I. PENDAHULUAN ................................................……….. 2
A. Pengertian ....................................................................……… 3
B. Kepala Teknik Tambang .......................................................... 4
C. Pengawas ……….........................................................……….. 4
D. Tanggung Jawab Pengawas Yang Accountable/Terukur ….. 5
1
BAB I PENDAHULUAN
2
BAB II. RESPONSIBILITY DAN ACCOUNTABILITY
A. PENGERTIAN
RESPONSIBILITY (= tanggung jawab ) : keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)
ACCOUNTABILITY : keadaan untuk dipertanggung jawabkan ; keadaan dapat dimintai
pertanggungan jawab (Kamus Inggris -Indonesia, John M. Echols dan Hasan Shadili)
Jadi orang yang accountable adalah orang yang responsible (bertanggung jawab) terhadap
apa yang mereka kerjakan dan kinerjanya dapat dihitung dengan cara merinci pekerjaan yang
tadinya bersifat kualitas/tidak dapat dihitung (intangible) menjadi dapat dihitung secara
kuantitas (tangible), sehingga kinerja dari suatu kegiatan dapat dinilai dengan angka
angka/prosentase.
RESPONSIBILITY PENGAWAS adalah keadaan dimana seorang pengawas menjalankan
kewajiban-kewajiban yang ditugaskan kepadanya dan bertanggung jawab terhadap
atasannya.
ACCOUNTABILITY PENGAWAS adalah keadaan dimana seorang pengawas menjalankan
kewajiban yang terinci dan bersifat tangible (dapat dihitung) dan dapat dimintai pertanggung
jawaban atas terlaksananya serta ditaatinya kewajiban kewajiban yang ditugaskan kepadanya
dan dapat dikenakan sanksi huhum.
RESPONSIBILITY/ACCOUNTIBILITY seseorang pengawas baik pengawas operasional
maupun pengawas teknis adalah keadaan dimana seseorang pengawas menjamin dan
bertanggung jawab atau dapat dimintai pertanggungan jawab atas terlaksananya serta
ditaatinya peraturan perundang undangan keselamatan dan kesehatan kerja pada kegiatan
usaha pertambangan yang menjadi tanggung jawabnya.
kewajiban ini harus dipertanggung jawabkan kepada atasannya langsung, selanjutnya kepada
penanggung jawab akhir yaitu Kepala Teknik Tambang.
3
C. PENGAWAS
Dalam Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1995
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum Pasal 11, 12, 13, dan 14
dijelaskan bahwa :
Kepala Teknik Tambang dalam melakukan tugas dan fungsinya di bidang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada pekerjaan di tambang, permesinan dan pelistrikan serta
peralatannnya dibantu oleh petugas yang bertanggung jawab atas unit organisasi
perusahaan yang bersangkutan.
Apabila pengusaha belum mengangkat petugas yang bertanggung jawab atas init
organisasi, maka Kepala Teknik Tambang dapat menunjuk atau mengangkat petugas
tersebut.
Petugas tersebut dalam melaksanakan tugasnnya disebut sebgai pengawas operasional
atau pengawas teknis dan bertanggung jawab kepada Kepala Teknik Tambang.
5
BAB III. FUNGSI DAN PERANAN PENGAWAS
Pengawas adalah ujung tombak dalam usaha meniadakan tindakan tidak aman dan
menciptakan suatu kondisi kerja yang aman bagi para karyawan. Beberapa aspek penting yang
perlu diketahui oleh pengawas adalah :
2. Supervisory Skill
Seorang pengawas terampil/ dan terlatih akan cepat melihat kondisi tidak aman pada
daerah tempat kerjanya atau tindakan tidak aman yang dilakukan bawahannya dan akan
cepat melaporkan atau melakukan tindakan preventive untuk mencegah terjadinya
kecelakaan. Untuk menjadi pengawas yang terampil dalam K3 harus dibekali
pengetahuan yang cukup tentang K3
B. Fungsi Supervisor
Fungsi pengawas(supervisor) adalah sebagai penghubung, mediator antara manajemen
dengan karyawan di lapangan, maka pengawas harus mampu menggerakkan para karyawan
yang menjadi bawahannya menuju tujuan perusahaan. memotivasi mereka agar tetap selalu
produktif dan bekerja dengan aman.
C. Peranan supervisor
1. Production Oriented
Pengawas harus beroreintasi produksi dengan cara menggerakkan bawahannya untuk
kerja produktif dan menjadi contoh bahwa dia sendiri bekerja secara produktif maka
penilaian atasan anda baik. Untuk dapat melakukan itu maka perlu dilakukan hal sebagai
berikut :
➢ Latar belakang pendidikan karyawan
➢ Perencanaan kerja dan pengawasan
➢ Pelaksanaan pekerjaan tersebut harus diorganisir dengan baik
➢ Pelaksanaan pekerjaan harus dikontrol
➢ laporan harus dibuat dengan baik
6
2. Employee Oriented
Bawahan adalah segalanya, karena dengan bawahan yang bekerja produktif dan
aman maka atasan pengawas tersebut akan menilai bahwa pekerjaannya baik. untuk dapat
melakukan tersebut perlu diperhatikan hal hal sebagai berikut ;
➢ subordinate :
understanding others
mengetahui kebutuhan bawahan dan atasan, saling mempercayai, dan tidak
apriori.
looking after subordinates
mengetahui dimana bawahan berada, apa yang sedang dilakukan, kondisi tempat
kerja dan alat yang dipakai.
mengembangkan dan melaksanakan komunikasi kontrol terhadap bawahan, pada
akhir shift menghitung jumlah karyawannya, mengetahui apakah karyawan
terlatih untuk pekerjaan yang ditugaskan, bersertifikat untuk kendaraan atau
pekerjaan yang ditugaskan, memiliki ketrampilan yang cukup untuk tugasnya, dan
memberikan karyawannya : peralatan yang diperlukan pelatihan, pengarahan .
➢ advisor dan instructor
memberikan bimbingan, nasehat, pelatihan, pengarahan, koreksi.
➢ superior
loyal, komunikasi, sensitivenes
➢ peers
kerjasama, terbuka, saling mendukung, komunikatif
3. Safety Oriented
Pekerjaan baik produksi meningkat tinggi tetapi tidak aman atau terjadi
kecelakaan maka penilaian atasan anda buruk, maka semua pekerjaan harus berorentasi
terhadap safety. Untuk dapat menjadi pengawas yang safety oriented harus mempunyai :
basic safety phylosophy, safety and health policy, safety responsibility baik management
maupun supervision..
D. Wewenang supervisor
mengatur anak buah
mengatur pekerjaan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan
menegur bawahan
menilai bawahan
7
BAB IV. SEPULUH KUNCI SUPERVISI K3
Keadaan di tempat kerja dapat terjadi perubahan pada setiap saat. Oleh karena itu tugas
supervisor/pengawas adalah melakukan tindakan untuk menyesuaikan dengan perubahan
tersebut, dan jika terjadi kelainan dengan segera mengambil langkah untuk mengatasinya.
Seorang pengawas selalu harus ada di tempat kerja dan mengawasi keadaan sarana prodiuksi
termasuk mesin, suasana tempat kerja dan metode produksi. Tugas pengawas sangat penting.
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa “pengawas berfungsi sebagai kunci keselamatan dan
kesehatan kerja. Untuk mengendalikan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja
ada 10 kunci yang menjadi kawajiban bagi pengawas dalam melaksanakan tugas sehari-hari
yaitu :
9
Melakukan penempatan pekerja setelah mempertimbangkan kualifikasi dan
kemampuan pekerja masing-masing
Melakukan pembinaan/pelatihan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja”
Menjalankan kegiatan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran bawahan mengenai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Membuat ketentuan-ketentuan untuk mengatasi keadaan darurat atau bila ditemukan
kelainan dan menyuruh bawahan memahami ketentuan tersebut
Memelihara kesehatan bawahannya
Memasang petunjuk dan tanda-tanda di tempat kerja, yang diharuskan peraturan.
10
Siapa (pelaku pemeriksaan) : ditentukan siapa yang memeriksa
Apa (apa yang diperiksa) : sarana produksi, mesin, peralkatan, tempat kerja
peralatan keselamatan kerja, gerakan /tindakan pekerja
Bagaimana (metode pemeriksaan): apakah secara visual,dengan menggunakan
peralatan
13