Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
survey analitik yaitu survey yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan
atau situasi dimana untuk mengetahui hubungan jumlah konsumsi minuman
berenergi dengan fungsi ginjal pada sopir truk dengan rancangan penelitian
cross sectional yaitu suatu penelitian di mana variabel-variabel yang termasuk
faktor risiko dan variabel yang termasuk efek di periksa pada waktu yang
sama.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Hematologi dan Kimia Klinik Jurusan
Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian pada bulan Juli-Agustus 2017.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah semua sopir truk ekspedisi yang ada di PT.
Indomarco daerah Km.11 Banjarmasin yaitu 140 orang. Sedangkan sampel
penelitian ini adalah sopir truk yang mengkonsumsi minuman berenergi yang
mengandung kafein dan taurin sebanyak 30 orang.
D. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner
2. Alat dan Bahan
a. Alat yang digunakan adalah spuit 3ml, tourniquet, tabung vacutainer,
tabung reaksi, klinipet, fotometer, kuvet, sentrifuge, spidol, label, yellow
tip dan blue tip, box dengan es gel.
b. Bahan yang digunakan adalah serum darah sopir truk, kit kreatinin
human (reagen asam pikrat,reagen natrium hidroksida,larutan standar
kreatinin), kit urea human (reagen 1, enzim urease, larutan standar urea),
aquades, alkohol 70%, tisu, kapas, handscoon, masker, jas lab.
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas adalah jumlah konsumsi minuman berenergi yang
mengandung kombinasi kafein dan taurin.
b. Variabel terikat adalah kadar kreatinin & urea darah

11
12

2. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
ukur

Minuman Berenergi adalah Jumlah Jumlah Rasio


jumlah suplemen minuman yang konsumsi konsumsi
dikonsumsi sopir truk yang per per botol /
memiliki kandungan kombinasi minggu sachet
antara kafein dan taurin.

Fungsi Ginjal adalah


kemampuan ginjal yang dapat
dimonitor melalui parameter
pemeriksaan kadar kreatinin
darah dan kadar BUN (Blood
Urea Nitrogen).

Kadar Kreatinin adalah jumlah Fotometer mg/dl Rasio


kreatinin dalam darah sopir truk
yang mengkonsumsi minuman
berenergi yang mengandung
kombinasi kafein dan taurin.

Kadar BUN (Blood Urea Fotometer mg/dl Rasio


Nitrogen) adalah jumlah
nitrogen dalam darah sopir truk
yang mengkonsumsi minuman
berenergi yang yang
mengandung kafein dan taurin
yang didapat dengan
menghitung perkalian antara
kadar urea darah dengan faktor
0,466.

Sopir truk adalah orang yang


menyetir truk dan
mengkonsumsi minuman
13

berenergi yang mengandung


kombinasi kafein dan taurin.

F. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Jenis data dari
penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diambil langsung dari hasil
pengukuran kadar kreatinin darah dan BUN (Blood Urea Nitrogen) sopir truk
yang mengkonsumsi minuman berenergi yang mengandung kombinasi kafein
dan taurin sebagai komponen utamanya. Serta dilakukan pengisian kuesioner.
1. Prosedur kerja :
a. Pengambilan Darah
1) Responden diberi penjelasan tentang proses pengambilan darah.
2) Dipersiapkan semua peralatan pengambilan darah.
3) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan.
4) Dipasang tourniquet pada lengan atas dan minta responden untuk
mengepalkan tangan.
5) Didesinfeksi lengan yang akan menjadi tempat tusukan dengan
alkohol 70 % dan biarkan sampai kering.
6) Ditusuk dengan spuit sampai ujung jarum masuk ke dalam lumen
vena.
7) Dilepaskan tourniquet dan minta responden untuk membuka kepalan
tangan.
8) Ditarik thorak spuit dengan hati – hati sampai mendapatkan jumlah
darah yang diinginkan (3ml).
9) Diletakkan kapas kering diatas jarum dan tarik jarum spuit dari tempat
tusukan.
10) Diminta responden untuk menekan kapas kering tersebut selama
beberapa menit.
11) Dimasukkan sampel darah pada tabung vacutainer.
12) Bahan pemeriksaan yang sudah di tampung dalam tabung vacutainer
tersebut diberi label agar tidak tertukar dengan sampel yang lainnya.
13) Sampel darah yang sudah didapat segera dibawa ke Laboratorium
Kimia Klinik Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jurusan
Analis Kesehatan untuk diperiksa. (Gandasoebrata, 2011).
b. Pemisahan Serum
14

1) Tabung yang berisi darah didiamkan sampai membeku pada suhu


kamar (20-25oC) selama 20-30 menit.
2) Darah yang sudah beku dimasukkan ke dalam sentrifuge.
3) Diputar dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 – 15 menit.
4) Pemisahan serum dilakukan paling lambat dalam waktu 2 jam setelah
pengambilan darah. Serum yang digunakan harus memenuhi
syarat,yaitu tidak kelihatan merah dan keruh (lipemik). (Good
Laboratory Practice).
c. Pemeriksaan Kadar Kreatinin (Metode Jaffe Reaction)
Prinsip : Kreatinin dalam cairan basa membentuk kompleks warna
merah-jingga dengan asam pikrat. Absorbansi kompleks warna
sebanding dengan konsentrasi kreatinin dalam sampel.
Reagen : Merk Human 10051
Komposisi Reagen :
Reagen Asam Pikrat : Asam pikrat 26 mmol/l
Reagen Natrium Hidroksida : Natrium hidroksida 1,6 mol/l
Larutan Standar : Kreatinin 2 mg/dl (176,8 µmol/l)
Persiapan Reagen :
1. Diencerkan Natrium Hidroksida dengan aquadest dengan
perbandingan 1 : 4. Disimpan larutan didalam botol plastik.
2. Dicampur reagen Asam Pikrat dengan Natrium Hidroksida yang
sudah diencerkan tersebut sebanyak 1 : 1 untuk reagen kerja.
3. Reagen standar siap untuk digunakan.
Prosedur Pemeriksaan Sampel :
Panjang gelombang : Hg 492 nm (490-510 nm)
Dipipet ke dalam tabung reaksi :
Blanko Standar Sampel

Reagen Kerja 1000 µl 1000 µl 1000 µl

Standar - 100 µl -

Serum - - 100 µl

Dicampur, ukur absorben sampel pada fotometer.


Nilai Normal :
Laki-laki : 0,6 – 1,1 mg/dl
Perempuan : 0,5 – 0,9 mg/dl
15

d. Pemeriksaan Kadar BUN (Blood Urea Nitrogen)


Prinsip : Ion ammonium akan bereaksi dengan salisilat dan hipoklorida
yang dapat memberikan warna green dye (hijau).
Reagen : Merk Human
Komposisi Reagen :
Reagen 1 : Phospate buffer Ph 7 120 mmol/l
EDTA 1 mmol/l
Sodium salisilat 60 mmol/l
Sodium nitroprusid 5 mmol/l
Reagen 2 (enzim) : Urease >500 KU/l
Sodium hipoklorida 0,6 g/l Cl

Reagen 3 : Urea 80 mg/dl ( 13,3 mmol/l)


(larutan standar) Sodium azida 0,095%
Persiapan Reagen :
1. Reagen Kerja : Ditambahkan 1 botol kecil Reagen 2 (enzim) ke dalam
1 botol Reagen 1. Kemudian di homogenkan.
2. Reagen 3 dan Reagen 4 siap digunakan.
Prosedur Pemeriksaan Sampel :
Panjang gelombang : Hg 578 nm (570-600 nm)
Dipipet ke dalam tabung reaksi :
Blanko Standar Sampel

Reagen Kerja 1000 µl 1000 µl 1000 µl

Standar/R4 - 10 µl -

Serum - - 10 µl

Dicampur, kemudian di inkubasi pada suhu kamar selama 10 menit.


Kemudian ditambahkan R3 sebanyak 200 µl pada masing-masing
tabung tadi dan di homogenkan. Di inkubasi lagi pada suhu kamar
selama 10 menit. Ukur absorben sampel pada fotometer.
Perhitungan Kadar BUN (Blood Urea Nitrogen) :
C (BUN) = 0,466 x C (Urea)
Nilai Normal BUN : 10-50 mg/dl atau 1,7-8,3 mmol/l
16

G. Pengolahan dan Analisis Data


1. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran ditulis dan diberi kode dan
ditabulasikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari jumlah konsumsi
minuman berenergi pada sopir truk dengan kadar kreatinin darah dan
kadar BUN (Blood Urea Nitrogen) sopir truk tersebut.
2. Analisa Data
Analisis data yang digunakan adalah uji statistik Pearson dengan
software komputer. Syarat data berdistribusi normal, baik
interval/rasio, dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).

Anda mungkin juga menyukai