Reflex Primitif
Reflex Primitif
BRAIN STEM
1. ASYMMETRICAL TONIC NECK REFLEX (ATNR)
Tes posisi : Pasien supine. Kepala di tengah2. Kedua lengan dan tungkai
diluruskan.
Tes stimulus : kepala ditolehkan ke salah satu sisi.
Reaksi negatif : Tidak ada reaksi apa-apa pada kedua tungkai.
Reaksi Positif : Lengan dan tungkai pada sisi arah kepala ditolehkan, dalam posisi
ekstensi atau meningkatnya tonus extensor. Lengan dan tungkai sisi yg lain dalam
posisi flexi atau meningkatnya tonus flexor.
Reaksi positif normal sampai usia 4-6 bulan.
Reaksi positif setelah usia 6 bulan bisa menjadi salah satu indikasi keterlambatan
maturasi reflex.
KORTIKAL
1. HOPPING 1
Tes posisi : Pasien dalam posisi berdiri. Pegang bagian lengan atas pasien.
Tes stimulus : Geser ke sisi kiri atau ke kanan.
Reaksi negatif : Kepala dan thorax tidak tegak sendiri; Tidak ada langkah
melompat untuk menjaga keseimbangan.
Reaksi Positif : Kepala dan dada tegak, langkah melompat kesamping untuk
mempertahankan keseimbangan.
Reaksi positif normal sekitar usia 15-18 bulan dan berlanjut sepanjang hidup.
Reaksi negatif normal setelah usia 18 bulan mungkin salah satu indikasi adanya
keterlambatan maturasi refleksif.
2. HOPPING 2
Tes posisi : Pasien dalam posisi berdiri. Pegang bagian lengan atas pasien.
Tes stimulus : Gerakkan ke depan.
Reaksi negatif : Kepala dan dada tidak tegak sendiri; Tidak ada langkah melompat
untuk menjaga keseimbangan.
Reaksi Positif : Kepala dan dada tegak, langkah melompat kedepan untuk
mempertahankan keseimbangan.
Reaksi positif normal sekitar usia 15-18 bulan dan berlanjut sepanjang hidup.
Reaksi negatif normal setelah usia 18 bulan mungkin salah satu indikasi adanya
keterlambatan maturasi refleksif.
3. HOPPING 3
Tes posisi : Pasien dalam posisi berdiri. Pegang bagian lengan atas pasien.
Tes stimulus : Gerakkan ke belakang.
Reaksi negatif : Kepala dan thorax tidak tegak sendiri; Tidak ada langkah
melompat untuk menjaga keseimbangan.
Reaksi Positif : Kepala dan dada tegak, langkah melompat ke belakang untuk
mempertahankan keseimbangan.
Reaksi positif normal sekitar usia 15-18 bulan dan berlanjut sepanjang hidup.
Reaksi negatif normal setelah usia 18 bulan mungkin salah satu indikasi adanya
keterlambatan maturasi refleksif.
1. MORO REFLEX
Tes posisi : pasien supine. Lengan dan tungkai extensi.
Tes stimulus : Dipicu oleh sejumlah rangsangan, seperti, suara mendadak,
pergerakan permukaan pendukung, menjatuhkan pasien ke belakang saat duduk
dalam posisi semi-duduk.
Reaksi negatif : Minimal atau tidak ada reaksi yang dimulai.
Reaksi Positif : Reaksi Abduksi-extensi lengan, dan / atau pergerakan bagian lain
dari tubuh.
Reaksi positif normal sejak lahir sampai usia 4-6 bulan.
Reaksi positif setelah usia 6 bulan mungkin merupakan indikasi adanya
keterlambatan pematangan reflex.
Reaksi negatif setelah usia 6 bulan.
2. LANDAU REFLEX
Tes posisi : Posisi prone. Pasien ditahan di udara dengan menahan pada daerah
thorax.
Tes stimulus : Kepala diangkat, secara aktif atau pasif.
Reaksi negatif : Spine dan tungkai tetap dalam posisi fleksi.
Reaksi Positif : Spine dan tungkai extensi. (Saat kepala ventrofleksi, spine dan
tungkai fleksi).
Reaksi positif normal dari usia 6 bulan sampai usia 2 atau 2 ½ tahun.
Reaksi positif setelah usia 2 atau 2 ½ tahun mungkin merupakan indikasi adanya
keterlambatan pematangan reflex.
Reaksi negatif normal sejak lahir hingga usia 6 bulan dan dari usia 2 ½ tahun
sepanjang hidup.
Refleks Parasut