DISUSUN OLEH :
KELOMPOK D
Putri Maharani
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan acara penyuluhan yang berjudul “Ayo Cegah Penyakit Rematik Dengan
Senam Rematik” telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing Akademik dan Klinik
persentasikan.
Menyetujui
Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
A. Latar Belakang
meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut
pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua
sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan
hingga fungsinya dapat menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna
mengaktifkan fungsi otot. Dengan meningkatnnya usia menjadi tua fungsi otot dapat
dilatih dengan baik. Namun usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita
belum sepenuhnya dapat dimengerti. Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tetapi
reumatik cukup banyak, namun semua menunjukkan adanya persamaan ciri. Menurut
kesepakatan para ahli dibidang rematologi, rematik dapat terungkap sebagai keluhan atau
tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan utama pada sistem muskuloskeletal
yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan serta adanya tiga tanda utama yaitu:
mencapai 29,35% dan tahun 2017 sebesar 39,47%. Dari berbagai masalah kesehatan itu
kardiovaskuler dalam pola penyakit masyarakat usia >55 tahun dan berdasarkan WHO di
Sumatera Barat ditemukan bahwa rheumatoid arthritis menempati urutan pertama (49%)
Faktor risiko rematik terdiri atas dua faktor yaitu faktor yang tidak dapat dimodifikasi
dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
terdiri atas umur, jenis kelamin, hormonal, genetik, ras dan kelainan congenital,
sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah gaya hidup seperti merokok,
aktivitas fisik, konsumsi alkohol, konsumsi kafein, obesitas, nutrisi, konsumsi obat
tertentu dan penyakit tertentu. Peranan faktor risiko yang dapat dimodifikasi dalam
peningkatan kasus rematik cukup bermakna, terutama faktor riwayat keluarga dan jenis
kelamin untuk artritis reumatoid, obesitas berat dan aktivitas fisik yang berat untuk
melakukan gerakan senam rhematik. Senam rematik dapat juga dilakukan oleh lansia
untuk mengurangi nyeri pada sendi bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
Menurut Maryam (2008) kebugaran jasmani lansia adalah kebugaran yang berhubungan
dengan kesehatan, yaitu kebugaran jantung, paru-paru, peredaran darah, kekuatan otot,
dan kelenturan sendi. Siti (2008) yang dikutip dalam kompas mengatakan bahwa
tulang sendi.
rematik terhadap kemampuan berjalan dengan nyeri sendi untuk mencapai hidup yang
sehat dan sejahtera pada lanjut usia bahwa pada kelompok kontrol dan kelompok
perlakuan terdapat perbedaan kemampuan berjalan sebelum dan sesudah senam rematik.
Terbukti Adanya pengaruh senam rematik terhadap kemampuan berjalan pada lansia,
dikarenakan senam rematik merupakan jenis senam ringan yang berfungsi mengatasi
keluhan yang biasa muncul pada penyakit rematik, misalnya kekakuan dan nyeri sendi,
kelemahan dan ketegangan otot. Senam rematik hanyalah satu upaya untuk mencegah
Penelitian lain yang terkait juga dilakukan oleh E.Pujiati, W.H.A.Mayasari (2017),
yang meneliti tentang senam rematik terhadap peningkatan kualitas hidup lansia Ny. S
keluarga Tn.A dalam melakukan ADL (Activity daily living) dukuh pendem kulon desa
jepang kecamatan mejobo kabupaten kudus, diketahui bahwa terdapat pengaruh Senam
rematik dapat meningkatkan kualitas hidup lansia di dukuh Pendem Kulon, desa Jepang,
kecamatan Mejobo, kabupaten Kudus dalam melakukan ADL ( Activity Daily Living )
secara mandiri. Mandiri dalam merawat diri sendiri dan dapat melakukan aktivitas
berjalan, tidur, duduk, BAK, BAB, dan menggerakan anggota badan.dengan baik dan
lansia tentang bagaimana “Ayo Mengurangi Penyakit Rematik Dengan Senam Rematik”,
maka penulis tertarik mengambil materi penyuluhan mengenai “Ayo Cegah Penyakit
1. Tujuan Umum
yang terjadi pada lansia, sehingga harapan dapat beraktifitas tanpa memperberat
keluarganya.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui pengaruh senam rematik pada lansia dengan penyakit rematik
C. Pelaksanaan Kegiatan
I. Materi
Terlampir
II. Sasaran
Sasaran pada penyuluhan adalah lansia binaan yang ada di Jl. Karet Kelurahan
Padang Pasir.
III. Metoda
a. Tanya jawab
b. Ceramah
c. Diskusi
IV. Media
a. Leaflet
b. LCD
c. Mikrophone
d. Laptop
VI. Pengorganisasian
Membuka acara
Memperkenalkan mahasiswa
hipertensi
Keterangan :
: Fasilitator : Presenter
: Audien : Moderator
VIII. Kegiatan Penyuluhan
MASYARAKAT
1 Pembukaan
per- temuan
positif
2 Pelaksanaan
pengertian rhematik
Menggali pengetahuan
Menggali pengetahuan
rhematik
positif
rhematik
positif
3 Penutup
evaluasi peserta
1) Evaluasi struktur
X. Daftar Pustaka
Terlampir
Lampiran
MATERI
REMATIK
A. Pengertian Rematik
Rematik adalah penyakit yang terjadi pada sendi terutama pada kaki, dimana terjadi
aktivitasnya. Penyakit rematik dapat terjadi pada semua usia, namun resiko akan lebih
meningkat dengan meningkatnya usia, karena pada lanjut usia akan mengalami
mayer. 2012).
B. Penyebab Rematik
Penyebab rematik belum diketahui secara pasti, tetapi ada faktor resiko yang
1. Proses menua
4. Kegemukan
5. Pengaruh hormonal
2. Rasa kaku
3. Hambatan pada pergerakan sendi
4. Pembesaran sendi
2. Pengeroposan tulang
5. Rasa nyeri
6. Deformitas sendi
E. Penatalaksaan Rematik
1. Perawatan
a. Istirahatkan sendi yang sakit, hindari aktivitas yang berlebihan pada sendi
yang sakit
d. Dukungan psikososial
e. Fisioterapi
f. Diit bagi penderita rematik
b. Bawang putih
c. Jahe
d. Kunyit
e. Minyak zaitun
f. Teh hijau
d. Minuman beralkohol
2. Senam rematik
1) Gerakan duduk
Angkat kedua bahu keatas mendekati telinga, putar kedepan dan kebelakang
Bungkukkan badan, kedua lengan meraih ujung kaki lantai
Angkat paha dan lutut secara bergantian, kedua tangan menahan tubuh
Putar tubuh bagian atas kesamping kanan dan kiri, kedua lengan di atas
pinggang.
Pegang erat kedua tangan di atas perut, tarik kebelakang kepala dan kebawah