Anda di halaman 1dari 57

PELAYANAN KEROHANIAN

RUMAH SAKIT No. Dokumen Revisi Halaman


SPO/KEP/108/2016 0 1 /2
ANNA
Ditetapkan oleh :
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 7 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR

Pengertian Pelayanan rohani yang dimaksud identik dengan pelayanan


spiritual kepada pasien. Hal ini menjadi penting karena
pasien akan dibantu dengan adanya perhatian (attention),
dukungan (sustaining), perdamaian (reconciling), bimbingan
(guiding), penyembuhan luka batin (inner healing), serta doa
(prayer). Apabila pasien terlayani aspek rohaninya maka
akan terjadi keseimbangan dalam hidup dan berdampak
positif untuk perjalanan pengobatan penyakitnya.
Tujuan 1. Sebagai acuan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
2. Sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
3. Sebagai acuan dalam melaksanakan pelayanan kerohanian
bagi pasien yang dirawat
4. Memenuhi kebutuhan spiritual pasien
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No.108/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang Pelayanan Kerohanian pada Pasien
di Rumah Sakit Anna.
Prosedur 1. Keluarga/ pasien meminta bimbingan kepada perawat
2. Keluarga/ pasien mengisi formulir permintaan kerohanian
3. Perawat menghubungi petugas Humas RS Anna
4. Petugas Humas RS Anna menghubungi kerohaniawan
atau pasien/keluarga sendiri akan menghubungi tempat
ibadahnya tergantung kepercayaan pasien
PELAYANAN KEROHANIAN

No. Dokumen Revisi Halaman


RUMAH SAKIT SPO/KEP/108/2016 0 2//2
ANNA
Prosedur 5. Petugas Humas RS Anna mengantarkan kerohaniawan
keruangan
6. Bagi pasien muslim akan diberikan materi hakekat
sakit serta tatacara ibadah bagi yang sakit
7. Bagi pasien dan keluarga non muslim yang ingin
berdoa didampingi oleh pendeta diberikan kesempatan
dengan syarat tidak mengganggu pasien lain dengan
terlebih dahulu meminta izin kepada perawat ruangan
8. Pelayanan kerohanian dilaksanakan
9. Kerohaniawan mengisi buku kunjungan
10. Pelayanan selesai
Unit Terkait 1. Rawat inap
2. Humas RS Anna
No. Dokumen Revisi Halaman
1 /2
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Rumah Sakit bertanggung jawab untuk melindungi pasien dari
penganiayaan fisik yang dilakukan pengunjung pasien lain
dan petugas serta perlindungan terhadap kekerasan, kelalaian
perawatan layanan yang kurang atau bantuan dalam hal
terjadinya kebakaran
Tujuan 1. Memberikan rasa nyaman bagi pengunjung baik pasien
rawat inap maupun rawat jalan
2. Mengidentifikasi kelompok yang tidak mampu
melindungi diri sendiri (bayi dan anak – anak serta lansia)
Cepat menanggapi dan membantu mereka yang berada
dalam bahaya
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang Perlindungan pasien dari kekerasan
fisik di Rumah Sakit Anna.
Prosedur 1. Rumah Sakit mengidentifikasi kelompok khusus yang
membutuhkan perlindungan
2. Rumah Sakit memanfaatkan CCTV untuk mengawasi
keadaan di Rumah Sakit dan sekitarnya
3. Rumah Sakit menugaskan anggota pengamanan (Satpam)
dietiap shift perawatan, poliklinik
a. Penjagaan 24 Jam di ruang rawat inap dan UGD
b. Penjagaan sampai jam kerja di poliklinik
No. Dokumen Revisi Halaman
A 2//2

RS ANNA

Prosedur 4. Petugas pengamanan berkoordinasi dengan petugas medis yang berjaga


untuk mengawasu pasien dan pengunjung
a. Apabila ada yang mencurigakan petugas medis di ruangan segera
b. Berkoordinasi dengan petugas pengamanan
c. Adanya bukti laporan kejadian luar biasa
5. Rumah Sakit membuat jam kunjung yang harus dipatuhi oleh semua
pengunjung pasien
6. Rumah Sakit menyediakan kartu penunggu
Unit Terkait 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
PELAYANAN PASIEN TAHAP TERMINAL

No. Dokumen Revisi Halaman


RS ANNA 1 /2
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Usaha bimbingan yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit
Anna yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan
keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan
dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui
pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan
penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-
masalah lain, fisik, psikososial dan untuk mendampingi pasien
rawat inap, agar mampu memahami arti dan makna hidup
sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianut masing –
masing
Tujuan Agar pasien mendapatkan pelayanan pasien tahap terminal di
RS Anna
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang pelayanan pasien tahap terminal di
Rumah Sakit Anna.
Prosedur 1. Ucapkan salam
2. Perkenalkan diri dan jelaskan tugas dan peran anda
3. Dokter penanggung jawab memberikan informasi kepada
pasien dan atau keluarga yang diberi wewenang mengenai
penyakit pasien berada pada kondisi tahap terminal.
4. Berikan kesempatan pasien dan atau keluarga untuk
bertanya dan atau pendapat yang berkaitan dengan
PELAYANAN PASIEN TAHAP TERMINAL

No. Dokumen Revisi Halaman


RS ANNA A 2//2

Prosedur kebutuhan pelayanan pasien tahap terminal.


5. Berikan pengertian kepada pasien dan atau keluarga,
apabila menghendaki pelayanan pasien tahap terminal,
dapat menghubungi perawat.
6. Pasien dan atau keluarga meminta pelayanan pasien
tahap terminal kepada perawat dan perawat membantu
mengisikan form tersebut.
7. Lakukan verifikasi kembali mengenai informasi
pelayanan pasien tahap terminal kepada pasien dan atau
keluarga untuk ditindak lanjuti oleh pihak-pihak yang
terkait.
8. Formulir diarsip di rekan medis pasien
9. Pastikan identitas diri pasien dan atau keluarganya
10. Berikan pelayanan pasien tahap terminal sesuai dengan
formulir permintaan pasien dan keluarga oleh petugas
pelayanan pasien tahap terminal yang diminta.
11. Ucapkan terima kasih dan semoga anda puas
Unit Terkait Semua unit pelayanan RS Anna
PERLINDUNGAN TERHADAP
PENCULIKAN BAYI
No. Dokumen Revisi Halaman
RS ANNA 1 /2
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Tindakan pencegahan/ antisipasi terhadap penculikan bayi dan
anak.

Tujuan Melindungi pasien (bayi/ anak) dari tindak penculikan di


lingkungan rumah sakit.
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang Perlindungan terhadap penculikan
bayi di Rumah Sakit Anna.
Prosedur 1. Lakukan pemeriksaan secara berkala di ruang rawat bayi/
anak.
2. Monitor seluruh ruangan dengan menggunakan CCTV
3. Orang asing / yang tidak berkepentingan dilarang berada
pada area tersebut.
4. Awasi dengan ketat pintu keluar di ruang rawat bayi/ anak
kepada semua orang yang akan meninggalkan rumah sakit
dengan bayi/ anak.
5. Pastikan bahwa keluarga/ orang tua bayi/anak membawa
surat Keluar Rumah Sakit (KRS) sesuai identitas.
6. Jika ada laporan terjadi penculikan bayi, segera lakukan
pemeriksaan terhadap seluruh area rumah sakit.
7. Jika sasaran / penculik terlihat, jangan dihentikan sendiri.
8. Segera hubungi sekuriti dan laporkan lokasi temuan orang
yang dicurigai.
PERLINDUNGAN TERHADAP
PENCULIKAN BAYI
No. Dokumen Revisi Halaman
RS ANNA A 2//2

Unit Terkait Semua unit pelayanan RS Anna


PERLINDUNGAN KERAHASIAAN
INFORMASI PASIEN
No. Dokumen Revisi Halaman
RS ANNA 1 /2
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Setiap informasi yang berhubungan dengan kondisi kesehatan
dan segala tindakan/perkembangan pengobatan pasien
sifatnya adalah rahasia. Informasi tersebut hanya boleh
diketahui oleh pasien/wali sah, dokter penanggung jawab, dan
pihak/keluarga yang disudah diberi kewenangan oleh dokter
penanggung jawab dan pasien/wali sah pasien.
Tujuan Agar pasien mendapatkan pelayanan perlindungan
kerahasiaan informasi pasien di Rumah Sakit Anna
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang perlindungan kerahasiaan informasi
pasien di Rumah Sakit Anna.
Prosedur 1. Ucapkan salam
2. Perkenalkan diri dan jelaskan tugas dan peran anda
Perawat yang diberi wewenang melakukan verifikasi
mengenai pelayanan perlindungan kerahasiaan informasi
pasien di Rumah Sakit Anna serta membantu mengisikan
formulir penunjukan kewenangan penerima informasi
perkembangan pasien
3. Berikan kesempatan pasien dan atau keluarga untuk
bertanya dan atau pendapat yang berkaitan dengan
kebutuhan informasi perkembangan pasien.
4. Formulir diarsip di rekam medis pasien
PERLINDUNGAN KERAHASIAAN
INFORMASI PASIEN

No. Dokumen Revisi Halaman


RS ANNA A 2//2

Prosedur 5. Pastikan identitas diri pasien dan atau keluarganya


6. Berikan pelayanan perlindungan kerahasiaan informasi
perkembangan pasien sesuai dengan formulir
permintaan pasien dan keluarga oleh dokter yang
diminta.
7. Berikan dan nomor telepon yang bisa dihubungi jika
sewaktu-waktu diperlukan.
8. Ucapkan terima kasih dan semoga anda puas.
Unit Terkait Semua unit pelayanan RS Anna
DO NOT RESUSCITATE (DNR)

No. Dokumen Revisi Halaman


RS ANNA 1 /3
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Suatu permintaan yang datangnya dari pasien, di mana jika
pasien mengalami henti jantung dan atau napas, tidak akan
dilakukan usaha resusitasi jantung-paru dasar maupun lanjut.
Tujuan 1. Untuk memastikan bahwa permintaan atau keputusan pasien
untuk tindakan Do Not Resuscitate (DNR) tidak disalah
artikan//misinterpretasi.
2. Untuk memastikan terjadinya komunikasi dan pencatatan
yang jelas dan terstandarisasi terhadap keputusan pasien
mengenai DNR
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang Do Not Resuscitate (DNR) di
Rumah Sakit Anna.
Prosedur 1. Ucapkan salam saat berjumpa dengan pasien.
2. Sebutkan peran anda dan dari asal unit kerja.
3. Ciptakan suasana yang kondusif, tenang, privasi pasien
terjaga.
4. Lakukan verifikasi kepada pasien mengenai keputusannya
untuk dilakukannya DNR.
5. Tanyakan kembali apakah pengambilan keputusan tersebut
perlu disaksikan oleh anggota keluarga.
6. Pastikan kehadiran yang lengkap dari orang-orang yang
ingin dilibatkan oleh pasien dalam mendiskusikan hal ini.
DO NOT RESUSCITATE (DNR)

No. Dokumen Revisi Halaman


RS ANNA 2//3

7. Jika pasien dan atau keluarga tidak keberatan, ajaklah


satu orang petugas lagi untuk mendampingi diskusi.
8. Tawarkan kesempatan kepada pasien untuk berdiskusi
dengan dokter, akan membuat pasien merasa dihargai
dan menurunkan tingkat kecemasan / stress pasien.
9. Jelaskan informasi mengenai RJP menggunakan kata-
kata sederhana yang dapat dimengerti oleh pasien.
10. Jika tidak tercapai kesepakatan, berikan pendapat dari
sudut pandang dokter/paramedis mengenai kondisi
pasien dan tindakan RJP. Dapat dengan menyatakan:
“Pendapat saya mungkin berbeda dengan apa yang Anda
inginkan. Karena alasan itulah saya ingin berdiskusi
dengan Anda.”
11. Catat sudut pandang pasien, nilai-nilai yang dianut oleh
pasien, dan ruang lingkup pengaplikasian di rekam
medis.
12. Diskusikan keputusan mengenai RJP dalam konteks
positif sebagai bagian dari perawatan suportif. Banyak
pasien yang merasa takut diabaikan / ditelantarkan dan
merasa nyeri, melebihirasa takutnya akan kematian.
13. Petugas harus menekankan mengenai terapi-terapi mana
saja yang akan tetap diberikan, pasien masih akan tetap
dikunjungi oleh dokter secara teratur, pengendalian
nyeri, dan memberikan kenyamanan kepada pasien.
14. Beri kesempatan pasien dan atau keluarga bertanya dan

DO NOT RESUSCITATE (DNR)


RS ANNA

No. Dokumen Revisi Halaman


2//2
DO NOT RESUSCITATE (DNR)

No. Dokumen Revisi Halaman


RS ANNA 3/3

dan berdiskusi kembali.


15. Lakukan verifikasi kepada pasien dan atau keluarga
bahwa mereka telah memahami materi yang
disampaikan.
16. Perawat dapat membantu dalam menjawab pertanyaan
dari pasien dan atau keluarga, memberi dukungan dan
penguatan kepada pasien dan atau keluarga setelah
dokter menjelaskan perkembangan pengobatan serta
prognosis penyakit pasien dan meninggalkan ruangan.
17. Keputusan mengenai DNR ini harus ditinjau ulang
secara teratur dan rutin, terutama jika terjadi perubahan
apapun terhadap kondisi dan keinginan pasien.
18. Minta pasien/keluaga untuk menanda tangani surat
pernyataan DNR.
19. Teruskan ke DPJP untuk menandatangani perintah DNR
20. Pastikan dilakukan pencatatan di rekam medis pasien

Unit terkait Semua unit pelayanan RS Anna


PENJELASAN HAK PASIEN DALAM
PELAYANAN

RS ANNA No. Dokumen Revisi Halaman


1 /2
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Pemberian penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang hak-
haknya dalam memperoleh pelayanan di Rumah sakit Anna

Tujuan Untuk memberikan penjelasan hak pasien dan keluarga dalam


memperoleh pelayanan
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang penjelasan hak pasien dan keluarga
dalam memperoleh pelayanan di Rumah Sakit Anna.
Prosedur 1. Ucapkan salam
2. Pastikan identitas pasien
3. Memberikan informasi yang sebenar-benarnya kepada
pasien dan keluarga atas keadaan yang dilami pasien
4. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang
hak dalam memperoleh pelayanan di rumah sakit
5. Memberikan pelayanan yang manusiawi, adil,jujur dan
tanpa diskriminasi
6. Memberikan pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional
7. Memberikan pelayanan yang efektif dan efesien sehingga
pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi
8. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keiginannya dan peraturan yang berlaku di rumah sakit
PENJELASAN HAK PASIEN DALAM
PELAYANAN
No. Dokumen Revisi Halaman
RS ANNA 2/2

9. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya


kepada dokter lain ( second opinion ) yang memiliki
Surat Ijin Praktek (SIP) baik didalam maupun diluar
rumah sakit
10. Mendapatkan privasi dan kerahasian penyakit yang
diderita termasuk data-data medisnya
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan
yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap
penyakit yang dideritanya
12. Mendapat infomasi yang meliputi diagnosis dan tata
cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternative
tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
dan prognosis terhadap tindakan yang akan dilakukan
serta perkiraan biaya pengobatan
13. Didampingi keluargnya dalam keadaan kritis
14. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan
yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien
lainnya
15. Memperoleh keamanan dan keselamatan pasien selama
dalam perawatan di rumah sakit
16. Mengajukan usul, saran, perbaikanatas perlakuan rumah
sakit terhadap pasien
17. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tdak sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya
Unit terkait Semua unit pelayanan RS Anna
HAK PASIEN UNTUK MENDAPATKAN
SECOND OPINION

RS ANNA
No. Dokumen Revisi Halaman
1 /2
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Hak pasien untuk mendapatkan penjelasan mengenai masalah
yang terkait dengan kesehatan yang dideritanya melalui
konsultasi dokter lain
Tujuan 1. Membantu pasien untuk memahami informasi yang
berkaitan dengan proses penyakit tertentu
2. Agar pasien mendapatkan penjelasan mengenai masalah
kesehatan atau proses penyakit yang dideritanya kepada
dokter DPJP maupun dokter lain
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang Hak pasien untuk mendapatkan
second opinion.
Prosedur 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakitnya
2. Pastikan pasien sudah mendapatkan pendidikan pasien yang
benar mengenai proses penyakit yang dideritanya dari DPJP
3. Hindari hal yang menyebabkan hati pasien/keluargan tidak
tenang
4. Berikan penguatan terhadap informasi yang diberikan oleh
tim kesehatan lain dengan tepat
5. Jika pasien atau keluarga masih bingung dukung pasien
untuk mencari/ mendapatkan second opinion sesuai
kebutuhan atau indikasi
6. Fasilitasi pasien untuk mendapatkan penjelasan second

HAK PASIEN UNTUK MENDAPATKAN


SECOND OPINION
No. Dokumen Revisi Halaman
2/2

RS ANNA

Prosedur opinion dari dokter dengan kompetensi yang sama


7. Berikan nomor telepon atau alamat yang dapat dihubungi
Unit terkait 1. Rawat inap
2. Rawat jalan
3. IGD
4. Komite medik
MANAJEMEN NYERI

RS ANNA
No. Dokumen Revisi Halaman
1 /2
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang
tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan
yang nyata atau yang berpotensi untuk menimbulkan kerusakan
jaringan
Kategori nyeri menjadi tiga tipe yaitu :
Nyeri akut merupakan hasil dari injuri akut penyakit atau
pembedahan nyeri kronik non keganasan dihubungkan dengan
kerusakan jaringan yang dalam masa penyembuhan atau tidak
progressif
Nyeri kronik keganasan adalah neyri yang dihubungkan dengan
kanker atau proses penyakit lain yang progresif
Manajemen nyeri adalah penanganan nyeri yang memerlukan
perhatian serius dari semua unsur pelayanan kesehatan (perawat
dan dokter) yang telah mendapatkan pengetahuan tentang nyeri
dan cara penanggulangannya dengan menggunakan pendekatan
holistik dan seluruh aspek kehidupan dengan memadukan
pendekatan non farmakologik dan farmakologik
Tujuan Manajemen nyeri bertujuan sebagai upaya penanganan nyeri
bagi pasien dengan pendekatan farmakologik dan non
farmakologik yang disesuaikan dengan tingkatan nyeri pasien
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang Manajemen Nyeri di Rumah Sakit
Anna

MANAJEMEN NYERI
No. Dokumen Revisi Halaman
2/2

RS ANNA

Prosedur 1. Manajemen nyeri non farmakologik (dapat dilakukan


oleh tenaga perawat dan dokter) pendekatan non
farmakologik dapat menggunakan terapi perilaku
hipnotis, pelemas otot / relaksasi / akupuntur , terapi
kognitif / restrukturisasi kognisi, imajinasi dan terapi
fisik
2. Manajemen nyeri dengan pendekatan farmakologik ada
tiga kelompok utama obat yang digunakan untuk
menangani rasa nyeri
a. Analgetika golongan non narkotika (berbentuk
tablet dapat diberikan oleh perawat terlatih
b. Analgetika golongan narkotika (diberikan oleh
dokter DPJP)
c. Adjuvant therapy
3. Prosedur invasive (diberikan oleh dokter spesialis
anastesi).Prosedur invasif yang dilakukan adalah
dengan memasukkan oploid ke dalam ruang epidural
atau subarakhnoid melalui intraspinal. Cara ini dapat
memberikan efek analgesik yang kuat tetapi dosisnya
lebih sedikit. Prosedur invasif yang lain adalah blok
saraf stimulasi spinal pembedahan (Rhizotomycordoto)
tehnik stimulasi columna dorsalis
Semua hasil pengkajian nyeri dan implementasi penanganan
nyeri didokumentasikan dalam catatan medik
Unit terkait 1. Rawat inap
2. Rawat Jalan
EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA
TENTANG MANAJEMEN NYERI
No. Dokumen Revisi Halaman
RS ANNA 1 /1
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Memberikan pengetahuan tentang penatalaksanaan nyeri yang
diderita pasien

Tujuan Pasien dan keluarga dapat memahami nyeri yang dideritanya


dan melaksanakan penanganan yang diberikan
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang Edukasi pasien dan keluarga tentang
Manajemen Nyeri di Rumah Sakit Anna
Prosedur 1. Petugas kesehatan harus menjelaskan tentang kondisi nyeri
yang diderita pasien
2. Penjelasan yang diberikan meliputi penyebab, gradasi,
rencana penatalaksanaan dan pencegahan nyeri
3. Kondisi nyeri pasien meliputi : letak, gradasi dan
penatalaksanaannya dicatat dalam rekam medis
4. Penjelasan yang telah diberikan dicatat dalam rekam medis
dan ditandatangani oleh pasien / keluarga dan petugas
memberi penjelasan
Unit terkait 1. Rawat inap
2. Rawat Jalan
PEMBERIAN INFORMASI
PELAYANAN MEDIS PASIEN OLEH DPJP

RS ANNA
No. Dokumen Revisi Halaman
1 /2
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian DPJP memberikan informasi yang jelas dan benar kepada
pasien dan keluarga tentang asuhan medis yang diberikan
kepada pasien

Tujuan Pasien memahami dan menerima konsekuensi pelayanan medis


yang diberikan
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang Pemberiaan informasi pelayanan medis
pasien oleh DPJP di Rumah Sakit Anna
Prosedur 1. DPJP mengunjungi salah satu pasien rawat inap yang
menjadi tanggung jawabnya
2. DPJP memberikan informasi pelayanan medis yang telah
dan akan dilakukan
3. Informasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga harus
dilakukan secara jelas dan benar mengenai rencana, hasil
pelayanan dan pengobatan, termasuk kemungkinan
terjadinya kejadian tidak diinginkan. Informasi yang
disampaikan sebaiknya meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Keadaan penyakit pasien
- Kelanjutan penyakit pasien
- Kelanjutan pengobatan
- Dampak atau efek samping yang mungkin terjadi

PEMBERIAN INFORMASI
PELAYANAN MEDIS PASIEN OLEH DPJP
No. Dokumen Revisi Halaman
2/2

RS ANNA

Prosedur 4. DPJP harus memberikan informasi kepada pasien dan


keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab
pasien dalam asuhan pasien
5. DPJP melakukan pencatatan mengenai pelaksanaan
pemberian informasi kepada pasien yang telah dilakukan
di dalam buku register sebagai bukti bahwa DPJP telah
melaksanakan tugasnya
6. Sub Komite Rekam Medis melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan pemberian informasi oleh DPJP

Unit terkait 1. Pelayanan Medis


2. Sub Komite Rekam Medis
KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN

No. Dokumen Revisi Halaman


1 /2
RS ANNA
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Privasi pasien merupakan informasi tentang identitas,
diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat
pengobatan pasien harus dijaga kerahasiannya oleh dokter,
dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan
pimpinan sarana pelayanan kesehatan

Tujuan 1. Memastikan mutu rumah sakit terhadap pelayanan pasien


2. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan adanya
pelayanan kebutuhan privasi pasien di Rumah Sakit Anna.
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang Kebutuhan privasi pasien di Rumah
Sakit Anna
Prosedur 1. Informasi tentang kesehatan pasien dituangkan dalam
sebuah berkas yang disebut dengan rekam medik
2. Dokter dan perawat memepunyai kewajiban untuk
merahasiakan isi rekam medik tersebut terhadap pihak-pihak
lain selain pasien
3. Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit,
riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien dapat
dibuka dalam hal : untuk kepentingan kesehatan pasien,
memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam
rangka penegak hukum perintah pengadilan :
a. Permintaan dan atau persetujuan pasien sendiri
KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN

No. Dokumen Revisi Halaman


RS ANNA 2/2

Prosedur a. Permintaan institusi atau lembaga berdasarkan


ketentuan perundang-undangan
b. Untuk kepentingan pendidikan dan audit medis
sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien
4. Wawancara klinis dan pemeriksaan fisik pada riwayat
jalan dilakukan dengan pemanggilan pasien satu persatu
sehingga apa yang dikomunikasikan oleh pasien ataupun
petugas kesehatan tidak didengar oleh pasien lain.
5. Prosedur tindakan medis dan pengobatan untuk pasien
rawat inap dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan
sekat (sekerm) dan diagnose pasien tidak ditulis ditempat
yang bias dibaca penggunjung.
6. Transportasi dilakukan dengan menggunakan ambulance,
alat medis dan didampingi oleh petugas kesehatahn yang
sesuai dengan kebutuhan pasien.

Unit terkait 1. Rawat Inap


2. Rawat jalan
3. Rekam medis
4. Penunjang medis
PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS

No. Dokumen Revisi Halaman


1 /2
RS ANNA
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Alat untuk bukti peminjaman dokumen rekam medis

Tujuan 1. Untuk mengetahui keberadaan rekam medis


2. Sebagai alat untuk tertib administrasi
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang peminjaman dokumen rekam medis di
Rumah Sakit Anna
Prosedur 1. Hubungi petugas rekam medis bagian pengelolaan data dan
evaluasi ( petugas pengendali dokumen )
2. Isi formulir peminjaman dengan lengkap sesuai permintaan
peminjaman
3. Bubuhi tanda tangan, nama peminjam dan tanggal peminjam
4. Serahkan formulir yang telah diisi dan ditanda tangani
kepda petugas pengelola data dan evaluasi
5. Petugas pengelolahan data dan evaluasi yang menerima
pengembalian formulir tersebut wajib menandatangani dan
membubuhkan nama jelas sebagai bukti orang yang
menyerahkan dokumen
6. Arsipkan formulir peminjaman pada map peminjaman
7. Serahkan dokumen yang akan dipinjam dan ingatkan untuk
dikembalikan 1 x 24 jam
8. Dokumen siap dipinjamkan
9. Setelah 1 x 24 jam dokumen dipinjam harus dikembalikan
PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS

No. Dokumen Revisi Halaman


RS ANNA 2/2

Prosedur ke pengelolahan data evaluasi, peminjam dan menerima


harus menandatangani dan membubuhkan nama jelas
pada kolom pengembalian

Unit terkait Semua unit pelayanan RS Anna


MEMBERIKAN BIMBINGAN ROHANI
KEPADA PASIEN NON MUSLIM
No. Dokumen Revisi Halaman
RS ANNA 1 /2
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Pelayanan bimbingan rohani yang dilakukan oleh petugas
bimbingan rohani kepada pasien dan keluarga non muslim yang
sedang dirawat inap di rumah sakit Anna

Tujuan Agar pasien dan keluarga tabah, sabar dan ridho dalam
menghadapi musibah
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang bimbingan rohani kepada pasien non
muslim di Rumah Sakit Anna
Prosedur 1. Ucapkan salam ketika bertemu dengan pasien atau keluarga
pasien
2. Ciptakan suasana yang nyaman dengan wajah tersenyum
3. Perkenalkan diri dan jelaskan tugas, peran dan maksudnya
4. Sapa nama pasien sambil mencocokan dengan gelang
identitas pasien
5. Memberikan motivasi kesembuhan
6. Menganjurkan tetap sabar dan tabah dalam menghadapi
cobaan
7. Menganjurkan kepada pasien agar tetap mematuhi dokter
8. Menganjurkan untuk tetap berdoa
9. Menganjurkantetap bersyukur apabila diberikan kesembuhi
10. Lakukan verifikasi kepada pasien dan keluarga bahwa
mereka telh memahami informasi yang disampaikan dengan
MEMBERIKAN BIMBINGAN ROHANI
KEPADA PASIEN NON MUSLIM
No. Dokumen Revisi Halaman
RS ANNA 2/2

Prosedur cara bertanya “Apakah ibu/bapak sudah paham?”


11. Ucapkan terimakasih dan semoga semuanya dapat
berjalan dengan baik, Amien.
12. Ucapkan salam
Unit terkait Rawat inap
MEMBERIKAN BIMBINGAN ROHANI
KEPADA PASIEN MUSLIM
No. Dokumen Revisi Halaman
RS ANNA 1 /2
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Pelayanan bimbingan rohani yang dilakukan oleh petugas
bimbingan rohani kepada pasien dan keluarga beragam islam
yang sedang dirawat inap di rumah sakit Anna

Tujuan Agar pasien dan keluarga tabah, sabar dan ridho dalam
menghadapi musibah
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang bimbingan rohani kepada pasien
muslim di Rumah Sakit Anna
Prosedur 1. Ucapkan salam ketika bertemu dengan pasien atau keluarga
pasien
2. Ciptakan suasana yang nyaman dengan wajah tersenyum
3. Perkenalkan diri dan jelaskan tugas, peran dan maksudnya
4. Sapa nama pasien sambil mencocokan dengan gelang
identitas pasien
5. Memberikan motivasi kesembuhan
6. Mengingatkan pasien untuk lebih mendekatkan diri kepada
Allah SWT.
7. Menerangkan tata cara Thoharoh ( bersuci ) dan sholat
8. Menganjurkan kepada pasien agar tetap mematuhi dokter
9. Menganjurkan pasien untuk memperbanyak zikir dan doa
10. Lakukan verifikasi kepada pasien dan keluarga bahwa
mereka telah memahami informasi yang disampaikan
MEMBERIKAN BIMBINGAN ROHANI
KEPADA PASIEN MUSLIM
No. Dokumen Revisi Halaman
RS ANNA 2/2

Prosedur dengan cara bertanya “Apakah ibu/bapak sudah


paham?”
13. Ucapkan terimakasih dan semoga semuanya dapat
berjalan dengan baik, Amien.
14. Ucapkan salam
Unit terkait Rawat inap
PENGISIAN FORMULIR PERSETUJUAN
PELAYANAN SECOND OPINION
No. Dokumen Revisi Halaman
RS ANNA 1 /2
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Hak pasien untuk mendapatkan penjelasan mengenai masalah
yang terkait dengan kesehatan yang dideritanya melalui
konsultasi dokter lain
Tujuan 1. Membantu pasien untuk memahami informasi yang
berkaitan dengan proses penyakit tertentu
2. Agar pasien mendapatkan penjelasan mengenai masalah
kesehatan atau proses penyakit yang dideritanya kepada
dokter DPJP maupun dokter lain
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang Pengisian formulir persetujuan
pelayanan second opinion di Rumah Sakit Anna
Prosedur 1. Pasien meminta pelayanan second opinion kepada perawat
2. Pasien mengisi dan menandatangani formulir pelayanan
second opinion
3. Setelah formulir diisi dan ditandatangani oleh pasien,
formulir diserahkan kembali kepada perawat untuk di
tindak lanjuti
4. Sebagai ganti tanda tangann pasien dan keluarganya yang
sesuai urutan haknya tetapi buta huruf dapat membubuhkan
cap jempol ibu jari tangan kanan
5. Perawat akan berkoordinasi dengan dokter penanggung
jawab pasien mengenai permintaan second opinion
PENGISIAN FORMULIR PERSETUJUAN
PELAYANAN SECOND OPINION
No. Dokumen Revisi Halaman
RS ANNA 2/2

Prosedur 6. Perawat akan berkoordinasi dengan dokter lain yang


diminta pasien untuk berkonsultasi mengenai penyakit
yang dideritanya
7. Formilir asli Persetujuan Tindakan Medik atau
Penolakan Tindakan Medik setelah ditanda tangani
disimpan dalam berkas rekam medisk pasien
Unit terkait 1. Rawat inap
2. Rawat jalan
3. IGD
4. Komite medik
PENETAPAN DPJP

No. Dokumen Revisi Halaman


1 /3
RS ANNA
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Menentukan dokter yang bertanggung jawab dalam
memberikan rangkaian asuhan medis kepada pasien
Tujuan Memberikan pelayanan medis sesuai dengan bidang
kompetensi dan keahliannya
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang penetapan DPJP di Rumah Sakit Anna
Prosedur 1. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama pasien
masuk rumah sakit baik dari UGD maupun poliklinik
dengan mempergunakan cap stempel pada halaman
tersendiri dalam catatan medis yaitu:
a. Cap stempel “DPJP” bila pasien dirawat oleh seorang
dokter
b. Cap stempel “RAWAT BERSAMA” bila sejak awal
sudah diketahui bahwa pasien dirawat bersama oleh
beberapa dokter
2. Apabila dari UGD maupun poliklinik DPJP belum
ditentukan, maka petugas ruangan diwajibkan segera
melakukan klarifikasi tentang siapa DPJP pasien tersebut,
termasuk melakukan klarifikasi DPJP utama dan DPJP
tambahan bila pasien sejak awal telah dirawat bersama oleh
beberapa dokter sesuai dengan bidang terkait yang
menangani pasien tersebut
PENETAPAN DPJP

No. Dokumen Revisi Halaman


2/3
RS ANNA
Prosedur 3. Kebijakan penentuan dan pengaturan DPJP di masing-
masing SMF berdasarkan antara lain
a. Jadwal konsulen jaga
Konsulen jaga hari itu menjadi DPJP pasien baru,
kecualikasus rujukan yang ditujukan langsung kepada
salah seorang konsulen
b. Surat Rujukan langsung kepada salah satu dokter
spesialis terkait Dokter spesialis yang dituju otomatis
menjadi DPJP pasien yang dimaksud, kecuali bila
dokter tersebut berhalangan karena sesuatu hal, maka
pelimpahan DPJP beralih kepada konsulen jaga pada
hari itu
c. Atas permintaan pasien/keluarga
Pasien dan keluarga berhak meminta salah seorang
dokter sebagai DPJP apabila ada relefansinya dengan
bidang spesialisasi dokter yang bersangkutan. Bila tidak
ada relefansinya, hendaknya diberikan penjelasan dan
diberikan alternatif DPJP lain sesuai SPO yang berlaku.
Penjelasan sebaiknya dilakukan oleh dokter tersebut
dan dilimpahkan kepada dokter lain yang lebih
berkompeten dalam bidangnya
d. Hasil rapat Komite Medik pada kasus tertentu
Pada kasus yang sangat kompleks atau jarang,
penentuan DPJP / DPJP utama dapat ditentukan
berdasarkan rapat komite medik
PENETAPAN DPJP

No. Dokumen Revisi Halaman


3/3
RS ANNA
Unit terkait 1. Komite Medik
2. SMF
3. Keperawatan
4. Rekam Medis
INFORMED CONSENT

No. Dokumen Revisi Halaman


1 1 /4
RS ANNA
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 19 Maret 2018
TETAP Dr. Heni Sudartik MPH
Direktur
Pengertian Perjanjian atau izin yang disertai dengan informasi lengkap
tentang jenis, risiko dan alternatif prosedur atau pengobatan
medis sebelum dokter atau profesional perawatan kesehatan
lain memulai prosedur atau pengobatan. Setelah menerima
informasi ini, pasien dapat menyetujui atau menolak prosedur
atau pengobatan
Tujuan 1. Memperoleh informasi tentang penyakit, usulan perawatan
dan praktisi pelayanan kesehatan
2. Memahami siapa saja selain pasien yang bisa memberikan
ijin
3. Dapat mengambil keputusan tentang perawatan yang akan
dijalani
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 004/PERDIR/RS
ANNA/III/2018 tentang informed consent di Rumah Sakit
Anna
Prosedur 1. Rumah Sakit mempunyai proses informed consent yang
didefinisikan dengan jelas dalam kebijakan dan prosedur
2. Salah satu cara penting pasien terlibat dalam pengambilan
keputusan tentang perawatan mereka adalah dengan
memberikan informed consent. Untuk memberikan
persetujuan ini pasien harus diberitahu tentang faktor-faktor
lebih dulu terkait dengan rencana perawatan yang
dibutuhkan untuk mengambil keputusan
INFORMED CONSENT

No. Dokumen Revisi Halaman


2/4
RS ANNA
Prosedur 3. Rumah sakit memiliki seluruh kategori atau jenis
perawatan dan prosedur yang membutuhkan informed
consent khusus
4. Rumah Sakit memiliki petugas yang ditunjuk dan terlatih
untuk menerapkan kebijakan dan prosedur tersebut
5. Rumah Sakit memiliki petugas yang memberikan
informasi, meliputi :
a. Kondisi pasien
b. Usulan perawatan
c. Nama petugas yang memberikan pengobatan
d. Manfaat dan kekurangannya
e. Alternative yang lain
f. Kemungkinan keberhasilan
g. Kemungkinan masalah terkait dengan proses pemulihan
h. Kemungkinan hasil akibat tidak dirawat
i. Nama dokter yang menangani dan kemampuan yang
dimilikinya
6. Rumah Sakit membolehkan pasien untuk mengetahui lebih
banyak kemampuan dokter yang menanganinya.
7. Pasien dan keluarga memperoleh informasi memadai
tentang penyakit, usulan perawatan dan praktisi pelayanan
kesehatan sehingga mereka dapat mengambil keputusan
tentang perawatannya
8. Rumah Sakit menentukan proses dalam konteks hukum dan
budaya yang berlaku untuk pemberian persetujuan oleh
orang lain
INFORMED CONSENT

No. Dokumen Revisi Halaman


1 3/4
RS ANNA
Prosedur 9. Informed consent untuk perawatan kadang – kadang
membutuhkan orang lain selain pasien terutama berlaku
ketika pasien tidak memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan tentang perawatan, maka ditentukan wakil untuk
mengambil keputusan tersebut dan nama orang tersebut
dicatat dalam rekam medis pasien
10. Persetujuan umum untuk perawatan yang diperoleh jika
pasien menjalani rawat inap atau didaftar untuk pertama
kalinya sebagai pasien rawat jalansudah jelas lingkup dan
batasannya
11. Rumah Sakit memberikan informasi umum (berbagai tes
dan rencana pengobatan) ketika pasien diterima rawat inap
atau didaftar rawat jalan termasuk kemungkinan para
mahasiswa kedokteran, keperawatan dan tim kesehatan lain
yang magang untuk ikut serta dalam proses pengobatan
12. Bilamana perawatan yang direncanakan meliputi prosedur
pembedahan, anastesi, penggunaan darah dan produk darah
serta prosedur dan perawatan berisiko tinggi lainnya
diperlukan persetujuan secara terpisah
13. Persetujuan prosedur pembedahan atau tindakan invasif :
a. Persetujuan diperoleh sebelum dilakukan anastesi
(termasuk pembiusan sedang dan dalam)
b. Persetujuan diperoleh sebelum penggunaan darah dan
produk darah
c. Persetujuan diperoleh sebelum prosedur dan perawatan
berisiko tinggi
INFORMED CONSENT

No. Dokumen Revisi Halaman


1 4/4
RS ANNA
Prosedur 14. Semua informed consent yang diberikan kepada pasien
ditanda tangani oleh :
a. Pemberi informasi
b. Pasien atau keluarga pasien
c. Saksi dari pihak keluarga
15. Informed consent didokumentasikan di status Rekam
medis
Unit terkait Seluruh unit pelayanan
MENGIDENTIFIKASI NILAI – NILAI DAN
KEPERCAYAAN PASIEN HUKUM
No. Dokumen Revisi Halaman
RS ANNA 1 /2
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Staf RS di edukasi tentang peran mereka dalam
mengidentifikasi nilai – nilai kepercayaan dan melindungi hak
– hak pasien
Tujuan 1. Agar staf memahami peran mereka dalam mengidentifikasi
nilai – nilai kepercayaan dan bagaimana nilai kepercayaan
tersebut dalam proses pelayanan
2. Staf memahami peran mereka dalam melindungi hak – hak
dan kepercayaan pasien dan keluarga
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang mengidentifikasi nilai – nilai
kepercayaan di Rumah Sakit Anna
Prosedur 1. Rumah Sakit mendidik semua staf tentang hak pasien &
keluarga
2. Rumah Sakit menyiapkan informasi tertulis tentang hak –
hak pasien dan keluarga. Dimana pendidikan tersebut
membuat staf dapat menerima nilai dan kepercayaan yang
berbeda dari pasien
3. Rumah Sakit mendidik staf tentang hak – hak pasien dapat
menerima nilai dan kepercayaan yang berbeda dari pasien
4. Staf ikut serta dalam mengidentifikasi nilai – nilai dan
kepercayaan pasien dan bagaimana mereka menghargai
nilai kepercayaan tersebut dalam proses pelayanan
MENGIDENTIFIKASI NILAI – NILAI DAN
KEPERCAYAAN PASIEN
No. Dokumen Revisi Halaman
RS ANNA 2/2

Unit terkait Seluruh unit pelayanan


P
PENANGANAN KOMPLAIN PASIEN
SECARA TERTULIS
RS ANNA
SESECARAENpeYKORPHPUKUMPPP
No. Dokumen Revisi Halaman
1 /2
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Mengatasi keluhan pasien/ keluarga dan cara penaganannya.

Tujuan a. Sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit


b. Sebagai acuan dalam menangani komplain dari pasien
secara tertulis
c. Meningkatkan kepuasan pasien apabila komplainnya
terselesaikan
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang Penanganan komplain pasien secara
tertulis di Rumah Sakit Anna
Prosedur 1. Tim komplain menyiapkan blanko keluhan pasien.
2. Keluhan pasien / keluarga pasien dapat disalurkan secara
tertulis melalui kotak saran yang ada.
3. Tim komplain memantau kotak saran dan kotak dibuka
setiap 2 x seminggu
4. Mencatat keluhan / komplain dalam buku register keluhan
pasien.
5. Menganalisa komplain pasien dan membuat tindak lanjut
6. Memberitahu kepada unit yang bersangkutan.
7. Melakukan evaluasi, tindak lanjut dan verifikasi kepada unit
terkait bahwa keluhan sudah ditangani.
Unit terkait Seluruh unit pelayanan.
PENGGUNAAN KARTU PENUNGGU PASIEN

RS ANNA
No. Dokumen Revisi Halaman
1 /2
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Kartu penunggu pasien adalah kartu yang digunakan sebagai
identitas oleh keluarga pasien saat menunggu pasien yang
dirawat diruang rawat inap RS Anna
Tujuan 1. Untuk mengetahui identitas penunggu pasien
2. Menjaga keamanan pasien yang dirawat di RS Anna
3. Sebagai akses keluar / masuk ruangan rawat inap saat
menunggu pasien dan saat ada pergantian penunggu pasien
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang Penggunaan kartu tunggu pasien di
Rumah Sakit Anna
Prosedur A. Persiapan Alat :
1. Kartu penunggu pasien
2. Buku penggunaan kartu penunggu pasien
3. Daftar nama-nama pasien yang dirawat
B. Pelaksanaan :
1. Pasien masuk ruang rawat inap
2. Setelah pasien dirawat di ruangan, keamanan langsung
mendata pasien
3. Setelah pasien didata, bagian keamanan membawa kartu
penunggu pasien, buku tamu dan tata tertib RS Anna ke
ruangan pasien, bekerjasama dengan perawat yang
bertugas
4. Bagian keamanan menjelaskan kepada keluarga /
pemunggu pasien mengenai tata tertib penggunan kartu
penunggu pasien (yang tercantum dikartu penunggu)
5. Bila penunggu telah mengerti dan setuju mengenai tata
tertib RS Anna, , petugas keamanan memberikan katru
penunggu pasien, ditukar dengan kartu identitas
penunggu pasien.

PENGGUNAAN KARTU PENUNGGU PASIEN


No. Dokumen Revisi Halaman
2/2

RS ANNA
Unit terkait -. Security
PENGEMBALIAN KARTU PENUNGGU
PASIEN
RS ANNA
No. Dokumen Revisi Halaman
1 /1
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Kartu penunggu pasien adalah kartu yang digunakan sebagai
identitas oleh keluarga pasien saat menunggu pasien yang
dirawat diruang rawat inap RS Anna
Tujuan 1. Untuk mengetahui identitas penunggu pasien
2. Menjaga keamanan pasien yang dirawat di RS Anna
3. Sebagai akses keluar / masuk ruangan rawat inap saat
menunggu pasien dan saat ada pergantian penunggu pasien
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang Pengembalian kartu tunggu pasien di
Rumah Sakit Anna
Prosedur A. Persiapan Alat :
1. Kartu penunggu pasien
2. Buku penggunaan kartu penunggu pasien
3. Daftar nama-nama pasien yang dirawat
B. Pelaksanaan :
1. Kartu menunggu pasien dikembalikan kepada petugas
keamanan setelah keluarga pasien selesai mengurus
semua administrasi pasien
2. Setelah ada surat keterangan pulang dari bagian
administrasi, penunggu pasien dapat mengembalikan
kartu penunggu pasien ke petugas keamanan untk
mengambil kembali kartu identitas penunggu
3. Petugas keamanan dan penunggu pasien melakukan
serah terima kartu penunggu dan kartu identitas
penunggu
Unit terkait Security
PERGANTIAN PENUNGGU PASIEN

RS ANNA
No. Dokumen Revisi Halaman
1 /1
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Kartu penunggu pasien adalah kartu yang digunakan sebagai
identitas oleh keluarga pasien saat menunggu pasien yang
dirawat diruang rawat inap RS Anna
Tujuan 4. Untuk mengetahui identitas penunggu pasien
5. Menjaga keamanan pasien yang dirawat di RS Anna
6. Sebagai akses keluar / masuk ruangan rawat inap saat
menunggu pasien dan saat ada pergantian penunggu pasien
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang Pergantian penunggu pasien di Rumah
Sakit Anna
Prosedur 1. Penunggu pasien wajib melaporkan/memberitahukan kepada
petugas keamanan yang bertugas saat akan ada pergantian
penunggu pasien
2. Penunggu menyerahkan kembali kartu penunggu kepada
petugas keamanan
3. Petugas keamanan memeriksa identitas penunggu dan
menyerahkan kartu identitas penunggu
4. Setelah selesai serah terima dengan penunggu pertama,
petugas keamanan mendata penunggu yang menggantikan
penunggu sebelumnya
5. Bagian keamanan menjelaskan kepada keluarga / penunggu
pasien mengenai tata tertib penggunaan kartu penunggu
pasien (yang tercantum di kartu penunggu)
6. Bila penunggu pasien telah mengerti dan setuju mengenai
tata tertib RS Anna, petugas keamanan memberikan kartu
penunggu pasien, ditukar dengan kartu identitas pasien

Unit terkait Security


P
PENYELESAIAN KOMPLAIN PASIEN
SESECARAENpeYKORPHPUKUMPPP
RS ANNA
No. Dokumen Revisi Halaman
YANMED/HPK/013 0 1 /2
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
PROSEDUR 16 Maret 2016
TETAP Drg. Rima Febrianti, MARS,CPHR
Direktur
Pengertian Komplain merupakan akibat dimana keinginan atau kehendak
yang berbeda atau berlawanan antara pasien dengan pihak
rumah sakit
Tujuan Menangani semua keluhan dari pasien agar bisa diselesaikan
secara professional dan kekeluargaan
Kebijakan Peraturan Direktur RS ANNA No. 007/PERDIR/RS
ANNA/III/2016 tentang Penyelesaian kompalin pasien di
Rumah Sakit Anna
Prosedur 1. Ditemukan keluhan pasien komplain
2. Karu/Penanggung Jawab shift memberikan penjelasan
dengan baik dan sopan untuk mencari solusi yang dapat
diterima pasien/keluarga
3. Jika permasalahan masih tidak dapat diselesaikan maka
karu/pj shift melaporkan hal tersebut kepada tim komplain
4. Tim komplain didampingi security menuju ruangan yang
bermasalah dan mencari solusi bersama karu/pj shift
5. Jika pasien bersikeras dan mengakibatkan resiko keributan
yang mengganggu kenyamanan pasien lain, maka security
bersama manajemen menyelesaikan permasalahan
6. Jika pemecahan masalah tidak dapat juga dipecahkan maka
hal tersebut segera dilaporkan kepada direktur untuk

P
PENYELESAIAN KOMPLAIN PASIEN
SESECARAENpeYKORPHPUKUMPPP
RS ANNA
No. Dokumen Revisi Halaman
YANMED/HPK/013 0 1 /2
mendapat petunjuk/pertimbangan jalan akhir yang harus
Prosedur
ditempuh
Unit terkait Seluruh unit pelayanan

Anda mungkin juga menyukai