PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Disusunoleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT Tuhan Yang MahaEsa, atas semua
taufik dan hidayahNyakita masih diberikan kesehatan dan keselamatan, dan yang telah
memberikan kemudahan bagi penulis hingga dapat menyelesaiakan Rekayasa Ide.
Adapun Rekayasa ide ini mengenai “Cara Mendidik Anak Yang Lambat Dalam
Pelajaran” ini telah saya susun semaksimal mungkin dan tentunya dengan buku yang
saya baca, sehingga dapat memperlancar pembuatan Rekayasa Ide ini. Untuk itu saya
tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada Ibu
SURI HANDAYANI DAMANIK,S.Pd.,M.Pd. yang telah menjelaskan kepada kami
bagaimana untuk membuat Rekayasa Ide yang baik dan benar.Semoga ini dapat
memberikan wawasan yang luas bagi pembaca dan kita dapat memahami tentang
Psikolagi pendidikan dan dapat menjadi ilmu baru bagi kita semua.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekuarangan baik dari segi bahasa maupun dari segi isinya.Oleh karena itu saya
berharap pembaca agar memberikan kritik dan saran yang membangun sehingga
penulis dapat memperbaiki Rekayasa Ide ini untuk kedepannya.
ii
DAFTAR ISI
A. KESIMPULAN .................................................................................... 10
B. SARAN................................................................................................. 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu rekayasa ide ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang
bermakna pari pengembangan wawasan para pembaca ,mahasiswa dan terutama bagi
orangtua dan pendidik dalam memahami perkembangan anak yang lambat dalam
pembelajaran.
1.2 RumusanMasalah
DalamRekayasa ide ini masalah yang akan di bahas adalah sebagai berikut:
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Anak lambat belajar adalah anak yang mengalami hambatan atau keterlambatan
dalam perkembangan mental (fungsi intelektual di bawah teman-teman seusianya)
disertai ketidakmampuan/kekurangmampuan untuk belajar dan untuk menyesuaikan diri
sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Masalah-masalah yang mungkin bisa jadi penyebab anak lambat belajar antara
lain karena masalah konsentrasi, daya ingat yang lemah, kognisi, serta masalah sosial dan
emosional.
Anak yang lambat belajar bisa juga dikatakan sebagai anak yang mengalami
kesulitan dalam belajar. Kesulitan belajar (learning difficulty) merupakan suatu konsep
multidisipliner yang digunakan pada lapangan ilmu pendidikan, psikologi, maupun ilmu
kedokteran. Kesulitan belajar didasarkan atas suatu kondisi dari belajar yang terganggu
untuk mencapai hasil belajar. Hal tersebut disebabkan oleh faktor fisik, sosial, maupun
psikologi. Definisi mengenai kesulitan belajar akan tampak dalam gejala aspek-aspek
kognitif, motorik, dan efektif dalam proses maupun hasil belajar yang dicapai.
5
Rincian analisis tersebut mencakup:
a. Fisik
Pengamatan pertama yang dilakukan untuk menemukan sebab-sebab kesulitan
belajar siswa adalah dengan pengamatan cermatterhadap keadaan fisiknya, meliputi
intensitas pendengarannya, penglihatannya, pembicaraannya, vitamin
dangizimakananpadawaktukecil.
b. Perkembangan mental
Kemampuan mental adalahkemampuan individu dalam berfikir dan berbuat.
Perkembangan mental dapat di pengaruhi oleh pertumbuhan fisik, peristiwa-peristiwa
tertentu yang terjadi dalam kehidupannya dan asuhan intensif yang diberikan
lingkungannya. Cacat fisik sebelum atau setelah kelahiran dapat berpengaruh pula
terhadap Perkembangan mental seseorang.
c. Perkembangan intelek
Intelek adalah kekuatan pikiran dalam menyampaikan pemikiran (reasoning) dan
pemahaman pengetahuan yang dikuasainya. Manusia intelektual adalah manusia yang
berkemampuan menganalisis pengetahuan, menyatakannya kembali dalam bentuk
kata dan kalimat yang baikdan benar yang disampaikan secara sistematis dan logis
sehingga dapat diterima oleh lingkungannya. Perkembangan intelek dapat
dipengaruhi oleh keadaan mental. Sesorang yang memiliki IQ berkisarantara 50
sampai 69 sulitdiharapkan memiliki Perkembangan intelek yang baik.
d. Sosial
Keadaan sosial ekonomi manusia berpengaruh terhadap kemajuan belajarsiswa di
sekolah. Berdasarkan penelitian Kirk (1962) terdapat 5 kali lebih banyak siswa
lamban belajar yang berasal dari keluarga ekonomi lemah dibanding kan siswa
lamban belajar yang berasal dari keluarga ekonomi tinggi.
e. Perkembangan kepribadian
Siswa yang mengalami kesulitan belajar pada umum nya berkaitan erat dengan
masalah-masalah emosional, agresif, takut, malu-malu dan nakal. Kadang siswa yang
mengalami kesulitan belajar itu menunjukan ketidak mampuan menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitar nya yang di akibatkan kegagalan belajar di sekolah. Jika
6
kegagalan itu bertambah banyak maka akan mengakibatkan kelesuan konsentrasi
dalam belajar.
f. Proses belajar yang dilakukannya
Ciri-ciri siswa lambat belajar dilihat dari proses belajar yang dilakukannya
adalah sebagai berikut:
Lambat mengamati dan mereaksi peristiwa yang terjadi dalam lingkungannya.
Kurang bernafsu untuk melakukan penelitian terhadap hal-hal yang baru dalam
lingkungannya.
Siswa lambat belajar tidak banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Siswa lambat belajar kurang memperlihatkan perhatiannya terhadap apa dan
bagaimana tugas itu dapa tdiselesaikan dengan baik.
Dalam belajarnya banyak menggunakan ingatan (hapalan) dari pada logika
(reasoning)
Tidak mampu menggunakan cara-cara tertentu dalam mempelajari ilmu
pengetahuan.
Siswa lambat belajar kurang lancer berbicara, tidak jelas, dan gagap.
Siswa lamban belajar sangat bergantung pada guru dan orang tuanya, terutama
dalam membuktikan kebenaran pengetahuan yang sedang dipelajarinya.
Siswa lamban belajar sulit memahami konsep abstrak.
Siswa lamban belajar sulit memindahkan kecakapan tertentu yang telah
dikuasainya ke dalam kecakapan lainnya sekalipun dalam mata pelajaran yang
sama, seperti kecakapan mengali dan membagi.
Siswa lambat belajar lebih sering berbuat salah.
Mengalami kesulitan membuat generalisasi pengetahuan secara teruari, bahkan
tidak mampu menarik kesimpulan.
Memilikidayaingatan yang lemah, mudahlupadangampangmenghilang.
Mengalami kesulitan saat menulis kan pengetahuan dalam bentuk karangan-
karangan lainnya, sekalipun menggunakan kata dan kalimat yang sederhana.
Siswa lamban belajar lemah dalam mengerja kan tugas-tugas latihan di sekolah
dan dirumah.
7
2.4 FAKTOR PENYEBAB ANAK LAMBAT BELAJAR
Kesulitan belajar biasanya terjadi pada anak yang berkemampuan rendah dan
mengalami kelambatan dalam belajar. Anak yang lambat dalam belajar akan tampak jelas
dari menurunnya kinerja akademis atau prestasi belajar. Lambatnya belajar siswa dapat
dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku (misbehavior) seperti terlalu diam di
kelas (karena tidak mengerti meteri pelajaran), suka mengusik atau mengganggu teman,
suka berkelahi, sering tidak masuk kelas, serta membolos pada waktu pelajaran.
Guru harus mengidentifikasi kemungkinan sebab-sebab kesulitan belajar siswa.
Koestoer mengidentifikasi kemungkinan sebab lambatnya belajar anak berdasar empat
kategori, yaitu:
a. Kondisi sosiologis yang permanen
b. Kondisi sosiologis yang temporer
c. Pengaruh-pengaruh lingkungan sosial yang permanen
d. Pengaruh leingkungan sosial yang temporer
8
BAB III
REKAYADA IDE
9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
10