Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 pasal 35 mengamanatkan bahwa kurikulum
pendidikan tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang mencakup pengembangan
kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan keterampilan. Selanjutnya berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2012 mengamanatkan bahwa kurikulum dalam
setiap jenjang pendidikan di Indonesia mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI). Dalam KKNI dibuat mekanisme penyandingan antara mutu lulusan yang
dihasilkan program pendidikan dengan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan. Untuk
menangani masalah pengangguran yang disebabkan oleh tidak terakuinya kompetensi
seseorang maka mekanisme pengakuan hasil pembelajaran lampau (Recognition of Prior
Learning/RPL) maupun pengakuan kompetensi saat ini (Recoqnition of Current Competency)
sangat dibutuhkan. KKNI dapat menjadi landasan strategi penyetaraan kualifikasi seseorang
yang diperoleh melalui dari pendidikan formal, nonformal, informal, bahkan dari pengalaman
bekerja.
Mengacu kepada KKNI, jenjang Strata 1 berada pada level 6. Untuk meningkatkan
kualitas lulusannya, khususnya dalam melaksanakan pembelajaran, maka Unimed
menerapkan model pembelajaran magang. Kegiatan magang dilaksanakan di sekolah dan
dalam pelaksanaannya, kegiatan Magang ini dilakukan secara sistematis dengan melibatkan
seluruh stakeholder seperti kepala sekolah/wakil kepala sekolah, guru pamong magang
(GPM), dan dosen pembimbing magang (DPM).
Melalui program magang bagi mahasiswa program studi kependidikan, diharapkan akan
terbentuk empat kompetensi guru sebagaimana amanah UUGD, yaitu kompetensi
keperibadian, sosial, pedagogik, dan kompetensi profesional. Selama ini pencapai empat
kompetensi ini hanya bertumpu pada pendidikan profesi guru (PPG) yang hanya berdurasi 2
semester. Kompetensi tersebut dapat dicapai melalui proses gradual, sedikit demi sedikit.
Oleh karena itu pengenalan lingkungan sekolah harus sejak dini, secara terprogram atau
terencana dengan baik.
Perlu dipahami bahwa penanaman sikap keguruan ke dalam jiwa calon guru memerlukan
waktu yang panjang, tidak mungkin dapat dicapai hanya dalam tempo satu tahun, yaitu pada
tahap PPG saja. Dibutuhkan waktu yang panjang. Oleh karena itu magang ditawarkan dalam 3
semester yaitu magang 1 pada semeseter 2, magang 2 pada semester 4 dan magang 3 pada
semester 6. Diperlukan pemastian bahwa penanaman sikap keguruan berhasil tahap demi
tahap, sehingga pada implementasi matakuliah magang perlu ada Early Warning System.
Sistem ini akan membantu mahasiswa memastikan apakah masih tetap berada pada rel yang
benar.

1
Program magang ini merupakan matakuliah wajib bagi program studi kependidikan di
Unimed. Program magang terdiri atas tiga:
1. Magang 1 (Observasi Sekolah)
2. Magang 2 (Pengembangan Perangkat Pembelajaran)
3. Magang 3 (Mengajar Terbimbing)
B. Tujuan Magang II
Magang 2 bertujuan memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan kompetensi
akademik bidang studi serta memantapkan kamampuan awal calon guru dalam
mengembangkan perangkat pembelajaran.

2
BAB II
INFORMASI UMUM

A. Visi, Misi, dan tujuan sekolah

Suatu sekolah yang terstruktur akan memiliki visi, misi, dan tujuan sekolah agar
pembangunan dan mutu sekolah tersebut dapat dikatakan baik.

Visi dari SMA Negeri 11 Medan adalah “Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang
Cerdas, Religius, Unggul, Kompetitif dan berbudaya lingkungan.

Misi dari SMA Negeri 11 Medan adalah :

1. Meningkatkan pembinaan akhlak dan budi pekerti yang luhur.


2. Mengembangkan minat, bakat, dan kreativitas peserta didik agar tumbuh dan
berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki peserta didik.
3. Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan melalui kegiatan
IHT dan MGMP.
4. Meningkatkan kualitas KBM melalui pengembangan multimedia yang dapat
memotivasi peserta didik untuk kreatif, inisiatif, dan inovatif, baik dalam kegiatan intra
maupun ekstrakulikuler.
5. Mampu bersaing secara akademik melalu peningkatan KBM, les tambahan dan
pengembangan diri.
6. Meningkatkan infrastruktur yang mendukung pelaksanaan program sekolah.
7. Menjalin kersama dengan mitra kerja dan alumni.
8. Menciptakan lingkungan kerja yang religius, kondusif, bersih, dan ASRI (Aman,
Sejuk, Rindang, Indah)

Tujuan dari SMA Negeri 11 Medan adalah :

1. Tercapainya peningkatan perolehan rata-rata ujian akhir nasional.


2. Tercapainya peningkatan jumlah lulusan yang diterima di perguruan tinggi yang
terakreditasi melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN.
3. Meningkatkan pencapaian prestasi pada pidang akademik, seni dan olahraga pada
tingkat kota, provinsi maupun nasional.
4. Meningkatkan presentase siswa yang diterima di dunia kerja dan profesi lainnya.

3
B. Organisasi Sekolah

KOMITE KEPALA SEKOLAH


Drs. K. Lumbantoruan,M.Pd
Dr.Irsan Rangkuti, M.Pd
KEPALA T.U
Tri Murni

- Personalia
- Keuangan
- Kesiswaan
- Persuratan
- Keamanan
- Perlengkapan
- inventaris

WAKASEK WAKASEK WAKASEK WAKASEK


KURIKULUM HUMAS KESISWAAN SARANA/PRASARANA
Dra. Zubaida Ritonga Drs. Yuvandi Drs. Monang Drs. Zaharuddin Sitompul
Napitupulu, M.SI

KOORDINATOR
MGMP
KOORDINATOR PEMBINA
BP/BK OSIS/PEMBINA
KOORDINATOR EKSKUL
LABORATORIUM
WALI-WALI
- Penjab LAB. Fisika
KELAS
- Penjab LAB. Biologi
- Penjab LAB. Kimia
- Penjab LAB. Bahasa
GURU

KOORDINATOR
PERPUSTAKAAN PESERTA DIDIK

4
Adapun beberapa organisasi sekolah berbentuk ekstrakulikuler dan non-ekstrakulikuler
yang terdapat di SMA Negeri 11 Medan adalah sebagai berikut.
1. Pramuka
2. PASSDAN
3. KIR/BSC dan Lingkungan Hidup
4. EL-ENC
5. BKM
6. PA
7. Olahraga
8. Paduan Suara
9. Seni
10. OSIS

C. Sumber Daya Manusia di Sekolah (Guru, Siswa, dan Tenaga Kependidikan)

1. TEACHER
HUMAN RESOURCES AT SCHOOL SMA N 11 MEDAN :
No. Guru Bidang Studi No. Tenaga Kependidikan
1. Pendidikan Agama Islam (6) 1. Kepala kependidikan (1)
2. Pendidikan Agama Kristen (1) 2. Wakasek (4)
3. PPKn (4) 3. Bendahara (1)
4. Penjaskes (3) 4. Kepala Laboratorium (4)
5. Fisika (4) 5. Kepala Perpustakaan (1)
6. Kimia (5) 6. KTU (1)
7. Biologi (5) 7. Tata Usaha (6)
8. Bahasa Indonesia (4) 8. Satpam (1)
9. Bahasa jerman (2) 9. Penjaga malam (1)
10 Bahasa Inggris (4) 10. Cleaning servis (3)
11. Bahasa perancis (1) 11. Tukang taman (2)
11 Matematika (7)
11. Kewirausahaan (1)
12. Seni Budaya (2)
13. Geografi (2)
14. Sosiologi (1)
15. Sejarah (3)

5
16. BP (3)
Jumlah

2. STUDENT

Data Siswa
No.
Kelas X Kelas XI Kelas XII
1. X MIPA ( 216 ) XI MIPA (258) XII MIPA (240)
2. X IPS (102) XI IPS (110) XII IPS (131)
Total 318 orang 368 orang 371 orang

D. Sarana dan Prasarana


1. Ruangan kelas
2. Perpustakaan
3. Laboratorium fisika
4. Laboratorium biologi
5. Laboratorium bahasa
6. Laboratorium kimia
7. Kamar mandi
8. Ruang guru
9. Ruang kantor
10. Gedung tetap
11. Tiang bendera
12. Ruang olahraga
13. Meja dan kursi
14. Papan tulis
15. Proyektor
16. Perlengkapan kebersihan
17. Perlengkapan mengajar kelas
18. Kantin
19. Lapangan
20. Taman
21. Dsb.

6
E. Prestasi Sekolah dan Kegiatan Pendukung

SMA Negeri 11 Medan sudah banyak mengantongi beberapa prestasi akademik maupun
non-akademik. Di jenjang antara tahun 2016 hingga sekarang terhitung ada sekitar dua puluh
lebih prestasi yang tercatat. Prestasi-prestasi tersebut antara lain, seperti :

1. Juara I Lomba susun kata Bahasa Inggris Language Expo MAN 1 Medan.
2. Juara I Lomba pidato putri Bahasa Inggris Language Expo MAN 1 Medan.
3. Juara II Lomba pidato putra Bahasa Inggris Language Expo MAN 1 Medan.
4. Juara III Lomba vokalgrup Bahasa Inggris Language Expo MAN 1 Medan.
5. Juara I kelas C putri Lomba pencak silat pada kompetisi olahraga antar pelajar Kota
Medan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Medan.
6. Juara I kelas C putri Lomba pencak silat PDKK Cup-1 antar perguruan se-Kota
Medan DPP-SPDKK.
7. Juara II tunggal putri Lomba Pencak silat Cup-1 antar perguruan se-Kota Medan
DPP-SPDKK.
8. Juara I tunggal putra Lomba pencak silat Cup-1 antar perguruan se-Kota Medan DPP-
SPDKK.
9. Juara I kelas C putra Lomba pencak silat pada kompetisi olahraga antar pelajar Kota
Medan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Medan.
10. Juara III Lomba debat Bahasa Inggris “UISU English Olympiad se-Sumatera Utara”.
11. Juara II Lomba esai tingkat SMA/MA/SMK se-Indonesia yang diadakan oleh
PERMIRA.
12. Juara I Lomba esai CB. Project Polmed.
13. Juara I Lomba video blog kreatif CB. Project polmed.
14. Juara III lomba bloh kreatif CB. Project polmed.
15. Juara III Lomba memasak oleh pembina Pramuka di SMA Martadinata Medan.
16. Juara II Lomba hasta karya Pramuka di SMA Martadinata Medan.
17. Juara II Lomba pioneering Pramuka di SMA Martadinata Medan.
18. Juara II Lomba tari daerah Pramuka KIPAS ke-V se-Sumatera Utara SMA/SMK/MA
di SMK Negeri I Percut Sei Tuan.
19. Sebagai sekolah Adiwiyata tingkat nasional oleh Menteri Lingkungan Hidup dan
kehutanan RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
20. Juara I Lomba pencak silat tunggal putri di Pekanbaru, Riau.
21. Juara I Lomba formasi bendera di MAN 2 Model Medan.
22. Juara II Lomba variasi formasi di MAN 2 Model Medan.
23. Juara III Kejuaraan karate Pakpak Barat Open II Wadokai championshiip 2016 se-
Sumatera Utara dan Aceh.
24. Juara II Lomba KEMSA Pramuka di Sibolangit
25. Juara utama III Kompetisi baris-berbaris se-Sumatera Utara UMA.
26. Juara bina I Lomba peraturan baris-berbaris UMA.

7
27. Juara utama II Lombasi formasi pengibaran bendera UMA.
28. Juara I Lomba cabang olahraga bulutangkis tunggal putra O2SN Tingkat Kota
Medan.
29. Juara I Lomba cabang olahraga lompat jauh putra O2SN Tingkat Kota Medan.
30. Juara umum III Lomba Paskibra se-Sumatera Utara yang merupakan piala Rektor
UMA.

8
BAB III
HASIL KEGIATAN MAGANG 2

A. Analisis Silabus Bidang Studi


Dalam Magang 2 kali ini saya mendapatkan bahwasannya Standar Kompetensi
Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program
yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi Dasar. Kompetensi Inti mencakup:
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai
pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar
Kompetensi Lulusan.
Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus
diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Dalam setiap rumusan KD terdapat unsur
kemampuan berpikir yang dinyatakan dalam kata kerja dan materi.
B. Telaah Perangkat Pembelajaran yang digunakan Guru
Perangkat pembelajaran adalah alat yang mempermudah siswa untuk cepat mengerti materi yang
diajarkan oleh guru. Dalam hal ini perangkat pembelajaran dapat diartakan juga sebagai media
pembelajaran. Media pembelajaran adalah sarana penyampaian pesan pembelajaran kaitannya
dengan model pembelajaran langsung yaitu dengan cara guru berperan sebagai penyampai
informasi dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai. Media
pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Dimana guru Fisika SMA Negeri 11
Medan sendiri menggunakan media pembelajaran berupa Power Point.
C. Telaah Strategi Pembelajaran
Ketika menelaah Strategi Pembelajaran di SMA N 11 MEDAN yang dilakukan yaitu
menelaah mengenai strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Hal-hal yang
diperoleh dari hasil menelaah strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran diartikan
sebagai perencanaan pembelajaran yang berisi tentang serangkaian kegiatan
pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat berisi penggunaan metode ataupun sumber
daya lainnya.
Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru matematika di SMA Negeri 11 Medan
disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan dan juga melihat kondisi siswa-
siswi yang akan diajar. Artinya, jika materi yang akan diajarkan lebih baik untuk
dilakukan dengan cara membagi siswa dalam berkelompok dan kondisi siswa-siswi di
kelas tersebut memungkinkan untuk dibagi dalam berkelompok, maka digunakanlah

9
strategi pembelajaran kooperatif dan begitu juga dengan strategi pembelajaran yang
lainnya disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan kepada siswa-siswi di kelas.
Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan
menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang
yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang
berbeda (heterogen), sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok
akan memperoleh penghargaan (reward), jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi
yang dipersyaratkan..
Strategi yang sering digunakan oleh guru di SMA Negeri 11 Medan yaitu
menggunakan metode ceramah dan model pembelajaran langsung karena dianggap lebih
tepat diterapkan untuk mengajar siswa di SMA Negeri 11 Medan dan juga lebih efektif
dalam pembelajaran matematika sebab siswa akan mudah mendapat materi dan jika
kurang paham maka siswa dapat bertanya secara langsung serta guru lebih dominan
menyampaikan materi agar siswa lebih cepat memahami materi yang disampaikan.
D. Telaah Sistem Penilaian

Pada Magang 2 yang dilakukan yaitu menelaah sistem evaluasi yang digunakan oleh
guru. Hal-hal yang diperoleh dari hasil menelaah sistem evaluasi yaitu sistem evaluasi
merupakan suatu sistem yang tujuannya untuk mengukur sejauh mana siswa memahami
pembelajaran yang diberikan oleh guru.

Sistem evaluasi yang digunakan guru seni budaya di SMA Negeri 11 Medan
cenderung menggunakan sistem evaluasi berbentuk tes terlulis berbentuk essay, uraian
dan pilihan ganda. Selain itu, guru juga terkadang menggunakan sistem evaluasi lisan
dengan menanyakan materi yang telah diajarkan diawal dan diakhir pembelajaran.
Dengan sistem evaluasi essay guru dapat mengetahui cara berfikir siswa dalam
menyelesaikan soal seni budaya dengan mengerjakan LKS. Namun demikian, terkadang
guru juga menggunakan sistem evaluasi bentuk pilihan ganda pada saat tertentu untuk
membiasakan siswanya dalam menghadapi soal ujian nasional, karena pada ujian nasional
soal-soalnya berbentuk soal pilihan ganda.

10
E. Pengembangan RPP
Dalam kegiatan Magang 2 ini mahasiswa disuruh untuk mengembangkan RPP. RPP
yang dikembangkan tergantung pada setiap individu guru dengan berdasarkan Silabus.
RPP yang dibuat oleh guru Fisika di SMA Negeri 11 Medan diawali dengan
memperhatikan standar isi, SK dan KD, serta pemetaan baik itu pemetaan KKM, program
tahunan, program semester, setelah itu guru dapat merancang RPP sesuai indikator yang
ingin dituju. Dalam merancang RPP guru mata pelajaran selalu melihat tingkat mata
pelajaran dengan tingkat kemampuan pemahaman siswa sehingga, terkadang dalam satu
RPP menggunakan waktu hingga empat kali pertemuan jadi RPP yang dipegang oleh guru
mata pelajaran memiliki waktu pembelajaran yang berbeda-beda akan tetapi guru tersebut
juga mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran dikelas beliau tidak selalu berpatokan
terhadap RPP. Pengaplikasian RPP disesuaikan dengan kondisi kelas, apabila kondisi
tidak memungkinkan maka guru bisa mengembangkan, mengurangi, bahkan
menambahkan hal-hal yang dianggap perlu.
Dalam merancang RPP perlu memperhatikan sitematika penyusunan RPP dimana
urutannya adalah perlunya identitas sekolah, mata pelajaran, kelas/ semester, alokasi
waktu, kemudian SK dan KD, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model/ metode
pembelajran, langkah-langkah kegiatan, alat dan sumber belajar, penilaian, pedoman
penskoran, dan tanda tangan pengesahan kepala sekolah serta tanda tangan pengesahan
guru.
F. Pengembangan Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi
pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara
sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai
kompetensi dan subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.
Guru Fisika di SMA Negeri 11 Medan menggunakan bahan ajar setiap mengajar
dikelas yang sesuai dengan tujuan pembelajaran serta indikator yang tertera di RPP.
G. Pengembangan Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat yang digunakan oleh guru untuk menjelaskan suatu
materi yang dapat mempermudah siswa mengerti. Dalam kegiatan magang 2 ini guru

11
pamong menjelaskan bagaimana cara membuat media pembelajaran dan bagaimana
membuat media pembelajaran itu menarik sehingga siswa dapat mengerti dengan jelas.
H. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
Perangkat pembelajaran yangdirancang dievaluasi berdasarkan nilai kevalidan, nilai
kepraktisan dan nilai keefektifan dari perangkat tersebut. LKPD yang dihasilkan peneliti
merupakan LKPD yang berbasis problem based learning. Problem based learning suatu
model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi
siswa untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.Problem based
learning adalah model pembelajaran yang layak dugunakan untuk mengajar dan untuk
memfasilitasi keterampilan kerja siswa.
Karakteristik kegiatan belajar yang memungkinkan menghasilkan penemuan adalah
kegiatan pembelajaran di mana ada kegiatan yang memungkinkan siswa untuk dapat
melakukan pengamatan. Tentu saja, pengamatan ini berdasarkan tugas/kegiatan dan
masalah yang memungkinkan siswa untuk memperoleh berbagai hasil, membuat
kesalahan, melakukan perbaikan dan menyimpulkan hasil yang telah diperoleh. Salah satu
pendekatan alternatif untuk pembelajaran yang memiliki karakteristik ini adalah berbasis
masalah-learning (PBL). Problem based learning perspektif terhadap aspek kompleks
mengajar dan proses belajar, dalam hubungannya dengan teori pedagogis, umumnya dapat
meningkatkan kualitas pengajaran disiplin teknis. Pembelajaran berbasis masalah
mempunyai 5 karakteristik antara lain: Melalui kegiatan kolaboratif, siswa diposisikan
sebagai pemecah masalah, mendorong siswa untuk mampu menemukan masalah dan
mengelaborasinya dengan mengajukan dugaan-dugaan dan merencanakan penyelesaian,
siswa difasilitasi agar dapat mengekspolarasi berbagai alternatif penyelesaian dan
impikasinya serta mengumpulkan dan mendistribusikan informasi, siswa dilatih untuk
terampil menyajikan temuan, serta membiasakan siswa untuk merefleksikan tentang
efektivitas cara berpikir mereka dan menyelesaikan masalah.
I. Pengembangan Perangkat Penilaian
Pada Magang 2 Hal yang dilakukan yaitu pengembangan perangkat penilaian
pembelajaran. Hal-hal yang diperoleh dalam pengembangan alat perangkat penilaian yaitu
alat evaluasi yang baik digunakan dalam pembelajaran seni budaya yaitu berupa soal-soal

12
essay dan bentuk uraian sebab soal-soal essay dan bentuk uraian dapat mengembangkan
pengetahuan siswa untuk mencari berbagai cara dan jalan penyelesaian dalam soal-soal
seni budaya. Selain itu, penggunaan perangkat penilaian berupa soal uraian dapat
menjadikan siswa lebih kreatif dalam menyelesaikan soal matematika dan tidak hanya
menebak-nebak hasil jawaban suatu soal.
J. Refleksi
Refleksi yang dimaksud tentunya mengutarakan kepada dosen magang tentang apa
yang telah di saya kerjakan di dalam kegiatan magang 2 dan apa yang harus kami lakukan
di dalam kegiatan selanjutnya. Di dalam refleksi ini kami diarahkan oleh dosen kami di
dalam melaksanakan magang mulai dari sikap yang harus sopan terhadap guru yang ada
di sekolah tempat kita magang sehingga kami dapat bertanya secara tepat kepada dosen
kami yang dibantu oleh buku pandungan magang. Di dalam refleksi ini kami
menyerahkan jurnal minguan kami di mana di dalam jurnal ini kami mengutarakan
tentang permasalahan yang kami dapati di magang 2 dan solusi yang dapat kami berikan
di dalam menyelesaikan masalah tersebut. Setelah menuliskan jurnal minguan kami maka
dosen pembimbing magang kami melakukan evaluasi terhadap jurnal dan kegiatan yang
harus kami lakukan di dalam observasi selanjutnaya. Di dalam refleksi juga kami juga di
motivasi tentang pengembangan keprofesioanal guru dimana ini berarti akan ada motivasi
terhadap kami calon guru di dalam pelaksanaan refleksi ini.
Perlunya refleksi ini kami dasarkan kepada pentingnya tujuan magang di mana tujuan
magang ini akan dapat kami wujudkan di dalam pengevaluasinya di refleksi jadi refleksi
ini akan membentuk saya untuk melakukan seperti apa sebenarnya yang calon guru
sebenarnya untuk di lakukan.

13
BAB IV
Penutup

A. Simpulan
Dari kegiatan Magang 2 yang di laksanakan di SMA Negeri 11 Medan selama durasi
waktu kurang lebih 10 hari, dapat disimpulkan bahwa guru sudah melakukan kegitan
pembelajaran sesuai dengan RPP, dan media yang digunakan menarik serta kreatif dan
juga proses belajar mengajar yang dilaksanakan cukup baik. Kepala sekolah dan guru
serta perangkat sekolah lain sangat disiplin dalam menjalankan tugas masing-masing.
Kurikulum yang digunakan sudah menjadi kurikulum terbaru yaitu Kurikilum 2013 revisi.
Setelah melaksanakan kegiatan magang ini, saya mendapatkan manfaat yang sangat besar
yaitu, bahwa di dalam menjalankan profesi guru ada beberapa hal yang arus disiapkan
oleh guru untuk mengajarkan kepada siswa nya di dalam mengembangkan yang telah ada
kita perlu membawa dengan kemanjuan zaman sehingga perangkat pembelajaran yang
digunakan baik untuk diterapkan di pengajaran sekolah dasar.
B. Saran
Sebagai calon guru yang profesional mahasiswa magang harus melakukan pengembangan
perangkat pembelajaran dengan baik dan melaksanakan dengan tanggung jawab agar
tujuan dari pendidikan dan pembelajatran dapat tercapai dengan baik di dalam penerapan
magang 2 . Saran saya kepada pihak Fakultas adalah untuk meningkatkan pelayanan
ataupun kerjasama dengan pihak sekolah dalam kegiatan magang 2 ini. Saran saya kepada
pengajar SMA Negeri 11 Medan agar menambah variasi metode pembelajaran agar
pembelajaran lebih efektif untuk masa yang akan dating dan sosialisasi untuk
mengejarakan kurikulum 2013 revisi sebelum menerapkan di dalam proses pembelajaran.

14

Anda mungkin juga menyukai