Abstrak
Penyimpangan pembangunan perumahan terhadap penataan ruang di kawasan Bandung Utara secara
faktual didukung oleh data dan analisis keruangan. Tahapan-tahapan penelitian, yaitu : survei pendahuluan,
pembuatan model konseptual dan instrumen, pengumpulan data dan validasi instrumen, pembuatan model
fungsional, pemasukan data empirik dan simulasi, implementasi model awal, revisi model dan menguji
validitas model, menguji sensitivitas model, penyusunan hasil dan merumuskan kebijakan. Tujuan penelitian
yaitu : mengetahui faktor-faktor pemicu yang paling berpengaruh terhadap pembangunan perumahan,
menyusun prediksi prioritas dampak penting hipotetik pembangunan perumahan berdasarkan pelingkupan,
mengetahui dampak lingkungan pembangunan perumahan dan menyusun kebijakan rencana pengelolaan
dan pemantauan lingkungan di kawasan Bandung Utara berdasarkan analisis sensitivitas model sistem
dinamis. Metode yang digunakan adalah deskriptif dan analitik eksplanatoris. Penelitian dilakukan dari
Maret sampai dengan November 2010. Hasil meliputi faktor-faktor pemicu paling berpengaruh terhadap
pembangunan perumahan, prioritas dampak penting hipotetik hasil pelingkupan, analisis dampak
pembangunan perumahan terhadap lingkungan dan kebijakan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan di kawasan Bandung Utara berdasarkan analisis sensitivitas model sistem dinamis. Manfaat
penelitian untuk meningkatkan kesadaran stakeholder berperanserta dalam pembangunan perumahan
yang berwawasan lingkungan serta menjadi naskah akademik untuk merevisi serta menyempurnakan
peraturan dan perundangan pembangunan perumahan di kawasan Bandung Utara.
Kata kunci: Analisis, dampak, pembangunan, perumahan, model sistem dinamis
Abstract
This study discusses deviation of housing development in spatial arrangement in North Bandung zone,
factually supported by spatial data and analysis. Research phases consist of preliminary survey, designing
conceptual model and instruments, data collection and instruments validation, designing of functional model,
empiric data input and simulation, implementation of initial model, model revision, and model validation
testing, model sensitivity testing, determining results and formulating policies. The objectives of the research
are identifying triggering factors influential to housing development, predicting the hypothetic significant
impact priority of housing development based on scoping, identifying environmental impact on housing
development and designing policy of environmental management and monitoring plan in North Bandung
zone based on sensitivity analysis of dynamic system model. The methods used are descriptive and
explanatory analyses. Research was conducted from March to November 2010. The research results in the
triggering factors highly influential to housing development, hypothetic important impact priority based on
scoping, impact analysis of housing development to environment and policy of environmental management
and monitoring plan in North Bandung zone based on sensitivity analysis of dynamic system model. The
benefits of the research are to increase awareness of stakeholders to participate in housing development with
environmental insight and to compose an academic source text for revising and perfecting regulation and
constitution of housing development in North Bandung zone.
Keywords: Analysis, impact, development, housing, model system dynamic
147
Analisis Dampak Lingkungan … (Rina M. M., Iskandar M. Purwaamijaya)
pembatasan pengembangan fisik kawasan penggunaan lahan yang ada saat itu di daerah hulu
khususnya melalui pembatasan jenis Sungai Cikapundung tidak sesuai dengan
pembangunan serta pembatasan area liputan kesesuaian lahannya untuk berbagai penggunaan
bangunannya (Rancangan Tata Ruang dan Wilayah lahan tersebut, sedangkan penggunaan lahan saat
Kabupaten Bandung, 2007). itu yang sesuai dengan kesesuaian lahannya
sebesar 29,48%. Tanah di kawasan Bandung Utara
kawasan Bandung Utara adalah kawasan di utara
telah mengalami penipisan ketebalan tanah yang
Bandung yang memiliki ketinggian di atas garis
sangat cepat terutama di daerah tegalan serta
kontur +760 meter dari permukaan air laut rata-
terjadi peningkatan koefisien aliran permukaan
rata. Wilayah kawasan Bandung Utara terkena
sebesar 0,378% setiap tahunnya dan menimbulkan
perkembangan Kota Bandung yang sangat pesat
banjir di Kota Bandung dan hilir setiap tahunnya
dan mendapat tekanan urbanisasi dari Kota
serta terus meningkat.
Bandung. Pembangunan di kawasan Bandung
Utara dapat dibedakan berdasarkan tiga jenis Kuswara (2004) dalam kajiannya mengenai
kegiatan, yaitu (1) pembangunan karena desakan penataan sistem perumahan dan permukiman
kebutuhan perumahan, (2) pembangunan yang dalam rangka gerakan nasional pengembangan
berkaitan dengan kegiatan pariwisata, seperti : satu juta rumah mengemukakan bahwa
hotel dan tempat rekreasi, (3) pembangunan pengembangan dan penataan perumahan pada
berkaitan dengan pelayanan, seperti : fasilitas lokasi yang sesuai akan mendukung tidak hanya
pendidikan dan pelatihan, fasilitas pelayanan kota, program perumahan dan permukiman itu sendiri,
perkantoran, pertokoan dan lain-lain. tetapi juga program pembangunan kota secara
Pembangunan kawasan perumahan yang berizin keseluruhan. Upaya penataan sistem perumahan
lokasi adalah kegiatan yang mendominasi perlu dilakukan pada tahap pemilihan dan
pembangunan di kawasan Bandung Utara. penyediaan lokasi untuk pengembangan
Pembangunan perumahan di kawasan Bandung perumahan dan permukiman. Dua hal utama yang
Utara bersifat sporadis dan tidak ada kaitan satu perlu dijadikan dasar pertimbangan adalah arah
dengan lainnya, kecuali keterkaitan dalam hal dan perkembangan kota dalam lingkup internal
penggunaan prasarana. maupun regional serta jenis pengembangan
perumahan dan permukiman itu sendiri.
Penyimpangan pembangunan perumahan di
kawasan Bandung Utara terhadap peraturan dan Sistem dinamis digunakan untuk mencari
perundangan yang berlaku menimbulkan penjelasan permasalahan sosial jangka panjang
degradasi lingkungan di kawasan Bandung Utara yang terjadi secara berulang-ulang di dalam
dan dampak negatif terhadap wilayah lain berupa struktur internal. Umpan balik (feed-back)
bencana banjir. merupakan konsep inti yang digunakan dalam
sistem dinamis untuk memahami struktur sistem.
Situmorang (2004) dalam kajiannya mengenai
Diasumsikan bahwa keputusan secara sosial atau
teknologi pengembalian fungsi hidrologis lahan
individu dibuat berdasarkan informasi tentang
perumahan di kawasan inti Bandung Raya Utara,
keadaan sistem atau lingkungan disekitar
mengemukakan bahwa adanya penyimpangan
pengambil keputusan berada (Gordon, 1989).
penggunaan tataguna lahan di Bandung Utara
Syarat awal untuk memulai berpikir sistemik
sehingga menyebabkan dampak kerugian per
adalah adanya kesadaran untuk mengapresiasi dan
tahun terhadap produksi sumur sebesar Rp.
memikirkan suatu kejadian sebagai sebuah sistem
218.764.575 sumur pompa sebesar Rp.
(systemic approach). Hal ini relevan dan penting
537.316.500 dan PDAM sebesar Rp. 230.278.500.
dalam menghadapi tantangan kerumitan dan
Perubahan debit infiltrasi berakibat terhadap
perubahan cepat dari lingkungan domestik dan
akuifer cekungan Bandung berupa pengurangan
global dalam abad 21 (Muhammadi, et.all, 2001).
volume akuifer sebesar 1,45% dari total imbuhan
Kejadian apapun baik fisik maupun non fisik
Bandung Utara. Perubahan tataguna lahan di
dipikirkan sebagai unjuk kerja atau dapat
kawasan Villa Istana Bunga berakibat terhadap
berkaitan dengan unjuk kerja dari keseluruhan
berkurangnya debit aliran dasar sungai Cimahi
interaksi antar unsur sistem dalam batas
yang merupakan sumber air baku PDAM Cimahi
lingkungan tertentu (Saeed, K.1981).
sehingga mengancam pemenuhan air bersih Kota
Cimahi. Tujuan penelitian adalah merancang model
dampak lingkungan dan mewujudkan prinsip
Darsihardjo (2004) dalam penelitiannya mengenai
pembangunan berkelanjutan di kawasan Bandung
model pemanfaatan lahan berkelanjutan di daerah
Utara berbasis simulasi sistem dinamis. Sasaran
hulu Sungai Cikapundung Bandung Utara
khusus penelitian adalah (1) memperoleh
menyatakan telah terjadi kesalahan penempatan
komponen-komponen lingkungan di kawasan
jenis penggunaan lahan. Sebagian besar (70,52%)
148
Jurnal Permukiman Vol. 6 No. 3 November 2011 : 147-153
METODOLOGI InMigrasi
bulan Maret 2010 sampai dengan November 2010 Natalitas + Populasi - Mortalitas
melalui pengumpulan data primer dan data
sekunder. Analisis data meliputi analisis faktor, + -
-
+ +
Nilai Tambah
analisis identifikasi dampak potensial, scooping, Manfaat
Pembangunan
analisis kualitas fisik-biologi-ekonomi lingkungan, + OutMigrasi + -
Jasa
prediksi perubahan lingkungan, analisis sistem dan Lingkungan per
Pembangunan + kapita
sintesis model dinamis, analisis kebijakan Rumah Baru
Alokasi Dana
Pembangunan
berdasarkan nilai sensitivitas. Software yang +
digunakan adalah SPSS 15, ArcView 3.3 dan +
149
Analisis Dampak Lingkungan … (Rina M. M., Iskandar M. Purwaamijaya)
Konversi_Lahan_Budidaya_untuk_Perumahan
Lahan_Budidaya_Awal_Belum_Terbangun
kawasan Bandung Utara yang akan terjadi adalah
Luas_Lahan_Kawasan_Budidaya
penurunan produksi pertanian, penurunan
keanekaragaman hayati, penurunan kesejahteraan
Kawas an_Perairan_di_Lahan_Budidaya
Lahan_untuk _Pembangunan_Rumah_Baru
Luas_Lahan_Kawasan_Lindung
Konversi_Lahan_Kawasan_Lindung_untuk_Perumahan
lampiran 1.
Kawas an_Perairan_di_Lahan_Lindung
Konversi_Lahan_Budiday a_untuk_Perumahan
Analisis dampak pembangunan perumahan
Rasio_Luas_Lahan_Semak Rasio_Luas_Tegalan terhadap lingkungan menunjukkan bahwa
Konversi_Lahan_Semak Konversi_Lahan_Tegalan
berkurangnya lahan untuk perumahan berdampak
Rasio_Luas_Lahan_Kebun_Campuran Rasio_Luas_Sawah_Irigasi
pada tingginya penyimpangan penggunaan lahan
di kawasan budidaya non perumahan dan kawasan
lindung.
Konversi_Lahan_Kebun_Campuran Konversi_Lahan_Sawah_Irigasi
Rasio_Luas_Lahan_Sawah_Tadah_Hujan Konversi_Lahan_Sawah_Tadah_Hujan
Konversi_Lahan_Kawasan_Lindung_untuk _Perumahan
3
Rasio_Luas_Konservas i Rasio_Luas_Hutan_Lindung
150,000,000
3
Konversi_Luas_Hutan_Lindung
M^2
Konversi_Luas_Konservasi
100,000,000 Luas_Lahan_Kawasan_Budidaya
1 1
1 3
1 Luas_Lahan_Kawasan_Lindung
3 2
2 2 2 12 2
50,000,000 2 Luas_Lahan_Terbangun
3 3
3 1
Lahan_Budidaya_Awal_Belum_Terbangun 3
0 1 1
2,000 2,010 2,020 2,030 2,040 2,050 2,060
Kawas an_Perairan_di_Lahan_Budidaya
Tahun
Lahan_Sawah_Awal_Belum_Terbangun
Rasio_Luas_Sawah_Irigasi
Gambar 4 Pengurangan Luas Lahan
Rasio_Luas_Lahan_Sawah_Tadah_Hujan
Luas_Lahan_Kawasan_Budidaya
Luas_Lahan_Sawah Menurunnya luas lahan pertanian di kawasan
Rasio_Luas_Sawah_Irigasi
budidaya mempengaruhi ketersediaan produksi
pertanian perkapita. Hasil simulasi menunjukkan
produksi pertanian untuk komoditas padi sawah
Gambar 2 Model Diagram Alir (Flow Chart Loop)
akan mengalami penurunan dari 3.987 ton pada
tahun 1995 menjadi 0 ton pada tahun 2048,
HASIL DAN PEMBAHASAN sedangkan produksi pertanian untuk komoditas
Hasil penelitian menunjukkan faktor pemicu padi gogo akan mengalami penurunan dari 954 ton
pembangunan perumahan di kawasan Bandung pada tahun 1995 menjadi 0 ton pada tahun 2048.
Utara selain dipengaruhi oleh faktor fisik
lingkungan luas lahan dengan panorama indah dan 4,000
1
1
sejuk juga dipengaruhi oleh faktor aksesibilitas 3,000 1
1
2,000 Produksi_Padi_Sawah
Hasil analisis faktor komponen yang berpengaruh 1
1
Produksi_Padi_Gogo
dalam perubahan lingkungan akibat pembangunan 1,000 2 2 2 2
2
150
Jurnal Permukiman Vol. 6 No. 3 November 2011 : 147-153
Utara, semakin kecil nilai kenyamanan dan Gambar 8 Nilai Tambah Manfaat Pembangunan
keindahan lingkungan.
Kebijakan rencana kelola lingkungan dan rencana
1,000
pemantauan lingkungan dari hasil analisis
1 sensitivitas model adalah dengan merevisi dan
Ketersediaan_Volume_Biomassa_Rimba_Campuran_per
menyempurnakan penataan ruang dengan
M^3 per orang
1 _kapita
2
1
dana untuk dapat meningkatkan ketersediaan
produksi pertanian, keanekaragaman hayati, dan
2 Indeks_Biodiversity
50 1
2 Indeks_Kenyamanan_Lingkungan
2
151
Analisis Dampak Lingkungan … (Rina M. M., Iskandar M. Purwaamijaya)
152
Jurnal Permukiman Vol. 6 No. 3 November 2011 : 147-153
RENCANA KEGIATAN
1. Pra Konstruksi
2. Konstruksi DAMPAK POTENSIAL : DAMPAK PENTING HIPOTETIK :
3. Operasi
A. FISIK - KIMIA
1. Iklim mikro A. FISIK – KIMIA PRIORITAS
Identifikasi Evaluasi 1. Iklim mikro
2. Kualitas udara
Dampak Dampak 2. Sedimentasi muara sungai
3. Getaran dan kebisingan DAMPAK PENTING
Potensial Potensial 3. Perubahan neraca air K
4. Sedimentasi muara sungai HIPOTETIK
4. Kualitas air L
RONA LINGKUNGAN : 5. Perubahan neraca air
5. Kesuburan tanah A
6. Kualitas air 1. Produksi pertanian
6. Erosi S
A. FISIK – KIMIA 7. Kesuburan tanah 2. Keanekaragaman
7. Alih fungsi lahan I
1. Iklim (makro dan mikro) 8. Erosi hayati
B. BIOLOGI F
2. Kualitas udara 9. Alih fungsi lahan 3. Kesejahteran
1. Vegetasi hutan i
3. Getaran dan kebisingan B. BIOLOGI masyarakat
2. Satwa (fauna darat) K
4. Fisigrafi 1. Vegetasi hutan
3. Biota air A
5. Sedimentasi muara sungai 2. Tanaman budidaya
4. OPT S
6. Perubahan neraca air 3. Satwa (fauna darat)
C. SOSEKBUD I
7. Kualitas air (sungai & sumur) 4. Biota air
5. OPT 1. Kecemburuan Sosial
8. Jenis tanah
C. SOSEKBUD 2. Aksesibilitas
9. Kesesuaian lahan
1. Kecemburuan Sosial 3. Kesempatan kerja
10. Kesuburan tanah
2. Aksessibilitas 4. Tingkat pendapatan keluarga
11. Erosi
3. Kesempatan kerja 5. Aktifitas perekonomian
12. Alih fungsi lahan
4. Tingkat pendapatan 6. Sistem nilai
B. BIOLOGI
keluarga D. KESLINGMAS
1. Vegetasi hutan
5. Aktifitas perekonomian 1. Sanitasi lingkungan
2. Tanaman budidaya
6. Pendapatan Asli Daerah 2. Kesehatan masyarakat
3. Satwa (fauna darat)
4. Biota air 7. Sistem nilai
5. OPT D. KESLINGMAS
C. SOSEKBUD 1. Sanitasi lingkungan
1. Kecemburuan sosial 2. Kesehatan masyarakat
2. Kesempatan kerja
3. Aksesibilitas
4. Tingkat pendapatan keluarga
5. Aktifitas perekonomian
6. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
7. Sistem nilai
D. KESLINGMAS
1. Sanitasi lingkungan
2. Kesehatan masyarakat
Diskusi antar pakar KLASIFIKASI & PRIORITAS
Metode Studi pustaka Metode Analisis Keterkaitan
Matriks Survey lapang
Proffesional judgment
Lampiran 1 Bagan Alir Pelingkupan (scooping) AMDAL Pembangunan Perumahan di Kawasan Bandung Utara (Permen Lingkungan Hidup No. 08/2006)
153