Di Balik Kacamataku
Tabiat suka bercanda mungkin sudah ada pada diriku, tapi ini bukan bercanda lagi,
teledor??? Bukan Juga, namun jika aku ingat-ingat tentang cerita ini, aku pasti
tertawa terbahak-bahak. Simak aja ya...Awalnya sih aku Cuma duduk-duduk aja di
teras rumah. Ya karena aku lagi libur kerja, makanya aku santai-santai saja. Asyik
belakang. Dan aku pun bergeras untuk menemui ibuku. Ya, Ma.... ada apa? Tanyaku.
Pergi dulu sana ke pajak buat belanja sayur sama nanti mampir ke tempat Pak
Khaidir buat beli daging, suruh ibuku kepadaku. Tanpa banyak bicara aku pun
bergegas untuk siap-siap pergi. Biarpun aku tipe cewek tomboy, tapi aku paling suka
disuruh belanja, apa lagi masak. Ya...... walaupun kadang masakanku ke asinan ya
Ku ambil switer dan kaca mata putih. Sebenarnya sih gak panas, Cuma hawa dingin
dingin pagi jika naik motor terasa juga dan biasa kalau di jalan raya banyak abu,
makanya aku memakai kaca mata untuk menghindari debu dari mataku.
Wesst…. setelan udah ok juga neh, pikirku. Gimana gak ok, celana pendek, switer
coklat + kaca mata putih keren, kayak mau jalan – jalan aja, hihiihihihiih padahal mau
ke pajak. Tapi tak apalah, namanya Si Tomboy mau belanja, suka – suka gaya kita
donk. Yang penting rapi dan bersih........ Langsung deh, berangkat Kerena jarak
antara pajak dan rumahku gak begitu jauh Cuma butuh waktu 25 menit aja, ku
parkirkan motorku di depan pajak. Telornya mbak, telornya mbak, , , Seribu tiga,
seribu tiga, seribu tiga, , ,Ikan, ikan, ikan,,,,, Udang, , , ,udang , , ,udang ,,,,, Ya
begitulah suasana pajak terdengar olehku, para pedagang yang menjajakan anekan
jenis barang dagangan yang mereka bawa. Kerena yang ku cari Cuma sedikit, jadi
mudah saja buat mencari dimana letak penjual yang aku cari. Daging udah, cabe
udah, sayuran juga udah juga,,,,, waktunya pulang deh. Capcus deh,,, (dikit-dikit
bawa bahasa banci ),,,,, Sesampai di rumah, aku langsung meletakkan barang
belanjaan ku di dapur untuk di olah. Ku temui adikku yang membantu ibuku di dapur.
Tanpa ada yang lucu menurut aku, adikku yang melihatku tiba tiba tertawa
terbahak-bahak. Ich,,,,, kenapa lu, tiba – tiba ketawa. Memangnya ada yang lucu?
Tanyaku padanya dengan sedikit heran. Apa yang lucu denganku? (tanyaku sendiri
dalam hati, soalnya adikku terus tertawa, bukannya di kasih tau malah ketawa
menjadi-jadi). Woiii......... udah gileeeee lu ya, tanyaku lagi yang melihat adikku terus
ketawa. Sejenak dia menghentikan tawanya, dan mencoba bicara kepadaku. Aduh
kak, kak...... gaya udah ok, macem mau jalan-jalan aja, padahal Cuma ke pajaknya,
celoteh adikku. Ya gak apa donk, yang penting rapi dan bersih, wekkkkk, balasku. Ya
sehhh rapi dan bersih + ok, Cuma ada satu yang buat lucu dari kakak. Emangnya
apaan ? tanyaku . (tanpa dijawabnya, ditariknya aku keruang tengah untuk brcermin)
Tapi setelah ku amati baik-baik, kayaknya gak ada yang lucu. Kerena masih heran
dan penasaran dengan ketawa adikku tadi, langsung ku tanya lagi kepadanya
sebenarnya ap yang lucu. Dengan jawaban yang terbatah-batah sambil tertawa, baru
ku tahu sebabnya. Kak, kak, kak,,,,,, kaca mata kakak tuh satu gak ada kacanya,,,,,
Cuma sebelah kanan aja. Masak dipakek juga, dah gitu gak sadar pulak tuh.... udah
sampek ke pajak pula. Sambil membuka kaca mataku, ku lihat baik – baik,,,,
kaca mataku sebelah gak ada, aku pun ikut tertawa, ditambah lagi ibuku yang
melihatku juga ikut tertawa. Hahahhaha gak kebayang betapa malunya aku jika
waktu di pajak ada yang tau kalau kaca mataku sebelah gak ada kacanya.... untung
aja kaca mataku putih, sekilas jika diperhatikan gak ada yang beda, tapi ya udah
lah....... Aku aja sendiri gak bisa nahan tawa saat mengingatnya, bayangkan aja jika