Kelompok 1
Anggota:
Universitas Andalas
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Dasar-dasar Sistem Manajemen di Puskesmas “ dengan baik.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kami harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Kami berharap ilmu yang kami tuliskan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penulis
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
BAB II Pembahasan
2.1 Masyarakat ..................................................................................................2
A. Pengertian Kebudayaan.........................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan masyarakat dengan kebudayaan
yang ada disekitarnya
2. Untuk mengetahui proses terbentuknya masyarakat
3. Untuk mengetahui jenis masyarakat menerut lingkungan hidupnya
4. Agar dapat memahami tipe-tipe masyarakat
5. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan kebudayaan
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Masyarakat
A. Pengertian Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang
yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana
sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam
kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa
Arab, musyarak. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling
tergantung satu sama lain).
Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang
yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Berikut ini pengertian
masyarakat menurut beberapa ahli :
Koentjaraningrat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu
sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu
rasa identitas bersama.
Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan
kebudayaan.
Paul B. Horton & C. Hunt
2
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup
bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu,
mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di
dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
L Gillin dan J.P Gillin
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai
kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama.
Emile Durkheim
Masyarakat adalah suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar anggota
sehingga menampilkan suatu realitas tertentu yang mempunyai ciri-cirinya
sendiri.
Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi
atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok
yang terbagi secara ekonomi.
3
Akibat dari hidup bersama dalam jangka waktu yang lama itu
menghasilkan kebudayaan berupa system nilai, system ilmu pengetahuan
dan kebudayaan kebendaan
4
1) Sikap hidup yang dapat menerima hal-hal baru dan terbuka untuk
perubahan
2) Mempunyai keberanian untuk mengemukakan pendapat
3) Lebih mengutamakan masa kini, sangat menghargai waktu
4) Memiliki perencanaan dan pengorganisasian
5) Yakin pada IPTEK dari pada hal-hal gaib (mistik)
6) Penuh perhitungan dan percaya diri
7) Menghargai harkat hidup orang lain
8) Memiliki sikap keadilan dan pemerataan
2. Masyarakat Tertutup.
Masyarakat tertutup sulit menerima perubahan. Mereka bersifat bahwa
perubahan akan menyebabkan hilangnya keaslian budayanya. Mereka menutup
diri akan perubahan, adakalanya mereka menerima perubahan namun sifatnya
terbatas bahkan ada yang tak mau menerimanya sama sekali. Mereka tak mau
bergaul dengan masyarakat luar. Masyarakat Papua, masih ada suku-suku yang
hampir belum mengalami perubahan, kehidupan mengembara di hutan,
mengumpulkan makanan berupa daun-daunan, berpindah dari satu tempat ke
5
tempat yang lain (nomaden) bahkan mereka belum menggunakan pakaian.
Ciri – Ciri Masyarakat Tertutup :
a. Tak mau kehilangan budaya aslinya
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
c. Memiliki sifat etnosentrisme yang tinggi, yaitu persepsi yang dimiliki oleh
individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara
budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain
d. Terlalu kuat memegang tradisi dan ideologi kelompok
e. Mobilitas sosial rendah
6
2.2 Kebudayaan
A. Pengertian Kebudayaan
Budaya adalah bentuk jamak dari kata “budi” dan “daya” yang berarti cinta,
karsa dan rasa. Kata “budaya” berasal dari bahasa Sansekerta, budhayah, yaitu
bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa Inggris,
kata budaya berasal dari kata culture.
1. E.B.Tylor (1832-1917)
Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai
anggota masyarakat.
2. Herkovits (1985-1963)
Kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh
manusia/
3. R. Linton (1893-1953)
Kebudayaan adalah dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku
yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, di mana unsur
pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
4. Selo Soemardjan (1915-2003) dan Soelaeman Soemardi
Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta, dan cipta
masyarakat.
5. Koentjaraningrat (1923-1999)
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia
dengan belajar.
B. Wujud Kebudayaan
Talcott Parson (Sosiolog) dan Al Kroeber (Antropolog) menganjurkan untuk
membedakan wujud kebudayaan secara tajam sebagai suatu sistem. Demikian
pula dengan J.J Honingman dalam bukunya The World of Man (1959) membagi
budaya dalam tiga wujud, yaitu :
1. Ideas
7
2. Activities
3. Artifact
C. Sifat-Sifat Budaya
Kebudayaan yang dimiliki setiap masyarakat tidak sama, seperti di Indonesia
tedapat suku bangsa yang beraneka ragam, tetapi setiap kebudayaan tidak
mempunyai sifat dan ciri yang sama.
Sifat dari kebudayaan tersebut sebagai berikut:
1. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2. Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu
dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3. Budaya diperlukan manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
8
4. Budaya mencakup aturan yang berisikan kewajiban, tindakan yang
diterima dan ditolak, tindakan yang dilarang dan yang diizinkan.
2. Nilai
C. Kluchohn (1905-1960) mengemukakan, bahwa yang menentukan
orientasi nilai budaya manusia di dunia adalah lima dasar yang bersifat
universal, sebagai berikut :
1) Hakikat hidup manusia (MH)
2) Hakikat karya manusia (MK)
3) Hakikat waktu manusia (MW)
4) Hakikat alam manusia (MA)
9
5) Hakikat hubungan antar manusia (MM)
3. Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu masyarakat atau
manusia dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya dalam
kehidupan. Pandangan hidup juga merupakan nilai yang dianut oleh suatu
masyarakat dengan dipilih secara selektif olej individu, kelompok atau
bangsa.
4. Kepercayaan
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain
dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi
mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika
seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan
berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada
yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).
5. Persepsi
Persepsi juga dikenal dengan artian sudut pandang merupakan suatu titik
tolak pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata-kata yang digunakan
memahami segala kejadian atau gejala dalam kehidupan. Persepsi terjadi
setelah tahap sensasi berlangsung. Persepsi merupakan sebuah proses yang
aktif dari manusia dalam memilah, mengelompokkan, serta memberikan
makna pada informasi yang diterimanya.
6. Etos Kebudayaan
Etos atau jiwa kebudayaan (dalam antropolog) berasal dari bahasa Inggris
berarti watak khas. Etos sering terlihat pada gaya perilaku warga seperti,
kegemaran-kegemaran warga masyarakatnya, serta berbagai benda budaya
hasil karya mereka. Contohnya, kebudayaan Batak dilihat dari luar oleh orang
Jawa sebagai orang yang agresif, kasar, kurang sopan, tegas, konsekuen, dan
berbicara apa adanya. Begitupun sebaliknya orang Jawa dilihat oleh orang
Batak sebagai orang yang penuh ketenangan yang berlebihan, lamban,
10
tingkah laku yang sulit ditebak, gagasan yang berbelit serta diskriminasi
terhadap tingkatan sosial.
E. Sistem Budaya
Sistem budaya merupakan komponen dair kebudayaan yang bersifat abstrak
dan terdiri atas pikiran-pikiran, gagasan, konsep, serta keyakinan dengan
demikian sering juga disebut dengan adat istiadat. Dalam sistem budaya inin
terbentuk unsur-unsur yang berkaitan satu dengan lainnya, sehingga tercipta tata
kelakuan manusia yang terwujud dalam unsur kebudayaan sebagai satu
kesatuan. Unsur pokok kebudayaan (Bronislaw Malinowski, 1884-1942) sebagai
berikut:
1. Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat di dalam upaya menguasai alam.
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat dan lembaga pendidikan
4. Organisasi kekuatan
F. Jenis Kebudayaan
1. Kebudayaan Materiel antara lain hasil cipta, karsa, yang berwujud benda,
barang alat pengolahan alam, seperti gedung, pabrik, jalan dan rumah.
2. Kebudayaan Nonmateriel merupakan hasil cipta, dan karsa yang berwujud
kebiasaan adat istiadat, ilmu pengetahuan, dsb. Kebudayaan nonmateriel
meliputi volkways (norma kelaziman), mores (norma kesusilaan), mode
(fashion) dan norma hukum.
11
G. Problematika / Hambatan Kebudayaan
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem
kepercayaan.
Keterkaitan orang jawa terhadap tanah yang mereka tempati secara turun
temurun diyakini sebagai pemberi berkah kehidupan.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut
pandang.
Dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksana pembangunan.
Contohnya, program KB semula ditolak masyarakat, mereka
beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
3. Hambatan budaya berkairan dengan faktor psikologi atau kejiwaan
Contohnya upaya mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang
terkena bencana alam banyak mengalami kesulitan, karena adanya
kekhawatiran penduduk di tempat yang baru hidup mereka akan lebih
sengsara.
4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat
luar
Masyarakat daerah terpencil yang kurang komunikasi dengan masyarakat
luar sehingga pengetahuan terbatas.
5. Sikap tradisional yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.
Budaya ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional, yang
menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan hidup mereka.
6. Sikap Etnosentrisme
Merupakan sikap yang mengagunkan budaya suku bangsanya sendiri dan
menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap semacam ini akan
mudah memicu timbulnya kasus-kasus sara, yakni pertentangan suku,
agama, dan ras.
7. Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering
disalahgunakan ileh manusia, contohnya obat-obatan diciptakan untuk
kesehatan tetapi dalam penggunaannya banyak disalahgunakan yang
malah menganggu kesehatan manusia itu sendiri.
12
H. Perubahan Kebudayaan
Ada lima faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan antara lain :
1. Perubahan lingkungan alam
2. Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu kelompok
lain
3. Perubahan karena adanya penemuan
4. Perubahan yang terjadi karena masyarakat mengadopsi beberapa
elemen kebudayaan bangsa lain
5. Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi hidupnya
dengan mengadopsi suatu pengetahuan dan kepercayaan baru.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Budaya adalah bentuk jamak dari “budi” dan “daya” yang berarti Cinta,
Karsa, dan rasa. Dalam Bahasa Inggris “budaya” adalah Culture. Para ahli
mempunyai definisi sendiri tentang budaya. Budaya memiliki Wujud Seperti
Ideas, activies, Artifact. Budaya memiliki sifat khusus meskipun bentuk budaya
yang berbeda-beda.
13
3.2 Saran
Berikut adalah beberapa saran yang kami berikan agar pembuatan karya tulis
lebih optimal:
14
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Arnicun dan Hartomo. 1990. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Mawardi, Dan Nur Hidayati. 2009. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu
Budaya Dasar. Bandung: Pustaka Setia.
Setiadi, Elly M, Kama A. Hakam, Ridwan Effendi. 2013. Edisi Ketiga Ilmu Sosial
Budaya. Bandung: Kencana.
15