Anda di halaman 1dari 6

CEREBRAL PALSY SPASTIK QUADRIPLEGI

Mata Kuliah : Fisioterapi Pediatri

Kelompok : 4

Suhlis Suhlijawati : 20160606009


Wisnu Bintoro : 20160606012
Bella Desvi Yanti : 20160606015
Dimas Affandi Sanjaya : 20160606033

Fakultas Fisioterapi
Universitas Esa Unggul
Jakarta
2019
Cerebral Palsy Spastik Quadriplegi
A. Definisi
Cerebral palsy spastis quadriplegi yaitu kerusakan pada system saraf
pusat yang berdampak tidak berkembangnya system saraf tersebut ditandai
tonus otot yang meninggi serta semua badan terasa kaku terutama pada
lengan sehingga mengalami gangguan pada gangguan pada bagian motoric
dan terlambatnya perkembangan anak. Quadriplegi dibeberapa klinik
disebut juga sebagai double hemiplegi yaitu dua sisi tubuh terutama
dilengan lebih kaku dibanding kaki (Pamela, 1993)
Quadriplegia Spastik, juga disebut sebagai spastik quad atau spastik
quad CP, adalah bentuk cerebral palsy yang berarti “hilangnya penggunaan
seluruh tubuh”. Ini adalah yang paling parah dari tiga jenis cerebral palsy
spastik, yang ditandai oleh ketidakmampuan untuk mengontrol dan
menggunakan kaki, lengan, dan tubuh.

B. Penyebab
Quadriplegia spastik umumnya disebabkan oleh kerusakan otak baik
sebelum kelahiran, selama, atau tidak lama setelah itu. Banyak faktor yang
dapat berperan pada bayi yang mengalami kerusakan otak, termasuk
prematuritas, infeksi janin atau stroke, infeksi ibu atau kondisi medis,
paparan racun, atau kelalaian medis.
Selama kehamilan 26 hingga 34 minggu, white matter otak bayi
sangat rentan terhadap kerusakan. Materi putih mengirimkan sinyal dari
otak ke seluruh tubuh, dan jika rusak, dapat menyebabkan seluruh tubuh
terpengaruh. Lesi atau lubang di white matter otak dapat menyebabkan
quadriplegia spastik.
Bayi dalam rahim juga dapat mengalami kerusakan otak akibat
stroke janin. Dalam beberapa kasus, stroke janin disebabkan oleh
pembekuan darah plasenta dan plasenta previa. Pembuluh darah yang lemah
di otak juga dapat menyebabkan stroke janin. Tekanan darah tinggi ibu
selama kehamilan menyebabkan peningkatan risiko stroke janin. Ini adalah
masalah yang tidak menguntungkan namun sering terjadi selama kehamilan,
dan diserahkan kepada dokter untuk membantu memantau ibu selama
kehamilan, serta mendiagnosis dan mengobati masalah yang berkembang
sesegera mungkin.

C. Gejala
Gejala quadriplegia spastik lebih parah dan dapat meliputi:
1. Otot yang berkontraksi dan relaks dengan cepat
2. Sendi yang tidak bisa meregang atau bergerak
3. Otot weakness
4. Otot tightness dan spastisitiy
5. Otot tremor
6. Kesulitan berjalan
7. Gangguan bicara / gangguan bahasa
8. Kejang
9. Cacat kognitif

D. Komplikasi
Quadriplegia spastik dapat memengaruhi seluruh tubuh anak, ada
risiko peningkatan kelainan bentuk tungkai. Otot-otot spastik yang terus
menerus menarik tulang dan persendian dapat menyebabkan masalah
seiring waktu, terutama jika tidak dirawat dengan benar. Sekitar 1/4 pasien
dengan CP mengalami skoliosis. Mereka yang menderita quadriplegia
spastik lebih berisiko mengalami masalah tulang belakang daripada jenis
CP lainnya.
Masalah umum lainnya adalah kelainan bentuk tungkai dan
pergelangan kaki bagian bawah. Misalnya, pergelangan kaki equinus, suatu
kondisi di mana fleksi pergelangan kaki terbatas, adalah komplikasi
potensial dari spastic quadriplegi. Komplikasi lain yang terkait dengan
spastik quad CP adalah pengembangan kontraktur sendi. Pemendekan
permanen otot-otot di sekitar sendi ini adalah hasil dari kelenturan.
Anak dengan spastic quadriplegi mungkin mengalami kesulitan
menelan yang besar, dan ini dapat menyebabkan kekurangan gizi atau
komplikasi pernapasan jika makanan disedot. Koordinasi otot wajah yang
buruk juga dapat menyebabkan keterlambatan bicara / bahasa.

E. Derajat keparahan cerebral palsy


1. Derajat I : berjalan tanpa hambatan, keterbatasan terjadi pada gerakan
motoric kasar yang lebih rumit
2. Derajat II : berjalan tanpa alat bantu, keterbatasan dalam berjalan diluat
rumah dan di lungkungan masyarakat
3. Derajat III : berjalan dengan alat bantu mobilitas, keterbatasan dalam
berjalan diluar rumah dan di lingkungan masyarakat
4. Derajat IV : kemampuan bergerak sendiri terbatas, menggunakan alat
bantu gerak yang cukup canggih untuk berada diluat rumah dan
dilingkungan masyarakat
5. Derajat V : kemampuan bergerak sendiri sangat terbatas, walaupun
sudah menggunakan alat bantu yang canggih.

F. Treatment
1. Stretching
2. Flexibility exercises
3. Soft tissue mobilization
4. Endurance exercise
5. Strengthening exercise
DAFTAR PUSTAKA
http://www.wheelessonline.com/ortho/ankle_equinus_in_cp
http://www.ninds.nih.gov/disorders/cerebral_palsy/detail_cerebral_palsy.ht
m
http://www.stlouischildrens.org/diseases-conditions/spastic-quadriplegia
https://www.cdc.gov/ncbddd/cp/facts.html
http://www.stlouischildrens.org/our-services/center-cerebral-palsy-
spasticity/about-selective-dorsal-rhizotomy-sdr
http://www.icddelhi.org/cerebral_palsy_spastic_quadriplegia.html
https://cerebralpalsygroup.com/cerebral-palsy/spastic/
https://www.birthinjurysafety.org/cerebral-palsy/cp-types/spastic-
quadriplegia-cp.html
https://content.iospress.com/journals/journal-of-pediatric-rehabilitation-
medicine/8/3?start=10

Anda mungkin juga menyukai