Anda di halaman 1dari 10

Penyebab Patahnya Ring Piston Mesin Induk Type MAK

M601 C Silinder No. 6


Darjono a, Oktavianto, A b, Djari, J A c , Utama, D .P d
a
Dosen Program Studi Teknika Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang,
b
Dosen Program Studi Teknika Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang,
c
Dosen Program Studi Nautika Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
d
Taruna (NIT.50134994.T) Program Studi Teknika Politeknik Ilmu Pelayaran Semaranng

Abtraksi - Mesin induk adalah suatu mesin yang berfungsi induk maupun mesin bantu dapat terjaga dengan baik dan
untuk menghasilkan daya dorong terhadap kapal sehingga dapat bekerja dengan maksimal sesuai dengan jam kerja yg
kapal dapat bergerak maju atau mundur, mesin induk dengan telah di tentukan
tipe MAK M601C mengalami permasalahan pada ring piston Dengan itu diperlukan ketelitian dan kemahiran dari
silinder No. 6 dapat mengganggu sistem pengoperasian kapal, para Masinisnya dalam melaksanakan perawatan, perbaikan
karena hal tersebut maka perlu adanya perbaikan. maupun dalam menganalisa faktor-faktor penyebab
Mengingat pentingnya mesin induk di atas kapal, maka terjadinya kerusakan pada mesin induk. Dan bagaimana
diperlukan metode yang tepat untuk memecahkan masalah mengatasi apabila terjadi kerusakan tersebut, agar tidak
kerusakan pada ring piston dengan menggunakan metode terulang kembali kerusakan sehingga mesin selalu dalam
SWOT (Strengths, Weakness ,Opportunities, Treathment) yaitu kondisi yang prima/baik dalam pelayaran.
suatu pola atau struktur sasaran yang saling mendukung dan Dengan alasan tersebut diatas maka penulis
melengkapi menuju ke arah tujuan yang menyeluruh. terdorong untuk membuat penelitian ini dengan judul
Dari hasil pembahasan di dapat kesimpulan bahwa factor berikut: " Penyebab Patahnya Ring piston Mesin Induk Type
yang menyebabkan patahnya ring piston, sisa pembakaran MAK M601C Silinder No.6 ”
dalam silinder masuk ke dalam groove dan kurangnya B. Perumusan Masalah
perawatan dari mesin induk. Hal ini berdampak pada turunya Kerusakan pada mesin induk suatu kapal sangat
tekanan kompresi sehingga menyebabkan kegagalan start, luas sekali bahkan tidak terbatas. Salah satunya kerusakan
pembakaran tidak maksimal dan tenaga dari mesin induk pada ring piston silinder No.6 disebabkan oleh kurangnya
menurun. Adapun upaya yang di lakukan yaitu melakukan perawatan pemeliharaan dan perbaikan terhadap ring piston
pengecekan pada sistem oli silinder, melakukan pembersihan pada mesin induk yang berakibat penurunan daya dan
pada piston, piston groove, ring piston dan melakukan kerusakan lain serta kerusakan operasional kapal yang dapat
perawatan sesuai jadwal. menhambat operasional kapal serta dapat merugikan semua
pihak. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil pokok
permasalahan agar pembahasan ini tidak menyimpang dari
Kata Kunci : Mesin induk, Metode SWOT, Ring piston materi dan juga untuk memudahkan penulis dalam mencari
pemecahan masalah dan permasalahannya
I. PENDAHULUAN
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Latar Belakang
. Transportasi laut merupakan transportasi yang paling A. Kajian Pustaka
penting di negara kita maupun di negara lain yang digunakan 1. Pengertian piston
untuk menghubungkan antara negara maupun dari pulau ke adalah suatu bagian komponen penting pada mesin
pulau yang bertujuan untuk memenuhi atau untuk memeratakan induk yang menghasilkan gaya gas, dimana pada saat
kebutuhan sandang dan pangan, maupun ilmu dan teknologi piston bekerja dari TMA menuju TMB katup isap terbuka
dalam pembangunan. sehingga udara masuk ke dalam silinder, kemudian piston
Kapal merupakan sarana angkutan yang aman dan efisien dalam posisi bergerak dari TMB ke TMA, katup isap dan
serta dapat membawa jumlah muatan yang banyak oleh karena katup buang tertutup dan udara dalam silinder
itu kapal banyak di gunakan sebagai alat transportasi yang dimampatkan sehingga tekanan udara dan suhunya
gtepat untuk menyalurkan brang dalam jumlah yang besar. meningkat kemudian udara dikompresikan sehingga terjadi
Pada perusahaan pelayaran, kapal adalah merupakan sumber ledakan piston yang menghasilkan kerja dari motor.
utama penghasilan dengan memperoleh keuntungan yang
2. Ring piston
sebesar-besarnya sebagai hasil dari operasi kapal-kapal itu.
Pada piston juga terdapat cincin piston yang juga
Keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan pelayaran
berfungsi untuk menunjang kerja piston di dalam silinder.
akan dapat terus bertambah bilamana pengoperasian kapal
Bagian atas piston tidak di ijinkan mengenai dinding
tersebut dilaksanakan seefisien mungkin dengan kata lain dapat
silinder karena bagian atas tesebut: sangat berpengaruh
menekan biaya operasi dan perawatan sekecil mungkin tanpa
oleh perubahan thermis. Selain itu pembentukan bronz
mengabaikan perbaikan agar kapal selalu dalam keadaan baik.
pada jarak piston antara pegas piston untuk tujuan tersebut,
Kelancaran pengoperasian kapal tidak terlepas dari cara
maka di atas bagian piston ditempatkan sebuah cincin
menangani mesin penggerak utama, mesin-mesin bantu serta
hantar atau cincin mantel dengan diameter lebih besar
alat-alat kelengkapan lainnya di kamar mesin yang
yang menumpu pada dinding silinder. Adakalanya di
merupakan suatu sistem yang saling menunjang dalam
bagian tersebut ditempatkan cincin jalan yang dibuat dari
operasional mesin induk yang merupakan mesin penggerak
bahan campuran timah hitam-bronz. Cincin tersebut
utama kapal harus mendapat perhatian dan perawatan secara
meNonjol
berkesinambungan agar mesin dapat berjalan dan tahan lama
beberapa persepuluh mm diantara cincin hantar. Pada
dalam pelayaran jarak jauh serta dalam kondisi pelayaran
piston trank bagian hantar tersebut relatif besar dibandingkan
yang bercuaca buruk sekalipun dan kondisi suatu mesin

1
Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran, Volume 8 - 2018
dengan pada piston motor kepala silang. Oleh sebab gaya yang meninggalkan bekas yang mengkilap. Lapisan pelumas
samping juga lebih besar dan mencegah agar piston tidak demikian dapat rusak akibat lapisan endapan tersebut,
mengadakan gerakan sebebas-bebasnya haruslah ada sehingga mengakibatkan keausan silinder.
kelonggaran setepat-tepatnya dengan silinder dan dilumasi 5. Kerangka pikir penulisan
dengan sebaik-baiknya karena dengan adanya pelumasan Kerangka pikir penulisan adalah bagan dari suatu alur
maka gaya gesekan terhadap dinding silinder semakin kecil pemikiran seseorang terhadap apa yang sedang dipahaminya
atau berkurang. Selain itu untuk memperkecil kebocoran untuk dijadikan sebagai acuan dalam memecahkan suatu
udara melalui celah antara piston dengan dinding silinder, permasalahan yang sedang diteliti secara logis dan sitematika
maka piston harus dilengkapi dengan ring piston agar udara
tidak terbebas atau bocor saat kompresi terjadi. Suatu
PISTON RING NO.6 PATAH
kebocoran tertentu dari gas melalui ujung-ujung pegas paling
atas diperlukan karena dengan demikian karena selisih
tekanan gas diantara keseluruhan pegas. Adakalanya hanya
pegas terbawah yang dilengkapi dengan kunci pegas rapat
gas. • Sistem pelumasan • Kompresi •Melakukan
cylinder oil tidak menurun pengecekan
3. Cara Kerja Piston optimal • Kegagalan system silinder
Cara kerja piston pada motor diesel 4 tak • Sisa pembakaran start oil
a. Cara Kerja Piston Pada Motor Diesel 4 Langkah dalam cylinder •Pembakaran •Melakukan
Sebagaimana telah diketahui bahwa proses tersebut masuk ke dalam tidak pembersihan
di bagi dalam 2 putaran poros engkol dengan 4 langkah groove maksimal pada piston,
piston. Proses akan dibahas sejak piston berada di • Kurangnya • Tenaga mesin groove dan ring
kedudukan teratas atau Titik Mati Atas (TMA). Kedudukan perawatan menurun piston
piston tersebut sama dengan 0 dan poros juga tidak ada •Melakukan
kopel penggerak tersedia. Langkah berikutnya adalah perawatan
1) Langkah isap sesuai jadwal
Pada saat piston digerakkan oleh engkol akan
terjadi penurunan tekanan akibat penambahan volume
di atas piston melalui sebuah atau lebih katup masuk,
digerakkan secara mekanis, udara dihisap dari atmosfir
sekelilingnya
2) Langkah kompresi
Kondisi mesin
Pada saat piston sampai di Titik Mati Bawah induk normal
(TMB) arah gerakan akan membalik. Tidak lama
kemudian katup masuk tertutup dan udara dalam
silinder akan dimampatkan pada langkah lebih lanjut Gambar 2.1 Kerangka Pikir
dari piston. Tekanan dalam silinder akan meningkat 35
bar-4C bar, suhunya akan meningkat menjadi 550°C-
600°C. pada saat piston mendekati kedudukan teratas III. METODOLOGI
(TMA) katup bahan bakar akan menyemprotkan bahan
bakar ke dalam udara panas, campuran bahan A. Metode penulisan yang di gunakan
bakar/udara oksigen akan menyala dengan segera. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah
3) Langkah usaha diskriptif kualitatif, Adapun tujuan dari penulisan adalah
Setelah piston mencapai TMA lagi dengan mulai untuk mengungkap kejadian atau fakta yang terjadi saat
langkah ke bawah, tekanan gas dalam silinder masih penulisan berlangsung dengan menyuguhkan apa yang
meningkat hingga 40 bar-50 bar, sedang suhu sebenarnya terjadi. Metode kualitatif ini memberikan
meningkat 1500°C-1600°C. Setelah pembakaran informasi yang lengkap sehingga bermanfaat bagi
berakhir gas pembakaran akan berekspansi dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak
silinder sebagai akibat volume yang meningkat di atas diterapkan pada berbagai masalah.
piston. Tekanan dan suhu akan menurun dengan cepat
menjelang akhir langkah kerja sebuah atau lebih katup B. Waktu dan Tempat Penulisan
buang terbuang tinggi keseluruhan gas buang. Pada Penulisan ini dilaksanakan pada waktu penulis
langkah ekspansi pada saat katup buang tersebut akan melaksanakan praktek laut (Prala) di kapal milik perusahaan
berkisar 600°C-700°C dan tekanan 3-4 bar. PT .SPIL lokasi atau tempat penulisan dilaksanakan mulai
4) Langkah buang tanggal 27 Agustus 2015 sampai dengan 27 Agustus 2016
Selama langkah ke atas berikutnya, gas dikapal KM. Hijau Segar. Di kapal tersebut penulis
pembakaran yang masih tertinggal dalam silinder melaksanakan praktek laut kapal pertama dan juga penulisan.
didesak keluar silinder melalui katup buang yang Sehingga diperoleh data yang sesuai dengan keadaan yang
terbuka. Tekanan gas lebih besar sedikit dari tekanan sebenarnya.
atmosfir. Sebelum langkah buang berakhir, katup
masuk telah terbuka dan setelah mencapai TMA,
C. Data Yang Diperlukan
proses akan dimulai lagi. Selama keempat langkah
Dalam melakukan penulisan, penulis harus menggunakan
tersebut telah terjadi kerja positif dan kerja negatif
metode tertentu untuk mengumpulkan data yang diperlukan dan
pada sisi atas dan sisi bawah piston.
tersusun secara sistematis sesuai dengan tujuan penulisan. Data
4. Pemeriksaan Piston
yang penulis kumpulkan bersumber dari dua kategori metode
Merupakan keadaan Normal bila pada sisi bagian atas
pengumpulan data yaitu sebagai berikut:
piston akan terbentuk sejumlah endapan, khususnya
1. Data primer
berhadapan dengan titik lumas. Bila lapisan endapan terlalu
Data primer adalah data yang dikumpulkan penulis
tebal, maka lapisan tersebut akan mengenai dinding silinder
langsung dari sumber utamanya. Misalnya, penulisan yang

2
Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran, Volume 8 - 2018
ingin mengetahui persepsi konsumen terhadap suatu produk Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh data
tertentu. Di sini, sumber utama dari konsumen. Data yang tentang masalah penulisan dengan mencari jawaban
diperoleh langsung dari konsumen merupakan data primer. dengan berpedoman pada buku dan literatur. Tahap ini
Dalam hal ini penulis memperoleh data primer secara sangat penting karena merupakan dasar penyusunan
langsung dari observasi maupun penggunaan instrument kerangka teoritis, kerangka ini sangat berguna dalam
pengukuran yang khusus dirancang sesuai dengan tujuan. pemecahan masalah. Riset kepustakaan dilakukan
Data primer dalam penulisan ini berupa pengamatan penulis dengan mempelajari buku-buku yang berkaiatan dengan
selama praktek laut di atas kapal KM. Hijau Segar tentang mesin induk khususnya tentang ring piston. Buku yang
analisi penyebab patahnya ring piston mesin induk silinder dimaksud adalah buku yang dijadikan referensi untuk
No.6. Serta penulis membuat kuesioner yang dibagikan penyusunan ini, serta beberapa buku yang ada di kampus
kepada responden untuk mendapatkan data primer sebagai dan beberapa teori yang didapat selama mengikuti
acuan penulisan skripsi. perkuliahan.
2. Data sekunder
Data sekunder ialah data yang bersumber dari manual E. Teknik analisa data
book, maintenance dan trouble shooting main engine data Teknik analisis data yang di gunakan di metode ini
tersebut dapat berupa fakta, tabel, gambar, dan lain-lain. adalah SWOT. Analisa data SWOT menyangkut identifikasi
Sehingga data tersebut dijadikan data untuk dimanfaatkan apa yang menjadi perhatian dan apa yang merupakan
sebagai data perbandingan. persoalan. Dalam melakukan proses identifikasi ini ada
Data tersebut diperoleh dari buku manual book yang beberapa proses yang perlu dilakukan. Yaitu proses
berkaitan dengan objek penulisan atau yang berhubungan kategorisasi, proses prioritas, dan proses penentuan
dengan masalah yang akan dibahas, yang diperlukan sebagai kelengkapan.
pedoman teoritis dan ketentuan formal dari keadaan nyata
dalam observasi. Serta dari informasi lain yang didapat pada Alasan penulis membuat analisa SWOT supaya
saat kegiatan perkuliahan. diperoleh pengertian dan pemahaman tentang masalah atau
D. Metode Pengumpulan Data gejala yang diteliti agar menjelaskan dan mengungkapkan
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat suatu kebenaran. Pengamatan dan pandangan terhadap data
penting dalam sebuah penulisan. Data yang terkumpul akan yang ada mulai dari pokok permasalahan yang terjadi,
digunakan sebagai bahan analisa dan pengujian tentang membaca kumpulan data, dikaji berdasarkan teori yang
kesimpulan yang telah dirumuskan. Kemudian data ini disusun relevan dan memikirkan pemecahan masalah yang terbaik
secara sistematis, terarah sesuai dengan masalah yang akan sehingga permasalahan yang timbul dapat terselesaikan
dibahas pada permasalahan yang ditemui pada operasional dengan tepat dan benar.
mesin induk. Teknik pengumpulan data erat hubungannya Dalam menyusun ini penulis menggunakan teknik
dengan masalah yang akan dipecahkan, karena pemilihan pengambilan keputusan melalui analisis SWOT. Analisis
teknik pengumpulan data yang sesuai sangat penting untuk SWOT merupakan akronim atau singkatan dari 4 kata yaitu
diperhatikan. Dalam suatu penulisan ilmiah penggunaan teknik Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats. Analisis
dan materi pengumpulan data yang tepat membantu mencapai SWOT merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
hasil atau pemecahan masalah yang akurat. Penulis mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weakness),
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain: peluang (Opportunities), dan ancaman (threats) (Fajar
Nur’aini,2016:7 ).
1. Observasi
Kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness)
Observasi ialah suatu cara untuk memperoleh data.
terdapat pada faktor internal, sedangkan peluang
Observasi dilakukan dengan cara mengamati objek yang
(Opportunities) dan ancaman (threats) terdapat pada faktor
merupakan sumber utama data. Misalnya, kita ingin
eksternal.
mengetahui cara konsumen memilih barang yang akan di
beli, maka yang dapat dilakukan adalah mengamati ketika Analisis SWOT bersifat deskriptif dan subjektif, bisa
dia akan memilih barang, sewaktu dia memilih barang, atau saja beberapa orang dalam organisasi memberikan hasil
segera setelah memilih barang. analisis yang berbeda pada keempat bagian dalam analisis
Berdasarkan kutipan di atas penulis dapat SWOT. Hal ini merupakan sangat wajar terjadi, Karena
menyimpulkan bahwa metode observasi merupakan suatu analisis SWOT merupakan sebuah analisis yang akan
usaha ilmiah untuk mengumpulkan data yang dilakukan memberikan output berupa arahan. Meskipun arahan
secara sistematis terhadap objek yang diteliti. tersebut bias diartikan sebagai salah satu bentuk solusi
Berdasarkan penulisaan diataskapal, dengan metode ini ,namun pada dasarnya arahan/rekomendasi yang dihasilkan
Penulis mendapatkan beberapa data masalah yang timbul bertujuan untuk mempertahankan kekuatan dan menambah
berkaitan dengan mesin induk, baik bagian-bagian mesin keuntungan dan menghindari ancaman. Berikut merupakan
induk, perawatan dan cara kerjanya, serta permasalahan tabel unsur-unsur yang sudah penulis susun disertai bobot
yang sering terjadi dalam pengoperasian mesin induk dan masing-masing unsur
cara pencegahan terjadinya patah ring piston pada mesin
induk. Tujuan penulis mengadakan observasi adalah agar
IV. DISKUSI
penulis mengerti akan keadaan objek yang dijadikan
topik penulisan yaitu mesin induk secara menyeluruh dan
langsung, untuk memberikan kesesuaian antara A. Gambaran umum objek penulisan
keterangan yang diperoleh dengan keadaan yang Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penulisan
sebenarnya terjadi. yang telah dilaksanakan di KM Hijau Segar perusahaan PT.
2. Studi pustaka Spil. Namun sebelumnya akan dibahas gambaran tempat
Riset pustaka merupakan cara untuk memperoleh penulisan sebagai dokumentasi penulisan.Selama 12 bulan
data sekunder. Data diperoleh dari hasil laporan yang penulis melaksanakan praktek laut di perusahaan spil yang
telah dibuat oleh orang lain maupun manual book. beralamat di Jln Kalianak No. 51 Surabaya, yang kemudian
Penulis melakukan riset pustaka dengan mempelajari penulis ditugaskan untuk melakukan praktek di KM. Hijau
buku dan jurnal ilmiah untu kmengumpulkan data guna Segar
menunjang terlaksananya penulisan.

3
Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran, Volume 8 - 2018
Kapal KM. Hijau Segar dibuat oleh Samsung Heavy • Setelah saringan udara pada turbocharger dibuka
Industries Co,.Ltd dengan menggunakan satu set Mesin pada saat mesin diesel utama tidak beroperasi
diesel 4 tak dengan type MAK M601C DIESEL ENGINE, didapat saringan dalam keadaan bersih.
dengan rpm 425 : 44.712 BHP / 98.5 RPM, Berikut akan
diuraikan secara rinci mengenai mesin induk tempat Dari analisa di atas penulis dapat mengambil
penulis melakukan Prala: kesimpulan bahwa turbocharger pada mesin diesel
utama pada saat itu baik sesuai dengan manual book.
Tabel 4.1 Data mesin induk b. Pegecekan kepala silinder
Untuk mengecek dudukan katup dan katup buangnya
apakah berfungsi dengan baik atau tidak. dan katup.
TYPE MAK M601C Setelah dilakukan pengecekan keadaan katup dan kepala
JUMLAH SILINDER 6 gas buang, tidak di temukan goresan atau kotoran yang
DIAMETER SILINDER 580 mm menyumbat dudukan katup dan katup yang berarti katup
dan kepala silinder dalam keadaan baik.
LANGKAH TORAK 600 mm c. Pengecekan pada injector.
KW/RPM 7500 KW/425 RPM Injector dibuka kemudian direndam menggunakan
minyak tanah di dalam kaleng agar sisa bahan bakar
FIRING ORDER 1-3-5-6-4-2
yang menempel mencair sehingga memudahkan saat
pembersihan injector. Setelah injector di rendam
Saat kapal berlayar full way dari pelabuhan Makasar menuju kemudian injector dibersihkan menggunakan majun
Bitung Masinis I melakukan pengecekan tekanan kompresi sampai bersih, setelah bersih injector dibuka untuk
menggunakan performen indicator, setelah dilakukan pengecekan melihat bagian-bagian injector dan mengecek apakah
terjadi kejanggalan pada silinder No. 6 yaitu tekanan kompresi masih dalam keadaan baik.
No. 6 paling rendah dibandingkan tekanan kompresi No. 1, 2, 3, Untuk membuka Nozzle, kendorkan mur pengatur
4 dan 5. Selanjutnya Masinis I mencatat seluruh kejanggalan tekanan supaya pen Nozzle tidak putus dan permukaan
pada main engine saat berlayar. Setelah kapal sampai di yang terhimpit tidak terluka. Setelah Nozzle terbuka,
pelabuhan Bitung Masinis I melaporkan pada KKM tentang periksa dan bersihkan bagiannya yaitu spring/per apakah
kejanggalan pada main engine untuk mengidentifikasi telah berkurang daya renggangnya atau sudah putus.
penurunan tekanan kompresi pada silinder No. 6, dari 18 bar Ternyata bagian-bagian injector masih dalam
menjadi 14 bar adalah sebagai berikut: keadaan baik dan tekanan injector yang di dapat nrmal
(380 kg/cm ) dan kabut yang keluar dari lubang-lubang
1. Identifikasi penurunan tekanan kompresi pada silinder No. 6 besarnya sama. Sehingga dapat di simpulkan bahwa
di KM Hijau Segar: injector dalam keadaan normal.
1) Kurangnya tekanan udara bilas pada silinder No 6
Pengecekan dilakukan pada saat mesin diesel utama d. Pengecekan pada piston dan ring piston
beroperasi untuk memaksimalkan udara bilas, Adapun Pengecekan dilakukan dengan melihat warna asap
bagian-bagian yang harus diperiksa antara lain: dari gas buang mesin diesel utama. Setelah dilihat warna
• Tekanan udara bilas keadaan normal pada manual book asap dari gas buang mesin diesel utama berwarna putih.
0,7-1,7 bar Adapun penyebab terjadinya asap berwarna putih
• Suhu udara bilas keadaan normal 40-65o C pada mesin diesel utama adalah:
• Putaran turbocharger dalam keadaan Normal pada a) Air pendingin mesin ada yang terhisap pada salah
manual book yaitu 8000 -9000 rpm satu silinder. Hal ini sebagai akibat dari kepala
• Mendengar dari suara yang ditimbulkan oleh blower silinder mesin diesel utama telah rusak.
turbocharger b) Minyak pelumas di dalam mesin diesel utama turut
• Melihat level minyak lumas di dalam turbocharger dengan terbakar, akibat dari:
melihat pada gelas duga pada turbocharger  Tekanan pada pompa oli terlalu besar.
• Melihat temperatur minyak lumas, dengan temperatur  Minyak pelumas masuk pada ruangan bakar
normal 50-60˚C melalui katup pada kepala silinder mesin diesel
• Melihat temperatur air pendingin sebagai pendingin utama.
turbocharger dalam keadaan normal pada manual book
 Torak, cincin torak, dan dinding silinder telah aus
yaitu 70-75 ˚C.
dan rusak.
• pemeriksaan pada saringan udara dilakukan pada
Dari penyebab timbulnya asap putih pada gas buang
saat mesin jalan
mesin diesel utama, penulis mengadakan pengecekan
Dari hasil pengecekan yang dilakukan terhadap
terhadap penyebab-penyebab tersebut dengan tujuan
turbocharger diperoleh hasil:
antara lain :
• Tekanan udara bilas normal yaitu 1,2 bar sesuai
a)Untuk mengetahui bahwa air pendingin mesin diesel
dengan manual book
utama ada yang terhisap ke dalam silinder dapat melihat
• Suhu udara bilas normal yaitu 45o C
tekanan pada pompa pendingin. Tekanan pada pompa
• Rpm turbocharger Normal sesuai standar di manual
pendingin dalam keadaan Normal sesuai dengan
book yaitu 8300 rpm
manual book adalah 1,7-1,9 kg/cm2.
• Suara yang ditimbulkan oleh blower turbocharger
b)Untuk mengetahui bahwa minyak pelumas didalam
tidak ada suara yang aneh atau getaran pada
mesin diesel utama ikut terbakar dengan cara:
turbocharger
melihat tekanan pada pompa minyak pelumas mesin
• Level minyak lumas turbocharger yang ditunjukkan
diesel untuk mengetahui tekanannya, ternyata
gelas duga masih dalam keadaan Normal yaitu
ditemukan tekanan minyak pelumas pada maNometer
posisi garis level minyak lumas diatas garis
42 kg/cm2 masih yang dalam keadaan Normal antara
berwarna merah.
40-50 kg/cm2
• Temperatur pada turbocharger setelah pengecekan
c)Untuk mengetahui kondisi torak, cincin torak dan
adalah 73 ˚C sesuai dengan temperatur Normal pada
dinding silinder dalam keadaan baik sesuai dengan
manual book.

4
Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran, Volume 8 - 2018
manual book diadakan pengecekan pada saat untuk mendapatkan pengukuran yang sebenarnya.
pembongkaran mesin diesel utama silinder No. 6 Sebelum melakukan pengukuran terhadap groove,
setelah di lakukan pembongkaran telah di temukan ring terlebih dahulu dilakukan pengukuran untuk ketebalan
piston dalam keadaan patah. dari cincin torak tersebut apakah sudah sesuai dengan
Penurunan kompresi pada silinder No. 6 hal ini di ukuran yang diijinkan/belum. Ganti cincin torak dengan
sebabkan oleh patahnya ring piston dan adanya kotoran yang baru, jika cincin torak secara berurutan satu
pada celah-celah ring piston oleh karena itu perlu persatu dimulai dari cincin torak pertama kemudian
dilakukan pengecekan terhadap piston dan ring piston. tempelkan cincin torak pada alur cincin torak. Ukur
Pengecekan dilakukan pada saat mesin diesel utama celah antara cincin torak dan alurnya dengan
dibongkar dan torak diangkat keluar untuk dibersihkan menggunakan feeler gauge (alat ukur). Setelah diketahui
dari kerak-kerak bekas pembakaran. Setelah piston hasilnya maka lanjutkan ke cincin torak berikutnya dan
dibersihkan dari kerak-kerak dan cincin torak sudah di catat hasinya pada kertas hingga selesai dan dari hasil
lepas maka diadakan pengukuran pada kepala pengukuran ring grooves di dapatkan hasil keseluruhan
torak/piston crown dengan menggunakan pengukur sebagai dalam satuan mili meter :
torak. Alat pengukur di letakkan di atas torak
kemudian lihat celah antara atas torak dengan alat Tabel 4.3 pengukuran groove
pengukur, apabila kepala torak terjadi pengikisan maka
akan terlihat sedikit jarak antara keduanya, jarak Cyl
tersebut kita ukur dengan menggunakan alat ukur A1 A2 A3 A4
(feeler gauge) Jarak celah tersebut yang diharuskan No
maxsimal 6 mm sesuai manual book. Dari hasil
pengukuran didapat jarak antara kepala torak dengan 6 55 54 37 37
alat ukur 4 mm, maka masih sesuai dengan standart
yang di tetapkan dalam manual book mesin diesel
utama, maka dapat disimpulkan torak dalam keadaan
baik.
e. Pemeriksaan pada cincin torak(ring piston).
1) Untuk pengukuran celah (gap)
Ambil cincin torak yang sudah dilepaskan dari torak
sesuai dengan urutannya dan masukkan cincin torak tersebut
ke dalam silinder mesin diesel secara berurutan sesuai
letaknya pada torak secara merata, kemudian ukurlah celah Dari hasil pengukuran diketahui terjadi kerusakan
cincin torak dengan cara memasukkan alat ukur (feeler pada cincin torak dan jarak celah cincin dengan torak
gauge) diantara pertemuan kedua cincin torak tersebut satu tidak sesuai dengan manual book. Ketidak sesuaian itu
persatu. Setelah hasilnya diketahui dan masih sesuai dengan terjadi pada cincin torak No.6. Dengan hasil A1 = 55
ukuran standar yang diijinkan, maka cincin torak tersebut mm, A2 = 54, hal ini tidak sesuai dengan toleransi
digunakan kembali. Selain itu pengukuran dapat dilakukan yang di izinkan oleh karena itu ring piston dapat di
dengan cara pembersihan jelaga/endapan pada ujung-ujung simpulkan mengalami kerusakan.
cincin torak. Sehingga terlihat tanda antara kedua ujungnya.
Setelah itu ukurlah jarak antara kedua ujung cincin torak B. Analisa hasil penulisan
dalam kertas untuk diketahui hasilnya. Berikut ini adalah hasil penulisan mengenai analisis
Untuk pengukuran ketebalan cincin torak ambil patahnya ring piston mesin induk silinder No. 6 di KM.
sesuai penempatan cincin pada piston ukur ketebalan Hijau Segar dengan menggunakan metode SWOT.
cincin dari A,B dan C menggunakan alat ukur, catat hasil Berikut adalah tabel dari hasil penulisan:
pengukuran tersebut untuk mengetahui ketebalan yang a. Pembobotan factor
Normal pada cincin piston. Data yang didapat sebagai Pembobotan faktor dilakukan dengan tabel
berikut: komparasi urgensi faktor internal dan eksternal yang
Tabel 4.2 clearance gap ring piston terdiri dari 2 bagian yaitu bagian faktor internal dan
faktor eksternal.
Tabel 4.4.
Tabel CLEARANCE RING PISTON GAP
Standard Standard thicknes pison ring
gap 1-4 (K) = 160mm
=2,50-3,00
mm
N A B C
O
1 4,00 16,0 16,0 16,0
mm mm mm mm
2 Patah Patah Patah Patah
3 3,50 16,0 16,1 16,0
Dari penguukuran di atas dapat di simpulkan
mm mm mm mm
keadaan clearance ring gap mengalami
4 3,20 16,0 16,0 16,0
pembesaran dari standard gap 2,50-3,00 mm
mm mm mm mm
menjadi 3,10 – 4. 00 mm hal ini menunjukan
koparansi urgensi faktor internal dan eksternal
bahwa keadaan gap ring piston tidak baik

2) Pengukuran jarak celah alur (grooves)


Bersihkan terlebih dahulu alur-alur cincin torak
sebelum melakukan pengukuran. Hal ini dilakukan

5
Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran, Volume 8 - 2018
FAKTOR EKSTERNAL ND
FAKTOR INTERNAL ND
NO. FAK A B C D E F G H I J NU BF(
11 TOR
Sistem pelumasan silinder berjalan baik
SDM engineer yang baik %)54
NO2 INT FAKTOR INTERNAL
Pengkabutan bahan bakar oleh 1 2injector
3 4 5 6berkondisi
7 8 9 1011121314151617181920
baik NRK
3
2 Pengiriman suku cadang yang tepat waktu 4
3 ERN
Pendinginan jaket berkeadaan baik 5 b. Keterkaitan faktor
AL Pada tabel 4.7, yang berisi tentang kalkulasi nilai
34 Adanya
Piston buku
dalammanual
kondisibookdan
dariukuran
perusahaan
yang baik 35
1ASistem pelumasan
Sistem pelumasansilinder
silinder berjalan4 2 A 4 1C 3D2 E
4 5F 1 G5 4H 4I 5 J5 3 14 4 5 52.22
3.68
5berjalan baikliner dalam kondisi dan ukuran yang baik
Silinder 3 keterkaitan masing-masing faktor. Tabel tersebut
4 baik
Kualitas pabrik pembuat mesin baik 3
2B Pengkabutan
6Pengkabutan
Suhu gas bahanbahanbakar
buang bakar oleh
mesin oleh
tinggi4 A2 4 2C 5D4 E 5 1B1 B5 5B 3B2 J5 3 45 5 38.89 4
1 3.42
dinamakan tabel nilai relatif keterkaitan faktor
injector berkondisi baik
5 injektor
Layananberkondisi
komunikasi baik24 jam antara kapal dan perusahaan 1 internal dan faktor eksternal (NRK). Yang berisi
C7 Pendinginan
Pembakaran kurang
jaket sempurna
berkeadaan baik C C D E C C C I J 5 11.113
3D8 Pendinginan
Kualitas jaket
ring berkeadaan
piston baik baik
dankurang 2 2D D 1 3D4 3 E
3 3D1 D4
5H 5I 3 J2 2 51 1 3 111.11
2.58 tentang angka urutan secara menurun dan mendatar
24
Piston dalam kondisi ukuran
6 Suku cadang yang dikirimkan hasil rekondisi
yang baik
4 9Piston
Ukuran
dalam piston
kondisi groove
dan ukuranmelebihi
4 4 standar
1 3 5 3 5 3 1 4 4 4 2 5 4 1 5 3 2 3.32 4
untuk mewakili tiap faktornya.
E Silinder liner dalam kondisi dan Ewaktu
E E E F G H I E 5 11.11
7 yang
10 baik
Perawatan
yangterhadap
Kemiringan
ukuran baik mesinporos
defleksi tidak tepat
engkol cukup besar 52 Pada tabel ini penilaian dilakukan dengan
5 FSilinder
Suhu liner dalammesin
gas buang kondisi dan
tinggi 1 2 F3 B3 C 1D3 F
1 1 1 F3
4H 2I 2 F2 1 41 1 2 48.89
2.00 sistem perbandingan antar faktor, yaitu no urut faktor
8 ukuran yang baik
Kurangnya pengecekan oleh Superitendent 4
6GSuhu Pembakaran
gas buang kurang sempurna 3 5G4 B
mesin tinggi 5 1C D1 G
3 2F 2 4G I G 4
3 2 1 4 5 1 5 1 1 2.798.89 mendatar dibandingkan dengan faktor dengan no urut
H Kualitas ring piston kurang
9 Kapal sering beroperasi padabaik HB C H H H G
cuaca buruk I J 4 8.89
3 menurun menggunakan sistem skor. Dimana skor 1
7 Pembakaran kurang sempurna 2 4 3 3 3 1 1 2 4 4 3 2 5 2 3 1 2 5 5 2.89
Ukuranmonitoring
I Kualitas piston grove melebihi
berarti faktor tidak terlalu berkaitan, dilanjutkan
810 Sistem mesin
ring piston kurang yang 4 5 I3memadai
baikkurang B5 1I 3 I1 I 1I 1 I5 4I 4 5 I2 2 85 5 4 17.78
4
4 3.37
standar dengan skor 2, 3, 4, dan skor paling besar 5 yang
J Kemiringan defleksi poros engkol J J J J F F 5 G4 3J 4I 2 1 5 51 1 2 111.11
9 Ukuran
cukuppiston
besar grove melebihi 5 1 3 3 1 2 2 1 2.47 berarti kedua faktor yang dibandingkan sangat
standar
J U M L A H 1 4 5 5 51 54 45 44 481 51 5451 1 1100.00 FAK
10 Kemiringan defleksi poros engkol 1 1 1 1 1 2 4 1 2.16
cukup besar TOR
N BF(
EKS A B C D E F G H I J NF
O %)
TER
NAL
A SDM engineer yang baik A A A A A A A A J 8 17.78

Pengiriman suku cadang yang


B A C B B B G B I J 4 8.89
tepat waktu
Adanya buku manual book
C A C C E F G H I J 2 4.44
dari perusahaan
Kualitas pabrik pembuat mesin
D A B C D F G H I J 1 2.22
baik
Layanan komunikasi 24 jam
E A B E D F G H I J 1 2.22
antara kapal dan perusahaan
Suku cadang yang dikirimkan
F A B F F F G F F J 5 11.11
hasil rekondisi
Perawatan terhadap mesin
G A G G G G G G I J 6 13.33
tidak tepat waktu
Kurangnya pengecekan oleh
H A B H H H F G H J 4 8.89
superitendent
Kapal sering beroperasi pada
I A I I I I F I H I 6 13.33
cuaca buruk
Sistem monitoring mesin yang
J J J J J J J J J I 8 17.78
kurang memadai
J U M LA H 8 4 2 1 1 5 6 4 6 8 45 100.00
berkaitan. Seperti pada kolom nomor pertama adalah
baris nomor 1 yang dibandingkan dengan faktor no 2
sampai 20 dengan nilai keterkaitan yang sudah tertera
dalam tabel.
Setelah tiap faktor sudah mendapatkan nilai
keterkaitan, maka ditentukanlah nilai total dari nilai
relatif keterkaitan masing-masing faktor dengan cara
menjumlahkan nilai yang didapat dari tiap-tiap faktor
dan selanjutnya dibagi 19. Hasil yang diperoleh,
ditulis pada kolom nilai relatif keterkaitan (NRK)
yang merupakan nilai rata-rata jumlah skor
keterkaitan tiap faktor tersebut.
Berikut ini telah penulis masukan tabel Nilai
Relatif Keterkaitan Faktor Internal dan Eksternal pada
halaman berikutnya.
Tabel 4.5 Nilai Relatif Keterkaitan

FAKTOR EKSTERNAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617 181920 NRK


11 SDM engineer yang baik 5 5 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 2 5 5 4 1 1 3.9
Pengiriman suku cadang 3.8
12 5 4 3 2 3 3 4 5
yang tepat waktu 4
4 5 5 4 4 3 3 4 3 4 5
Adanya buku manual book 3.5
13 4 3 5 4 2 2 2 4 4 4 5 4 3 3 2 3 3 5
dari perusahaan 3
5
Kualitas pabrik pembuat 2.6
14 5 2 3 2 2 1 5 5 2 1 4 4 3 2 1 2 1 1
mesin baik 3
4
Layanan komunikasi 24 jam 2.7
15 5 5 2 5 2 4 2 2 1 1 2 3 3 2 2 5 2 1
antara kapal dan perusahaan 4
Suku cadang yang 3 2.8
16 3 3 2 4 1 5 3 2 5 5 5 3 2 2 4 1 1 1
dikirimkan hasil rekondisi 4
2
Perawatan terhadap mesin 2.5
17 4 5 1 1 1 1 1 5 1 1 5 2 1 2 4 4 2 4
tidak tepat waktu 3
3
Kurangnya pengecekan 2.9
18 4 5 1 5 1 5 2 5 1 1 4 3 2 5 1 4 2 2
oleh superitendent 5
3
Kapal sering beroperasi 2.5
19 5 3 3 3 2 1 5 4 2 1 1 3 1 2 1 2 2 3
pada cuaca buruk 3
4
Sistem monitoring mesin 2.5
20 5 1 1 2 4 1 5 4 1 1 1 5 5 1 1 1 4 2 3
yang kurang memadai 3

NRK
6
3
3
2
3
2
2
2
3
2
2
3
3
3
2
2
2
2

2
2
2

Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran, Volume 8 - 2018


c. Nilai dukung cincin torak diakibatkan oleh pembakaran bahan
Nilai dukung adalah skor yang menentukan bakar yang kurang sempurna dan tidak adaya
keterkaitan dan dukungan faktor terseut terhadap pergantian atau perawatan torak dan cincin torak
terjadinya permasalahan yang dibahas. Dalam sesuai dengan running hours.
perhitungannya ada nilai skor yang menentukan 2) Cincin torak
dukungannya tersebut yang telah penulis rincikan Ring piston adalah salah satu komponen dari torak
dibawah. yang berfungsi untuk mencegah kebocoran kompresi
pada ruang pembakaran, sehingga pemeriksaan
d. Faktor kunci keberhasilan cincin perlu diperhatikan pada saat pemeriksaan ring
piston. Pemeriksaan ukuran ring piston sebagai
NO. FAKTOR INTERNAL
berikut, cincin harus dilepas setiap torak overhoul
STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
dengan menggunakan “Tensioning Device” lebar
Pendinginan jaket
1
berkeadaan baik
1 Pembakaran kurang sempurna cincin torak harus sesuai dengan kedudukannya pada
Pengkabutan bahan torak. Cincin torak dan alur dudukannya apabila
2 bakar oleh injector 2 Suhu gas buang mesin tinggi dapat digunakan dan ukuran celahnya terdapat
berkondisi baik dibelakang. Ring piston yang tidak dapat digunakan
NO. FAKTOR EKSTERNAL selanjutnya diganti dengan yang baru. Permukaan
OPPORTUNITIES (O) THREATS (T) alur dudukan harus diperbaiki sesuai dengan
1
SDM engineer yang
1
Sistem monitoring mesin yang kurang petunjuk pembuatan mesin. Kesejajaran celah ring
baik memadai piston pada dua paling atas grove harus sudah dalam
Pengiriman suku kondisi yang baru yang lebih besar dari cincin yang
2 cadang yang tepat 2 Perawatan terhadap mesin tidak tepat waktu lain. Celah ini diukur dengan tepat dengan
waktu
menggunakan feeler geauge. Ring piston harus
berada dalam alurnya saat diukur. Penggunaan
melingkar bagian ring piston diperiksa dengan
menggunakan micrometer. Pemeriksaan cincin pada
bagian yang berputar ring gap “S” dimasukkkan
secara otomat pada lubang yang baru pada silinder
liner. Titik pemasukan cincin tidak sesuai bagian atas
liner dapat digunakan dalam proses ini, bagian ini
digunakan sebagai sarana pengukuran. Cincin torak
yang digunakan adalah tidak dapat ditempatkan pada
posisi standar piston grove yang sama dengan
sebelumnya. Penggunaan dalam waktu lama diantara
Dari hasil perhitungan tabel-tabel SWOT yang 2 overhoul dianjurkan, bagaimanapun juga
telah penulis sesuaikan dengan metode yang digunakan, pemasangan disetiap overhoul torak atau cincin torak
maka tabel diatas adalah faktor-faktor kunci yang yang baru ke dalam ring groove 2 teratas. Cincin
diperoleh dari perhitungan skor tertinggi. dengan permukaan kasar dipakai, tatap harus cukup
kedalamnya untuk ditempatkan pada penggunaan,
suatu waktu harus ditang dengan hati-hati dan
e. Matriks SWOT ukuran dipastikan dengan mengukur dan dicatat
dalam sebuah table. Untuk mempertahankan kondisi
torak mesin diesel utama diatas kapal, harus dimulai
pada saat sedang di overhoul.
Supaya torak dapat bergerak sebebas-
bebasnya, haruslah ada kelonggaran-kelonggaran
yang tepat terhadap dinding silinder liner dan
dilumasi dengan sebaik-baiknya, dikarenakan posisi
cincin hantar ini yang berdekatan dengan silinder
liner dan dipastikan kalau sering terkena panas akan
memuai, maka tiap jam kerja sudah habis ataupun
melampaui jam kerja tersebut, maka kita harus
menggantinya karena biasanya cincin tersebut akan
mudah patah. Untuk mencegah keausan yang cepat
dapat dilakukan dengan memberi lapisan chroom
secara electrolis pada bidang tumpu dari pegas torak
Gambar 4.1 Gambar matriks SWOT pada alur pegas karena lapisan tersebut sangat tahan
terhadap aus. Disamping dengan pemberian lapisan
C. Pembahasan masalah chroom secara electrolis pada bidang tumpu dari
1. Faktor faktor penyebab patahnya ring piston silinder No. 6 pegas torak pada alur pegas, material pegas juga
di KM. Hijau Segar. harus kuat dan memiliki sifat jalan yang baik. Pada
a. Kurangnya perawatan terhadap piston dan ring umumnya menggunakan material dari besi tuang
piston dengan butir halus dan sedikit grafit dengan
1) Timbulnya kerak kekerasan lebih dari 2000-2400
Kerak berlebihan sebagai akibat dari N/mm2HB(hardness brinell).
terbakarnya minyak lumas dan kurang Timbulnya suatu pegas yang patah pada motor
sempurnanya injector dalam mengabutkan bahan adakalanya disebabkan karena pintu masuk dan
bahan bakar yang kemudian menetes pada ruang pintu buang yang melengkung keluar dan ujung
pembakaran yang selanjutnya menyebabkan kerak. pegas yang keluar. Hal tersebut pada awalnya diatas
Adanya lapisan karbon pada piston crown dan alur dengan cara agar pegas tidak berputar dan agar

7
Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran, Volume 8 - 2018
ujung pegas tetap bergerak antara dua buah dan dari Dibawah pegas teratas ditempatkan beberapa
pintu-pintu. Pengikatan pegas tersebut (agar tidak pegas kompresi yang bidang jalannya agak
berputar) dengan menempatkan sebuah Nok diantara dimiringkan ke atas. Pada pegas tersebut adakalanya
ujung-ujung pegas. Ternyata dengan cara tersebut ditambahkan cincin dalam dari campuran timah
mengakibatkan pegas menjadi lembek, sedangkan hitam bronz yang dapat mempercepat proses
untuk mendapatkan hasil yang baik sewaktu percobaan pegasnya. Pegas terbawah merupakan
percobaan gerakan melingkar hingga suatu tingkat sebuah pegas minyak dengan dua buah piggiran
tertentu sangat diperlukan. Patahnya pegas yang diberi lapisan chroom. Pegas tersebut ditekan
sebaiknya dicegah dengan cara membuat pintu lebih kedinding silinder melaluui sebuah pegas ulir dalam.
sempit dan menghaluskan pinggiran pintu dengan Jika cincin tersebut patah atau retak maka akan
sebaik-baiknya dan memperkecil tekanan ujung- mengakibatkan kebocoran dari kompresi sehingga
ujung pegas ke bidang jalan silinder. Ujung-ujung dapat dikatakan bahwa kinerja torak tidak maksimal
pegas dapat dipotong miring untuk mencegah terjadi yang selanjutnya mempengaruhi kinerja motor
tubrukan pada pintu, bila dipotong terlalu miring diesel utama.
akan mengakibatkan kebocoran yang lebih besar Bila pegas berada dalam kondisi yang baik, maka
diantara ujung-ujung tersebut. Untuk mencegah bidang jalan silinder serta bidang jalan pegas lincin
lapisan minyak agar tidak terbawa oleh pinggiran dan mengkilap, juga bagian bawah dari pegas dan
pegas yang tajam, maka pinggiran tersebut juga bidang jalan bagian bawah dari alur pegas nampak
harus dipotong miring sekitar 1 mm. mengkilap. Pegas harus bergerak bebas dalam
Suatu kebocoran tertentu dari gas melalui alurnya. Dengan sempurnanya kondisi cincin torak
ujung-ujung pegas paling atas diperlukan, karena maka hasil kompresi sebagai penggerak motor diesel
dengan demikian selisih tekanan gas terbagi diantara utama akan normal.
keseluruhan pegas. Adakalanya hanya pegas b. Sistem monitoring yang kurang memadai
terbawah yang dilengkapi dengan sebuah kunci Kotornya manometer yang terdapat pada mesin
pegas rapat gas. Untuk pegas teratas digunakan induk menimbulkan kesalahan saat melakukan
pegas dengan ujung terpotong tegak adakalanya pengecekan terhadap beberapa temperatur serta
yang terpotong miring. Bila pegas panas maka akan tekanan air pending dan LO system pada mesin
memuai sehingga ujung-ujungnya akan mendekati induk. Hal ini mengakibatkan ketidaktepatan
satu dengan yang lainnya. Lebar pegas harus pembacaan temperatur dan tekanan yang ada
sedemikian rupa, sehingga pegas dalam panas ujung- sehingga terjadi temperatur yang berlebihan tidak
ujungnya tidak saling menyentuh. Bila hal itu terjadi di- ketahui dan lama kelamaan akan berdampak
maka gaya pegas pada dinding silinder akan besar, pada komponen-komponen mesin induk yang di
sehingga bidang jalan silinder akan terkena dan torak dinginkan. Akibat dari temperatur yang berlebihan
mungkin dapat terkunci karenanya. Jarak ujung- mengakibatkan material dari komponen yang di
ujung pegas yang terlalu besar hanya akan dinginkan akan melemah dan menyebabkan
mengakibatkan kebocoran gas, sehingga lapisan kerusakan yang berdampak pada kinerja mesin
pelumasan akan terbakar oleh gas panas dengan induk.
kecepatan tinggi tersebut. Ujung-ujung pegas yang 2. Dampak patahnya ring piston mesin induk silinder No. 6
terpotong miring dengan jarak horizontal sama, di KM. Hijau Segar
mengakibatkan lubang lubang kebocoran kecil a. Tekanan kompresi rendah/berkurang.
dibandingkan dengan yang terpotong tegak, akan Kerusakan pada ring piston dapat mengakibatkan
tetapi titik ujung pegas akan cepat patah. Pegas tekanan kompresi bocor, tekanan pada saat Normal
minyak mempunyai tugas untuk mengurangi minyak sebesar 18 bar, setelah ring piston mengalami
pelumas pada bidang jalan silinder dan membagi rata kerusakan maka tekanan kompresi berkurang
kelebihan minyak tersebut antara pegas yang lain. menjadi14 bar, hal ini berdampak pada tenaga yang di
Pada motor trank minyak pelumas dilemparkan pada hasilkan pada mesin induk tidak maksimal dan dapat
bidang silinder karena minyak yang disalurkan mengakibatkan kapal tidak dapat mencapai kecepatan
melalui saluran dalam batang torak, akan terbakar yang di inginkan
dalam ruang pembakaran mengakibatkan pengotoran b.Pembakaran yang kurang sempurna mengakibatkan:
dari minyak pelumas dan juga pemakaiannya akan 1) Kerugian-kerugian panas di dalam motor sehingga
bertambah. daya guna motor menjadi turun sehingga usaha
Jumlah ring piston di atas kapal KM. Hijau yang dihasilkan dari motor itu dengan sendirinya
Segar tempat penulis melakukan prala, berjumlah 4 akan turun pula pada penggunaan bahan bakar
Kedua pegas teratas yang terkena beban tinggi tetap.
dilengkapi dengan sebuah lapisan aus dari chroom 2) Sisa-sisa dari pembakaran yang telah menjadi
dengan tebal 0,4 mm. lapisan atas tersebut dibuat keras dan melekat diantara torak dan dinding
dengan berbentuk sebuah tong yang mencegah silinder menghalangi pelumasan sehingga keausan
bahwa pegas hanya akan menumpu pada sisi atas menjadi besar.
dan sisi bawah pada gerakan torak yang tidak 3) Sisa-sisa dari hasil pembakaran ini dapat pula
segaris. Dengan cara tersebut dapat dihasilkan melekat pada lubang pembuangan antara katup dan
lapisan pelumas yang baik. Seharusnya pegas harus dudukannya, terutama pada katup buang sehingga
dibangun hingga bebentuk bulatan yang akan katup ini tidak dapat menutup dengan rapat.
membutuhkan waktu lama untuk menghasilkan 4) Sisa-sisa pembakaran ini dapat menyebabkan
kedudukan yang tepat bagi pegasnya. Sebagai cincin melekat pada alurnya dan cincin torak tidak
pengganti lapisan chroom dapat juga digunakan dapat berfungsi lagi sebagai mestinya.
lapisan aus yang terdiri dari campuran carbide Cr-
Mo atau susunan campuran lain untuk 3. Upaya yang di lakukan untuk mencegah patahnya ring
memperpanjang usia operasi pegas. piston mesin induk silinder No.6 di KM. Hijau segar
a. . Melakukan perawatan terhadap piston dan ring piston

8
Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran, Volume 8 - 2018
Melaksanakan perawatan terhadap ring piston a. Kurangnya perawatan terhadap piston dan ring
sesuai jam kerja untuk menghindari ausnya ring piston piston
maupun kerusakan material terhadap ring piston yang b. Sistem monitoring yang kurang memadai
dapat menyebabkan kerusakan pada ring piston 2. Dampak patahnya ring piston silinder No 6 di
b. Pengurangan kerak kerak pada piston crown KM. Hijau segar
Melakukan perawatan dengan membersihkan a. Menurunya tekanan kompresi di dalam silinder dari
kerak kerak yang menempel pada piston 18 bar menjadi 14 bar
crown dapat memaksimalkan pembakaran didalam b. Pembakaran yang tidak sempurna pada mesin induk
silinder, kerak kerak timbul karena terbakarnya 3. Upaya yang dilakukan untuk mencegah
minyak lumas dan kurang sempurnanya injector patahnya ring piston silinder No 6 di KM. Hijau Segar
dalam mengabutkan bahan bakar a. Melakukan perawatan piston dan ring piston sesuai
c. Melakukan perawatan sistem monitoring mesin induk dengan buku petunjuk instruction manual book for
1) Membersihkan manometer-manometer tekana pada main diesel engine
system LO b. Melakukan perawatan terhadap sistem monitoring
2) Memeriksa kebocoran regulator udara mesin induk mesin induk secara berkala.
3) Memeriksa thermostat pada sistem pendingin B. Saran
4) Penggantian terhadap manometer-manometer yang Berdasarkan dari permasalahan yang sudah diuraikan
telah rusak maupun tidak berfungsi dengan yang dan diberikan solusi untuk pemecahannya, agar ring
baru piston dapat bekerja dengan baik.
5) Sebelum mesin induk di start atau dijalankan dan di Untuk itu penulis memberikan beberapa saran
preming (sirkulasi) sebaiknya dilakukan sebagai berikut:
pengecekan tekanan LO dan tekanan pendingin, 1. Disediakanya alat-alat yang menunjang proses
maupun temperatur pada pendingin LO dan perawatan dan pengecekan terhadap ring piston
pendingin mesin induk terlebih dahulu melalui 2. Melakukan Planning Maintenance System (PMS)
sistem monitoring yang tersedia langsung maupun secara rutin terhadap mesin induk
melalui komputer. Sehingga dapat dipastikan 3. Disediakanya sparepart piston dan ring piston
bahwa mesin induk siap di start dan tekanan serta untuk mempermudah perawatan.
temperatur beradapada kondisi Normal sesuai
dengan Standar Operasional Prosedur(SOP).
DAFTAR PUSTAKA

V. KESIMPULAN [1]. CristenKnak, 2000, Diesel Motor Ships Engine and


Machinery, G.E.C GAD Publisher. Copenhagen.
A. Simpulan [2]. HariwijayaMohdan Triton P B, 2007, Teknik
Berdasarkan hasil penulisan analisis data, dan Penulisan Skripsidan Thesis, Publisher, Yogyakarta
pembahasan permasalahan yang telah di uraikan tentang [3]. Instruction manual book for, MAK M601C DIESEL
analisis penyebab patahnya ring piston mesin induk ENGINE,
silinder No.6 di KM. Hijau Segar dengan metode SWOT, [4]. Karl W. Stinson, 1981, Diesel Engineering
maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai Handbook, Ohio State University; By Diesel
berikut: Publication, Inc
1. Faktor penyebab patahnya ring piston silinder No.6 [5]. P. Van Maanen, Motor Diesel jilid 1, Jakarta
di KM. Hijau Segar adalah

9
Prosiding Seminar Bidang Teknika Pelayaran, Volume 8 - 2018

Anda mungkin juga menyukai