
2.2 Kebudayaan
A. Pengertian Kebudayaan
Budaya adalah bentuk jamak dari kata “budi” dan “daya” yang berarti cinta,
karsa dan rasa. Kata “budaya” berasal dari bahasa Sansekerta, budhayah, yaitu
bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa Inggris,
kata budaya berasal dari kata culture.

Pengertian kebudayaan menurut para ahli sebagai berikut:

1. E.B.Tylor (1832-1917)
Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai
anggota masyarakat.
2. Herkovits (1985-1963)
Kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh
manusia/
3. R. Linton (1893-1953)
Kebudayaan adalah dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku
yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, di mana unsur
pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
4. Selo Soemardjan (1915-2003) dan Soelaeman Soemardi
Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta, dan cipta
masyarakat.
5. Koentjaraningrat (1923-1999)
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia
dengan belajar.

B. Wujud Kebudayaan
Talcott Parson (Sosiolog) dan Al Kroeber (Antropolog) menganjurkan untuk
membedakan wujud kebudayaan secara tajam sebagai suatu sistem. Demikian
pula dengan J.J Honingman dalam bukunya The World of Man (1959) membagi
budaya dalam tiga wujud, yaitu :
1. Ideas

7
2. Activities
3. Artifact

Sejalan dengan J.J Honingman, Koentjaraningrat mengemukakan bahwa


kebudayaan digolongkan menjadi :
1. Wujud sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, dan peraturan.
Wujud tersebut menunjukkan wujud ide kebudayaan bersifat abstrak,
tak dapat dipegang, diraba, dan terdapat dalam pikiran masyarakat di
mana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup. Kebudayaan ideal ini
juga disebut dengan tata kelakuan.

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan


berpola dari manusia dalam masyarakat.
Wujud ini bisa didokumentasi, difoto diobservasi karena dalam sistem
sosial terdapat aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan
dengan lainnya dalam masyarakat.

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.


Wujud ini disebut pula kebudayaan fisik. Dimana hampir seluruhnya
merupakan hasil aktivitas fisik dan karya seluruh masyarakat. Sifatnya
paling konkret berupa benda atau hal yang dapat diraba dan dilihat.
Contohnya seperti Candi Borobudur, kain batik, dll.

C. Sifat-Sifat Budaya
Kebudayaan yang dimiliki setiap masyarakat tidak sama, seperti di Indonesia
tedapat suku bangsa yang beraneka ragam, tetapi setiap kebudayaan tidak
mempunyai sifat dan ciri yang sama.
Sifat dari kebudayaan tersebut sebagai berikut:
1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2. Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu
dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Budaya diperlukan manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.

8
4. Budaya mencakup aturan yang berisikan kewajiban, tindakan yang
diterima dan ditolak, tindakan yang dilarang dan yang diizinkan.

D. Isi Utama Kebudayaan


Terdapat 6 isi utama dalam kebudayaan, antara lain :
1. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk hidup sosial
merupakan suatu bagian dari perjalanan hidupnya yang digunakan dalam
usaha memahami :
 Alam sekitar
 Alam flora dan fauna
 Tubuh manusia
 Sifat dan tingkah laku manusia
 Benda dilingkungannya
 Ruang dan waktu

Untuk memperoleh pengetahuan tersebut manusia melakukan tiga cara,


sebagai berikut :

a. Melalui pengalaman dan kehidupan sosial


b. Melalui pengalaman yang diperoleh dari pendidikan formal maupun
pendidikan nonformal.
c. Melalui petunjuk yang bersifat simbolis yang sering disebut
komunikasi simbolis.

2. Nilai
C. Kluchohn (1905-1960) mengemukakan, bahwa yang menentukan
orientasi nilai budaya manusia di dunia adalah lima dasar yang bersifat
universal, sebagai berikut :
1) Hakikat hidup manusia (MH)
2) Hakikat karya manusia (MK)
3) Hakikat waktu manusia (MW)
4) Hakikat alam manusia (MA)

9
5) Hakikat hubungan antar manusia (MM)

3. Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu masyarakat atau
manusia dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya dalam
kehidupan. Pandangan hidup juga merupakan nilai yang dianut oleh suatu
masyarakat dengan dipilih secara selektif olej individu, kelompok atau
bangsa.

4. Kepercayaan
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain
dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi
mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika
seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan
berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada
yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).

5. Persepsi
Persepsi juga dikenal dengan artian sudut pandang merupakan suatu titik
tolak pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata-kata yang digunakan
memahami segala kejadian atau gejala dalam kehidupan. Persepsi terjadi
setelah tahap sensasi berlangsung. Persepsi merupakan sebuah proses yang
aktif dari manusia dalam memilah, mengelompokkan, serta memberikan
makna pada informasi yang diterimanya.

6. Etos Kebudayaan
Etos atau jiwa kebudayaan (dalam antropolog) berasal dari bahasa Inggris
berarti watak khas. Etos sering terlihat pada gaya perilaku warga seperti,
kegemaran-kegemaran warga masyarakatnya, serta berbagai benda budaya
hasil karya mereka. Contohnya, kebudayaan Batak dilihat dari luar oleh orang
Jawa sebagai orang yang agresif, kasar, kurang sopan, tegas, konsekuen, dan
berbicara apa adanya. Begitupun sebaliknya orang Jawa dilihat oleh orang
Batak sebagai orang yang penuh ketenangan yang berlebihan, lamban,

10
tingkah laku yang sulit ditebak, gagasan yang berbelit serta diskriminasi
terhadap tingkatan sosial.

E. Sistem Budaya
Sistem budaya merupakan komponen dair kebudayaan yang bersifat abstrak
dan terdiri atas pikiran-pikiran, gagasan, konsep, serta keyakinan dengan
demikian sering juga disebut dengan adat istiadat. Dalam sistem budaya inin
terbentuk unsur-unsur yang berkaitan satu dengan lainnya, sehingga tercipta tata
kelakuan manusia yang terwujud dalam unsur kebudayaan sebagai satu
kesatuan. Unsur pokok kebudayaan (Bronislaw Malinowski, 1884-1942) sebagai
berikut:
1. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat di dalam upaya menguasai alam.
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat dan lembaga pendidikan
4. Organisasi kekuatan

Unsur pokok kebudayaan juga disebutkan oleh Melville J. Herkovits (1895-


1963) sebagai berikut :
1. Alat-alat teknologi
2. Sistem ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan politik

F. Jenis Kebudayaan
1. Kebudayaan Materiel antara lain hasil cipta, karsa, yang berwujud benda,
barang alat pengolahan alam, seperti gedung, pabrik, jalan dan rumah.
2. Kebudayaan Nonmateriel merupakan hasil cipta, dan karsa yang berwujud
kebiasaan adat istiadat, ilmu pengetahuan, dsb. Kebudayaan nonmateriel
meliputi volkways (norma kelaziman), mores (norma kesusilaan), mode
(fashion) dan norma hukum.

11
G. Problematika / Hambatan Kebudayaan
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem
kepercayaan.
Keterkaitan orang jawa terhadap tanah yang mereka tempati secara turun
temurun diyakini sebagai pemberi berkah kehidupan.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut
pandang.
Dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksana pembangunan.
Contohnya, program KB semula ditolak masyarakat, mereka
beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
3. Hambatan budaya berkairan dengan faktor psikologi atau kejiwaan
Contohnya upaya mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang
terkena bencana alam banyak mengalami kesulitan, karena adanya
kekhawatiran penduduk di tempat yang baru hidup mereka akan lebih
sengsara.
4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat
luar
Masyarakat daerah terpencil yang kurang komunikasi dengan masyarakat
luar sehingga pengetahuan terbatas.
5. Sikap tradisional yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.
Budaya ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional, yang
menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan hidup mereka.
6. Sikap Etnosentrisme
Merupakan sikap yang mengagunkan budaya suku bangsanya sendiri dan
menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap semacam ini akan
mudah memicu timbulnya kasus-kasus sara, yakni pertentangan suku,
agama, dan ras.
7. Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering
disalahgunakan ileh manusia, contohnya obat-obatan diciptakan untuk
kesehatan tetapi dalam penggunaannya banyak disalahgunakan yang
malah menganggu kesehatan manusia itu sendiri.

12
H. Perubahan Kebudayaan
Ada lima faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan antara lain :
1. Perubahan lingkungan alam
2. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu kelompok
lain
3. Perubahan karena adanya penemuan
4. Perubahan yang terjadi karena masyarakat mengadopsi beberapa
elemen kebudayaan bangsa lain
5. Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi hidupnya
dengan mengadopsi suatu pengetahuan dan kepercayaan baru.

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masyarakat merupakan sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem


semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Masyarakat terbentuk
karena manusia-manusia menggunakan pikiran dan perasaan dalam memberikan
reaksi terhadap lingkungannya. Menurut lingkungannya masyarakat terbagi
menjadi mansyarakat primitive, Masyarakat desa, dan masyarakat kota.tipe
masyarakat terbagi menjadi masyarakat tertutup dan masyarakat terbuka. Terdapat
Sembilan nilai yang menjadi konsep bagi masyarakat baik menurut Talizi (1990).

Budaya adalah bentuk jamak dari “budi” dan “daya” yang berarti Cinta,
Karsa, dan rasa. Dalam Bahasa Inggris “budaya” adalah Culture. Para ahli
mempunyai definisi sendiri tentang budaya. Budaya memiliki Wujud Seperti
Ideas, activies, Artifact. Budaya memiliki sifat khusus meskipun bentuk budaya
yang berbeda-beda.

13
3.2 Saran

Berikut adalah beberapa saran yang kami berikan agar pembuatan karya tulis
lebih optimal:

1. Membuat pembagian tugas yang lebih merata antar kelompok


2. Agar lebih Sigap dalam mengerjakan apa yang ditugaskan
3. Tepat waktu dalam mengumpulkan tugas agar tidak memberatkan dan
menghambat teman yang lainnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Tajul. 2008. Ilmu Sosial Dasar.Bandung: Gunung Jati Press

Aziz, Arnicun dan Hartomo. 1990. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Mawardi, Dan Nur Hidayati. 2009. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu
Budaya Dasar. Bandung: Pustaka Setia.

Ramdani, Wahyu. 2007. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Pustaka Setia.

Setiadi, Elly M, Kama A. Hakam, Ridwan Effendi. 2013. Edisi Ketiga Ilmu Sosial
Budaya. Bandung: Kencana.

Suhada, Idad. 2014. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Insan Mandiri.

15

Anda mungkin juga menyukai