Anda di halaman 1dari 1

Energi Ionisasi

Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan atom untuk melepaskan satu
elektron yang terikat paling lemah dari suatu atom atau ion dalam wujud gas. Harga
energi ionisasi dipengaruhi oleh besarnya nomor atom dan ukuran jari-jari atom. Makin
besar jari-jari atom, maka gaya tarik inti terhadap elektron terluar makin lemah. Hal itu
berarti elektron terluar akan lebih mudah lepas, sehingga energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron terluar makin kecil.

Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kemampuan atau kecenderungan suatu atom untuk menangkap
atau menarik elektron dari atom lain. Misalnya, fluorin memiliki kecenderungan menarik
elektron lebih kuat daripada hidrogen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa keelektronegatifan
fluorin lebih besar daripada hidrogen. Konsep keelektronegatifan ini pertama kali
diajukan oleh Linus Pauling (1901 – 1994) pada tahun 1932.

Valensi,

yaitu ukuran jumlah ikatan kimia yang dibentuk oleh atom dalam senyawa. Lebih dari
satu abad yang lalu konsep valensi pelan-pelan mendekati deskripsi ikatan kimia
termasuk struktur lewis (1916). Teori ikatan valensi (1927), orbital molekul (1928), teori
VSEPR (1958) dan semua kemajuan metode-metode kuantum kimia.

Potensial Ionisasi

adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang paling lemah/luar dari
atom suatu unsur atau ion dalam keadaan gas

Reaktivitas

Sifat suatu unsure yang mudah bereaksi ( Mudah menangkap dan melepaskan eketron)

Jari-jari atom

adalah jarak dari inti atom ke orbital elektron terluar yang stabil dalam suatu atom dalam
keadaan setimbang. Biasanya jarak tersebut diukur dalam satuan pikometer atau
angstrum. Dikarenakan elektron-elektron senantiasa bergerak, maka untuk mengukur
jarak dari inti atom kepadanya amatlah sulit. Untuk itu digunakan beberapa cara yang
lebih akurat seperti dijelaskan pada bagian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai