Angka Kematian lbu (AKI) di Indonesia masih tinggi. Menurut Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI di Indonesia adalah 228 per 100.000
kelahiran hidup. Ada 3 penyebab klasik kematian ibu yaitu perdarahan,
keracunan kehamilan dan infeksi. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
15-50% kematian ibu disebabkan oleh abortus.
Pengertian Abortus
Beberapa pengertian menurut:
Kesimpulannya:
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan, berat janin kurang dari 500 gram dan umur kehamilan kurang dari 20
minggu.
Insidensi Abortus
Angka kejadian abortus yaitu 15 persen diketahui secara klinis, 30-45 persen
dideteksi dengan beta-hCG assay yang peka. Prevalensi
kejadian abortus mengalami peningkatan sesuai dengan umur ibu yaitu 12 persen
wanita usia kurang dari 20 tahun dan 50 % lebih adalah wanita usia lebih dari 45
tahun.
Etiologi Abortus
Penyebab terjadinya abortus antara lain:
Patologi Abortus
Abortus terjadi karena adanya perdarahan desidua basalis yang berdampak
terjadi nekrosis jaringan sekitar sehingga sebagian atau seluruh
hasil konsepsi keluar dan menyebabkan uterus menjadi berkontraksi.
Hasil konsepsi kurang dari umur kehamilan 8 minggu dapat keluar seluruhnya,
sedangkan hasil konsepsi dengan umur kehamilan 8–14 minggu maka
hasil konsepsi keluar sebagian atau seluruhnya. Pengeluaran
hasil konsepsi umumnya ditandai dengan perdarahan.
Klasifikasi Abortus
Abortus dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Abortus spontan;
2.
3. Abortus provokatus;
4. Abortus kompletus (keguguran lengkap);
5. Abortus inkompletus (keguguran tidak lengkap);
6. Abortus insipiens (keguguran berlangsung);
7. Abortus iminens (keguguran mengancam);
8. Abortus tertunda (missed abortion), dan
9. Abortus infeksius dan abortus septik.
Abortus spontan
Abortus spontan adalah abortus tidak disengaja, alami.
Abortus provokatus
Abortus provokatus adalah abortus yang disengaja. Abortus provokatus dapat
dibagi menjadi:
Tanda klinis: amenore, nyeri perut, perut mules, pedarahan sedikit/ banyak, keluar
jaringan/ fetus, servik terbuka
Tanda: ostium tertutup, tinggi fundus uteri sesuai umur kehamilan, perdarahan
bercak, nyeri perut bagian bawah
Tanda: amenore, perdarahan sedikit berulang warna cokelat gelap, fundus tidak
bertambah tinggi, reaksi kehamilan negatif, servik tertutup dan ada sedikit darah,
perut terasa dingin / kosong
Etiologi: kelainan ovum/ sperma, faktor ibu (disfungsi tiroid, kelainan korpus
luteum, plasenta, malnutrisi, kelainan anatomi, penyakit penyerta kehamilan)
Komplikasi Abortus
Komplikasi abortus antara lain:
1. Perdarahan (hemorrhage);
2. Perforasi;
3. Infeksi dan tetanus;
4. Ginjal akut, dan
5. Syok
Referensi
Azhari. 2002. Masalah Abortus dan Kesehatan Reproduksi Perempuan. Seminar
Kelahiran Tidak Diinginkan (aborsi) Dalam Kesejahteraan Reproduksi Remaja.
Palembang.
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta : Salemba Medika. Hlm.
40-43.
Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hlm. 209-217.
Scoot, James. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta: Widya
Medika. Hlm107-115.
Walsh, Linda. 2008. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta:EGC. Hlm: 447-450.
Image, zazzle.co.uk