Anda di halaman 1dari 2

Ketika ada gempa Sumatra 30 September tahun 2009 yang menyebabkan kerusakan berat di

beberapa wilayah, termasuk padang pariaman, dimana membutuhkan manajemen emerjensi,


dikarenakan minimnya fasilitas kesehatan maka pelayanan mengandalkan puskesmas, penelitian
ini bertujuan untuk persiapan dari puskesmas sebagai primary health center untuk merespon dari
bencana di wilayah sekelilingnya.

Temuan

Padang pariaman dipakai untuk penelitian karena untuk menilai dan menpersiapakan puskesmas
untuk menghadapi bencana, kuisioner, intervie dan observasi langsung digunakan untuk
mendapakna masukan sumber data, persiapan fasilitas dan prosedur perlakuan. Penyelidikan
difokuskan kepada empat aspek, sumber dari manusia, kesiap siagaan fasilias, standart prosedur
(SOP), kebijakan. Karena ada 3 puskesmas yg kurang kooperatif, 3 dari sample tersebut
dijadikan sebagai subsampel, evaluasi dilakukan setelah 6 bulan dari fase bencana gempa bumi
dan setealah 3 bulan staf melakukan pelatihan sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama,
ditinjau dari data, angka kualitas dari staff dibawah ideal, sedikit dari puskesmas yang
mempunyai fasilitas emergensi dan hanya mempertimbangkan triase dan menejemen
kebakaran, dimana kendaraaan juga masih terbatas, SOP, dan kebijakan yang tidak ada untuk
menghadapi bencana di puskesmas, maka dari itu promosi terhadap bencana, kesiapan,
ketentuan teknis, pelatihan staff sangat dibutuhkan.

Kesimpulan

Padang pariaman tidak mempunyai persiapan unntuk menghadapi bencana, maka terlihat nnyata
bahwa kesiap siagaan terhadap bencana di padang pariama dan juga artempat yang terkana
gempa harus di beri penyuluhan, termasuk didalamnya untuk menabah tenaga dokter, pelatihan
kepada staff, dan membangun kerjasama kepada pemerintahan, rumah sakit, puskesmas, untuk
kesiapsiagaan terhadap bencana

Back ground

Gempa dengan skala 7.6 magnitude di Sumatra barat pada siang 30 september 2009, yang
menyebabkan kerusakan berat di beberapa wilayahteramasuk padang pariaman. Padang
pariaman merupakan salah satu wilayah yang paling buruk dampak terkena gempabumi, karena
banyak yang meninggal, yaitu sekitar 675 orang, diikuti 313 di padang kota, terdapat 86
puskesmas yang rusak parah akibat dampak tersebut .

Sumatra barat yang hamper sering terkana gempabumi, dari daftar serangkaian gempa, dan dapat
diulas bahwa dibutuhkan program penanggulangan bencana di area yang tering terkena,
dipertimbangkan karena untuk menjauhkan dari dampak bencana program yang diberikan seperti
mitigasi, kesiapsiagaan, respon, dan pemulihan

Anda mungkin juga menyukai