Artikel Kms - Virhan PDF
Artikel Kms - Virhan PDF
pada Bayi Usia 2-6 Bulan di Puskesmas dan Posyandu di Wilayah Sekip
Palembang
E-mail: virhandwi@gmail.com
Abstrak
Pendahuluan: Diare masih menjadi masalah kesehatan utama karena morbiditas dan mortalitasnya yang cukup tinggi
terutama pada bayi. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini berperan terhadap terjadinya diare karena bayi
mengonsumsi ASI lebih sedikit dari biasanya dan menyebabkan bayi kekurangan faktor imunitas. Perlu dilakukan
penelitian untuk melihat hubungan antara pemberian MPASI dini dan diare pada bayi.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian
adalah semua bayi berusia 2-6 bulan yang datang ke puskesmas dan posyandu di wilayah Sekip Palembang pada bulan
November sampai Desember 2015. Metode consecutive sampling digunakan untuk memilih ibu yang akan mengisi
kuesioner. Kriteria inklusi penelitian adalah bayi berusia 2-6 bulan, orang tua bayi mengingat riwayat diare dalam dua
bulan terakhir, dan bersedia mengisi kuesioner. Kriteria eksklusi penelitian adalah bayi mendapatkan susu formula dini
dan memiliki riwayat operasi pada saluran pencernaan. Data dianalisis dengan menggunakan Uji Chi Square untuk
melihat hubungan pemberian MPASI dini dengan diare.
Hasil: Dari 110 bayi, didapatkan 23 bayi (20,9%) telah mendapatkan MPASI dini. Dari 23 bayi yang mendapat MPASI
dini, 15 bayi (65,2%) memiliki riwayat diare. Dari analisis bivariat dengan Uji Chi Square didapatkan hubungan yang
bermakna antara MPASI dini dan diare (p=0,000; OR=18,516; CI 95%=6,013-37,019).
Simpulan: Bayi yang mendapatkan MPASI dini beresiko 18 kali untuk mengalami diare daripada bayi yang tidak
mendapatkan MPASI dini.
Abstract
Background: Diarrhea is still a major health problem due to its high morbidity and mortality, especially in infants.
Early introduction of complementary foods contribute to the occurence of diarrhea because the infants consumed less
breast milk and had immunity factor deficiency. Based on the fact, it’s necessary to conducted a study about the
relationship between early introduction of complementary foods and diarrhea in infants.
Method: This is an analytic observational study with cross sectional design. The population is all infants aged 2-6
months who come to the public health centers (puskesmas) and posyandu at Sekip Region in November and December
2015. Consecutive sampling method is used to choose the mother who will fill the questionnaire. Inclusion criteria for
the study are infants aged 2-6 months, parents knows the history of diarrhea in the last two months, and willing to fill
out a questionnaire. Exclusion criteria for the study are infants receive infant formula early and had a history of surgery
on the digestive tract. Data were analyzed using Chi Square Test to see the relationship between early introduction of
complementary foods and diarrhea in infants.
Result: Among 110 infants, obtained 23 infants (20.9%) who got complementary foods early. Among the 23 infants
who received complementary foods early, 15 of them (65.2%) had a history of diarrhea. Bivariate analysis using chi
square test shows that there is a significant relationship between early introduction of complementary foods and
diarrhea (p=0,000; OR=18,516; CI 95%=6,013-37,019).
Conclusion: Infants who got complementary food early has 18 greater risk to have diarrhea than infants who didn’t.
Penulis I
Nama : Kms. Virhan Dwi Firondy
NIM : 04121001011
Tempat tanggal Lahir : Palembang, 22 September 1995
Jenis kelamin : Laki-laki
No Telepon/ Hp : 089680943420
E-mail : virhandwi@gmail.com
Jurusan : Pendidikan Dokter Umum
Penulis II
Nama : dr. Hasri Salwan, Sp.A (K)
NIP : 196701231996031003
Jenis Kelamin : Laki-laki
No Telepon/ Hp : 08153841607
E-Mail :-
Departemen : Ilmu Kesehatan Anak
Penulis III
Nama : dr. Nyayu Fauziah Zen, M.Kes
NIP : 195101281983032001
Jenis Kelamin : Laki-laki
No Telepon/ Hp : 085382268765
E-Mail :-
Departemen : Biologi Kedokteran