1
Junior N. W. Oroh
2
Pieter L. Suling
3
Kustina Zuliari
1
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
2
Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran
3
Bagian Periodonsia Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: juniororoh18@gmail.com
Abstrak: Rokok elektrik merupakan salah satu nicotine replacement therapy (NRT) yang
dirancang untuk memberikan asupan nikotin tanpa pembakaran tembakau. Cara ini dikatakan
lebih aman daripada rokok konvensional, namun ternyata tetap terdapat dampak bagi
kesehatan tubuh, termasuk juga kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan frekuensi penggunaan rokok elektrik dengan status kebersihan gigi dan
mulut pada komunitas Manado vapers di kota Manado. Sampel penelitian ini yaitu 32
responden yang merupakan anggota Manado vapers pengguna rokok elektrik diambil
menggunakan metode total sampling. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dengan desain
potong lintang. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan indeks OHI-S. Hasil uji
korelasi Pearson terhadap hubungan antara frekuensi penggunaan rokok elektrik dengan status
kebersihan gigi dan mulut mendapatkan nilai P = 0,556. Simpulan: Tidak terdapat hubungan
bermakna antara frekuensi penggunaan rokok elektrik dengan status kebersihan gigi dan mulut
pada komunitas Manado vapers di kota Manado.
Kata kunci: merokok, rokok elektrik, status kesehatan gigi dan mulut
91
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 6 Nomor 2, Juli-Desember 2018
92
Oroh, Suling, Zuliari: Hubungan penggunaan rokok elektrik ...
Data penelitian ini dianalisis dengan jumlah pengguna sedang dan sangat berat
menggunakan uji normalitas Kolmogorov- sama banyak (masing-masing 10 responden)
Smirnov dan dilanjutkan dengan uji kore- sedangkan jumlah pengguna ringan dan
lasi sederhana Pearson untuk menganalisis berat sama banyak (masing-masing 6
hubungan antara penggunaan rokok elek- responden).
trik dengan status kebersihan gigi dan
mulut pada komunitas Manado vapers. Bila Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan
nilai P >0,05 berarti tidak terdapat hubung- riwayat penggunaan rokok konvensional
an bermakna antara kedua variabel. Hasil
penelitian disajikan dalam bentuk tabel Riwayat peng- Frekuensi Persentase
kemudian dideskripsikan berdasarkan gunaan rokok (n) (%)
konvensional
distribusi frekuensi dan hasil analisis data.
Tidak pernah 10 31,25
HASIL PENELITIAN Pernah 22 68,75
Tabel 1 menunjukkan karakteristik res- Total 32 100
ponden berdasarkan jenis kelamin dengan
jumlah responden laki-laki (71,875%) lebih Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan
banyak daripada perempuan (28,125%). frekuensi penggunaan rokok elektrik
Frekuensi Frekuensi Persentase
Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan penggunaan (n) (%)
jenis kelamin rokok elektrik
Jenis Frekuensi Persentase Ringan 6 18,75
kelamin (n) (%) Sedang 10 31,25
Laki-laki 23 71,875 Berat 6 18,75
Perempuan 9 28,125 Sangat berat 10 31,25
Total 32 100 Total 32 100
93
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 6 Nomor 2, Juli-Desember 2018
Status
OHI -S OHI-S Baik Sedang Buruk Total P
Frekuensi
penggunaan
rokok elektrik n % n % n % n %
Ringan 2 6,25 2 6,25 2 6,25 6 18,75
Sedang 0 0 9 28,12 1 3,12 10 31,25
0,556
Berat 2 6,25 4 12,5 0 0 6 18,75
Sangat berat 2 6,25 4 12,5 4 12,5 10 31,25
Total 6 18,75 19 59,37 7 21,87 32 100
94
Oroh, Suling, Zuliari: Hubungan penggunaan rokok elektrik ...
95