STROKE INFARK
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Pesyaratan Kepanitraan Klinik
Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Shiko Indrawan M
20174010072
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. IDENTITAS
Nama : Tn B
Usia : 52 tahun
Alamat : Kersan, Tirtonimolo, Kasihan, Bantul
Pekerjaan : Swasta
Tanggal lahir : 05-09-1966
Tanggal Masuk RS : 19-03-2019
2. ANAMNESIS
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh lemas pada tubuh bagian kanan
b. RPS
Pasien datang ke IGD RS PKU Muhammadiyah Gamping dengan keluhan
lemas pada tubuh bagian kanan, sebelumnya pasien mengeluhkan kesulitan untuk
memakai sandal dan mencoba periksa ke Puskesmas Kasihan dan pasien dirujuk ke
RS PKU Gamping pada jam 12 siang. nyeri kepala / pusing (-), mual (-), muntah (-),
penurunan kesadaran (-), pandangan kabur (-), gangguan pendengaran (-), gangguan
penghidu (-), nyeri dada (-), gangguan memori (-),
c. RPD
Hipertensi (+), DM (-), Riwayat mondok sebelumnya (-)
d. RPK
Riwayat hipertensi (+)
e. Riwayat Pribadi
Pasien mengetahui memiliki riwayat hipertensi saat diperiksa di puskesmas,
pasien merokok
PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Presens
TD = 200/95 mmHg
T = 36 ◦C
HR = 88 kpm
RR = 22 kpm
Keadaan Umum : Baik, berbicara lancar, tidak pelo, merasakan lemas di tubuh
bagian kanan
Kesadaran : Compos Mentis, GCS 15
Status gizi : Cukup
Sikap Tubuh : tremor (-), rigiditas (-), flaccid (-), bradikinesia (-)
b. Status Neurologis
1) Kepala : normocephal, simetris (+), NT (-), scar (-), massa (-), kaku kuduk (-),
Brudzinski 1 (-)
Px nervi cranialis
a) N. I (Olfactorius) : daya pembau kanan = kiri dalam batas normal
b) N. II (Opticus)
Visus : mampu melihat, tidak dinilai
Pengenalan warna : tidak dilakukan
Medan penglihatan : normal
Px fundus okuli : tidak dilakukan
c) N. III (Occulomotorius), N. IV (Trochlearis), & N. VI (Abducen)
Ptosis (-/-), nistagmus (-/-), exoftalmus (-/-)
Gerak bola mata ke atas :+
Gerak bola mata ke bawah : +
Gerak bola mata ke medial : +
Pupil : isokor
Strabismus : (-/-)
Diplopia : (-/-)
Reflek cahaya : (+/+)
d) N. V (Trigeminus)
e) N. VII (Facialis)
Mengerutkan dahi :+
Kedipan mata :+
Sudut mulut : + normal tidak ada perbedaan
Mengerutkan alis : dapat dilakukan
Menutup mata : dapat dilakukan
Lakrimasi : dapat dilakukan
Memperlihatkan gigi : (+/+) sudut mulut sebelah kanan turun
f) N. VIII (Vestibulocochlearis)
g) N. IX (Glossopharyngeus)
h) N. X (Vagus)
Nadi : teraba/teraba
Bersuara :+
Menelan :, pasien dapat makan seperti biasa
i) N. XI (Accessorius)
Memalingkan kepala : (+)
Mengangkat bahu : dapat mengangkat bahu
Atrofi otot bahu : (-/-)
j) N. XII (Hipoglossus)
Sikap lidah : normal tidak ada kelainan
Artikulasi : baik
Tremor lidah : (-)
Atrofi otot lidah : (-)
2) Badan
Pulmo : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Cor : S1 S2 reguler
Abdomen : BU (+), NT (-), timpani (+)
3) Ekstremitas
Kekuatan :
4 5
4 5
Tonus :
Trofi :
Sensibilitas :
Refleks Fisiologis :
Klonus :
4. DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis : hemiparese,
gangguan kesadaran afasia global, UMN
Diagnosis Topis : crus posterior kapsula interna sinistra
Diagnosis Etiologi : stroke non hemoragik
Diagnosis Banding : Stroke hemoragik
5. TERAPI
Infus Nacl 20 tpm
Amlodipin 10 mg / 24 jam
Candesartan 16 mg / 24 jam
Aspilet 80 mg / 24 jam
Metformin 500 mg / 12 jam
Atorvastatin 8 mg/ 24 jam
Neurosanbe 1 ampul / 24 jam
BAB II
DASAR TEORI
A. DEFINISI STROKE
Stroke adalah gangguan fungsional otak fokal maupun global akut, lebih dari
24 jam, berasal dari gangguan aliran darah otak dan bukan disebabkan oleh gangguan
peredaran darah otak sepintas, tumor otak, stroke sekunder karena trauma maupun
infeksi (WHO MONICA, 1986).
Menurut WHO (1998), stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi
cerebral, baik fokal maupun global yang berlangsung dengan cepat dan >24 jam atau
berakhir dengan kematian tanpa ditemukannya penyakit selain gangguan vaskular.
Gangguan global berupa gangguan kesadaran. Sedangkan gangguan fokal
yang muncul mendadak, dapat berupa :
a. Kelumpuhan sesisi/kedua sisi, kelumpuhan satu extremitas, kelumpuhan otot-otot
penggerak bola mata, kelumpuhan otot-otot untuk proses menelan, wicara dan
sebagainya
b. Gangguan fungsi keseimbangan
c. Gangguan fungsi penghidu
d. Gangguan fungsi penglihatan
e. Gangguan fungsi pendengaran
f. Gangguan fungsi Somatik Sensoris
g. Gangguan Neurobehavioral yang meliputi :
• Gangguan atensi
• Gangguan memory
• Gangguan bicara verbal
• Gangguan mengerti pembicaraan
• Gangguan pengenalan ruang
• Gangguan fungsi kognitif lain
B. KLASIFIKASI
1. Berdasarkan kelainan patologik pada otak
a. Stroke hemoragik
1) Perdarahan intraserebral
2) Perdarahan subarachnoid (ekstraserebral)
b. Stroke non hemoragik (iskemik, infark, penyumbatan, oklusi)
1) Trombosis serebri
2) Emboli serebri
3) Hipoperfusi sistemik
2. Berdasarkan penilaian terhadap waktu kejadiannya
a. Transient Ischemic Attack (TIA)
b. Reversible Ischemic Neurological Deficits (RIND)
c. Stroke in Evolution (SIE) atau stroke progresif
d. Completed Stroke atau stroke komplit
3. Berdasarkan lokasi lesi vaskuler
a. Sistem karotis
1) Motorik : hemiparese kontralateral, disartria
2) Sensorik : hemiparese alternans, parestesia
3) Gangguan visual: hemianopsia homonim kontralateral, amaurosis fugaks
4) Gangguan fungsi luhur: afasia, agnosia
b. Trombosis serebri
1) Motorik : hemiparese alternans
2) Sensorik : hemiparese alternans, parestesia
3) Gangguan visual: hemianopsia homonim kontralateral, cortical blindness
dan black out
4) Gangguan fungsi luhur: gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia
C. FAKTOR RESIKO
Faktor yang tidak bisa Faktor yang bisa Faktor risiko lainnya
dikendalikan dikendalikan
Umur Hipertensi Migren
Jenis kelamin Diabetes Alkohol
Bayi BBLR Merokok Hiperhomosistein
Hiperkoagulabiliti
Ras/etnik Hiperlipedimia Mediator imflamasi
Genetik Gangguan jantung Peningkatan lipoprotein
Obesitas
Stenosis karotis
(penyempitan pembuluh
karotis)
F. DIAGNOSIS
Berdasarkan algoritma Gajah Mada1
Ketiganya atau 2 dari ke 3 nya ada pada penderita stroke akut ada:
1. Penurunan kesadaran (+), sakit kepala (-), refleks patologis (-) SH
2. Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (+), refleks patologis (-) SH
3. Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologis (+) SNH
4. Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologis (-) SNH
Keterangan:
Derajat Kesadaran
Vomitus (muntah)
Tidak : 0
Ya :1
Tidak : 0
Ya :1
Tidak :0
Satu atau lebih : 1
SSS Diagnosis
>1 Stroke perdarahan
< -1 Stroke infark
-1 s.d 1 Diagnosis belum pasti, gunakan kurva probabilitas dan/atau
CT scan
CT Scan merupakan pemeriksaan penunjang gold standard untuk membedakan
stroke infark dengan perdarahan. Pada stroke iskemik CT Scan kepala menunjukkan
warna putih pada daerah otak yang mengalami prdarahab
Tujuan rehabilitasi
a. Posisioning
b. Mobilisasi scapula
c. Latihan keseimbangan duduk
d. Latihan keseimbangan berdiri
e. Latihan jalanlatihan naik turun tangga
f. Latihan pada gangguan menelan
g. Latihan komunikasi
h. Latihan melakukan aktivitas
BAB III
KESIMPULAN
2. Jauch EC, Saver JL, Adams HP Jr, Bruno A, Connors JJ, et al. Guidelines for
the early management of patients with acute ischemic stroke: a guideline for
healthcare professionals from the American Heart Association/American
Stroke Association. Stroke. 2013 ; 44(3):870-947
5. Powers WJ, Derdeyn CP, Biller J, Coffey CS, Hoh BL, et al. 2015 American
Heart Association/American Stroke Association Focused Update of the 2013
Guidelines for the Early Management of Patients With Acute Ischemic Stroke
Regarding Endovascular Treatment: A Guideline for Healthcare Professionals
From the American Heart Association/American Stroke Association. Stroke.
2015; 46 (10):3020-35