7.bab Ii PKM
7.bab Ii PKM
TINJAUAN PUSTAKA
A. Minuman Berenergi
Minuman berenergi termasuk dalam kategori suplemen minuman
(Putriastuti R, 2007). Minuman berenergi disebut juga minuman stimulan
yaitu tipe minuman yang mengandung kafein, taurin, ekstak guarana dan
ginseng yang dipasarkan untuk tujuan meningkatkan kinerja, konsentrasi dan
daya tahan tubuh (Gunja N, 2012). Minuman berenergi diyakini dapat
memberikan ketahanan fisik dan mampu menghilangkan rasa kantuk bagi
peminumnya. Hingga saat ini kemungkinan telah tersedia puluhan jenis
minuman berenergi yang beredar di masyarakat. Khasiat minuman ini yang
dapat menghilangkan rasa kantuk dan memberikan ‘energi baru’ bagi orang
yang meminumnya berasal dari kafein yang terkandung di dalamnya
(Puspitasari, 2015).
Minuman berenergi bertujuan memberikan penggunanya peningkatan
energi yang segera melalui kombinasi zat stimulan seperti kafein, ekstrak
herba contohnya guarana, ginseng dan gingko biloba, vitamin B, asam amino
contohnya taurin, derivat asam amino seperti karnitin dan derivat gula seperti
glukuronalakton.
Minuman berenergi selama ini dianggap dapat memberikan energi
ekstra dalam melakukan aktivitas, padahal jika dilihat dari komposisi bahan
penyusunnya, tidak ditemukan senyawa yang dapat menghasilkan energi
seperti karbohidrat atau lemak. Namun hal ini benar karena minuman
berenergi memang tidak mengandung senyawa yang dapat dikatabolisme
menjadi energi melainkan mengandung bahan atau senyawa yang dapat
menstimulasi produksi energi. Bahan atau senyawa yang dimaksudkan adalah
kafein dan taurin. Keberadaan dua senyawa ini akan menstimulasi sistem saraf
pusat untuk memicu reaksi katabolisme di otot. Reaksi katabolisme akan lebih
teraktifkan dengan penambahan vitamin-vitamin (Pradipta OJC, 2014).
B. Kafein
Kafein merupakan senyawa aktif pada minuman berenergi. Kafein
adalah senyawa kimia alkaloid dengan rumus kimianya adalah C₈H₁₀N₄O₂
dan memiliki nama kimia 1,3,7-trimethylxanthine.
4
5
C. Taurin
Senyawa aktif yang kedua adalah Taurin. Taurin akan memperkuat
efek dari Kafein. Nama lain dari Taurin adalah asam 2- aminoethanesulfonat
dengan rumus kimia C2H7NO3S. Taurin tergolong molekul asam amino.
Taurin juga dapat menjadi agen detoksifikasi.
6
D. Kreatinin
Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir
katabolisme otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan yang hampir
konstan dan diekskresi dalam urin dengan kecepatan yang sama. Kreatinin
diekskresikan oleh ginjal melalui kombinasi filtrasi dan sekresi,
konsentrasinya relatif konstan dalam plasma dari hari ke hari, kadar yang
lebih besar dari nilai normal mengisyaratkan adanya gangguan fungsi ginjal.
Pemeriksaan kadar kreatinin dalam darah merupakan salah satu
parameter yang digunakan untuk menilai fungsi ginjal, karena konsentrasi
dalam plasma dan ekskresinya di urin dalam 24 jam relatif konstan. Pada
keadaan normal, tubuli ginjal aktif mengekskresi kreatinin dan jumlahnya
akan ditambah dengan kreatinin yang berasal dari darah. Jadi, peranan
diagnostik kreatinin darah berfungsi ganda, yakni terhadap faal ekskresi ginjal
dan kontraksi otot (Dr. Zulbadar Panil, 2008).
7
F. Ginjal
Ginjal merupakan organ vital bagi manusia. Ginjal memiliki berbagai
fungsi seperti pengaturan keseimbangan air dan elektrolit, pengaturan
konsentrasi osmolalitas cairan tubuh, pengaturan keseimbangan asam-basa,
ekskresi sisa metabolisme dan bahan kimia asing, pengatur tekanan arteri,
sekresi hormon, dan glukoneogenesis. Jika ginjal dibagi dua dari atas ke
bawah, akan terlihat dua bagian utama yaitu korteks di bagian luar dan
medulla di bagian dalam. Unit terkecil dari ginjal adalah nefron. Ginjal tidak
dapat membentuk nefron baru sehingga apabila terjadi trauma pada ginjal,
penyakit ginjal, atau terjadi penuaan normal, akan terjadi penurunan jumlah
nefron secara bertahap (Guyton, 2006).
8
G. Landasan Teori
Minuman berenergi dianggap dapat memberikan energi ekstra dalam
melakukan aktivitas, padahal tidak ditemukan senyawa yang dapat
menghasilkan energi melainkan mengandung bahan atau senyawa yang dapat
menstimulasi produksi energi. Bahan atau senyawa yang dimaksudkan adalah
kafein dan taurin. Keberadaan dua senyawa ini akan menstimulasi sistem saraf
pusat untuk memicu reaksi katabolisme di otot. Selain itu juga dapat
mengendurkan otot halus dan merangsang deuresis (menimbulkan banyak
kencing) yang sebagai akibat dari meningkatnya aliran darah dalam ginjal.
9