Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

TERHADAP KARYAWAN PERUSAHAAN

Oleh:
Sri Zulhartati
(Pendidikan IPS, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak)

Abstrak: Karyawan itu berhenti, ada yang didasarkan permintaan sendiri, tapi ada
juga atas alasan karena peraturan yang sudah tidak memungkinkan lagi karyawan
tersebut meneruskan pekerjaannya. Akibat dari pemberhentian berpengaruh besar
terhadap pengusaha maupun karyawan. Untuk karyawan dengan diberhentikannya
dari perusahaan atau berhenti dari pekerjaan, berarti karyawan tersebut tidak dapat
lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan dan keluarganya.
Atas dasar tersebut, maka manajer sumber daya manusia harus sudah dapat
memperhitungkan berapa jumlah uang yang seharusnya diterima oleh karyawan
yang berhenti, agar karyawan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya sampai
pada tingkat dianggap cukup.

Kata Kunci: Hubungan kerja, Karyawan perusahaan.

Pendahuluan memecat karyawannya tanpa suatu


Bila seseorang diterima alasan yang dapat diterima secara
sebagai karyawan pada suatu yuridis formil tidak dibenarkan.
perusahaan, dengan sendirinya antara Dengan demikian, hak dan kewajiban
karyawan tersebut dan perusahaan masing-masing pihak bukan karena
tempatnya bekerja telah terjadi pemutusan hubungan kerja,
hubungan kerja. Dengan adanya melainkan karena statusnya sebagai
hubungan kerja ini masing-masing buruh dan majikan. Dengan
pihak, yaitu karyawan dan sendirinya pihak majikan tetap
perusahaan, telah saling terikat satu mempunyai kewajiban untuk
dan yang lain. Dengan adanya membayar upahnya.
hubungan kerja yang menimbulkan Masalah pemutusan hubungan
keterikatan satu dengan yang lain, kerja/pemberhentian merupakan yang
masing-masing pihak mempunyai paling sensitive di dalam dunia ketenaga
hak dan kewajiban terhadap yang kerjaan dan perlu mendapat perhatian
lain. Bila setelah adanya hubungan yang serius dari semua pihak, termasuk
kerja ini terjadi pemutusan hubungan oleh manajer sumber daya manusia,
kerja, hak dan kewajiban masing- karena memerlukan modal atau dana
masing pihak harus dipenuhi sesuai pada waktu penarikan maupun pada
dengan aturan permainan yang telah waktu karyawan tersebut berhenti. Pada
disetujui bersama. waktu penarikan karyawan, pimpinan
Pemutusan hubungan kerja perusahaan banyak mengeluarkan dana
dapat menimbulkan hak dan untuk pembayaran kompensasi dan
kewajiban masing-masing pihak bila pengembangan karyawan, sehingga
pemutusan ini secara yuridis formil karyawan tersebut betul-betul merasa
dapat diakui. Suatu perusahaan yang ditempatnya sendiri dan mengerahkan
78 Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora Vol. 1. No. 1. April 2010

tenaganya untuk kepentingan tujuan dan Berdasarkan latar belakang


sasaran perusahaan dan karyawan itu yang ada dan untuk mengetahui
sendiri. gambaran yang lebih jelas, maka
Demikian juga pada waktu penulis mencoba mengidentifikasi
karyawan tersebut berhenti atau masalah-masalah sebagai berikut:
adanya pemutusan hububungan kerja 1. Apa alasan perusahaan
dengan perusahaan, dengan memberhentikan karyawan dari
sendirinya perusahaan harus pekerjaannya ?
mengeluarkan dana untuk pensiun 2. Bagaimana proses pemberhentian
atau pesangon atau tunjangan lain karyawan ?
yang berkaitan dengan pemutusan 3. Apa pengaruh Pemberhentian
hubungan kerja/pemberhentian, karyawan terhadap perusahaan ?
sekaligus memprogramkan kembali
penarikan karyawan baru yang sama Pengertian Manajemen Sumber
halnya seperti dahulu harus Daya Manusia
mengeluarkan dana untuk kompensasi Sebelum memberikan
dan pengembangan karyawan. Di pengertian tentang Manajemen
samping masalah dana yang Sumber Daya Manusia alangkah
mendapat perhatian, juga yang tak baiknya apabila diketahui terlebih
kurang pentingnya adalah sebab dahulu pengertian Manajemen dan
musabab karyawan itu berhenti atau Sumber Daya Manusia itu sendiri.
diberhentikan. Dalam pendapat beberapa ahli,
Berbagai alasan atau sebab Manajemen diartikan sebagai ilmu
karyawan itu berhenti, ada yang dan seni yang mengatur proses
didasarkan permintaan sendiri, tapi pemanfaatan sumber daya manusia
ada juga atas alasan karena peraturan dan sumber daya lainnya secara
yang sudah tidak memungkinkan lagi efektif dan efisien untuk mencapai
karyawan tersebut meneruskan tujuan tertentu. Sumber daya adalah
pekerjaannya. Akibat dari segala sesuatu yang merupakan assets
pemberhentian berpengaruh besar perusahaan untuk mencapai
terhadap pengusaha maupun tujuannya.
karyawan. Untuk karyawan dengan Sumber daya yang dimiliki
diberhentikannya dari perusahaan perusahaan dapat dikategorikan atas
atau berhenti dari pekerjaan, berarti empat tipe sumber daya, seperti
karyawan tersebut tidak dapat lagi Finansial, Fisik, Manuisa dan
memenuhi kebutuhan secara Kemampuan Teknologi. Hal ini
maksimal untuk karyawan dan penting untuk diketahui, karena akan
keluarganya. Atas dasar tersebut, bias membedakan dengan pengertian
maka manajer sumber daya manusia yang sama dengan pengertian
harus sudah dapat memperhitungkan manajemen sumber daya manusia,
berapa jumlah uang yang seharusnya yaitu administrasi kepegawaian atau
diterima oleh karyawan yang juga manajemen kepegawaian.
berhenti, agar karyawan tersebut Menurut Melayu SP.
dapat memenuhi kebutuhannya Hasibuan, manajemen sumber daya
sampai pada tingkat dianggap cukup. manusia adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan
Pengaruh Pemutusan Hubungan Kerja Terhadap Karyawan Perusahaan (Sri Zulhartati) 79

tenaga kerja agar efektif dan efisien dari sisi pekerja.Dari sisi pekerjaan
membantu terwujudnya tujuan terdiri dari analisis dan evaluasi
perusahaan, karyawan dan pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja
masyarakat. Sedangkan Henry meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan
Simamora mengatakan bahwa tenaga kerja, penilaian prestasi kerja,
manajemen sumber daya manusia pelatihan dan pengembangan,
adalah sebagai pendayagunaan, promosi, kompensasi dan pemutusan
pengembangan, penilaian, pemberian hubungan kerja. Dengan definisi di
balasan jasa dan pengelolaan terhadap atas yang dikemukakan oleh para ahli
individu anggota organisasi atau tersebut menunjukan demikian
kelompok bekerja. pentingnya manajemen sumber daya
Manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan
manusia juga menyangkut desain dan perusahaan, karyawan dan
implementasi sistem perencanaan, masyarakat.
penyusunan personalia,
pengembangan karyawan, Model Manajemen Sumber Daya
pengelolaan karir, evaluasi kerja, Manusia
kompensasi karyawan dan hubungan Di dalam memahami berbagai
perburuhan yang mulus. permasalahan pada manajelen sumber
Menurut Achmad S. Rucky daya manusia dan sekaligus dapat
manajemen sumberdaya manusia menentukan cara pemecahannya perlu
adalah penerapan secara tepat dan diketahui lebih dahulu model-model
efektif dalam proses akusis, yang digunakan oleh perusahaan kecil
pendayagunaan, pengemebangan dan tidak bias menerapkan model yang
pemeliharaan personil yang dimiliki biasa digunakan oleh perusahaan
sebuah organisasi secara efektif untuk besar. Demikian pula sebaliknya.
mencapai tingkat pendayagunaan Dalam perkembangan model-model
sumber daya manusia yang optimal ini berkembang sesuai dengan situasi
oleh organisasi tersebut dalam dan kondisi serta tuntutannya. Untuk
mencapai tujuan-tujuannya. menyusun berbagai aktifitas
Menurut Mutiara S. manajemen sumber daya manusia ada
Panggabean manajemen sumber daya 6 (enam) model manajemen sumber
manusia adalah proses yang terdiri daya manusia yaitu:
dari perencanaan, pengorganisasian, 1. Model Klerikal Dalam model ini
pimpinan dan pengendalian kegiatan- fungsi departemen sumber daya
kegiatan yang berkaitan dengan manusia yang terutama adalah
analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, memperoleh dan memelihara
pengadaan, pengembngan, laporan, data, catatan-catatan dan
kompensasi, promosi dan pemutusan melaksanakan tugas-tugas rutin.
hubungan kerja guna mencapai tujuan Fungsi departemen sumber daya
yang telah ditetapkan. manusia menangani kertas kerja
Dari definisi di atas, menurut yang dibutuhkan, memenuhi
Mutiara S. Panggabaean bahwa, berbagai peraturan dan
kegiatan di bidang sumber daya melaksanakan tugas-tugas
manusia dapat dilihat dari dua sudut kepegawaian rutin,
pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan
80 Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora Vol. 1. No. 1. April 2010

2. Model Hukum Dalam model ini, pengembangan. Karena karyawan


operasi sumber daya manusia pada umumnya lebih senang
memperoleh kekutannya dari berinteraksi dengan manajer
keahlian di bidang hukum. Aspek mereka sendiri dibanding dengan
hukum memiliki sejarah panjang pegawai staf, maka beberapa
yang berawal dari hubungan departemen sumber daya manusia
perburuhan, di masa negosiasi dapat menunjukan manajer lini
kontrak, pengawasan dan untuk berperan sebagai pelatih
kepatuhan merupakan fungsi dan fasilitator,
pokok disebabkan adanya 5. Model Humanistik Ide sentral
hubungan yang sering dalam model ini adalah bahwa,
bertentangan antara manajer departemen sumber daya manusia
dengan karyawan, dibentuk untuk mengembangkan
3. Model Finansial; Aspek finansial dan membantu perkembangan
manajemen sumber daya manusia nilai dan potensi sumber daya
belakangan ini semakin manusia di dalam organisasi.
berkembang karena para manajer Spesialis sumber daya manusia
semakin sadar akan pengaruh harus memahami individu
yang besar dari sumber daya karyawan dan membantunya
manusia ini meliputi biaya memaksimalkan pengembangan
kompensasi tidak langsung diri dan peningkatan karir. Model
seperti biaya asuransi kesehatan, ini menggabarkan tumbuhnya
pension, asuransi jiwa, liburan perhatian organisasi terhadap
dan sebagainya, kebutuhan akan pelatihan dan pengembangan
keahlian dalam mengelola bidang karyawan mereka,
yang semakin komplek ini 6. Model Ilmu Perilaku Model ini
merupakan penyebab utama menganggap bahwa, ilmu
mengapa para manajer sumber perilaku seperti psikologi dan
daya manusia semakin perilaku organisasi merupakan
meningkat, dasar aktivitas sumber daya
4. Model Manajerial; Model manusia. Prinsipnya adlah bahwa
manajerial ini memiliki dua versi sebuah pendekatan sains terhadap
yaitu versi pertama manajer perilaku manusia dapa diterpkan
sumber daya manusia memahami pada hampir semua permasalahan
kerangka acuan kerja manajer lini sumber daya manusia bidang
yang berorientasi pada sumber daya manusias yang
produktivitas. Versi kedua didasarkan pada prinsip sains
manajer ini melaksanakan meliputi teknik umpan balik,
beberpa fungsi sumber daya evaluasi, desain program dan
manusia. Departemen sumber tujuan pelatihan serta manajemen
daya manusia melatih manajer karir.
lini dalam keahlian yang
diperlukan untuk menangani
fungsi-fungsi kunci sumber daya
manusia seperti pengangkatan,
evaluasi kinerja dan
Pengaruh Pemutusan Hubungan Kerja Terhadap Karyawan Perusahaan (Sri Zulhartati) 81

Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber berakhirnya hak dan kewajiban antar


Daya Manusia pekerja dan pengusaha. Sedangkan
Fungsi manajemen sumber menurut Moekijat mengartikan bahwa
daya manusia sama halnya dengan Pemberhentian adalah pemutusan
fungsi yang ada dalam manajemen hubungan kerjas seseorang karyawan
sendiri, seperti apa yang dikemukakan dengan suatu organisasi perusahaan.
Henry Fayol menyebutkan bahwa, Manulang (1988)
fungsi manajemen meliputi Planning, mengemukakan bahwa istilah
Organizing, Commanding, pemutusan hubungan kerja dapat
coordinating dan Controllung memberikan beberapa pengertian,
(POCCC). Luther Gulick yaitu:
mengemukakan fungsi manajemen a. Termination: yaitu putusnya
meliputi Planning, Organizing, hubungan kerja karena selesainya
Staffing, Directing, Coordinating, atau berakhirnya kontrak kerja
Reporting dan Budgeting yang telah disepakati.
(POSDCORB). Berakhirnya kontrak, bilamana
Dalam manajemen sumber tidak terdapat kesepakatan antara
daya manusia beberapa ahli seperti karyawan dengan manajemen,
Edwin B. Flippo, mengemukakan maka karyawan harus
fungsi manajemen sumber daya meninggalkan pekerjaannya,
manusia seperti halnya fungsi b. Dismissal: yaitu putusnya
manajemen yang dikemukakan di hubungan kerja karena karyawan
atas, adalah sebagai berikut: melakukan Tindakan pelanggaran
1. Perencanaan, disiplin yang telah ditetapkan.
2. Rekrutmen, Misalnya : karyawan melakukan
3. Seleksi, kesalahan-kesalahan, seperti
4. Dekrutmen, mengkonsumsi alkohol atau obat-
5. Orientasi, Pelatihan, dan obat psikotropika, madat,
Pengembangan, melakukan tindak kejahatan,
6. Evalauasi Kinerja, merusak perlengkapan kerja
7. Komensasi, milik pabrik,
8. Pengintegrasian, c. Redundancy, yaitu pemutusan
9. Pemeliharaan, hubungan kerja karena
10. Pemberhentian. perusahaan melakukan
pengembangan dengan
Pemutusan Hubungan menggunakan mesin-mesin
Kerja/Pemberhentian Karyawan berteknologi baru, seperti:
Perusahaan penggunaan robot-robot industri
I. Pengertian Pemutusan dalam proses produksi,
Hubungan Kerja penggunaan alat-alat berat yang
Menurut Undang-undang No. cukup dioperasikan oleh satu
13 Tahun 2003 mengartikan bahw atau dua orang untuk
Pemberhentian atau pemutusan menggantikan sejumlah tenaga
hubunga kerja adalah pengakhiran kerja Hal ini berdampak pada
hubungan kerja karena suatu hal pengurangan tenaga kerja.
tertentu yang mengakibatkan
82 Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora Vol. 1. No. 1. April 2010

d. Retrenchment, yaitu pemutusan tenaga kerja yang skillnya masih


hubungan kerja yang dikaitkan dapat dijual kepada perusahaan
dengan masalah-masalah lain, dan sejauh mana kebutuhan
ekonomi, seperti resesi ekonomi,
pasar terhadap keahlian atau skill
masalah pemasaran, sehingga
perusahaan tidak mampu untuk ini masih tersembunyi,
memberikan upah kepada c. Discharge. Kegiatan ini
karyawannya. merupakan kegiatan yang
Flippo (1981) membedakan menimbulkan perasaan paling
pemutusan hubungan kerja di luar tidak nyaman di antara beberapa
konteks pensiun menjadi 3 kategori, metode pemutusan hubungan
yaitu:
kerja yang ada. Kegiatan ini
a. Lay Off, keputusan ini akan
dilakukan berdasar pada
menjadi kenyataan ketika seorang
kenyataan bahwa karyawan
karyawan yang benar-benar
kurang mempunyai sikap dan
memiliki kualifikasi yang
perilaku kerja yang memuaskan.
membanggakan harus
Karyawan yang mengalami
dipurnatugaskan karena
jenis pemutusan hubungan kerja ini
perusahaan tidak lagi
kemungkinan besar akan mengalami
membutuhkan sumbangan
kesulitan untuk mendapatkan
jasanya,
pekerjaan baru di tempat atau
b. Out Placement, ialah kegiatan
perusahaan lain. Dari dua pengertian
pemutusan hubungan kerja
tersebut di atas, nampaknya masalah
disebabkan perusahaan ingin
pemutusan hubungan kerja
mengurangi banyak tenaga kerja
penyebabnya dapat disebabkan oleh
baik tenaga profesional,
dua pihak. Baik penyebab yang
manajerial, maupun tenaga
berasal dari kualifikasi, sikap dan
pelaksana biasa. Pada umumnya
perilaku karyawan yang tidak
perusahaan melakukan kebijakan
memuaskan, atau penyebab yang
ini untuk mengurangi karyawan
berasal dari pihak manajemen yang
yang performansinya tidak
seharusnya dengan keahliannya dan
memuaskan, orang-orang yang
kewenangan yang diserahkan
tingkat upahnya telah melampaui
kepadanya diharapkan mampu
batas-batas yang dimungkinkan,
mengembangkan perusahaan, walau
dan orang-orang yang dianggap
dalam kenyataannya menimbulkan
kurang memiliki kompetensi
kesulitan-kesulitan bagi perusahaan,
kerja, serta orang-orang yang
dan harus mengambil keputusan
kurang memiliki kemampuan
untuk efisiensi tenaga kerja.
yang dapat dikembangkan untuk
posisi di masa mendatang. Dasar
dari kegiatan ini ialah kenyataan
bahwa perusahaan mempunyai
Pengaruh Pemutusan Hubungan Kerja Terhadap Karyawan Perusahaan (Sri Zulhartati) 83

II. Alasan Pemberhentian dari hubungan kerja, yakni karena:


Karyawan Pada Perusahaan keinginan perusahaan, keinginan
Pemutusan hubungan kerja karyawan, dan sebab-sebab lain.
pada prinsipnya dapat terjadi kalau a. Keinginan Perusahaan.
salah satu pihak atau kedua belah Pemberhentian personil dari
pihak merasa rugi bila hubungan hubungan kerja yang disebabkan:
kerja tersebut diteruskan. Dengan keinginan perusahaan ada
demikian, pemutusan hubungan kerja berbagai macam atau jenisnya,
dapat terjadi karena keinginan antara lain:
karyawan, keinginan perusahaan, atau 1. Tidak cakap dalam masa
keinginan kedua belah pihak. percobaan,
Sebenarnya, pemutusan hubungan 2. Alasan mendesak,
kerja itu sendiri dapat menimbulkan 3. Kemangkiran dan ketidakcakapan.
kerugian. Namun, karena kerugian Apabila karyawan sering mangkir
yang ditimbulkan akibat sehingga tidak melaksanakan
mempertahankan hubungan kerja tugasnya atau tidak mampu atau
dianggap lebih besar dibandingkan tidak cakap melakukan tugas
dengan kerugian akibat pemutusan yang dibebankan serta
hubungan kerja, pemutusan hubungan berkelakuan buruk, ia dapat
kerja dilaksanakan. Alasan pemutusan diberhentikan dari hubungan
hubungan kerja oleh perusahaan kerja karena kelakuan atau sikap
bukan hanya karena ketidakjujuran itu jelas sangat merugikan
karyawan, melainkan juga alasan- organisasi/perusahaan,
alasan lain yang dianggap merugikan, 4. Penahanan karyawan oleh alat
misalnya ketidakmampuan bekerja, negara. Karyawan yang ditahan
malas, pemabok, tidak patuh, sering oleh alat negara karena
absen, dan sebagainya. Pemutusan terbukti terlibat dalam tindak
hubungan kerja ini menurut pidana, dapat diberhentikan
pandangan perusahaan akan dari hubungan kerja. Atas
menimbulkan kerugian yang lebih pertimbangan khusus, dapat
kecil daripada meneruskan hubungan pula mereka diterima kembali
kerja. sebagai karyawan setelah
Ada beberapa alasan yang dilepaskan dari penahanan,
menyebabkan seseorang berhenti atau 5. Terkena hukuman oleh keputusan
putus hubungan kerjanya dengan hakim. Karyawan yang dihukum
perusahaan, ada yang bersifat karena atas keputusan hakim karena
peraturan perundang-undangan, tapi sesuatu hal dapat diberhentikan
ada juga karena keinginan pengusaha, hubungan kerjanya tanpa hak
agar tidak terjadi hal semena-mena mendapatkan ganti rugi berupa
yang dilakukan pengusaha, maka apapun juga,
pemerintah telah mengeluarkan 6. Sakit yang berkepanjangan. Bila
beberapa kebijakan yang berkaitan karyawan sakit-sakitan atau
dengan pemberhentian karyawan. menderita sakit terus-menerus
Menurut Drs. Manullang, ada tiga sedikitnya 3-4 bulan, perusahaan
penyebab yang mengakibatkan dapat memberhentikan,
tirnbuInya pemberhentian personal
84 Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora Vol. 1. No. 1. April 2010

7. Usia lanjut. Karyawan berusia mengakibatkan timbulnya stres


lanjut yang mengalami yang tidak menguntungkan
penurunan prestasi kerja dapat dirinya. Dalam hal semacam ini,
diberhentikan dari hubungan karyawan dapat saja minta berhenti
kerjanya atau dipensiunkan sesuai dengan hak pesangon, balas jasa
ketentuan yang berlaku untuk hal atau lainnya,
semacam itu, 3. Sebab-sebab lainnya. Dalam hal
8. Penutupan badan usaha atau ini sebab-sebabnya bukan karena
pengurangan tenaga kerja. kesalahan pihak perusahaan
Ditutupnya badan usaha karena sehingga perusahaan merasa
mungkin jatuh failid jelas akan berhak untuk tidak memberi
mengakibatkan berhentinya pesangon atau jasa apapun,
hubungan kerja segenap c. Penyebab lainnya.
karyawan atau mungkin Selain karena keinginan
disalurkan badan usaha lain. perusahaan dan keinginan karyawan
Tentunya dengan pesangon sendiri, penyebab berhentinya
yang sesuai kemampuan yang hubungan kerja karyawan dapat pula
ada, dalam bentuk yang lain, antara lain
b. Keinginan karyawan. Ada pula karyawan meninggal dunia atau habis
pemberhentian hubungan masa hubungan kerjanya. Pemutusan
kerja karena keinginan hubungan kerja seperti ini disebut
karyawan sendiri dengan "hubungan kerja putus demi hukum"
berbagai macam alasan sebagai karena sesuai dengan ketentuan hukum
berikut: yang berlaku (di Indonesia sesuai
1. Ketidaktepatan pemberian tugas. ketentuan pasal 1603 j dan e KUHP).
Karyawan, khususnya pada masa Dalam hal semacam itu, yakni
percobaan, merasa kurang cocok berakhirnya mass hubungan kerja
dengan tugas yang diberikan pada sesuai perjanjian kerja, tidak
masa percobaan tersebut, sehingga mewajibkan perusahaan membayar
menurut pertimbangannya tak akan ganti rugi kepada karyawan, karena hal
mungkin ada perkembangan di itu sudah didasarkan kesepakatan
masa depan. Dalam hal semacam bersama. Lain halnya apabila karyawan
ini, karyawan dapat minta berhenti, meninggal dunia sebelum habisnya
namun tidak berhak atas pesangon hubungan kerja, perusahaan tetap
ataupun balas jasa dalam bentuk berkewajiban memberikan ganti rugi
apapun, sepantasnya, sesuai aturan yang
2. Alasan mendesak. Karena alasan berlaku.
mendesak, karyawan dapat pula Dalam pengertian ini
minta berhenti tanpa pemerintah tidak melarang secara
memperhatikan tenggang waktu umum untuk memberhentikan
dan saat pemberhentiannya. karyawan dari pekerjaannya. Jangan
Alasan mendesak tersebut antara karena tidak cocok dengan pendapat
lain; menolak pimpinan baru. perusahaan atau bertentangan dengan
Apabila karyawan tidak cocok dan kehendak atau keinginan pengusaha
tidak sejalan dengan pimpinan yang mengharapkan karyawan terus
barunya, hal tersebut dapat bekerja untuk meningkatkan
Pengaruh Pemutusan Hubungan Kerja Terhadap Karyawan Perusahaan (Sri Zulhartati) 85

produksinya, karyawan tersebut kulit, golongan, jenis kelamin,


langsung diberhentikan, tanpa melalui kondisi fisik atau status
prosedur yang telah ditetapkan oleh perkawinan,
Pemerintah dan tanpa dijelaskan 9. Pekerjaan dalam keadaan cacat
alasan-alasannya kepada karyawan. tetap, sakit akibat kecelakaan kerja,
Oleh karena demikian, untuk atau karena hubungan kerja yang
melindungi karyawan dari tindakan menurut surat keterangan dokter
demikian, maka pemerintah telah yang jangka waktu
mendapatkan kebijakannya sebagai penyembuhannya belum dapat
tertuang di dalam undang-undang No. dipastikan.
13 Tahun 2003 bahwa, pengusaha Di samping hal tersebut di atas
dilarang melakukan pemutusan yang melarang pengusaha mengadakan
hubungan kerja dengan alasan: pemutusan hubungan kerja dengan
1. Pekerja berhalangan masuk karena karyawannya, tapi ada juga yang
sakit perut menurut keterangan membolehkan pengusaha mengadakan
dokter selama waktu tidak pemutusan kerja dengan karyawan
melampaui 12 bulan secara terus dengan asalan pekerja telah melakukan
menerus, kesalahan berat sebagai berikut:
2. Pekerja berhalangan Negara sesuai a. Melakukan penipuan, pencurian
dengan ketentuan perundang- atau penggelapan dan/atau uang
undangan yang berlaku, milik perusahaan,
3. Pekerjaan mengerjakan ibadah b. Memberikan keterangan palsu atau
yang diperintahkan agamanya, yang dipalsukan sehingga
4. Pekerja menikah, merugikan perusahaan,
5. Pekerja mempunyai pertalian c. Mabuk, minum-minuman keras
darah dan atau ikatan perkawinan yang memabukan, memakai atau
dengan pekerjan lainnya dalam mengedarkan narkotika,
satu perusahaan, kecuali telah psikotropika, dan zat adiktif
diatur dalam perjanjian kerja, lainnya di lingkungan kerja,
peraturan perusahaan atau d. Melakukan perbuatan asusila atau
perjanjian kerja bersama, perjudian di lingkungan kerja,
6. Pekerja mendirikan, mejadi e. Menyerang atau menganiaya,
anggota dan/atau pengurus serikat mengancam atau mengintimidasi
pekerja, pekerja melakukan teman sekerja atau pengusaha di
kegiatan serikat pekerja di luar jam lingkungan kerja,
kerja atau di dalam jam kerja atas f. Membujuk teman sekerja atau
kesepakatan pengusaha, atau pengusaha untuk melakukan
berdasarkan ketentuan yang diatur perbuatan yang bertentangan
dalam pernjanjian kerja bersama, dengan peraturan perundang-
7. Pekerja yang mengadukan undangan,
pengusaha kepada yang berwajib g. Dengan ceroboh atau sengaja
mengenai perbuatan pengusaha merusak atau membiarkan dalam
yang melakukan tindakan pidana keadaan bahaya barang milik
kejahatan, perusahaan yang menimbulkan
8. Karena perbedaan yang paham, rugi bagi perusahaan,
agama, aliran politik, suku, warna
86 Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora Vol. 1. No. 1. April 2010

h. Dengan ceroboh atau b. Kesehatan yang kurang baik,


membiarkan teman sekerja atau c. Untuk melanjutkan pendidikan.
pengusaha dalam keadaan bahaya d. Untuk bewirausaha,
di tempat kerja, e. Balas jasa terlalu rendah,
i. Membongkar atau membocorkan f. Mendapat pekerjaan yang lebih
rahasia perusahaan yang baik,
harusnya dirahasiakan kecuali g. Suasana dan lingkungan
untuk kepentingan Negara, pekerjaan yang kurang serius dan
j. Melakukan perbuatan lainnya di menyenangkan,
lingkungan perusahaan yang h. Kesempatan promosi yang tidak
diancam pidana 5 tahun atau pernah ada,
lebih. i. Perlakukan yang kurang adil,
Semua kegiatan seperti di atas, 4. Pensiun. Undang-undang
baru pengusaha memutuskan mempensiunkan seseorang karena
melakukan pemutusan hubungan telah mencapai batas usia dan masa
kerja dengan karyawan, apabila kerja tertentu. Usia kerja
memang benar-benar terbukti, itu seseorang karyawan untuk setatus
semua tentu saja dengan didukung kepegawaian adalah 55 tahun
oleh bukti-bukti, atau tertangkap atau seseorang dapat dikenakan
tangan dan adanya pengakuan dari pensiun dini, apabila menurut
karyawan tersebut. keterangan dokter, karyawan
Melayu SP. Hasibuan tersebut sudah tidak mampu lagi
menyebutkan beberapa alasan karyawan untuk bekerja dan umurnya sudah
diberhentikan dari perusahaan: mencapai 50 tahun dengan masa
1. Undang-undang. Undang-undang pengalaman kerja minimal 15
dapat menyebabkan seorang tahun,
karyawan harus diberhentikan dari 5. Kontrak kerja berakhir. Beberapa
suatu perusahaan, antara lain anak- perusahaan sekarang ini banyak
anak karyawan WNA, karyawan mengadakan perjanjian kerja
yang terlibat organisasi terlarang, dengan karyawannya di dalam
2. Keinginan perusahaan. Keinginan sutau kontrak dimana di
perusahaan memberhentikan dalamnya, disebutkan masa
karyawan ini disebabkan: waktu kerja atau masa
a. Karyawan tidak mampu kontraknya. Dan ini alasan juga
mengerjakan pekerjaannya, tidak dilakukan pemutusan
b. Perilaku dan kedisiplinannya hubungan kerja apabila kontrak
kurang baik, kerja tersebut di perpanjang,
c. Melanggar peraturan dan tata 6. Meninggal dunia,
tertib perusahaan, 7. Perusahaan dilikuidasi, Dalam hal
d. Tidak dapat bekerja sama dan perusahaan dilikuidasi masalah
konflik dengan karyawan lainnya, pemberhentian karyawan diatur
e. Melakukan tindakan amoral dengan peraturan perusahaan,
dalam perusahaan. perjanjian bersama dan peraturan
3. Keinginan Karyawan. perundang-undangan yang
a. Pindah ke tempat lain untuk berlaku. Untuk menentukan
mengurus orang tua, apakah benar atau tidak
Pengaruh Pemutusan Hubungan Kerja Terhadap Karyawan Perusahaan (Sri Zulhartati) 87

perusahaan dilikuidasi atau Pengaruh Pemberhentian


dinyatakan bangkrut harus karyawan terhadap perusahaan dengan
didasarkan kepada peraturan adanya pemberhentian karyawan tentu
perundang-undangan. berpengaruh sekali terhadap
perusahaan terutama masalah dana.
III. Proses Pemberhentian Karena pemberhentian karyawan
Karyawan Perusahaan memerlukan dana yang cukup besar
Dalam pemberhentian diantaranya untuk membayar pensiun
karyawan, apakah yang sifatnya atau pesangon karyawan dan untuk
kehendak perusahaan, kehendak membayar tunjangan-tunjangan
karyawan maupun karena undang- lainnya. Begitu juga pada saat
undang harus betul-betul didasarkan penarikan kembali karyawan,
kepada peraturan, jangan sampai perusahaan pun mengeluarkan dan
pemberhentian karyawan tersebut yang cukup besar untuk pembayaran
menimbulkan suatu konflik atau yang kompensasi dan pengembangan
mengarah kepada kerugian kepada karyawan.
kedua belah pihak, baik perusahaan Dengan adanya pemberhentian
maupun karyawan. karyawan tersebut tentu sangat
Adapun beberapa cara yang berpengaruh sekali terhadap karyawan
dilakukan dalam proses pemberhentian itu sendiri. Dengan diberhentikan dari
karyawan: pekerjaannya maka berarti karyawan
1. Bila kehendak perusahaan dengan tersebut tidak dapat lagi memenuhi
berbagai alasan untuk kebutuhan secara maksimal untuk
memberhentikan dari pekerjaannya karyawan ddan keluarganya. Atas dasar
perlu ditempuh terlebih dahulu: tersebut, maka manajer sumber daya
a. Adakan musyawarah antara manusia harus sudah dapat
karyawan dengan perusahaan, memperhitungkan beberapa jumlah
b. Bila musyawarah menemui jalan uang yang seharusnya diterima oleh
buntu maka jalan terakhir adalah karyawan yang behenti, agar karyawan
melalui pengadilan atau instansi tersebut dapat memenuhi kebutuhannya
yang berwenang memutuskan sampai pada tingkat dianggap cukup.
perkara,
2. Bagi karyawan yang melakukan Penutup
pelanggaran berat dapat langsung Dari uraian di atas dapat
diserahkan kepada pihak kepolisian diambil kesimpulan sebagai berikut:
untuk diproses lebih lanjut tanpa 1. Pemberhentian atau pemutusan
meminta ijin lebih dahulu kepada hubungan kerja adalah
Dinas terkait tau berwenang, pengakhiran hubungan kerja
3. Bagi karyawan yang akan pensiun, karena suatu hal tertentu yang
dapat diajukan sesuai dengan mengakibatkan berakhirnya hak
peraturan. Demikian pula terhadap dan kewajiban antara pekerja dan
karyawan yang akan mengundurkan perusahaan,
diri atau atas kehendak karyawan 2. Ada beberapa alasan yang
diatur atas sesuai dengan paraturan menyebabkan seseorang berhenti
perusahaan dan peraturan atau putus hubungan kerjanya
perundang-undangan. dengan perusahaan, diantaranya
88 Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora Vol. 1. No. 1. April 2010

disebabkan karena: peraturan perusahaan akan berpengaruh


perundang-undangan, keinginan sekali terhadap masalah dana.
perusahaan, keinginan karyawan,
pensiun, kontrak kerja berakhir, Daftar Pustaka
Meninggal dunia, perusahaan Flippo, E.B., 1984. Personel
dilikuidasi, Management. 5th edition.
3. Pengaruh pemberhentian karyawan Sydney: McGraw-Hill
terhadap perusahaan cukup besar International Book Company.
pengaruhnya terutama dalam Hasibuan, Melayu S.P. 2003.
masalah dana, karena perusahaan Manajemen Sumber Daya
harus membayar pensiun atau Manusia. Jakarta: PT. Bumi
pesangon dan tunjangan-tunjangan Aksara.
lainnya kepada karyawan yang Iswanto, Y. 2006. Manajemen
diberhentikan, Sumber Daya Manusia.
4. Pemutusan hubungan kerja atau Penerbit UT.
pemberhentian sebagai manifestasi Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu.
pensiun yang dilaksanakan pada 2001. Manajemen Sumber
kondisi tidak normal nampaknya Daya Manusia Perusahaan.
masih merupakan ancaman yang Bandung: PT. Remaja
mencemaskan karyawan. Dunia Rosdakarya.
industri negara maju yang masih Manulang, S. H. 1988. Pokok-Pokok
saja mencari upah buruh yang Hukum Ketenagakerjaan di
murah, senantiasa berusaha Indonesia., Jakarta: Penerbit
menempatkan investasinya di Rineka Cipta.
negara-negara yang lebih Ruchiat, 2003. Pengantar
menjanjikan keuntungan yang Manajemen Sumber Daya
besar, walaupun harus menutup Manusia. Majalengka: STIE
dan merelokasi atau memindahkan YPPM.
pabriknya ke negara lain. Sadili Samsudin, 2006. Manajemen
Sumber Daya Manusia,
Saran Pustaka Setia, Bandung.
1. Hendaknya dalam melakukan
pemutusan hubungan kerja harus
sesuai dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan yang berlaku di
Indonesia agar tidak akan ada
pihak-pihak yang merasa
dirugikan,
2. Dalam hal pemberhentian
karyawan, seharusnya perusahaan
bertindak sangat hati-hati dan
diperlakukan pertimbangan yang
sangat matang karena pengaruhnya
cukup besar bagi perusahaan dan
karyawan itu sendiri. Bagi

Anda mungkin juga menyukai