Anda di halaman 1dari 2

CONTOH KASUS

Revaluasi Hotel Swissbellin


Selisih nilai pada aktiva tetap sebelum dan sesudah revaluasi sebesar Rp. 5.420.090.031,24. Dari
selisih revaluasi tersebut dikenakan pajak 10% bersifat final, sehingga pajak yang harus dibayar
akibat adanya revaluasi adalah sebesar Rp. 542.009.003,12. Selisih revaluasi akan tampak pada
neraca sisi pasiva di bagian modal. Sedangkan pengaruhnya terhadap laporan laba rugi
perusahaan terlihat pada biaya usaha pada poin depresiasi aktiva tetap.
Perhitungan penghematan pajak nilai komersial per 31 Desember 2001 sebagai berikut :
§ Tanah Rp 900.000.000.
§ Bangunan permanent (20 tahun) Rp 1.200.000.000.
§ Akumulasi penyusutan bangunan 7 tahun (Rp 420.000.000)
§ Peralatan dan kendaraan kelompok 2 Rp 1.600.000.000.
§ Akumulasi penyusutan peralatan dan kendaraan 7 tahun (Rp 1.400.000.000).
Hasil penilaian sesuai harga pasar
Ø Tanah Rp 3.960.000.000
Ø Bangunan Rp 2.420.000.000
Ø Peralatan / kendaraan Rp 920.000.000
Prediksi laba tahun 2002 (sebelum penyusutan) : Rp 350.000.000
Jawab :
Jika melakukan revaluasi
Aktiva Nilai Buku Harga Pasar Selisih Lebih
Tetap (dalam Rp) (dalam Rp) Revaluasi
(dalam Rp)
Tanah 900.000.000 3.960.000.000 3.060.000.000
Bangunan 780,000,000 2.420.000.000 1.640.000.000
Peralatan 200,000,000 920.000.000 720.000.000
dan
Kendaraan
1.880.000.000 5.420.000.000
PPh final 542.000.000
10%
Laba Rp 350.000.000
Penyusutan
- Bangunan = Rp 3.960.000.000 x 5% (Rp 198.000.000)
- Peralatan&kendaraan (Rp 115.000.000)
= Rp920.000.000 x 12,5%
Penghasilan Kena Pajak Rp 37.000.000
Pajak PPh badan 25% Rp 9.250.000
Jumlah pajak yg harus dibayar Rp 551.250.000

Jika tidak melakukan revaluasi


Laba Rp 350.000.000
Penyusutan
- Bangunan (Rp 60.000.000)
- Peralatan&kendaraan (Rp 20.000.000)
Penghasilan Kena Pajak Rp 270.000.000
Pajak PPh badan 25% Rp 67.500.000

Anda mungkin juga menyukai