Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

AYO CEGAH PENYAKIT REMATIK DENGAN SENAM REMATIK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK D

Fauzi Masta Amanda Rima Okda Hafizah

Junanda Rizka Azzila Azhari

Kurmaini Suci Sundari

Nela Indriani Suri Susanti

Putri Maharani

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

2018
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan acara penyuluhan yang berjudul “Ayo Cegah Penyakit Rematik Dengan

Senam Rematik” telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing Akademik dan Klinik

Program Profesi Ners STIKesMERCUBAKTIJAYA Padang dan telah siap untuk di

persentasikan.

Padang, Januari 2018

Menyetujui

Pembimbing Akademik

(Ns. Nurleny, M.Kep) (Ns.Hidayatul Hasni, S.Kep)

Pembimbing Klinik

(Yenni Chandra, AMK)


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Ayo Cegah Penyakit Rematik Dengan Senam Rematik

Sasaran : Lansia binaan di Jl. Karet Kelurahan Padang Pasir

Tempat : Masjid Hidayah Padang Pasir

Hari/tanggal : Kamis/ 3 Januari 2019

Jam : 10.00 wib – selesai

A. Latar Belakang

Perubahan–perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan semakin

meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut

pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua

sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan

timbulnya beberapa golongan reumatik.

Salah satu golongan penyakit reumatik yang menimbulkan gangguan muskuloskeletal

adalah rheumatoid arthritis. Rheumatoid arthritis dapat mengakibatkan perubahan otot

hingga fungsinya dapat menurun bila otot pada bagian yang menderita tidak dilatih guna

mengaktifkan fungsi otot. Dengan meningkatnnya usia menjadi tua fungsi otot dapat

dilatih dengan baik. Namun usia lanjut tidak selalu mengalami atau menderita

rheumatoid arthritis. Bagaimana timbulnya kejadian reumatik ini, sampai sekarang

belum sepenuhnya dapat dimengerti. Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tetapi

merupakan suatu sindrom. Golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindroma

reumatik cukup banyak, namun semua menunjukkan adanya persamaan ciri. Menurut

kesepakatan para ahli dibidang rematologi, rematik dapat terungkap sebagai keluhan atau

tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan utama pada sistem muskuloskeletal
yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan serta adanya tiga tanda utama yaitu:

pembengkakan sendi, kelemahan otot dan gangguan gerak.

Indonesia mengalami peningkatan kejadian rematik, pada tahun 2016 prevalensinya

mencapai 29,35% dan tahun 2017 sebesar 39,47%. Dari berbagai masalah kesehatan itu

ternyata gangguan muskuloskletal menempati urutan kedua 14,5 % setelah pnyakit

kardiovaskuler dalam pola penyakit masyarakat usia >55 tahun dan berdasarkan WHO di

Sumatera Barat ditemukan bahwa rheumatoid arthritis menempati urutan pertama (49%)

dari pola penyakit lansia.

Faktor risiko rematik terdiri atas dua faktor yaitu faktor yang tidak dapat dimodifikasi

dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi

terdiri atas umur, jenis kelamin, hormonal, genetik, ras dan kelainan congenital,

sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah gaya hidup seperti merokok,

aktivitas fisik, konsumsi alkohol, konsumsi kafein, obesitas, nutrisi, konsumsi obat

tertentu dan penyakit tertentu. Peranan faktor risiko yang dapat dimodifikasi dalam

peningkatan kasus rematik cukup bermakna, terutama faktor riwayat keluarga dan jenis

kelamin untuk artritis reumatoid, obesitas berat dan aktivitas fisik yang berat untuk

osteoartritis, serta tinggi asupan purin untuk gout.

Penatalaksaan dapat dilakukan untuk mengatasi rhematik salah satunya dengan

melakukan gerakan senam rhematik. Senam rematik dapat juga dilakukan oleh lansia

untuk mengurangi nyeri pada sendi bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran jasmani.

Menurut Maryam (2008) kebugaran jasmani lansia adalah kebugaran yang berhubungan

dengan kesehatan, yaitu kebugaran jantung, paru-paru, peredaran darah, kekuatan otot,

dan kelenturan sendi. Siti (2008) yang dikutip dalam kompas mengatakan bahwa

gerakan-gerakan senam rematik berguna untuk meningkatkan kemampuan gerak, fungsi


kekuatan dan daya tahan otot, kapasitas aerobic, keseimbangan, biomekanika, sendi dan

tulang sendi.

Penelitian Suwarni,A. Yani,P,I. Dan Murtutik,L (2017), tentang efektifitas senam

rematik terhadap kemampuan berjalan dengan nyeri sendi untuk mencapai hidup yang

sehat dan sejahtera pada lanjut usia bahwa pada kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan terdapat perbedaan kemampuan berjalan sebelum dan sesudah senam rematik.

Terbukti Adanya pengaruh senam rematik terhadap kemampuan berjalan pada lansia,

dikarenakan senam rematik merupakan jenis senam ringan yang berfungsi mengatasi

keluhan yang biasa muncul pada penyakit rematik, misalnya kekakuan dan nyeri sendi,

kelemahan dan ketegangan otot. Senam rematik hanyalah satu upaya untuk mencegah

dan meringankan gejala-gejala rematik.

Penelitian lain yang terkait juga dilakukan oleh E.Pujiati, W.H.A.Mayasari (2017),

yang meneliti tentang senam rematik terhadap peningkatan kualitas hidup lansia Ny. S

keluarga Tn.A dalam melakukan ADL (Activity daily living) dukuh pendem kulon desa

jepang kecamatan mejobo kabupaten kudus, diketahui bahwa terdapat pengaruh Senam

rematik dapat meningkatkan kualitas hidup lansia di dukuh Pendem Kulon, desa Jepang,

kecamatan Mejobo, kabupaten Kudus dalam melakukan ADL ( Activity Daily Living )

secara mandiri. Mandiri dalam merawat diri sendiri dan dapat melakukan aktivitas

kehidupan sehari-hari (AKS). AKS/ADL dapat merupakan makan, minum, mandi,

berjalan, tidur, duduk, BAK, BAB, dan menggerakan anggota badan.dengan baik dan

benar sesuai SOP pada pasien penderita rematik.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa kurangnya pengetahuan

lansia tentang bagaimana “Ayo Mengurangi Penyakit Rematik Dengan Senam Rematik”,

maka penulis tertarik mengambil materi penyuluhan mengenai “Ayo Cegah Penyakit

Rematik Dengan Senam Rematik”.


B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk meningkatkan pengetahuan dalam memberikan solusi pemecahan masalah

yang terjadi pada lansia, sehingga harapan dapat beraktifitas tanpa memperberat

keluarganya.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui pengaruh senam rematik pada lansia dengan penyakit rematik

di wilayah kerja puskesmas Padang Pasir kota Padang.

C. Pelaksanaan Kegiatan

I. Materi

Terlampir

II. Sasaran

Sasaran pada penyuluhan adalah lansia binaan yang ada di Jl. Karet Kelurahan

Padang Pasir.

III. Metoda

a. Tanya jawab

b. Ceramah

c. Diskusi

IV. Media

a. Leaflet

b. LCD

c. Mikrophone

d. Laptop

V. Waktu dan tempat

a. Hari / tanggal : Kamis /3 Januari 2019


b. Jam : 13.30 – 14.00 WIB

c. Tempat :Masjid Hidayah Padang Pasir

VI. Pengorganisasian

a. Moderator : Putri Maharani

 Membuka acara

 Memperkenalkan mahasiswa

 Memperkenalkan pembimbing akademik dan pembimbing klinik

 Menjelaskan tujuan dan topik yang di sampaikan

 Menjelaskan kontrak waktu dan bahasa

 Mengatur jalannya diskusi

b. Presenter : Fauzi Masta Amanda

 Menyampaikan materi penyuluhan tentangcara mengatasi

hipertensi

c. Observer : Nela Indriani

 Mengamati hasil penyuluhan

 Mecatat hasil pelaksanaan penyuluhan kesehatan

 Membuat laporan hasil penyuluhan yang telah dilaksanakan

d. Fasilitator : Rima Okda Hafizah, Junanda, Rizka Azzila Azhari, Suri

Susanti, Kurmaini, Suci Sundari

 Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegiatan

 Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir

 Membuat absensi penyuluhan

e. Peraga : Suci Sundari, Junanda

 Mempraktekkan langkah demi langkah cara senam rematik pada

lansia dengan penyakit rematik


VII. Setting Tempat

Keterangan :

: Dosen Pembimbing : Observer

: Fasilitator : Presenter

: Audien : Moderator
VIII. Kegiatan Penyuluhan

NO KEGIATAN MAHASISWA KEGIATAN WAKTU

MASYARAKAT

1 Pembukaan

 Memberi salam  Menjawab salam 5 menit

 Memperkenalkan diri  Mendengarkan

 Menjelaskan kontrak  Mendengarkan dan

waktu, bahasa dan tujuan memperhatikan

per- temuan

 Mengkaji pengetahuan  Mengemukakan

audiens tentang reumatik pendapat

 Memberikan reinforcement  Tepuk tangan

positif

2 Pelaksanaan

 Menggali pengetahuan  Menjawab 20 menit

peserta atau audien pertanyaan

tentang pengertian  Tepuk tangan

rhematik  Mendengarkan dan

 Memberikan reinfocement memperhatikan

positif  Merespon atau mem-

 Menjelaskan tentang beri tanggapan

pengertian rhematik

 Menggali pengetahuan

peserta atau audiens  Tepuk tangan


tentang penyebab

rhematik  Mendengarkan dan

 Memberikan reinfocement memperhatikan

positif  Merespon atau

 Menjelaskan tentang mem- beri

penyebab rhematik tanggapan

 Menggali pengetahuan

peserta atau audiens  Tepuk tangan

tentang tanda dan gejala

rhematik  Mendengarkan dan

 Memberikan reinfocement memperhatikan

positif  Merespon atau

 Menjelaskan tentang tanda memberi tanggapan

dan gejala rhematik

 Menggali pengetahuan  Tepuk tangan

peserta atau audien

tentang akibat lanjut

rhematik

 Memberikan reinfocement  Tepuk tangan

positif

 Menjelaskan tentang  Mendengarkan dan

akibat lanjut rhematik memperhatikan

 Menggali pengetahuan  Merespon atau

peserta atau audien memberi tanggapan


tentang penatalaksaan

rhematik

 Memberikan reinfocement  Tepuk tangan

positif

 Menjelaskan tentang  Mendengarkan dan

penataksanaan rhematik memperhatikan

3 Penutup

 Melakukan penilaian dan  Mengulang kembali 5 menit

evaluasi peserta

 Bersama audiens  Mendengarkan dan

menyimpulkan materi memperhatikan

 Memberi salam  Menjawab salam

IX. Kriteria Evaluasi

1) Evaluasi struktur

a) Diharapkan peserta dapat hadir sesuai dengan waktu yang direncanaka


n
b) Diharapkan setting tempat teratur, media serta alat alat untuk penyuluh
an tersedia sesuai rencana
2) Evaluasi proses
a) Diharapkan selama proses berlangsung peserta penyuluhan mengikuti
kegiatan dari awal sampai akhir.
b) Diharapkan selama kegiatan audien berperan aktif
3) Evaluasi hasil
a) Diharapkan 85% peserta dapat menghadiri kegiatan penyuluhan
b) Diharapkan 85% audiens dapat menjelaskan dan memahami pengertian
rhematik
c) Diharapkan 85% audiens dapat menjelaskan dan memahami penyebab
rhematik
d) Diharapkan 85% audiens dapat menjelaskan dan memahami tanda dan
gejalarhematik
e) Diharapkan 85% audiens dapat menjelaskan dan memahami akibat
lanjutrhematik
f) Diharapkan 85% audiens dapat menjelaskan dan memahami penatalaks
aan rhematik

X. Daftar Pustaka
Terlampir
Lampiran

MATERI

REMATIK

A. Pengertian Rematik

Rematik adalah penyakit yang terjadi pada sendi terutama pada kaki, dimana terjadi

pembengkakan, nyeri dan mengakibatkan seseorang akan kesulitan dalam menjalani

aktivitasnya. Penyakit rematik dapat terjadi pada semua usia, namun resiko akan lebih

meningkat dengan meningkatnya usia, karena pada lanjut usia akan mengalami

perubahan fisik yang menyebabkan lansia rentan terhadap penyakit (Kowalak-welsh-

mayer. 2012).

B. Penyebab Rematik

Penyebab rematik belum diketahui secara pasti, tetapi ada faktor resiko yang

menyebabkan penyakit terjadi yaitu :

1. Proses menua

2. Infeksi pada tulang

3. Cidera atau benturan

4. Kegemukan

5. Pengaruh hormonal

C. Tanda dan Gejala Rematik

Tanda dan gejala yang dapat diketahui sebagai berikut :

1. Nyeri pada sendi yang terkena

2. Rasa kaku
3. Hambatan pada pergerakan sendi

4. Pembesaran sendi

5. Perubahan gaya berjalan

6. Rasa tidak enak badan

7. Penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan

D. Akibat Lanjut Rematik

Akibat lanjut yang dapat terjadi yaitu :

1. Kelainan bentuk tulang

2. Pengeroposan tulang

3. Demam terus menerus

4. Kelumpuhan atau mudah jatuh

5. Rasa nyeri

6. Deformitas sendi

E. Penatalaksaan Rematik

Penatalaksaan rematik dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :

1. Perawatan

1) Perawatan yang bisa dilakukan adalah :

a. Istirahatkan sendi yang sakit, hindari aktivitas yang berlebihan pada sendi

yang sakit

b. Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri

c. Lingkungan yang aman untuk melindungi dari cidera

d. Dukungan psikososial

e. Fisioterapi
f. Diit bagi penderita rematik

2) Makanan yang dianjurkan :

a. Mengandung vitamin C yanitu jeruk, lemon dan naga

b. Bawang putih

c. Jahe

d. Kunyit

e. Minyak zaitun

f. Teh hijau

3) Makanan yang tidak dianjurkan

a. Makanan laut seperti cumi, kepiting

b. Jeroan seperti usus dan hati

c. Sayur bayam, kacang panjang

d. Minuman beralkohol

2. Senam rematik

1) Gerakan duduk

 Angkat kedua bahu keatas mendekati telinga, putar kedepan dan kebelakang
 Bungkukkan badan, kedua lengan meraih ujung kaki lantai

 Dekatkan kedua siku, tarik kedepan dada

 Angkat paha dan lutut secara bergantian, kedua tangan menahan tubuh
 Putar tubuh bagian atas kesamping kanan dan kiri, kedua lengan di atas

pinggang.

2) Gerakan Berbaringa tau tidur

 Bentangkan kedua lengan dan tangan, ambil nafas dalam

 Kedua tangan di samping tekuk siku dan tangan mengepal

 Tepuk tangan diatas dada

 Pegang erat kedua tangan di atas perut, tarik kebelakang kepala dan kebawah

 Angkat tungkai bawah bergantian dengan bantuan kedua tangan

Anda mungkin juga menyukai