Anda di halaman 1dari 4

BAB II

LANDASAN TEORI

Identifikasi batuan merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang suatu


batuan tertentu. Setelah identifikasi dilakukan,maka kita dapat dengan jelas
memberi nama batuan tersebut. Sifat fisika dan kimia yang dikenal dalam
mengidentifikasikan batuan biasanya dibagi dalam 4 kategori sifat, yaitu :
1.Warna
2.Tekstur
3.Struktur
. Komposisi material pembentuk batuan.
(Anonim, 2013)
Batuan sedimen dapat membentuk lapisan, dapat dibedakan oleh batuan beku
dan batuan metamorf. Contohnya terpecahnya sendiri permukaan lapisan. Selain
itu ditetapkan ciri-ciri tersendiri pada fosil-fosil yang tidak pernah ditemukan pada
batuan beku dan jarang ditemukan pada batuan metamorf (simon & schuster,
1998).
Faktor-faktor yang mengontrol terbentuknya sedimen adalah iklim, topografi,
vegetasi dan juga susunan yang ada dari batuan. Sedangkan faktor yang
mengontrol pengangkutan sedimen adalah air, angin, dan juga gaya grafitasi.
Sedimen dapat terangkut baik oleh air, angin, dan bahkan salju. Mekanisme
pengangkutan sedimen oleh air dan angin sangatlah berbeda. Pertama, karena
berat jenis angin relatif lebih kecil dari air maka angin sangat susah mengangkut
sedimen yang ukurannya sangat besar. Besar maksimum dari ukuran sedimen
yang mampu terangkut oleh angin umumnya sebesar ukuran pasir. Kedua, karena
sistem yang ada pada angin bukanlah sistem yang terbatasi (confined) seperti
layaknya channel atau sungai maka sedimen cenderung tersebar di daerah yang
sangat luas bahkan sampai menuju atmosfer.
Sedimen-sedimen yang ada terangkut sampai di suatu tempat yang disebut
cekungan. Di tempat tersebut sedimen sangat besar kemungkinan terendapkan
karena daerah tersebut relatif lebih rendah dari daerah sekitarnya dan karena
bentuknya yang cekung ditambah akibat gaya grafitasi dari sedimen tersebut maka
susah sekali sedimen tersebut akan bergerak melewati cekungan tersebut. Dengan
semakin banyaknya sedimen yang diendapkan, maka cekungan akan mengalami
penurunan dan membuat cekungan tersebut semakin dalam sehingga semakin
banyak sedimen yang terendapkan. Penurunan cekungan sendiri banyak
disebabkan oleh penambahan berat dari sedimen yang ada dan kadang
dipengaruhi juga struktur yang terjadi di sekitar cekungan seperti adanya patahan.
(http.www.geowacana.com).
Batuan sedimen klastika berbutir kasar (rudites, f > 2 mm) biasanya terdiri
dari fragmen dan matriks. Fragmen adalah klastika butiran lebih besar yang
tertanam di dalam butiran yang lebih kecil atau matriks. Matriks mungkin berbutir
lempung sampai dengan pasir, atau bahkan granule. Sedangkan fragmen berbutir
pebble sampai boulder. Mineral utama penyusun batuan silisiklastika adalah
mineral silika (kuarsa, opal dan kalsedon), felspar serta mineral lempung. Sebagai
mineral tambahan adalah mineral berat (turmalin, zirkon), mineral karbonat,
klorit, dan mika. Untuk batuan klastika gunungapi biasanya ditemukan gelas atau
kaca gunungapi. Selain mineral, maka di dalam batuan sedimen juga dijumpai
fragmen batuan, serta fosil binatang dan fosil tumbuh-tumbuhan.
Batuan karbonat (klastika dan non klastika) tersusun oleh mineral kalsit,
cangkang fosil dan kadang-kadang dolomit. Batuan evaporit (non klastika hasil
penguapan), utamanya tersusun oleh mineral gipsum (CaSO4.2H2O), anhidrit
(CaSO4) dan halit (NaCl). Batuan sedimen “ironstone” tersusun oleh mineral
oksida besi (hematit, magnetit, limonit, glaukonit dan pirit). Batuan sedimen
posfat tersusun oleh mineral apatit. Batubara tersusun oleh mineral carbon. Batuan
sedimen silika (chert atau opal) tersusun oleh kuarsa dan kalsedon.
Fragmen dan matriks di dalam batuan sedimen lebih menyatu karena adanya
bahan semen. Bahan penyemen butiran fragmen dan matriks tersebut adalah
material karbonat, oksida besi, dan silika. Semen karbonat dicirikan oleh
bereaksinya dengan cairan HCl. Semen oksida besi, selain tidak bereaksi dengan
HCl secara khas berwarna coklat, Semen silika umumnya tidak berwarna, tidak
bereaksi dengan HCl dan batuan yang terbentuk sangat keras. Semen itu tidak
selalu dapat diamati secara megaskopik. (http.www.amonline.net)
Berbagai sifat fisik sedimen ditelaah sesuai dengan tujuan dan kegunaannya.
Diantaranya adalah tekstur sedimen yang meliputi ukuran butir (grain size),
bentuk butir ( partikel shape), dan hubungan antar butir (fabrik), struktur sedimen,
komposisi mineral, serta kandungan biota. Dari berbagai sifat fisik tersebut
ukuran butir menjadi sangat penting karena umumnya menjadi dasar dalam
penamaan sedimen yang bersangkutan serta membantu analisa proses
pengendapan karena ukuran butir berhubungan erat dengan dinamika transportasi
dan deposisi (http://rageagainst.multiply.com).
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan
endapan yang berupa bahan lepas. Hutton (1875; dalam Sanders, 1981)
menyatakan Sedimentary rocks are rocks which are formed by the “turning to
stone” of sediments and that sediments, in turn, are formed by the breakdown of
yet-older rocks. O’Dunn & Sill (1986) menyebutkansedimentary rocks are formed
by the consolidation of sediment : loose materials delivered to depositional sites
by water, wind, glaciers, and landslides. They may also be created by the
precipitation of CaCO3, silica, salts, and other materials from solution (Batuan
sedimen adalah batuan yang terbentuk oleh konsolidasi sedimen, sebagai material
lepas, yang terangkut ke lokasi pengendapan oleh air, angin, es dan longsoran
gravitasi, gerakan tanah atau tanah longsor. Batuan sedimen juga dapat terbentuk
oleh penguapan larutan kalsium karbonat, silika, garam dan material lain.
Menurut Tucker (1991), 70 % batuan di permukaan bumi berupa batuan sedimen.
Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak bumi. Ini berarti batuan
sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi ketebalannya relatif tipis.
(www.wingmanarrows.wordpress.com).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Penuntun praktikum geologi dasar. Universitas haluoleo. Kendari
Simon dan Schuster. 1998. Rocks and Minerals. Fireside Books. New York.
http:// www.amonline.net/Mineral-Batuan/. (Diakses tanggal 20 Mei 2013)
http://www.geowacana.com/batuan-sedimentasi-2/.(Diakses tanggal 20 Mei
2013)
http://www.wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-
sedimen/ (Diakses tanggal 20 Mei 2013)
http://www.rageagainst.multiply.com/journal/item/33 (Diakses tanggal 20 Mei
2013)

Anda mungkin juga menyukai