Anda di halaman 1dari 14

Bab I

Pendahuluan
A. Latar Belakang

Magang merupakan kegiatan mahasiswa dalam dunia kerja dimana mahasiswa tersebut
dapat menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama duduk dibangku perkuliahan. Magang
termasuk salah satu persyaratan kuliah yang memiliki bobot 3 sks dan juga syarat untuk
membuat laporan akhir yang berpedoman pada hasil kegiatan magang tersebut. Tujuan
kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu bentuk pengaplikasian ilmu-ilmu secara teoritis
yang telah didapat selama perkuliahan yang pengimplementasiannya dilakukan dalam
kegiatan ini. Kegiatan ini pula dapat memupuk disiplin kerja dan profesionalisme dalam
bekerja agar dapat mengenal dunia atau lingkungan kerja yang akan bermanfaat bagi
mahasiswa pada setelah menyelesaikan perkuliahan. Selain itu, kegiatan magang ini juga
penting untuk diikuti oleh mahasiswa mengingat kebutuhan saat ini bukan hanya sekedar
ilmu - ilmu yang sifatnya teoritis, melainkan juga diperlukan suatu kegiatan yang dapat
menambah ilmu - ilmu yang telah dipelajari sebelumnya pada saat kegiatan perkuliahan

B. Tujuan Magang

Magang merupakan mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa. Adapun
tujuan dari kegiatan magang ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi mata kuliah magang dan menyelesaikan salah satu syarat studi jurusan
Fisika, program Sarjana Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengtahuan Alam, Universitas
Negeri Medan.

2. Memperkenalkan mahasiswa pada dunia kerja sehingga nantinya memiliki wawasan,


keterampilan dan pengetahuan serta motivasi yang tinggi dalam menghadapi era globalisasi
dimasa yang akan datang.

3. Dapat melatih mahasiswa untuk berbaur mensosialisasikan diri dengan lingkungan dunia
kerja, serta dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan terkait dengan aplikasi
dan ilmu teoritis dan juga dapat membandingkan antara pendekatan teori dengan praktik yang
sebenarnya.

4. Melatih keterampilan dan mental mahasiswa agar menjadi lulusan yang memiliki
kemampuan yang khusus dibidang masing-masing sehingga menghasilkan lulusan program
Sarjana yang berintelektual,berkualitas dan profesional
Bab II
Informasi Umum Sekolah Tempat Magang

A. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

VISI :

 Sebagai Lembaga Diklat Yang Bermutu, Unggul Merata, Terampil, Berkarakter Dan
Berdaya Saing Di Pasar Global Serta Berwawasan Gender

MISI :

 Menghasilkan SDM Yang Terampil Berwawasan Produksi Sesuai Dengan Keahlian


Dengan Berorientasi Kemasa Depan.
 Mengembangkan Iklim Belajar/ Latihan Dan Bekerja Yang Kompetitif Dengan
Memberdayakan Potensi Lembaga Tenaga Diklat.
 Mensinerjakan Hubungan Kerjasama Yang Saling Mendukung Dengan Dunia Usaha/
Industri Instalasi Terkait Dengan Azas Kewirausahana.
 Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Prasarana Dan Sarana.
 Menjadikan Sekolah Tempat Pelaksanaan Uji Kompetensi.
 Menjadikan Sekolah Yang Berwawasan Lingkungan.
 Menuingkatkan Pelaksanaan Kegiatan Ektrakulikuler Unggulan Yang Sesuai Dengan
Potensi Dan Minat Siswa

B. Organisasi Sekolah

KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH


MAYENDRA ------------------- Drs. Yusran

WKS. EDUKATIF WKS. SARANA WKS. KESISWAAN Ka. TATA USAHA


Drs. TENGKU PRASARANA
Drs. EDI HARIANTO SUHARDI
SYAFRIANI Dra. KEMALA SARI

WALI KELAS – GURU BIMN. KONSELING

PRODUKTIF – ADAFTIF - Drs. ACHMAD


NORMATIF AKHYAR

KPK. T. KPK.T.I. KPK. T. KPK. T. KPK. T. O. KPK. KPK. TKJ KPK. AP


GAMBAR TENAGA AUDIO PERMESINAN KENDARAAN T.O.SEPEDA DAN RPL DAN AK
BANGUN LISTRIK VIDEO RINGAN MOTOR
AN
Bab III
Analisis Kegiatan Magang

1. Kurikulum sekolah mitra

3.1.1 Penelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut,
ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.

Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi
tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:

A. Tantangan internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan
pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) standar nasional pendidikan yang meliputi
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan.

Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk indonesia dilihat dari
pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk indonesia usia produktif
(15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang
tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya
pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar
yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif
yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki
kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

B. Tantangan eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait
dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri
kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi
akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi
masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di world trade
organization (wto), association of southeast asian nations (asean) community, asia-pacific
economic cooperation (apec), dan asean free trade area (afta). Tantangan eksternal juga
terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta
mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan indonesia di dalam studi
international trends in international mathematics and science study (timss) dan program for
international student assessment (pisa) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian
anak-anak indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan
timss dan pisa. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di timss
dan pisa tidak terdapat dalam kurikulum indonesia.

C. Penyempurnaan pola pikir

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

1) Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus
memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style)
untuk memiliki kompetensi yang sama;

2) Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-


lingkungan alam, sumber/media lainnya);

3) Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari
siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

4) Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin


diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);

5) Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);

6) Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;

7) Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap memperhatikan


pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;

8) Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan

9) Penguatan pola pembelajaran kritis.

D. Penguatan tata kelola kurikulum

Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut.

1) Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;

2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala


sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan

3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.
E. Penguatan materi

Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak relevan serta
pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut.

1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan


keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman


belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat
dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan,
dan keterampilan;

4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

5. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing


elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;

6. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat


(reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertikal).

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia indonesia agar memiliki


kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum 2013 sekolah menengah pertama/madrasah
tsanawiyah terdiri atas:

a. Kerangka dasar kurikulum;

b. Struktur kurikulum;

c. Silabus; dan

d. Pedoman mata pelajaran.


Kompetensi inti pada kurikulum 2013 sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus
dimiliki seorang peserta didik sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah pada setiap
tingkat kelas. Kompetensi inti terdiri atas:

a. Kompetensi inti sikap spiritual;

b. Kompetensi inti sikap sosial;

c. Kompetensi inti pengetahuan; dan

d. Kompetensi inti keterampilan.

Penggunaan kurikulum 2013 di SMA Dwi warna Medan hanya diterapkan pada kelas X dan
kelas XI. Sedangkan pada kelas XII kurikulum yang di pakai ialah kurikulum KTSP. Karena
kelas XII merupakan masa peralihan dari kurikulum KTSP ke Kurikulum 2013. Struktur
kurikulum pendidikan menegah terlampir dalam struktur kurikulum 2013.

Perangkat pembelajaran merupakan suatu perangkat yang dipergunakan dalam proses belajar
mengajar. Oleh karena itu, setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun
perangkat pembelajaran yang berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
memotivasi siswa untuk berpatisipasi aktif Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam
mengelola proses belajar mengajar dapat berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), modul.

1) Silabus

Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran atau
tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, pencapaian kompetensi untuk
penilaian, alokasi waktu, dan sumber Belajar. Langkah-langkah pengembangan silabus
(Trianto, 2010: 99)

a. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran.

b. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran.

c. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi.

d. Menentuan Jenis Penilaian.

e. Menentukan Alokasi Waktu.

f. Menentukan Sumber Belajar.


2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur


dan manajemen pembelajaran unutk mencapai satu KD yang ditetapkan dalam standar isi
yang dijabarkan dalam silabus. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa “Perencanaan proses pembelajaran
meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar ”.

Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP adalah: Identitas mata
pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator pencapaian kompetensi, tujuan
pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

3) Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan
penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar kerja siswa dapat berupa panduan untuk
latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek
pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi. LKS memuat sekumpulan
kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman
dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indicator pencapaian hasil belajar yang
harus ditempuh. Fungsi LKS yaitu:

a. Meminimalkan peran guru, tetapi memaksimalkan peran siswa.

b. Memudahkan siswa untuk memahami materi yang diberikan.

c. Ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.

d. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa.

4) Modul

Andi Prastowo (2011: 106) mengemukakan bahwa modul adalah suatu bahan ajar yang
disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa sesuai tingkat
pengetahuan dan usia mereka, agar mereka belajar sendiri (mandiri) dengan bantuan atau
bimbingan yang minimal dari pendidik. Modul merupakan salah satu media pembelajaran
yang dapat digunakan untuk menunjang dalam kegiatan belajar mengajar.

Modul adalah alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan
cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.

Modul perlu dirancang dan dikembangkan dengan memperhatikan beberapa elemen seperti:
format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, spasi kosong, dan konsisten.
3.2 Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah Mitra

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan. Silabus dan RPP
disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual,
bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta
didik.

2. Partisipasi aktif peserta didik.

3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.

4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan


kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan.

5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian
umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi pembelajaran, kegiatan


pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar.

7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas


aspek belajar, dan keragaman budaya.

8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif


sesuai dengan situasi dan kondisi.

Komponen-komponen Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) standar proses No


65 Th 2013.

1. Identitas sekolah

2. Identitas mata pelajaran

3. Kelas/semester

4. Materi pokok

5. Alokasi waktu
6. Tujuan pembelajaran

7. Kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompetensi

KD – KI 1

KD – KI 2

KD – KI 3

Indikator…….

Indikator…….

KD – KI 4

Indikator…….

Indicator…….

8. Materi pembelajaran

9. Alokasi waktu

10. Metode pembelajaran

11. Media pembelajaran

12. Sumber belajar

13. Langkah-langkah pembelajaran

14. Penilaian hasil pembelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan RPP yang telah dibuat oleh guru SMA Dwiwarna Medan
mata pelajaran Fisika kelas X sudah sesuai dengan komponen-komponen Rencana
Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) standar proses No 65 Th 2013 di atas. memuat identitas
sekolah (sekolah, matapelajaran, Kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu), Kompetensi
Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran metode
pembelajaran, media, alat,sumber pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran
(pendahuluan, kegiatan inti, dan penup), penilaian (jenis/teknik penilaian, bentuk instrumen
dan instrumen, pedoman penskoran).

Contoh RPP terlampir.


3.2.1 Penelaah Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang
pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untk memudahkan
peserta didik menerima dan memahami materi pembelaaran, yang pada akhirnya
pembelajaran dapat dikuasainya pada akhir kegiatan belajar.

Metode pembelajaran adalah cara/prosedur yang digunakan guru untuk mencapi tujuan
pembelajaran. Metode pembelajaran lebih bersifat procedural, yaitu berisi tahapan tertentu,
sedangkan teknik adalah cara yang digunakan, yang bersifat implemetatif. Metode yang
dipilih oleh masing-masing guru bias sama, tetapi teknik pencapiannya yang berbeda-beda.

a. Strategi yang digunakan guru dengan tujuan pembelajaran

Dalam pengamatan kami strategi yang digunakan guru sesuai dengan tujuan yang akan di
capai misalnya dalam pembelajaran Fisika strategi yang diguanakan adalah model discovery
learning. Dengan model ini siswa di kelompokan dalam dua kelompok, masing-masing
kelompok mempunyai anggota 3 orang. Setelah itu siswa mendiskusikan permasalahan yang
diberikan oleh guru. Kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
didepan kelas.

Hal ini dilakukan guru agar siswa bisa aktif dalam belajar sehingga proses pembelajaran pun
berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat mencapai indikator atau tujuan
pembelajaran.

b. Strategi yang digunakan guru dengan materi pembelajaran yang digunakan

Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan dikelas X pada pelajaran Fisika dengan
materi tentang Besaran dan Satuan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa
menggunakan strategi atau metode ceramah, diskusi, belajar kelompok, visual, pemecahan
masalah. Metode-metode sangat sesuai dengan materi pembelajaran karena dengan
menggunakan metode ini bias dengan mudah membantu siswa dalam memahami
pembelajaran yang disampaikan. Selain itu metode ini bias membuat siswa lebih aktif dan
menyenangkan dalam belajar.

Dalam pembelajaran tentang materi Besaran dan Satuan siswa terlebih dahulu siswa terlebih
dahulu menonton tayangan video dari guru, kemudian mereka dibagi kedalam beberapa
kelompok dan guru memberikan sebuah fenomena permasalahan siswa diminta untuk
membuat pertanyaan terkait fenomena yang disajikan oleh guru. Dengan metode ini siswa
lebih mudah untuk berpartisipasi dalam menyumbangkan ide dan gagasan dalam membuat
pertanyaan.
c. Tujuan, materi dengan metode yang digunakan oleh guru

Tujuan adalah kompoen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran yang lainnya
seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan alat
evaluasi. Semua komponen itu harus bersesuaian dan digunakan untuk mencapai tujuan
seefesien mungkin. Bila salah satu kompenen tidak sesuai dengan tujuan, maka pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat tercapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil pengamatan kami pada mata pelajaran Fisika kelas X di SMA Dwiwarna
Medan metode yang digunakan oleh guru sudah sesuai dengan RPP yang di buat. Guru
menyesuaikan metode yang digunakan dengan jumlah siswanya, yaitu metode diskusi,
ceramah, pemecahan masalah, Tanya jawab.metode berfungsi sebagai alat perangsang dari
luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.

d. Alat peraga yang digunakan oleh guru dengan materi dan tujuan

Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak
dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas
guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru
kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar
untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau
kompleks.

Media pembelajaran yang di pakai oleh guru mata pelajaran Fisika di SMA Dwiwarna sesuai
dengan materi yang sedang di ajarkan. Meliputi LCD, laptop yang mendukung dalam proses
belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran khususnya untuk mata pelajaran IPA saat
penting untuk mendukung proses belajar siswa.

Foto media yang digunakan oleh guru Fisika SMA Dwiwarna Medan dapat dilihat pada
lampiran
3.2.2 Penelaah sistem evaluasi

Pada kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan
untuk menentukan posisi relative setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
Untuk melengkapi perangkat pembelajaran Fisika dengan suatu model diperlukan jenis-jenis
penilaian yang sesuai.

Berdasarkan hasil pengamatan kami pada RPP mata pelajaran Fisika kelas X Semester 1 di
SMA Dwiwarna Medan kegiatan penilaian terlihat pada tabel:

Macam Teknik Bentuk Keterangan instrumen Kisi-kisi


penilaian penilaian instrumen

Sikap spiritual Tes Soal uraian Lembar soal uraian Terlampir

Sikap sosial Non tes Observasi Lembar obsevasi Terlampir

Pengetahuan Tes Pilihan ganda Lembar pilihan ganda Terlampir

Keterampilan Non tes Observasi Lembar observasi Terlampir

Tabel 1.1 Kegiatan penilaian

Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan di SMA Dwiwarna Medan pada mata
pelajaran fisika kelas X Semester 1 Kami menemukan bahwa evaluasi yang digunakan guru
dengan tujuan pembelajaran adalah evaluasi tes, non tes, dan penugasan. Evaluasi ini lebih
dipilih guru karena sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada. Oleh karena itu kami
menyimpulkan bahwa evaluasi yang diadakan guru berdasarkan tujuan pembelajaran ini
sudah sangat sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kurikulum. Selain itu juga, evaluasi ini
bisa memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan tugas-tugasnya, baik itu sebagai
penyampai materi pelajaran maupun sebagai siswa yang menerima pelajaran.

3.2.3 Pengembangan media pembelajaran

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu
yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan
atau keterampilan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Media
pembelajar dapat menjadi sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti:
buku, film,video, dsb. Dengan adanya media pembelajaran dapat menjadi sarana komunikasi
dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk tekhnologi perangkat keras.

Media pembelajaran yang di pakai oleh guru mata pelajaran Fisika kelas X Semester 1 di
SMA Dwiwarna Medan sesuai dengan materi yang sedang di ajarkan. Meliputi LCD,
laptop dan banyak media lain yang dibuat oleh guru untuk mendukung dalam proses belajar
mengajar. Penggunaan media pembelajaran khususnya untuk mata pelajaran Fisika saat
penting untuk mendukung proses belajar siswa.

3.2.4 Pengembangan bahan ajar

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam
melaksnakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis
maupun bahan yang tidak tertulis. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
bahan ajar merupakan komponen pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai
bahan belajar bagi siswa dan membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelas.

Bahan ajar yang digunakan guru Fisika di SMA Dwiwarna Medan berupa buku teks paket,
LKS, modul maupun handout. Bahan ajar ini membantu siswa dalam meningkatkan minat
belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pengembahan bahan ajar di sekolah perlu memperhatikan karakteristik siswa dan kebutuhan
siswa sesuai kurikulum. Yaitu menuntut adanya partisipasi dan aktivasi siswa lebih banyak
dalam pembelajaran. Pengembangan lembar kegiatan siswa menjadi salah satu alternative
bahan ajar yang akan bermanfaat bagi siswa menguasai kompetensi tertentu.

3.2.5 Pengembangan perangkat evaluasi

Dalam mengetahui tingkat pemahaman siswa perlu diadakan penilaian hasil belajar. Penilaian
hasil belajar ini dapat disebut juga sebagai evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu
komponen yang yang harus di capai guru dan siswa untuk memenuhi tujuan pembelajaran
yang sudah ditentukan. Evaluasi dapat mencakup penilaian Kompetensi Inti sikap spiritual,
Kompetensi Inti sikap social, Kompetensi Inti pengetahuan dan Kompetensi Inti
keterampilan.

Pengembangan yang dapat dilakukan dalam evaluasi dapat berupa lembar pengamatan sikap
dan rubric penilaian, tes penialaian kinerja untuk mendiskripkan materi, tes uraian. Perangkat
yang dapat digunakan dapat mecakup media pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Bab IV
Penutup
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari kegiatan magang II di SMA Dwiwarna Medan selama 1 Semester,
saya dapat mengetahui bahwa proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas berjalan
dengan baik walaupun fasilitas sarana dan prasarana yang belum cukup memadai untuk
kurikulum 2013.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dalam program magang II ini hasil yang diharapkan
dalam pengamatan ketujuh aspek tersebut terlaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.

Setelah mengikuti atau melaksanakan kegiatan magang ini, saya mendapatkan


pengetahuan yang lebih mengenai situasi dan kondisi lingkungan Sekolah Menengah
Pertama. Maka dari itu saya berharap semoga hasil dari kegiatan Magang II ini dapat berguna
bagi saya dan teman-teman ketika berada di lingkunngan masyarakat nantinya

B. Saran

Mahasiswa magang harus melakukan observasi dengan serius dan bertanggung jawab agar
memperoleh data atau informasi sesuai dengan kenyataan di sekolah yang dituju.Dengan
terlaksakannya program magang II ini diharapkan saya bisa memahami dan mengaplikasikan
dalam program selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai