(LP) Kinetika Reaksi-Converted-Dikonversi
(LP) Kinetika Reaksi-Converted-Dikonversi
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
(Kinetika Reaksi)
Oleh :
LABORATORIUM PENDIDIKAN I
TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan dari praktikum “Kinetika Reaksi” dapat diambil sebagai berikut :
1. Praktikan dapat mengetahui kinetika reaksi pada suatu reaksi senyawa.
2. Praktikan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinetika
reaksi.
1.1.2 Tujuan Instruksional Khusus
1. Praktikan dapat mengamati pengaruh konsenttasi reaksi terhadap kinetika
reaksi.
2. Praktikan dapat mengamati pengaruh temperature reaksi terhadap kinetika
reaksi.
3. Praktikan dapat menggambarkan fungsi grafik hubungan antara kinetika
reaksi dengan pengaruh konsentrasi maupun temperature.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.2 Prosedur
3.2.1 Pengaruh Konsentrasi
1. Disediakan larutan Na2S2O3 dan HCl dengan konsentrasi 0,08; 0,06; 0,04;
0,02; dan 0,005 N masing-masing sebanyak 50 mL
2. Disiapkan 10 buah tabung reaksi yang berukuran sama (bersih dan kering)
dalam rak tabung reaksi. Lima tabung reaksi pertama diisi dengan larutan
Na2S2O3 di atas sedangkan lima tabung reaksi lain diisi dengan larutan HCl
di atas masing-masing 5 mL
3. Ke dalam masing-masing lima tabung reaksi yang berisi larutan Na2S2O3
yang berbeda-beda konsentrasinya itu dituangkan sekaligus 5 mL larutan HCl
0,02 N. Diamatinya dengan seksama dan dicatatnya waktu yang diperlukan
sampai terbentuk awal kekeruhan
4. Dilakukan cara yang sama juga dilakukan terhadap kelima larutan HCl yang
bervariasi konsentrasinya, dituangkan 5 mL larutan Na2S2O3 0,02 N. Diamati
nya dengan seksama dan dicatat waktu yang diperlukan sampai terbentuk
awal kekeruhan
5. Dibuat grafik hubungan antara waktu yang diperlukan untuk terjadinya
kekeruhan (menit) versus konsentrasi.
6. Disimpulkan dari pembuatan grafik tersebut.
3.2.2 Pengaruh Temperatur
1. Disediakan 8 buah tabung reaksi yang bersih dan kering. Empat tabung reaksi
diisi larutan Na2S2O3 0,02 N sedangkan yang empat lagi diisi dengan larutan
HCl 0,02 N masing-masing sebanyak 5 mL
2. Didiinginkanya (pakai es) atau dipanaskannya (pakai penangas air) sepasang
dari larutan ini untuk mendapatkan suhu 10, 20 dan 40 oC, sedangkan yang
sepasang lagi tidak didinginkan atau dipanaskan (temperatur kamar)
3. Kemudian masing-masingnya dicampurkan. Diamatinya dengan seksama
dan dicatat waktu yang diperlukan sampai terbentuk awal kekeruhan
4. Dibuat grafik hubungan antara waktu yang diperlukan untuk terjadinya
kekeruhan (menit) versus temperatur.
5. Disimpulkan dari pembuatan grafik tersebut.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Percobaan 1 Percobaan 2
8
WAKTU (menit)
0
10 20 40
SUHU (C)
2. 0,04 N dengan 50 mL
gram 1000
N= x
Mr mL
gram 1000
0,04 = x
248 50
gram
0,04 = x 20
248
49,92 = 20 gram
Massa (gram) = 4,96 = 0,496 g
10
3. 0,06 N dengan 50 mL
𝑀𝑀𝑀𝑀 1000
N= x
𝑀𝑀 𝑀𝑀
𝑀𝑀𝑀𝑀 1000
0,06 = x
248 50
𝑀𝑀𝑀𝑀
0,06 = x 20
248
14,88 = 20 gram
Massa (gram) = 14,88 = 0,7440 g
20
= 12,06 N
1. HCl 0,02N dengan 100mL
V1 × N1 = V2 × N2
V1 × 12,06 = 100 × 0,02
100 ×0,02
V1 =
12,06
V1 = 0,16mL
2. HCl 0,04N dengan 50mL
V1 × N1 = V2 × N2
V1 × 12,06 = 50 × 0,04
50 ×0,04
V1 =
12,06
V1 = 0,16mL
3. HCl 0,06N dengan 50mL
V1 × N1 = V2 × N2
V1 × 12,06 = 50 × 0,06
50 ×0,06
V1 =
12,06
V1 = 0,24mL
BAB V
PEMBAHASAN
Reaksi tersebut membuktikan bahwa HCl memiliki dua kali lebih banyak daripada
dengan Na2S2O3 yang berarti konsentrasi reaktan pada HCl akan lebih cepat habis
dibandingkan dengan Na2S2O3. Reaksi kimia tersebut juga dapat diartikan juga bila
konsentrasi awal Na2S2O3 lebih banyak dibandingkan HCl akan menyebabkan
kinetika reaksi berjalan lebih lama dikarenakan Na2S2O3 untuk menghabiskan
konsentrasinya memerlukan dua kali lipatnya dari konsentrasi HCl.
Kinetika reaksi dapat dipengaruhi oleh suhu, dimana suhu panas meningkatkan
energi kinetik untuk meningkatkan tumbukan antar reaktan agar mempersingkat
kinetika reaksi. Pengaruh temperatur pada kinetika reaksi beruhubungan dengan
jenis reaksi kimianya. Reaksi kimia dibagi menjadi dua yaitu reaksi eksoterm dan
endoterm dimana reaksi eksoterm bila dipanaskan akan memperlambat kinetika
reaksinya. Hal itu akan sebaliknya bila reaksi endoterm yang dipanaskan akan
mempercepat kinetika reaksinya.
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Reaksi pencampuran Na2S2O3 dan HCl merupakan reaksi endoterm.
2. Reaksi pencampuran Na2S2O3 dan HCl memiliki perbandingan
konstanta 1:2.
3. Kinetika reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan dan temperatur di
sekitar lingkungan sistem pencampuran.
6.2 Saran
Berdasarkan praktikum reaksi kimia terdapat beberapa saran sebagai
berikut:
1. Praktikan harus lebih teliti dan berhati-hati saat melakukan percobaan.
2. Praktikan datang tepat waktu.
3. Praktikan harus lebih memahami modul sebelum praktikum mulai.
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, Tirena Bahnur. 2008. Kinetika Kimia Reaksi Elementer. Medan : Usu
press.