Anda di halaman 1dari 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Anemia


Sub Pokok Bahasan : Pencegahan dan Perawatan Anemia
Topik : Gangguan Sistem Hematologi
Sasaran : Ibu Hamil
Pemberi Materi : Ahmad Sumarlin
Waktu : 40 menit
Pelaksanaaan kegiatan
a. Hari/ Tanggal : Kamis, 31 Januari 2019
b. Tempat: Posyandu Ibu Hamil
c. Waktu : 40 menit

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Intruksional Umum :
Setelah mendapatkan penyuluhan 1x40 menit Ibu hamil mengerti tentang
pencegahan dan perawatan anemia.
2. Tujuan Intruksional Khusus :
Setelah mendapatkan penyuluhan 1x40 menit diharapkan ibu hamil mampu:
a. Menjelaskan pengertian anemia
b. Menjelaskan penyebab anemia
c. Menjelaskan tanda dan gejala anemia
d. Menjeaskan akibat anemia
e. Menjelaskan cara mencegah anemia
f. Menjelaskan bahaya anemia bagi ibu
g. Menjelaskan pengobatan

B. Karakteristik Peserta Penyuluhan


1. Tingkat pendidikan : tamat SD, SMP, SMA
2. Usia : 20 tahun ke atas
3. Jumlah : 15-20 orang
4. Sosial : menengah ke bawah

C. Analisa Tugas
D. Materi Penyuluhan
Terlampir
E. Alokasi waktu
Pemberian materi selama 40 menit diharapkan peserta mampu memahami tentang
pencegahan dan perawatan anemia.
F. Strategi Instruksional
1. Metode : diskusi dan tanya jawab
2. Media : LCD, power point, leaflet
G. Proses Belajar
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
1. 5 menit Pembukaan :
07.30 – 07.35 - Memberi salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan - Memperhatikan
- Kontrak waktu - Menyetujui
Inti :
2. 25 menit - Menjelaskan materi - Memperhatikan
- Bertanya - Menjawab
07.35 – 08.00
- Menjawab - Bertanya
Penutup :
- Memperhatikan
- Merangkum materi - Menjawab
3. 10 menit - Mengevaluasi - Menjawab salam
- Mengakhiri kegiatan dengan
08.00 – 08.10
mengucapkan salam

H. Media Penyuluhan
1. LCD, Power Point
2. Leaflet

I. Sumber (Daftar Pustaka)


Dimas. 2008. “Anemi Kekurangan Zat Besi Dan Pencegahannya”.
http://dimasmis.blogspot.com diakses 22 Februari 2014.
Yatim, Faisal. 2003. Talasemia Leukimia dan Anemia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia:
anemia.
Zainal, Dhenny. 2009. “Anemia Defisiensi Fe Sering Terjadi Pada Anak”.
http://drhennyzainal.wordpress.com diakses 22 Februari 2014.

J. Variasi Pengajaran
Nada suara rendah, berdiri saat memberikan materi dan diselipkan sedikit kata-kata atau
kalimat humoris.

K. Evaluasi Lampiran
MATERI

A. Pengertian
Anemia/kurang darah adalah keadaan dimana darah merah (Hemoglobin/ Hb) kurang
dari normal (normal 12-13 gr%). Anemia adalah rendahnya kadar hemoglobin (Hb)
dalam sel-sel darah merah, yaitu kurang dari 11 gr %.

B. Penyebab Anemia
1. Kurang nutrisi / kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, terutama
yang berasal dari sumber hewani yang mudah diserap
2. Penyakit kronis
3. Kurang zat besi karena kebutuhan yang meningkat seperti pada kehamilan, masa
tumbuh kembang (untuk laki-laki sampai dengan usia 20 tahun, untuk perempuan
sampai dengan usia 18 tahun), dan penyakit infeksi
4. Kehilangan zat besi yang berlebihan pada perdarahan seperti haid yang berlebihan,
sering melahirkan, kecelakaan dan infeksi karena cacing.
5. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi.

C. Tanda dan Gejala Anemia


1. Perasaan Mudah lelah, lemah, letih, lesu, lunlai (5 L)
2. Sering Mengantuk
3. Pandangan berkunang-kunang dari posisi jongkok ke posisi berdiri/ perubahan posisi
4. Pucat pada wajah, telapak tangan, kuku, dan selaput dalam kelopak mata serta bibir
5. Sering Pusing/ sakit kepala.
D. Akibat Anemia
1. Gangguan/ hambatan pada pertumbuhan badan dan perkembangan otak
2. Kecerdasan dan prestasi belajar menurun
3. Tubuh menjadi lemah dan kurang bugar
4. Produktivitas dan aktivitas menurun
5. Daya tahan tubuh menurun sehingga mudah terserang penyakit.

E. Cara Mencegah Anemia


1. Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung zat besi terutama yang berasal
dari sumber hewani seperti ikan, hati, susu, keju, telur. Sedangkan zat besi yang
berasal dari sumber nabati/tumbuh-tumbuhan yaitu bayam, kangkung, daun
singkong, kacang panjang, kecipir, daun katuk, sawi hijau, kacang – kacangan, tahu,
tempe.
2. Menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan agar tubuh tidak
kemasukan cacing
3. Agar zat besi dapat diserap dengan baik oleh tubuh maka konsumsi juga makanan
yang mengandung vitamin C yang terdapat pada buah-buahan
4. Periksakan diri ke dokter atau bidan atau ke pelayanan kesehatan terdekat.

F. Bahaya Anemia Bagi Ibu


1. Bagi Ibu :
a. Melemahkan ibu, hingga mudah sakit
b. Bila anemia berat (Hb < 8 gr %) dapat terjadi payah jantung, keguguran, bayi
lahir sebelum waktunya
c. Mungkin pula terjadi perdarahan waktu melahirkan, hingga membahayakan jiwa
ibu.

G. Pengobatan
Pengobatan anemia zat besi tergantung pada faktor penyebab yang menimbulkannya.
Suatu contoh jika anemia yang terjadi adalah karena kehilangan darah yang terlalu
banyak maka penyebab dari kehilangan darah tersebut yang perlu diobati. Jika anemia
terjadi karena dalam konsumsi makanan tanpa kandungan zat besi maka pengobatannya
adalah megubah diet makananan menjadi kaya akan zat besi.
1. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet Tambah Darah
(TTD).
2. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti:
kecacingan, malaria dan penyakit TBC.

Anda mungkin juga menyukai