Anda di halaman 1dari 7

Nova Agnes Purnama

10090116106
Kelas C Akuntansi

Bab. 10 Memahami Kerja Tim

Mengapa Memiliki Tim Menjadi Sangat Populer?


Organisasi telah melakukan restukturisasi diri mereka sendiri untuk bersaing lebih efektif dan
efesien, mereka telah beralih kepada tim sebagai cara yang lebih baik untuk memanfaatkan
talenta karyawan. Dengan demikian, merupakan suatu sarana efektif bagi manajemen untuk
mendemokasikan organisasi dan meningkatkan taleta karwayan.
Perbedaan Antara kelompok dan Tim
 Kelompok kerja (work group) adalah kelompok yang berinteraksi terutama untuk
berbagi informasi dan mengambil berbagai keputusan untuk membantu setiap anggota
kelompok yang bekerja di dalam area tanggung jawabnya.
 Tim kerja (work team) suatu kelompok yang memiliki upaya individu yang
menghasilkan kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan individual.
Tipe Tim
1. Tim Penyelesai Masalah
Tim pemecahan permasalahan yaitu kelompok yang terdiri atas 5 sampai 12
karyawan dari departemen yang sama yang bertemu selama beberapa jam setiap minggu
untuk mendiskusikan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan lingkungan
kerja.
Dalam tim penyelesaian masalah, para anggota berbagai ide atau memberikan saran
mengenai bagaimana proses dan metode kerja bisa ditingkatkan; meskipun mereka jarang
sekali memiliki wewenang untuk mengimplementasikan berbagai tindakan yang mereka
usulkan secara unilateral.
2. Tim Kerja yang Mengolah diri sendiri
Tim kerja yang dikelola sendiri (self-managed work item) adalah kelompok karyawan
(biasanya 10 sampai 15 anggota) yang melakukan pekerjaan yang sangat berhubungan
atau saling bergantung dan memikul tanggung jawab yang banyak dari supervisor
mereka sebelumnya.
Biasanya tanggung jawabnya adalah merencanakan dan Menjadwalkan kerja,
memberi tugas kepada para anggota, pengendali kolektif atas langkah kerja, pembuatan
berbagai keputusan pengoperasian, pengambilan tindakan untuk berbagai masalah, serta kerja
sama dengan para pemasok dan pelanggan.
3. Tim Lintas Fungsional
Tim fungsional silang , yaitu para karawan yang berasal dari tingkat hierarkis yang
kurang lebih sama, tetapi dari area kerja yang berbeda, yang berkumpul untuk menyelesaikan
sebuah tugas.
Tim lintas fungsional merupakan sarana efektif yang memungkinkan orang
orang dari berbagai area yang berbeda di dalam sebuah organisasi (atau bahkan di antara
organisasi-organisasi) untuk bertukar informasi, mengembangan ide-ide baru dan
menyelesaikan banyak masalah, dan mengoordanisasi berbagai proyek yang rumit.
4. Tim Virtual
Tim virtual , yaitu tim yang menggunakan teknologi computer untuk menyatukan
anggota –anggota yang terpisah secara fisik guna mencapai tujuan bersama. Tim virtual bisa
melakukan semua hal yang dilakukan oleh tim yang lain berbagai informasi, menmbuat
berbagai keputusan, dan menyelesaikan. Tiga faktor utama yang membedakan tim virtual
dari tim yang bertemu muka secara langsung: (1) ketiadaan isyarat-isyarat paraverbal
dan nonverbal; (2) konteks social yang terbatas; (3) kemampuan untuk mengatasi keterbatasan
waktu dan ruang

5. Sistem multitim adalah suatu pengumpulan dua atau lebih tim yang saling bergantung yang
berbagi tujuan dari atasan: tim yang terdiri dari banyak tim.

Menciptakan Tim-Tim yang Efektif


Tampilan 10-3 Model Efektivitas Tim
Konteks: Apa Faktor-faktor yang Menentukan Apakah Tim dapat Berhasil atau Tidak
 Sumber Daya Yang Memadai
Setiap tim kerja bergantung pada sumber daya dari luar kelompok untuk
mempertahankannya. Kelangkaan sumber daya secara langsung dapat menurunkan
kemampuan tim untuk melaksanakan pekrjaan secara efektif dan mencapai tujuan.
Salah satu faktor yang paling penting adalah dukungan organisasi terhadap kelompok.
Dukungan ini meliputi informasi secara tepat waktu, perlengkapang yang layak,
kepegawaian yang memadai, pemberian semangat dan bantuan administrasi
 Kepemimpinan dan Struktur
Tim tidak dapat berfungsi jika mereka tidak dapat kesepakatan mengenai siapa yang
akan melakukan apa dan memastikan semua anggota membagi beban kerja.
Kepemimimpinan penting terutama di dalam sistem multitim. Para pemimpin
perlu untuk memperdayakan tim dengan mendelegasikan tanggung jawab kepada
anggota tim dan mereka memainkan peranan sebagai fasilitator, memastikan bahwa tim
bekerja secara Bersama-sama. Tim dengan sistem ini lebih efektif daripada struktur
pemimpin tunggal yang tradisional.
 Iklim kepercayaan
Para anggota tim yang efektif saling mempercayai satu sama lain. Mereka juga
memperlihatkan kepercayaan kepada para pemimpin mereka. Kepercayaan antar
anggota tim memfasilitasi kerja sama, menurunkan kebutuhan untuk monitoring
perilaku satu sama lain da mengikat anggota di sekeliling keyakinan bahwa orang laib
dalam tim ini tidak akan mengambil keuntungan dari mereka.
 Evaluasi kinerja dan Sistem pemberian Imbalan
Evaluasi atas kinerja invidu dan intensif dapat mengganggu perkembangan tim yang
memiliki kinerja tinggi. Dengan demikian, selain mengevaluasi dan memberikan
imbalan kepada karyawan atas kontribusi individual mereka, maka manajemen harus
memodifikasi evaluasi tradisional yang berorientasi secara indivual dan sistem
pemberian imbalan untuk mencerminkan kinerja tim dan menitikberatkan pada sistem
hybrid yang mengakui pada anggota individu atas kontribusi mereka yang luar biasa
dan memberikan imbalan kepada seluruh kelompok atas hasil yang positif.

Komposisi Tim
 Kemampuan dari Para Anggota
Bagian kinerja dari tim bergantung pada tingkat pengetahuan,keterampilan dan
kemampuan dari masing-masing anggota. Tim-tim yang para anggotanya mempunyai
kemampuan yang tinggi dapat beradaptasi dengan perubahan situasi: mereka secara
efektif dapat lebih menerapkan pengetahuan yang sudah ada pada permasalahan yang
baru dan para pemimpin tim yang cerdas dapat membantu pada anggota tim yang
kurang cerdas ketika mereka beejuang dengan suatu tugas ataupun sebaliknya.
 Kepribadian para anggota
Secara spesifik, tim yang memiliki tingkat ketelitian dan keterbukaan terhadap
pengalaman lebih tinggi dari level rata-rata cenderung melakukan pekerjaan dengan
lebih baik, dan sedikitnya level keramahan dari anggota tim merpakan persoalan: tim
yang bekerja dengan buruk ketika mereka memiliki salah satu atau lebih anggota yang
tidak menyenangkan.
Riset memberikan gagasan bahwa orang yang teliti sangat dibutuhkan umtuk
menutupi kekurangan anggota-anggota lainnya, dan mereka bagus pada oengindraan
ketika dukungan mereka benar-benar diperlukan.
 Alokasi aturan
Tim memiliki kebutuhan yang berbeda, dan orang-orang harusdipilih untuk sebuah tim
untuk memastikan bahwa sebuah peran terisi. Kita bisa mengidentifikasi sembilan
peran tim yang potensial, yaitu dalma tampilan 10-4 .
 Keragaman Para Anggota
Demograsi organisasi adalah kondisi di mana para anggota dari suatu unit kerja berbagi
atribut demografis yang umum, misalnya umur, jenis kelamin, ras , tingkat Pendidikan,
atau lamanya mereka di dalam organiasi dan dampak atribut pada tingkat perputaran
pekerja.
Keragaman budaya terihat menjadi asset bagi tugas yang membutuhkan sudut
pandang yang beragam. Tetapi, tim yang memiliki budaya heterogen memiliki
pembelajan yang lebih sulit untuk bekerja satu sama lain dan memecahkan masalah.
Kelebihannya adalah bahwa kesulitan-kesulita ini menghilang seiring berjalannya
waktu.
 Besaran Tim
Pada umunya, tim yang paling efektif memiliki 5 hingga 9 anggota. Ketika tim-tim
memiliki jumlah anggota yang terlalu besar, kekompakan, dan akuntabilitas mutu akan
menurun, meningkatkan kemalasan social dan berkurangnya komunikasi. Anggota tim
akan sulit berkoordinasi satu sama lain, terutama di bawah tekanan waktu.
 Pilihan Anggota
Ketika orang lebih memilih untuk bekerja sendirian diminta untuk bergabung makan
terdapat ancaman langsung terhadap moral tim dan terhadap kepuasan anggota
individual. Hal ini membuktikan bahwa, ketika memilih anggota para tim, para manajer
harus mempertimbangkan pilihan individu yang sejalan dengan kemampuan,
kepribadian dan keterampilan.

Proses Tim
Rencana dan Tujuan Umum
Tim yang efektif mempunyai tujuan umum dan berarti yang memberikan pengarahan,
momentum, dan komitmen untuk para anggotanya. Tujuan ini adalah sebuah visi, dan lebih
luas daripadatujuan-tujuan khusus. Para anggota dari tim yang berhasil memberikan waktu dan
usaha yang luar biasa untuk berdiskusi, membentuk dan menyetujui sebuah tim yang
menjadi milik mereka, baik secara kolektif maupun individual.
Tujuan Khusus
tim yang efektif akan memperlihatkan refleksivitas yang berarti bahwa mereka
mencerminkan dan menyesuaikan rencana induk mereka ketika dibutuhkan.
Tujuan yang spesifik
Tim yang berhasil adalah tim yang mengubah tujuan umum mereka menjadi
kinerja yang realistis, bisa diukur dan khusus. Selain itu, konsistensi dengan penelitian
mengenai tujuan individual, tujuan tim harus menantang. Tujuan-tujuan yang sulit diketahui
dapat meningkatkan kinerja tim diatas kriteria-kriteria yang ditentukan.

Mental Model
Mental Model adalah suatu pengetahuan dan keyakinan para anggota tim mengena bagaimana
pekerjaan dapat diselesaikan oleh tim.

Level Konflik
Ketika tim-tim melakukan aktivitas yang tidak rutin, ketidaksepakatan mengenai
kontek tugas-disebut konflik tugas-menstmimulasi pembahasan, memperkenalkan penilaian
kritis atas permasalahan dan opsi serta dapat mengarah pada keputusan tim yang lebih baik.
Cara menyelesaikan komflik dapat dlakukan dengan membuat perbedaan di antara tim
yang efektif dan yang tidak efektif.
Kemalasan sosial
Tim-tim yang efektif dapat melemahkan kecenderungan ini dengan membuat para
anggota secara individu dan bertanggung jawab secara Bersama-sama untuk maksud, tujuan
dan pendekatan tim.

Mengubah Individu Menjadi Pemain Tim


Pemilihan : Merekrut Para Pemain Tim
Ketika merekrut para anggota tim, pastikan bahwa para kandidiat dapat memenuhi
peranan tim mereka sejalan dengan persyaratan teknis. Ketika berhadapan dengan para
kandidat pekerjaan yang kurang terampil dalam tim, para manajer memiliki tiga opsi. Opsi
pertama, jangan merektrut mereka, apabila ingin. Maka tugaskan yang tidak memerlukan kerja
tim. Jika tidak dapat dikerjakan dengan mudah maka pekerja dapat mengikuti pelatihan untuk
menjadikan mereka pemain tim.
Sifat pribadi juga merupakan faktor yang menentukan apakah orang itu cocok bekerja
kandidat dalam tim yang beragam. Tim yang terdiri atas para anggota yang menykai pekerjaan
yang memerlukan penyatuan pikiran juga tampak efektif dan dapat menggabungkan beberapa
sudut pandang yang timbul dari keragaman umur dan Pendidikan.
Pelatihan : Menciptakan Para Pemain Tim
Seminar contohnya dapat membantu para pekerja untuk meningkatkan keterampilan
pemecahan permasalahan, komunikasi , negosiasi , manajemen konflik dan pelatihan.
Pemberian Imbalan: Menyediakan Insentif agar Menjadi Seorang Pemain Tim yang Baik
Promosi, kenaikan gaji dan bentuk penghargaan lainnya harus diberikan kepada para individu
yang telah bekerja dengan efektif sebagai para anggota tim dengan melatih para yang baru,
berbagai informasi, membantu menyelesaikan konfik dalam tim, dan menguasai keterampilan
yang dibutuhkan.
Terakhir, jangan melupakan imbalan intrinstik, misalnya persahabatan, yang mana para
karyawan dapat memperolehnya dari kerja tim.
Waspada Tim Tidak Selalu Merupakan Jawaban
Kerja tim memerlukan lebih banyak wakti dan sering kali lebih banyak sumber daya daripada
kerja indivu. Tim meningkatkan tuntutan untuk berkomunikasi, pengelolaan konflik dan
pertemuan untuk dilaksanakan, dengan demikian manfaat dari menggunakan tim harus
melebihi biayanya.
Untuk mengetahu apakah pekerjaan dari kelompok akan lebih baik jika dilakukan
dalam tim dengan menerapkan tiga tes: (1) apakah pekrjaan itu lebih baik dilakukan lebih dari
satu orang yaitu indikatornya dengan kompleksitas pekerjaan dan kebutuhan untuk pandangan
yang berbeda.(2) apakah pekerjaan akan menciptakan tujuan yang umum atau menerapkan
tujuan bagi orang-orang dalam kelompok yang lebih banyak daripada tujuan indiviu secara
keseluruhan dan (3) menentukan apakah anggota kelompok saling bergantung atau tidak.
Menggunakan tim ketika saling ketergantungan dari masing-masing orang dan keberhasilan
masing-masing orang tergantung pada keberhasilan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai