Anda di halaman 1dari 6

Hukum Melde

Annisa Nurul Aini, Nur Lailiyah Isnaini & Yulita Inayatus S., Hasto Sunarno
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: annisa@tantowi.com

Abstrak—Telah dilakukan percobaan berjudul gelombang pada air tersebut. Oleh karena itu,
Melde yang bertujuan untuk mengetahui panjang dilakukanlah percobaan Melde ini agar dapat
gelombang stasioner, mengetahui hubungan antara cepat memelajari tentang gelombang dari Hukum Melde.
rambant gelombang (v) dan gaya tegangan tali (F),
Jenis gelombang yang bentuk gelombangnya
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
tidak bergerak melalui medium disebut gelombang
kecepatan gelombang pada tali, dan mebandingkan hasil
panjang gelombang secara teori dan secara Hukum
stasioner. Gelombang stasioner biasa disebut
Melde. Percobaan ini berprinsip pada gelombang gelombang tegak lurus atau gelombang berdiri. Sifat
stasioner dan hasil yang didapatkan pada percobaan ini gelombang stasioner ini berlawanan dengan gelombang
adalah panjang gelombang yang didapatkan adalah, pada berjalan atau gelombang merambat. Gelombang
tali nilon massa beban 0.165 memiliki λpercobaan 0.79 m, merambat memiliki bentuk gelombang yang bergerak
pada tali nilon massa beban 0.226 kg memiliki melalui medium dengan kelajuan gelombang tertentu.
λpercobaan 0.92 m, pada tali wol massa beban 0.165 kg Sedangkan gelombang stasioner dihasilkan bila suatu
memiliki λpercobaan 0.61 m, dan untuk tali wol massa
gelombang berjalan dipantulkan kembali sepanjang
beban 0.226 kg memiliki λpercobaan 0.7 m. Dari
lintasannya sendiri. Pada dua deret gelombang dengan
percobaan ini pula dapat dianalisa bahwa semakin besar
nilai cepat rambat gelombang, nilai gaya tegangan tali
frekuensi sama, memiliki kelajuan dan amplitudo yang
akan semakin besar pula. Faktor-faktor yang sama, berjalan dalam arah-arah yang berlawanan
mempengaruhi kecepatan gelombang pada tali dalam sepanjang sebuah tali, maka persamaan untuk
percobaan ini adalah jenis tali, massa per satuan panjang menyatakan dua gelombang tersebut adalah.
pada tali, dan massa beban. Dan panjang gelombang (1)
yang dihasil antara percobaan dengan perhitungan tidak (2)
terlalu jauh. Pada tali nilon massa beban 0.165 memiliki Persamaan (1) dan (2) di atas diasumsikan gelombang
λpercobaan 0.79 m dan λperhitungan 0.75 m, pada tali
datang sebagai y1 berjalan ke kanan. Sedangkan y2
nilon massa beban 0.226 kg memiliki λpercobaan 0.92 m
adalah gelombang pantul dengan arah rambat ke kiri.
λperhitungan 0.92 m, pada tali wol massa beban 0.165 kg
memiliki λpercobaan 0.61 m λperhitungan 0.6 m, dan Dengan menggunakan hubungan trigonometrik, dua
untuk tali wol massa beban 0.226 kg memiliki λpercobaan persamaan gelombang tersebut memiliki resultan
0.7 m λperhitungan 0.7 m. sebesar.
Keyword—Gelombang Stasioner, Gelombang Tali, =
Gelombang Transversal, Hukum Melde. =
= (3)
I. PENDAHULUAN Persamaan (3) di atas merupakan persamaan
gelombang stasioner. Terdapata dua macam gelombang
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai stasioner pada tali, yakni gelombang stasioner dengan
gejala getaran. Musik yang setiap hari diputar dan ujung bebas dan gelombang stasioner dengan ujung
didengarkan oleh khalayak umum, merupakan salah tetap. Salah satu contoh gelombang stasioner dengan
satu contoh dari getaran. Apabila speaker yang ujung tetap adalah dawai, di mana panjang dawai dari
digunakan sebagai pengeras suara tidak bergetar, dan x=0 hingga x=L dan ujung-ujung dari dawai tersebut
telinga yang berguna sebagai penerima getaran juga harus ditahan atau diikat dengan kuat[1].
tidak bergetar, maka seindah apapun musik yang
diciptakan, tidak akan bisa kita nikmati. Contoh lain
dari fenomena getaran adalah garputala yang bergetar.
Garputala tersebut bergetar karena diberi gangguan.
Selain speaker musik dan garputala, contoh lain dari
getaran adalah air tenang yang diberi gangguan. Ketika
kita melempar batu pada airyang tenang, hal itu berarti
kita memberi gangguan kepada air tersebut. Gangguan
yang kita berikan menyebabkan partikel air bergetar
alias berisolasi terhadap titik setimbangnya.
Perambatan gelombang pada air menyebabkan adanya Gambar 1. Gelombang Longitudinal.
Gelombang merupakan getaran yang sepanjang tali, maka apabila ujung tali yang berada di
merambat. Terdapat berbagai macam jenis gelombang posisi x ditarik oleh gaya FT ke kiri dan membentuk
ditinjau dari berbagai aspek. Jenis gelombang yang sudut θ(x) ke bawah, maka dengan demikian gaya FT
pertama adalah, jenis gelombang yang dilihat dari arah dapat diuraikan atas dua komponen yang saling tegak
getarannya. Gelombang pada aspek ini ada dua macam, lurus, yaitu.
yaitu gelombang transversal dan gelombang (5)
longitudinal. Gelombang transversal merupakan (6)
gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah Sedangkan apabila sisi yang berada pada di posisi x+dx
rambatannya. Gelombang ini terdiri dari satu bukit dan ditarik oleh gaya FT ke kanan yang membentuk sudut
satu lembah. Contoh dari gelombang ini adalah θ(x+dx) ke atas, gaya FT juga dapat diuraikan atas dua
gelombang pada air laut. Sedangkan gelombang gelombang yang saling tegak lurus, yaitu.
longitudinal merupakan gelombang yang arah getarnya (7)
sejajar dengan arah rambatnya. Satu gelombang (8)
longitudinal terdiri dari satu rapatan dan satu Untuk simpangan yang tidak terlalu besar atau θ(x)<<
renggangan. Contoh dari gelombang ini adalah 1 dan θ(x+dx)<<1, maka data diaproksimasi bahwa
gelombang bunyi dan pegas[2]. nilai cos θ(x) = cos θ(x+dx) = 1, dan sin θ(x)= x serta
sinθ(x+dx)= (x+dx). Dengan aproksimasi ini, maka
besar F(x)h=F(x)v=FT dan F(x+dx)h = F(x+dx)v = FT .

Jumlah total gaya arah horizontal yang bekerja pada


segmen tali adalah.
(9)
Gambar 2. Gelombang Longitudinal. Sedangkan jumlah total untuk gaya arah vertikal adalah
(10)
Selanjutnya adalah jenis-jenis gelombang Karena gaya total horisontal adalah nol, maka tidak ada
dilihat dari mediumnya. Terdapat dua jenis gelombang percepatan arah horizontal. Dan karena arah vertikal
ditinjau dari mediumnya, yaitu gelombang mekanik tidak sama dengan nol, maka ada gaya total yang
dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik berkerja pada segmen tali. Jika massa segmen tali dm,
merupakan gelombang yang memerlukan medium maka berlaku Hukum II Newton seerti di bawah ini [3].
dalam proses perambatannya. Seperti gelombang bunyi (11)
atau gelombang air laut. Sedangkan gelombang Hukum Melde merupakan hukum yang
elektromagnetik merupakan gelombang yang tidak mempelajari tentang besaran-besaran yang
memerlukan medium dalam perambatannya. mempengaruhi cepat rambat gelombang transversal
Contohnya cahaya matahari dan gelombang radio[3]. pada tali. Melalui peristiwa dan percobaan yang dibuat
Jenis-jenis gelombang selanjutnya dalah jenis Melde, Melde menemukan bahwa cepat rambat
gelombang ditinjau dari amplitudonya.Terdapat dua gelombang pada dawai sebanding dengan akar gaya
jenis pula, yaitu gelombang berjalan dan gelombang tegangan tali dan berbanding terbalik dengan akar
stasioner. Gelombang berjalan merupakan gelombang massa per satuan panjang kedua dawai. Persamaan
yang amplitudonya sama setiap titik. Sedangkan tersebut disebutkan oleh persamaan (4) di mana FT
gelombang berdiri merupakan gelombang hasil adalah gaya dan μ adalah massa persatuan panjang.
interferensi dua gelombang yang amplitudo setiap Contoh dari Melde adalah senar gitar yang dipetik. Dan
titiknya berbeda[3]. masih banyak lagi[2].
Kecepatan rambat gelombang pada tali
bergantung pada tegangan tali dan massa jenis tali. II. METODOLOGI
Kecepatan rambat gelombang tersebut memenuhi A. Alat
persamaan (4) sebagai berikut. Pada percobaan Melde ini, diperlukan beberapa
(4) alat dan bahan seperti motor sebagai sumber penghasil
gelombang, katrol sebagai pengatrol beban, statif
Di mana FT adalah gaya tegangan tali dan μ adalah
sebagai penyangga lintasan gelombang dan semua alat
massa tali per satuan panjang. Persamaan tersebut
percobaan, tali sebagai gelombang, penggaris sebagai
dapat dijabarkan lagi menjadi rumus yang lebih
alat ukur panjang gelombang yang dihasilkan, dan
kompleks. Apabila seuntai tali direnggangkan dengan
beban sebagai alat yang menimbulkan gaya tegangan
posisi salah satu ujung di x dan ujung yang lain di
ada tali.
x+dx, panjang segmen tali tersebut adalah dx. Bila tali
dianggap homogen dan gaya tegangan tali adalah sama
B. Skema Kerja Start
Setelah alat-alat yang dibutuhkan dalam percobaan
diketahui, selanjutnya alat-alat tersebut dirangkai Panjang dan massa tali diukur.
seperti pada gambar 3 di bawah ini
Beban ditimbang.
Tali Motor
Alat dirangkai seperti gambar 3.

Katrol Frekuensi dicatat.


Penggaris
Statip

Sumber Panjang tali


getaran ditentukan.
Beban dinyalakan.
Gambar 3. Skema Alat Percobaan Melde

C. Langkah Kerja Gelombang Sumber


Terdapat dua percobaan yang akan dilakukan stasioner dicari getaran
dalam percobaan Melde ini. Percobaan yang pertama dinyalakan
adalah mengetahui panjang gelombang stasioner dan
percobaan yang kedua adalah mengetahui hubungan Panjang dan Data dicatat.
antara cepat rambat gelombang (v) dengan gaya jumlah
tegangan tali (F). Langkah pertama yang harus gelombang
dilakukan pada percobaan mengetahui panjang dicatat.
gelombang stasioner adalah, panjang dan massa tali
diukur dan massa beban yang digunakan ditimbang
pula. Langkah ketiga yaitu, alat dirangkai seperti pada
gambar 3 di atas. Kemudian, frekuensi yang digunakan Variasi massa Ya
dicatat. Langkah keenam yaitu, gelombang stasioner beban dan jenis
dicari dengan cara menggerakkan sumber getaran tali.
mendekati katrol. Langkah ketujuh yaitu panjang dan
jumlah gelombang dicatat. Dan langkah yang terakhir
adalah, langkah pertama hingga ketujuh diulangi Tidak
dengan menggunakan variasi massa beban dan jenis
tali. End
Untuk percobaan mengetahui hubungan antara Gambar 4. Flowchart Percobaan Melde
cepat rambat gelombang (v) dengan gaya tegangan tali
(F), langkah pertama yang harus dilakukan adalah E. Rumus
panjang dan massa tali diukur. Selanjutnya, massa Setelah percobaan dilakukan, akan didapatkan
beban yang dipakai, ditimbang terlebih dahulu. beberapa data untuk selanjutnya dihitung. Untuk
Langkah ketiga yaitu, alat dirangkai seperti gambar 3 menghitung data-data tersebut, diperlukan beberapa
di atas. Selanjutnya, frekuensi yang akan digunakan, rumus seperti di bawah ini.
dicatat. Langkah kelima yaitu, menentukan panjang tali
yang dipakai. Lalu sumber getaran dinyalakan dan data (12)
yang diperoleh dicatat. Selanjutnya, langkah pertama
hingga terakhir diulangi dengan menggunakan variasi
(13)
jenis tali dan massa beban.

D. Flowchart Pada persamaan (12) terdapat rumus F, di mana F


Untuk memermudah percobaan, langkah kerja adalah gaya tegang tali, m adalah massa beban dan g
pada sub bab C di atas dirangkum menjadi flowchart adalah gravitasi dengan nilai mutlak 10 .
seperti di bawah ini. Sedangkan pada persamaan (13), adalah persamaan
untuk mendapatkan nilai kecepatan, di mana F adalah
gaya tegang tali dan μ adalah massa per satuan
panjang.
III. ANALISA DATA DAN Tabel 3. Hasil Perhitungan Percobaan Pertama.
PEMBAHASAN l m λ x λ
Tali n
A. Analisa Data (m) (kg) (m) (m) (m)
Setelah dilaukan percobaan, akan dihasilkan beberapa 0.79 0.7
Nilon 1.5 0.165 2 0.387
5 5
data berupa jenis tali, panjang tali (l), massa persatuan
1.6 0.9
panjang (μ), massa beban (m), panjang satu gelombang Nilon 1.5 0.226 0.92
3
0.465
2
(λ), jumlah gelombang (n), dan jarak dari simpul ke Bol 1.5 0.165 0.61 2.5 0.31 0.6
simpul (x), dan panjang tali yang membentuk 2.1
gelombang stasioner (L). Berikut data-data tersebut Bol 1.5 0.226 0.7 0.35 0.7
4
disajikan dalam tabel.
Selanjutnya, untuk percobaan kedua,
Tabel 1. Data Hasil Percobaan Pertama. dilakukanlah perhitungan untuk mendapatkan nilai
Jenis μ m x
l (m) λ (m) n kecepatan dan besar tegangan tali.
Tali (kg/m) (kg) (m)
Diketahui:
Nilo 0.16 0.79 0.38
1.5 27 10-5 2 m = 0.165 kg
n 5 5 7
g = 10
Nilo 0.22 1.6 0.46
1.5 27 10-5 0.92 μ = 0.00027
n 6 3 5
0.16 Ditanya: F dan v?
Bol 1.5 49 10-5 0.61 2.5 0.31
5 Jawab
0.22 2.1
Bol 1.5 49 10-5 0.7 0.35 F =
6 4 =
= 1.65 N
Tabel 2. Data Hasil Percobaan Kedua.
v =
Jenis l μ m λ L x
Tali (m) (kg/m) (kg) (m) (m) (m)
Nilo 0.16 1.2 0.41 =
1.7 27 10-5 0.83
n 5 5 5
NIlo 0.22 0.95 1.4 = 78.17
1.7 27 10-5 0.48 Tabel 4. Hasil Perhitungan Percobaan Kedua.
n 6 5 5
0.16 0.60 0.8 l μ m V F
Bol 1.7 49 10-5 0.35 Tali
5 5 9 (m) (kg/m) (kg) (m/s) (N)
0.22 1.0 0.36 Nilon 1.7 0.00027 0.165 78.173596 1.65
Bol 1.7 49 10-5 0.72
6 7 5 NIlon 1.7 0.00027 0.226 91.48972822 2.26
Bol 1.7 0.00049 0.165 58.02884575 1.65
B. Perhitungan
Setelah didapatkan data-data seperti pada tabel di Bol 1.7 0.00049 0.226 67.91351042 2.26
atas, maka dilakukanlah perhitungan untuk
mendapatkan nilai panjang gelombang, kecepatan, dan C. Grafik
gaya tegangan tali. Berikut data-data hasil perhitungan Dari data-data hasil perhitungan, dibuatlah dua
yang disajikan dalam tabel dan satu contoh buah grafik untuk percobaan ini. Grafik yang pertama
perhitungan. menunjukkan hubungan antara kuadrat kecepatan
Pada percobaan pertama, dilakukanlah terhadap gaya tegangan tali dan grafik kedua adalah
perhitungan untuk mendapatkan nilai panjang hubungan antara kuadrat kecepatan terhadap massa tali
gelombang (λ) secara teori yang selanjutnya akan persatuan panjang.
dibandingkan dengan panjang gelombang hasil
percobaan. Grafik Hubungan v2
Terhadap F
Diketahui:
10000
m = 1.5 m
v^2 (m/s)

n = 2
Ditanya: λ? 5000
Jawab:
λ = 0
= 0 1 2 3
F(N)
= 0.72 m
Grafik 1. Grafik Hubungan Antara v2 dengan Gaya Tegang Tali. beban, yakni 0.165 kg dan 0.226 kg. Pada percobaan
pertama, panjang gelombang yang dihasil antara
percobaan dengan perhitungan tidak terlalu jauh. Pada
Grafik Hubungan v2 tali nilon massa beban 0.165 memiliki λpercobaan 0.79
Terhadap μ m dan λperhitungan 0.75 m, pada tali nilon massa
10000 beban 0.226 kg memiliki λpercobaan 0.92 m
λperhitungan 0.92 m, pada tali wol massa beban 0.165
8000
kg memiliki λpercobaan 0.61 m λperhitungan 0.6 m,
v^2 (m/s)

6000
dan untuk tali wol massa beban 0.226 kg memiliki
4000 λpercobaan 0.7 m λperhitungan 0.7 m. Sedangkan pada
2000 percobaan kedua, besar cepat rambat gelombang dan
0 tegangan tali adalah sebanding. Semakin besar nilai
0 0.0002 0.0004 0.0006 cepat rambat gelombang, semakin besar pula nilai
μ (kg/m) tegangan talinya. Pada tali nilon massa beban 0.165
memiliki kecepatan 78.17 m/s dan tegangan tali 1.65
Grafik 2.. Grafik Hubungan Antara v2 dengan Massa per Satuan N, pada tali nilon massa beban 0.226 kg memiliki
Panjang Tali.
kecepatan 91.49 m/s dan tegangan 2.26 N, pada tali
wol massa beban 0.165 kg memiliki kecepatan 58.03
D. Pembahasan
m/s dan tegangan 1.65 N, dan untuk tali wol massa
Telah dilakukan percobaan Melde yang
beban 0.226 kg memiliki kecepatan 67.91 dan
merupakan percobaan untuk menhasilkan gelombang
tegangan 2.26 N.
stasioner. Gelombang stasioner atau yang biasa disebut
Dari grafik-grafik yang telah dihasilkan, dapat
dengan gelombang berdiri, merupakan gelombang
dilihat bahwa pada grafik 1, di mana grafik tersebut
yang memiliki nilai amplitudo tetap di setiap titiknya.
menunjukkan hubungan antara v2 dengan gaya
Gelombang stasioner ini dapat terbentuk apabila dua
tegangan tali. Pada grafik tersebut, terdapat 4 titik, di
buah gelombang yang memiliki frekuensi dan
mana dua titik di atas adalah garis milik tali Nilon dan
amplitudo yang sama bertemu dari arah yang
dua titik di bawah milik tali Wol. Dua garis tersebut
berlawanan dan membentuk satu gelombang. Ciri-ciri
membentuk garis yang linier positif atau naik, yang
dari gelombang stasioner adalah terdiri dari simpul dan
membuat kesimpulan bahwa besar kuadrat dari
perut. Simpul dan perut ini terbentuk dari lembah dan
kecepatan sebanding dengan besar nilai gaya tegang
bukit dari gelombang transversal yang tergabung
tali. Sifat tersebut berlaku untuk jenis tali Nilon
karena adanya dua gelombang yang datang dari arah
maupun Wol. Sehingga, besar gaya tegangan tali Nilon
berlawanan. Simpul merupakan suatu titik, di mana
dan Wol adalah sama. Sedangkan untuk grafik kedua,
pada titik ini amplitudo gelombang berada pada nilai
merupakan grafik hubungan antara kuadrat kecepatan
yang sangat minimum, yaitu nol. Sedangkan perut
dengan nilai massa per satuan panjang tali. Dapat
adalah titik di mana nilai amplitudo gelombang bernilai
dilihat dari grafik 2, terdapat empat titik sama seperti
maksimal. Jadi secara singkatnya, gelombang stasioner
grafik 1. Dua titik di sebelah kiri adalah milik tali
ini terjadi saat dua gelombang transversal dengan
Nilon dan dua titik di sebelah kanan adalah milik tali
amplitudo dan frekuensi sama merambat dari dua arah
Wol. Masing-masing dua titik tersebut saling tegak
yang berlawanan hingga akhirnya bertemu menjadi
lurus atau memiliki nilai sumbu x yang sama. Hal ini
satu di mana puncak bukit bertemu dasar lembah
karena masing-masing tali memiliki nilai massa per
menjadi perut, dan pemisah antar perut adalah simpul.
satuan panjang yang sama. Sehingga, yang
Pada percobaan ini, terdapat dua percobaan.
membedakan dari titik-titik pada masing-masing tali
Percobaan pertama bertujuan untuk mendapatkan
adalah nilai kuadrat kecepatannya. Nilai kuadrat
panjang gelombang, dan percobaan kedua bertujuan
kecepatannya bergantung dari nilai gaya tegangan tali.
untuk membandingkan nilai cepat rambat gelombang
Sehingga, semakin besar nilai tegangan tali, akan
dan gaya tegangan tali. Panjang tali yang digunakan
semakin besar pula kuadrat kecepatannya. Dan
pada percobaan pertama 1.5 m dan panjang tali untuk
semakin besar kuadrat kecepatannya, semakin kecil
percobaan kedua adalah 1.7 m. Tali yang digunakan
nilai massa per panjang tali. Sehingga, nilai massa per
ada dua macam pada masing-masing percobaan, yaitu
panjang tali Wol lebih besar nilainya dibandingkan
Nilon dengan massa persatuan panjang 27 10-5 nilai massa per panjang tali Nilon.
dan Wol yang memiliki massa persatuan panjang Dari percobaan yang telah dilakukan, entah
sebesar 49 10-5 . Masing-masing tali pada percobaan satu maupun percobaan dua, terdapat
masing-masing percobaan harus menahan dua macam beberapa faktor yang memengaruhi cepat rambat
gelombang. Faktor pertama yang memengaruhi cepat
rambat gelombang adalah jenis tali. Setiap tali λpercobaan 0.7 m λperhitungan 0.7 m. Hal ini sesuai
memiliki karakteristik masing-masing. Mulai struktur, dengan teori.
kelenturan, massa, dan sifat alaminya yang elastis atau Percobaan ini sesuai teori karena, beracuan pada
tidak. Apabila sebuah tali memiliki struktur yang persamaan (13) bahwa semakin besar kuadrat suatu
ringan dan mudah digunakan, maka tali tersebut akan kecepatan, maka nilai gaya tegangan tali akan besar
mudah digunakan sebagai percobaan gelombang. pula, sedangkan nilai dari massa per panjang tali akan
Tetapi apabila tali tersebut memiliki struktur yang kecil. Hal ini sesuai dengan tujuan dan grafik yang
kaku, berat, dan memiliki nilai elastisitas yang kecil, telah dilakukan. Selain itu, percobaan ini sesuai teori
maka tali tersebut tidak baik digunakan untuk karena, nilai λ percobaan yang dilakukan pada
percobaan gelombang, karena akan susah memantul percobaan 1 memiliki hasil yang sesuai dengan λ teori
dan susah untuk kembali ke bentuk semula. Sehingga, sesuai perhitungan rumus.
semakin ringan dan lentur sebuah tali, cepat rambat
gelombang akan semakin cepat. Sebaliknya, semakin IV. KESIMPULAN
kaku sebuah tali, maka cepat rambatnya akan kecil Dari percobaan Melde yang telah dilakukan, hasil yang
karena tali tersebut berat dan tidak mudah kembali ke didapatkan pada percobaan ini adalah panjang
bentuk asalnya. Faktor lain adalah, massa per panjang gelombang yang didapatkan adalah, pada tali nilon
suatu tali. Tidak jauh berbeda dari struktur tali, massa massa beban 0.165 memiliki λpercobaan 0.79 m, pada
per panjang suatu tali juga memengaruhi cepat rambat tali nilon massa beban 0.226 kg memiliki λpercobaan
suatu gelombang. Semakin ringan dan kecil nilai suatu 0.92 m, pada tali wol massa beban 0.165 kg memiliki
massa per panjang tali, maka cepat rambat tali tersebut λpercobaan 0.61 m, dan untuk tali wol massa beban
akan semakin cepat. Sebaliknya, jika tali tersebut 0.226 kg memiliki λpercobaan 0.7 m. Dari percobaan
semakin berat dan nilai massa per panjang tali tersebut ini pula dapat dianalisa bahwa semakin besar nilai
semakin besar, maka cepat rambat gelombang yang cepat rambat gelombang, nilai gaya tegangan tali akan
dihasilkan akan semakin kecil. Faktor lain adalah semakin besar pula. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tegangan tali yang diciptakan karena massa bandul. kecepatan gelombang pada tali dalam percobaan ini
Menurut teori, semakin besar tegangan suatu tali, maka adalah jenis tali, massa per satuan panjang pada tali,
cepat rapat gelombang akan semakin cepat pula. dan massa beban. Dan panjang gelombang yang dihasil
Sebaliknya, semakin kecil tegangan yang diberikan antara percobaan dengan perhitungan tidak terlalu jauh.
pada tali, maka cepat rambatnya akan semakin kecil Pada tali nilon massa beban 0.165 memiliki
pula. Sebenarnya ada pula faktor frekuensi. Semakin λpercobaan 0.79 m dan λperhitungan 0.75 m, pada tali
besar getaran frekuensi yang diberikan pada tali, cepat nilon massa beban 0.226 kg memiliki λpercobaan 0.92
rambatnya akan semakin besar. Tetapi pada percobaan m λperhitungan 0.92 m, pada tali wol massa beban
ini, frekuensi disamaratakan. Sehiingga, frekuensi tidak 0.165 kg memiliki λpercobaan 0.61 m λperhitungan 0.6
masuk dalam faktor pada percobaan ini. m, dan untuk tali wol massa beban 0.226 kg memiliki
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik λpercobaan 0.7 m λperhitungan 0.7 m.
kesimpulan sesuai tujuan bahwa panjang gelombang
yang didapatkan adalah, pada tali nilon massa beban UCAPAN TERIMA KASIH
0.165 memiliki λpercobaan 0.79 m, pada tali nilon Terima kasih kepada Nur Lailiyah Isnaini dan
massa beban 0.226 kg memiliki λpercobaan 0.92 m, Yulita Inayatus S. selaku asisten laboratorium yang
pada tali wol massa beban 0.165 kg memiliki bersedia membagi ilmunya kepada kelompok kami.
Terima kasih pula kepada Bapak Hasto Sunarno selaku
λpercobaan 0.61 m, dan untuk tali wol massa beban
dosen pembimbing yang telah membimbing kami
0.226 kg memiliki λpercobaan 0.7 m. Dari percobaan untuk mempelajari Gelombang lebih dalam lagi. Dan
ini pula dapat dianalisa bahwa semakin besar nilai terima kasih untuk teman-teman satu kelompok, Natsza
cepat rambat gelombang, nilai gaya tegangan tali akan Putri, Tri Ilma, Ria Dwi, Nurul Maulidiyah, Indria
semakin besar pula. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hanandini, dan Fauzi yang bersedia membantu dalam
kecepatan gelombang pada tali dalam percobaan ini menyelesaikan laporan.
adalah jenis tali, massa per satuan panjang pada tali,
DAFTAR PUSTAKA
dan massa beban. Dan panjang gelombang yang dihasil [1]Serway, Raymond & Jewett, John.”Physics for Scientist and
antara percobaan dengan perhitungan tidak terlalu jauh. Engineers.”Thomson Brooks Cole. USA(2004)
[2]Halliday, David.”Fisika Dasar.”Erlangga. Jakarta(2010)
Pada tali nilon massa beban 0.165 memiliki [3]Abdullah, Mikrajuddin.”Diktat Kuliah Fisdas II.”Institut
λpercobaan 0.79 m dan λperhitungan 0.75 m, pada tali Teknologi Bandung. Bandug(2006)
nilon massa beban 0.226 kg memiliki λpercobaan 0.92
m λperhitungan 0.92 m, pada tali wol massa beban
0.165 kg memiliki λpercobaan 0.61 m λperhitungan 0.6
m, dan untuk tali wol massa beban 0.226 kg memiliki

Anda mungkin juga menyukai