Routing Protocol

-------------------
Syarat Dikatakannya Routing Protocol => Dynamic Routing memiliki Port, sedangkan
Static Routing tidak sehingga bukan Routing Protocol
1. Butuh CPU untuk Algoritma, untuk menentukan best path juga
2. Butuh Memory RAM, untuk menaruh dan menyimpan best path
3. Link Bandwidth, untuk mengirim update routing information

Database pada routing protocol isinya adalah routing information yang disimpan di
RAM

Auotonomous System Ada 2 Jenis :

1. Interautonomous System itu untuk Public : Harus didaftarkan dahulu di IANA
(organisasi yang menyediakan) karena tidak boleh sama, diimplementasi di ISP
2. Intraautonomous System itu untuk Private : Bisa disesuaikan dengan keinginan
namun harus sama, diimplementasi pada domain lokal

Dynamic Routing Ada 2 Jenis :

* IGP (Interior Gateway Protocol) : RIP, EIGRP, OSPF, IS-IS
* EGP (Exterior Gateway Protocol) : BGP
A. IGP Ada 2 Jenis :
* Distance Vector : dihitung berdasarkan jumlah hop, menggunakan algoritman
Bellman Ford, bergantung dengan tetangganya
* Link State : tidak bergantung dengan tetangganya, saling bertukar data, tidak
setiap kirim update routing
B. EGP
EGP sudah obsolete dan diafiliasikan dengan BGP

RIP
RIP v1(Classfull) max 15 hop, menggunakan broadcast, subnetmask tidak ditampilkan
RIP v2(Classless) max 15 hop, menggunakan multicast, subnetmask ditampilkan, sudah
ada fitur autosummary
RIPng (sudah support IP v6) max 15 hop, menggunakan multicast, sudah ada fitur
autosummary
Perhitungan metric nya menggunakan jumlah hop
1. Update : 30 detik
1.1 Invalid Time : 180 detik
2. Hold Down Time : 180 detik
1.2 Flush Time : 240 detik
Update, Invalid Time, dan Flush Time berjalan berbarengan

EIGRP (max hop 255)

Perhitungan metricnya menggunakan bandwidth dan delay
1. Hello Interval : 60 deik
2. Hold Time : 180 detik

OSPF
Perhitungan metricnya menggunakan bandwidth
1. Hello Interval => isinya adalah Router ID : 10 detik
2. Dead Interval => waktu yang dibutuhkan untuk menghapus isi routing table : 40
detik