Anda di halaman 1dari 4

Nama : Indah Dianatus Sholeha

Kelas : Keperawatan 6B

MOTIVASI KERJA GURU TIDAK TETAP


DI BERBAGAI SMA SWASTA DI KOTA
SEMARANG

Fenomena penelitian :

Guru Tidak Tetap yang bekerja pada beberapa sekolah negeri maupun swasta, sampai
saat ini belum memiliki standar gaji yang menitikberatkan pada bobot jam pelajaran,
tingkatan jabatan, dan tanggung jawab masa depan siswanya. Apalagi untuk guru yang
mengajar di tingkat SMA/SMK. Banyak diantara mereka yang bekerja melebihi dari imbalan
yang mereka terima. Dengan kata lain, insentif atau gaji yang mereka terima tidak sebanding
dengan pekerjaan yang mereka laksanakan dan tanggung jawab yang mereka terima terhadap
masa depan siswanya. Di Kota Semarang, beberapa kali para Guru Tidak Tetap ataupun
Guru Honorer memperjuangkan nasibnya. Melihat begitu pentingnya peran guru dalam
proses pendidikan dan sekaligus sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan
proses pendidikan atau kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah, dituntut untuk memiliki
sikap yang positip terhadap jabatannya.
Minimnya kesejahteraan guru dalam jangka waktu lama telah menggiring
budaya/tradisi akademis menjadi terpinggirkan. Terlebih lagi dalam era modern saat ini, guru
selalu dituntut menjadi figur yang mampu memberikan kesan positif baik dilingkungan
kerjanya (sekolah) maupun ketika berada di masyarakat. Tugas dan tanggung jawab guru
semakin berat ketika di satu sisi guru harus menerapkan didikan yang tepat sesuai kodrat
alam anak didiknya, di sisi lainnya guru berupaya semaksimal mungkin memilah dan
menyelaraskan nilai-nilai hidup yang ada dilingkungan anak didiknya dengan segala
perkembangan arus modernisasi melalui berbagai media yang dapat mempengaruhi
kehidupan anak itu sendiri.
Tujuan penelitian :
Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
memotivasi para Guru Tidak Tetap dalam menjalankan pekerjaannya, serta menemukan suatu
solusi baru mengenai harapan tentang masa depan para Guru Tidak Tetap tersebut.

Konsep teori :

Metodelogi penelitian :
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam
Moleong, 2006) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena peneliti
menganggap permasalahan yang diteliti cukup kompleks dan dinamis sehingga data yang
diperoleh dari para narasumber tersebut dijaring dengan metode yang lebih alamiah yakni
interview langsung dengan para narasumber sehingga didapatkan jawaban yang alamiah.
Dalam hal ini, fokus peneliti adalah tentang Motivasi Guru Tidak Tetap yang
Bertugas di SMA Swasta di Kota Semarang dimana objeknya adalah para Guru Tidak Tetap
yang sekaligus menjadi bagian dari narasumber dalam penelitian ini. Sedangkan sampel yang
terpilih berjumlah 10 orang yang bertugas di berbagai SMA Swasta di Kota Semarang yang
kriterianya ditentukan oleh peneliti, yakni lamanya masa kerja yang melebihi 10 tahun tetapi
belum diangkat menjadi PNS. Kriteria yang ditentukan oleh peneliti ini cukup beralasan,
sebab di tempat kerjanya yang merupakan sekolah negeri dimana guru-guru yang lain di
tempat yang sama telah ditetapkan menjadi PNS, sedangkan para responden statusnya masih
Guru Tidak Tetap. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk menyelami lebih dalam
motivasi-motivasi GTT tersebut.

Cara atau teknik pengumpulan data :


Sumber data diperoleh dari hasil wawancara mendalam terhadap perorangan yaitu
secara langsung antara pewawancara dengan responden penelitian. Melalui metode ini
diharapkan peneliti dapat mengetahui secara mendalam mengenai motivasi kerja Guru Tidak
Tetap ini, serta faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi serta sikap GTT terhadap
profesinya.
Dalam penelitian Kualitatif, teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi
participant, wawancara mendalam studi dokumentasi, dan gabungan ketiganya atau
trianggulasi (Sugiyono, 2008). Menurut Sugiyono (2008), ada 3 macam wawancara yakni
wawancara terstruktur, wawancara semiterstruktur, dan wawancara tidak terstruktur. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara semiterstruktur, yaitu wawancara
yang dilakukan secara lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan
dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan yang lebih terbuka dimana
pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Wawancara dilakukan secara
terbuka di mana para subjeknya tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui
apa maksud wawancara. Wawancara dilakukan sampai peneliti tidak menemukan informasi
baru lagi (jenuh).

Pengolahan data :
a) Coding
Peneliti membaca dan mengidentifikasi topik penting seluruh hasil
wawancara. Peneliti juga melakukan koding terhadap istilah-istilah atau penggunaan
kata atau kalimat yang relevan. Dalam hal pemberian koding perlu juga dicatat
konteks mana istilah itu muncul.
b)Klasifikasi data
Klasifikasi terhadap koding dilakukan dengan melihat sejauh mana satuan
makna berhubungan. Klasifikasi ini dilakukan untuk membangun kategori dari setiap
klasifikasi.
c)Kategorisasi
Data yang telah diklasifikasi kemudian dibuat kategori. Jika dalam suatu
kategori terdapat terlalu banyak data sehingga pencapaian saturasi akan lama maka
dapat dibuat sub kategori.
d)Menganalisi satuan makna dalam kategori
e)Mencari hubungan antar kategori
f) Membuat laporan di mana hasil analisis dideskripsikan dalam bentuk draf laporan
penelitian.
Etika penelitian :

Anda mungkin juga menyukai