KEPERAWATAN)
Pertemuan : 1
Tanggal : 19 Mei 2015
Sp : 1 (BHSP)
A. Proses Keperawatan
Kondisi
Data Subyektif : Klien mengatakan mendengar suara-suara atau kegaduhan, mendengar
suara yang mengajaknya bercakap-cakap, dan mendengar suara menyuruh sesuatu yang
berbahaya.
Data Obyektif : Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab,
mendekatkan telinga ke arah tertentu, dan menutup telinga.
Diagnosis Keperawatan
Gangguan sensori presepsi : Halusinasi Pendengaran
Tujuan Umum
Klien memiliki konsep diri yang positif
Tujuan Khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Kriteria Hasil
Setelah 1x interaksi, klien menunjukkan ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa
senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab
salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah
yang dihadapi.
Rencana Tindakan
a. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip :
- Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
- Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien
- Jelaskan tujuan pertemuan
- Jujur dan menapati janji
- Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
- Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar klien
b. Beri kesempatan klien untuk menngungkapkan perasaanya
c. Dengarkan ungkapan klien dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
Salam Terapeutik
Perawat : Assalamualaikum.. Selamat pagi mbak, perkenalkan nama saya(..). Saya mahasiswa dari
AKPER DIAN HUSADA MOJOKERTO.Kalau mbk namanya siapa? Mbk senangnya
dipanggil apa?Mbk,disini saya akan merawat mbak selama 1minggu ke depan.
Evaluasi
Perawat : baik mbk,disini kita akan berbincang-bincang, kalau boleh tau kenapa mbk bisa sampai
dirawat disini?
Kontrak
Topik
Perawat :“kita sekarang akan membahas tentang suara-suara yang selama ini mengganggu
mbk.dan bagaimana mbk bisa dibawa kesini?”.
Waktu
Perawat : “Mbak menginginkan berapa lama membicarakan ini? ”.
Tempat
Perawat : “menurut mbk enaknya kita ngobrol dimana? bagaimana kalau disini saja”.
2. Fase kerja
Perawat :“mbk sekarang dirawat disini,dan saya akan merawat mbk selama 1minggu ini mbk
asalnya dari mana? Apa yang mbk rasakan sekarang?saya mengerti yang mbk rasakan
sekarang, namun alangkah baiknya jika mbk ada yang sedang dirasakan diungkapkan
saja pda orang lain,jadi mbak tidak memendam sendiri. Mbak tinggal dengan siapa
dirumah?”
3. Fase terminasi
Evaluasi subyektif
Perawat :”bagaimana perasaan mbk sekarang setelah menceritakan apa yang telah mbk rasakan
saat ini?”
Evaluasi obyektif
Perawat :”tadi mbk sudah berkenalan dengan saya, apakah mbk masih ingat dengan nama saya
mbk?
RTL
Perawat :“mbk jika mengalami kesulitan atau ada sesuatu yang ingin ditanyakan bisa memanggil
saya.”
Kontrak
Topik
Perawat : “ besok kita akan membicarakan tentang mengenal halusinasi ya mbk?”
Waktu
Perawat :” untuk besok kita akan ketemu lagi dijam yang sama ya mbk?”
Tempat
Perawat :” mbk besok menginginkan berbicara di mana? Di taman ataukah tetap disini saja?”
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
Salam Terapeutik
Perawat :” Assalamualaikum.. Selamat pagi mbak, “
Evaluasi
Perawat : “bagaimana mbk masih ingat dengan saya?”
Kontrak
Topik
Perawat : “sesuai dengan perjanjian kita kemarin,sekarang kita akan membahas tentang mengenal
halusinasi,ya mbk?”.
Waktu
Perawat : “mbk kita akan membicarakan hal ini sekitar 15 menit, mbk bersedia kan?”.
Tempat
Perawat : “sesuai kontrak kemain, mbk mengingkan berbicara ditaman,benarkan mbk?”.
2. Fase kerja
Perawat :“ apakah mbk mendengar suara-suara yang aneh atau seperti bisikan-bisikan aneh?”
biasanya suara yang bagaimana yang anda dengar? dan apakah mbk pernah melihat
bayangan yang tanpa wujud atau tidak ada wujudnya?”saya belum pernah mengalami
hal tersebut, tapi saya bisa merasakan apa yang mbk rasakan?”disini juga ada yang
mengalami hal seperti mbk, jadi mbk tidak usah merasa khawatir atas suara-suara atau
bayangan yang aneh-aneh tadi mbk. saya akan bersedia untuk membantu mbk, jika mbk
mengalami kejadian-kejadian seperti itu. ”kapan biasanya mbk mendengarkan suara-
suara aneh atau bayangan yang aneh?” dan sering apa tidak? pada situasi bagaimana
suara-suara atau bayangan itu muncul mbk? dan pada kondisi yang bagaimana suara
serta bayangan itu hilang?”bagaimana perasaan mbk mendengar suara serta melihat
bayangan yang aneh? apakah mbk merasa takut,sedih marah atau bagaimana?”dan apa
yang mbk lakukan? saya mengerti perasaan mbk, tapi jangan terlalu menikmati
bayangan yang mbk lihat.karena bisa mempengarui pikiran mbk.”
3. Fase terminasi
Evaluasi subyektif
Perawat :”bagaimana perasaan mbk setelah menceritakan apa yang telah mbk rasakan?”
Evaluasi obyektif
Perawat :”tadi saya sudah membahas tentang mengenal halusinasi, apakah mbk masih ingat
tentang apa yang kita bicarakan tadi?”
RTL
Perawat :“mbk jika mengalami kesulitan atau ada sesuatu yang ingin ditanyakan bisa memanggil
saya.”
Kontrak
Topik
Perawat : “ besok kita akan membicarakan tentang cara mengontrol halusinasi?”
Waktu
Perawat :” besok kita akan bertemu lagi mbk,mbk inginnya jam berapa?”
Tempat
Perawat :”mbk mau berbicara ditempat mana?”
SPTK (STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN)
Pertemuan : 3
Tanggal : 21 Mei 2015
SP : 3 (Klien dapat mengontrol halusinasinya)
A. Proses Keperawatan
Kondisi
Klien sudah tidak mendengar suara-suara lagi. Pada saat diajak bicara oleh perawat,
klien tidak tertawa sendiri.
Diagnosis
Halusinasi Pendengaran
Tujuan Umum
Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminya.
TUK
Klien dapat mengontrol halusinasinya
Kriteria hasil
- Setelah 1x interaksi klien menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk
mengendalikan halusinasinya.
- Setelah 1x interaksi klien menyebutkan cara baru mengontrol halusinasi.
- Setelah 1x interaksi klien dapat memilih dan memperagakan cara mengatasi
halusinasinya (dengar/lihat/penghidu/raba/kecap)
- Setelah 1x interaksi klien melaksanakan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan
halusinasinya.
- Setelah 1x pertemuan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok.
Rencana Tindakan Keperawatan
a. Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi ( tidur,
marah, menyibukkan diri, dll ).
b. Diskusikan cara yang digunakan klien
o Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian
o Jika cara yang digunakan maladaptif diskusikan kerugian cara tersebut
c. Diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol timbulnya halusinasi :
o Menghardik halusinasi :katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata(“saya tidak mau
dengar/lihat/penghidu/raba/kecap pada saat halusinasi terjadi)
o Menemui orang lain (perawat/teman/anggota keluarga) untuk menceritakan tentang
halusinasinya/bercakap-cakap
o Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari-hari yang telah disusun
o Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat untuk mengendalikan
halusinasi
d. Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan dan latih untuk mencobanya
e. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih, jika berhasil beri pujian
f. Anjurkan dan ikut sertakan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, stimulasi
persepsi/orientasi realita.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
Salam Terapeutik
Perawat :“Assalamualaikum, selamat pagi mbak ?
Evaluasi/validasi
Perawat :”Gimana keadaan mbak saat ini?Apakah mbak masih mendengar atau melihat
suara-suara yang mbak alami kemarin?
Kontrak
Topik
Perawat :”baik mbak bagaimana kalau kita sekarang berbincang-bincang tentang
bagaimana cara mengontrol halusinasi”.
Waktu
Perawat :”mbak mau berapa lama kita berbinacng-bincang?”.
Tempat
Perawat :”mbak mau dimana kita berbicara? bagaimana kalu disini saja?”
2. Fase Kerja
Perawat :“Bila mbak mendengar atau melihat suara-suara yang mbak alami, mbak bisa
menghindar atau mengalihkan dengan cara tidur, marah atau menyibukkan diri seperti
membersihkan rumah”.
“Bagaimana mbak menolak bisikan halusinasi tersebut? “Ya bagus mbak, cara yang
mbak lakukan sudah benar.Oh...ya mbak jika mbak melakukan cara yang tidak benar
atau salah, mbak dapat merugikan diri mbak sendiri dan menjadikan kebiasaan buruk
buat mbak”.
Mbak, bagaimana kalau kita belajar cara untuk memutus / mengontrol timbulnya
halusinasi ?
“Ada 4 cara untuk mengontrolnya, yaitu : pertama dengan cara menghardik suara
tersebut, kedua menemui orang lain (perawat, keluarga) untuk menceritakan tentang
halusinasi atau bercakap-cakap, ketiga mbak bisa membuat dan melaksanakan kegiatan
sehari-hari sesuai dengan jadwal, keempat minum obat secara teratur.
“bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan cara menghardik. Caranya
seperti ini :
“ saat suara-suara itu muncul, langsung mbak bilang, “pergi saya tidak mau
mendengar.... saya tidak mau dengar, kamu suara palsu”. Begitu di ulang – ulang sampai
suara itu tidak terdengar lagi. Coba mbak peragakan ! nah begitu.... bagus...coba lagi ..
ya bagus mbak sudah bisa .
“bagaimana kalau mbak sebaiknya mengikuti terapi aktifitas kelompok stimulasi
persepsi atau orientasi realita yang telah diadakan oleh rumah sakit.
3. Fase terminasi
Evaluasi subyektif
Perawat :”bagaimana perasaan mbk setelah mbak tahu cara mengontrol halusinasi?”
Evaluasi obyektif
Perawat :”tadi saya sudah membahas tentang bagaimana mengontrol halusinasi, apakah mbk
masih ingat tentang apa yang kita bicarakan tadi?”
RTL
Perawat :“ Jika hal tersebut itu muncul?? tolong mbk praktekkan cara yang sudah saya ajarkan ,
dan masukkan dalam jadwal harian mbk. Jika mengalami kesulitan atau ada sesuatu
yang ingin ditanyakan bisa memanggil saya.”besok kita bertemu kembali”.
Kontrak
Topik
Perawat :“ besok kita akan membicarakan tentang pentingnya dukungan keluarga dalam
mengontrol halusinasi?”
Waktu
Perawat :” besok kita akan bertemu lagi mbk, mbk inginnya jam berapa?”
Tempat
Perawat :”mbk mau berbicara ditempat mana?”
B. Strategi Komunikasi
1. Fase orientasi
Salam terapeutik
Perawat :“Assalamualaikum Bu selamat pagi ?perkenalkan saya suster (..). Apakah ibu
keluarganya mbak?boleh saya tahu nama ibu siapa?
Evaluasi/validasi
Perawat :“Apa pendapat ibu tentang keadaan anak ibu ? Hari ini saya akan berdiskusi tentang
masalah anak ibu alami ?
Kontrak
Topik
Perawat :”Baik ibu, kita akan membahas tentang dukungan dari keluarga dalam mengontrol
halusinasi?”
Waktu
Perawat :“ Berapa lama kita mau berbincang-bincang?”
Tempat
Perawat :” Kita mau diskusikan ini dimana?”.
2. Fase Kerja
Perawat :”Selama ini apa yang dilakukan anak ibu? Gejala yang dialami anak bapak/ibu itu
dinamakan halusinasi, yaitu mendengar / melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada”.
“Tanda-tandanya bicara dan tertawa sendiri atau marah-marah tanpa sebab”.
“Jadi, kalu anak bapak/ibu mengatakan mendengar suara-suara, sebenarnya suara itu
tidak ada atau kalau anak ibu mengatakan melihat bayang-bayangan, sebenarnya itu
tidak ada”.
“Ada beberapa cara untuk membantu anak ibu agar dapat memutus halusinasinya, cara-
cara tersebut meliputi : Menghardik, bercakap-cakap dengan orang lain dan melakukan
kegiatan terjadwal.
“Bapak/ibu ini obat-obatan untuk anak ibu, mengkonsumsinya sesuai prosedur ya bu ?”
“Apabila anak ibu mengalami tanda-tanda yang saya jelaskan tadi, coba ibu berikan
kegiatan kepada anak ibu dan jangan biarkan anak ibu dalam keadaan sendiri, sesering
mungkin ajak berpergian bersama-sama, atau makan bersama bila dirumah”.
“Dan jangan lupa memantau pemberian obat kepada anak ibu agar perlahan halusinasi
tersebut akan teratasi”.
“ibu bila waktunya kontrol ke Rumah Sakit harap sesuai dengan jadwal yang sudah di
tentukan oleh Rumah Sakit dan bila anak ibu mengalami kejadian yang sama dirumah
dan menurut ibu tidak dapat diatasi harap meminta bantuan dengan segera”.
3. Fase Terminasi
Evaluasi Subyektif
Perawat :”Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berdiskusi masalah anak bapak/ibu ?”
Evaluasi obyektif
Perawat :”Coba ibu ulangi lagi masalah apa yang di hadapi oleh anak bapak/ibu?”
RTL
Perawat :”baik bu, jika ada kesulitan dalam meawat mbak ibu bisa langsung temui saya”.
Kontrak
Topik
Perawat :”saya kira sekian dulu pembicaraan kita . jangan lupa ya bu untuk kontrol ke rumah
sakit dan bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi mbak tidak dapat diatasi
dirumah. Terima kasih atas perhatiannya bu, selamat pagi”.
B. Strategi Komunikasi
i. Fase orientasi
Salam terapeutik
Perawat :“ Assalamualaikum mbak....?
Evaluasi
Perawat : “mbak masih ingat dengan saya? apakah mbak masih ingat dengan
pembicaraan kita kemarin?”
Kontrak
Perawat :” baikalah mbak apakah saya boleh duduk disamping mbak? saya ingin
membicarakan tentang perasaan mbak setelah mbak mendapat dukungan dari keluarga
dalam mengontrol halusinasinya?”
ii. Fase kerja
Perawat :” jika mbk pengen cepat sembuh, mbak harus minum obat, kalau mbak tidak mau
minum obat nanti mbak tidak cepat sembuh jadi mbak tidak bisa pulang......”
Perawat :”saat mbak minum obat saya akan melihat mbak?”
Perawat :”coba mulai besok setiap kali mbak mau minum obat,mbak minta sendiri obat pada
saya biar mbak bisa lebih merasakan manfaat dari obat yang mbak minum?”
Perawat :”Nah kalau begini bagus mabk mau minum obat yang diberikan jadi mbak bisa cepat
sembuh..”
Perawat :”Mbak harus selalu minum obat selama di anjurkan oleh dokter,jika mbak berhenti
tanpa konsultasi terlebih dahulu kepada dokter agar tidak terjadi hal – hal yang tidak di
inginkan.”
Perawat :”Setelah mbak pulang dari sini jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan,mbak harus
segera konsultasi dengan dokter”
iii. Fase terminasi
Evaluasi Subjektif
Perawat :“Bagaimana perasaan mbak setelah kita bercakap-cakap?”
Evaluasi Objektif
Perawat :“Sudah tahu kan mbak memnfaatkan obat dengan baik untuk kesembuhan
mbak?”
RTL
Perawat :“Mbak, nanti kalau terjadi hal – hal yang tidak diinginkan atau mbak
membutuhkan sesuatu,mbak bisa panggil saya”.
Kontrak :”saya kira cukup dulu pembicaraan kita hari ini.besok kita ketemu ditempat
ini dangan jam yang sama untuk membicarakan perihal kesulitan apa yang ditemui
selama merawat mbak, Setuju?baiklah ibu ,terimakasih atas waktu dan kerjasamanya.”