MMD TUGU JUMAT Rev
MMD TUGU JUMAT Rev
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan di masyarakat terutama
melalui Praktek Kerja Lapangan.
dengan bimbingan dan pembinaan dari pemerintah secara lintas program dan
lintas sektoral (Depkes RI, 1989). Kegiatan ini mempunyai ciri bahwa setiap
keputusan dalam rangka pelaksanaan kegiatan di tetapkan oleh msyarakat
sendiri melalui musyawarah mufakat yang di sebut Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD).
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal 26 Mei 2015 sampai dengan 13 Juni 2015
3.1.1 Data Umum
3.1.1 1 Data Geografis
Desa Tugu terbagi dari empat Dusun:
1. Dusun Tugu
2. Dusun Tawang
3. Dusun Pakisaji
4. Dusun Kepuhrejo
DATA UMUM
1. Tipologi desa : a. Persawahan
b. Perladangan
c. Perkebunan
d. Peternakan
e. Nelayan
f. Pertambangan / galian
g. Kerajinan dan industri kecil
h. Industri sedang dan besar
i. Jasa dan perdagangan
2. Tingkat Perkembangan Desa : Swasembada / Swadaya / Swakarya
3. Luas Wilayah : 554 Ha
4. Batas Wilayah :
a. Sebelah Utara : Karangsari
b. Sebelah Selatan : SukorejoWetan
c. Sebelah Barat : Karangsari
d. Sebelah Timur : Tenggur.
5. Orbitrasi ( Jarak dari Pusat Pemerintahan ) :
a. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 5 Km.
b. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kota : - Km.
c. Jarak dari kota/Ibukota Kabupaten : 20 Km.
d. Jarak dari kota/Ibukota Provinsi : 125 Km.
6. Jumlah tanah bersertifikat : 125 buah 5 Ha.
7. Luas tanah kas desa : 0,86 Ha.
11
3.1.1.3
3.1.2 Data Khusus
Tabel 5. Distribusi penduduk menurut Umur di Desa Tugu Pada Bulan
April Tahun 2015
Tabel 8. Distribusi ibu hamil di Desa Tugu pada Bulan April 2015
14
Interprestasi data: berdasarkan dari data diatas menunjukkan bahwa ibu hamil
yang memeriksakan kehamilannya pada trimester
pertama sudah bagus.
Tabel 10. Distribusi Ibu Hamil menurut resiko di Desa Tugu Pada Bulan April
Tahun 2015
Jenis Resiko Jumlah Prosentase (%)
Pernah gagal hamil 3 21,43%
Hamil >4 1 7,14%
Spasing >10 tahun 2 14,28%
Post Sc 1 7,14%
Interpretasi data: berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa resiko tinggi ibu
hamil terbanyak yaitu pada Pernah gagal hamil,
16
Interpretasi data: berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
nifas masih melakukan berpantang makanan
tertentu,hal ini menyebabkan kebutuhan gizi ibu
nifas kurang sehingga berdampak terhadap
asupan gizi pada bayinya.
17
Tabel 13. Distribusi Peserta KB di Desa Tugu Pada Bulan April tahun
2015
No. Peserta Jumlah Prosentase (%)
1. Peserta KB 438 60,58%
2. Tidak Peserta KB 285 39,42%
Tabel 14. Data SKDN di Desa Tugu Pada Bulan Desember Tahun
2015 Pencapaian SKDN
Keterangan S K D N
Jumlah 252 252 207 174
18
Keterangan :
S : Seluruh balita yang ada didesa tersebut
K : Balita yang mempunyai KMS
D : Balita yang datang atau ditimbang
N : Balita yang berat badannya naik
Tabel 16. Distribusi Pelaksanaan ASI Eksklusif di Desa tugu Pada Bulan April
2015
Indikator Target Prosentase (%)
E6 80% 17,64%
19
PRIORITAS MASALAH:
1. Komplikasi kebidanan
2. Pertolongan persalinan Tenaga kesehatan
3. Masih tingginya kesenjangan kunjungan neonatal
Komplikasi Kebidanan
1. Memberikan Pelayanan ANC terpadu yang paripurna
2. Motivasi melakukan rujukan dini terencana
BAB IV
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH
22
A. SKALA PRIORITAS
Skala Prioritas Dalam Menyusun Masalah Kesehatan
NO KRITERIA BOBOT SKORE
1. Sifat masalah : 1
Ancaman kesehatan 3
Tidak / kurang sehat 2
Krisis 1
2. Kemungkinan masalah untuk dirubah : 2
Dengan mudah 2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dirubah : 1
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah : 1
Masalah berat harus ditangani 2
Masalah yang tidak perlu segera 1
ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Dimodifikasi dan dikutip skala prioritas masalah kesehatan keluarga (Nasrul
Efendi,1998)
Keterangan :
Tentukan skore untuk setiap kriteria
Skore akhir = skore dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan
bobot
Skor x Bobot
Angka tertinggi
Jumlahkan skore untuk setiap criteria
Skore adalah 5 dan sarana untuk semua bobot
B. PEMECAHAN MASALAH
1. Ibu hamil dengan resiko tinggi
Data:
Ibu hamil didesa Pasiraman 59 orang ,13 diantaranya resiko tinggi ,4
diantaranya ( 30,7 % ) dari resiko tinggi tersbut adalah karena primi muda
usia kurang dari 19 tahun.
Faktor penyebab:
- Kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang kehamilan dengan
resiko tinggi
- Pengaruh media elektronik
- Kurangnya pengawasan orangtua karena ditinggal bekerja
- Kurangnya penyuluhan dari petugas kesehatan tentang ibu hamil resiko
tinggi.
Rencana Pemecahan Masalah
- Penyuluhan kepada ibu dan keluarga tentang kehamilan dengan resiko
tinggi melalui kelompok potensial yang ada di masyarakat ( kelompok
yasinan, PKK, Dasa Wisma ).
- Pembentukan Kelas Ibu
- Kerjasama dengan lintas sector dan lintas program
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil pengakjian di desa Tugu, di dapatkan berbagai permasalahan
diantaranya : masih tingginya ibu hamil resiko tinggi, rendah nya pencapaian ASI
eksklusif, masih tingginya ibu nifas yang berpantang makanan, masih rendahnya
PUS yang ber KB.
Pelaksanaan MMD di Desa Pasiraman telah memunculkan berbagai
pendapat dari kader, tokoh msyarakat untuk memecahkan masalah yang ada.
Kemudian dari berbagai permasalahan tersebut dapat di ambil prioritas masalah
sebagai berikut:
3. Masih tingginya ibu hamil resiko tinggi
4. Rendahnya pencapaian ASI eksklusif
5. Masih tingginya ibu nifas yang berpantang makanan
Berdasarkan hasil prioritas masalah, telah di susun beberapa intervensi
sebagai cara pemecahan dari masalah tersebut di atas. Kemudian dari intervensi
tersebut di atas dilakukan implementasi sesuai dengan rencana. Implementasi di
lakukan dengan masuk ke dalam kegiatan-kegiatan yang terdapat pada setiap RT
dan Posyandu, yang di mulai pada tanggal 21 Desember 2012 sampai dengan10
Januari 2013. Dari hasil implementasi di dapatkan bahwa masyarakat dapat
mengerti, menerima, dan menjalankan anjuran yang telah di berikan oleh nakes.
5.2 Saran
5.2.1 Masyarakat
Hendaknya masyarakat mau menerima dan melaksanakan nasehat yang
telah di sampaikan.
5.2.2 Petugas Kesehatan
1. Diharapkan pada petugas kesehatanuntuk lebih meningkatkan
keaktifannya dalam mengetahui permasalahan yang ada di wilayah
kerjanya.
2. Diharapkan petugas kesehatan untuk meningkatkan kerja sama dengan
sesama petugas kesehatan, kader, tokoh masyarakat maupun pihak yang
kompeten.
5.2.3 Puskesmas
26
LAMPIRAN
28
29