PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Amazon di buka untuk customer pada tahun 1995. Pada awalnya Amzon
dijalankan di dalam garasi rumah Bezos di Washington. Pada saat itu, pangsa pasar
buku retail sangat terfragmentasi dan tidak ada pemain besar kecuali Barnes & Noble,
Inc. Barnes & Noble menguasai 1/10 dari total pangsa pasar buku retail tapi tidak
menjulal buku secara online. Hal ini menyebabkan Amazon memiliki keuntungan
sebagai first mover dan kompetisi yang dihadapi oleh Amazon tidak terlalu ketat pada
saat itu. Benzos memiliki keyakinan bahwa untuk menembus pangsa pasar, customer
merupakan kunci utamnya. Amazon mulai mengirimkan barang ke 50 negara bagian
di Amerika dan ke 45 negara lain sejak sebulan setelah diperkenalkan kepada
customer. Popularitas Amazon meningkat seiring dengan kepuasan pelanggan.
Pelanggan yang telah melakukan pembelian menggunakan Amazon kemudian
merekomendasikannya kepada orang lain. Selama 4 bulan sejak diperkenalkan,
Amazon menjual lebih dari 100 buku per hari. Kinerja Amazon yang baik menarik ara
investor dan Amazon mendapatkan investasi sebesar US$100.000 dari Madrona
Venture Group, Inc pada tahun 1995. Amazon melaporkan penjualan bersih sebesar
$11.000 selama 6 bulan sejak diperkenalkannya kepada customer.
Pada awal tahun 1996, Amazon pindah ke kantor pusat baru di Seattle.
Perusahaan mempekerjakan 11 orang dan menawarkan 2,5 juta judul buku kepada
1
customer. Dengan mengikuti metode yang digunakan orang Jepang, Amazon memiliki
jumlah persediaan yang sangat terbatas dengan begitu, Amazon dapat melakukan
penghematan terhadap biaya. Pada bulan Juli 1996, Amazon mulai memperkenalkan
program afiliasi pemasaran yang disebut Amazon Associate Program. Program
tersebut memungkinkan situs pihak ke tiga untuk menjual buku melalui link yang
terhubung dengan situs Amazon dengan membayar komisi 15% dari total penjualan.
Program tersebut sukses dan membantu Amazon dalam melakukan ekspansi tanpa
harus menghabiskan biaya yang besar dalam hal periklanan. Program ini juga
membantu Amazon dalam meningkatkan brand image perusahaan dengan
menampilkan logo perusahaan dalam situs pihak ketiga yang melakukan afiliasi
dengan Amazon. Pada tahun 1997, Amazon menjadi perusahaan terbuka dengan
menawarkan 3 juta lembar sahamnya. Pada saat IPO, harga per lembar saham
Amazon dinilai sebesar US$18 dan menghasilkan tambahan modal sebesar US$ 54
juta untuk perusahaan. Pada tahun 1998, perusahaan mulai menjual menjual DVD
yang diikuti oleh peluncuran Amazon.com auctions pada bulan Maret 1999.
Amazon sukses menarik perhatian kompetitior baru seperti Book Stacks dan Book
Zone. Hal ini meningkatkan persaingan dalam hal penjuala buku retail secara online.
Hal ini diantisipasi oleh Amazon dengan memperkenalkan fitur baru di mana pembeli
dapat melakukan review terhadap buku yang dijual dan sekaligus dapat membaca
review yang diberikan oleh orang lain. Pada tahun 2000, Amazon melakukan
perubahan besar terhadap model bisnisnya dan mulai menjual produk lainnya. Pada
tahun yang sama, Amazon melakukan ekspansi dengan memperkenalkan situs baru
di Prancis dan Jepang. Pada tahun 2001, Amazon mengizinkan retailer lainnya untuk
menjual produk melalui situs perusahaan dengan pembayaran komisi
B. Identifikasi Permasalahan
2
melakukan akuisisi terhadap Zappos, perusahaan retailer sepatu terbesar dengan
nilai akuisisi sebesar US$ 1,2 miliar. Setelah mengakuisisi Zappos, Amazon kemudian
mengadopsi strategi yang digunakan oleh Zappos untuk meningkatkan customer
service dengan menggunakan big data. Perusahaan “dot-com” merupakan kumpulan
dari perusahaan-perusahaan yang menjual produk-produk atau jasa menggunakan
sesuatu yang berkaitan dengan internet. Sedangkan traditional-com memulai
bisnisnya secara konvensional kemudian seiring berkembangnya teknologi
perusahaan tersebut mulai memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung
keberlangsungan bisnisnya. Pada dasarnya, kriteria eksekutif teknologi informasi
yang dibutuhkan sama sekali berbeda dengan apa yang selama dimiliki oleh dunia
bisnis pada umumnya (Indrajit, 2000). Beberapa karakteristik yang telah dimiliki oleh
perusahaan dot-com dan Karakteristik yang harus dimiliki oleh perusahaan-
perusahaan traditional-com antara lain:
2. Have a good vision; Eksekutif haruslah seorang visioner dan memiliki tingkat
kreativitas yang tinggi mengingat bisnis internet sangat mudah ditiru dan diikuti
oleh siapa saja di seluruh penjuru dunia. Hanya mereka yang dapat selalu
menyediakan jasa yang lebih murah, lebih cepat, dan lebih baik (cheaper,
better, and faster) yang akan dilirik oleh pelanggan. Jelas invosi produk dan
jasa selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu mutlak diperlukan oleh setiap
perusahaan yang ingin sukses.
3
bertahan dalam bisnis ini. Semakin besar sebuah perusahaan, biasanya
semakin sulit untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Model bisnis yang dijalankan amazon dari pertama berdiri hingga saat ini yang
telah mengalami beberapa model evolusi dapat digambarkan sebagai berikut:
4
Amazon.com
Krisis Dot-Com
Amazon.com Mengembangkan Model
(Living.com dan pets.com,
Launching Bisnis baru seperti
Mendeklarasikan
Amazon.com Amazon.com Amazon.com Kategori baru dan Pelelangan dan Jaringan
Kebangkrutannya)
Didirikan Online Go Public memasuki Eropa Penjualan
Amazon.com
mengambil mitra
retail traditional yaitu
Toys “R” Us,
Walmart, Barnes &
Noble, Sears,
Borders.com
5
8) Bersumpah untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, menghargai
dan mempertahankan personil kemampuan luar biasa, karakter, dan
dedikasi. Sebagai imbalannya, Amazon.Com akan memberikan mereka
kondisi kerja yang baik, kepemimpinan yang unggul, pendek dan
kompensasi jangka panjang, dan kesempatan untuk pertumbuhan individu
dan keamanan kerja.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
dan menyelesaikan masalah customer dengan cepat. Eksekutif bagian customer
service memiliki akses yang cepat terhadap data yang berhubungan dengan jejak
pembelian customer di masa lalu. Hal ini memungkinkan bagi perusahaan untuk
memberikan solusi yang lebih cepat terhadap masalah dan keluhan customer.
a. Amazon Webstore
Selain memanfaatkan big data untuk meningkatkan kinerja perusahaan,
Amazon juga membantu portal e-commerce lainnya untuk memanfaatkan big
data perusahaan. Hal ini dicapai melalui pelayanan inovatif untuk e-commerce
yang lebih kecil disebut Amazon Webstore. Amazon Webstore diperkenalkan
pada tahun 2010, yang memungkinkan retailer untuk membuat portal e-
commerce menggunakan Amazon’s e-commerce platform. Amazon Webstore
merupakan toko yang independen di luar dari bagian Amazon e-commerce
yang resmi dan menggunakan merek pihak ketiga. Para pengguna Amazon
Webstore dapat mengiklankan produknya dalam portal Amazon. Apabila ada
customer yang mengklik iklan tersebut akan diarahakan langsung ke situs
merek yang melakukan kerja sama dengan Amazon, di mana dalam situs
tersebut customer dapat melakukan penyelesaian pembayaran. Amazon
mengizinkan kepada para partner-nya untuk mengakses big data sekaligus
8
mempertahankan identitas mereka sebagai toko online e-commerce yang lebih
kecil. Para partner tersebut dikenakan biaya dan komisi tetap per bulan untuk
mengakses sumber dan big data yang dimiliki oleh Amazon.
Amazon Webstore telah diimplentasikan oleh Anaconda Sports, Timex,
MTV, Boeing, dan Samsonite. Implemnetasi ini memungkinkan perusahaan
tersebut meningkatkan hubungan dengan para customer-nya.
b. Amazon Kinesis
Perusahaan kecil memiliki kesulitan untuk menggunakan big data karena
keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Amazon memiliki solusi untuk
permasalahan tersebut sehingga perusahaan kecil dapat
mengimplementasikan big data dengan mudah. Pada bulan November 2013,
AWS memperkenalkan pelayanan baru untuk pengolahan big data secara real
time. Pelayanan ini dikenal dengan nama Kinesis. Kinesis mengelolah data
dalam jumlah besar dan disimpan dalam web-based storehouse sehingga
memungkinkan pengguna dapat mengakses data kapan saja (real time).
Kinesis memiliki kemampuan untuk menerima data dalam jumlah yang besar
dan dapat mengelola terabytes data per jamnya. Hal ini memungkinkan
pengguna untuk membuat aplikasi yang dapat bekerja secara real time untuk
beberapa fungsi seperti website traffic analysis, transaksi bisnis yang
berhubungan dengan pemasaran dan keuangan, data media sosial, dan logs.
9
B. Menciptakan Struktur Organisasi yang Mendukung Pencapaian Sasaran
Strategi
- Level 2 dan level 3, yaitu buruh yang bekerja di Amazon Fulfillment Center
dan diberi upah berdasarkan jumlah jam kerja.
- Level 4 dideskripsikan sebagai karyawan baru yang merupakan fresh
graduate dan memiliki gelar kesarjanaan (Bachelor of Arts degree).
- Level 5 merupakan manajer program atau manajer produk. Sedangkan
level 6 adalah manajer produk senior yang memiliki tugas untuk
mengembangkan fitur produk.
- Level 7 merupakan senior manajer yang memiliki gelar sarjana. Tanggung
jawab senior manajer pada level ini adalah untuk mengawasi kinerja
karyaawan yang berada di level 5 dan 6. Senior manajer pada awal masa
jabatan pada tingkatan ini diberikan tugas untuk bekerja di bagian customer
services atau fulfillment center untuk dilatih mengenai seluk-beluk
pekerjaan karyawan pada tingkat bawah.
- Direktur berada pada level 8. Sedangkan untuk level 10 diduduki oleh wakil
presiden dan level 11 diduduki oleh wakil presiden senior. Karyawan pada
level 10 dan 11 merupakan bagian dari Amazon’s Leadrship team, D team,
yang memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan berbagai
kebijakan digital di Amazon
- Level 12 diduduki oleh Jeff Bezos yang merupakan pendiri Amazon
10
daftar divisi Amazon yang dikutip dari
http://www.amazonfulfillmentcareers.com/ :
11
- Transportation & Supply Chain bertugas untuk menjaga pergerakan
persediaan sehingga aktivitas operasional dapat beralan dengan lancar.
Divisi ini juga bertanggung jawab memastikan kepatuhan terhadap
kebijakan produk dan optimalisasi jaringan
- Software Development bertugas untuk menciptakan software, hardware,
dan proses yang diperlukan untuk mengoptimalkan waktu dan biaya
pengiriman barang kepada customer. Selain itu juga, divisi ini bertanggung
jawab untuk mengembangkan kemampuan perusahaan untuk memahami
dan melakukan respon dengan cepat terhadap kebutuhan customer.
- Infrastructure Technology menyediakan dukungan infrastruktur teknologi
yang canggih sehingga dapat menghubungkan external vendors, pemasok,
dan setiap departemen baik skala regional maupun global. Selain itu juga,
divisi ini bertanggung jawab untuk mengelolah dan melakukan perbaikan
terhadap komponen teknologi yang digunakan oleh semua karyawan
Amazon.
- Logistics bertugas untuk memastikan bahwa pesanan customer, tidak
peduli seberapa besar atau kecil, dapat disampaikan dengan cepat, akurat,
dan menggunakan dengan biaya seefektif mungkin
12
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pada tahun 2000, terjadi krisis dot-com yang menyebabkan banyak perusahaan
dot-com gulung tikar. Ada beberapa perusahaan yang berhasil bangkit dari krisis
tersebut, salah satunya adalah perusahaan retail terbesar di dunia Amazon.com.
Hal tersebut dikarenakan Amazon.com mengambil langkah-langkah sebagai
berikut:
B. Rekomendasi
Berdasarkan analisis di atas, berikut rekomendasi yang dapat kami berikan:
a. Amazon hendaknya lebih memanfaatkan big data untuk menangkap potensi
peluang dan meningkatkan kinerja perusahaan
b. Menggunakan teknologi yang lebih canggih untuk meningkatkan kinerja
perusahaan, seperti penggunaan drones untuk mengantar barang ke
customer.
13
Daftar Pustaka
Stone, Brad. 2013. Why It's So Difficult to Climb Amazon's Corporate Ladder.
http://www.bloomberg.com/news/articles/2013-10-15/careers-at-amazon-why-
its-so-hard-to-climb-jeff-bezoss-corporate-ladder. Diakses tanggal 01 Mei 2016.
Thompson, Arthur A., dkk. 2014. Crafting and Executing Strategy: The quest for
Competitive Advantage Concept and Cases. Singapura: Mc Graw Hill.